Anda di halaman 1dari 10

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

PENGARUH SKEMA KOMPENSASI TERHADAP KINERJA DENGAN


VARIABEL MODERATOR LOVE OF MONEY

Lalitya Nareswari Wibowo


Prodi Akuntansi Unversitas Negeri Yogyakarta
lalityanareswari@yahoo.co.id

Sukirno
Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak : Pengaruh Skema Kompensasi Terhadap Kinerja Dengan Variabel Moderator Love
Of Money. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh skema kompensasi yang terdiri
dari skema bonus, skema denda, skema bonus dan denda, serta skema clawback terhadap kinerja, dan
(2) pengaruh moderasi love of money pada skema kompensasi yang terdiri dari skema bonus, skema
denda, skema bonus dan denda, serta skema clawback terhadap kinerja. Penelitian ini adalah
penelitian eksperimen dengan menggunakan desain faktorial 5x2. Instrumen yang digunakan yakni
kuesioner dan aplikasi Performance Program. Hipotesis penelitian diolah menggunakan alat uji
statistik two ways ANOVA. Hasil penelitian ini adalah (1) skema kompensasi bonus, skema
kompensasi denda, skema kompensasi bonus dan denda, serta skema kompensasi clawback memiliki
pengaruh pada kinerja, dan (2) love of money memiliki pengaruh moderat pada skema kompensasi
bonus dan skema kompensasi clawback terhadap kinerja.

Kata kunci: skema kompensasi, bonus, denda, clawback, love of money, kinerja

Abstract : The Effect Of Compensation Scheme To Performance With Moderator Variable


Love Of Money. The purposes of this research were to find out: (1) the effect of compensation
scheme which consist of bonus scheme, penalty scheme, combination of bonus and penalty scheme,
and clawback scheme to performance, and (2) the moderating effect of love of money on
compensation scheme which consist of bonus scheme, penalty scheme, combination of bonus and
penalty scheme, and clawback scheme to performance. This research was experiment research that
used 5x2 factorial design. The instruments used were questionnaire and Performance Program
Aplication. The hypothesiss research was processed with two ways ANOVA. The results of this
research were (1) bonus compensation scheme, penalty compensation scheme, combination of bonus
and penalty compensation scheme, and clawback compensation scheme had an effect on performance,
and (2) love of money had a moderate effect on bonus compensation scheme and clawback
compensation scheme to performance.

Keywords: compensation scheme, bonus, penalty, clawback, love of money, performane

42
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

PENDAHULUAN Pada sistem kompensasi berupa


Salah satu aspek yang paling penting untuk bonus, denda, dan clawback, identik dengan
perusahaan adalah sumber daya manusia. imbalan moneter. Bonus diberikan apabila
Manusia atau karyawan di dalam karyawan mampu mencapai atau
perusahaan berkontribusi untuk mencapai melampaui target yang ditentukan oleh
tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan. Denda akan dikenakan kepada
perusahaan karyawan memberikan karyawan apabila tidak dapat mencapai
usahanya dalam bentuk kinerja. Kinerja target, sedangkan clawback adalah situasi
merupakan hasil atau prestasi yang dicapai dimana bonus yang sudah diberikan kepada
dalam melaksanakan suatu pekerjaan karyawan dapat ditarik kembali oleh
(Nawawi, 2006: 62). Untuk mewujudkan perusahaan.
kinerja yang baik perlu adanya kerjasama BI merupakan salah satu perusahaan
dengan pihak baik di dalam maupun di luar yang menerapkan sistem kompensasi yang
perusahaan. Karyawan bekerja sesuai baik. Menurut data terakhir gaji maksimal
dengan tanggung jawab dan wewenang pegawai BI tahun 2012 yang dirangkum
yang diberikan, selanjutnya perusahaan oleh Detik Finance (2014), gaji asisten
akan memberikan timbal balik dalam pelaksana bernominalkan Rp6.150.000,00;
bentuk kompensasi atas usaha yang sudah gaji staf sebesar Rp12.720.000,00; gaji
diberikan oleh karyawan.ompensasi adalah asisten manajer sebesar Rp17.720.000,00;
imbalan yang diberikan kepada karyawan dan gaji manajer Rp26.180.000,00. Gaji
atas kerja yang diberikannya untuk tersebut belum termasuk kenaikan masing-
organisasi atau perusahaan (Kadarisman, masing 7% di tahun 2013 dan 2014 serta
2012: 1). tunjangan seperti insentif (berdasarkan
Perusahaan menerapkan berbagai kinerja), Tunjangan Hari Raya, tunjangan
strategi kompensasi untuk menarik minat cuti, dan tunjangan lembur (untuk staf ke
karyawan dan meningkatkan kinerja mereka bawah).
demi kemajuan perusahaan. Kompensasi Keberhasilan sistem kompensasi yang
yang banyak diterapkan oleh perusahaan baik juga dibuktikan oleh PT Danone Dairy
adalah berupa sistem imbal jasa (reward) Indonesia (DDI). PT DDI menerapkan
dan hukuman (punishment). Reward yang sistem grading dimana grading 1-10 untuk
diberikan dapat berupa bonus dan berbagai karyawan level staf ke atas dan grading 11-
macam tunjangan. Sementara itu, sistem 14 untuk level bawah. Strategi kompensasi
punishment yang diterapkan bisa berupa PT DDI adalah berupa konsep 3P, yakni
denda dan clawback. Pay for Position, Pay for Person, dan Pay

43
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

for Performance. Dengan memberikan lebih, bonus selama empat bulan, dan
kompensasi dan benefit lainnya disertai promosi (Energy Today, 2015).
dengan program pelatihan dan Melihat contoh penerapan
pengembangan karyawan, PT DDI berhasil kompensasi oleh beberapa perusahaan di
mencapai mencapai zero turnover untuk atas maka dapat dikatakan bahwa
karyawan pada level 11-14. Selain itu, kompensasi bukanlah persoalan yang
melalui program-program tersebut PT sederhana. Kompensasi cukup kompleks
Danone Dairy Indonesia memperoleh untuk diterapkan oleh sebuah perusahaan
prestasi berupa ISO 22.000 tentang Food terutama dengan mempertimbangkan
Safety Management System (PortalHR.com, faktor-faktor lain baik yang berasal dari
2009). karyawan maupun manajemen. Perusahaan
Namun di sisi lain terdapat perusahaan harus mempunyai pedoman yang jelas
yang memiliki masalah dalam pemberian untuk menetapkan dan menyalurkan
kompensasi sehingga berdampak pada kompensasi secara tepat.
kinerja karyawan dan operasional Dari sisi karyawan, pastinya mereka
perusahaan. Sistem kompensasi yang ingin mendapatkan kompensasi yang tinggi
dirasa kurang dan tidak tepat akan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
menyebabkan turunnya kepuasan sedangkan dari sisi perusahaan ingin
karyawan. Karyawan yang merasa tidak menekan biaya yang terlalu tinggi.
puas akan mengalami penurunan Kompensasi harus memiliki manfaat yang
semangat dan gairah kerja. Keluar dari lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan
perusahaan dan mencari pekerjaan baru oleh perusahaan. Masalah tersebut dapat
dimana kompensasi yang diberikan lebih dipecahkan dengan trade off antara
tinggi akan menjadi pilihan karyawan besarnya kompensasi karyawan dan biaya
untuk memperoleh kepuasan mereka Hal tenaga kerja yang ditanggung perusahaan
demikian nantinya berdampak pada (Kadarisman, 2012: 117).
kinerja perusahaan dan melemahkan daya Kompensasi biasanya diberikan
saing perusahaan (Kadarisman, 2012: 27) dalam bentuk uang. Uang dipandang
Salah satu contoh kasus kompensasi sebagai motivator utama alasan seseorang
adalah PT Freeport Indonesia (PTFI). untuk bekerja. Uang akan menjadi
Ratusan pegawai PT Freeport Indonesia motivator yang lebih kuat dengan
memblokade jalan di Distrik Tembagapura mengkaitkannya dengan prestasi yang
pada bulan Maret 2015. Mereka menuntut diraih sehingga seberapa besar uang adalah
janji perusahaan untuk memberikan insentif seberapa tinggi prestasi dan kinerja yang

44
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

dilakukannya (Anoraga dan Suyati, 1995: sehari-hari. Uang tampak menarik bagi
87). mereka yang berusia muda. Banyaknya
Pekerjaan seorang karyawan tidak jauh kebutuhan dan keinginan pada usia muda
berbeda sama halnya dengan pekerjaan menjadikan uang sebagai hal yang penting
mahasiswa. Mahasiswa menyelesaikan untuk memenuhinya. Selain itu, uang juga
tugas yang diberikan secara mandiri. digunakan oleh mereka untuk pemenuhan
Mahasiswa dituntut aktif dan selalu kebutuhan atau persiapan di masa
berinisiatif. Mahasiswa juga memiliki mendatang.
tanggung jawab seperti layaknya Uang juga merupakan hal yang
karyawan. Rasa tanggung jawab menuntut penting bagi mahasiswa terutama
mahasiswa untuk menyelesaikan tugas mahasiswa yang mempelajari Akuntansi.
dengan benar dan tepat pada waktunya. Akuntansi menggunakan nilai uang sebagai
Berkaitan dengan pekerjaan karyawan media pembelajaran sehingga mahasiswa
dan mahasiswa, dapat disimpulkan usaha sudah terbiasa dengan kata uang. Hal
yang mereka lakukan sama-sama demikian dapat menimbulkan perasaan
merupakan kinerja. Mereka cinta terhadap uang atau love of money pada
menyelesaikan tugas yang diberikan mahasiswa.
kemudian mencapai suatu hasil atau Berlandaskan hal tersebut maka
prestasi. Karyawan akan mendapatkan permasalahan yang diteliti adalah (1)
imbal jasa berupa kompensasi sedangkan bagaimana pengaruh skema kompensasi
mahasiswa akan mendapatkan imbalan terhadap kinerja, dan (2) bagaimana love of
berupa nilai. money memoderasi pengaruh skema
Peneliti memandang sistem kompensasi terhadap kinerja. Selanjutnya
kompensasi berupa moneter atau uang penelitian ini memiliki tujuan untuk
sangat penting untuk mencapai kinerja mengetahui: (1) pengaruh skema
yang memuaskan. Uang tidak hanya dapat kompensasi terhadap kinerja, dan (2) untuk
digunakan sebagai alat pembelian, tetapi mengetahui pengaruh moderat love of
dapat pula menjadi simbol tertentu bagi money pada pengaruh skema kompensasi
seseorang. Oleh karena itu, peneliti terhadap kinerja.
menggunakan variabel kecintaan terhadap Manfaat secara teoritis dari penelitian
uang sebagai variabel moderator ini adalah sebagai bahan referensi dan
penelitian. memperkaya wacana ilmiah untuk
Uang juga merupakan hal penting pengembangan karya ilmiah selanjutnya,
yang digunakan manusia dalam kehidupan khususnya pada bidang akuntansi

45
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

manajemen dan akuntansi keperilakuan. didasarkan pada selesai atau tidaknya


Manfaat secara praktis untuk para praktisi puzzle yang harus disusun. Selanjutnya,
bisnis adalah sebagai bahan pertimbangan untuk mengetahui tingkat kecintaan
dalam pembuatan kebijakan dan seseorang terhadap uang digunakan
pengambilan keputusan serta instrumen kuesioner. Penelitian
pengembangan SDM untuk meningkatkan menggunakan LOMS (Love of Money
kinerja melalui sistem kompensasi yang Scale) untuk mengukur tingkat kecintaan
tepat. uang seseorang.
Penelitian dilakukan pada bulan
METODE PENELITIAN Agustus 2015 sampai bulan Maret 2016.
Desain penelitian yang digunakan Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa
adalah studi eksperimen. Peneliti Program Studi Akuntansi S1 Fakultas
memanipulasi beberapa variabel kemudian Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
mengamatinya dan mengobservasi efeknya Pelaksanaan eksperimen dilakukan pada 22
pada responden (Hartono, 2013: 119). Desember 2015 serta 10, 12, dan 15
Variabel yang dimanipulasi adalah variabel Februari 2016.
independen yakni skema kompensasi dan
variabel yang diamati efeknya adalah Populasi-Sampel Penelitian
variabel dependen yaitu kinerja, dengan Populasi pada penelitian ini adalah
love of money sebagai variabel moderator. mahasiswa tingkat S1 program studi
Data yang dikumpulkan bersifat data Akuntansi di Universitas Negeri
primer. Data tersebut diperoleh secara Yogyakarta. Sampel pada penelitian ini
langsung dari responden yaitu mahasiswa adalah mahasiswa program studi
Akuntansi S1 UNY. Responden Akuntansi UNY angkatan 2012, 2013,
dikumpulkan pada suatu ruangan kemudian 2014, dan 2015. Peneliti menetapkan
peneliti memberikan penjelasan dan sampel berjumlah minimal 20 responden
pengarahan, selanjutnya peneliti untuk setiap angkatan sehingga total
memberikan treatment kepada responden. sampel yang dibutuhkan adalah 80
Instrumen yang digunakan untuk responden. Teknik pengambilan sampel
menguji hipotesis dalam penelitian ini yang digunakan adalah simple random
adalah kuesioner dan permainan puzzle. sampling. Simple random sampling adalah
Kinerja atau pencapaian kinerja seseorang teknik pengambilan anggota sampel yang
diukur menggunakan permainan puzzle. dilakukan secara acak.
Pemberian kompensasi untuk responden

46
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

Peneliti menggunakan desain memberikan eksperimen sesuai tingkat love


faktorial 5x2 between subjects factorial. of money responden dan responden tidak
Faktor pada desain penelitian eksperimen mengetahui skema kompensasi apa yang
ini terdiri dari skema kompensasi sebagai dijalani.
variabel independen, kinerja sebagai Responden mengisi data demografi
variabel dependen, dan love of money pada kuesioner terlebih dahulu kemudian
sebagai variabel moderator. Berikut desain menjawab pertanyaan pada kuesioner.
eksperimen yang memuat perlakuan antara Selanjutnya responden diminta
lima skema kompensasi dan love of money menyelesaikan permainan puzzle dalam
(LOM) pada kelompok responden. waktu yang sudah ditentukan. permainan
Tabel 1. Kondisi Eksperimen 5x2 puzzle yang sama. Hasil permainan puzzle
Between Subjects Design ditulis pada kuesioner,
Skema Semua responden dengan 5 (lima)
Low LOM High LOM
Kompensasi
skema kompensasi yang berbeda-beda akan
Perlakuan Perlakuan
Bonus
1 6 mengikuti beberapa tahap eksperimen.
Perlakuan Perlakuan Tahapan tersebut adalah (1) peneliti
Denda
2 7
Bonus dan Perlakuan Perlakuan memperkenalkan diri dan menjelaskan
Denda 3 8 tujuan penelitian, (2) responden dalam
Perlakuan Perlakuan
Clawback ruang laboratorium komputer dibagi dalam
4 9
Perlakuan Perlakuan 5 kelompok yang dipilih secara acak
Netral
5 10
dengan 5 skema kompensasi yang berbeda-

Peneliti memberikan perlakuan beda, (3) peneliti memberikan penjelasan

kepada 5 (lima) kelompok responden yaitu secara lisan mengenai pengisian instrumen

kelompok skema kompensasi bonus, skema yang digunakan, (4) peneliti membagikan

kompensasi denda, skema kompensasi amplop yang berisi gaji pokok dan

bonus dan denda, skema kompensasi kuesioner kepada tiap responden, (5)

clawback. Satu kelompok menjadi responden mengisi data demografi yang

kelompok kontrol yaitu kelompok netral. tertera pada kuesioner dan dilanjutkan

Instrumen diberikan kepada dengan mengisi kuesioner, (6) setelah

responden secara merata tanpa memandang pengisian kuesioner selesai, responden

skema kompensasi yang diberikan. diminta mengerjakan permainan puzzle

Responden dan skema kompensasi dipilih menggunakan aplikasi yang sudah ada pada

secara acak sehingga peneliti tidak komputer, (7) responden diberikan waktu
untuk dua kali percobaan sebagai

47
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

pengenalan permainan puzzle dan untuk HASIL PENELITIAN DAN


menghindari adanya kesalahan teknis, (8) PEMBAHASAN
selanjutnya, responden diminta segera Skema Kompensasi Berpengaruh
memulai permainan puzzle dimulai dari terhadap Kinerja
puzzle pertama. (9) hasil ketercapaian level Pada skema kompensasi bonus, bonus
pada permainan puzzle akan muncul pada mempengaruhi responden dalam hal ini
layar komputer lalu responden diminta memberikan motivasi kepada mahasiswa
menulis hasil tersebut pada kuesioner, (10) untuk menunjukkan kinerja yang baik. Hal
peneliti akan memeriksa setiap kelompok tersebut mendukung penelitian Luft (1994)
responden yang berhasil dan gagal dan Hanan et al., (2004) bahwa karyawan
mencapai target penyelesaian puzzle. lebih cenderung memberi kinerja yang baik
Apabila berhasil maka responden akan pada kontrak bonus.
mendapatkan bonus sesuai dengan skema Skema kompensasi denda memiliki
kompensasi yang dijalankan, begitu pula pengaruh terhadap kinerha. Hasil tersebut
untuk responden yang gagal akan menerima mendukung penelitian Hanan et al., (2004)
denda sesuai dengan skema kompensasi bahwa denda memiliki pengaruh terhadap
yang ia terima. Eksperimen dirancang kinerja. Pada penelitian ini mahasiswa
kurang lebih 30 menit yang dimulai dari memberikan kinerja yang baik untuk
langkah pertama. mencapai target. Upaya mencapai target
Uji hipotesis yang digunakan adalah tersebut dilakukan agar mereka terhindar
uji hipotesis dengan Two Ways ANOVA. dari denda yang banyak. Namun terdapat
Penggunaan uji hipotesis ini ditujukan perbedaan hasil penelitian dari Hanan et al.,
untuk penelitian yang memiliki satu (2004) yang menyebutkan kinerja pada
variabel independen, satu variabel kontrak denda lebih tinggi daripada kontrak
dependen, dan satu variabel moderator. bonus. Pada penelitian ini kinerja pada
Pada uji ini dilakukan analisis hubungan skema bonus lebih tinggi daripada kinerja
moderator antar variabel kategori pada skema denda.
independen dengan cara melakukan Skema kompensasi bonus dan denda
interaksi antar variabel independen memiliki pengaruh pada kinerja. Hasil ini
(Ghozali, 2013: 81). mendukung penelitian Brink dan Rankin
(2013) bahwa responden menyukai skema
kompensasi bonus dan denda. Kombinasi
skema bonus dan denda dianggap adalah
skema kompensasi yang adil. Responden

48
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

berupa mahasiswa memberikan kinerja Love of Money Memoderasi Pengaruh


terbaiknya agar terhindar dari denda dan Skema Kompensasi terhadap Kinerja
sebagai imbalannya akan menerima bonus Love of money memiliki pengaruh moderat
sesuai dengan level di atas target yang pada pengaruh skema kompensasi bonus
dapat diselesaikannya. terhadap kinerja. Mahasiswa dengan sikap
Hasil pengujian menunjukkan bahwa love of money termotivasi memberikan
skema kompensasi clawback berpengaruh kinerja terbaik untuk mendapatkan imbalan
terhadap kinerja. Pada penelitian Brink dan moneter. Hal tersebut didukung oleh
Rankin (2013) menyebutkan bahwa skema penelitian Monteiro, et al. (2015) bahwa
clawback kurang atraktif dibandingkan perilaku positif dari love of money
skema kombinasi bonus dan denda dan diwujudkan dalam bentuk usaha untuk
skema bonus atau denda saja. Namun pada mendapatkan reward.
penelitian ini nilai mean skema kompensasi Love of money tidak memiliki
clawback menunjukkan kinerja terbaik pengaruh moderat pada pengaruh skema
dibandingkan dengan skema bonus, skema kompensasi denda terhadap kinerja.
denda, serta skema bonus dan denda. Hal Penelitian Brink dan Rankin (2003)
tersebut merupakan dampak dari teori menyebutkan skema denda saja tidak
endowment effect dimana seseorang menarik bagi responden. Sama halnya
menilai tinggi sesuatu yang telah dengan mahasiswa dengan sikap love of
dimilikinya sehingga responden melakukan money tidak memotivasi kinerja mereka
upaya terbaiknya untuk mencapai target dan dalam skema kompensasi denda ini.
mempertahankan apa yang sudah Love of money tidak memiliki
diterimanya. pengaruh moderat pada pengaruh skema
kompensasi kombinasi bonus dan denda
Tabel 2. Hasil Pengujian Skema
terhadap kinerja. Hal tersebut dibuktikan
Kompensasi Berpengaruh terhadap Kinerja
dari nilai signifikansi yang lebih dari 0,05.
Skema
Signifikansi F Mean Hasil itu juga bersebrangan dengan
Kompensasi
pernyataan pada penelitian Tang dan Luna-
Bonus 0,03 4,90 3,00
Arocas (2005) yang menjelaskan bahwa
Denda 0,01 6,22 2,88
seseorang dengan love of money
Bonus &
0,04 4,34 3,00 membutuhkan tingkat kepuasan kerja dan
Denda
aktualisasi diri yang tinggi. Melalui skema
Clawback 0,02 5,95 3,11
bonus dan denda seseorang bisa
mendapatkan bonus yang besar.

49
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

Love of money memiliki pengaruh Pernyataan yang diterima adalah love


moderat pada pengaruh skema kompensasi of money memoderasi pengaruh skema
clawback terhadap kinerja. Brink dan kompensasi bonus dan clawback terhadap
Rankin (2013) menjelaskan endowment kinerja, sedangkan pernyataan yang ditolak
effect yaitu keengganan kehilangan atas apa adalah love of money memoderasi
yang sudah dimiliki. Responden pengaruh skema kompensasi denda serta
memberikan kinerja terbaiknya untuk kombinasi bonus dan denda terhadap
mempertahankan imbalan moneter yang kinerja.
sudah didapatkan. Akibat dari endowment 1. Saran
effect, seseorang dengan love of money Saran yang dapat diberikan bagi
mempertahankan bonus yang sudah penelitian selanjutnya adalah pemilihan
dimilikinya dalam skema clawback ini subjek sebaiknya diperluas dari segi
untuk menghindari kehilangan. kuantitas agar tidak menimbulkan
Tabel 3. Hasil Pengujian Love of perbedaan persepi yang dapat
Money Memoderasi Pengaruh Skema mempengaruhi hasil penelitian, subjek
Kompensasi terhadap Kinerja penelitian dalam satu ruangan eksperimen
idealnya hanya diberikan satu skema
Skema Love of Money
Kompensasi Signifikansi F Mean kompensasi saja agar peneliti dapat
Bonus 0,03 5,50 3,00 menyampaikan treatment lebih jelas,
Denda 0,34 0,94 2,88
Bonus & selanjutnya apabila penelitian selanjutnya
0,20 1,72 3,00
Denda menggunakan aplikasi, peneliti dapat
Clawback 0,01 7,25 3,11
bekerjasama dengan seseorang yang ahli

SIMPULAN DAN SARAN dalam bidang IT. Aplikasi yang digunakan

Simpulan dapat dikembangkan dan diperbaiki sesuai

Keempat skema kompensasi yakni dengan karakteristik subjek penelitian

skema kompensasi bonus, denda, bonus sehingga dapat mencerminkan kinerja

dan denda, serta clawback memiliki responden secara keseluruhan.

pengaruh terhadap kinerja. Kinerja Bagi praktisi bisnis, dilihat dari hasil

tertinggi berada pada skema kompensasi penelitian ini dimana skema kompensasi

clawback yang ditunjukkan dari nilai mean clawback memiliki kinerja terbaik

tertinggi dibandingkan nilai mean skema dibandingkan skema kompensasi lainnya

kompensasi lainnya. menunjukkan bahwa kinerja yang baik


dapat diperoleh melalui rangsangan bonus
dengan tuntutan mencapai target.

50
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

Selanjutnya skema kompensasi denda yang Effort? Experimental Business Research,


Vol 20.
memiliki kinerja terendah menunjukkan
bahwa seseorang tidak dapat memberikan Energy Today. (2015). Pekerja Freeport 7
Suku Mogok Kerja Tuntut Bonus dan
kinerja terbaiknya apabila bekerja di Kompensasi. Diakses tanggal 17 Mei
bawah tekanan. Maka skema kompensasi
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis
yang menerapkan bonus adalah baik untuk Multivariate dengan program IBM SPSS
diterapkan dengan tujuan agar memotivasi 21. Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
seseorang memberikan kinerja terbaiknya.
Seseorang dengan kecintaanya terhadap Hanan, R. Lynn., Vicky B. Hoffman, &
Donald V. Moser. (2005). Bonus
uang akan lebih termotivasi pada skema Versus Penalty: Does Contract Frame
kompensasi bonus dan skema kompensasi Affect Employee Effort? Experimental
Business Research, Vol 20.
clawback. Apabila menerapkan skema
kompensasi yang mengandung unsur bonus Hartono, Jogiyanto. (2013). Metodologi
Penelitian Bisnis. Edisi 5. Yogyakarta:
maka hal tersebut dapat digunakan untuk BPFE.
meningkatkan kinerja seseorang.
Kadarisman, M. (2012). Manajemen
Kompensasi. Jakarta: Rajawali Pers.
DAFTAR PUSTAKA
Luft, Joan. (1994). Bonus and Penalty
Anoraga, Pandji dan Sri Suyati. Perilaku Incentives Contract Choice by
Keorganisasian. (1995). Jakarta: PT Employess. Journal of Accounting and
Dunia Pustaka Jaya. Economics, 18, 181-206.

Brink, Alisa G & Frederick W. Rankin. Monteiro, Danielli Leite Campos, et al.
(2013). The Effects of Risk Preference (2015). Attitudes Towards Money and
and Loss Aversion on Individual Motivational Orientation to Work in
Behavior under Bonus, Penalty, and Brazilian Young Workers. pp 11-30.
Combined Contract Frames. Behavioral
Research in Accounting, Vol 25, 145- Nawawi, Hadari. (2006). Evaluasi dan
170. Manajemen Kinerja di Lingkungan
Perusahaan dan Industri. Cetakan
Energy Today. (2015). Pekerja Freeport 7 Pertama. Yogyakarta: Gadjah Mada
Suku Mogok Kerja Tuntut Bonus dan University Press.
Kompensasi. Diakses tanggal 17 Mei
Tang, Thomas Li-Ping, David Shin-Hsiung
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Tang, & Roberto Luna-Arocas. (2005).
Multivariate dengan program IBM SPSS Money Profiles: The Love of Money,
21. Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Attitudes, and Needs. Personnel
Universitas Diponegoro.
Review, Vol. 34, 603-618
Hanan, R. Lynn., Vicky B. Hoffman, & Donald
V. Moser. (2005). Bonus Versus Penalty:
Does Contract Frame Affect Employee

51

Anda mungkin juga menyukai