Anda di halaman 1dari 32

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

III.1 Gambaran umum kemenag


III.1.1 Profile Kemenag

Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Bandung (Balai Diklat) berdiri


pada tahun 1981 dengan penetapan Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 45
tahun 1981 dengan nama Balai Diklat Pegawai Teknis Keagamaan. Balai Diklat
merupakan unit pelaksana teknis dalam bidang diklat, pada awalnya berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Pusdiklat Pegawai Departemen
Agama dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Jenderal Departemen Agama.
Melalui KMA No. 1 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Depag mengalami perubahan,
diantaranya Pusdiklat Pegawai menjadi dua yaitu Pusdiklat Tenaga Administrasi
dan Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan yang berada di bawah Balitbang Agama
dan Diklat Keagamaan. Dalam KMA Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pedoman Diklat
PNS di lingkungan Depag disebutkan (pasal 1 ayat 16) disebutkan bahwa
Lembaga Diklat di lingkungan Departemen Agama adalah Badan Litbang Agama
dan Diklat Keagamaan, dalam hal ini terdiri dari Pusdiklat Administrasi, Pusdiklat
Tenaga Teknis Keagamaan dan Balai Diklat Pegawai Teknis Keagamaan selaku
unit pelaksana teknis.
A. Visi
Terwujudnya SDM Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat yang
profesional berdasarkan sistem pendidikan dan pelatihan bersertifikat ISO.
B. Misi
a. Meningkatkan kualitas tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih.
b. Meningkatkan kualitas penyelenggara pendidikan dan pelatihan bersertifikat
ISO pada tahun 2015.
c. Meningkatkan kualitas tenaga administrasi.
d. Meningkatkan kualitas tenaga teknis keagamaan.
e. Meningkatkan jejaring kerja dengan stake holders.
f. Meningkatkan sistem informasi kediklatan.

48
49

III.1.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Balai Diklat Keagamaan Bandung


Kepala : Dr. H. Susari, MA
Kepala Sub Bagian Tata Usaha : Drs. H. Ade Suryaman, M.Ag
Kepala Seksi Diklat Tenaga : H. Asep Hadiat, SH., MH
Administrasi
Kepala Seksi Diklat Tenaga Teknis : Idham, S.H.
Pendidikan dan Keagamaan

Kepala Balai Diklat


Keagamaan Bandung

Kepala Sub Bagian


Tata Usaha

Kepala Seksi Diklat


JABATAN
Kepala Seksi Diklat Tenaga Teknis
FUNGSIONAL
Tenaga Administrasi Pendidikan dan
WIDYAISWARA
Keagamaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Balai Diklat Keagamaan Bandung

Struktur organisasi yang dimiliki oleh suatu perusahaan selalu disesuaikan


dengan tujuan perusahaan dan kebijakan pimpinan, karena dengan struktur
organisasi yang baik kegiatan akan berjalan lancar dan tujuan organisasi dapat
tercapai.

III.1.3 Deskripsi Pekerjaan


A. Kepala balai Diklat
1. Memimpin dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Balai Diklat Keagamaan Bandung.
2. Mengkoordinasikan, menugaskan, mengembangkan memberikan
bimbingan kepada segenap komponen penyelenggara Diklat.
50

3. Melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi (KIS) dengan unit/


instansi terkait dalam pelaksanaan Diklat.
4. Bertanggung jawab kepada Kepala Badan Litbang dan Diklat Keagamaan
Kementerian Agama Jakarta.

B. Kepala Sub Bagian Tata Usaha


1. Menyiapkan bahan peumusan visi, misi, serta Kebijakan Balai Diklat
Keagamaan Semarang.
2. Menyiapkan Program dan Anggaran.
3. Melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengelolaan bidang keuangan
dan IKN, organisasi dan ketatalaksanaan, kepegawaian, hukum dan humas,
informasi kediklatan, administrasi perkantoran dan kerumahtanggaan.
4. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan teknis administrasi kantor.
5. Melaksanakan pembinaan, pemberdayaan sumber daya pegawai.
6. Menampung, menyiapkan, mengolah, dan menyusun laporan akuntabilitas
kinerja Balai Diklat.
7. Bertanggung jawab kepada Kepala Balai.

C. Kepala Seksi Diklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan


1. Memimpin, merencaakan, menyiapkan, melaksanakan program dan
menyusun laporan Diklat Tenaga Teknis Keagamaan sesuai kebijakan
Kepala Balai.
2. Merencanakan, menyiapkan, dan mendayagunakan sumber daya dan sarana
Diklat Tenaga Teknis Keagamaan.
3. Mengevaluasi, menilai, dan melaporkan hasil kegiatan Diklat Tenaga
Teknis.
4. Bertanggung jawab kepada Kepala Balai.

D. Kepala Seksi Diklat Tenaga Administrasi


1. Memimpin, merencaakan, menyiapkan, melaksanakan program dan
menyusun laporan Diklat Tenaga Administrasi Keagamaan sesuai
kebijakan Kepala Balai.
51

2. Merencanakan, menyiapkan, dan mendayagunakan sumber daya dan sarana


Diklat Tenaga Administrasi Keagamaan.
3. Mengevaluasi, menilai, dan melaporkan hasil kegiatan Diklat Tenaga
Administrasi.
4. Bertanggung jawab kepada Kepala Balai.

III.2 Analisis Kondisi Organisasi Saat Ini


III.2.1 Observasi
Melalui Observasi atau pengamatan langsung terhadap lembaga
pemerintahan, dapat menemukan berbagai data dan informasi yang dibutuhkan
dalam melakukan penelitian. Observasi pertama dimulai pada bulan Februari 2017
pertama melakukan pkl (peraktek kerja lapangan) yang bertempat dan berlokasi di
Balai Diklat Keagamaan Bandung Jalan Gedebage. Dari hasil observasi yang
dilakukan, didapat yaitu sejarah singkat, profil dan visi misi dan pengetahuan
mengenai pendidikan dan pelatihan di Balai Diklat Keagamaan Bandung.

III.2.2 Wawancara
Wawanacara dilakukan terhadap pihak yang terkait di Balai Diklat
Keagamaan Bandung dengan Bapak Yayat dan Bapak Dindin sebagai Admin IT di
Balai Diklat Keagamaan Bandung. Dari hasil wawancara tersebut dikumpulkan
data dan informasi berupa permasalahan yang dihadapi kondisi saat ini di Balai
Diklat Keagamaan Bandung.

III.3 Analisis Perencanaan Data


III.3.1 Analisis SWOT
Teknis dalam analisis data menggunakan SWOT (Strength, Weakness,
Opportunities, dan Threats). Analisis SWOT telah menjadi sebagai alat bantu
pembuatan keputusan. Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai
pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta
kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. SWOT adalah perangkat umum
yang di desain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan
keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan termasuk
52

permasalahan yang dihadapi stasiun monitoring (Johnson, dkk 1989; Bartrol dk.,
1991).
Analisis SWOT merupakan sebuah alat analisis yang cukup baik, efektif
dan efisien serta sebagai alat yang cepat dalam menemukali kemungkinan-
kemungkinan yang berkaitan dengan dengan pengembangan, pengambilan
keputusan dan juga untuk memperluas dan mengembangkan visi dan misi
organisasi. Analisis SWOT dapat melihar seluruh kemungkinan perubahan masa
depan melalui pendekatan sistematik melalui proses introspeksi dan mawa s diri
dalam cakupan internal.
Makna dari pesan yang paling mendalam dari analisis SWOT adalah apapun
cara-cara serta tindakan yang diambil, proses pembuatan keputusan harus
mengandung dan mempunyai prinsip Kembangkan kekuatan, minimalkan
kelemahan, tangkap kesempatan, dan hilangkan ancaman
Data sebagai bahan analisis selain didapatkan dari dokumen-dokumen yang
ada, didapatkan juga dari hasil kegiatan observasi dan wawancara berupa data dan
informasi mengenai Kelebihan (Strength), Kekurangan (Weakness), Peluang
(Opportunities) dan Ancaman (Threats) di Balai Diklat Keagamaan Bandung.

Berikut ini dijelaskan langkah-langkah menyusun analisis SWOT


sebagaimana dijabarkan oleh Lembaga Administrasi Negara (2008). Contoh-
contoh yang terdapat dalam table analisis berikut adalah hasil diskusi terbatas
penulis dengan beberapa orang Widyaiswara. Langkah langkah perumusannya
adalah sebagai berikut;

1. Identifikasi factor internal dan eksternal


Identifikasi factor internal dan eksternal dilakukan dengan tehnik brainstorming
atau curah pendapat. dengan para pegawai dan kalau memungkinkan dengan
melibatkan user. Kekuataan dapat diartikan sebagai kemampuan melaksanakan
atau menyelesaikan tugas dengan baik dan benar serta sumber daya yang tersedia
cukup dan berada dalam kondisi baik. Sebaliknya kelemahan adalah kemampuan
yang rendah dalam menyelesaikan tugas, dan sumber daya yang terbatas dan
kapasitasnya berkurang, Disisi lain kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan
yang merupakan input yang harus diolah dan mendatangkan suatu keuntungan atau
53

manfaat yang besar di kemudian hari di kategorikan sebagai peluang. Sebaliknya


suatu faktor eksternal yang dinilai tidak mendatangkan manfaat, malah mungkin
menghalangi organisasi dalam mencapai visi, misi dikategorikan sebagai tantangan.

Tabel 3.1 Identifikasi Faktor Internal Dan Eksternal


FAKTOR INTERNAL
No. STRENGHT No. WEAKNESSES

S1 Sudah memiliki cabang W1 Proses diklat dilaksakan hanya 4


kemenag diseluruh Indonesia tahun sekali dalam 1 jurusan.
sehingga mudah untuk di
jangkau peserta diklat
S2 Memberikan ketersediaan diklat W2 Penguasaan teknologi informasi
bagi pegawai atau guru. yang kurang mengikuti
perkembangan zaman
S3 Mendidik para calon guru W3 Dalam masa kerja banyak
dengan masa diklat yang singkat pegawai ya-ng nyantai sehingga
dan berkualitas serta proses kurang produktivitasnya bagi
diklat dilaksanakan secara gratis pegawai
dan di biayai oleh pemerintahan
FAKTOR EKSTERNAL
No. OPPORTUNITIES No. THREATHS

O1 Dukungan dana dari pemerintah T1 Tidak adanya tuntunan


cukup dan kesempatan diklat di pembuatan sertifikat widyais-
Pusdiklat mendukung wara
O2 Minat Peserta mengikuti diklat T2 Ancaman Perda mengenai
tinggi kemajuan UKM Tradisional
O3 Fasilitas diklat yang digunakan T3 Banyaknya pegawai yang
dapat meningkatkan produktivi- kurang mengertinya peng-
tas peserta diklat gunaan teknologi

Tabel 3.2 Identifikasi Faktor Internal


No. FAKTOR INTERNAL NU BF
STRENGHT
A Sudah memiliki cabang kemenag diseluruh Indonesia 5 22.7
sehingga mudah untuk di jangkau peserta diklat
B Memberikan ketersediaan diklat bagi pegawai atau guru. 4 18.18
54

C Mendidik para calon guru dengan masa diklat yang singkat 4 18.18
dan berkualitas serta proses diklat di-laksanakan secara
gratis dan di biayai oleh pemerintahan
WEAKNESSES
D Proses diklat hanya dilaksakan hanya 4 tahun sekali dalam 3 13.64
1 jurusan.
E Penguasaan teknologi informasi yang kurang mengikuti 3 13.64
perkembangan zaman
F Dalam masa kerja banyak pegawai yang nyantai sehingga 2 9.09
kurang produktivitasnya bagi pegawai
JUMLAH 21

Tabel 3.3 Identifikasi Faktor Eksternal


No. FAKTOR EKSTERNAL NU BF
OPPORTUNITIES
A Dukungan dana dari pemerintah cukup dan kesempatan 5 20.83
diklat di Pusdiklat mendukung
B Minat Peserta mengikuti diklat tinggi 4 16.67
C Fasilitas diklat yang digunakan dapat meningkatkan 3 12.5
produktivitas peserta diklat
THREATHS
D Tidak adanya tuntunan pembuatan sertifikat widyaiswara 3 12.5
E Ancaman Perda mengenai kemajuan UKM Tradisional 3 12.5
F Banyaknya pegawai yang kurang mengertinya 3 12.5
penggunaan teknologi
JUMLAH 21

2. Melakukan Evaluasi Keterkaitan Faktor Internal dan Eksternal


55

Tabel 3.4 Komparasi Urgensi Faktor Internal Dan Eksternal

No. Faktor N BF N N NK N NB TN F
Internal U % D B R K B K
1 2 3 4 5 6
Dan D K K
Eksternal
Internal/Strenght
1 Sudah memiliki 5 22.7 5 1,14 2 4 5 2 5 3,6 26,3 5,97 1
cabang
kemenag
diseluruh
Indonesia
sehingga mudah
untuk di
jangkau peserta
diklat

2 Memberikan 4 18.18 5 90,9 2 2 1 1 2 1,6 19,78 3,59 2


ketersediaan
diklat bagi
pegawai atau
guru.
3 Mendidik para 4 18.18 4 72,8 4 2 1 1 1 1,8 19,98 3,63 3
calon guru
dengan masa
diklat yang
singkat dan
berkualitas serta
proses diklat di-
laksanakan
secara gratis
dan di biayai
oleh
pemerintahan

Internal/Oppotunities
4 Proses diklat 3 13.64 3 0,41 4 1 1 3 2 2,2 15,84 2,16 1
hanya
dilaksakan
hanya 4 tahun
sekali dalam 1
jurusan.

5 Penguasaan 3 13.64 2 22,2 2 1 1 3 3 2 15,64 2,13 2


teknologi 8
informasi yang
kurang
mengikuti
perkembangan
zaman
6 Dalam masa 2 9.09 1 9.10 5 2 1 2 3 2,6 11,69 1,06 3
kerja banyak
pegawai ya-ng
nyantai
sehingga
kurang
produktiv-
itasnya bagi
pegawai
18,54

Exsternal/Weaknenes
56

1 Dukungan dana 5 20.83 5 105 3 5 1 4 2 5 25,83 2,29 2


dari pemerintah
cukup dan
kesempatan
diklat di
Pusdiklat
mendukung

2 Minat Peserta 4 16.67 4 66.7 1 5 3 3 2 2,8 19,47 3.24 1


mengikuti diklat 0
tinggi
3 Fasilitas diklat 3 12.5 3 37.5 4 5 3 2 1 3 15,5 1,93 3
yang digunakan
dapat
meningkatkan
produktivitas
peserta diklat

External/Threaths
4 Tidak adanya 3 12.5 3 37.5 4 4 4 4 4 4 16,5 2,06 1
tuntunan
pembuatan
sertifikat
widyaiswara
5 Ancaman Perda 3 12.5 3 37.5 1 1 1 1 4 1,6 14,1 1,76 3
mengenai
kemajuan UKM
Tradisional

6 Banyaknya 3 12.5 3 37.5 2 1 1 4 5 2,6 15,1 1,93 2


pegawai yang
kurang
mengertinya
penggunaan
teknologi
13,21

3. Peta posisi kekuatan organisasi


Berdasarkan total dan nilai bobot semua strength, weaknesses, opportunities
dan threaths dapat diposisikan peta kekuatan organisasi sebagai berikut;

S : 5,97
4 1

T : 2,06 O ; 2,16

3 2
W ; 3.24

Gambar 3.2 Peta posisi kekuatan organisasi


57

4. Penetapan Faktor Kunci Keberhasilan

Berdasarkan besar TNB tiap faktor dapat dipilih faktor yang memiliki TNB
paling besar sebagai Faktor Kunci Keberhasilan (FKK) organisasi atau unit kerja
dalam mencapai misi. FKK itu merupakan faktor-faktor strategis. Dari tiap kategori
strenghts, Weaknesses, opportunities and Threats masing-masing di pilih 2 FKK
berdasarkan urutan TNB. Cara menentukan FKK dilakukan dengan proses sebagai
berikut :

A. FKK dipilih dari nilai TNB terbesar.


B. Bila nilai TNB sama, pilih nilai NBD terbesar.
C. nilai NBD sama, pilih nilai NBK terbesar.
D. Bila nilai NBK sama, pilih nilai BF terbesar.
E. Bila masih sama, maka pilih berdasarkan pengalaman dan pertimbangan
rasional.

III.3.2 Kondisi Organisasi yang diharapkan


TOWS Matrix merupakan analisa bisnis yang paling menguntungkan untuk
menciptakan design strategi bisnis yang cocok untuk diterapkan di Balai Diklat agar
sesuai dengan apa yang diharapkan. Analisa TOWS Matrix akan menghasilkan
strategi bisnis terbaik jika dikombinasikan dengan pola kerjasama, dimana satu
sama lain saling membangun jaringan bisnis, saling mengisi dan menerima, serta
sama-sama fokus pada bisnis dan tujuan yang sama. SWOT Matrix selalu
digunakan dalam analisa untuk strategi perencanaan dan pemasaran. SWOT Matrix
merupakan akronim dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),
Opportunities (kesempatan) dan Threats (ancaman). Metode analisa tersebut lebih
menekankan pada faktor kondisi dan situasi internal, yaitu kekuatan dan kelemahan
diri sendiri yang berada di smk (SW). Setelah itu baru dipelajari dan diperhitungkan
faktor external, ancaman dan kesempatan (OT).
Metode analisa SWOT Matrix memanfaatkan secara maksimal kekuatan internal
berupa sumber daya dan pengalaman untuk mencapai target. Tetapi seiring
perubahan kebutuhan manusia dan pertumbuhan tehnologi yang sudah beralih dari
konvensional ke digital, metode analisa SWOT Matrix tersebut mulai ditinggalkan.
58

Sebab kekuatan (internal) belum tentu dapat memenuhi peluang pasar dengan baik
dan mampu menghadapi tekanan atau tantangan.

Mempelajari dan menginvestigasi peluang faktor-faktor eksternal, karena dianggap


bersifat lebih dinamis dan bersaing. Faktor-faktor eksternal tersebut diantaranya
adalah; cara promosi para pesaing, budaya konsumen, daya beli masyarakat, nilai
rupiah, kebijakan pemerintah, iklim politik, perubahan sosio ekonomi, profil
populasi, gaya hidup, aturan sosial, perubahan tehnologi, dan lain sebagainya.

Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut diatas, berikutnya dapat disusun


beberapa strategi pengembangan Balai Diklat Keagaman Bandung dalam mencapai
tujuan dengan menginteraksikan keempat factor kunci keberhasilan, sebagai
berikut;

1. Strategi ekspansi.
Dalam kwadran 1 ini dapat diinteraksikan, dipadukan kekuatan kunci dan
kesempatan kunci sebagai suatu strategi SO ke arah ekspansi atau
pengembangan, pertumbuhan, perluasan dalam bidang tertentu atau dengan
menggunakan kekuatan dalam rangka meraih peluang. Berdasarkan analisis
tersebut diperoleh strategi ekspansi yaitu daya gunakan secara efektif dan
efisien program diklat untuk mendapatkan dukungan dana dari pemerintah
2. Strategi diversifikasi (formulasi ST)
Dalam kwadran 2 ini dapat diinteraksikan, dipadukan kekuatan kunci dan
ancaman kunci sebagai suatu strategi ST untuk melakukan mobilisasi kekuatan
kunci, dalam menciptakan diversifikasi, inovasi, pembaharuan, modifikasi di
bidang tertentu dalam upaya mencegah ancaman kunci sehingga tujuan yang
telah ditentukan atau peluang yang menjanjikan masa depan yang lebih
cemerlang tercapai.Maka strategi diversivikasi yang dapat dilakukan adalah
dengan memaksimalkan keunggulan program diklat untuk mengembangkan
kompetensi widyaiswara dalam rangka sertifikasi
3. Strategi stabilitas (formulasi WO)
Dalam kwadran 3 ini dapat diinteraksikan, dipadukan kelemahan kunci dan
peluang kunci sebagai suatu strategi WO untuk menciptakan stabilitas atau
rasionalisasi atau melakukan investasi/divestasi dalam bidang tertentu dalam
59

upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau peluang yang menjanjikan
masa depan yang lebih cemerlang.Maka strategi stabilitas yang dapat dilakukan
adalah Optimalkan pengembangan sarana dan prasarana dengan memanfaatkan
dukungan dana dari pemerintah
4. Strategi devensif
Dalam kwadran 4 ini dapat diinteraksikan, dipadukan kelemahan kunci dan
ancaman kunci sebagai suatu strategi WT yang dapat menciptakan suatu
keadaan yang defensif atau survival atau investasi/divestasi, efisiensi yang
menyeluruh atau penciutan kegiatan operasional agar dapat bertahan atau
keadaan tidak semakin terpuruk akibat desakan yang kuat dari ancaman kunci.
Maka strategi devensifnya adalah dengan mengefektifkan penggunaan sarana
dan prasarana kediklatan untuk memperlancar proses sertifikasi widyaiswara.

Sesudah mendapatkan informasi eksternal, barulah dilakukan beberapa


penyesuaian sampai perbaikan potensi internal untuk menciptakan peluang
menguntungkan. Berdasarkan analisa TOWS matrix tersebut kemudian
dilakukan 4 langkah berikutnya, yaitu;

1. Memaksimalkan potensi atau kekuatan yang di harapkan.


2. Memastikan kelemahan tidak membebani usaha atau kemajuan Diklat
3. Memaksimalkan peluang yang tersedia
4. Mengantisipasi segala bentuk tantangan & menyediakan beberapa solusi
60

Tabel 3.5 Kondisi Organisasi yang diharapkan

SWOT Strength Weakness


1. Sudah memiliki 4. Proses diklat hanya
cabang kemenag dilaksakan hanya 4
diseluruh Indonesia tahun sekali dalam 1
sehingga mudah untuk jurusan.
di jangkau peserta 5. Penguasaan
diklat teknologi informasi
2. Memberikan yang kurang
ketersediaan diklat mengikuti
bagi pegawai atau perkembangan
guru. zaman
3. Mendidik para calon 6. Dalam masa kerja
guru dengan masa banyak pegawai ya-
diklat yang singkat ng nyantai sehingga
dan berkualitas serta kurang produktiv-
proses diklat di- itasnya bagi pe-
laksanakan secara gawai
gratis dan di biayai
oleh pemerintahan

Opportunities SO
WO

1. Dukungan dana dari Menciptakan Program Kapasitas sarana dan


pemerintah cukup pendidikan & prasarana cukup baik
dan kesempatan pelatihan yg dinamis Penguasaan
diklat di Pusdiklat Tersedianya Fasilitator tehnologi informasi
men-dukung yang berkualitas lebih di tingkatkan
2. Minat Peserta Menjadikan Motivasi Kebersamaan dan
meng-ikuti diklat Kerja pegawai tinggi kekompakan
tinggi pegawai tambah
3. Fasilitas diklat yang ditingkatkan
digunakan dapat
meningkatkan
produktivitas
peserta diklat
Threat ST
SW
61

1. Tidak adanya Dukungan dana dari Adaptasi TI lambat


tuntunan pembuatan pemerintah cukup
sertifikat Kesempatan diklat di Tuntutan sertifikasi
widyaiswara Pusdiklat mendukung widyaiswara
2. Ancaman Perda Minat User mengikuti
mengenai kemajuan diklat tinggi Tuntutan diklat
UKM Tradisional berkualitas dan
3. Banyaknya pegawai
yang kurang berstandar
mengertinya
penggunaan
teknologi

Berdasarkan analisa TOWS Matrix itu juga dihasilkan 4 strategi pencapaian target,
yaitu;
1. SO (Aggressive Strategy): Menggunakan kekuatan internal untuk mengambil
kesempatan yang ada di luar.
2. ST (Diversification strategy): Menggunakan kekuatan internal untuk
menghindari ancaman yang ada di luar.
3. WO (Turn Around) Menggunakan kesempatan eksternal yang ada untuk
mengurangi kelemahan internal.
4. WT (Defensive strategy) Meminimalkan kelemahan dan ancaman yang
mungkin ada.
62

III.3.3 Analisis Strategi Maps

Gambar 3.3 Peta Strategi Maps


63

III.3.4 Perspektif Bisnis Internal

Gambar 3.4 Perspektif Bisnis Internal


64

III.3.5 Perspektif Bisnis Internal

Gambar 3.5 Perspektif Bisnis External


65

III.3.6 Key Performance Indicator (KPI)


1. Realisasi Anggaran Berdasarkan Unit Kerja

Berdasarkan unit kerja, total penyerapan anggaran pada unit kerja pusat mencapai
71,12%, sedangkan total penyerapan anggaran pada satuan kerja daerah mencapai

83,73% dan penyerapan anggaran tertinggi terdapat pada satuan kerja Balai Diklat
Keagamaan Aceh yaitu sebesar 96,43%.

Secara rinci realisasi anggaran Program Litbang dan Diklat Kementerian Agama
Tahun Anggaran 2015 berdasarkan unit kerja terdapat pada tabel 3.4

Tabel 3.6 Realisasi Anggaran Program Litbang dan Diklai Kementerian Agama
Tahun Anggaran 2015 Berdasarkan Unit Kerja
NO SATUAN KERJA PAGU REALISASI (%)
I. BADAN LITBANG DAN 184.486.858.000 131.214.735.751 71 , 12
DIKLAT (ESELON I
PUSAT)
II UNIT DAERAH 340.037.827.000 284.696.865.125 83.73
II.1 UPT LAJNAH 22.313.934.000 20.152.039.068 90,31
1 Lajnah Pentashihan 22.313.934.000 20.152.039.068 90,31
Mushaf Al- Qur'an
II.2 UPT LITBANG 56.965.561.000 43.072.275.881 76 , 56
1 Balai Litbang Agama 18.056.030.000 13.518.400.054 74 , 87
Jakarta
NO SATUAN KERJA PAGU REALISASI (%)
2 Balai Litbang Agama 18.928.472.000 13.578.599.744 71 , 74
Semarang
3 Balai Litbang Agama 19.981.059.000 15.975.276.083 79 , 95
Makassar
II.3 UPT DIKLAT 260.758.332.000 221.472.550.176 85 , 37
1 Balai Diklat Keagamaan 18.108.526.000 15.545.419.759 85,85
Medan
2 Balai Diklat Keagamaan 18.434.028.000 15.306.056.443 83 , 03
Padang
3 Balai Diklat Keagamaan 18.745.154.000 15.789.484.124 84,23
Palembang
4 Balai Diklat Keagamaan 20.784.400.000 18.826.292.356 90 , 58
Jakarta
5 Balai Diklat Keagamaan 23.766.396.000 20.661.671.144 86 , 94
Bandung
66

6 Balai Diklat Keagamaan 24.636.238.000 20.503.572.139 83 , 23


Semarang
7 Balai Diklat Keagamaan 25.575.083.000 20.711.820.062 80 , 98
Surabaya
8 Balai Diklat Keagamaan 18.988.581.000 15.032.226.729 79 , 16
Banjarmasin
9 Balai Diklat Keagamaan 15.758.393.000 13.037.562.211 82 , 73
Manado
10 Balai Diklat Keagamaan 18.389.386.000 15.486.498.925 84 , 21
Denpasar
11 Balai Diklat Keagamaan 19.794.273.000 18.356.727.120 92,74
Makassar
12 Balai Diklat Keagamaan 15.595.709.000 10.824.099.741 69 , 40
Ambon
13 Balai Diklat Keagamaan 22.182.165.000 21.391.119.423 96 , 43
Aceh
JUMLAH 524.524.685.000 415.911.600.876 79,29

2. Balai Diklat Keagamaan Bandung


Dalam rangka peningkatan kualitas tata kelola kepemerintahan yang baik, Balai
Diklat Keagamaan Bandung telah melakukan sejumlah kegiatan dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dan tercapai dengan baik
(100%) yang ditandai dengan terlaksananya seluruh kegiatan dan menghasilkan
produk-produk yang diharapkan.

Tabel 3.7 Kegiatan Balai Diklat Keagamaan Bandung Tahun 2015


NO OUTPUT/ INPUT TARGET CAPAIAN %
DOK UMEN ADMINISTRASI 8 Dokumen 7 Dokumen 100
1. DO KUMEN ADMINISTRASI
1 Penyusunan Rencana Kerja 1 Keg 1 Keg 100
Anggaran Kementerian/ Lembaga
( RKAKL) dan Rencana Strategis
( RENSTRA )
2 Rapat Koordinasi Internal 1Keg 1 Keg 100
Pemantapan Rencana Kinerja
3 Rapat Evaluasi dan Koordinasi 1 Keg 1 Keg 100
dengan Wilayah Kerja
67

4 Penatalaksanaan Dokumen 1 Dok 1 Dok 100


DUPAK Widyaiswara
5 Penyusunan Dokumen Kinerja 1 Dok 1 Dok 100
Pegawai
6 Penyusunan Laporan Kinerja 1 Dok 1 Dok 100
Instansi Pemerintah (LAKIP)
7 Penyusunan Dokumen 1 Dok 1 Dok 100
Sinkronisasi Data
8 Penyusunan Dokumen Evaluasi 1 Dok 1 Dok 100
dan
Pengembangan Manajerial
(Orientasi
Kebijakan Baru)
2. PE NCETAKAN DAN
PENERBITAN
1 Penerbitan dan Pencetakan 1Exemp 1Exemp 100
Majalah Edisi 1
2 Penerbitan dan Pencetakan 1Exemp 1Exemp 100
Majalah Edisi 1
3. SD M KELITBANGAN DAN
KEDI KLATAN YANG
BERKUALITAS
1 Pembinaan Mental Pegawai 84 org 84 org 100
2 Kursus Singkat/ Diklat ke Instansi 84 org 63 org 75
Lain
4. LA YANAN PERKANTORAN 12 Bulan 12 Bulan 100
1 Gaji dan Tunjangan 12 Bulan 12 Bulan 100
2 Penyelenggaraan Operasional dan 12 Bulan 12 Bulan
Pemeliharaan Perkantoran
5. PE RANGKAT PENGOLAH
DATA DAN
KOM UNIKASI
1 Laptop 1 unit 3 unit 100
2 Scanner Barcode 5 unit 5 unit 100
3 Printer 1 unit 1 unit 100
NO OUTPUT/ INPUT TARGET CAPAIAN %
6. PE RALATAN DAN FASILITAS
PER KANTORAN
1 Pengadaan Televisi 4 unit 4 unit 100
2 Jam Dinding 100 buah 100 buah 100
3 Mixer Audio 1 unit 1 unit 100
68

4 Aktive Speaker 1 unit 1 unit 100


5 Speaker Fortable 3 unit 3 unit 100
6 Wireles Mic 3 unit 3 unit 100
7 Monitor LED 20 unit 20 unit 100
8 Server 1 unit 1 unit 100
9 Software 1 unit 1 unit 100
10 Microfone Fortable 1 unit 1 unit 100
11 UPS 1 unit 1 unit 100
12 LED Proyektor 5 unit 5 unit 100
13 Podium 2buah 2 buah 100
14 Bantal 180buah 180 buah 100
TOTAL CAPAIAN 100

1. Balai Diklat Keagamaan Bandung


Secara umum capaian kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Administrasi
pada Balai Diklat Keagamaan Bandung pada tahun 2015 ini cukup baik
(98,31%) :

Tabel 3.8 Capaian Kegiatan Diklat Tenaga Administrasi


Balai Diklat Keagamaan Bandung Tahun 2015

NO KEGIATAN/SUB KEGIATAN TARGET CAPAIAN %

1 Diklat 534 Org 525 98,31


Org
a. Diklat Pim IV 30 Org 30 Org 100,00

b Diklat Prajabatan 114 Org 112 98 , 25


Org
c. Diklat Fungsional Administrasi - - -

d. Diklat Teknis Administrasi 390 Org 383Org 98,21

TOTAL CAPAIAN 98,31

III.4 Perancangan Antar Muka Aplikasi

Dalam sub-bab ini menggambarkan mengenai penjabaran komunikasi internal


perangkat lunak, antara perangkat lunak dengan sistem diluarnya, dan antara
perangkat lunak dengan pengguna, yakni format struktur menu, format
input/output, dialog screen dan uraian fungsi dari setiap antar muka.
69

III.5 Struktur Menu

Aplikasi

Berita
Beranda
Acara

Manage Manage Manage Agenda


Input Nilai Lihat Nilai
User Biodata Agenda Kegiatan

Gambar 3.6 Struktur Menu

Uraian :

2. Beranda : Berfungsi sebagai informasi mengenai Balai Diklat Keagamaan


Bandung sekaligus mewakili halaman utama website.
3. Berita Acara : Menu ini berfungsi sebagai kegiatan-kegiatan yang di laksanakan
di Balai Diklat Keagamaan Bandung.
4. Manage User : Menu ini sebagai pembuatan hak akses User pada Website. Jadi
memiliki 3 hak akses diantaranya : Admin, Pengajar, dan User.
5. Manage Biodata : Menu ini berfungsi sebagai pencatatan data biodata perserta
Diklat
6. Manage Agenda : Menu ini berfungsi sebagai pembuatan agenda yang akang di
laksanakan di Balai Diklat Keagamaan Bandung.
7. Input Nilai : Menu ini berfungsi sebagai penilaian pengajar terhadap user
setelah mengikuti Diklat di Balai Diklat Keagamaan Bandung.
70

III.5.1 Dialog Screen

Nama Dialog Screen : Halaman Beranda


Fungsi : Sebagai halaman awal pada website.
Bentuk :

Gambar 3.7 Halaman Utama Menu Beranda

Fungsi :

1. Sebagai menu utama aplikasi


2. Informasi utama mengenai Balai Diklai Keagamaan Bandung
3. Jika hal utama ketika melakukan ketik nama domain, maka halaman ini
yang pertama muncul
71

Nama Dialog Screen : Halaman Berita Acara


Fungsi : Sebagai halaman kedua pada website.
Bentuk :

Gambar 3.8 Halaman Berita Acara

Fungsi :

1. Sebagai menu kegiatan pada Balai Diklat Kegamaan Bandung


2. Informasi utama seputar Kegiatan di Balai Diklai Keagamaan Bandung
72

Nama Dialog Screen : Halaman Login


Fungsi : Sebagai halaman untuk login sesuai hak akses.
Bentuk :
Hak Akses : User

Gambar 3.9 Halaman Login

Fungsi :

1. Sebagai gerbang membuka hak akses.


2. Lakukanlah input username dan password dengan benar.
3. Kalau sudah melakukan login, maka hak akses ini dapat melakukan
aktivitas sesuai hak akses.
73

Nama Dialog Screen : Halaman Manage User.


Fungsi : Sebagai menu untuk membuat hak akses
Bentuk :
Hak Akses : Admin

Gambar 3.10 Halaman Manage User

Fungsi :

1. Sebagai gerbang membuka hak akses (Login)


2. Lakukanlah input username, password, dan re password sebagai verifikasi
password dengan benar.
3. Klik level id dan pilih sesuai kebutuhan.
4. Baru langkah selanjutnya klik tombol Create.
5. Ketika sudah membuat user, maka hak akses ini dapat digunakan sesuai hak
akses.
74

Nama Dialog Screen : Halaman Manage Biodata


Fungsi : Sebagai halaman untuk menginput biodata peserta
Bentuk :
Hak Akses : Admin

Gambar 3.11 Halaman Manage Biodata

Fungsi :

1. Sebagai pencatatan biodata peserta.


2. Lakukanlah input dengan benar.
3. Ketika sudah melakukan input data dengan benar, maka periksalah data
kembali dengan lalu klik Create untuk simpan data.
75

Nama Dialog Screen : Halaman Manage Agenda


Fungsi : Sebagai halaman untuk menginput agenda kegiatan.
Bentuk :
Hak Akses : Admin

Gambar 3.12 Halaman Manage Agenda

Fungsi :

1. Sebagai pembuatan agenda kegiatan.


2. Lakukanlah input dengan benar.
3. Ketika sudah melakukan input data dengan benar, maka periksalah data
kembali dengan
4. Lalu klik Create untuk simpan data.
76

Nama Dialog Screen : Halaman Input Nilai


Fungsi : Sebagai halaman untuk menginput Nilai peserta.
Bentuk :
Hak Akses : Pengajar

Gambar 3.13 Halaman Input Nilai.

Fungsi :

1. Sebagai penginputan Nilai terhadap peserta Diklat


2. Lakukanlah input dengan benar.
3. Ketika sudah melakukan input data dengan benar, maka periksalah data
kembali dengan
4. Lalu klik Create untuk simpan data.
5. Dapat melakukan cetak sertifikat.
77

Nama Dialog Screen : Halaman Agenda Kegiatan


Fungsi : Sebagai halaman untuk melihat melihat Agenda Kegiatan.
Bentuk :
Hak Akses : Peserta masing-masing user.

Gambar 3.14 Halaman Agenda Kegiatan.

Fungsi :

1. Hanya untuk melihat Agenda kegiatan


2. Dapat mencari data di kolom perncarian.
78

Nama Dialog Screen : Halaman Lihat Nilai


Fungsi : Sebagai halaman untuk melihat Nilai peserta masing-
masing.
Bentuk :
Hak Akses : Peserta

Gambar 3.15 Halaman Lihat Nilai

Fungsi :

1. Dapat melihat Nilai Peserta masing-masing sesuai User.


2. Dapat melihat dengan siapa peserta melaksanakan Diklat di Balai Diklat
Keagamaan Bandung.
3. Dapat melakukan Cetak Sertifikat.
79

Nama Dialog Screen : Logout


Fungsi : Sebagai halaman untuk keluar dari website.
Bentuk :
Hak Akses : User

Gambar 3.16 Logout

Fungsi :

1. Keluar dari halaman website.

Anda mungkin juga menyukai