Anda di halaman 1dari 24

Tuntunan Ibadah Praktis

6 Tuntunan Ibadah Praktis

Tujuan Penyajian Materi


1. Agar peserta mengetahui ibadah sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu alaihi
wasallam.
2. Agar peserta mampu melaksanakan ibadah sesuai dengan sunnah.

Jadi kita perkenalkan kepada mereka bagaimana cara bersuci dan shalat Rasulullah
Shallallahu alaihi wasallam. Kita belum memilah hadits ini, belum memilah bahwa ini wajib
shalat, rukun, shalat, sunnah shalat, tapi yang penting adalah bagaimana mereka shalat
mengikuti sunnah, untuk menanamkan dalam diri mereka motivasi untuk melaksanakan
sunnah. Terlepas itu hukumnya wajibkah, sunnahkah atau dia merupakan rukun, yang jelas
bagaimana mereka mandi, wudhu, shalat, bertayammum, di sinilah diajarkan secara
praktisnya. Karena kita mengajarkan secara praktis maka kita tidak perlu menjelaskan dalil
terlalu panjang lebar, karena apa bila dijelaskan dalil, mandi, tayammum, shalat, maka waktu
satu kali pertemuan tidak akan cukup.
Misalnya, ada beberapa yang perlu dijelaskan seperti masalah niat. Niat letaknya dalam
hati, ini perlu dijelaskan sedikit. Mendemonstrasikan tata cara wudhu, shalat, tayammum,
adapun yang tidak bisa dicontohkan seperti mandi maka dijelaskan saja. Terlebih dahulu
diberikan pengantar bagaimana senantiasa berusaha untuk melaksanakan ibadah sesuai
dengan sunnah Rasulullah dan motivasi-motivasi kepada para peserta agar mereka terdorong
untuk senantiasa merngoreksi amalannya yang mungkin mereka terima dari ibu bapak
mereka, lingkungan sekolahnya yang tata cara wudhu dan shalatnya tidak sesuai dengan dalil.
Sesuai dengan yang dimaksud dalam hadits bahwa amalan yang tidak sesuai dengan contoh
Rasulullah maka ia tertolak, bisa juga berangkat dari penjelasan singkat tentang syarat
diterimanya ibadah. Bahwa ibadah itu agar diterima oleh Allah maka harus ikhlas dan
mutabaah, mengikuti contoh Rasulullah. Thaharah dan shalat termasuk ibadah mahdah.
Ibadah yang harus mengikuti contoh dari Rasulullah. Kalau tidak mengikuti contoh maka nabi
bersabda yag atinya,barang siapa yang melakukan amalan yang tidak sesuai dengan contoh
kami maka ia tertolak. Inilah pentingnya kita memperhatikan sunnah dalam beramal. Jangan
sampai kita wudhu, tayammum, melaksanakan shalat, ada yang tidak dicontohkan Rasulullah
Shallallahu alaihi wasallam. Maka ia menjadi bagian yang tertolak pada shalat misalnya.
Maka bagian yang tidak dicontohkan itu tertolak meskipun shalat secara keseluruhan tidak
tertolak. Sama halnya misalnya, ada yang melaksanakan shalat dengan bidah di dalamnya,
maka bukan semua shalatnya yang tertolak, tetapi yang tertolak adalah bidah yang dilakukan.
Tidak akan mendapat pahala tetapi mendapat dosa, tetapi shalat secara keseluruhan tidak
tertolak.
Hal ini penting dijelaskan sebelum masuk pelajaran thaharah

B. Thaharah

Wudhu

1. Berniat untuk berwudhu.


Letak niat di dalam hati.
2. Membaca basmalah.
Page 1 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis

Hadits-hadits tentang basmalah terdapat kelemahan di dalamnya akan tetapi


dapat terangkat menjadi hasan karena banyaknya jalan-jalan periwayatannya.
Berkata Al Hafizh Ibnu Hajar : Nampak bahwa keseluruhan hadits-hadits ini
memberikan kekuatan baginya yang menunjukkan bahwa dia memiliki asal.
Berkata Al Albani : Hadits yang paling kuat diriwayatkan dalam masalah ini
adalah hadits Abu Hurairah yang berbunyi :

Tidak ada shalat bagi orang yang tidak berwudhu dan tidak ada wudhu bagi
orang yang tidak menyebut nama Allah Taala atasnya. (HR. Abu Daud)
3. Mencuci kedua tangan
Menuangkan air ke atas kedua tangan dan mencucinya di luar bejana (H.1 &
H.2). Apabila tangan mengandung najis atau diragukan kesuciannya maka
wajib mencucinya di luar bejana sebelum memasukkannya ke dalam bejana
(H.3).

(H.1)














.



Dari 'Amr bin Yahya dari bapaknya dia berkata : "Saya melihat 'Amr bin Abi
Hasan bertanya kepada Abdullah bin Zaid tentang wudhunya Nabi , maka
dia meminta satu bejana air lalu dia berwudhu untuk mereka, maka dia
mengambil air dengan telapak tangannya dan menuangkan ke atas kedua
tangannya lalu mencuci kedua tangannya itu tiga kali, kemudian dia
memasukkan tangannya ke dalam bejana lalu berkumur-kumur dan menghirup
serta menghembuskan air (dari hidungnya) tiga kali dengan tiga kali menciduk
air, kemudian dia memasukkan tanganya ke dalam bejana lalu mencuci
wajahnya tiga kali, kemudian dia memasukkan tangannya ke dalam bejana
lalu mencuci kedua tangannya hingga ke kedua sikunya dua kali dua kali,
kemudian dia memasukkan tangannya ke dalam bejana lalu mengusap
kepalanya maka dia memajukan kedua tangannya dan memundurkannya,
kemudian dia memasukkan tangannya ke dalam bejana lalu dia mencuci kedua
kakinya ." Dan dalam riwayat Wuhaib dia berkata : "dia mengusap kepalanya
satu kali." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan dalam satu lafazh yang juga diriwayatkan Bukhari dan Muslim :
"Kemudian dia mengusap kepalanya dengan kedua tangannya maka dia
memajukan keduanya dan memundurkannya, dia memulai dari bagian depan
kepalanya sampai dia memperjalankan kedua tangannya ke belakang
kepalanya kemudian dia mengembalikan kedua tangannya itu ke tempat
mulainya tadi kemudian dia mencuci kedua kakinya.

Page 2 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis

(H.2)














.
Dari Abdu Khair dia berkata : "Kami datang kepada Ali bin Abi Thalib
ketika dia telah selesai shalat maka dia meminta air wudhu, maka kami
berkata apa yang akan dilakukannya padahal dia telah shalat, (pastilah) dia
tidak ingin kecuali untuk mengajar kami, maka dibawakan kepadanya bejana
yang berisi air dan ember besar, maka dia menuangkan air dari bejana ke atas
tangannya lalu dia mencucinya tiga kali kemudian dia berkumur-kumur dan
menghirup air (ke dalam hidungnya) tiga kali dari tangan yang dengannya dia
mengambil air kemudian dia mencuci wajahnya tiga kali dan mencuci
tangannya yang kanan tiga kali dan tangan kirinya tiga kali dan mengusap
kepalanya satu kali kemudian dia mencuci kakinya yang kanan tiga kali dan
kaki kirinya tiga kali, kemudian dia berkata : "Barangsiapa yang senang untuk
mengetahui wudhunya Rasulullah maka inilah dia." (HR. Abu Daud dan
Nasa-i dan disahihkan oleh Al Albani)

(H.3)


Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi bersabda : Apabila salah seorang
dari kalian bangun dari tidurnya maka janganlah dia mencelupkan tangannya
ke dalam air wudhunya sampai dia mencucinya sebanyak tiga kali karena dia
tidak tahu dimana tangannya itu bermalam. (HR. Abu Daud dan An Nasai
dan diasahihkan oleh Al Albani)

Mencuci kedua tangan hingga ke pergelangan tangan (H.4).

(H.4)

















.
Dari Humran maula Utsman bahwasanya Utsman bin Affan meminta air
wudhu lalu dia berwudhu maka dia mencuci kedua telapak tangannya tiga
kali kemudian dia berkumur-kumur dan menghembuskan air (dari hidung)
Page 3 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis

kemudian dia mencuci mukanya tiga kali kemudian dia mencuci tangannya
yang kanan sampai ke siku tiga kali kemudian mencuci tangan kirinya seperti
itu pula, kemudian dia mengusap kepalanya kemudian mencuci kaki kanannya
hingga ke mata kaki tiga kali kemudian mencuci yang kiri seperti itu pula,
kemudian dia berkata : "Aku melihat Rasulullah berwudhu seperti wudhuku
ini kemudian beliau bersabda : "Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku
ini kemudian dia berdiri melaksanakan shalat dua raka'at, dia tidak berbicara
dengan dirinya sendiri pada ke dua raka'at itu (khusyu') diampunkan baginya
dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Mencuci sela-sela jari (H.5).

(H.5)





.


Dari Laqith bin Shabirah dia berkata : Aku berkata : Wahai Rasulullah
sampaikanlah kepadaku tentang wudhu, beliau berkata : "Sempurnakanlah
wudhu, cucilah sela-sela jari dan bersungguh-sungguhlah dalam menghirup
air kecuali jika engkau sedang berpuasa." (HR. Tirmidzi dan disahihkan oleh
Al Albani)

4. Membersihkan mulut dan hidung


Dengan cara berkumur-kumur, menghirup air ke dalam hidung lalu
menghembuskannya kembali ke luar (H.1 & H.2).
Berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidung dilakukan secara
bersamaan (H.2 & H.4).
Bersungguh-sungguh ketika menghirup air ke dalam hidung kecuali dalam
keadaan berpuasa karena dikhawatirkan air masuk ke dalam kerongkongan
(H.5).
5. Mencuci muka
Batas muka (wajah) : lebarnya antara kedua telinga dan panjangnya dari awal
tempat tumbuhnya rambut hingga ke dagu.
Jika kepala tidak memiliki rambut maka patokannya adalah tempat tumbuhnya
rambut dalam keadaan normal atau ketika dia masih memiliki rambut.
Janggut dibedakan antara yang lebat dan yang tipis. Janggut yang lebat adalah
janggut yang tumbuh sedemikian sehingga kulit tempat tumbuhnya janggut
tersebut tidak terlihat lagi, maka janggut yang seperti ini diusap permukaannya
dan disela-selai dengan jari-jari tangan yang dibasahi dengan air. Adapun
janggut yang tipis adalah janggut yang masih terlihat kulit tempat tumbuhnya
janggut tersebut, maka janggut yang seperti ini harus dicuci dan air harus
sampai ke kulit wajah tempat tumbuhnya janggut tersebut.











Dari anas bin Malik bahwasanya Rasulullah apabila beliau berwudhu beliau
mengambil seciduk air lalu memasukkannya di bawah dagu beliau lalu
mencuci di sela-sela janggut beliau dan beliau berkata : Beginilah Tuhanku
Page 4 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis

Azza wa Jalla memerintahkan kepadaku. (HR. Abu Daud dan dishahihkan


oleh Al Albani)
6. Mencuci kedua tangan hingga ke siku (H.1 & H.2)
7. Mengusap kepala (bukan mencuci).
Yaitu dengan membasahi kedua tangan dengan air lalu mengusapkannya ke
kepala (H.1).
Cara mengusap kepala yaitu dengan memperjalankan kedua telapak tangan
yang telah dibasahi dengan air, dimulai dari bagian depan kepala hingga ke
bagian belakang kepala kemudian dikembalikan lagi ke bagian depan (tempat
memulai) (H.1).
Setelah kedua telapak tangan kembali ke tempat mulainya langsung mengusap
kedua telinga tanpa mengambil air yang baru (H.6 & H.7 ).
Mengusap telinga dengan cara mengusap bagian dalam daun telinga dengan
jari telunjuk dan bagian luar daun telinga dengan ibu jari (H.6).

(H.6)








.

Dari 'Amr bin Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya tentang sifat wudhu
Rasulullah , dia berkata : Kemudian beliau mengusap kepalanya dan
memasukkan kedua jari telunjuknya ke dalam kedua telinganya dan mengusap
dengan kedua ibu jarinya bagian luar dari kedua telinganya (daun telinga)
dan mengusap dengan kedua telunjuknya bagian dalam dari kedua telinganya.
(HR. Abu Daud dan berkata Al Albani hasan shahih)

(H.7)
Dari Abu Hurairah, Abdullah bin Zaid dan Abu Umamah radhiyallahu
anhum bahwasanya Rasulullah bersabda :


Kedua telinga itu adalah bagian dari kepala. (HR. Abu Daud, Tirmidzi
dan Ibnu Majah dan disahihkan oleh Al Albani)

8. Mencuci kaki
Mencuci kedua kaki hingga ke mata kaki. Allah berfirman :




Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat,
maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan kakimu sampai dengan kedua mata kaki (QS. Al Maidah :
6)
Mencuci sela-sela jari-jari kaki (H.5).

9. Untuk anggota tubuh yang berpasangan dimulai dengan mencuci bagian yang
kanan kemudian bagian yang kiri.

Page 5 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis








Dari Aisyah radhiyallahu 'anha dia bekata : Adalah Nabi suka untuk memulai
dari yang kanan ketika memakai sendal, bersisir, bersuci dan dalam seluruh
keadaan beliau. (HR. Bukhari)

10. Anggota-anggota wudhu dapat dicuci sebanyak masing-masing satu kali







Dari Ibnu Abbas bahwasanya Nabi pernah berwudhu satu kali satu kali. (HR.
Bukhari)

Atau masing-masing dua kali







Dari Abdullah bin Zaid bahwasanya Nabi pernah berwudhu dua kali dua kali.
(HR. Bukhari)

Atau masing-masing tiga kali (H1, H2, H4) dan inilah yang afdhal.

Mandi Janabah

Sahnya mandi janabah adalah dengan membasahi seluruh tubuh dengan air. Adapun
sunnahnya maka ada dua cara:

1. Cara pertama :
Mencuci kedua tangan
Berwudhu secara sempurna sebagaimana wudhu untuk shalat
Mencuci sela-sela rambut dengan jari-jari tangan sampai membasahi seluruh
permukan kulit kepala.
Menyiram air ke atas kepala tiga kali.
Menyiram seluruh tubuh.











Dari Aisyah radhiyallahu 'anha dia berkata : Adalah Nabi apabila beliau mandi
janabah beliau mulai dengan mencuci kedua tangannya kemudian beliau
berwudhu seperti wudhunya untuk shalat, kemudian beliau memasukkan jari-jari
beliau ke dalam air lalu mencuci sela-sela rambutnya hingga ke kulit kepala
beliau kemudian beliau menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali dengan
tangan beliau kemudian beliau menyiramkan air ke seluruh permukaan kulit
beliau . (HR. Bukhari)

2. Cara kedua :
Menuangkan air ke tangan dua atau tiga kali.
Mencuci kemaluan.
Menggosok tangan ke tanah atau ke tembok.
Page 6 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis

Berkumur-kumur, menghirup air ke hidung dan menghembuskannya ke luar.


Mencuci muka.
Mencuci lengan .
Menyiram air ke atas kepala.
Menyiram air ke seluruh tubuh.
Berpindah tempat kemudian mencuci kaki.
Menyeka air dari tubuh dengan kedua tangan dan tidak dengan handuk (tetapi
hal ini tidak menunjukkan bahwa memakai handuk terlarang).















.
Dari Maimunah radhiyallahu 'anha dia berkata : Rasulullah meletakkan air
untuk mandi janabah lalu beliau menuangkan air dengan tangan kanannya ke
tangan kirinya dua kali atau tiga kali, kemudian beliau mencuci kemaluan beliau,
kemudian beliau menepukkan tangan beliau ke tanah atau ke tembok dua kali atau
tiga kali, kemudian beliau berkumur-kumur dan menghirup air dan mencuci wajah
beliau dan kedua lengan beliau kemudian beliau menyiramkan air ke atas kepala
beliau lalu menyiramkan air ke tubuh beliau, kemudian beliau minggir lalu beliau
mencuci kedua kaki beliau. Berkata Maimunah : Lalu aku mengambilkan beliau
kain (handuk) namun beliau tidak menginginkannya, lalu beliau mulai menyeka
air dengan tangan beliau. (HR. Bukhari dan Muslim)

Tayammum

Tata cara tayammum :


Menepukkan kedua telapak tangan ke atas tanah yang berdebu.
Meniup kedua telapak tangan tangan yang telah ditepukkan ke tanah.
Mengusap kedua telapak tangan ke wajah.
Mengusap kedua telapak tangan hingga ke pergelangan.









.
Dari Ammar bin Yasir bahwasanya Nabi berkata kepadanya (tentang tayammum) :
Sesungguhnya cukup bagimu berbuat seperti ini, lalu Nabi menepukkan kedua
telapak tangannya ke tanah dan meniup keduanya kemudian beliau mengusap dengan
kedua telapak tangannya itu wajah beliau dan kedua tangan beliau hingga
pergelangan. (HR. Bukhari dan Muslim)

C. Shalat

1. Berniat

Page 7 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis

Niat letaknya di dalam hati.


2. Takbiratul ihram
Mengucapkan Allahu Akbar.

(H.1)








.
Dari Abu Hurairah bahwasanya dia berkata : "Adalah Rasulullah apabila
beliau bertakbir untuk shalat beliau menjadikan kedua tangannya sejajar dengan
kedua bahu beliau dan apabila beliau beliau ruku' beliau berbuat seperti itu dan
apabila beliau bangkit (dari ruku') untuk sujud beliau berbuat seperti itu dan
apabila beliau bangkit dari rakaat yang kedua beliau berbuat seperti itu." (HR.
Abu Daud dan disahihkan oleh Al Albani)

Mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu (H.1) atau sejajar dengan
kedua telinga (H.2).

(H.2)






.

Dari Malik bin Al Huwairits bahwasanya Rasulullah apabila beliau bertakbir
beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua telinganya dan
apabila beliau ruku' beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan
kedua telinganya dan apabila beliau mengangkat kepalanya dari ruku' lalu
mengucapkan sami'allahu liman hamidah beliau juga berbuat seperti itu." (HR.
Muslim)

Jari-jari tangan tidak direnggangkan dan tidak pula dirapatkan (H.3).

(H.3)
:
:
- :

Dari Abu Amir al Aqdy dia berkata: telah menyampaikan kepada kami Ibnu abi
Dzib dari Said bin Saman dia berkata: Abu Hurairah pernah mendatangi di
mesjid Bani Zuraiq lalu beliau berkata : Tiga perkara yang dahulu Rasululah
mengamalkannya dan sekarang manusia meninggalkannya. Adalah beliau
apabila beliau masuk ke dalam shalat beliau berbuat begini Abu Amir
mencontohkan dengan tangannya dimana dia tidak menjarangkan antara jari-
jarinya dan tidak pula merapatkannya. (HR. Al Hakim dan dia menshahihikannya
dan disepakati oleh Adz Dzahabi, Al Albani juga menshahihkan hadits ini).
3. Membaca doa iftitah
Dapat memilih salah satu doa diantara doa-doa iftitah yang diriwayatkan secara shahih
dari Rasulullah . Beberapa contoh doa iftitah :
Page 8 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis



o





Ya Allah jauhkanlah antara aku dan dosa-dosaku sebagaimana Engkau
menjauhkan antara tinur dan barat. Ya Allah sucikanlah aku dari dosa-dosaku
sebagaimana sucinya kain yang putih dari noda. Ya Allah cucilah aku dari
dosa-dosaku dengan salju dan air dan embun. (HR. Bukhari dan Muslim)


o
Maha Suci Engkau Ya Allah dan dengan Pujimu dan berberkahlah NamaMu
dan tinggilah KemuliaanMu dan tidak ada Ilah selainMu. (HR. Abu Daud dan
dishahihkan oleh Al Albani)






o
Allah Maha Besar dan segla puji bagi Allah dengan sebanyak-banyaknya dan
Maha Suci Allah diwaktu pagi dan diwaktu petang. Ketika Rasulullah
mendengar seorang sahabat membaca doa tersebut beliau bersabda : Saya
kagum dengan doa ini, telah dibukakan baginya pintu-pintu langit. (HR.
Muslim)



o
Segala puji bagi Allah
dengan pujian yang banyak lagi baik dan berberkah padanya. Ketika
Rasulullah mendengar seorang sahabat membaca doa ini beliau bersabda :
Sungguh saya telah melihat dua belas malaikat bersegera kepadanya (mereka
berlomba) siapa diantara mereka yang akan mengangkatnya (melaporkannya
kepada Allah). (HR. Muslim)

4. Membaca surah Al Fatihah











Dari Ubadah bin Ash Shamit bahwasanya Rasulullah bersabda : Tidak ada shalat
bagi orang yang tidak membaca surat al Fatihah. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dimulai dengan taawwudz karena surah Al Fatihah adalah bagian dari Al Quran.
Beberapa contoh bacaan taawwudz :



o
Maka apabila engkau akan membaca Al Quran maka berlindunglah
kepada Allah dari syaithan yang terkutuk. (QS. An Nahl : 98)

: o







Page 9 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis

Dari Abu Said Al Khudri dia berkata : Adalah Rasulullah apabila


beliau shalat di waktu malam beliau bertakbir kemudian beliau membaca
(yang artinya) : Maha Suci Engkau Ya Allah dan dengan Pujimu dan
berberkahlah NamaMu dan tinggilah KemuliaanMu dan tidak ada Ilah
selainMu. Kemudian beliau membaca la ilaha illallah 3X kemudian
membaca Allahu akbar kabira (3X) aku berlindung kepada Allah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari syaitan yang terkutuk; dari
kesurupannya dan dari kesombongannya dan dari syairnya kemudian
beliau membaca (Al Fatihah). (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh al
Albani)
: o
- - :
- -

Dari anak Jubair bin Muthim dari bapaknya dia berkata : Adalah
Rasulullah apabila beliau masuk ke dalam shalat beliau membaca : Allahu
Akbar kabira walhamdulillahi katsira (3X), aku berlindung kepada Allah
dari syaithan yang terkutuk; dari kesombongannya dan dari kesurupannya
dan dari syairnya. (HR. Ibnu Hibban dan dishahihkan oleh Al Albani)

Membaca basmalah dengan siir (tidak mengeraskan suara) baik dalam shalat-
shalat siir maupun dalam shalat-shalat jahar.
o Hadits 'Aisyah r.a dia berkata:

"Adalah Nabi memulai sholat dengan takbir dan (memulai) bacaan dengan
Alhamdulillahi rabbil 'alamin." (HR. Bukhari-Muslim).
o Hadits Anas r.a :

"Bahwasanya Nabi dan Abu Bakar dan Umar, mereka memulai shalat
dengan Alhamdulillahi rabbil 'alamin." (HR. Bukhari-Muslim)
o Dalam riwayat Ahmad,
An-Nasa'i dan Ibnu Khuzaimah disebutkan :

Mereka tidak menjaharkan Bismillahirrahmanirrahim.
Mengucapkan amin baik sebagai imam, mamum ataupun shalat sendiri.




.

Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi bersabda : "Apabila imam mengucapkan
amin maka ucapkanlah amin karena sesungguhnya barangsiapa yang bertepatan
aminnya dengan aminnya malaikat diampunkan baginya dosanya yang telah lalu."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Terdapat khilaf dalam masalah wajibkah mamum membaca Al Fatihah dalam


shalat-shalat yang jahar. Pendapat yang rajih adalah bahwa mamum tetap wajib
membacanya dalam shalat jahriyyah :















Page 10 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis




.
Dari Ubadah bin Ash Shamit dia berkata : "Kami pernah shalat subuh di
belakang Rasulullah maka Rasulullah membaca lalu terasa berat bagi beliau
bacaannya, maka ketika selesai beliau berkata : "Barangkali kalian membaca di
belakang imam kalian ?" Kami menjawab : "Benar wahai Rasulullah, dengan
cepat." Beliau bersabda : "Jangan kalian lakukan, kecuali dengan fatihatul kitab
(surat Al Fatihah) karena sesungguhnya tidak sah shalat bagi orang yang tidak
membacanya." (HR. Abu Daud dan Ahmad dan dihasankan oleh Tirmidzi dan Al
Albani).

Kecuali seorang yang masbuq yang tidak sempat lagi membaca Al Fatihah namun
mendapatkan ruku ketika imam sedang ruku maka dia dianggap mendapatkan
rakaat tersebut :








.
Dari Abu Bakrah bahwasanya dia sampai kepada Nabi sementara beliau
dalam keadan ruku', maka dia pun ruku' sebelum sampai ke shaf, lalu dia
menyebutkan hal itu kepada Rasulullah maka beliau bersabda : "Semoga Allah
menambah keinginanmu (untuk mendapatkan kebaikan) dan jangan kamu ulangi
(buru-buru mengejar shalat dan ruku' sebelum sampai ke shaf)." (HR. Bukhari)

5. Membaca surah setelah Al Fatihah.


Membaca surah setelah Al Fatihah pada rakaat pertama dan kedua adapun pada
rakaat ketiga dan keempat hanya membaca Al Fatihah saja.
Bacaan pada rakat pertama lebih panjang dari pada bacaan pada rakaat kedua.





o







.
Dari Abdullah bin Abi Qatadah dari bapaknya, dia berkata : "adalah Nabi
membaca pada dua rakaat yang pertama dari shalat zhuhur surat Al Fatihah
dan dua surat yang dipanjangkannya pada rakaat yang pertama dan
dipendekkannya pada rakaat yang kedua, dan kadang-kadang beliau
memperdengarkan ayat yang dibacanya, dan adalah beliau membaca pada
shalat ashar surat Al Fatihah dan dua surat dan beliau memenjangkan pada
rakaat pertama dan adalah beliau memanjangkan (bacan) pada rakaat
pertama pertama shalat subuh dan memendekkan pada rakaat yang kedua."
(HR. Bukhari dan Muslim)





o


.

Page 11 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis

Dari Abdullah bin Abi Qatadah dari bapaknya bahwasanbya Nabi membaca
pada dua rakaat yang pertama dari shalat zhuhur dan ashar Al Fatihah dan
surat, dan kadang-kadang beliau memperdengarkannya kepada kami, dan
beliau membaca Al Fatihah pada dua rakaat yang terakhir." (HR. Muslim)

6. Ruku
Bertakbir ketika akan ruku (H.4) sambil mengangkat kedua tangan seperti saat
takbiratul ihram (H.1 & H.2).

(H.4)













.
Dari Abi Humaid dia berkata : "Aku yang paling tahu diantara kalian tentang
shalatnya Rasulullah , sesungguhnya Rasulullah berdiri lalu bertakbir dan
mengangkat kedua tangannya, kemudian beliau mengangkat kedua tangannya
ketika bertakbir untuk ruku', kemudian beliau ruku' dan meletakkan kedua
tangannya pada kedua lututnya seakan-akan beliau menggenggam keduanya dan
beliau melengkungkan kedua tangannya dan menjauhkan keduanya dari kedua sisi
badannya dan belaiu tidak mengangkat kepalanya dan tidak pula
menundukkannya." (HR. Abu Daud dan disahihkan oleh Al Albani)

Meletakkan dan menggenggamkan kedua telapak tangan di kedua lutut (H.4)


dengan merenggangkan jari-jari tangan (H.5, H.6) serta manjauhkan kedua siku
dari sisi-sisi badan (H.4).

(H.5)


Dari Wail bin Hujr bahwasanya Nabi apabila ruku' beliau menjarangkan
antara jari-jari(tangan)nya dan apabila beliau sujud beliau merapatkan jari-
jari(tangan)nya." (HR. Hakim dan Ibnu Majah dan disahihkan oleh Al Albani)

Meratakan pungung.








.

Dari Wabishah bin Ma'bad dia berkata : "Saya melihat Rasulullah shalat,
maka apabila beliau ruku' beliau meratakan punggungnya sehingga apabila
dituangkan di atasnya air sungguh air itu akan tinggal." (HR. Ibnu Majah dan
disahihkan oleh Al Albani).

Tidak mengangkat kepala dan tidak pula menundukkannya (H.4).


Tumaninah, yaitu berdiam dengan tenang pada satu posisi sebelum berpindah
kepada posisi berikutnya (H.6)

Page 12 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis

(H.6)

.

Dari Abdullah bin Umar bahwasanya Rasulullah bersabda : "Apabila engkau
ruku' maka letakkanlah kedua telapak tanganmu di atas kedua lututmu kemudian
jarangkanlah antara jari-jarimu kemudian tinggallah sampai semua anggota
tubuh mengambil tempatnya." (HR. Ibnu Hibban dan disahihkan oleh Al Albani)

Membaca doa ruku. Beberapa contoh doa ruku :




o
Artinya : Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung (dibaca 3X). (HR. Abu
Daud dan dishahihkan Al Albani)


o
Artinya : Yang Maha Suci (dari segala keburukan) Yang Maha Suci (dari
segala yang kotor) Tuhannya para malaikat dan Tuhannya Ar Ruh (malaikat
Jibril). (HR. Muslim)


o
Artinya : Maha Suci Engkau Ya Allah Tuhan kami dan dengan PujiMu Ya
Allah ampunilah aku. (HR. Bukhari dan Muslim)
Boleh membaca tasbih lebih dari 3X.
(H.7)











Dari Hudzaifah dia berkata : Aku pernah shalat bersama Nabi pada suatu
malam maka beliau membuka dengan surah Al Baqarah maka aku berkata beliau
akan ruku pada ayat ke 100, ternyata beliau melanjutkan, maka aku berkata
beliau akan menyelesaikan Al Baqarah dalam satu rakaat lalu beliau melanjutkan
( bacaan beliau) maka aku berkata beliau akan ruku (pada akhir Al Baqarah),
kemudian beliau membaca surah An Nisa kemudian beliau membaca surah Ali
Imran maka beliau membacanya dengan perlahan, apabila beliau melewati ayat
yang di dalamnya tasbih beliau bertasbih dan apabila beliau melewati ayat
permintaan beliau meminta dan apabila beliau melewati ayat taawwudz beliau
meminta perlindungan, kemudian beliau ruku dan membaca subhana rabbiyal
azhim, maka adalah rukunya seperti panjamgnya berdirinya, keudian beliau
membaca samiallahu liman hamidah lalu beliau berdiri panjang seperti
panjangnya rukunya, kemudian beliau sujud dan membaca subhana rabbiyal ala
maka adalah sujudnya seperti panjangnya berdirinya. (HR. Muslim)
Page 13 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis

7. Bangkit dari ruku (itidal)


Mengangkat kedua tangan seperti saat takbiratul ihram (H.1, H.2) sambil
mengucapkan samiallahu liman hamidah bagi imam dan orang yang shalat
sendiri, adapun mamum maka cukup mengucapkan rabbana wa lakal hamdu jika
imam membaca samiallahu liman hamidah.












.
Dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya
dijadikan imam untuk diikuti, maka apabila dia shalat berdiri maka shalatlah
kalian dengan berdiri dan apabila dia ruku' maka ruku'lah kalian, dan apabila dia
bangkit maka bangkitlah kalian dan apabila dia mengucapkan sami'allahu liman
hamidah ucapkanlah rabbana wa lakalhamdu, dan apabila dia shalat berdiri
maka shalatlah kalian dengan berdiri dan apabila dia shalat duduk maka
shalatlah kalian semua sambil duduk." (HR. Bukhari dan Muslim)

Terdapat ikhtilaf diantara para ulama tentang posisi tangan saat berdiri itidal
apakah diletakkan di atas dada (H.9 & H.10) atau digantungkan ke bawah (H.8).
Pendapat yang rajih dalam masalah ini adalah disunnahkan meletakkan tangan
kanan di atas tangan kiri di atas dada (bersedekap) pada saat berdiri itidal.

(H.8)























.
Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi masuk ke dalam masjid lalu masuk pula
seorang laki-laki dan melaksanakan shalat, kemudian dia datang memberi salam
pada Nabi maka Nabi menjawab salamnya dan berkata : "Ulangi shalatmu
karena sesungguhnya kamu belum shalat," kemudian orang itu datang lagi dan
memberi salam kepada Nabi maka beliau berkata : "Ulangi shalatmu karena
sesungguhnya kamu belum shalat," tiga kali, maka orang itu berkata : "Demi Yang
Mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak tahu selain dari itu maka ajarkanlah
aku." Beliau berkata : "Apabila engkau berdiri untuk shalat maka bertakbirlah
kemudian bacalah apa yang mudah bagimu dari Al Qur-an kemudian ruku'lah
sampai engkau tenang dalam keadaan ruku' kemudian bangkitlah hingga engkau
tegak lurus berdiri kemudian sujudlah hingga engkau tenang dalam keadaan sujud
kemudian bangkitlah hingga engkau tenang dalam keadaan duduk kemudian

Page 14 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis

sujudlah hingga engkau tenang dalam keadaan sujud kemudian lakukanlah yang
seperti itu dalam seluruh shalatmu." (HR. Bukhari dan Muslim)

(H.9)





.

Dari Wail bin Hujr dia berkata : "Saya melihat Rasulullah apabila beliau
berdiri di dalam shalat beliau menggenggamkan tangan kanannya atas tangan
kirinya." (HR. Nasa-i dan disahihkan oleh Al Albani)

(H.10)


.
Dari Wail bin Hujr dia berkata : "Saya pernah shalat di belakang Rasulullah ,
maka beliau bertakbir ketika masuk (ke dalam shalat) dan mengangkat kedua
tangannya, dan ketika akan ruku' beliau mengangkat kedua tangannya, dan ketika
beliau mengangkat kepalanya dari ruku' beliau mengangkat kedua tangannya dan
meletakkan kedua telapak tangannya." (HR. Ahmad dengan sanad yang sahih)

Membaca doa itidal. Beberapa contoh doa itidal :


o
Ya Tuhan kami, bagiMu segala puji. (HR. Bukhari dan Muslim )
o
Ya Tuhan kami dan bagiMu segala puji. (HR. Bukhari dan Muslim)

o
Ya Allah Tuhan kami, bagiMu segala puji. (HR. Bukhari)



o


Ya Allah Tuhan kami, bagiMu segala puji sepenuh langit dan sepenuh
bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki dari sesuatu. (HR.
Muslim)


o

Ya Tuhan kami dan bagiMu segala puji, pujian yang banyak yang baik
yang berberkah padanya. (HR. Bukhari)

8. Sujud
Terdapat ikhtilaf diantara para ulama tentang cara menyungkur sujud setelah
berdiri itidal, antara mendahulukan kedua tangan sebelum kedua lutut atau
sebaliknya. Pendapat yang rajih dalam masalah ini adalah mendahulukan kedua
tangan sebelum kedua lutut.

Page 15 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis






.


Dari Abu Hurairah dia berkata : Bersabda Rasulullah : "Apabila salah
seorang dari kalian sujud maka janganlah dia turun seperti turunnya unta,
hendaklah dia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya." (HR. Abu
Dawud dan disahihkan oleh Al Albani)

Bersujud di atas tujuh tulang.











.

Dari Ibnu Abbas dia berkata : Bersabda Nabi : Aku diperintahkan untuk sujud
di atas tujuh tulang ; atas jidat sambil beliau menunjuk dengan tangannya ke
hidungnya dan kedua tangan dan kedua lutut dan atas ujung-ujung kedua kaki
dan agar kita tidak mengumpulkan (menggulung) pakaian dan rambut." (HR.
Bukhari dan Muslim)

Meletakkan kedua telapak tangan di atas tanah sejajar dengan kedua bahu (H.11 &
H.12).

(H.11)






.
Dari Al Bara' dia berkata : Bersabda Rasulullah : "Apabila engkau sujud maka
letakkanklah kedua tanganmu dan angkatlah kedua sikumu." (HR. Muslim)

(H.12)






.



Dari Abu Humaid As Sa'idiy bahwasanya Nabi apabila beliau sujud beliau
meletakkan hidungnya dan jidatnya di tanah dan menjauhkan kedua tangannya
dan kedua lambungnya dan meletakkan kedua tapak tangannya sejajar dengan
kedua bahunya. (HR. Tirmidzi dan disahihkan oleh Al Albani)

Mengangkat kedua siku (tidak merapatkan kedua siku di tanah) (H.11) dan
manjauhkannya dari lambung.
:

Dari Maimunah radhiyallahu 'anha bahwasanya Nabi apabila beliau sujud
beliau menjauhkan (antara kedua tangannya) sehingga sekiranya ada anak
kambing yang hendak lewat diantara kedua tangan beliau pasti dia dapat
melewatinya. (HR. Muslim dan Abu Uwanah)
Page 16 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis

Dari Abdullah bin Malik bin Buhainah bahwasanya Nabi apabila beliau
shalat beliau menjarangkan antara kedua tangannya hingga terlihat ketiak beliau.
(HR. Bukhari dan Muslim)

Merapatkan jari-jari tangan (H.5) dan menghadapkannya ke kiblat.




Dari Al Bara bin Azib dia berkata : Adalah Rasulullah apabila beliau sujud
beliau meletakkan kedua tangannya di tanah dengan menghadapkan kedua tangan
beliau dan jari-jari beliau ke kiblat. (HR. Baihaqi dan dishahihkan oleh Al
Albani)
Merapatkan sisi dalam kedua telapak kaki dan menghadapkan jari-jarinya ke kiblat
(H .13 & H.14).

(H.13)


.
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha dia berkata : Saya kehilangan Rasulullah
padahal beliau tadinya bersamaku di atas tempat tidurku, maka aku
mendapatkannya sedang sujud dengan merapatkan kedua kakinya dan
menghadapkan ujung jari-jari kaki beliau ke kiblat, maka aku mendengar beliau
mengucapkan : "Aku berlindung dengan keridhoanMu dari kemurkaanMu dan
(aku berlindung) dengan maafMu dari hukumanMu." (HR. Baihaqi dan disahihkan
oleh Al Albani)

(H.14)











.
Dari Abu Humaid As Sa'idi dia berkata : Aku yang paling hafal diantara kalian
shalatnya Rasulullah , aku melihat beliau apabila bertakbir beliau menjadikan
kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya dan apabila beliau ruku' beliau
mengokohkan kedua tangannya pada kedua lututnya, kemudian beliau meratakan
punggung beliau, maka apabila beliau mengangkat kepalanya beliau sempurnakan
(berdiri) sampai semua ruas tulang punggung kembali ke tempatnya, maka
apabila beliau sujud beliau meletakkan kedua tangannya dengan tidak merapatkan
Page 17 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis

sikunya ke tanah dan tidak pula mengumpulkannya (merapatkannya ke badannya)


dan beliau menghadapkan ujung-ujung jari kaki beliau ke kiblat , maka apabila
beliau duduk pada dua rakaat beliau duduk di atas kakinya yang kiri dan
menegakkan yang kanan dan apabila beliau duduk pada rakaat yang terakhir
beliau majukan kakinya yang kiri dan menegakkan yang lain (kanan) dan beliau
duduk di atas pantatnya." (HR. Bukhari)

Tumaninah dalam sujud (H.8).


Membaca doa sujud. Beberapa contoh doa sujud :


o
Artinya : Maha Suci Tuhan kami Yang Maha Tinggi. (HR. Abu Daud dan
dishahihkan oleh Al Albani)


o
Artinya : Yang Maha Suci (dari segala keburukan) Yang Maha Suci (dari
segala yang kotor) Tuhannya para malaikat dan Tuhannya Ar Ruh (malaikat
Jibril). (HR. Muslim)


o
Artinya : Maha Suci Engkau Ya Allah Tuhan kami dan dengan PujiMu Ya
Allah ampunilah aku. (HR. Bukhari dan Muslim)
Boleh membaca tasbih lebih dari tiga kali (H.7).

9. Duduk diantara dua sujud


Duduk iftirasy yaitu menduduki telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki
yang kanan (H.14 & H.15).

(H.15)















.
Dari Aisyah radiyallahu 'anha dia berkata : Adalah Rasulullah membuka shalat
dengan takbir dan (membuka) bacaan dengan alhamdulillahi rabbil'alamin, dan
apabila beliau ruku' beliau tidak mengangkat kepalanya dan tidak pula
menundukkannya akan tetapi antara keduanya, dan apabila beliau mengangkat
kepalanya dari ruku' beliau tidak sujud sampai beliau sempurna berdiri dan
apabila beliau mengangkat kepalanya dari sujud beliau tidak sujud (kembali)
sampai beliau duduk sempurna , dan beliau membaca pada setiap dua rakaat
attahiyyah, dan adalah beliau menduduki kakinya yang kiri dan menegakkan yang
kanan dan beliau melarang dari duduk uqbatusy syaithan dan beliau melarang
seseorang merapatkan tangannya ke tanah seperti binatang buas, dan adalah
beliau menutup shalatnya dengan salam . (HR. Bukhari)

Boleh juga dengan cara menegakkan kedua telapak kaki dan merapatkannya lalu
duduk di atas tumit.
Page 18 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis






.

Dari Abu Az Zubair bahwasanya dia mendengar Thawus berkata : Kami bertanya
kepada Ibnu Abbas tentang duduk iq'aa di atas kedua kaki (menegakkan kedua
kaki lalu duduk di atas kedua tumit) maka dia berkata: "Dia itu sunnah." (HR.
Muslim)

Dilarang duduk uqbatusy syaithan, dan bentuknya ada dua :


Merapatkan punggung telapak kaki ke lantai dan menduduki kedua tumit.
Menegakkan kedua telapak kaki dan duduk diantara keduanya di atas tanah dan
meletakkan kedua tangannya di tanah.

Meletakkan tangan kanan di atas paha kanan atau lutut kanan dan tangan kiri di
atas paha kiri atau lutut kiri.



o












.
Dari Ali bin Abdurrahman Al Mu'awi dia berkata : Abdullah bin Umar
melihatku sementara aku mempermainkan kerikil dalam shalat, maka tatkala
dia telah selesai dia melarangku dan berkata : "Lakukanlah seperti apa yang
dilakukan oleh Rasulullah ," maka aku bertanya : "Bagaimana yang dilakukan
oleh Rasulullah ?" Dia berkata : "Adalah beliau apabila beliau duduk dalam
shalat beliau meletakkan tangan kanannya di atas paha kanannya dan beliau
menggenggam jari-jari beliau semuanya dan berisyarat dengan jari setelah ibu
jari (yaitu jari telunjuk) dan beliau meletakkan tangan kiri beliau di atas paha
kiri beliau." (HR. Muslim)



o





.

Dari Abu Humaid dia berkata : "Aku yang paling tahu diantara kalian
tentang shalatnya Rasulullah , sesungguhnya Rasulullah duduk untuk
tasyahhud maka beliau duduk di atas kaki kirinya dan menghadapkan
punggung telapak kaki kanannya ke kiblat dan meletakkan tangan kanannya di
atas lututnya yang kanan dan tangan kirinya di atas lututnya yang kiri dan
beliau berisyarat dengan jari telunjuknya." (HR. Tirmidzi dan disahihkan oleh
Al Albani)

Membaca doa duduk diantara dua sujud. Beberapa contoh doa duduk diantara dua
sujud :
Page 19 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis

o
Ya Allah ampunilah aku dan rahmatilah aku dan selamatkanlah aku (dari
kecelakaan dunia dan akhirat / dari penyakit lahir dan batin) dan tunjukilah
aku dan berikanlah rezki kepadaku. (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh
Al Albani)
o
Ya Allah ampunilah aku dan rahmatilah aku dan cukupkanlah aku dari
kefakiranku dan tunjukilah aku dan berilah rezki kepadaku. (HR. Tirmidzi
dan dishahihkan oleh Al Albani)
. o
Tuhanku, ampunilah aku dan rahmatilah aku dan cukupkanlah aku dari
kefakiranku dan berilah rezki kepadaku dan angkatlah (derajat)ku. (HR.
Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al Albani)
o
Tuhanku, ampunilah aku. Tuhanku, ampunilah aku.(HR. Ibnu Majah dan
dishahihkan oleh Al Albani). Doa ini dapat dibaca berulang-berulang.

10. Bangkit dari sujud


Bangkit dari sujud sambil bertakbir (H.16).

(H.16)













.


Dari Ayyub dari Abu Qilabah dia berkata : "Datang kepada kami Malik bin Al
Huwairits lalu beliau mengimami kami di mesjid kami ini lalu dia berkata :
"Sesungguhnya aku akan shalat dengan kalian dan tidaklah aku menginginkan
shalat akan tetapi aku ingin memperlihatkan kepada kalian bagaimana aku
melihat Nabi shalat," berkata Ayyub : "Aku berkata kepada Abu Qilabah :
"Bagaimana shalatnya?" Dia berkata : "Seperti shalatnya syaikh kita ini,"
maksudnya 'Amr bin Salamah, berkata Ayyub : "Dan adalah syaikh tersebut
menyempurnakan takbir, dan apabila dia mengangkat kepalanya dari sujud kedua
dia duduk dan bertelekan di atas tanah kemudian berdiri," (HR. Bukhari)

Disunnahkan duduk istirahat, yaitu duduk sejenak setelah bangkit dari sujud
sebelum berdiri ke rakaat berikutnya (H.16 & H.17). Dibolehkan langsung berdiri
setelah bangun dari sujud menuju ke rakaat berikutnya. Sebagaimana atsar Ibnu
Masud dari Abdurrahman bin Yazid dia berkata : saya memperhatikan Abdullah
bin Masud dalam shalat maka saya melihatnya langsung berdiri dan tidak duduk
pada rakaat pertama dan ketiga. (HR. Thabrani dan Baihaqi dengan sanad yang
shahih sebagaimana yang dikatakan Al Baihaqi dan An Nawawi). Ibnu Abi
Syaibah juga meriwayatkan dari sahabat Ali, Ibnu Masud dan Ibnu Umar
dengan sanad yang shahih sebagaimana dikatakan Al Albani bahwa mereka
mereka langsung bangkit dalam shalat dan tidak duduk istirahat.

(H.17)
Page 20 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis





.



Dari Malik bin Al Huwairits Al Laitsi bahwasanya dia melihat Rasulullah
shalat, maka apabila beliau berada pada rakaat ganjil dari shalatnya beliau tidak
bangkit sampai beliau duduk sempurna." (HR. Bukhari)

Bertelekan di atas tanah ketika akan berdiri menuju rakaat berikutnya (H.16) dan
disunnahkan dengan cara mengepalkan kedua telapak tangan.
:
.
Dari Al Arzaq bin Qais dia berkata : Saya melihat Ibnu Umar bertelekan dengan
mengepalkan tangan dalam shalat apabila dia bangkit, maka aku menanyakan
kepadanya lalu dia menjawab : "Saya melihat Rasulullah melakukannya." (HR.
Abu Ishaq Al Harbi, berkata Al Albani sanadnya baik)

11. Tasyahhud awal


Duduk tasyahhud awal dengan cara iftirasy yaitu menduduki kaki kiri dan
menegakkan yang kanan (H.14 & H.15).
Membaca at-tahiyyat.





.
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha dia berkata : dan adalah beliau mengucapkan
pada setiap dua rakaat attahiyyah dan adalah beliau duduk di atas kaki kirinya dan
menegakkan kaki kanannya." (HR. Muslim)
Beberapa contoh bacaan tahiyyat :



o







Artinya : Segala pengagungan hanya untuk Allah dan (demikian pula) segala
doa/shalat dan perkataan/perbuatan yang baik. Semoga keselamatan atasmu
wahai Nabi dan rahmat Allah serta berkahNya. Semoga keselamatan atas kami
dan atas hamba-hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi tidak ada ilah selain
Allah dan bahwasanya Muhammad adalah hambaNya dan rasulNnya. (HR.
Bukhari dan Muslim)
Seperti di atas, tapi mengganti assalamu alaika ayyuhannabiy dengan o
assalamu alannabiy.



o





Artinya : Segala pengagungan, keberkahan, doa, perkataan/perbuatan yang
baik hanya untuk Allah. Semoga keselamatan atasmu wahai Nabi dan rahmat
Allah serta berkahNya. Semoga keselamatan atas kami dan atas hamba-hamba
Allah yang shaleh. Aku bersaksi tidak ada ilah selain Allah dan bahwasanya
Muhammad adalah rasul Allah. (HR. Muslim)
Bershalawat kepada Rasulullah . Masalah ini diikhtilafkan para ulama, sebagian
ulama berpendapat disyariatkan shalawat pada tasyahhud awal dan sebagian

Page 21 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis

memandang tidak disyariatkan. Pendapat yang rajih bahwa shalawat disunnahkan


pada tasyahhud awal. Beberapa contoh shalawat :


o



(HR. Bukhari dan Muslim)


o
.



(HR. Muslim)


o




(HR. Bukhari)

o





(HR. Bukhari dan Muslim)


o




(HR. Muslim)

Berisyarat dengan jari telunjuk sejak awal tasyahhud, ada beberapa cara yang
disunnahkan :
Berisyarat (menunjuk) dengan jari telunjuk dan melipat jari-jari lainnya.












Dari Abdullah bin Umar dia berkata : "Adalah Rasulullah apabila beliau
duduk dalam shalat beliau meletakkan tangan kanannya di atas paha
kanannya dan beliau menggenggam jari-jari beliau semuanya dan berisyarat
dengan jari setelah ibu jari (yaitu jari telunjuk) dan beliau meletakkan tangan
kiri beliau di atas paha kiri beliau." (HR. Muslim)

Berisyarat dengan telunjuk, mempertemukan ujung jari tengah dengan ujung


ibu jari sehingga membentuk lingkaran dan melipat jari manis dan jari
kelingking.
:











Dari Wail bin Hujr ketika menjelaskan cara shalat Nabi : kemudian
beliau menduduki kaki beliau yang kiri dan meletakkan tangan kiri beliu di atas
paha kiri beliau dan siku kanan beliau di atas paha kanan beliau dan beliau
menggenggam dua jari beliau dan dan membentuk lingkaran maka aku melihat
beliau berbuat begini, lalu dia membuat lingkaran dengan ibu jarinya dan
Page 22 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis

jari tengahnya dan berisyarat dengan telunjuk. (HR. Abu Daud dan
dishahihkan oleh Al Albani)

Menggerak-gerakkan telunjuk ketika bertasyahhud.


Dari Wail bin Hujr ketika menjelaskan cara shalat Rasulullah dia berkata :

kemudian beliau menggenggam dua jari diantara jari jemari beliau dan
membuat lingkaran kemudian beliau mengangkat telunjuk beliau maka aku
melihat beliau menggerak-gerakkannya untuk berdoa dengannya (HR. An
Nasai dan dishahihkan oleh Al Albani)
12. Tasyahhud akhir
Duduk tasyahhud akhir dengan cara tawarruk yaitu duduk meletakkan pantat di
atas tanah sambil menyorong kaki kiri agak ke depan di bawah paha kanan dan
menegakkan telapak kaki kanan (H .14).
Terdapat ikhtilaf diantara para ulama untuk shalat yang hanya berjumlah dua
rakaat seperti shalat subuh, shalat jumat dan kebanyakan shalat-shalat sunnah
apakah duduknya iftirasy ataukah tawarruk. Pendapat yang rajih dalam masalah ini
adalah bahwa duduk tasyahhud akhir untuk shalat-shalat yang hanya dua rakaat
jumlahnya adalah duduk iftirasy. Sebagaimana disebutkan dalam (H.14) maka
apabila beliau duduk pada dua rakaat beliau duduk di atas kakinya yang kiri dan
menegakkan yang kanan. Juga beberapa hadits yang bersifat mutlak seperti
hadits Aisyah radhiyallahu 'anha dia berkata : dan adalah beliau mengucapkan
pada setiap dua rakaat attahiyyah dan adalah beliau duduk di atas kaki kirinya
dan menegakkan kaki kanannya." (HR. Muslim).
Membaca at-tahiyyat (lihat contoh tahiyyat pada tasyahud awal).
Bershalawat kepada Rasulullah (lihat contoh shalawat pada tasyahud awal).
Berlindung dari empat perkara setelah bertasyahhud dan bershalawat atas nabi
pada tasyahhud akhir. Sebagian ulama mewajibkan hal ini.








Dari Abu Hurairah dia berkata: Bersabda Rasulullah : Apabila salah
seorang dari kalian selesai dari tasyahhud akhir maka hendaklah dia berlindung
kepada Allah dari empat perkara; dari adzab jahannam, dari adzab kubur, dari
fitnah kehidupan dan kematian dan dari kejahatan Dajjal. (HR. Muslim)

Membaca doa setelah berlindung dari empat perkara. Beberapa contoh doa :


o




Artinya : Ya Allah sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku sendiri dan
tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau maka ampunilah aku
dengan ampunan dari sisiMu dan kasihilah aku sesungguhnya Engkau Maha
Pengampun lagi Maha Pengasih. (HR. Bukhari dan Muslim)

o


Artinya : Ya Allah ampunilah bagiku apa yang aku dahulukan dan apa yang
akhirkan(dari dosa-dosa, apa yang aku sembunyikan dan apa yang aku
nampakkan dan apa yang Engkau sebih mengetahuinya daripada aku.
Page 23 of 24
Tuntunan Ibadah Praktis

Engkaulah yang mendahulukan dan Engkaulah yang mengakhirkan, tidak ada


ilah selainMu. (HR. Muslim)
o



Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ya Allah, Yang
Maha Tunggal, Yang kepadaNya bergantung segala sesuatu, Yang tidak
beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada sesuatupun yang serupa
denganNya, agar Engkau mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkaulah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. (HR. Abu Daud dan
dishahihkan oleh Al Albani)

13. Salam
Memalingkan wajah ke kanan kemudian ke kiri hingga kelihatan pipi dari
belakang.
Lafazh salam ada dua macam :
Mengucapkan Assalamu alaikum wa rahmatullah ke kanan dan ke kiri.











.
Dari Abul Ahwash dan Al Aswad dari Abdullah bahwasanya Nabi
mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri hingga terlihat putihnya pipi beliau :
Assalamu 'alaikum wa rahmatullah Assalamu 'alaikum wa rahmatullah." (HR.
Abu Daud dan disahihkan oleh Al Albani)
Mengucapkan Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh ke kanan dan
Assalamu alaikum wa rahmatullah ke kiri.





.





Dari Alqamah bin Wail dari bapaknya dia berkata : Saya pernah shalat bersama
Nabi , maka beliau bersalam ke kanan Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa
barakatuh dan ke kiri Assalamu 'alaikum wa rahmatullah. (HR. Abu Daud)

Page 24 of 24

Anda mungkin juga menyukai