SKRIPSI
i
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Disetujui Oleh :
Pembimbing Utama
Pada Tanggal................
ii
SKRIPSI
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan dan disusun oleh :
Nirmayani Indah Sari
15.01.317
Mengetahui,
Ketua
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
Makassar
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Makassar,
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas berkah dan limpahan rahmat-
salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan tugas akhir pada Jurusan
Revolusioner Islam, nabi pembawa rahmat bagi umat manusia dan seisi
2. Ibu Dra. Hj. Aisyah Fatmawaty, M.Si., Apt., selaku Direktur Sekolah
viii
3. Ibu Dr. Nursyamsiar, M.Si., selaku Ketua Jurusan Prodi S1 Farmasi
4. Bapak dan Ibu dosen Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFA) Makassar
5. Staf Tata Usaha Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFA) Makassar yang
6. Ibu Dra. Hj. Aisyah Fatmawati, M.Si., Apt.; ibu Nurul Arfiyanti Yusuf,
S.Farm., M.Si., Apt.; dan ibu Maria Ulfa, S.Farm., M.Si., Apt yang
telah bersedia menguji hasil skripsi penulis, dan juga atas kritik dan
penulis.
8. Orang tua penulis, ibunda terhebat Nurbaya S.PdI terima kasih atas
telah menjadi sosok ayah yang baik dan penuh cinta, raga beliau
ix
memang tak di sisi penulis tetapi semangat hidup beliau terus tumbuh
di hati penulis. Terima kasih untuk kalian berdua, tanpa kalian penulis
bukanlah apa-apa.
Nida, dan Ukhty Ira serta sahabat penulis Chabelyta yang senantiasa
Buntang, kak Ilha, kak Winda, kak Lia, Esse, Mia, Odi , Iin, Dian
Arnita, teman seperjuangan uji lembab Sifak dan Vina, serta keluarga
11. Dan untuk semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu-persatu,
x
Makassar, Februari 2017
Riska Damayanty
xi
DAFTAR ISI
xii
II.6.3 Cara Kerja Antioksidan............................................................................. 14
II.7 Metode Pengujian Aktifitas Antioksidan ..................................................... 15
II.8 Spektrofotometri ................................................................................................ 16
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 18
III.1 Jenis Penelitian................................................................................................. 18
III.2 Waktu dan tempat penelitian......................................................................... 18
III.3 Alat dan Bahan .................................................................................................. 18
III.4. Metode Kerja..................................................................................................... 19
III.4.1. Pengambilan Sampel .............................................................................. 19
III.4.2. Pengolahan Sampel ................................................................................ 19
III.4.3. Pembuatan Ekstrak Etanol .................................................................... 19
III.4.4 Kromatografi Lapis Tipis untuk Orientasi Eluen .............................. 20
III.4.5 Fraksinasi Ekstrak Mengunakan Kromatografi Kolom ................... 20
III.4.6. Penentuan Fraksi Aktif ........................................................................... 21
III.5. Uji Aktivitas Antioksidan ............................................................................... 21
III.5.1. Pembuatan larutan contoh .................................................................... 21
III.5.2. Pengukuran aktivitas antioksidan dengan metode ABTS ............ 22
III.5.3. Pengumpulan Dan Analisis Data ......................................................... 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 25
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 31
V.1 Kesimpulan........................................................................................................ 31
V.2 Saran .................................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 32
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil uji fitokimia ekstrak etanol daun lidah mertua ....................... 25
Tabel 2. Hasil uji % peredaman fraksi A ekstrak etanol daun lidah mertua
penangkap radikal bebas ABTS ..................................................................... 25
Tabel 3. Hasil uji % peredaman fraksi B ekstrak etanol daun lidah mertua
penangkap radikal bebas ABTS ..................................................................... 26
Tabel 4. Hasil uji % peredaman rutin penangkap radikal bebas ABTS ........ 26
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbital
oksidasi dari radikal bebas. Oksidasi merupakan suatu reaksi kimia yang
selain murah dan mudah didapat, juga memiliki efek samping yang relatif
1
2
lebih kecil dibandingkan dengan obat sintetik. Salah satu tanaman obat
oleh banyak orang dan mulai dibudidayakan sebagai tanaman hias. Dari
ABTS?
bebas ABTS ?
3
TINJAUAN PUSTAKA
dan taman , kadang sebagai tanaman pagar. Berasal dari afrika tropis dan
tunggal, kaku dan keras. Permukaan licin, berkumpul sebagai roset akar,
yaitu 2-6 helai daun, tumbuh berkumpul di pangkal akar. Helaian daun
daun berwarna kuning emas, panjang 30-80 cm, 3-8 kuntum bunga
menjelang malam. Buah buni, berbiji 1-3, bulat, diameter 3 mm, dari
bernoda hijau tua, memiliki khasiat yang yang sama. Daun lidah mertua
biasa digunakan untuk variasi pada karangan bunga. Serat daun ini dapat
digunakan untuk membuat tali. Lidah mertua bias menyerap asap rokok,
4
5
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Liliaies
Suku : Agavaceae
Marga : Sarsevieria
belandha, (Madura); mandalika. Selain itu lidah mertua juga memiliki nama
dan polifenol. Dalam uji fitokimia yang dilakukan oleh Yoshihiro et al, (1997),
aktif dari sel tanaman adalah metanol, etanol, kloroform, hexan, aseton,
antara lain :
a. Maserasi
(simplisia) dalam pelarut yang sesuai dalam wadah tertutup pada suhu
7
(Erawati, 2012).
b. Perkolasi
ekstrakdikumpulkan.
a. Soxhlet
b. Refluks
c. Infusa
d. Fraksinasi
yang lain. Pemisahan jumlah dan jenis senyawa menjadi fraksi yang
bersifat polar akan masuk ke pelarut polar, begitu pula senyawa yang
bersifat non polar akan masuk ke pelarut non polar (Harbone, 1987;
Bendra A, 2012).
II.3 Kromatografi
fase, yaitu fase diam (padat dan gas). Fase gerak membawa zat terlarut
melalui media hingga terpisah dari zat terlarut lainnya. Yang terelusi lebih
awal atau lebih akhir. Bila fase diam berupa zat padat yang aktif, maka
10
dan Schraiber pada tahun 1938. Pada kromatografi lapis tipis, fase diamnya
berupa lapisan yang seragam (uniform) pada permukaan bidang datar yang
didukung oleh lempeng kaca, plat almunium, atau plat plastic. Meskipun
kaca atau kuarsa dengan ukuran tertentu dan mempunyai lubang pengalir
keluar dengan ukuran tertentu. Zat yang akan diuji dilarutkan dalam
secara sempurna oleh bahan penjerap berupa pita sempit pada puncak
atau tanpa tekanan udara, masing-masing zat bergerak turun dalam kolom
11
misalnya daya adsorpsi zat penjerap, ukuran partikel dan luas permukaan,
sifat dan polaritas pelarut, tekanan yang digunakan dan suhu sistem
cairan yang tidak saling bercampur. Salah satu cairan, yaitu fase diam,
area permukaan yang sangat luas terhadap pelarut yang baik yang tidak
Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki elektron tidak
Target utama radikal bebas adalah protein, asam lemak tak jenuh
bebas adalah asam lemak tak jenuh. (Winarsi, 2007). Radikal bebas
(Kristanty. 2012)
II.6.2 Antioksidan
atau reduktan. Senyawa ini memiliki berat molekul kecil, tetapi mampu
2007).
(Kurniasih, 2013):
a. Antioksidan enzimatis:
superoksida dismutase.
seperti: asam urat, protein pengikat heme, protein pengikat logam, dan
13
a. Antioksidan enzim
b. Antioksidan vitamin
c. Antioksidan fitokimia
agar selalu sehat. Namun ternyata proses oksidasi pada metabolisme tubuh
mengambil molekul dari sel tubuh lain yang sehat (Kurniasih, 2013)
Saat radikal bebas menyerang maka sel yang sehat dapat dilukai,
merusak DNA dan menimbulkan penyakit. DNA sel yang dirusak akan
dihasilkan di dalam tubuh hanya berjumlah sedikit dan dapat diatasi dengan
antioksidan. Namun radikal bebas yang terbanyak dihasilkan dari luar tubuh
seperti asap rokok, polusi udara, pestisida yang terdapat di dalam bahan
tidak stabil menjadi suatu bentuk yang lebih stabil sehingga tidak
memengaruhi sel tubuh yang sehat. Rantai pada radikal bebas akan
berhenti dan proses oksidasi juga akan berhenti. Cara kerja antioksidan
radikal bebas yang sudah terbentuk menjadi tidak reaktif sehingga tidak
3. Antioksidan tersier
reduktase
karakterikstik warna biru hijau, yang bila tereduksi oleh antioksidan akan
membutuhkan waktu reaksi yang lebih sedikit. Selain itu, kelebihan metode
ABTS.
II.8 Spektrofotometri
Sumber tenaga radiasi yang stabil, (2) sistem yang terdiri atas lensa-lensa
METODE PENELITIAN
berskala laboratorium.
18
19
Makassar.
diaduk), setelah itu disaring menggunakan kertas saring dan diperoleh filtrat
Lempeng yang telah diberi garis diaktifkan dalam oven dengan suhu
elusi. Keluarkan, amati dengan mulai dari tanfa sinar UV, dengan sinar UV
254 nm dan 366 nm. Eluen yang terbaik digunakan pada fraksinasi.
pita-pita berwarna.
21
sudah jenuh dengan eluen terbaik dan biarkan sampai eluen merambat naik
hingga garis akhir. Plat KLT dianalisis dengan mengunakan sinar UV pada
panjang gelombang 254 nm dan 366 mn. Kemudian warna noda yang
terlihat sama digabung Lalu pelat KLT disemprot dengan larutan ABTS
labu ukur.
gelombang 749 nm
A lidah mertua
maksimum.
B lidah mertua
maksimum.
murni.
1 l, 1,5 l, 2 l, dan 2,5 l, dari larutan stok Rutin murni 1000 ppm,
dengan konsentrasi 0,1 ppm, 0,2 ppm, 0,3 ppm, 0,4 ppm, dan 0,5
24
maksimum.
masing konsentrasi dari ekstrak lidah mertua dan Rutin murni dihitung
persen peredaman dan harga IC50 melalui analisis probit dan persamaan
Hasil uji dari fitokimia ekstrak etanol daun lidah mertua menunjukkan
25
26
etanol lidah mertua dengan metode ABTS menunjukkan nilai IC50 sebesar
4,6644 ppm.
etanol lidah mertua dengan metode ABTS menunjukkan nilai IC50 sebesar
20,1187 ppm.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah daun lidah mertua
sebagai metode dalam mengekstraksi karena adanya sifat daun yang lunak
membantu dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung
zat aktif. Cairan penyari yang digunakan dalam proses maserasi ini adalah
etanol 96% karena lebih selektif, tidak beracun dan etanol dapat bercampur
dengan air dan segala pembanding. Pelarut etanol dipilih juga sebagai
cairan penyari karena salah satu senyawa yang dieksraksi adalah senyawa
perbandingan 9:1, 8:1, 7:1, 6:1, 1:6, 1:5, dan diakhiri 4:1, sehingga
diperoleh 139 fraksi. Fraksi fraksi tersebut diuji dengan KLT. Fraksi yang
memiliki noda yang sama digabung dan diperoleh 13 fraksi. Dari 13 fraksi
ini dilakukan KLT dan penyembrotan dengan larutan ABTS, Fraksi 5-9
digabung sebagai fraksi A dan fraksi 10-13 digabung sebagai fraksi B untuk
dalam air, apabila dioksidasi oleh H2O2 akan membentuk senyawa radikal
kation yang stabil, memiliki sensitivitas lebih tinggi dan dapat dipakai untuk
yang ditandai dengan peristiwa hilangnya warna biru pada pereaksi ABTS.
IC50
25
20,1157 ppm
20
15
10
4,6644 ppm
5
0,5007 ppm
0
fraksi 4
fraksi A fraksi5B
frkasi rutin
rutin
aktifitas sangat kuat dan rutin sebagai pembanding. Secara spesifik, suatu
senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat jika nilai IC50 kurang
dari 50 ppm, kuat untuk IC50 antara 50 100 ppm, sedang jika nilai IC50
bernilai 101 150 ppm dan lemah jika IC50 bernilai 151 200 ppm (Armala,
2009). Jika dibandingkan dengan rutin kedua fraksi etanol daun lidah
Dari hasil penelitian dapat dilihat jelas daun lidah mertua mempunyai
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Antioksidan yang terdapat pada fraksi A ekstrak etanol daun lidah mertua
mempunyai nilai IC50 4,6644 ppm, dan fraksi B ekstrak etanol daun lidah
mertua mempunyai nilai IC50 20,1157 ppm. Dimana kedua fraksi ini
V.2 Saran
lidah mertua.
31
DAFTAR PUSTAKA
Armala, M. M., 2009, Daya Antioksidan Fraksi Air Ekstrak Herba Kenikir
(Cosmos caudatus H. B. K.) dan Profil KLT, Skripsi, 39, Fakultas
Farmasi Universitas Islam Indonesia : Yogyakarta
Bendra A., 2012. Uji Aktifitas Antioksidan Eksrtak Daun (Premna Oblongata
Miq) Dengan Metode Dpph Dan Identifikasi Golongan Senyawa
Kimia Dari Fraksi Teraktif. Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Ui : Depok
Dalimartha ,S. 2006. Atlas tumbuhan obat Indonesia jilid 4, Puspa Swara:
Depok .
Dwastu Y.G., 2011, Aktivitas antibakteri fraksi aktif daun lidah mertua
Sansevieria trifasciata Prain. Departemen Kimia FMIPA institusi
pertanian bogor, Bogor
Direktorat pengawasan republic Indonesia., 2000. Parameter standar
umum ekstrak tumbuhan obat cetakan pertama. Departemen
kesehatan republic Indonesia.
32
33
Kurniasih. 2013. Khasiat dan Manfaat Daun Kelor. Pustaka Baru Proses:
Surabaya.
Laimeheriwa C, Adeanne C. Wullur, dan Widya Astuti Lolo, 2014, Uji Efek
Ekstrak Etanol Daun Lidah Mertua (Sansevieria
Trifasciata Prain) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus
Putih Jantan Galur Wistar (Rattus Norvegicus L.) Yang Diinduksi
Sukrosa. FMIPA UNSRAT: Manado vol 3 no. 3
Fraksinasi
Mengunakan kromatografi
kolom
Baku Pembanding
Uji Aktivitas Antioksidan frakasi
aktif Rutin
Analisis Data
Pengumpulan Data
Kesimpulan
36
10 l 20 l 30 l 40 l 50 l
Ditambahkan ABTS 1 ml +
etanol p.a 5 ml
Analisis data
37
60 l 70 l 80 l 90 l 100 l
Ditambahkan ABTS 1 ml +
etanol p.a 5 ml
Analisis data
38
Rutin
Ditambahkan ABTS 1 ml +
etanol p.a 5 ml
0,1 ppm 0,2 ppm 0,3 ppm 0,4 ppm 0,5 ppm
Analisis data
39
Rata-Rata
No Konsentrasi Replika 1 Replika 2 Replika 3
% Peredaman
1 2 ppm 0,33527 0,33647 0,33484 36,90%
2 4 ppm 0,27814 0,27601 0,27598 47,96%
3 6 ppm 0,25364 0,25527 0,25559 52,07%
4 8 ppm 0,21896 0,21726 0,21749 59,05%
5 10 ppm 0,18529 0,18262 0,18267 65,48%
Rata-Rata
No Konsentrasi Replika 1 Replika 2 Replika 3
% Peredaman
1 12 ppm 0,35632 0,35500 0,35521 33,14%
2 14 ppm 0,33851 0,33863 0,33836 36,34%
3 16 ppm 0,30838 0,30525 0,30630 42,33%
4 18 ppm 0,28964 0,28931 0,28950 45,55%
5 20 ppm 0,25901 025920 0,25903 51,27%
Rata-Rata
No Konsentrasi Replika 1 Replika 2 Replika 3
% Peredaman
1 0,46373 0,46085 0,46026
0,1 ppm 24,80%
2 0,39495 0,39434 0,39613
0,2 ppm 35,63%
3 0,36740 0,36719 0,36767
0,3 ppm 40,14%
4 0,33483 0,33243 0,33099
0,4 ppm 45,79%
5 0,29541 0,29637 0,29382
0,5 ppm 51,91%
logkonsentrasi (x) dan probit (y), harga IC50 diperoleh dari persamaan garis
5.5
5.4 y = 1.0011x + 4.3304
5.3 R = 0.9741
5.2
5.1
Probit
5
4.9
4.8
4.7
4.6
4.5
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Log konsentrasi
persamaan garis : y = a x bx
= 4,3304+ 1,0011x
Probit 5 = 50 % peredam
Jika y5 maka : 5 = 4,3304 + 1,0011x
1,0011x = 5 - 4,3304
1,0011x = 0,6696
0,6696
= = 0,6688
1,0011
logkonsentrasi (x) dan probit (y), harga IC50 diperoleh dari persamaan garis
5.1
5 y = 2.0622x + 2.3116
R = 0.9833
4.9
Probit
4.8
4.7
4.6
4.5
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
Log konsentrasi
2,0622x = 2,6884
2,6884
= 2,0622 = 1,3036
logkonsentrasi (x) dan probit (y), harga IC50 diperoleh dari persamaan garis
5.1
y = 0.9958x + 5.2992 5
R = 0.9868
4.9
4.8
Probit
4.7
4.6
4.5
4.4
4.3
4.2
-1.2 -1 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0
Log konsentrasi
Probit 5 = 50 % peredam
Jika y5 maka : 5 = 5,2992 + 0,9958x
0,9958x = 5 - 5,2992
0,9958x = -0,2992
0,2992
= = -0,3004
0,9958
Lampiran 11. Gambar uji fitokimia ekstrak etanol daun lidah mertua