Anda di halaman 1dari 5

TUGAS METLIT

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG REBUNG


TERHADAP SERAT KASAR DAN TINGKAT
KEELASTISAN MIE REBUNG

Di susun oleh

NAMA : Yanti Nurullita

NIM : PO.62.31.3.14.228

Prodi: D-IV Gizi

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Jl. G. Obos No.30-32/A Palangka Raya 73111


Tlp/Fax (0536) 3221768,3235146, 3237504, 3234108, 3220990, 3230730
Email:poltekkesplk@yahoo.co.id/poltekkes_palangkaraya@airpost.net
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rebung merupakan tunas muda tanaman bambu yang muncul dipermukaan
dasar rumpun. Tunas muda bambu tersebut enak dimakan, sehingg digolongkan ke
dalam sayuran. Rebung tumbuh dibagian pangkal rumpun bambu dan biasanya
dipenuhi oleh glugut (rambut bambu) yang gatal. Morfologi rebung berbentuk
kerucut, setiap ujung glugut memiliki bagian seperti ujung daun bambu,tetapi
warnanya coklat (Andoko,2003).

Palangka Raya memiliki iklim tropis. Palangka Raya memiliki sejumlah


besar curah hujan sepanjang tahun. Hal ini berlaku bahkan untuk bulan terkering.
Klasifikasi iklim Kppen-Geiger adalah Af. Suhu rata-rata tahunan adalah 26.7 C di
Palangka Raya.Dari analisa pola hujan, Palangkaraya memiliki pola hujan monsunal
dengan puncak hujan terjadi pada bulan November-Desember-Januari. Menurut
Othman dan Maler (2003), bambu dapat tumbuh pada iklim kering sampai tropika
basah, pada kondisi tanah subur dan kurang subur serta dari dataran rendah sampai
4000 m diatas permukaan laut, dan dari tempat datar sampai lereng-lereng gunung
atau tebing-tebing sungai.

Kandungan senyawa utama di dalam rebung mentah 100 gram bahan adalah
air, yaitu sekitar 85,63 %. Di samping itu, rebung mengandung protein 2,50 gram ,
lemak 0,20 gram, glukosa 2,00 gram ,vitamin A 0,10 mg, thiamin1,74 mg ,
riboflavin 0,08 mg , vitamin C 7,00 mg, kalsium 28,00 mg , fosfor 50,00 mg , serat
9,10 gram dan kalium(Andoko,2003).

Serat pangan adalah senyawa berbentuk karbohidrat kompleks yang banyak


terdapat pada dinding sel tanaman pangan. Serat pangan tidak dapat dicerna dan
diserap oleh saluran pencernaan manusia, tetapi memiliki fungsi yang sangat penting
bagi pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan sebagai komponen penting
dalam terapi gizi. Rata-rata konsumsi serat pangan penduduk Indonesia adalah 10,5
gram per hari. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia baru memenuhi
kebutuhan serat sekitar sepertiga dan kebutuhan ideal sebesar 30 gram setiap hari.
Kandungan serat pangan pada rebung adalah 2,56 persen, lebih tinggi
dibandingkan jenis sayuran tropis lainnya, seperti kecambah kedelai (1,27 persen),
pecay (1,58 persen), ketimun (0,61 persen) dan sawi (1,01 persen). Serat pangan
(dietary fiber) sempat cukup lama diabaikan sebagai faktor penting dalam gizi
manusia karena tidak menghasilkan energi. Selain itu, kekurangan serta tidak
menimbulkan gejala spesifik, seperti halnya yang terjadi pada kekurangan zat-zat gizi
tertentu.
Akhir-akhir ini, melalui penelitian epidemiologis telah dibuktikan peran
fisiologis serat pangan terhadap usus. Kurangnya konsumsi serat dapat menyebabkan
timbulnya penyakit ala masyarakat Barat, seperti aterosklorosis (penyumbatan
pembuluh darah), koroner, diabetes mellitus (kencing manis) hiperkolesterolemia
(kelebihan kolestrol) hipertensi, hiperlipedemia (kelebihan lemak) dan kanker kolon
(usus besar).

Rahayu (2014) menyebutkan, rebung memiliki kandungan karbohidrat,


protein, dan dua belas asam amino penting yang sangat diperlukan oleh tubuh.
Konsumsi rebung secara teratur merupakan salah satu tindakan preventif untuk
menghambat berbagai jenis penyakit, termasuk kanker.

Rebung diketahui memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi


kesehatan tubuh. Berikut ini lima manfaat rebung bagi kesehatan: 1). Rebung dapat
menurunkan kadar kolesterol jahat. Kandungan antioksidan ini bisa menangkal radiasi
bebas senyawa yang berbahaya bagi manusia. Sedangkan jenis antioksidan yang
terdapat dalam rebung namanya adalah Fitosterol. 2). Rebung mengurangi resiko
kanker. Kandungan serat yang tinggi pada rebung bisa mengurangi resiko terkena
kanker, khususnya kanker di saluran pencernaan. Dalam usus, serat bisa berfungsi
sebagai sikat yang mampu menyingkirkan berbagai zat pengotor sekaligus
menyingkirkan pemicu kanker. 3). Rebung untuk program diet, serat akan membuat
perut terasa kenyang hingga nafsu makan makin mudah dikendalikan. Rebung
mengandung lemak dan gula yang rendah sehingga cocok sebagai penunjang dalam
program diet alami. 4). Rebung dapat menjaga kesehatan sel-sel. Sayuran ini banyak
mengandung protein yang berfungsi untuk menjaga kesehatan sel-sel di dalam tubuh
agar bisa berfungsi dengan baik. 5). Rebung mengurangi resiko stroke. Makanan yang
kaya akan kalium, setidaknya 400 mg, diketahui sangat bermanfaat untuk mengurangi
resiko stroke. Penderita stroke biasanya mengalami defisiensi mineral ini. Selain
kalium, Rebung juga sangat kaya dengan serat pangan sebanyak 2,56 persen.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin membuat dan mengetahui


pengaruh penambahan tepung rebung terhadap kandungan serat kasar dan tingkat
keelastisan mie rebung.
B. Rumusan Masalah
Apakah pengaruh penambahan tepung rebung terhadap serat kasar dan
tingkat keelastisan mie rebung ?

C. Tujuan Penilitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan
tepung rebung terhadap serat kasar dan tingkat keelastisan mie rebung.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini bertujuan untuk :

Andoko, A., 2003. Budidaya Bambu Rebung. Kanisius, Yogyakarta.


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23476/5/Chapter%20I.pdf)

Berlian, N. dan Rahayu, E. 1995. Jenis Dan Prospek Bisnis Bambu. Penebar Swadaya.
Jakarta.
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25569/4/Chapter%20II.pdf)

Dransfield, S and E. A. Widjaja. 1995. Plant resources of South East


Asia.(PROSEA) No. 7 : Bamboos. Backhuys Publisher. Leiden.
https://bamboeindonesia.wordpress.com/peneliti-bambu/purwito/makalah/

( http://id.climate-data.org/location/5641/)

(http://jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/DesyN6.pdf)

Anda mungkin juga menyukai