PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Teoritis
Komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu
klien dalam beradaptasi terhadap stress. Gangguan psikologis, dan belajar bagaimana
berhubungan dengan orang lain (Northous 1998. hal 12 )
Komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dan klien
dalam hal ini perwat dank lien memperoleh pengalaman belajar bersama dalam rangka
memperbaiki pengalaman emosional klien ( Struat G.W 1998 )
Dari beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa komunikasi terapeutik adalah
komunikasi yang dilakukan atau dirancang untuk tujuan terapi.
2.5 Anemia
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein
pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal.
Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen
dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel
darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang
diperlukan tubuh.
2.6 Gejala
Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhanini,
bervariasi.
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa
melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung. Dan
Anemia sukar dikesan bagi kebanyakan orang, dan simptomnya kabur. Biasanya, perasaan lemah
atau keletihan dilapurkan. Sesak nafas dilapurkan dalam kes teruk. Aneamia amat teruk
memerlukan tindakbalas pengimbal di mana output jantung meningkat dengan jelas, membawa
kepada palpitasi dan berpeluh; proses ini boleh mengakibatkan kegagalan jantung di kalangan
orang berumur.Kulit dan selapus hingus mukosal yang pucat sahaja menjadi tanda utama bagi
aneamia berat, dengan itu bukanlah merupakan tanda yang pasti.
2.7 Penyebab
Penyebab umum dari anemia:
1. Perdarahan hebat
Akut (mendadak)
- Kecelakaan
- Pembedahan
- Persalinan
- Pecah pembuluh darah
Kronik (menahun)
- Perdarahan hidung
- Wasir (hemoroid)
- Kanker atau polip di saluran pencernaan
- Tumor ginjal atau kandung kemih
- Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
2.8 Diagnosis
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase rel darah
merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah
bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit (CBC).
2.9 Pengobatan
Kekurangan zat besi akibat kekurangan makanan amat jarang bagi dewasa tidak haid
(lelaki dan wanita putus haid). Diagnosis kekurangan zat besi menyatakan pencarian bagi potensi
punca kehilangan sebegitu seperti pendarahan perut (gastrointestinal) akibat ulcer atau barah
kolon. Anemia kekurangan zat besi ringan hingga serdahana dirawat dengan tambahan zat besi
menggunakan ferous sulfat atau ferrous gluconate. Vitamin C mungkin membantu keupayaan
tubuh bagi menyerap zat besi.
Vitamin tambahan diberikan secara oral (asid folik) atau suntikan (vitamin B-12) akan
menggantikan kekurangan khusus.
Bagi penyakit anemia kronik, anemia dikaitkan dengan kimoterapi (chemotherapy), atau
anemia dikaitkan dengan penyakit ginjal, sesetengah pakar klinikal prescribe
recombinanterythropoietin, epoetin alfa, bagi menggalakkan penghasilan sel darah merah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi terapeutik adalah
kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien untuk beradaptasi terhadap stress.
Dan pengertian dari penyakit anemia adalah Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada
dibawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan mereka
mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia
menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah
merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan
tubuh.
Dan seorang perawat harus mampu menggunakan komunikasi terapeutik terhadap setiap
pasien yang ditanganinya, terutama pada pasien yang mengidap penyakit anemia.
3.2 Saran
Untuk semua perawat dituntut agar bisa menguasai komunikasi terapeutik dengan baik,
karena dengan berkomunikasi semuanya akan berjalan dengan lancer. Selain itu juga dengan
berkomunikasi seorang perawat akan dapat data yang diinginkan dari klien secara akurat.