SEKUNDER
MIKROORGANISME
A B C P
D P1
A B C
E P2
Jalur biosintesis bercabang, dengan multivalen
feedback. Baik produk P1 dan P2 bersama-sama
mempengaruhi perubahan A menjadi B, dan secara
masing-masing mempengaruhi perubahan C menjadi D
dan E
D P1
A B C
E P2
Keragaman dalam metabolisme
sekunder
Lebih dari 50 keragaman dapat terjadi dari
satu senyawa induk yang diproduksi oleh
suatu mikroorganisme
Senyawa yang semula diduga satu ternyata
dapat merupakan campuran beberapa
senyawa yang sangat berdekatan
strukturnya, mungkin hanya berbeda satu
atau lebih gugus rantai sampingnya, dll.
Contoh : antrakinon (anthraquinone) dapat
dibuat dari endokrosin (endocrocin)
Me
Viocristin Me O OH
OH OH O
MeO Me
H O O
OH
OH
Isoviocristin
Rubrocristin
Kelompok senyawa khusus dan senyawa
antara dalam metabolisme sekunder
Dalam metabolisme sekunder, sejumlah
gugus fungsi kimia, senyawa antara dan
beberapa senyawa khusus terbentuk di luar
jalur metabolisme primer (tidak terbentuk
pada jalur metabolisme primer)
Oleh karena itu metabolisme sekunder tidak
seluruhnya menggambarkan gabungan unit2
struktur dari metabolisme primer
Metabolit sekunder dengan ikatan Klor
dan Brom
Klor (Cl) atau Brom (Br) terikat secara
kovalen
Contoh : Kloramfenikol, Griseofulvin, Klor-
tetrasiklin, pirolnitrin, dan lain-lain
Untuk mempelajari biosintesisnya, digunakan
Klorin radioaktif yang ditambahkan ke dalam
medium pertumbuhan mikroorganisme
penghasil metabolit tersebut, selanjutnya
metabolit bertanda dapat dianalisis
Senyawa-senyawa yang mengandung
nitrogen tak lazim
Beberapa senyawa metabolit sekunder
mengandung gugus nitrogen yang tidak
lazim, misalnya nitro, nitroso, siano, diazo,
nitrilo, isonitrilo, gugus asam hidroksamat,
dan lain-lain
Contoh : Azaserin, alazopeptin, borrelidin,
toyocamisin, alanosin, xantosilin, isonitrin A,
ferioksamin, dll.
Senyawa-senyawa yang mengandung
Fosfor
Senyawa penting yang mengandung fosfor dalam
metabolisme primer misalnya ester2 asam fosfat,
sedangkan pada metabolisme sekunder yang lebih
berperan adalah senyawa fosfor seperti fosfonat,
fosfinat, fosfonamidat
Contoh : Fosfonomisin, plumbemisin B, fosforamidon
Namun metabolit sekunder yg mengandung fosfor ini
jumlahnya sedikit, kemungkinan disebabkan karena
senyawa ester asam fosfat mudah terurai sehingga
sukar dideteksi
Senyawa Organometal
Senyawa metabolit sekunder yang
mengandung logam, kebanyakan senyawa
kompleks Fe (iron)
Contoh ferioksamin, ferikrosin, coprogen,
ferroverdin (dengan fe bivalen), ferimisin A,
dll.
Logam lain misalnya magnesium
(magnesidin), tembaga (bleomisin, pleomisin)
Metabolit sekunder lain
Yang mengandung Boron : boromisin,
aplasmomisin
Yang mengandung asam amino yang tidak
lazim : alanosin, azaserin, asam
diaminosuksinat, Rhizobitoksin, dll
Fungsi metabolit sekunder
Derailed Primary Metabolism
Biochemical Appendices
Waste products, shaving from an imperfectly
functioning intermediate metabolism
Product of detoxification mechanisms
Results of an inhibited growth
A Playing field of biochemical evolution
Sistem biologi suatu mikroorganisme memiliki 5
level penting dalam perkembangannya :
Metabolisme intermediate
Regulasi metabolisme intermediate
Transport substrat dan metabolit
Diferensiasi
Morfogenesis
Asam
Siklus TCA Asam organik,
lemak
asam amino
Metaboilit
sekunder
Energi
POLIKETIDA
Merupakan senyawa poli (asam -keto)
Subunit poliketida dapat berupa :
-CH2CO- asetat
-CHMeCO- propionat
-CHEtCO- butirat
Jika terjadi reaksi reduksi pada saat
perpanjangan rantai asetat, maka akan
terbentuk asam lemak
Cara perpanjangan rantai asetat :
-(L--aminoadipyl)-L-cystein-D-valine
L-valine, L-cystein,
L--aminoadipat
Siklisasi 2 tahap
Isopenicilin N
C.Acremoneum, Streptomyces sp. Penicillium chrysogenum
Penicilin N Penicilin G
Deacetoxycephalosporin C
Deacetylcephalosporin C
Cephalosporin C
Regulasi biosintesis penisilin oleh L-lysine
pada Penicillium chrysogenum
-ketoglutarat + asetil CoA
Homositrat
Feedback -ketoadipat
inhibition
-aminoadipat
Saccharopine Isopenisilin N
Prekursor
L-lysine Penisilin G