METODELOGI PENELITIAN
48
49
III.2.2 Wawancara
Wawanacara dilakukan terhadap pihak yang terkait di Balai Diklat
Keagamaan Bandung dengan Bapak Yayat dan Bapak Dindin sebagai Admin IT di
Balai Diklat Keagamaan Bandung. Dari hasil wawancara tersebut dikumpulkan
data dan informasi berupa permasalahan yang dihadapi kondisi saat ini di Balai
Diklat Keagamaan Bandung.
permasalahan yang dihadapi stasiun monitoring (Johnson, dkk 1989; Bartrol dk.,
1991).
Analisis SWOT merupakan sebuah alat analisis yang cukup baik, efektif
dan efisien serta sebagai alat yang cepat dalam menemukali kemungkinan-
kemungkinan yang berkaitan dengan dengan pengembangan, pengambilan
keputusan dan juga untuk memperluas dan mengembangkan visi dan misi
organisasi. Analisis SWOT dapat melihar seluruh kemungkinan perubahan masa
depan melalui pendekatan sistematik melalui proses introspeksi dan mawa s diri
dalam cakupan internal.
Makna dari pesan yang paling mendalam dari analisis SWOT adalah apapun
cara-cara serta tindakan yang diambil, proses pembuatan keputusan harus
mengandung dan mempunyai prinsip Kembangkan kekuatan, minimalkan
kelemahan, tangkap kesempatan, dan hilangkan ancaman
Data sebagai bahan analisis selain didapatkan dari dokumen-dokumen yang
ada, didapatkan juga dari hasil kegiatan observasi dan wawancara berupa data dan
informasi mengenai Kelebihan (Strength), Kekurangan (Weakness), Peluang
(Opportunities) dan Ancaman (Threats) di Balai Diklat Keagamaan Bandung.
C Mendidik para calon guru dengan masa diklat yang singkat 4 18.18
dan berkualitas serta proses diklat di-laksanakan secara
gratis dan di biayai oleh pemerintahan
WEAKNESSES
D Proses diklat hanya dilaksakan hanya 4 tahun sekali dalam 3 13.64
1 jurusan.
E Penguasaan teknologi informasi yang kurang mengikuti 3 13.64
perkembangan zaman
F Dalam masa kerja banyak pegawai yang nyantai sehingga 2 9.09
kurang produktivitasnya bagi pegawai
JUMLAH 21
No. Faktor N BF N N NK N NB TN F
Internal U % D B R K B K
1 2 3 4 5 6
Dan D K K
Eksternal
Internal/Strenght
1 Sudah memiliki 5 22.7 5 1,14 2 4 5 2 5 3,6 26,3 5,97 1
cabang
kemenag
diseluruh
Indonesia
sehingga mudah
untuk di
jangkau peserta
diklat
Internal/Oppotunities
4 Proses diklat 3 13.64 3 0,41 4 1 1 3 2 2,2 15,84 2,16 1
hanya
dilaksakan
hanya 4 tahun
sekali dalam 1
jurusan.
Exsternal/Weaknenes
56
External/Threaths
4 Tidak adanya 3 12.5 3 37.5 4 4 4 4 4 4 16,5 2,06 1
tuntunan
pembuatan
sertifikat
widyaiswara
5 Ancaman Perda 3 12.5 3 37.5 1 1 1 1 4 1,6 14,1 1,76 3
mengenai
kemajuan UKM
Tradisional
S : 5,97
4 1
T : 2,06 O ; 2,16
3 2
W ; 3.24
Berdasarkan besar TNB tiap faktor dapat dipilih faktor yang memiliki TNB
paling besar sebagai Faktor Kunci Keberhasilan (FKK) organisasi atau unit kerja
dalam mencapai misi. FKK itu merupakan faktor-faktor strategis. Dari tiap kategori
strenghts, Weaknesses, opportunities and Threats masing-masing di pilih 2 FKK
berdasarkan urutan TNB. Cara menentukan FKK dilakukan dengan proses sebagai
berikut :
Sebab kekuatan (internal) belum tentu dapat memenuhi peluang pasar dengan baik
dan mampu menghadapi tekanan atau tantangan.
1. Strategi ekspansi.
Dalam kwadran 1 ini dapat diinteraksikan, dipadukan kekuatan kunci dan
kesempatan kunci sebagai suatu strategi SO ke arah ekspansi atau
pengembangan, pertumbuhan, perluasan dalam bidang tertentu atau dengan
menggunakan kekuatan dalam rangka meraih peluang. Berdasarkan analisis
tersebut diperoleh strategi ekspansi yaitu daya gunakan secara efektif dan
efisien program diklat untuk mendapatkan dukungan dana dari pemerintah
2. Strategi diversifikasi (formulasi ST)
Dalam kwadran 2 ini dapat diinteraksikan, dipadukan kekuatan kunci dan
ancaman kunci sebagai suatu strategi ST untuk melakukan mobilisasi kekuatan
kunci, dalam menciptakan diversifikasi, inovasi, pembaharuan, modifikasi di
bidang tertentu dalam upaya mencegah ancaman kunci sehingga tujuan yang
telah ditentukan atau peluang yang menjanjikan masa depan yang lebih
cemerlang tercapai.Maka strategi diversivikasi yang dapat dilakukan adalah
dengan memaksimalkan keunggulan program diklat untuk mengembangkan
kompetensi widyaiswara dalam rangka sertifikasi
3. Strategi stabilitas (formulasi WO)
Dalam kwadran 3 ini dapat diinteraksikan, dipadukan kelemahan kunci dan
peluang kunci sebagai suatu strategi WO untuk menciptakan stabilitas atau
rasionalisasi atau melakukan investasi/divestasi dalam bidang tertentu dalam
59
upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau peluang yang menjanjikan
masa depan yang lebih cemerlang.Maka strategi stabilitas yang dapat dilakukan
adalah Optimalkan pengembangan sarana dan prasarana dengan memanfaatkan
dukungan dana dari pemerintah
4. Strategi devensif
Dalam kwadran 4 ini dapat diinteraksikan, dipadukan kelemahan kunci dan
ancaman kunci sebagai suatu strategi WT yang dapat menciptakan suatu
keadaan yang defensif atau survival atau investasi/divestasi, efisiensi yang
menyeluruh atau penciutan kegiatan operasional agar dapat bertahan atau
keadaan tidak semakin terpuruk akibat desakan yang kuat dari ancaman kunci.
Maka strategi devensifnya adalah dengan mengefektifkan penggunaan sarana
dan prasarana kediklatan untuk memperlancar proses sertifikasi widyaiswara.
Opportunities SO
WO
Berdasarkan analisa TOWS Matrix itu juga dihasilkan 4 strategi pencapaian target,
yaitu;
1. SO (Aggressive Strategy): Menggunakan kekuatan internal untuk mengambil
kesempatan yang ada di luar.
2. ST (Diversification strategy): Menggunakan kekuatan internal untuk
menghindari ancaman yang ada di luar.
3. WO (Turn Around) Menggunakan kesempatan eksternal yang ada untuk
mengurangi kelemahan internal.
4. WT (Defensive strategy) Meminimalkan kelemahan dan ancaman yang
mungkin ada.
62
Berdasarkan unit kerja, total penyerapan anggaran pada unit kerja pusat mencapai
71,12%, sedangkan total penyerapan anggaran pada satuan kerja daerah mencapai
83,73% dan penyerapan anggaran tertinggi terdapat pada satuan kerja Balai Diklat
Keagamaan Aceh yaitu sebesar 96,43%.
Secara rinci realisasi anggaran Program Litbang dan Diklat Kementerian Agama
Tahun Anggaran 2015 berdasarkan unit kerja terdapat pada tabel 3.4
Tabel 3.6 Realisasi Anggaran Program Litbang dan Diklai Kementerian Agama
Tahun Anggaran 2015 Berdasarkan Unit Kerja
NO SATUAN KERJA PAGU REALISASI (%)
I. BADAN LITBANG DAN 184.486.858.000 131.214.735.751 71 , 12
DIKLAT (ESELON I
PUSAT)
II UNIT DAERAH 340.037.827.000 284.696.865.125 83.73
II.1 UPT LAJNAH 22.313.934.000 20.152.039.068 90,31
1 Lajnah Pentashihan 22.313.934.000 20.152.039.068 90,31
Mushaf Al- Qur'an
II.2 UPT LITBANG 56.965.561.000 43.072.275.881 76 , 56
1 Balai Litbang Agama 18.056.030.000 13.518.400.054 74 , 87
Jakarta
NO SATUAN KERJA PAGU REALISASI (%)
2 Balai Litbang Agama 18.928.472.000 13.578.599.744 71 , 74
Semarang
3 Balai Litbang Agama 19.981.059.000 15.975.276.083 79 , 95
Makassar
II.3 UPT DIKLAT 260.758.332.000 221.472.550.176 85 , 37
1 Balai Diklat Keagamaan 18.108.526.000 15.545.419.759 85,85
Medan
2 Balai Diklat Keagamaan 18.434.028.000 15.306.056.443 83 , 03
Padang
3 Balai Diklat Keagamaan 18.745.154.000 15.789.484.124 84,23
Palembang
4 Balai Diklat Keagamaan 20.784.400.000 18.826.292.356 90 , 58
Jakarta
5 Balai Diklat Keagamaan 23.766.396.000 20.661.671.144 86 , 94
Bandung
66
Aplikasi
Berita
Beranda
Acara
Uraian :
Fungsi :
Fungsi :
Fungsi :
Fungsi :
Fungsi :
Fungsi :
Fungsi :
Fungsi :
Fungsi :
Fungsi :