Anda di halaman 1dari 2

Menggunakan prinsip Piramid

Di dalam prinsip pyramid, Barbara Minto mengilustrasikan bagaimana membangun suatu diskusi yang
efektif didalam konteks bisnis dengan mengaplikasikan logika deduktif dan induktif. Pendekatan ini dapat
sangat berguna untuk meyakinkan suatu argument dapat dikatakan masuk akal, lengkap dan efektif dalam
menyampaikan pesan ke berbagai macam audiences.

Prinsip Piramid menekankan pendekatan top-down untuk menyusun dan mempresentasikan suatu
pesan. Hal ini berisi dari satu pernyataan kesimpulan, dengan tingkat dukungan yang saling terhubung di
dalam suatu dialog ( menjawab dari pertanyaan mengapa, apa, atau bagaimana untuk tingkat diatasnya.

Aturan penggunaan prinsip pyramid adalah

1. Piramid harus Mutually Exclusive, Collectively Exhaustive (MECE). Hal ini berarti bahwa topic-topik
di setiap tingkatan tidak seharusnya tumpang tindih (overlap) dan setiap tingkatan dukungan
seharusnya berimbang dan sama-sama dibutuhkan dan dapat dipertanggung jawabkan.
2. Setiap tingkatan harus merangkum ide-ide yang dikelompokkan dibawahnya.
3. Ide-ide dalam setiap kelompok harus selalu sama dengan ide yang sejenis.
4. Ide-ide dalam setiap kelompok harus selalu diurutkan secara logic

Menempatkan tingkatan didalam suatu kalimat berguna untuk menguji logika dan mengalirkan argument-
argumen membentuk pyramid. Kalimat harusnya masuk akal, argumennya mengalir dengan mudah, dan
parallel. Sebagai contoh, untuk pyramid gambar exhibit 2.7, kalimatnya akan

BankCorp seharusnya meluncurkan bank card yang baru di China karena China merupakan market yang
atraktif, bank card dapat sangat menguntungkan, dan implementasi nya sangat mudah

Menggunakan prinsip Piramid membantu kita untuk membangun argument yang lengkap dan berlogika.
Dengan membuat pyramid, kita dengan mudah melihat gaps/ kesenjangan di dalam petunjuk kita,
menyusun keseimbangan argument kita dan menentukan jika setiap tingkat mendukung tingkat
selanjutnya secara logika. Kita dapat melihat bahwa jika terlalu banyak data pendukung untuk satu topic
maka tidak cukup untuk topic yang lain. Suatu pyramid yang dibuat akan memudahkan kita melihat setiap
tingkatan argument kita secara jelas dan tidak akan ada data yang ter duplicate dalam suatu kotak topic.
Disamping itu, menggambar suatu pyramid membantu kita untuk bekerja dalam tim untuk membuat
suatu dokumen atau suatu presentasi. Dengan semua topic dan detail pendukung tergambar secara jelas,
kita dapat membagi topic dengan mudah ke dalam tugas-tugas, menghindari duplikasi usaha dan
menentukan dengan cepat dimana tim membutuhkan analis yang lebih.

Membuat storyboard

Teknik yang lain untuk memetakan struktur dokumen atau presentasi adalah dengan storyboard. Suatu
storyboard berguna ketika bekerja di dalam suatu tim untuk menyiapkan suatu presentasi. Setiap orang
akan dengan mudah melihat alur secara logika dan mendorong setiap anggota tim untuk berimajinasi
grafik yang dibutuhkan untuk mendukung setiap ide. Hal ini juga menolong dalam pembagian bagian-
bagian untuk penyelesaian dengan anggota tim secara individu. (Exhibit 2.8)

Storyboard ini berisi apa yang disebut Ghost slides, yang mana suatu content yang tanpa menunjukan
slide tersebut secara actual. Hal tersebut dapat menolong kita memilih tipe chart yang akan mendukung
kesimpulan kita sehingga memudahkan dalam pembagian slide yang berisi data-data informasi.

Menggunakan rencana atau mapping argument, baik menggunakan pyramid, akan memperkuat pesan
yang sederhana.

Chapter ini mempunyai focus untuk mengklarifikasi pesan dan mengembangkan suatu strategi komunikasi.
Disamping itu, chapter ini mengilustrasikan bagaimana mengorganisasikan ide sehingga akan mencapai
audiens yang berbeda. Menerapkan prinsip dan pedoman didalam chapter ini untuk semua tipe
komunikasi di chapter-chapter selanjutnya akan mempermudah pemberi pesan untuk menyelesaikan
tujuan dan hasil ke audiens

Anda mungkin juga menyukai