Sampel yang digunakan biasanya berbentuk cairan, oleh karena itu analat (atom atauion)
harus diuapkan terlebih dahulu. Dalam AAS, ada dua metode untuk menambahkan energypanas
ke sampel, yaitu :
1.Graphite furnace menggunakan tabung grafit dengan energy listrik yang besaruntuk
memanaskan dan mengatomisasi sampel.
2.Flame AAS menggunakan api sebagai nebulizer untuk memanaskan sampel sehingga
teratomisasi menjadi gas.
Flame (energy panas) menyebabkan
atom mengalami transisi dari ground state
keexcited site. Ketika atom melakukan transisi,
atommenyerap beberapa cahaya dari sumber
beam (HCL =Hollow Cathode Lamp). Hollow
Cathode Lamp (HCL)adalah sumber radiasi yang
umum dipakai pada AAS.Di dalam lampu, yang
terisi dengan gas argon atauneon, terdapat
katoda logam yang mengandunglogam yang
akan tereksitasi dan sebuah anoda. Ketikabeda
potensial yang tinggi dilalui ke katoda dananoda, partikel gas akan terionisasi. Pada
pertambahan beda tegangan, ion gas memiliki energyyang cukup untuk mengeluarkan atom
logam darikatoda. Beberapa atom akan tereksitasi dan mengemisikan cahaya dengan frekuensi
yangsesuai dengan logam yang ada. Semakin besar konsentrasi larutan, semakin banyak energy
yangakan diserap. Light beam (HCL) harus diletakkan secara tepat pada bagian terpanas dari api
danmengalirkannya ke detector. Detector akan mengukur intensitas cahaya. Ketika
beberapacahaya diserap, intensitas dari beam akan berkurang. Detector akan menyimpan
reduksi cahayatersebut sebagai absorpsi. Absorpsi tersebut akan menghasilkan pita spectra
sebagai berikut