Tpa Tpa Soallll
Tpa Tpa Soallll
Contoh Soal:
Cara mudah untuk memahami Soal TPA ialah MENCORET PREMIS YANG SAMA, misalnya
seperti dibawah ini:
Pembahasan:
Ingat metode pertama diatas, kita dapat mencoret premis yang sama.
Pernyataan 1: Semua laki-laki di Kelas XII IPA 2 berambut cepak
Pernyataan 2: Sebagian yang berambut Cepak ialah pemain basket
Premis yang sama ialah Berambut Cepak maka kita dapat mencoretnya, maka pernyataannya
menjadi:
Semua laki-laki di Kelas XII IPA 2 ialah pemain basket
METODE KEDUA
Contoh Soal:
Pembahasan:
Sama seperti Metode Pertama, kita cari dulu premis yang sama, lalu kita coret. lalu kita ambil
sisa pernyataannya tersebut, maka kesimpulannya ialah:
Narto Pandai Akuntansi.
METODE KETIGA
Contoh Soal:
Pembahasan:
METODE KEEMPAT
Contoh Soal:
METODE KELIMA
Contoh Soal:
Mahasiswa Teknik Komputer ahli dalam merakit komputer dan Membuat Program
Sebagian Mahasiswa Universitas Bogor bukan Mahasiswa Teknik Komputer
Kesimpulannya?
METODE KEENAM
Contoh Soal:
Ani ialah Murid SMK Panca Indera
Sebagian Murid kelas XII bukan Murid SMK Panca Indera
Kesimpulannya?
METODE KETUJUH
Contoh Soal:
METODE KEDELAPAN
Contoh Soal:
Sekian tulisan dari Ikubaru's Blogzia, mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dalam
penyajian materi, mohon kritiknya apabila ada kekurangan. Ikubaru's Blogzia juga mengerti akan
kekurangan tersebut.
Terimakasih telah berkunjung di Ikubaru's Blogzia, semoga membantu dan semoga LULUS
SBMPTN.
1. BILANGAN
Bilangan Romawi
Contoh:
XXI = 21 MMIII = 2.003
CDV = 405 CL = 150
XI = 11 MCMXCIX = 1.999
1. Jika suatu bilangan dijumlahkan dengan lawan bilangannya, maka hasilnya adalah nol:
[a + (-a) = 0].
Contoh 19 + (-19) = 0, -19 lawan dari 1
2. Jika suatu bilangan di depannya terdapat tanda negatif lebih besar dari bilangan
positifnya, hasilnya adalah bilangan negatif.
Contoh 8 + (-12) = 8 - 12 = - 4, 12 lebih besar dari
3. Jika suatu bilangan di depannya terdapat tanda negatif lebih kecil dari bilangan
positifnya, hasilnya adalah bilangan positif.
Contoh (-4) + 14 = 10, 4 lebih kecil dari 14
Pengurangan bilangan bulat
1. Jika suatu bilangan positif dikurangi dengan lawannya, maka hasilnya dua kali bilangan
itu sendiri: [a - (-a) = 2 x a].
Contoh 11 - (-11) = 11 + 11 = 22, -11 lawan dari 11
2. Jika suatu bilangan negatif dikurangi bilangan positif, hasilnya bilangan negatif.
Contoh -14 - 6 = -20, (sama artinya -14 ditambah -6)
3. Jika suatu bilangan negatif dikurangi bilangan negatif, ada 3 kemungkinan seperti berikut
ini.
Berupa bilangan positif jika bilangan di belakang tanda negatif lebih besar.
o Contoh -4 - (-9) --4 + 9 = 5, 9 lebih besar dari 4
Berupa bilangan negatif jika bilangan di belakang tanda negatif lebih kecil.
1. Operasi pembagian dan perkalian adalah sama kuat. Oleh karena itu, agar lebih praktis,
maka pengerjaan operasi yang ditulis terlebih dahulu harus dikerjakan lebih awal.
Contoh 3 x 4 : 2 = 6
Caranya (3 x 4) : 2 = 6 = 12 : 2
2. Operasi penjumlahan dan pengurangan sama kuat. Oleh karena itu, pengerjaan operasi
yang ditulis terlebih dahulu harus dikerjakan lebih awal.
Contoh 50 + 25 - 30 = 45
Caranya (50 + 25) - 30 = 75 - 30 = 45
3. Apabila dalam suatu soal terdapat tanda kurung, maka pengerjaan operasi dalam kurung
terlebih dahulu harus dikerjakan.
Contoh 30 : (2 + 4) + 13 = 18
Caranya 30 : (6) + 13 = (30 : 6) + 13 = 5 + 13 = 18
4. Operasi perkalian dan pembagian lebih kuat daripada penjumlahan dan pengurangan,
maka harus dikerjakan terlebih dahulu.
Contoh 125 + 400 : 8 - 5 x 30 = 25
Caranya 125 + (400 : 8) - (5 x 30) = 125 + 50 150 = 175 - 150 = 25
2. PECAHAN
Pecahan menunjukkan pembagian berarti 1 dibagi 2. Bagian atas suatu pecahan adalah
pembilang, sedangkan bagian bawahnya adalah penyebut.
1. Jika pada penjumlahan atau pengurangan pecahan memiliki penyebut sama, maka cukup
lakukan penjumlahan atau pengurangan pada pembilangnya, sementara penyebutnya
tetap sama.
2. Jika pada penjumlahan atau pengurangan pecahan memiliki penyebut yang berbeda,
maka terlebih dahulu samakan penyebutnya, kemudian bisa dilakukan penjumlahan atau
pengurangan pada pembilangnya.
Perkalian pecahan
Pada perkalian pecahan, Anda tidak perlu menyamakan penyebutnya. Caranya adalah kalikan
pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.
Pembagian pecahan
Pada pembagian pecahan, pembagian pecahan pertama dengan pecahan kedua sama dengan
perkalian pecahan pertama dengan sebalikan dari pecahan kedua.
3. PERSENTASE
Persentase adalah sebuah pecahan yang penyebutnya 100. Untuk mengubah bentuk persentase
menjadi bentuk pecahan dapat dilakukan dengan menuliskan bilangan asli sebagai pembilang
dan 100 sebagai penyebut.
Beberapa bentuk persen yang equivalent dengan pecahan dan umum kita kenal adalah sebagai
berikut.
4. PERBANDINGAN
Perbandingan adalah pernyataan yang membandingkan dua nilai dimana salah satu nilai dibagi
nilai lainnya.
Contoh : Di dalam suatu bus terdapat 15 pria dan 25 wanita. Perbandingan jumlah pria dengan
wanita dalam bus tersebut adalah atau 15. Perbandingan wanita dengan pria adalah atau 25 : 15.
15
5. PROPORSI
Proporsi adalah suatu persamaan dari dua pecahan di kedua ruasnya.
Contoh :
INGAT !!!
Proporsi langsung
Pada proporsi langsung, kedua variabelnya berhubungan, artinya jika kedua bilangan dikalikan
atau dibagi dengan bilangan yang sama, perbandingan tidak berubah.
Proporsi invers
Pada proporsi invers ada 2 ketentuan, yaitu:
1. Peningkatan galah satu nilai melalui perkalian akan menyebabkan penurunan pada nilai
kedua.
2. Penurunan salah satu nilai melalui pembagian akan menyebabkan peningkatan pada nilai
kedua.
6. RATA-RATA
Rata-rata adalah jumlah bilangan dibagi banyaknya bilangan.
INGAT !!!
Dalam menyelesaikan soal rata-rata, perhatikan satuan yang akan dijumlahkan. Jika
berbeda, samakan terlebih dahulu, selanjutnya dikerjakan.
Jika dua atau tiga rata-rata digabung menjadi satu, terlebih dahulu dibuat bobot yang
sama.
Jika soalnya menanyakan bilangan yang hilang dengan rata-ratanya tertentu, kurangkan
total seluruh bilangan dengan jumlah bilangan yang diketahui.
INGAT !!!
Jawab :
Cara mengerjakan dengan LOGIKA PRAKTIS:
Jelas mengikuti pola silogisme kategorik tipe 1:
MP
SM
Jadi, S P
Dimana,
M = seniman
P = kreatif
S = sebagian ilmuwan
Jadi jawabannya, sebagian ilmuwan kreatif.
Pembahasan:
Semua seniman kreatif. Sebagian ilmuwan adalah seniman, sehingga sebagian ilmuwan kreatif.
Contoh:
Beo adalah unggas karena beo adalah burung dan semua burung adalah unggas.
Semua penduduk memiliki KTP, maka Adi tentu memiliki KTP karena ia adalah seorang
penduduk.
PERHATIAN !!!
Tentukan terlebih dahulu konklusinya. Konklusi biasanya ditandai dengan adanya
kata-kata seperti, jadi, maka, tentu, oleh karena itu, maka, dan karena itu.
Setelah konklusi ditemukan, maka proporsi yang lain merupakan premis.
Premis biasanya ditandai dengan kata karena atau oleh karena.
Untuk menentukan mana premis mayor atau premis minor periksalah posisi term.
Jika term menjadi subjek pada konklusi, raaka itulah premis mayor. Jika term
menjadi predikatnya konklusi, maka itulah premis minor
Jika term tambahan hanya merupakan pembuktian atau penegasan dari proposisinya.
Contoh:
Semua tentara adalah netral karena ia penjaga kesatuan negara RI.
Suparji adalah tentara.
Jadi, Suparji adalah netral.
INGAT !!!
Tentukan terlebih dahulu proposisi yang tersembunyi dan uji apakah sah atau
tidak sah.
Buatlah silogisme bentuk standarnya
INGAT !!!