Anda di halaman 1dari 401

I I

BUKU PANDUAN CL'NICAL PATHWAY

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam lndonesia

Nama Tim Editor:


dr. Sally A. Nasution, SpPD, K-KV FINASIM, FACP
Prof. Dr. dr. MardiSantoso, SpPD, K-EMD, FINASIM, FACE
Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD, K-HOM, FINASIM
dr. Muhadi, SpPD, FINASIM

Nama Tim Editor Pelaksana :


dr. Teguh Harlono Karjadi, SpPD, K-Al
dr. Arya Govinda Roosheroe, SpPD, K-Ger, FINASIM
dr. Pringgodigdo Nugroho, SpPD, FINASIM
Dr. dr. Ari FahrialSyam, SpPD, K-GEH, FINASIM, MMB, FACP
Dr. dr. C. Rinaldi Lesmana, SpPD, K-GEH, FINASIM, FACP
dr. Nadia Ayu Mulansari, SpPD, FINASIM
dr. lka Prasetya Wijaya, SpPD, K-KV, FINASIM
dr. Wismandari, SpPD, K-EMD, FINASIM
dr. Rudi Putranto, SpPD, K-Psi, FINASIM
Dr. dr. Cleopas Marlin Rumende, SpPD, K-B FINASIM, FCCP
dr. Bambang Setyohadi, SpPD, K-R, FINASIM
dr. Erni Juwita Nelwan, SpPD, K-PTI, FINASIM

25 cm x 17.5 cm
x+ 385 Halaman

ISBN : 978-602-8907-69-9

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang


Dilarang memperbanyak, mencetak, dan menerbitkan sebagian atau seluruh isi buku ini
dengan cara dan bentuk apapun tanpa seizin penulis dan penerbit

Diterbitkan pertama kali oleh


lnternaPublishing
Pusat Penerbitan llmu Penyakit Dalam
Telp. : 021-31903775 Faks. : 021-31903776
Email : pipfkui@yahoo.com

Cetakan Pertama, September 2015


KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan izinnya kami Pengurus Besar
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam lndonesia (PB PAPDI) dapat menyelesaikan
Buku Panduan Clinical Pathway llmu Penyakit Dalam (lPD).

Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Tim Editor yang telah membantu dalam
mengerjakan pembuatan buku tersebut. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Tim
Editor Pelaksana terkait yang sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung
dalam penyelesaian Buku Panduan Clinical Pathway.

Semoga buku ini dapat menjadi acuan/pedoman para Sejawat dalam pembuatan Clinical
Pathway ditempat Sejawat bertugas. SemogaAllah SWT memberikan bimbingan dan meridhoi
segala aktivitas para dokter spesialis penyakit dalam di seluruh lndonesia. Amin.

Jakarta, September2015
Ketua Tim Editor,

ilt
AFTAR ISI

ALERGI IMUNOLOGI

1. Asma Akut...... 1

2. Rhinitis Alergi .. a

3. Syok Anafilatik. 4
4. Urlikaria Kronik o
5. Vaskulitis......... 7

GASTROENTEROLOGI

1. Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD) ..9


2. Ulkus Peptikum.....,........... 11
3. Adenocarsinoma Gaster.... 14
4. Kanker Pankreas 16
5. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas.... 20
6. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Bawah 23
7. lnflammatory Bowel Disease 25
8. lleus Para|itik.................. 27
9. Spontaneous Bacteial Pentonlf/b (SBP)... 29
1 O. Appendisitis Kronis.. 31

GERIATRI

1. Dehidrasi 33
2. Demensia AR

3. lmobilitas .7 I

4. lnfeksi Saluran Kemih pada Geriatri 39


5. lnkontinensia Urin dan Alvi ............ 41
6. lnstabilitas dan Jatuh 43
7. lntake Sulit .......... 45
8. Pneumonia pada Geriatri ..........,... 47
9. Sindrom Delirium Akut (ACS) 49
trQ
10. Ulkus Dekubitus

GINJAL HIPERTENS!

1. Continous Ambulatory Peritineal Dialiasis (CAPD) trtr

2. Chronic Kidney Disease (CKD)......... tlu


3. Gangguan GinjalAkut oo
4. Hemodialisis 71

5. lnfeksi Saluran Kemih (lSK) Komplikata ..........


6. Krisis Hipertensi ...,.....,.
7 . Nefritis Lupus

8. Rapidly Progressive Glomerulo Nefhritis (RPGN)


9. Sindrom Nefrotik o5
1 0. Perioperatif Transplantasi Ginjal

KARDIOLOGI

1. BradikardiaSimptomatik 111
2. Demam Reumatik Akut dan Penyakit Jantung Reumatik..... 113
3. Endokarditis lnfektif 116
4. Takiaritmia Tidak Stabil 123
5, Gagal Jantung Akut (GJA)...... 126
6. Sindrom Koroner Akut (SKA) 128
7. Tatalaksana Perioperatifpada Pasien Penyakit Non-Kardiak. 131

HEMATOLOGI-ONKOLOG! MEDIK

1. Kanker Payudara Ajuvan/Neoajuvan 135


2. Kanker Payudara lVetastasis 140
3. Kanker Nasofaring (KNF) tt/etastasis ........... 145
4. KNF Non-Metastasis:ajuvan/Neoajuvan .............. 149
5. Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) Ajuvan/ Neoajuvan/
Primer Metastasis.. 153
6. Osteosarkoma................. 158
7. So/f Ilssue Sarkoma Ajuvanl Neoajuvan/Primer (Metastasis) ...... 161
HEPATOLOGI

1. Abses Hati ...165


2. Hepatitis Akut............ ...171
3. Hepatoma ,,,175
4. Fatty Liver ...178
5. Hepatitis Kronik........... ...182
6. Sirosis Hepatis Kompensata.... ... 186
7. Pankreatitis Akut ..................... ... 191
B. Kolesistitis Akut....................... ...194
9. Kolelitiasis ,,,197

METABOLIK ENDOKRIN

1. Dtt/ Tipe 2 dengan/Tanpa Komplikasi 199


2. Hipoglikemia 206
3. Hipotiroidesme............. 212
4. Koma Hipotiroid ........... 216
5. Ketoasidosis Diabetik 220
6. Kaki Diabetes................ 226
7. Karsinoma Tiroid ......... 232
8. Krisis Tiroid 234
9. Penyakit Graves 238
1 O. Penyakit Kofteks Adrenal....... 241
11. Perioperatif Pasien Diabetes 246
1 2. Tiroiditis lnfeksiosa Akut ................... 250

PULMONOLOGI

1. Asma Akut 253


2. Abses Paru 255
3. Brokiektasis 257
4. Pneumonia Komunitas 260
5. Pneumonia Nosokomral.. 263
6. Pneumotoraks Spontan..... 265
7. Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil 268
8. TB Paru 270

vii
PS!KOSOMATIK

1. Ansietas 275
2. Depresi 279
3. Disfungsi Ereksi......... 283
4. Fibromialgia 285
5. Generalized Anxiety Disorder .. 289
6. Gangguan Jantung Fungsional 292
7. Gangguan Tidur ......... 295
8. Nyeri Psikogenik..................... 298
9. Sindrom Hrperventilasi............ 300
1 O. Sindrom Kolon lritabel ............ 303
11. Sindrom Lelah Kronik 306

REUMATOLOGI

1. Artritis Septik......... .309


2. Gout Artritis (Artritis Pirai)........... .311
3. Lupus Eritematosus Sistemik... .314
4. Lupus Eritematosus Sistemik Berat .......... .319
5. Osteoartritis .325
6. Plantar Fasciitis .328
7. Artritis Reumatoid.. .330
8. Sindrom Sjogren .J5J
L Sklerosis Sistemik .335
10. Sklerosis Sistemik dengan Gangren atau Ulkus Digiti .339
11 . Spondilitis TB .......... .J4J
1 2. Spondiloartropati Seronegatif .345
1 3. Tendinitis................ .347

TROPIK INFEKS!

1. Dengue Fever Dengue Hemorrragic Fever, 349


2. Dengue Syok Sindrom 353
3. Fever of Unknown Ongln (FUO) 359
4. Leptospirosis BerallWeil's Disease............ 362

vilt
5. Malaria Berat..,............ 365
6. Malarra Ringan/Sedang 369
7. Sepsis.......... ott
8. Demam Tifoid.............. 379
9. Toksik Tifoid JOJ

X
ALERGI IMUNOLOGI
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAK]T DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HARI2 HARI 3
TINDAKAN TANGGAL: ............... TANGGAL: TANGGAL:
. Status RM lengkap . Tanda vital . Tanda vital
. Tanda vital . Pemeriksaan fisik o Pemeriksaan fisik
. Pemeriksaan fisik
a Pemeriksaan saturasi o Pemeriksaan
o2 laboratorium:
a Pemeriksaan . Darah rutin, AGD
laboratorium :
a Darah rutin, Analisis
gas darah (AGD)
a Rontgen dada
a EKG
. Pemberian 02->SAT o lnhalasi beta 2 . Kortikosteroid
O, diusahakan>95o/o agonis+antikolinergik inhaler dengan
. lnhalasi beta 2 agonis dengan atau tanpa atau tanpa Long
setiap 20 menit dalam korlikosteroid inhalasi acting beta 2
l jam . Kortikosteroid agonisf untuk
. lnhalasi anti kolinergik sistemik maintenance
bila diperlukan . Terapi oksigen nasal . Short acting beta 2
. Kortikosteroid sistemik kanul/ venturi mask agonist inhaler
jika dalam pengobatan . Antibiotika sesuai . Kortikosteroid oral
kortikosteroid orall indikasi o Antibiotika sesuai
asma berat/ tidak indikasi
respon segera dengan
inhalasi bronkodilator
o Antibiotika sesuai
indikasi
. Magnesium intravena
bila diperlukan
. Agonis beta 2
intravena bila
diperlukan

1
BUKU PANDUAN CL'A"CAI. PATHWAY

o Obat untuk
menurunkan asam
lambung bila
mendapat
kortikosteroid sistemik
Diet lunak Diet lunak Diet biasa
. Edukasi kepada . Jelaskan kepada o Rencana kontrol di
pasien dan keluarga keluarga dan pasien poliklinik setelah
mengenai perawatan tentang kondisi perawatan
pasren pasien, kemungkinan o Edukasi konsumsi
terjadinya komplikasi, obat pulang yang
rencana terapi diberikan oleh
selanjutnya dokter untuk 1
. Melatih mobilisasi mrnggu
pasif sesuai
kemampuan pasien
Konsultasi Divisi Konsultasi Divisi Konsultasi Divisi
Alergi lmunologi/ Alergi lmunologi/ Alergi lmunologi/
Pulmonologi Pulmonologi Pulmonologi
. Serangan akut . Administrasi pasien . Fase akut
tertangani lengkap tertangani
. Hemodinamik stabil . Pasien dan keluarga . Keluhan
untuk transfer keruang memahami rencana pernafasan tidak
rawat tindakan, proses, ada
serta kemungkinan . Rencana tindak
yang mungkin terjadi lanjut jelas
selama perawatan
o Pasien dan keluarga
memahami tentang
besaran biaya dan
penyelesaian
administrasi
. Pasien dapat
bekerjasama selama
proses perawatan
. Pasien / keluarga
menandatangani
inform consent
Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

2
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

HARI KUNJUNGAN
TANGGAL : ..................
TINDAKAN

Status RM lengkap
Tanda vital
Pemeriksaan Fisik

Darah perifer lengkap, lgE, eosinofil total


Skin prick test atau lgEatopi
Pemeriksaan radiologi seperti rontgen sinus paranasal sesuai indikasi

1. Menghindari pencetus (alergen)


2. Menggunakan obat untuk mengurangi gejala, seperti
- Antihistamin
- Dekongestan
- Kortikosteroid nasal

Diet biasa
Hindari makanan yang diketahui menjadi pemicu alergi

. Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perawatan pasien


. Edukasi menghindari pencetus dan tatalaksana di rumah
. Rencana kontrol teratur di poliklinik
o Edukasi konsumsi obat pulang yang diberikan oleh dokter untuk 1

mrnggu

Konsultasi Alergi lmunologi

Keluhan teratasi
Pasien terkelola dengan baik
Rencana tindak lanjut jelas

Rawat Jalan

J
BUKU PANDUAN CL'N'CAT PATHWAY

Jenis Rawat lnap Rawat lnap


Aktivitas/ Hari I Hari 2-3
Tindakan Tanggal : ................... Tanggal : ..........................
o Status RM lengkap . Tanda vital
o Tanda vital . Pemeriksaan fisik
. Pemeriksaan fisik
r Saturasi oksigen laboratorium :

. EKG alergi bila


o Pemeriksaan laboratorium : Darah rutin,
fungsi ginjal, analisa gas darah (AGD), gula
darah sewaktu, fungsi hati, elektrolit darah

. Administrasi epinefrin 1:1000; 0.01 mg/ o Pemberian kortikosteroid


kgBB max 0.5 mg (dewasa) atau 0.3 mg oral
(anak). Diinjeksi segera intramuskular di . Antihistamin oral bila
bagian mid-anterolateral paha. diperlukan
. Catat waktu pemberian dosis yang pertama
. Pemberian adrenalin tersebut dapat
diulang setelah 5-15 menit bila diperlukan.
Sebagian besar pasien berespons setelah
1-2 dosis
. Jika hipotensi berlanjut diperlukan
administrasi epinefrin intravena,l : 1 0.000
dengan kecepatan 2 -10 mcg per menit
atau bila diperlukan dapat diberikan
vasopresorintravena tambahan lain
r Anti histamin: Difenhidramin 25-50 mg
intravena pada dewasa, ranitidin 50 mg
intravena
. Glukokortikoid intravena: hidrokortison 200
mg (-) atau metil prednisolon 50-'l 00 mg.

Diet biasa per oral Diet biasa per oral

4
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Edukasi kepada pasien dan keluarga Jelaskan kepada keluarga dan


mengenai perawatan pasien pasien tentang kondisi pasien,
perkiraan penyebab alergi
agar dihindari, kemungkinan
terjadinya kambuhan
setelah pulih, rencana terapi
selanjutnya

Konsultasi Alergi lmunologi Konsultasi Alergi lmunologi

Saluran nafas aman dan paten, Administrasi pasren


normal,hemodinamik stabil Pasien dan keluarga
memahami rencana
tindakan
yang mungkin terjadi
selama perawatan
Pasien dan keluarga
memahami tentang
biaya administrasi
. Pasien dapat bekerjasama
selama proses perawatan
o Pasien/keluarga
menandatangani inform
consent

Rawat lnap Ja an

(.) Harus sediaaan yang bisa intravena , kebanyakan di lndonesia intramuskular.

5
BUKU PANDUAN CLIN'CAL PATHWAY

JENIS HARI KUNJU NGAN


AKTIVITAS/ TANGGAL: ..
TINDAKAN

. Status RM lengkap
. Tanda vital
. Pemeriksaan fisik

. Darah perifer lengkap, laju endap darah/LED, Ureum/ kreatinin darah, fungsi
hati, gula darah sewaktu, TSHs, hemostasis darah sesuai indikasi, ANA/
antinuclear antibody sesuai indikasi, serologi hepatitis sesuai indikasi,
komplemen darah
o Pemeriksaan darah, urin, dan feses rutin untuk menilai ada tidaknya infeksi
. Pemeriksaan langsung dan kultur jamur sesuai indikasi
. Skln prick test atau pemeriksaan lgE spesifik
o Konsultasi dengan departemen gigi-mulut sesuai indikasi
o Pemeriksaan biopsi kulit sesuai indikasi
o Anti-Histamin
o Kortikosteroid sesuai indikasi
. lmunosupresan lain pada urtikaria vaskulitis sesuai indikasi
. Siklosporin atau dapson sesuai indikasi
a Diet biasa
o Hindari makanan yang diketahui menjadi pemicu

Edukasi menghindari pencetus dan tatalaksana awal di rumah

Konsultasi Alergi lmunologi

Keluhan teratasi

Rawat Jalan

b
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM !NDONESIA

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HARI2 HARI3-8 HABI 9
TINDAKAN TANGGAL : ............... TANGGAL: ............. TANGGAL: .......... TANGGAL: .........
. Status RM lengkap . Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital
. Tanda vital . Pemeriksaan fisik o Pemeriksaan fisik . Pemeriksaan fisik
. Pemeriksaan fisik
. Pemeriksaan rontgen . Ekokardiografi jika . EKG
dada ada indikasi
. Elektrokardiografi . Pemeriksaan
o Pemeriksaan penyebab
laboratorium : darah vaskolitis skunder
perifer lengkap, LED, seperti penyakit
Ureum/ kreatinin autoimun, HBsAg,
darah, fungsi hati, anti-HCV anti-HlV
albumin darah, sesuai indikasi
urinalisis, elektrolit . Pemeriksaan
darah, hemostasis arteriografi sesuai
darah sesuai indikasi indikasi
. ANCA, ANA . Pemeriksaan CT
. Biopsi kulit (bila scanlMRl sesuai
mungkin dengan indikasi
pewarnaan
immunofluorescence\
. Kortikosteroid o Korlikosteroid . Kortikosteroid o Kortikosteroid
. lmunosupresan lain . lmunosupresan . lmunosupresan . lmunosupresan
sesuai indikasi lain sesuai indikasi lain sesuai indikasi lain sesuai indikasi
(seperti azatioprin, (sepertiazatioprin, (sepertiazatioprin, (sepertiazatioprin,
cyclophosphamide, cyclophosphamide, cyclophosphamide cyclophosphamide,
mycophenolic acid, mycophenolic mycophenolic mycophenolic
metrotreksat, atau acid, metrotreksat, acid, metrotreksat, acid, metrotreksat,
agenbiologis lain) atau agenbiologis atau agenbiologis atau agenbiologis
. Antibiotika jika lain) lain) lain)
terdapat inteksi . Antibiotika jika o Antibiotika jika . Antibiotika jika
. Antikoagulan sesuai terdapat infeksi terdapat infeksi terdapat infeksi
indikasi . Antikoagulan . Antikoagulan . Antikoagulan
. Suplementasi vitamin sesuai indikasi sesuai indikasi sesuai indikasi
D3 dan kalsium

7
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY

Obat untuk . Suplementasi . Suplementasi Suplementasi


tatalaksana nyeri vitamin D3 dan vitamin D3 dan vitamin D3 dan
sesuai indikasi kalsium kalsium kalsium
. Obat untuk . Obat untuk Obat untuk
tatalaksana nyeri tatalaksana nyeri tatalaksana nyeri
sesuai indikasi sesuai indikasi sesuai indikasi
Diet disesuaikan dengan Diet disesuaikan Diet disesuaikan Diet disesuaikan
kelainan. Misal: Diet dengan kelainan. dengan kelainan dengan kelainan
ginial Misal: Diet ginjal Misal: Diet ginjal Misal: Diet ginjal
. Edukasi kepada . Menjelaskan . Melatih mobilisasi . Rencana kontrol di
pasien dan keluarga kondisi pasien, aktif sesuai poliklinik setelah
mengenai perawatan kemungkinan kemampuan perawatan
dan prognosis komplikasi, pasien . Edukasi konsumsi
penyakit pasien rencana terapi obat pulang yang
selanjutnya diberikan oleh
. Melatih mobilisasi dokter untuk 1

sesuai kemampuan mrnggu


Konsultan Konsultan Konsultan Konsultan Alergi
Alergi lmunologi Alergi lmunologi Alergi lmunologi lmunologi
. Hemodinamik stabil, . Administrasi . Rencana tindak
kegawatdaruratan pasien lengkap lanjut jelas
sudah tertangani di . Pasien dan
IGD keluarga
memahami
rencana terapi
serta
kemungkinan
komplikasi selama
perawatan
o Pasien dan
keluarga
memahami
tentang biaya dan
administrasi
. Pasien dapat
bekerjasama
selama perawatan
. Pasien / keluarga
menandatangani
inform consent

Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

8
GASTROENTEROLOGI
E

Saluran
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

.JENIS RAWATJALAN RAWATJALAN BAWATJALAN RAWATJALAN


AKTIVITAS/ HARI 1 BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3
TINDAKAN TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:

o Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital


. Pengkajian risiko . Komplikasi . Komplikasi . Komplikasi
. Gelala reflux, . Gejala reflux, . Gelala reflux, . Geiala reflux,
asupan makanan, asupan makanan, asupan makanan, asupan makanan,
berat badan berat badan berat badan berat badan
. Pemeriksaan o Pemeriksaan
laboratorium laboratorium
Darah rutin Darah rutin
. Endoskopi
o Biopsi
. PPI: Rabeprazole . PPI: Rabeprazole . PPI: Rabeprazole . PPI: omeprazole
2x2Omg, 2x20mg, 2x2Omg, 2x2Omg,
Esomeprazole Esomeprazole Esomeprazole lansoprazole
2x40mg, 2x40mg, 2x4Omg, 2x30mg,
Omeprazole Omeprazole Omeprazole pantoprazole
2><2Omg, 2x2Omg, 2x2Omg, 2x4Omg
Lansoprazole Lansoprazole Lansoprazole . oH2RA'simetidin
2x30mg, 2x30mg, 2x30mg, 2x800mg atau
Pantoprazole Pantoprazole Pantoprazole 4x400m9, ranitidin
2x40mg 2x4Omg 2x40mg 4x1 50m9,
. Atau H2RA: o Atau H2RA: . Atau H2RA: famotidin
simetidin 2x800mg simetidin simetidin 2x20mg, nizatidin
atau 4x400m9, 2x800mg atau 2x800mg atau 2x1 50mg
ranitidin 4x150m9, 4x400m9, ranitidin 4x400m9, ranitidin o Antasida: 4x
famotidin 2x2Omg, 4x1 50m9, 4xl 50m9, 1 sdm
nizatidin 2x150mg famotidin 2x2Omg, famotidin 2x2Omg,
. Antasida: 4x lsdm nizatidin 2x'l5Omg nizatidin 2x150mg
(kalau perlu) . Antasida: 4x lsdm o Antasida: 4x l sdm
(kalau perlu) (kalau perlu)

I
BUKU PANDUAN CL"V'CAI- PATHWAY

Diet lambung Diet lambung Diet lambung Diet lambung

. Rencana . Rencana Rencana Rencana


tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
o oModifikasi o Modifikasi gaya Modifikasi gaya Modifikasi gaya
gaya hidup hidup hidup hidup

Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat


komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi

. Menghilangkan . Menghilangkan Menghilangkan Menghilangkan


keluhan keluhan keluhan keluhan
. Mencegah . Mencegah Mencegah Mencegah
kekambuhan/ kekambuhan/ kekambuhan/ kekambuhan/
rekurensi ulkus rekurensi ulkus rekurensi ulkus rekurensi ulkus
. Mencegah . Mencegah Mencegah Mencegah
komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
. Diagnosis dini . Diagnosis dini Diagnosis dini Diagnosis dini bila
bila terdapat bila terdapat bila terdapat terdapat
komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi

Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan

10
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital


. Pengkajian risiko . Komplikasi: . Komplikasi: . Komplikasi:
. Dispepsia, pedorasi, perforasi, perforasi,
asupan makanan, stenosis pilorik stenosis pilorik stenosis pilorik
berat badan . Dispepsia, . Dispepsia, . Dispepsia,
. Tanda perdarahan asupan asupan asupan
makanan, berat makanan, berat makanan, berat
badan badan badan

. Pemeriksaan a Pemeriksaan . Pemeriksaan


laboratorium : laboratorium laboratorium :

Darah rutin Darah rutin Darah rutin


. Endoskopi (kalau perlu) . Endoskopi
. Pemeriksaan (ulang kalau
kuman perlu)
Helicobacteria . Pemeriksaan
pylori ) kuman
pemeriksaan tes Helicobacteria
CLO, atau PA pylori) pro
evaluasi

. PPI: Rabeprazole a PPI: omeprazole a PPI: omeprazole a PPI: omeprazole


Zx2Omg, 2x2Omg, 2x2Omg, 2x2Omg,
Esomeprazole lansoprazole lansoprazole lansoprazole
2x4Omg, 2x30mg, 2x30mg, 2x30mg,
Omeprazole pantoprazole pantoprazole pantoprazole
2x2Omg, 2x4Omg 2x4Omg 2x40mg
Lansoprazole
2x30mg,
Pantoprazole
2x40mg

11
BUKU PANDUAN CI-'A/'CAL PATHWAY

o Jika obat di atas . H2RA: simetidin . H2RA: simetidin . H2RA: simetidin


tidak ada, 2x800mg atau 2x800mg atau 2x800mg atau
H2RA: simetidin 4x400m9, 4x400m9, 4x400m9,
2x800mg atau ranitidin ranitidin ranitidin
4x400m9, 4x1 50m9, 4xl 50m9, 4x1 50m9,
ranitidin famotidin famotidin famotidin
4xl 50m9, 2x2Omg, 2x2Omg, 2xZOmg,
famotidin nizatidin nizatidin nizatidin
ZxZOmg, 2x150mg 2x150mg 2x150mg
nizatidin
2x1 50mg
o Antasida: 4x
l sdm (kalau
perlu)
o Terapi untuk . Antasida: 4x . Antasida: 4x . Antasida: 4x
H.pylori: l sdm (kalau l sdm (kalau lsdm
. Amoksisilin perlu) perlu)
2x1000m9 +
klaritromisin
2x500mg
(rejimen terbaik)
atau
Metronidazole
3x500mg +
Klaritromisin
2x500mg (bila
alergi penisilin)
atau
Metronidazole
3x500mg +
amoksisilin
2x1 000m9
(kombinasi
termurah)
rejrmen
dikombinasikan
dengan PPI
Diet lambung Diet lambung Diet lambung Diet lambung

. Rencana . Rencana . Rencana . Rencana


tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
o Modifikasi gaya . Modifikasi gaya . lr/odifikasi gaya o Modifikasi gaya
hidup hidup hidup hidup

12
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat


komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi

a Menghilangkan . Menghilangkan a Menghilangkan . Menghilangkan


keluhan keluhan keluhan keluhan
a Mencegah . Mencegah a Mencegah . Mencegah
kekambuhan/ kekambuhan/ kekambuhan/ kekambuhan/
rekurensi ulkus rekurensi ulkus rekurensi ulkus rekurensi ulkus
Mencegah . Mencegah o Mencegah . Mencegah
komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
o Diagnosis dini . Diagnosis dini a Diagnosis dini . Diagnosis dini
bila terdapat bila terdapat bila terdapat bila terdapat
keganasan keganasan keganasan keganasan

Rawat Jalan Rawat Jalan Bawat Jalan Rawat Jalan

13
BUKU PANDUAN CL'AI'CAI- PATHWAY

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWATINAP RAWAT INAP


0-6 JAM 6 -24 JAM HAR! 2 HARI 3-10
TINDAKAN TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:

. Tanda vital o Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital


. Tanda syok . Tanda syok . Tanda syok Tanda syok
. Kesadaran dan o Kesadaran dan . Kesadaran dan
Kesadaran
defisit neurologis defisit defisit dan defisit
(tanda neurologis neurologis neurologis
(tanda (tanda (tanda
metastasis)
metastasis)
o Pengkajian risiko metastasis) metastasis)
. Pemasangan ' Nyeri . Pemasangan Pemasangan
akses vena
akses vena epigastrium akses vena
Nyeri
' Nyeri atau nyeri di ' Nyeri
epigastrium
epigastrium atau regio lain epigastrium atau nyeri di
nyeri di regio lain . Demam, mual, atau nyeri di regio lain
. Demam, mual, muntah regio lain Demam, mual,
muntah . Perdarahan . Demam, mual, muntah
. Perdarahan saluran cerna muntah Perdarahan
saluran cerna . Urine output . Perdarahan saluran cerna
. Pemasangan . Komplikasi: saluran cerna Urine output
NGT perforasi, . Urine output Komplikasi:
c Urine output dan hematemesis . Komplikasi: perforasi,
pemasangan melena, perforasi, hematemesis
melena,
kateter urin obstruksi, adesi hematemesis
obstruksi, adesi
o Penurunan berat tumor melena, tumor
badan dan obstruksi, . Asupan nutrisi
anoreksia adesi tumor
. Komplikasi: . Asupan nutrisi
perforasi,
hematemesis
melena,
obstruksi, adesi
tumor

14
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM !NDONESIA

o Pemeriksaan . USG abdomen . Pemeriksaan . Pemeriksaan


laboratorium : . Foto rontgen laboratorium : laboratorium:
Darah rutin, dada Darah perifer Darah perifer
gula darah, lengkap,fungsi lengkap, fungsi
Ureum hati, fungsi ginjal, hati, fungsi ginjal,
kreatinin, BUN elektrolit elektrolit
ratio, SGOT . Gastroskopi dan
SGPT, biopsi
elektrolit o Pemeriksaan darah
samar pada tinja
. Analgesik dan . Analgesik dan . Analgesik dan . Analgesik dan
antipiretik: antipiretik: antipiretik: antipiretik:
Parasetamol Parasetamol Parasetamol 3-4 x Parasetamol 3-4 x
3-4 x 500 mg, 3-4 x 500 mg, 500 mg, Tramadol 500 mg, Tramadol
Tramadol Tramadol
. Pembedahan a Nutrisi adekuat . Nutrisi adekuat o Nutrisi adekuat
) jika belum a Surgikal . Surgikal . Surgikal
terdapat tanda
penyebaran
a Puasa . Puasa . Puasa bila terdapat . Puasa bila
perdarahan saluran terdapat
cerna perdarahan
o Diet tinggi kalori saluran cerna
tinggi protein . Diet tinggi kalori
tinqqi protein
. Edukasi . Edukasi . Edukasi kepada . Edukasi kepada
kepada pasien kepada pasien pasien dan pasien dan
dan keluarga dan keluarga keluarga keluarga
mengenar mengenat mengenai kondisi mengenai kondisi
kondisi pasien kondisi pasien pasien dan pasien dan
dan rencana dan rencana rencana rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
. lr/obilisasi pasif . Mobilisasi pasif

. Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi


gejala dan gejala dan gejala dan keluhan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai sesuai diagnostik keluhan sesuai
diagnostik diagnostik . Perbaikan keadaan diagnostik
umum . Perbaikan
keadaan umum
Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

15
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

KANKER CD:

JENIS
RAWATINAP RAWAT INAP RAWAT INAP INAP
RAWAT RAWAT INAP

AKTIVITAS/
0.6JAM 6-24JAM HARI 2 HARI3 HARI4-10
TANGGAL:
TINDAKAN
TANGGAL: TANGGAL:
'1Y.:1'' 'o::::''
. . . . Tanda vital
Tanda vital Tanda vital Tanda vital Tanda vital
. . Tanda syok
. Tanda syok . Tanda syok Tanda syok Tanda syok
. . . . Kesadaran dan
Kesadaran Kesadaran Kesadaran Kesadaran
defisit
dan defisit dan defisit dan defisit dan defisit
neurologis
neurologis neurologis neurologis neurologis
(tanda
(tanda (tanda (tanda (tanda
metastasis)
metastasis) metastasis) metastasis) metastasis)
. . . . Pengkajian
Pengkajian Pengkajian Pengkaiian Pengkajian
risiko
risiko risiko risiko risiko
. Nyeri
' Nyeri ' Nyeri Nyeri ' Nyeri
epigastrium
epigastrium epigastrium epigastrium epigastrium
atau nyeri di
atau nyeri di atau nyeri di atau nyeri di atau nyeri di
regio lain
regio lain regio lain regio lain regio lain
. . . . Dispepsia,
Dispepsia, Dispepsia, Dispepsia, Dispepsia,
steatorea
steatorea steatorea steatorea steatorea
. . . . Perdarahan
Perdarahan Perdarahan Perdarahan Perdarahan
saluran cerna
saluran cerna saluran cerna saluran cerna saluran cerna
. . . . Mual, muntah
Mual, muntah Mual, muntah Mual, muntah Mual, muntah
o . . . ikterus
lkterus ikterus ikterus ikterus
obstruktif,
obstruktif obstruktif obstruktif obstruktif,
. c . splenomegali,
Pemasangan Urine output Urine output splenomegali,
. asites, nodul,
NGT Asupan nutrisi asites, nodul,
. thrombosis
Urine output thrombosis
vena
dan vena
o Urine output Urine output
pemasangan
. Asupan nutrisi Asupan nutrisi
kateter urin
. Penurunan
berat badan
dan anoreksia

16
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Pemeriksaan o Petanda . Pemeriksaan . Pemeriksaan


laboratorium tumor CEA laboratorium laboratorium
: Darah rutin, dan Ca19-9 : Darah : Darah
gula darah, . USG perifer perifer
Ureum abdomen lengkap, lengkap,
kreatinin, . ERCP ) jika fungsi hati, fungsi hati,
SGOT SGPT, ada, perlu fungsi ginjal, fungsi ginjal,
alkali CBD elektrolit, elektrolit,
fosfatase, . Foto rontgen bilirubin bilirubin
gama GT, dada
amilase,
lipase,
albumin
globulin,
elektrolit,
bilirubin total/
direk/indirek,
hemostasis
(PT, APTT)
o Kontrol rasa o Kontrol rasa o Kontrol rasa . Kontrol rasa . Kontrol rasa
nyen nyen nyen nyen nyen
. Sakit ringan- . Sakit ringan- . Sakit ringan- o Sakit ringan- . Sakit ringan-
sedang: sedang: sedang: sedang: sedang:
analgesik analgesik analgesik analgesik analgesik
(aspirin, (aspirin, (aspirin, (aspirin, (aspirin,
asetaminofen, asetaminofen asetaminofen, asetaminofen, asetaminofen,
nsaid) nsaid) nsaid) nsaid) nsaid)
. Sakit berat: o Sakit berat: o Sakit berat: . Sakit berat: o Sakit berat:
analgesik analgesik analgesik analgesik analgesik
narkotik narkotik narkotik narkotik narkotik
(morfin, (morfin, (morfin, (morfin, (morfin,
kodein, kodein, kodein, kodein, kodein,
meperidin) meperidin) meperidin) meperidin) meperidin)
o Substitusi . Substitusi . Substitusi . Substitusi o Substitusi
enzrm enztm enzlm enztm enzim
pankreas ) pankreas pankreas pankreas pankreas
jika ada . Pengobatan o Pengobatan . Pengobatan . Pengobatan
MMD2 terhadap terhadap terhadap terhadap
. Pengobatan diabetes diabetes diabetes diabetes
terhadap
diabetes Iika
ada)

17
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

. Bedah o Nutrisi o Nutrisi . N utrisi a Nutrisi


reseksi adekuat adekuat adekuat adekuat
kuratif a Surgikal . Surgikal . Surgikal Surgikal
hanya pada a Kemoterapi . Kemoterapi . Kemoterapi Kemoterapi
kanker a Radiasi . Radiasi . Radiasi Radiasi
kaput
pankreas
dengan
gejala awal
ikterus
. Bedah
paliatif
. Kemoterapi
paliatif
Kemoterapi
tunggal: 5
FU,
mitomisin C
. Gemsitabin
) dapat
mengurangr
keluhan
(mengurangi
rasa nyeri)
. Diet tinggi . Diet tinggi a Diet tinggi . Diet tinggi Diet tinggi
kaloritinggi kalori tinggi kalori tinggi kalori tinggi kaloritinggi
protein protein protein protein protein
rendah rendah rendah rendah rendah
lemah lemah lemah lemah lemah
. Puasa bila . Puasa bila o Puasa bila o Puasa bila Puasa bila
terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat
perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan
saluran saluran saluran saluran saluran
cerna cerna cerna cerna cerna

1B
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Edukasi . Edukasi . Edukasi . Edukasi Edukasi


kepada kepada kepada kepada kepada
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenar mengenar mengenar mengenar mengenar
kondisi kondisi kondisi kondisi kondisi
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
rencana rencana rencana rencana rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
. Mobilisasi . Mobilisasi Mobilisasi
pasif pasif pasif dan
dilanjutkan
dengan
mobilisasi
aktif

Outcome o Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi Teridentifikasi


gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan keluhan keluhan keluhan keluhan
SESUAI SESUAI sesuar SESUAI sesual
diagnostik diagnostik diagnostik diagnostik diagnostic
. Perbaikan . Perbaikan Perbaikan
keadaan keadaan keadaan
umum umum umum
Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

19
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

. Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital


. Tanda syok . Tanda syok . Tanda syok . Tanda syok
. Kesadaran dan defisit . Kesadaran dan . Kesadaran dan . Kesadaran
neurologis defisit defisit dan defisit
. Pengkajian risiko neurologis neurologis neurologis
. Pemasangan akses . Pengkajian . Pengkajian o Pengkajian
vena risiko risiko risiko
. Nyeri epigastrium atau . Nyeri ' Nyeri ' Nyeri
nyeri di regio lain epigastrium epigastrium epigastrium
. Perdarahan saluran atau nyeri di atau nyeri di atau nyeri di
cerna regio lain regio lain regio lain
. Mual, muntah . Perdarahan . Perdarahan . Perdarahan
. Pemasangan NGT saluran cerna saluran cerna saluran cerna
o Urine output dan . Mual, muntah . Mual, muntah . Mual, muntah
pemasangan kateter c Urine output o Urine output o Urine output
ufln dan dan dan
. Penyakit hati kronik pemasangan pemasangan pemasan9an
kateter urin kateter urin kateter urin
. Penyakit hati . Penyakit hati . Penyakit hati
kronik kronik kronik
. Cek gula darah a Endoskopi . Pemeriksaan . Pemeriksaan
. EKG, saturasi O, laboratorium: laboratorium:
. Pemeriksaan Darah perifer Darah perifer
laboratorium : Darah lengkap lengkap
perifer lengkap, gula
darah, Ureum
kreatinin, BUN ratio,
SGOT SGPT, elektrolit,
hemostasis (BT, PT,
APTI), cross match
(persiapan transfusi)
o Foto rontgen dada

20
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. VitK: 3xlamp . VitK: 3x1 o VitK: 3x1amp . VitK:3x1amp


. Jika PPI: amp . Sucralfat: 4 x . Sucralfat: 4 x
omeprazole . Sucralfat: 4 x 1000m9 1000m9
2x40mg, jika 1000m9 r Somatostatin : o Somatostatin :

karena peptic o Somatostatin : bolus 250 mcg/ bolus 250 mcg/iv,


ulcer )Drip PPI bolus 250 iv, dilanjutkan dilanjutkan per
. Sucralfat: 4 x mca/iv, per infus infus 250mca{am
1000m9 dilanjutkan per 250mcg/jam selama 12-24 jam
. Somatostatin : infus 250mcg/ selama 12-24 atau sampai
bolus 250 mcg/iv, jam selama jam atau sampai perdarahan
dilanjutkan per 12-24 jam alau perdarahan berhenti.
infus 250mcg/jam sampar berhenti. o Atau Ocreotide:
selama 12-24 jam perdarahan . Atau Ocreotide: bolus 1O0mcg/iv
atau sampai berhenti. bolus 1O0mcg/iv dilanjutkan per
perdarahan . Atau dilanjutkan per infus25mcg/jam
berhenti (ika Ocreotide: infus25mcg/jam selama 8-24 iam
perdalam karena bolus 100mcg/ selama 8-24 jam atau sampai
varises) iv dilanjutkan atau sampai perdarahan
o Atau Ocreotide: per perdarahan berhenti.
bolus 10Omcg/iv infus25mcg/ berhenti.
dilanjutkan per jam selama
infus25mcg/jam 8-24 jam atau
selama 8-24 jam sampar
atau sampai perdarahan
perdarahan berhenti.
berhenti.
. Nutrisi adekuat . Nutrisi adekuat . Nutrisi adekuat
. Endoscopy . Endoscopy . Endoscopy
Therapeutik Therapeutik Therapeutik
Puasa Puasa Puasa sampai Puasa sampai
perdarahan hilang perdarahan hilang
o Edukasi kepada . Edukasi . Edukasi kepada . Edukasi kepada
pasien dan kepada pasien pasien dan pasien dan
keluarga dan keluarga keluarga keluarga
mengenai kondisi mengenar mengenar mengenai kondisi
pasien dan kondisi pasien kondisi pasien pasien dan
rencana dan rencana dan rencana rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
. Mobilisasi pasif . Mobilisasi pasif
. Berdasarkan jika
perdarahan tetap
ada walaupun
sudah dilakukan
endoskopi
terapeutik

21
BUKU PANDUAN CL'N'CAT PATHWAY

. Teridentifikasi . Teridentifikasi o Teridentifikasi . Teridentifikasi


gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan keluhan
keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai sesuai diagnostik
diagnostik diagnostik diagnostik . Perdarahan
. Perdarahan berhenti
berhenti

o Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan


a Rawat HCV jika
terjadi gangguan
hemodinamik

22
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ 0-6 JAM 6-24 JAM HARI 2 HARI3-5
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:

. Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital


. Tanda syok . Tanda syok o Tanda syok . Tanda syok
. Kesadaran dan . Kesadaran . Kesadaran dan . Kesadaran
defisit neurologis dan defisit defisit dan defisit
. Pengkajian risiko neurologis neurologis neurologis
o Pemasangan akses . Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian
vena risiko risiko risiko
. Nyeri epigastrium ' Nyeri ' Nyeri ' Nyeri
atau nyeri di regio epigastrium epigastrium epigastrium
lain atau nyeri di atau nyeri di atau nyeri di
. Perdarahan saluran regio lain regio lain regio lain
cerna o Perdarahan . Perdarahan . Perdarahan
. Mual, muntah, diare saluran cerna saluran cerna saluran cerna
. Urine output dan . Mual, muntah . Mual, muntah o Mual, muntah
pemasangan kateter . Urine output . Urine output . Urine output
unn . Asupan nutrisi . Asupan nutrisi
. Cek gula darah o Kolonoskopi a Pemeriksaan . Pemeriksaan
. EKG, saturasi O, dan laboratorium: laboratorium:
. Pemeriksaan endoskopi Darah perifer Darah perifer
laboratorium : Darah lengkap lengkap
perifer lengkap, gula
darah, Ureum
kreatinin, BUN ratio,
SGOT SGPT,
elektrolit,
hemostasis (BT, PT,
APfD, cross match
(persiapan transfusi)
. Foto rontgen dada

23
BUKU PANDUAN CI-'A"CAI- PATHWAY

. Asam . Asam Asam . Asam


Transenamat Transenamat Transenamat Transenamat
3x5mg 3x5mg 3x5mg 3x5mg
. Vit K:3 x 1 amp . VitK: 3x1amp VitK:3x1amp . VitK:3x1amp
. Transfusi darah . Nutrisi adekuat o Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat
. Endoscopy
Terapeutik

Puasa jika
perdarahan muncul

o Edukasi kepada . Edukasi kepada o Edukasi kepada o Edukasi kepada


pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenar mengenar mengenar mengenar
kondisi pasien kondisi pasien kondisi pasien kondisi pasien
dan rencana dan rencana dan rencana dan rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
. Mobilisasi pasif Ir/obilisasi pasif
. Bedah jika
perdarahan ada
lendir

o Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi


gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai
diagnostik diagnostik diagnostik diagnostik
o Hemodinamik . Hemodinamik . Perdarahan . Perdarahan
stabil stabil berhenti berhenti
. Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan
. Rawat HCV jika
hemodinamik
tidak stabil

24
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT

. Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital


. Pengkajian risiko . Komplikasi: . Komplikasi: . Komplikasi:
. Nyeri perut, demam perforasi usus, perforasi, perforasi,
. diare kronik, darah stenosis usus, stenosis pilorik stenosis
dalam feses megakolon . Dispepsia, pilorik
. Pengkajian keluhan toksik, asupan . Dispepsia,
tersebut yang perdarahan, makanan, asupan
episodikal aktif- degenerasi berat badan makanan,
remisi-kronik- maligna berat badan
eksaserbasi dengan . Dispepsia,
Dlsease Activity asupan
lndex alau Crohn's makanan, berat
Dlsease Activity badan
lndex
o Anemia
. Eritema nodusum,
pioderma
gangrenosum,
artritis, uuveitis,
kolangitis
. Status nutrisi
. Pemeriksaan a Pemeriksaan o Pemeriksaan . Pemeriksaan
laboratorium : Darah laboratorium laboratorium laboratorium
perifer lengkap, Darah perifer Darah perifer : Darah
C-reactive protein, lengkap lengkap perifer
kadar besi (serum lengkap
iron, ferritin, TIBC) . Kolonoskopi
. Kolonoskopi ulang pasca
. Pemeriksaan Tb
histopatologi

25
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

Treatmentl a Sulfasalazin : o Sulfasalazin : . Sulfasalazin : o Sulfasalazin :


Medikasi dosis 5-ASA dosis 5-ASA dosis 5-ASA dosis 5-ASA
(5-acetil salicylic (5-acetil salicylic (5-acetil salicylic (5-acetil salicylic
acid) 2-4 gram acid\ 2-4 gram acid) 2-4 gram acid) 2-4 gram
per hari per hari per hari per hari
o Budesonide 2x1 . Budesonide 2x1 . Budesonide 2x1 . Budesonide 2x1
. Diet biasa o Diet biasa . Diet biasa . Diet biasa
. Hindari o Hindari . Hindari . Hindari
pencetus pencetus pencetus pencetus
. Rencana . Rencana . Rencana . Rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
. Modifikasi gaya . Modifikasi gaya . Modifikasi gaya . Modifikasi gaya
hidup hidup hidup hidup
. Jika terdapat . Jika terdapat . Jika terdapat o Jika terdapat
komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi atau
gagal terapi
a N/lenegakan a Menghilangkan . lr/enghilangkan a Menghilangkan
diagnosis keluhan keluhan keluhan
Ir/enghilangkan o l\4encegah . JVlencegah a Mencegah
keluhan kekambuhan kekambuhan kekambuhan

Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan

26
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM !NDONESIA

JENIS RAWAT INAP INAP INAP


3

. Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital


. Tanda syok o Tanda syok . Tanda syok . Tanda syok
. Kesadaran dan . Kesadaran . Kesadaran dan . Kesadaran dan
defisit neurologis dan defisit defisit defisit
. Pengkajian risiko neurologis neurologis neurologis
. Pemasangan . Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian
akses vena risiko risiko risiko
. Nyeri epigastrium o Nyeri ' Nyeri ' Nyeri
atau nyeri di regio epigastrium epigastrium epigastrium
lain atau nyeri di atau nyeri di atau nyeri di
o Muntah, keluhan regio lain regio lain regio lain
tdak bisa buang . Muntah, . Muntah, . Muntah,
air besar,, perut keluhan tdak keluhan tdak keluhan tdak
kembung bisa buang air bisa buang air bisa buang air
(distensi, bising besar,, perut besar,, perut besar,, perut
usus turun/hilang) kembung kembung kembung
. Riwayat trauma, (distensi, (distensi, bising (distensi, bising
riwayat penyakit bising usus usus turun/ usus turun/
dan pembedahan turun/ hilang) hilang) hilang)
abdomen, . Urine output . Urine output . Urine output
pankreatitis akut, o lntake Nutrisi . lntake Nutrisi
penyakit hati o Komplikasi : . Komplikasi
kronik Hipovolemia,
. Hasil pemeriksaan sepsrs,
colok dubur malnutrisi
. pemasangan NGT
c Urine output dan
pemasangan
kateter urin

27
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY

. Pemeriksaan . Radiologi: Foto . Pemeriksaan . Pemeriksaan


laboratorium : polos abdomen laboratorium: laboratorium :
Darah perifer 3 posisi Darah perifer Darah perifer
lengkap, gula . Foto rontgen lengkap, gula lengkap, fungsi
darah, Ureum dada darah, elektrolit hati, fungsi
kreatinin, SGOT ginjal, elektrolit,
SGPT, gula darah
elektrolit, AGD,

. lnfus cairan . lnfus cairan o lnfus cairan . lnfus cairan


2,5-3liter/hari 2,5-3 liter/hari 2,5-3 liter/hari 2,5-3 liter/hari
. Natrium dan . Natrium dan . Natrium dan . Natrium dan
kalium sesuai kalium sesuai kalium sesuai kalium sesuai
kebutuhan per kebutuhan per kebutuhan per kebutuhan per
24 jam 24 jam 24 jam 24 jam
. Terapi etiologi . Terapi etiologi o Terapi etiologi . Terapi etiologi

a Nutrisi adekuat a Nutrisi adekuat a Nutrisi adekuat a Nutrisi adekuat

Puasa Puasa Puasa sampai cara Puasa sampai cara


sin NGT <200c1 sin NGT <200c1

. Edukasi kepada . Edukasi kepada . Edukasi kepada o Edukasi kepada


pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenar mengenar mengenar mengenar
kondisi pasien kondisi pasien kondisi pasien kondisi pasien
dan rencana dan rencana dan rencana dan rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
. Mobilisasi pasif . Mobilisasi pasif

. Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi o Teridentifikasi


gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai
diagnostik diagnostik diagnostik diagnostik
. Hemodinamik o Hemodinamik o Etiologi diatasi o Etiologi diatasi
stabil stabil . Keluhan hilang
. Etiologi o Etiologi
didapatkan didapatkan

Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

ZO
PERHlMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS INAP RAWAT INAP


RAWAT RAWAT INAP
JAM
6 -24 HARI2 HARI 3-5
TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:

. Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital . Tanda vital


. Tanda syok . Tanda syok o Tanda syok o Tanda syok
. Kesadaran dan . Kesadaran . Kesadaran o Kesadaran dan
defisit neurologis dan defisit dan defisit defisit
. Pengkajian risiko neurologis neurologis neurologis
o Pemasangan akses . Pengkajian o Pengkajian o Pengkajian
vena risiko risiko risiko
. Nyeri seluruh . Nyeri seluruh . Nyeri seluruh . Nyeri seluruh
abdomen difus, abdomen abdomen abdomen difus,
demam subfebris difus, demam difus, demam demam
. Riwayat penyakit subfebris subfebris subfebris
hati kronis, asites, . Riwayat . Riwayat . Riwayat
perdarahan saluran penyakit hati penyakit hati penyakit hati
cerna kronis, asites, kronis, asites, kronis, asites,
o Pemasangan NGT perdarahan perdarahan perdarahan
kalau perlu saluran cerna saluran cerna saluran cerna
. Urine output dan . Urine output . Urine output . Urine output
pemasangan kateter . lntake nutrisi o lntake nutrisi
unn

Pemeriksaan . Radiologi: . Pemeriksaan . Pemeriksaan


laboratorium : Darah Foto polos laboratorium: laboratorium:
perifer lengkap, gula abdomen 3 Darah perifer Darah perifer
darah, Ureum posrsl lengkap, gula lengkap
kreatinin, BUN, . Foto rontgen darah,
SGOT SGPT, dada elektrolit
elektrolit, AGD, o Pemeriksaan
procalsitonin, analisa
albumin globulin, sitologi asites
hemostasis . Kultur darah

29
BUKU PANDUAN CI.'A"CAT PATHWAY

. Cefotaxime 1x2 o Cefotaxime 1x2 o Cefotaxime 1x2 . Cefotaxime 1x2


gram atau gram atau gram atau gram atau
Ceftriaxone 1x2 Ceftriaxone 1x2 Ceftriaxone 1x2 Ceftriaxone 1x2
gram gram gram gram
o lnfus cairan 1 . lnfus cairan 1 . lnfus cairan 1 o lnfus cairan 1

liter/hari liter/hari liter/hari liter/hari


o Antipiretik: . Antipiretik: . Antipiretik: . Antipiretik:
Parasetamol Parasetamol Parasetamol Parasetamol
3x500mg 3x500mg 3x500mg 3x500mg

Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat

Diet sesuai Diet sesuai Diet sesuai Diet sesuai


kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan

. Edukasi kepada a Edukasi kepada a Edukasi kepada . Edukasi


pasien dan pasien dan pasien dan kepada pasien
keluarga keluarga keluarga dan keluarga
mengenar mengenar mengenar mengenar
kondisi pasien kondisi pasien kondisi pasien kondisi pasien
dan rencana dan rencana dan rencana dan rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
Mobilisasi pasif . Mobilisasi pasif

Bedah Digestif
tergantung klinis
pasren

. Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi


gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai
diagnostik diagnostik diagnostik diagnostik
o Hemodinamik o Hemodinamik . Etiologi diatasi . Etiologi atasi
stabil stabil . Keluhan hilang
. Etiologi o Etiologi
didapatkan didapatkan

Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

30
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKTT DALAM INOONESIA

JENIS RAWAT INAP BAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ 0-6 JAM 6 .24 JAM HARI 3
TINDAKAN TANGGAL:............ TANGGAL:..........-. TANGGAL:

o Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital


. Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian
risiko risiko risiko risiko
o Pemasangan . Pemasangan o Pemasangan . Pemasangan
akses vena akses vena akses vena akses vena
. Nyeri perut . Nyeri perut . Nyeri perut . Nyeri perut
kanan bawah kanan bawah kanan bawah kanan bawah
lebih dari 3 lebih dari 3 lebih dari 3 lebih dari 3
minggu atau minggu atau minggu atau minggu atau
riwayat nyeri riwayat nyeri riwayat nyeri riwayat nyeri
perut kanan perut kanan perut kanan perut kanan
bawah berulang bawah berulang bawah berulang bawah
. Demam, mual . Demam, mual . Demam, mual berulang
muntah muntah muntah . Demam, mual
. Urine output . Urine output . Urine output muntah
. lntake nutrisi . Urine output
. lntake nutrisi

a Pemeriksaan o Foto rontgen a Pemeriksaan o Pemeriksaan


laboratorium : dada laboratorium laboratorium
Darah perifer . USG abdomen Darah perifer Darah perifer
lengkap, gula . Appendikogram lengkap, lengkap
darah, Ureum elektrolit
kreatinin, SGOT
SGPT, elektrolit,
hemostasis,
golongan darah
(persiapan
operasi)

31
BUKU PANDUAN Cf'N'CAf PATHWAY

. Cefotaxime 1x2 . Cefotaxime 1x2 o Cefotaxime 1x2 . Cefotaxime 1x2


gram atau gram atau gram atau gram atau
Ceftriaxone 1x2 Ceftriaxone 1x2 Ceftriaxone 'l x2 Ceftriaxone 1x2
gram gram gram gram
r lnfus cairan 2 . lnfus cairan2 . lnfus cairan . lnfus cairan 2
liter/hari liter/hari 2,5-3liter/hari liter/hari
o Antipiretik: . Antipiretik: o Antipiretik: . Antipiretik:
Parasetamol Parasetamol Parasetamol Parasetamol
3x500mg 3x500mg 3x500mg 3x500mg

. Surgikal . Surgikal . Surgikal o Nutrisi adekuat


. Nutrisi adekuat o Nutrisi adekuat o Nutrisi adekuat

Diet sesuai Diet sesuai Diet sesuai Diet sesuai


kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan

o Edukasi kepada . Edukasi kepada . Edukasi kepada . Edukasi kepada


pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenar mengenar mengenar mengenar
kondisi pasien kondisi pasien kondisi pasien kondisi pasien
dan rencana dan rencana dan rencana dan rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
. Mobilisasi pasif . Mobilisasi aktif
post operasi

. Teridentifikasi . Teridentifikasi o Teridentifikasi . Teridentifikasi


gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai
diagnostik diagnostik diagnostik diagnostik
. Hemodinamik o Hemodinamik . Etiologi diatasi . Etiologi diatasi
stabil stabil
. Etiologi . Etiologi
didapatkan didapatkan

Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

32
dan Alvi

dan
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

HARI 1-2 HAR!3


AKTIVITAS/
TINDAKAN
TANGGAL: TANGGAL:

Status RtM lengkap Tanda vital


Penilaian sindrom delirium dengan
(Confusion assement method (CAM) )
Tanda vital
. EKG
. Pemeriksaan laboratorium : Darah perifer
lengkap, hitung jenis, Urinalisis lengkap,
gula darah, Ureum, Kreatinin, elektrolitos
molaritas serum, BJ urin, Analisa Gas
Darah (bila terjadi syok), Tekanan Vena
Central (CVP)
. Foto rontgen dada
. Dehidrasi ringan: cairan oral sebanyak . Dehidrasi ringan: cairan
1 500-2500 ml/24jam (30m|/kgBB/24jam) oral sebanyak 1500-2500
ditambah dengan deficit cairan ml/24jam (3Oml/
o Dehidrasi sedang dan berat: pemberian kgBB/24jam) ditambah
cairan enteral atau parenteral: dengan deficit cairan
. CBT pria: 50%o x BB (Kg) . Dehidrasi sedang dan
. CBT wanita: 45o/o x BB (Kg) berat: pemberian cairan
. Cairan Kristaloid untuk rehidrasi: NaCl enteral atau parenteral:
0,9%, Dekstose 5%o, atau NaCl O,45% . CBT pria: 50%o x BB (Kg)
. Harus disesuaikan dengan komordibitas . CBT wanita: 45%o x BB
atau penyakit dasar yang ada pada (Kg)
pasien . Cairan Kristaloid untuk
rehidrasi: NaCl 0,9%,
Dekstose 5%, atau NaCl
o,45%
. Harus disesuaikan dengan
komordibitas atau
penyakit dasar yang ada
pada pasien

33
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

Diet sesuai kebutuhan pasien (enteral atau


Diet sesuai kebutuhan pasien
parenteral)
Jelaskan kepada keluarga dan pasien . Rencana kontrol di
tentang kondisi pasien, kemungkinan poliklinik setelah
terjadinya komplikasi, rencana terapi perawatan
selanjutnya . Edukasi konsumsi
obatpulang yang diberikan
oleh dokter untuk 1
mrnctqu

. Hemodinamik stabil untuk transfer


. Dehidrasi teratasi
keruang rawat inap
. . Rencana tindak lanjut
Monitoring kesadaran terpantau, pasien
jelas
transfer keruang rawat inap
Ruang perawatan intensif
Ruang perawatan intensif bila terjadi syok, bila terjadi syok, gangguan
gangguan kesadaran, gangguan jantung kesadaran, gangguan
dan asidosis metabolik jantung dan asidosis
metabolik

34
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Sindrom Delirium: CAM


. Status Fungsional : Activity Daily Living (ADL ) dengan indeks
Barthel
. Status Kognitif: Clock Drawing Iest ( CDT ) atau Abreaviated
Mental Test (AMT) alau Atlini Mental State Examinafion ( MMSE )
. Status Afektif: Geriatric Depression Sca/e (GDS )
. Status Nutrisi: Alini Nutritonal Assesment ( MNA )
. EKG, saturasi 02
. Pemeriksaan laboratorium : Darah perifer lengkap, Urinalisis
lengkap, gula darah, Ureum, Kreatinin, Cek Elektrolit, Analisa Gas
Darah, SGOT, SGPT, Kultur resistensi, VDRL (bila ada indikasi),
fungsitiroid, kadar vit.B12 (bila ada indikasi)
o Foto rontgen dada
. Pemeriksaan neurologis mendeteksi deficit neurologis fokal,
adakah CVD atau TlA, dan lakukan brain CT-Scan jika ada
indikasi
o PET dan SPECT jika ada indikasi
. Analisa kejiwaan (psikiatri)
Tatalaksana faktor risiko dan komordibitas :
. Kolinesterase inhibitor: Donepezil, Memantin, Rivastigmin,
Galantamine. Dosis dan cara penggunaan sebaiknya
dikonsultasikan kekonsultan geriatri atau psikogeriatri
Obat gangguan perilaku :
. Anipsikotik SPT Haloperidol, Risperidone, dll. Dosis dan cara
penggunaan sebaiknya dikonsultasikan keSpesialis Penyakit
Dalam konsultan geriatri atau psikogeriatri
Diet lunak atau biasa
. Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perawatan pasien
. Rencana control ulang di poliklinik
. Edukasi konsumsi obat pulang yang diberikan oleh dokter untuk
1 minggu
a Psikiatri
o Neurologi

35
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

o Hemodinamik dan perfusi jaringan baik


. Kesadaran baik
. Gejala berkurang atau membaik
. Rencana tindak lanjut jelas
Rawat lalan

36
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM !NDONESIA

JENIS
HARIl-2 HARI 3
AKTIVITAS/
TANGGAL: TANGGAL:
TINDAKAn
Sindrom Delirium: CAM Tanda vital
Status Nyeri: Pain Scale dengan Visual
AnaloqueSxale (VAS )
Status Fungsional : CDT atau AMT atau
MMSE
Status Afektif : GDS
Status Nutrisi : MNA
. EKG, saturasi 02 EKG
. Pemeriksaan laboratorium : Darah perifer
lengkap, Urinalisis lengkap, gula darah,
Ureum, Kreatinin, Cek Elektrolit termasuk
calcium, Hemostasis lengkap, Analisa Gas
Darah, SGOT, SGPT, Kultururin, Albumin dan
Globulin. Kadar vitamin D sesuai indikasi
. Foto rontgen dada
. Foto rontgen tulang belakang dan panggul
sesuai indikasi
. Pemeriksaan BMD sesuai indikasi
o Pemeriksaan BIA sesuai indikasi
o Pemeriksaan USG Doppler tungkai sesuai
indikasi
. Pemeriksaan Ekokardiografi sesuai indikasi
. Pemeriksaan neurologis mendeteksi defisit
neurologis fokal, adakah CVD atau TlA, dan
lakukan brain CT-Scan iika ada
a Berikan oksigen, pasang infus, dan monitor a malnutrisi, anemia,
tanda-tanda vital gangguan cairan dan
o Segera dapatkan hasil pemeriksaan elektrolit
penunjang untuk memandu langkah a Evaluasi seluruh
selanjutnya, tujuan utama terapi adalah obat-obatan yang
mengatasi faktor pencetus dikonsumsi
o Jika khawatir aspirasi dapat dipasang o Berikan nutrisi yang
pipanaso-gastrik adekuat, asupan
o Kateter urin dipasang terutama jika terdapat cairan dan makanan
ulkus dekubitus disertai inkontinensiaurin yang adekuat serta
a Awasi kemungkinan imobilisasi suplemen vitamin dan
mineral

37
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY

. Hindari sebisa mungkin pengikatan tubuh a Tatalaksana infeksi,


untuk mencegah imobilisasi. Jika memang Program latihan dan
diperlukan gunakan dosis terendah obat remobilisasi dimulai
neuroleptik dan atau benzodiazepin ketika kestabilan
dan monitoring status neurologisnya, kondisi medis terjadi
pertimbangkan penggunaan anti meliputi latihan
psikotikatipikal. Kaji ulang intervensi ini setiap mobilitas ditempat
hari, targetnya adalah penghentian obat anti tidur, pergerakan sendi
psikotik dan pembatasan penggunaan obat aktif atau pasif dengan
tidur secepatnya alat bantu, latihan
. Antikoagulan prevensi untuk DW bila tidak penguatan otot, dan
kontra indikasi latihan koordinasi dan
keseimbangan
a Manajemen miksi dan
defekasi termasuk
penggunaan komod
atau toilet
Diet lunak atau cair dengan NGT atau tidak Diet makanan lunak atau
tergantung kondisi pasien biasa
. Jelaskan kepada keluarga dan pasien tentang o Rencana kontrol di
kondisi pasien, kemungkinan terjadinya poliklinik setelah
komplikasi, rencana terapi selanjutnya perawatan
. Melatih dan mengajarkan cara penggunaan a Edukasi konsumsi
alat-alat bantu berdiri dan ambulasi obat pulang yang
diberikan oleh dokter
untuk 1 minggu
Rehab Medik Rehab Medik
Orthopedi seusai indikasi Orthopedi seusai
Neurologi sesuai indikasi indikasi
Neurologi sesuai
indikasi
. Hemodinamik stabil untuk transfer keruang a Hemodinamik dan
rawat inap perfusi jaringan baik
. Monitoring kesadaran terpantau, pasien lmobilitasi mengurang
transfer keruang rawat inap atau sudah tidak ada
lagi
o Rencana tindak lanjut
jelas
Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa

38
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS
HARI l-4 HARI 5
AKTIVITAS/
TANGGAL: TANGGAL:
TINDAKAN
o Sindrom Delirium : CAN/ Tanda vital
. Status Nyeri: Pain Scale
. Status Fungsional: ADL Barhel
. Status Kognitif: CDT atau AMT
atau Mtr/SE
. Status Afektif : GDS
. Status Nutrisi: MNA
. Kartu catatan berkemih
. Skala penilaian prostat untuk
pasien laki-laki
. EKG EKG
. Pemeriksaan laboratorium :
Darah perifer lengkap, hitung
jenis, Urinalisis lengkap, gula
darah, Ureum, Kreatinin,
bersihan kreatinin, CRP dan PCT
diduga sepsis
. Biakan urin danTes resistensi
kuman
. Foto rontgen dada
o BNO/ IVP
. USG ginjal
. Segera dapatkan hasil a Segera dapatkan hasil
pemeriksaan penunjang untuk pemeriksaan penunjang untuk
memandu langkah selanjutnya, memandu langkah selanjutnya,
tujuan utama terapi adalah tujuan utama terapi adalah
mengatasi faktor pencetus mengatasi faktor pencetus

39
BUKU PANDU AN CLINICAL PATHWAY

. Antibiotik sangat dianjurkan dan o Antibiotik sangat dianjurkan dan


segera diberikan pada ISK segera diberikan pada ISK
simptomatik berdasarkan tes simptomatik berdasarkan tes
resistensi kuman resistensi kuman
. Antibiotik pada asimptomatik o Antibiotik pada asimptomatik
hanya diberikan pada pasien hanya diberikan pada pasien
dengan risiko tinggi untuk terjadi dengan risiko tinggi untuk terjadi
komplikasi serius komplikasi serius
o Antibiotik oral untuk ISK tak o Antibiotik oral untuk ISK tak
berkomplikasi selama 7-10 hari berkomplikasi selama 7-10 hari
pada perempuan dan 10-14 hari pada perempuan dan 10-14 hari
pada laki-laki pada laki-lakl
. Antibiotik golongan o Antibiotik golongan
fluorokuinolon masih digunakan fluorokuinolon masih digunakan
sebagai pengobatan pilihan sebagai pengobatan pilihan
pertama. Golongan lain yang pertama. Golongan lain yang
bisa digunakan, sefalosporin bisa digunakan, sefalosporin
generasi 3dan 4, golongan generasi 3dan 4, golongan
penam. Golongan penam. Golongan
Aminoglikosida hanya digunakan Aminoglikosida hanya digunakan
pada indikasi tertentu bila tidak pada indikasi tertentu bila tidak
ada pilihan lain dan dengan ada pilihan lain dan dengan
monitor fungsi ginjal berkala monitor fungsi ginjal berkala
Diet lunak atau biasa Biasa
Jelaskan kepada keluarga dan . Rencana kontrol di poliklinik
pasien tentang kondisi pasien, setelah perawatan
kemungkinan terladinya komplikasi, . Edukasi konsumsi obat pulang
rencana terapi selanjutnya yang diberikan oleh dokter untuk
1 minggu
Konsultasi sesuai indikasi a
. Urologi
. Obstetri Ginekologi
. Hemodinamik stabil untuk . Gejala simptomatik infeksi
transfer keruang rawat inap saluran kemih menghilang
o Monitoring kesadaran terpantau, . Rencana tindak lanjut jelas
pasien transfer keruang rawat
rnap
Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa

40
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

I I

JEN!S
HARI 1-2 HARI3
AKTIVITAS/
TANGGAL: TANGGAL:

. Status Nyeri: Paln Sca/e Tanda vital


. Status Fungsional: ADL Barhel
o Status Kgnitif: CDT atau AMT atau
MMSE
. Status Afektif : GDS
. Status Nutrisi: MNA
. Kartucatatanberkemih
. Skala penilaian prostat untuk pasien
laki-laki
o Pemeriksaan laboratorium : Darah EKG
perifer lengkap, hitung jenis, Urinalisis
lengkap, gula darah, Ureum,
Kreatinin, bersihan kreatinin, elektrolit
o Biakan urin dan tes resistensi kuman
. Foto rontgen dada, tulang belakang,
PVR, Perineomelri, U rody nam i c study
semuanya sesuai indikasi
. USG Abdomen
. MRI Lumbal sesuai indikasi
o lnkontinensia urin tipe urgensi dan . lnkontinensia urin tipe urgensi
overactive bladder: latihan dasar otot dan overactive bladder:
panggul, bladder training, schedule latihan dasar otot panggul,
toileting, obat yang bersifat anti bladder trai n i ng, schedu I e
muskarinik seperti tolterodin atau toileting, obat yang bersifat
oksibutinin anti muskarinik seperti
. lnkontinensia urin tipe stres: latihan tolterodin atau oksibutinin
dasar otot panggul, bladder training, . lnkontinensia urin tipe stress:
obat agonisalfa latihan dasar otot panggul,
. lnkontinensia tipe overflow: diatasi bladder training, obat
penyebabnya agonisalfa

41
BUKU PANDUAN CL'A"CAI. PATHWAY

. Latihan usus besar o lnkontinensia tipe overflow:


o Diet yang banyak mengandung serat diatasi penyebabnya
o Olahraga rutin . Latihan usus besar
. Penggunaan pencahar seperti cereal, e Diet yang banyak
metilsesulosa, kastor, lactulose, mengandung serat
bisakodil, dll o Olahraga rutin
. Penggunaan pencahar seperti
cereal, metilsesulosa, kastor,
lactulose, bisakodil, dll
Diet sesuai kebutuhan pasien Diet sesuai kebutuhan pasien
Jelaskan kepada keluarga dan pasien o Rencana kontrol di poliklinik
tentang kondisi pasien, kemungkinan setelah perawatan
terjadinya komplikasi, rencana terapi . Edukasi konsumsi obat
selanjutnya pulang yang diberikan oleh
dokter untuk 1 minggu
. Urologi a Urologi
. Obstetri Ginekologi a Obstetri Ginekologi
. Hemodinamik stabil untuk transfer . Gejala simptomatik
keruang rawat inap inkontinensia urin dan alvi
. Monitoring kesadaran terpantau, berkurang atau membaik
pasien transfer keruang rawat inap . Rencana tindak lanlut jelas
Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa

42
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS
HAR! PERAWATAN
AKTIViTAS/
TANGGAL:
TINDAKAN
a Sindrom Delirium: CAM
o Status Nyeri: Parn Sca/e
o Status Fungsional: ADL Barhel
o Status Kognitif: CDT atau AMT atau MMSE
a Status Afektif: GDS
a Status Nutrisi: MNA
a Pemeriksaan tekanan darah berbaring duduk untuk penilaian hipotensi
orthostatik
o The time up and go tesf [f UG), Uji penggapai fungsional (functional reach
test), dan Uji keseimbangan Berg (the Berg balance sub-scale of the
mobility index)
a EKG, tanda vital (BP,HR,RR,T,Sat 02)
a Pemeriksaan laboratorium : Darah perifer lengkap, Urinalisis lengkap,
gula darah, Ureum, Kreatinin, Albumin dan Globulin Cek Elektrolit
termasuk Kalsium, Analisa Gas Darah, Kultur resistensi urin, hemostasis
darah, dan agregasi trombosit
a Pemeriksaan kadar vitamin D sesuai indikasi
a Foto rontgen dada, vertebrae, genue, dan pergelangan kaki (sesuai
indikasi)
a Pemeriksaan BMD sesuai indikasi
a Pemeriksaan Ekokardiografi dan Holter sesuai indikasi
o Pemeriksaan neurologis mendeteksi defisit neurologis fokal, adakah CVD
atau TlA, dan lakukan brain CT-Scan sesuai indikasi
a lndentifikasi faktor domisili (lingkungan tempat tinggal)
a ldentifikasi faktor intrinsik dan ekstrinsik, mengkaji dan mengobati trauma
fisik akibat jatuh; mengobati berbagai kondisi mendasari instabilitas dan
jatuh; memberikan terapi fisik dan penyuluhan berupa latihan cara
berjalan, penguatan otot, alat bantu, sepatu atau sandal yang sesuai;
mengubahlingkungan agar lebihamansepertipencahayaan yang cukup;
pegangan; lantai yang tidaklicin; dll

43
BUKU PANDUAN CL'A"CAT- PATHWAY

Tergantung kebutuhan pasien, diet lunak atau diet biasa


. Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perawatan pasien
r Rencana control ulang di poliklinik
. Edukasi konsumsi obat pulang yang diberikan oleh dokter untuk 1
mrnggu
. Rehab Medik
. Mata sesuai indikasi
. Kardiologi sesuai indikasi
. Orthopedik sesuai indikasi
. Neurologi sesuai indikasi
. Mengurangi atau mencegah kejadian jatuh
o Hemodinamik dan perfusi jaringan baik
. Pasien terkelola dengan baik
. Rencana tindak lanjut jelas
Rawat Jalan

44
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS
HARI 1-2 HARI 3
AKTIVITAS/
TANGGAL: TANGGAL:
TINDAKAN
. Sindrom Delirium :CAM Tanda vital
. Status Nyeri: Pain Scale
. Status Fungsional :ADL Barhel
. Status Kognitif: CDT atau AMT atau
MMSE
. Status Afektif: GDS
. Status Nutrisi: MNA
. EKG, saturasi 02 EKG
o Pemeriksaan laboratorium :Darah
perifer lengkap, hitung jenis, Urinalisis
lengkap, gula darah, albumin, ureum,
kreatinin, profil lipid dan Elektrolit.
. Analisa Gas Darah, CRP, Prealbumin,
kadar vitamin/mineral, bioelectrical
impedance analysis semuanya sesuai
indikasi
. Foto rontgen dada
. Pemeriksaan evaluasi fungsi menelan
sesuai indikasi
. Pemeriksaan endoskopi sesuai
indikasi
. Berikanoksigen, pasanginfus, dan a Evaluasi status fungsional
monitor tanda-tanda vital yaitu penyiapan proses
. Evaluasi penyebab timbulnya faktor makanan
risiko malnutrisi (sosial-ekonomi, o Menentukan jumlah energy
neuropsi kologi, kondisifisi k-medi k) dan komposisi zat gizi yang
. Evaluasi status fungsional yaitu diperlukan. Menghitung tofal
penyiapan proses makanan e n e rgy expe n d i tu re I EE)

45
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY

o Menentukan jumlah energi dan . Nutrisi enteral diberikan


komposisi zal gizi yang diperlukan. melalui pipa nasogastrik, pipa
Menghitung Total Energy Expenditure nasodua denum, pipa
lrEE) nasoileum, atau gastrostomi
. Nutrisi enteral diberikan melalui pipa dan makanan berupa cairan
nasogastrik, pipa nasoduadenum, pipa o Nutrisi parenteral diberikan
nasoileum, atau gastrostomi dan dalam keadaan akut atau
makanan berupa cairan sakit berat (Critically ill) dan
. Nutrisi parenteral diberikan dalam dalam bentuk cairan
keadaan akut atau sakit berat parenteral
(Critically ilt) dan dalam bentuk cairan
parenteral
Diet parenteral atau enteral sesuai Diet parenteral atau enteral
keadaan pasien sesuai keadaan pasien
Jelaskan kepada keluarga dan pasien o Rencana kontrol di poliklinik
tentang kondisi pasien, kemungkinan setelah perawatan
terjadinya komplikasi, rencana terapi . Edukasi konsumsi obat
selanjutnya pulang yang diberikan oleh
dokter untuk 1 minggu
. THT sesuai indikasi
o Gastroenterologi sesuai indikasi
Hemodinamik stabil untuk transfer . Hemodinamik dan perfusi
keruang rawat inap, dan laringan baik
Monitoring kesadaran terpantau, pasien . lntake makanan baik
transfer keruang rawat inap . Rencana tindak laniut ielas

Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa

46
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS
AKTIVITAS/
HARIl-4
TANGGAL:
TINDAKAN
a Sindrom Delirium : CAM Tanda vital
o Status Nyeri: Pain Scale
a Status Fungsional : ADL Barhel
a Status Kognitif: CDT atau AMT atau
MMSE
o Status Afektif: GDS
o EKG, saturasi 02 EKG
. Pemeriksaan laboratorium : Darah
perifer lengkap, hitung jenis, Urinalisis
lengkap, gula darah, Ureum, Kreatinin,
Cek Elektrolit, Analisa Gas Darah, CRP,
Albumin, PCT bila diduga sepsis
. Foto rontgen dada
. USG toraks sesuai indikasi
. CT Scan toraks sesuai indikasi
. Sputum mikroorganisme dan resistensi
o Antibiotik CAP: golongan beta laktam/ o Bila didapatkan kecurigaan
anti beta laktamase dan sefalosporin terhadap MRSA atau VRSA
generasi 2 atau 3 dikombinasi dengan dapat diberikan golongan anti
MRSA atau VRSA
makrolid atau doksisiklin atau
fluorokuinolon atau golongan penam
. Pada HAP dan VAP: sefalosporin
generasi 3 anti pseudomonas,
sefalosporin generasi 4,
piperacil lintazobaktam, kuinolon
anti-psudomonas (ciprof loksasin) atau
amino qlikosida atau qolonqan penam
Diet lunak atau cair dengan NGT atau tidak Diet makanan lunak atau biasa
tergantung kondisi pasien

47
BUKU PANDUAN CL'AI'CAI. PATHWAY

Edukasi kepada pasien dan keluarga . Rencana kontrol di poliklinik


mengenai perawatan pasien setelah perawatan
. Edukasi konsumsi obat
pulang yang diberikan oleh
dokter untuk 1 minggu
Rencana rujukan atau konsul rehabilitasi Konsultasi rehabilitasi medik
medik (f isioterapi dada) (fisioterapi dada)
o Hemodinamik stabil untuk transfer . Hemodinamik dan pedusi
keruang rawat inap jaringan baik
o Monitoring kesadaran terpantau, o Rencana tindak lanjut jelas
pasien transfer keruang rawat inap
Ruang Perawatan lntensif bila terjadi Ruang Perawatan Biasa
sepsis, gagal napas dan syok

4B
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Sindrom Delirium : CAM Tanda vital Tanda vital


. Status Nyeri: Pain Scale
. Status Fungsional :ADL
Barhel
. Status Nutrisi: MNA
. Status Kognitif: CDT atau
AMT atau MMSE
o Status Afektif: GDS
o EKG, saturasi 02 Pemeriksaan laboratorium : . EKG
. Pemeriksaan laboratorium . Darah perifer lengkap, . Analisa
: Darah perifer lengkap, Urinalisis lengkap, gula kejiwaan/
Urinalisis lengkap, gula darah, Ureum, Kreatinin, psikiatri
darah, Ureum, Kreatinin, Cek Elektrolit, Analisa
Cek Elektrolit, Analisa Gas Darah, SGOT, SGPT
Gas Darah, dan SGOT, o Kultur resistensi urin, dan
SGPT Kultur darah
o Kultur resistensi sesuai o EKG per-hari
indikasi . Foto rontgen dada
o Foto rontgen dada o Brain CT-Scan jika ada
. Pemeriksaanneurologis indikasi
mendeteksi deficit o Analisa kejiwaan/ konsul
neurologis fokal, adakah psikiatri
CVD atau TlA, dan
lakukan brain CT-Scan
atau lr/Rl jika ada indikasi
. Analisa kejiwaan (psikiatri)
o Berikan oksigen, pasang . Berikan oksigen, pasang . Berikan oksigen,
infus, dan monitor infus, dan monitor pasang infus,
tanda-tanda vital tanda-tanda vital dan monitor
tanda-tanda
vital

49
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY

. Segera dapatkan hasil . Segera dapatkan hasil . Segera dapatkan hasil


pemeriksaan penunjang pemeriksaan penunjang pemeriksaan penunjang
untuk memandu untuk memandu untuk memandu
langkah selanjutnya, langkah selanjutnya, langkah selanjutnya,
tujuan utama terapi tujuan utama terapi tujuan utama terapi
adalah mengatasi faktor adalah mengatasi faktor adalah mengatasi faktor
pencetus pencetus pencetus
. Jika khawatir aspirasi o Jika khawatir aspirasi . Jika khawatir aspirasi
dapat dipasang pipa dapat dipasang pipa dapat dipasang pipa
nasogastrik nasogastrik nasogastrik
. Kateter urin dipasang . Kateter urin dipasang . Kateter urin dipasang
terutama jika terdapat terutama jika terdapat terutama jika terdapat
ulkus dekubitus disertai ulkus dekubitus disertai ulkus dekubitus disertai
inkontinensia urin inkontinensia urin inkontinensia urin
. Awasi kemungkinan . Awasi kemungkinan . Awasi kemungkinan
imobilisasi imobilisasi imobilisasi
. Hindari sebisa mungkin . Hindari sebisa mungkin . Hindari sebisa mungkin
pengikatan tubuh untuk pengikatan tubuh untuk pengikatan tubuh untuk
mencegah imobilisasi. mencegah imobilisasi. mencegah imobilisasi.
Jika memang Jika memang Jika memang
diperlukan gunakan diperlukan gunakan diperlukan gunakan
dosis terendah obat dosis terendah obat dosis terendah obat
neuroleptik dan atau neuroleptik dan atau neuroleptik dan atau
benzodiazepin dan benzodiazepin dan benzodiazepin dan
monitoring status monitoring status monitoring status
neurologisnya, neurologisnya, neurologisnya,
pertimbangkan pertimbangkan pertimbangkan
penggunaanan penggunaanan penggunaanan
tipsikotika tipikal. Kaji tipsikotika tipikal. Kaji tipsikotika tipikal. Kaji
ulang intervensi ini ulang intervensi ini ulang intervensi ini
setiap hari, targetnya setiap hari, targetnya setiap hari, targetnya
adalah penghentian adalah penghentian adalah penghentian
obat antipsikotik dan obat antipsikotik dan obat antipsikotik dan
pembatasan pembatasan pembatasan
penggunaan obat tidur penggunaan obat tidur penggunaan obat tidur
secepatnya secepatnya secepatnya
. Kaji status hidrasi . Kaji status hidrasi
secara berkala secara berkala

50
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

a Ruang tempat pasien . Ruang tempat pasien o Kaji status hidrasi


harus berpenerangan harus berpenerangan secara berkala
cukup, terdapat jam cukup, terdapat jam o Ruang tempat pasien
dan kalender yang dan kalender yang harus berpenerangan
besar dan jika besar dan jika cukup, terdapat jam
memungkinkan memungkinkan dan kalender yang
diletakkan barang- diletakkan barang- besar dan jika
barang yang familiar barang yang familiar memungkinkan
bagi pasien dari rumah, bagi pasien dari rumah, diletakkan barang-
hindari stimulus hindari stimulus barang yang familiar
berlebihan, keluarga berlebihan, keluarga bagi pasien dari rumah,
dan tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan hindari stimulus
harus berupaya harus berupaya berlebihan, keluarga
sesering mungkin sesering mungkin dan tenaga kesehatan
mengingatkan pasien mengingatkan pasien harus berupaya
mengenai hari dan mengenai hari dan sesering mungkin
tanggal, jika kondisi tanggal, jika kondisi mengingatkan pasien
klinis sudah klinis sudah mengenai hari dan
memungkinkan memungkinkan tanggal, jika kondisi
memakai alat bantu memakai alat bantu klinis sudah
dengar atau kacamata dengar atau kacamata memungkinkan
yang biasa digunakan yang biasa digunakan memakai alat bantu
oleh pasien oleh pasien dengar atau kacamata
sebelumnya, motivasi sebelumnya, motivasi yang biasa digunakan
untuk berinteraksi untuk berinteraksi oleh pasien
sesering mungkin sesering mungkin sebelumnya, motivasi
dengan keluarga dan dengan keluarga dan untuk berinteraksi
tenaga kesehatan, tenaga kesehatan, sesering mungkin
evaluasi strategi evaluasi strategi dengan keluarga dan
orientasi realitas, orientasi realitas, tenaga kesehatan,
beritahu kepada pasien beritahu kepada pasien evaluasi strategi
bahwa dirinya sedang bahwa dirinya sedang orientasi realitas,
bingung dan bingung dan beritahu kepada pasien
disorientasi namun disorientasi namun bahwa dirinya sedang
kondisi tersebut dapat kondisi tersebut dapat bingung dan
membaik membaik disorientasi namun
kondisi tersebut dapat
membaik
Diet lunak atau cair Diet lunak atau cair Diet makanan lunak atau
dengan NGT atau tidak dengan NGT atau tidak biasa
terqantunq kondisi pasien tergantung kondisi pasien

51
BUKU PANDUAN CL"V'CAI- PATHWAY

Edukasi kepada pasien . Jelaskan kepada Rencana kontrol di


dan keluarga mengenai keluarga dan pasien poliklinik setelah
perawatan pasien perawatan
tentang kondisi pasien,
a Edukasi konsumsi
kemungkinan terjadinya obat pulang yang
komplikasi, rencana diberikan oleh
terapi selanjutnya dokter untuk 1

. Melatih daya ingat, mrnggu


orientasi realitas dan
motivasi untuk
berinteraksi
Rencana rujukan atau Rencana rujukan atau Konsultasi psikiatri/
konsul psikiatri konsul psikiatri psikologi
o Hemodinamik stabil Hemodinamik dan . Hemodinamik dan
untuk transfer keruang perfusi jaringan baik perfusi jaringan
rawat inap a Kesadaran baik baik
. Monitoring kesadaran . Kesadaran baik
terpantau, pasien . Rencana tindak
transfer keruang rawat lanjut jelas
rnap
Ruang rawat intensif bila Ruang rawat intensif bila Ruang rawat intensif
disertai gangguan pada disertai gangguan pada bila disertai gangguan
tanda vital tanda vital pada tanda vital

52
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS
HARI 3
AKTIVITAS/
TANGGAL:
TINDAKAN
Sindrom Delirium: CAM Tanda vital
Status Fungsional: ADL Barhel
Status Nutrisi: MNA
Status Kognitif: CDT atau AMT atau MMSE
Status Afektif: GDS
Status penilaian dekubitus : Norton
. EKG, saturasi 02 EKG
o Pemeriksaan laboratorium : Darah perifer
lengkap, hitung jenis, Urinalisis lengkap,
gula darah, Ureum, Kreatinin, Cek
Elektrolit, Analisa Gas Darah, Albumin
SETUM
. Hemotasis lengkap sesuai indikasi
o Kultur plus (MOR)
. Foto tulang di region yang dengan ulkus
dekubitus dalam
a Antibiotik sistemik bila terdapat dekubitus . Berikan oksigen, pasang
grade 3 atau 4, selulitis, sepsis, atau infus, dan monitor tanda-
osteomielitis tanda vital
o Pemilihan sesuai pola kuman setempat . Antiniotik sistemik bila
sesuai dengan ulkus dekubitus terdapat selulitis, sepsis, atau
a Perawatan luka dengan menggunakan osteomielitis. Klindamisin
kassa dan NaCL 2-3 kali sehari atau dan gentamisin dapat masuk
dressing perawatan komersial yang tersedia kedalam jaringan disekitar
sesuai dengan derjat luka dekubitus USUS
a Berikan oksigen, pasang infus, dan monitor . Debridement semua jaringan
tanda-tanda vital nekrotik untuk membuang
a Antibiotik sistemik bila terdapat selulitis, sumber bakteremia
sepsis, atau osteomielitis. Klindamisin dan . Penggunaan kasur dekubitus
gentamisin dapat masuk kedalam jaringan yang berisi udara seda
disekitar usus reposisi 4 kali sehari

53
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

. Debridement semua jaringan nekrotik . Perawatan luka dengan


untuk membuang sumber bakteremia menggunakan kassa dan
. Penggunaan kasur dekubitus yang berisi NaCl 2-3 kali sehari disedai
udara serta reposisi 4 kali sehari cairan antiseptik seperti
. Perawatan luka dengan menggunakan povidone iodine atau
kassa dan NaCl 2-3 kali sehari disertai hydrogen peroksida lalu
cairan antiseptik seperti povidone iodine berikan antibiotik topical
atau hydrogen peroksida lalu berikan seperti silver sulfadiazine
antibiotik topical seperti silver sulfadiazine atau gentamicin.Zal
atau gentami cin. Zat pembersih enzimatik pembersih enzimatik seperti
seperti kolagenase dan fibrinolisin bisa kolagenase dan fibrinolisin
membantu jaringan nekrotik bisa membantu jaringan
nekrotik
Diet sesuai kebutuhan pasien Diet makanan lunak atau biasa
Edukasi kepada pasien dan keluarga . Rencana kontrol di poliklinik
mengenai perawatan pasien setelah perawatan
. Edukasi konsumsi obat
pulang yang diberikan oleh
dokter untuk 1 minggu
Rencana rujukan atau konsul rehabilitasi Konsultasi rehabilitasi medik
medik
. Hemodinamik stabil untuk transfer keruang o Hemodinamik dan perfusi
rawat inap jaringan baik
. Monitoring kesadaran terpantau, pasien o Ulkus dan luka mengalami
transfer keruang rawat inap perbaikan
. Rencana tindak lanjut jelas
Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa

54
G NJAL HIPERTENSI
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Pengkajian : Evaluasi bahan dan Pengkajian


. Pasien dikaji di alat: komplikasi:
poliklinik o Larutan dialisat . Hipotensi
. Rencana . Volume larutan .1
-2 . Mual, muntah,nafsu
pemeriksaan, liter makan berkurang
pengobatan, dan . Susunan elektrolit . Nyeri sendi, nyeri
perawatan dialisat tulang, kram
. Edukasi kepada . Konsentrasi . Perasaan lelah
pasien dan keluarga dekstrosa 1,5olo . lnfeksi kulit sekitar
mengenai CAPD . Transfer set tempat insersi
sebagai salah satu . Variasi sambungan kateter
dari Terapi Pengganti untuk CAPD . Peritonitis
Ginjal selain HD, dan . Modifikasi konektor . Evaluasi keluhan
Transplantai Ginjal pada CAPD satu minggu paska
. Mengevaluasi . Kateter Tenchkhoff implantasi
indikasi dan
kontraindikasi CAPD
EVALUASI SEBELUM IMP1ANTASI KATETER o Monitoring ulang
PEMASANGAN AKSES CAPD ureum, kreatinin,
PD . Teknik implantasi gula darah,
Penilaian risiko dapat secara elektrolit, analisis
operasi: pembedahan, gas darah
o Faktor risiko rutin: perkutaneus, dan o lVlencatat cairan
jantung, paru, ginjal, peritoneoskopik CAPD yang masuk
hematologi . Arah exit-site dan keluar
. Pemeriksaan sebaiknya downward
golongan darah, untuk menurunkan
darah lengkap, risiko infeksi
hemostasis, kimia . Dilakukan tes patensi
darah dan aliran kateter pada
saat pemasangan

55
BUKU PANDUAN CI-'A"CAT PATHWAY

o Koreksi kelainan kateter, untuk . Monitoring ulang


elektrolit, jika ada memastikan inflow- ureum, kreatinin,
. EKG outflow yang adekuat gula darah,
. Foto rontgen dada tanpa ada perembesan elektrolit, analisis
o Pemasangan atau gas darah
Penilaian gagal ginjal: implantasi kateter . Mencatat cairan
. Anamnesis dan Tenchkhoff untuk CAPD yang
pemeriksaan fisik peritoneal dialisis masuk dan keluar
lengkap dilakukan oleh dokter
. Menegakkan kembali SpPD-KGH, SpPD
gagal ginjal stadium yang terlatih atau SpB
akhir dan memiliki yang terlatih.
indikasi untuk
dilakukan CAPD PASKA IMPLANTASI
. Singkirkan pasien yg KATETER CAPD
memiliki . Perawatan luka
kontraindikasi untuk exlt-site sebaiknya
dilakukannya CAPD dilakukan oleh perawat
. Terapi farmakologi: PD sampai sembuh
tipe obat, dosis, waktu sempurna dengan
. Pemeriksaan ureum, teknik aseptik
kreatinin, gula darah, . Gunakan balutan yang
elektrolit, analisis gas mudah menyerap
darah (absorbent dressrng)
dan jaga exit-slte tetap
Antisipasi
kering. Penggantian
pembedahan:
. absorbent dressing
Pemilihan kateter.
dilakukan 1 minggu
Kateter yang dipilih
sekali
adalah kateter yang
. Fiksasi kateter dengan
menghasilkan aliran
meng-gunakan plester
dialisat cepat, tidak
o Evaluasi posisi kateter
mudah bocor, dan
dengan pemeriksaan
infeksi. Kateter
foto polos abdomen
tenchkhoff adalah
. Lakukan pembilasan
kateter PD yang
setiap 3 hari untuk
standar.
. memastikan
Tipe prosedur
kelancaran kateter.
pembedahan
. lnisiasi PD disarankan
Pasien rawat jalan
2 minggu paska
atau rawat inap
. implantasi kateter
Tipe anestesia

56
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Waktu mulainya
pembedahan
. Lamanya
pembedahan

EVALUASI PENDERITA
o Status sirkulasi dan
hemodinamik
. Hemodinamik stabil
. Menilai kontrol gula
darah, dehidrasi, dan
status asam basa
. Evaluasi adanya
hernia, hemoroid,
atau kelemahan pada
dinding abdomen
o Penentuan posisi
exit-site kateter
. Dilakukan enema atau
laksan pada malam
sebelum operasi
. Antibiotika profilaksis:
cefalosporin generasi
pertama diberikan
satu jam sebelum
operasi dalam dosis
tunggal

Obat-obatan yang . Perawatan exit-site


diberikan selama'l 0-14 kateter tenckhoff,
hari: dilakukan setiap hari
. Untuk resep program oleh pasien sendiri
CAPD atau bantuan anggota
. Volume cairan dialisis: keluarga untuk
pergantian cairan 4 kali mencegah infeksi
sehari, masing-masing . Alat dan obat yang
2liler (2liter untuk 4 dibutuhkan: kasa
kali pertukaran=8 liter/ steril, plester, gunting,
hari) immobilizer unluk
. Jam peftukaran: kateter, betadin/NaCl
08.00, 12.00, 16.00, 0,90/o
22.OO-24.0O (sebelum
tidur)

57
BUKU PANDUAN CT"V'CAL PATHWAY

Ultraflltrasi: untuk 3 . Sebelum bekerja cuci


kali pertukaran tangan dengan
pertama dialisat sabun/desinfektan
standar (1,5%), untuk . Memakai masker
malam sebelum tidur penutup mulut
dialisat hipertonis o Bersihkan daerah
2,5% (dalam keadaan exit-site dengan
khusus) kassa yang
Komposisi cairan dibasahkan betadin
dialisat: Na 132 (gunakan NaCl0,9%
mEq/l, Cl 98 mEq/|, bila pasien tidak
Ca 3,5 mEq/|, Mg 0,5 tahan terhadap
mEq/|, laktat 40 mEq/l betadin dengan cara
memutar dari bagian
dalam ke luar)
. Gunakan satu sisi
kasa steril setiap kali
pemakaian
. Bersihkan kateter
. Fiksasi kateter
dengan immobilizer;
sehingga tidak mudah
tertarik
. Observasi daerah
kateter untuk
memeriksa apakah
terdapat kebocoran,
robek, atau rusak
. Jika pasien merasa
sakit, kemerahan,
bengkak, atau ada
nanah pada daerah
exit-site,lakukan
pemeriksaan kultur
dan melapor ke dokter
untuk mendapatkan
pengobatan
Diet: tinggi kalori
dan protein.
protein tinggi 1,2
-1,3 g/kg/hari

5B
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o Edukasi kepada . Anjurkan pasien untuk . Edukasi kepada


pasien dan keluarga tidak memakai pasien dan
mengenai kondisi pakaian yang ketat keluarga
pasien sebelum dan . Jika banyak yang mengenai kondisi
setelah CAPD berkeringat dianjurkan pasien sebelum
. Menjelaskan untuk membersihkan setelah CAPD
kemungkinan yang exit site sesering . Menjelaskan
dapat terjadi selama mungkin. kemungkinan
dialisis dengan CAPD yang dapat terjadi
o Menjelaskan selama dialisis
kemungkinan dengan CAPD
terjadinya komplikasi . Menjelaskan
kemungkinan
terjadinya
komplikasi
. Evaluasi keluhan
satu minggu
paska implantasi
. Teridentifikasi gejala o Teridentifikasi
dan keluhan sesuai gejala dan keluhan
diagnostik sesuai diagnostik

Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan

59
BUKU PANDU AN CLINICAL PATHWAY

Jenis RAWAT JALAN RAWAT INAP


Aktivitas/ 1 Minggu 2 Minggu 3
Tindakan Tanggal: Tanggal:
o Status MR lengkap . Tanda vital . Tanda vital
. Tanda vital . Pemeriksaan fisik . Pemeriksaan fisik
. Pemeriksaan fisik lengkap lengkap
lengkap . Nilai progresivitas
. Nilai penyebab: DM, o Melakukan konsultasi
hipertensi, ke divisi atau
glomerulonefritis departemen lain jika
kronik, nefropati ada penyakit
asam urat, nefropati penyerta
obat anti inflamasi
non-steroid, infeksi,
obstruksi
. Stratifikasi prognosis
atau risiko
berdasarkan eGFR
dan albuminuria
a eGFR berdasarkan . eGFR berdasarkan o eGFR berdasarkan
serum kreatinin serum kreatinin serum kreatinin
a Rasio urin/albumin . Rasio urin/albumin . Rasio urin/albumin
kreatinin kreatinin kreatinin
a Hematologi lengkap, . Hematologi lengkap, . Hematologi
gula darah, ureum, gula darah, ureum, lengkap, gula
elektrolit (Na, K, Cl, elektrolit (Na, K, Cl, darah, ureum,
Ca, P), HCO3 atau Ca, P), HCO3 atau elektrolit (Na, K, Cl,
analisis gas darah analisis gas darah Ca, P), HCO3 atau
bila perlu, Urinalisis bila perlu, Urinalisis analisis gas darah
rutin, profil lipid. rutin, profil lipid. bila perlu, Urinalisis
a USG ginjal o serum iron, TIBC, rutin, profil lipid.
ferritin serum, . serum iron, TIBC,
pemeriksaan ferritin serum
morfologi eritrosit

60
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Pencegahan Progresi . Pencegahan Progresi o Pencegahan Progresi


CKD CKD CKD
Kontrol tekanan Kontrol tekanan Kontrol tekanan darah
darah dan darah dan dan penghambatan
penghambatan penghambatan sistem angiotensin
sistem angiotensin sistem angiotensin aldosteron:
aldosteron: aldosteron: - ACE inhibitor:
- ACE inhibitor: - ACE inhibitor: sebagai
sebagai sebagai antihipertensi dan
antihipertensi dan antihipertensi dan menurunkan
menurunkan menurunkan proteinuria.
proteinuria. proteinuria. Diberikan sampai
Diberikan sampai Diberikan sampai dosis paling
dosis paling dosis paling maksimal yang
maksimal yang maksimal yang dapat menurunkan
dapat menurunkan dapat menurunkan proteinuria sampai
proteinuria sampai proteinuria sampai paling minimal.
paling minimal. paling minimal. Target tekanan
Target tekanan Target tekanan darah dengan
darah dengan darah dengan pasien albuminuria
pasien albuminuria pasien albuminuria < 30 mg/hari: <
< 30 mg/hari: < < 30 mg/hari: < 14O/9O mmHg,
140/90 mmHg, 140/90 mmHg, sedangkan jika
sedangkan jika sedangkan jika albuminuria > 30
albuminuria > 30 albuminuria > 30 mg/hari, target
mg/hari, target mg/hari, target tekanan darah: <
tekanan darah: < tekanan darah: < 130/80 mmHg
130/80 mmHg 130/80 mmHg - ARB: dapat
- ARB: dapat - ARB: dapat diberikan pada
diberikan pada diberikan pada pasren yang
pasren yang pasren yang mengalami efek
mengalami efek mengalami efek samping akibat
samping akibat samping akibat ACE inhibitor
ACE inhibitor ACE inhibitor . Koreksi anemia
o Pengikat fosfat: . Koreksi anemia dengan target Hb
kalsium karbonat dengan target Hb 1O-12 g/dl (evaluasi
(CaCO.), kalsium 1O-12 g/dl (evaluasi status besi terlebih
asetat status besi terlebih dahulu). Jika terdapat
. Statin atau fibrat: dahulu). Jika terdapat defisiensi besi
diberikan pada defisiensi besi fungsional (ferritin
pasien dengan fungsional (ferritin serum > 100 ng/ml
dislipidemia serum > 100 ng/ml dan saturasi transferin
dan saturasi 40%o)mapun defisienS

61
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY

. Obat anti diabetes . transferin <2Oo/o) absolut (ferritin


jika kadar gula darah diberikan terapi besi serum > 100 ng/ml
tinggi parenteral dengan dan saturasi transferin
. Kontrol asidosis iron sucrose atau iron <20%) diberikan
metabolik dengan dextran 100 mg terapi besi parenteral
targetHCO"20-22 diencerkan daam 100 dengan iron sucrose
mEq/l mlNaCl0,9% drip atau iron dextran 100
. Koreksi dalam 15 sampai 30 mg diencerkan daam
hiperkalemia: kation menit. 100 ml NaCl0,9%
exchange resin; ca o Pada anemia dengan drip dalam 15 sampai
polystyrene Hb <1 0 g/dl dan 30 menit.
sulfonate status besi cukup, . Pada anemia dengan
o Terapi pengganti dapat diberikan Hb <10 g/dl dan
ginjal : pada eGFR < erythropoietin status besi cukup,
15 dengan gejala stimu lati ng agent (ESA): dapat diberikan
atau eGFR <7 ml/ - Epoietin alfa dan erythropoietin
menit, tanpa gejala beta: dimulai stimulating agent
dapat berupa dengan 2000- (ESA):
hemodialisis, 5000 lU 2x - Epoietin alfa dan
peritoneal seminggu atau beta: dimulai
dialisis,atau 80-120 unit/kgBB/ dengan 2000-5000
transplantasi ginjal. minggu SC lU 2x seminggu
Maka perlu - Continuous atau 80-120 unit/
dilakukan tindakan erythropoiesis kgBB/minggu SC
persiapan akses receptor activator - Continuous
vena, misalnya (C.E.R.A)dapat erythropoiesis
dengan pemasangan diberikan 0,6 pg/ receptor activator
double lumen kgBB atau 50-75 (C.E.R.A) dapat
catheter atau fistula ug per mrnggu diberikan 0,6 pg/
arteriovena o Transfusi PRC dapat kgBB atau 50-75
diberikan bersamaan pg per mrnggu
dengan dialisis atau o Transfusi PRC dapat
sesuai dengan diberikan bersamaan
kondisi klinis pasien dengan dialisis atau
. Pengikat fosfat: sesuai dengan kondisi
calcium carbonat klinis pasien
(CaCO.), Calcium . Pengikat fosfat:
acetate, dengan calcium carbonat
target fosfat normal (CaCO.), Calcium
. Kalsitriol acetate, dengan
(1,25(OH2D3)): target fosfat normal
pemberiannya . Kalsitriol
dibatasi pada pasien (1,25(OH2D3)):

62
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAK]T DALAM INDONESIA

dengan kadar fosfat pemberiannya


darah normal, dan dibatasi pada pasien
kadar PTH > 2,5 kali dengan kadar fosfat
normal darah normal, dan
. Statin atau fibrat: kadar PTH > 2,5 kali
diberikan pada normal
pasien dengan . Statin atau fibrat:
dislipidemia diberikan pada pasien
o Obat anti diabetes dengan dislipidemia
diberikan jika kadar . Obat anti diabetes
gula darah tinggi diberikan jika kadar
. Kontrol asidosis gula darah tinggi
metabolik dengan . Kontrol asidosis
target HCO.20-22 metabolik dengan
mEq/l target HCO.20-22
. Koreksi hiperkalemia mEq/l
kation exchange . Koreksi hiperkalemia:
resin; ca polystyrene kation exchange
sulfonate resin; ca polystyrene
. Terapi pengganti sulfonate
ginjal : pada eGFR < . Terapi pengganti
15 dengan gejala ginjal : pada eGFB <
atau eGFR <7 ml/ 15 dengan gejala atau
menit tanpa gejala eGFR < 7 ml/menit
tanpa gejala
. Pengaturan asupan . Pengaturan asupan . Pengaturan asupan
protein: protein: protein:
- Pasien non - Pasien non - Pasien non dialisis
dialisis 0,6-0,75 dialisis 0,6-0,75 0,6-0,75 gram/
gram/kgBB ideal/ gram/kgBB ideal/ kgBB ideal/hari
hari sesuai hari sesuai dengan sesuai dengan
dengan eGFR dan CCT dan toleransi CCT dan toleransi
toleransi pasien pasren pasren
. Pengaturan asupan - Pasien - Pasien
kalori: 35 KallkgBB hemodialisis hemodialisis 1-1,2
'1-1
ideal/hari ,2 gram/kgBB gram/kgBB ideal/
. Pengaturan asupan ideal/hari hari
lemak: 3O-40%o dari - Pasien peritoneal - Pasien peritoneal
kalori total dan dialisis 1,3 graml dialisis 1,3 gram/
mengandung jumlah kgBB/hari kgBB/hari
yang sama antara . Pengaturan asupan . Pengaturan asupan
asam lemak bebas kalori: 35 KallkgBB kalori: 35 KallkgBB
jenuh dan tidak jenuh ideal/hari ideal/hari

OJ
BUKU PANDUAN CI-'A/'CAI- PATHWAY

. Pengaturan asupan . Pengaturan asupan . Pengaturan asupan


karbohidrat: 50-60% lemak: 3O-40%o dari lemak: 3O-4O%o dari
dari kalori total kalori total dan kalori total dan
o Garam (NaCl): 2-3 mengandung jumlah mengandung jumlah
gramlhari yang sama antara yang sama antara
o Kalium: 4O-7O mEq/ asam lemak bebas asam lemak bebas
kgBB/hari jenuh dan tidak jenuh jenuh dan tidak jenuh
. Fosfor: 5-'t 0 mg/kgBB/ . Pengaturan asupan . Pengaturan asupan
hari. karbohidrat: 50-60% karbohidrat: 50-60%
o Kalsium: 1400-1600 dari kalori total dari kalori total
mg/hari . Garam (NaCl): 2-3 . Garam (NaCl): 2-3
. Besi: '1 0-18 mg/hari gram/hari gram/hari
. Magnesium: 200-300 . Kalium: 40-70 mEq/ . Kalium: 40-70 mEq/
mg/hari kgBB/hari kgBB/hari
. Asam folat pasien HD: o Fosfor: 5-10 mg/ . Fosfor: 5-10 mg/
5mg kgBB/hari. Pasien HD: kgBB/hari. Pasien HD:
. Air: jumlah urin 24 jam 17 mg/hari 17 mg/hari
+ 500 ml (insensible . Kalsium: 1400-1600 . Kalsium: 1400-1600
water loss). mg/hari mg/hari
. Pembatasan konsumsi . Besi: 10-18 mg/hari o Besi:10-'l 8 mg/hari
alkohol . Magnesium: 200-300 . Magnesium: 200-300
mg/hari mg/hari
. Asam folat pasien HD: o Asam folat pasien HD:
5mg 5mg
. Air: jumlah urin 24 jam . Air: jumlah urin 24 jam
+ 500 ml (insensible + 500 ml (insensible
water loss). Pada water loss). Pada
CAPD air disesuaikan CAPD air disesuaikan
dengan jumlah dialisat dengan jumlah dialisat
yang keluar. Kenaikan yang keluar. Kenaikan
BB di antara waktu BB di antara waktu
HD <sVo BB kering. HD <5o/o BB kering.
. Pembatasan konsumsi . Pembatasan konsumsi
alkohol alkohol

a Edukasi kepada pasien . Jelaskan kepada . Jelaskan kepada


dan keluarga mengenai keluarga dan pasien keluarga dan pasien
kondisi pasien, tentang kondisi pasie, tentang kondisi pasie,
kemungkinan kemungkinan kemungkinan
terjadinya komplikasi, terjadinya komplikasi, terjadinya komplikasi,
rencana terapi rencana terapi rencana terapi
selanjutnya, selanjutnya selanjutnya

64
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALTS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Pengkajian komplikasi: . Pengkajian komplikasi: . Pengkajian


o Kardiovaskular . Kardiovaskular komplikasi:
. Gangguan . Gangguan o Kardiovaskular
keseimbangan asam keseimbangan asam . Gangguan
basa, cairan dan basa, cairan dan keseimbangan asam
elektrolit elektrolit basa, cairan dan
. CKD-MBD . CKD-MBD elektrolit
. Anemia . Anemia . CKD-MBD
. Menginformasikan o Anemia
bahwa pasien . Menginformasikan
berdasarkan bahwa pasien
kondisinya masing- berdasarkan
masing, membutuhkan kondisinya masing-
terapi pengganti ginjal masrng,
membutuhkan terapi
penggantiginjal

o Menunda progresi dari a Pasien dan keluarga a Hemodinamik stabil


CKD memahami rencana o Mencegah terjadinya
. Pencegahan tindakan, proses, serta komplikasi
kegawatan CKD kemungkinan - o Merencanakan terapi
. Mencegah terjadinya kemungkinan yang pengganti ginjal rutin
komplikasi mungkin terjadi
. Merencanakan terapi selama perawatan
pengganti ginjal pada a Pasien mengerti dan
CKD tahap 4-5 dapat bekerjasama
selama proses
pengobatan
a Pasien / keluarga
menandatangani
inform consent
Merencanakan terapi
pengganti gin,jal

Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan

65
BUKU PANDUAN CL'A"CAI. PATHWAY

. Status MR o Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital


lengkap . Pemeriksaan o Pemeriksaan o Pemeriksaan
o Pemeriksaan fisik lengkap fisik lengkap fisik lengkap
fisik lengkap . [Vlelakukan
. Tanda vital konsultasi ke
departemen
lain jika ada
penyakit
penyerta
o Darah rutin, o Darah rutin, . Darah rutin, . Darah rutin,
gula darah, gula darah, gula darah, ureum,
ureum, UTEUM, ureum, kreatinin
kreatinin kreatinin, kreatinin, . Urinalisis
. Analisis gas kadar cystatin elektrolit, rutin
darah, C serum urinalisis rutin
elektrolit . Analisis gas tiap 3 hari
. Urinalisis darah,
rutin, protein elektrolit
urin kuantitatif o Urinalisis rutin
(jika perlu/ . USG ginlal,
sesuai pielogram, CT
indikasi) scan
abdomen jika
diperlukan/
sesuai indikasi
. Biopsi ginjal
bila ada
indikasi
. Fraksi
ekskresi
natrium urin

66
PERHIMPUNAN OOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. [\tlemberikan . Memberikan o Memberikan


O, mulai 2-4 O,mulai 2-4 O,mulai 2-4
Itlmenit, lVmenit, lVmenit,
disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan dengan dengan
saturasi O, saturasi O, saturasi O,
. Pemasangan . Pemasangan . Pemasangan
akses vena akses vena akses vena
o Pemasangan . Pemasangan . Pemasangan
CDL untuk CDL untuk CDL untuk
hemodialisis hemodialisis hemodialisis
bila ada bila ada bila ada
indikasi dialisis indikasi dialisis indikasi dialisis
. Pemasangan . Pemasangan . Pemasangan
kateter urin, kateter urin, kateter urin,
nilai dieresis nilai dieresis nilai dieresis
. Terapi . Terapi . Terapi
supportif/ supportif/ supportif/
nutrisi nutrisi nutrisi
. Bila . Bila . Bila
hipovolemia: hipovolemia: hipovolemia:
- akibat - akibat - akibat
perdarahan: perdarahan: perdarahan:
transfusi transfusi transfusi
PRC dan PRC dan PRC dan
calran carran carran
isotonik, isotonik, isotonik,
hematokrit hematokrit hematokrit
dipertahan- dipertahan dipertahan-
kan sekitar kan sekitar kan sekitar
30% 30% 30o/o
- akibat diare, - akibat diare, - akibat diare,
muntah, muntah, muntah,
asupan asupan asupan
catran carran catran
kurang: kurang: kurang:
berikan berikan berikan
kristaloid kristaloid kristaloid
. Koreksi . Koreksi . Koreksi
gangguan gangguan gangguan
elektrolit dan elektrolit dan elektrolit dan
asam basa: asam basa: asam basa:

67
BUKU PANDUAN CL'ru'CAI- PATHWAY

. kalium: . kalium: o kalium:


dibatasi < 50 dibatasi < 50 dibatasi < 50
meq/hari meq/hari meq/hari
. kalsium: . kalsium: . kalsium:
kalsium kalsium kalsium
karbonat per karbonat per karbonat per
oral 3-4 gram/ oral 3-4 gram/ oral 3-4 gram/
hari hari hari
. fosfat: . fosfat: . fosfat:
alumunium alumunium alumunium
hidroksida atau hidroksida atau hidroksida atau
kalsium kalsium kalsium
karbonat yang karbonat yang karbonat yang
diminum diminum diminum
bersamaan bersamaan bersamaan
dengan makan dengan makan dengan makan
. Dialisis sesuai . Dialisis sesuai . Dialisis sesuai
indikasi. indikasi. indikasi.
Pilihan lain Pilihan lain Pilihan lain
Continuous Continuous Continuous
renal renal renal
replacement replacement replacement
therapy therapy therapy
. Pada GGA . Pada GGA . Pada GGA
post renal: post renal'. post renal:
atasi lSK, atasi lSK, atasi lSK,
pembuatan pembuatan pembuatan
nefrostomi, nefrostomi, nefrostomi,
dan tindakan dan tindakan dan tindakan
khusus lainnya khusus lainnya khusus lainnya
untuk untuk untuk
menghilang- menghilang- menghilang-
kan batu, kan batu, kan batu,
striktur uretra, striktur uretra, striktur uretra,
pembesaran pembesaran pembesaran
prostat prostat prostat

68
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Kebutuhan o Kebutuhan . Kebutuhan a Diet sesuai


kalori: 30 kal/ kalori: 30 kall kalori: 30 kall kebutuhan
kgBB ideal/hari kgBB ideal/hari kgBB ideal/hari dan berat
pada GGA pada GGA pada GGA derajat
tanpa tanpa tanpa sakitnya
komplikasi, lalu komplikasi, lalu komplikasi, lalu
ditambah ditambah ditambah
15-2Oo/o pada 15-20%o pada 15-2Oo/o pada
GGA berat GGA berat GGA berat
. Protein: . Protein: . Protein:
0,8-1,0 gram/ 0,8-1,0 gram/ 0,8-1,0 gram/
kgBB ideal/hari kgBB ideal/hari kgBB ideal/hari
pada GGA pada GGA pada GGA
tanpa tanpa tanpa
komplikasi, lalu komplikasi, lalu komplikasi, lalu
1-1,5 gram/ 1-'1 ,5 gram/ 1-1 ,5 gram/
kgBB ideal/hari kgBB ideal/hari kgBB ideal/hari
pada GGA pada GGA pada GGA
berat berat berat
. Perbandingan . Perbandingan . Perbandingan
karbohidrat karbohidrat karbohidrat
dan lemak: dan lemak: dan lemak:
70:30 70:30 70:30

. Jelaskan . Jelaskan . Jelaskan


kepada kepada kepada
keluarga dan keluarga dan keluarga dan
pasien tentang pasien tentang pasien tentang
kondisi pasien, kondisi pasien, kondisi pasien,
kemungkinan kemungkinan kemungkinan
terjadinya terjadinya terjadinya
komplikasi, komplikasi, komplikasi,
rencana terapi rencana terapi rencana terapi
selanjutnya selanjutnya selanjutnya
r l\tlelatih . Melatih . tvlelatih
mobilisasi mobilisasi mobilisasi
pasif sesuai pasif sesuai pasif / aktif
kemampuan kemampuan sesuar
pasren pasren kemampuan
. Pengkajian pasren secara
komplikasi: bertahap

69
BUKU PANDUAN CI-'AI'CAL PATHWAY

Gangguan
asam basa,
cairan, dan
elektrolit
Sindroma
uremikum
Edema paru
lnfeksi

. Perbaikan . Pasien dan . Perbaikan . Fungsi


fungsi ginjal, keluarga fungsi ginjal, ginjal
. Cegah memahami . Cegah kembali
komplikasi rencana tindakan, komplikasi normal
proses, serta . Pengkajian . Penyebab
kemungkinan risiko infeksi dasar
- kemungkinan nosokomial teratasi
yang mungkin
terjadi selama
perawatan
. Pasien mengerti
dan dapat
bekerjasama
selama proses
perawatan
. Pasien / keluarga
menandatangani
informed consent

. IGD/Ruang Rawat lnap/HCU o Rawat lnap / . Rawat


Rawat lntensif HCU Jalan
(rcu, Hcu . Observasi

70
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIAL]S PENYAKIT DALAM INDONESIA

JEN!S RAWAT JALAN/INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ PRA-HD HD POST HD
TANGGAI: TANGGAL: TANGGAL:
Persiapan untuk pasien Evaluasi pasien HD Evaluasi
HD baru dan pasien HD baru atau pasien HD keluhan
berkomplikasi : berkomplikasi : satu minggu
. Pasien dikajidi poliklinik/ . Dokter jaga ruang HD pasca
IGD/ruang rawat inap memberikan penjelasan tatalaksana
. Setiap tindakan HD harus mengenai tujuan, tata pertama
dengan persetujuan cara, dan risiko tindakan
Konsultan Ginjal HD sesuai dengan
Hipertensi atau Dokter standar informasi dan
Spesialis Penyakit Dalam edukasi pasien HD serta
yang diberikan meminta pernyataan
pelimpahan wewenang tertulis tentang
. Pasien dan keluarga persetujuan HD pada
diberikan penjelasan formulir persetujuan
tentang tujuan, tata tindakan medik, kepada
laksana, dan risiko pasien/keluarga pada
tindakan HD sesuai saat HD pertama kali
dengan standar informasi . Dokter jaga ruang HD
dan edukasi pasien HD, memeriksa pasien
saat akan menjalani HD (termasuk menilai
untuk pertama kali kelayakan akses
. Setelah pasien dan vaskular) dan mengisi
keluarga mengerti dan rekam medic pasien HD
menyetujui tindakan HD, termasuk kajian
dokter poli klinik/ruangan/ komprehensif pasien
IGD menghubungi dialisis
ruangan HD untuk
Evaluasi pasien HD baru
mendapatkan
atau pasien HD rutin :
penjadwalan HD

71
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY

. Pasien/keluarga/petugas . Pasien/keluarga mengurus


ruangan/lGD/poliklinik kelengkapan administrasi
mengurus kelengkapan di Bagian Administrasi HD
administrasi di Bagian . Dokter jaga ruang HD
Administrasi HD memberikan kembali
. Persiapan pasien HD penjelasan tentang tujuan,
rutin: langsung ke ruang tata cara, dan risiko
HD tindakan HD sesuai dengan
standar informasi dan
edukasi pasien HD serta
meminta pernyataan
tertulis tentang persetujuan
HD pada formulir
persetujuan tindakan medik
kepada pasien/keluarga
paling lambat 6 bulan sejak
lembar persetujuan terakhir
dibuat
. Kajian komprehensif dialisis
diisi setiap 1 tahun sekali
pada pasien dengan
kondisi stabil atau lebih
cepat pada pasien yang
tidak stabil.
Persiapan mesin dan
peralatan HD :
o Mesin HD sudah siap pakai
. Persiapan sirkulasi dialisat
sudah selesai
. Persiapan sirkulasi darah
(sirkulasi ekstrakorporeal)
sudah terpasang pada
mesin HD
a Pemeriksaan skrining Pemeriksaan skrining
Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis B, Hepatitis C,
dan HIV untuk pasien dan HIV diulang setiap 6
yang menjalani HD untuk bulan
pertama kali.
Pemeriksaan DPL, BT,
PT, APTT untuk
persrapan pemasan9an
akses vaskular

72
PERHlMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Akses vaksular hemodialisis . Penimbangan berat badan


pilihan adalah fistula jika memungkinkan
arteriovenosa. Setiap . Jika pasien terbukti
pasien yang akan memulai hepatitis B positif, maka
hemodialisis sebaiknya terapi HD diberikan di
sudah dipersiapkan ruangan infeksius/isolasi
sebelumnya akses vaskular . Perawat melakukan
fistula arteriovenosa observasi kondisi umum,
tanda vital, dan evaluasi
Bilamana saat hemodialisis akses vascular
akan dilakukan belum ada . Peresepan HD
akses fistu la arteriovenosa, - Setiap pasien HD baru/
dilakukan pemasangan berkomplikasi akan
kateter hemodialisis melalui diberikan resep HD yang
vena sentral dengan pilihan telah disetujui oleh
utama vena jugularis interna Konsultan Ginjal
kanan. Hipertensi atau Dokter
Spesialis Penyakit
Pemasangan kateter Dalam yang telah
hemodialisis untuk dilakukan diberikan pelimpahan
oleh dokter Sp.PD-KGH, wewenang
Sp.PD yang terlatih, Sp.BV - Untuk pasien HD rutin,
yang terlatih atau SpAn perawat mahir HD dapat
yang terlatih.
melanjutkan resep HD
terakhir kecuali ada
perubahan sesuai
instruksi Konsultan
Ginjal Hipedensi atau
Dokter Spesialis
Penyakit Dalam yang
diberikan pelimpahan
wewenang
- Peresepan HD terdiri
dari:
o Lama HD yang
diinginkan (t, dalam
jam)
o Target ultrafiltrasi
(Liter)
o Kecepatan aliran
darah (Qb, ml/menit)
o Heparinisasi (regular,
minimal

73
BUKU PANDUAN CL'AI'CAL PATHWAY

- Lain-lain: missal transfuse darah,


pemberian eritropoietin, dan lain-lain.
- Kanulasi akses vascular dengan
teknik aseptic
- Menyambungkansirkulasisistemik
(pasien) dengan sirkulasi
ekstrakorporeal
- Pemberian antikoagulan sesuai resep
HD
- Program mesin sesuai dengan resep
HD
- Lama HD
- Kecepatan aliran darah (Qb)
- Kecepatan aliran dialisat (Qd)
- UFR (ultrafiltration rate)
- Lakukan observasi selama HD
berlangsung terhadap pasien dan
mesin HD
- Apabila terjadi komplikasi selama HD
berlangsung terhadp pasien dan
mesin HD
- Apabila terjadi komplikasi selama HD
berlangsung, atasi komplikasi sesuai
dengan SPO yang berlaku
- Jika komplikasi teratasi, HD dapat
dilanjutkan atas persetujuan
Konsultan Ginjal Hipertensi atau
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
yang diberikan pelimpahan
wewenang
- Jika komplikasi tidak teratasi, HD
dapat ditunda/d ihentikan atas
persetujuan Konsultan Ginjal
Hipedensi atau Dokter Spesialis
Penyakit Dalam yang diberikan
pelimpahan wewenang
- Terminasi HD dilakukan saat sesi HD
telah berakhir
- Perawat melakukan pencatatan
prosedur HD di lembar pemantauan
HD sesuai dengan lnstruksi Kerja
pengisian formulir pemantauan HD

74
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

- Lain-lain: missal transfuse darah,


pemberian eritropoietin, dan lain-lain.
- Kanulasi akses vascular dengan
teknik aseptic
- Menyambungkan sirkulasi sistemik
(pasien) dengan sirkulasi
ekstrakorporeal
- Pemberian antikoagulan sesuai resep
HD
- Program mesin sesuai dengan resep
HD
- Lama HD
- Kecepatan aliran darah (Qb)
- Kecepatan aliran dialisat (Qd)
- UFR (ultrafiltration rate)
- Lakukan observasi selama HD
berlangsung terhadap pasien dan
mesin HD
- Apabila terjadi komplikasi selama HD
berlangsung terhadp pasien dan
mesin HD
- Apabila terjadi komplikasi selama HD
berlangsung, atasi komplikasi sesuai
dengan SPO yang berlaku
- Jika komplikasi teratasi, HD dapat
dilanjutkan atas persetujuan
Konsultan Ginjal Hipertensi atau
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
yang diberikan pelimpahan
wewenang
- Jika komplikasi tidak teratasi, HD
dapat ditunda/dihentikan atas
persetujuan Konsultan Ginjal
Hipertensi atau Dokter Spesialis
Penyakit Dalam yang diberikan
pelimpahan wewenang
- Terminasi HD dilakukan saat sesi HD
telah berakhir
- Perawat melakukan pencatatan
prosedur HD di lembar pemantauan
HD sesuai dengan lnstruksi Kerja
penqisian formulir pemantauan HD

75
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

r Edukasi kepada . Edukasi kepada . HD dilakukan rutin


pasien dan keluarga pasien dan keluarga selama t 2-3x/
mengenai kondisi mengenai kondisi minggu selama 4-5
pasien sebelum dan pasien sebelum dan Jam
setelah HD setelah HD . Menjelaskan
. HD dilakukan rutin o Menjelaskan kemungkinan yang
selama + 2-3xlminggu kemungkinan yang dapat terjadi
selama 4-5 jam dapat terjadi selama selama HD
. Menjelaskan HD . Menjelaskan
kemungkinan yang . Menjelaskan kemungkinan
dapat terjadi selama kemungkinan terjadinya
HD terjadinya komplikasi komplikasi
. Menjelaskan . Evaluasi keluhan
kemungkinan satu minggu pasca
terjadinya komplikasi tatalaksana
pertama

Teridentifikasi gejala Teridentifikasi


dan keluhan sesuai gejala dan keluhan
diagnostik sesuai diagnostik

Rawat lnap Ruang Hemodialisa Rawat Jalan

76
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT JALAN Rawat lnap RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 Hari 2 HARI 3-5 HARI 6

o Status MR . Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital


lengkap . Pemeriksaan . Pemeriksaan . Pemeriksaan
. Pemeriksaan fisik fisik lengkap fisik lengkap fisik lengkap
lengkap . Melakukan
. Tanda vital konsultasi ke
. Keluhan mual dan departemen
muntah, disuria, lain jika ada
urgensi, frekuensi, penyakit
frekuensi, nyeri penyerta
pinggang, nyeri
ketok CVA, nyeri
suprapubik, tanda
kehamilan, adanya
indwelling catheter
. Pemeriksaan fisik
lengkap

. Darah rutin, gula o Darah rutin,


darah, ureum, gula darah,
kreatinin ureum,
. Urinalisis rutin, kreatinin
kultur urin, jumlah a Urinalisis
kuman/ml urin, tes rutin
resistensi kuman
. Nilai adanya
pyuria, hematuria
. Tes kehamilan
. USG ginjal
. CT urografi bila
ada indikasi

77
BUKU PANDUAN CI.'N'CAI PATHWAY

o Memberikan 02 o Memberikan o Memberikan . Memberikan


mulai 2-4lU O, mulai 2-4 O, mulai 2-4 O" mulai 2-4
menit, It/menit, Itlmenit, lVmenit,
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi dengan dengan dengan
o2 saturasi O, saturasi O, saturasi O,
. Pemasangan . Memeriksa . Memeriksa o Memeriksa alat
akses vena alat medik alat medik medik yang
. Banyak minum yang yang terpasang di
bila fungsi terpasang di terpasang di tubuh pasien
ginjal masih tubuh pasien tubuh pasien (akses
baik (akses (akses intravena,
. Terapi intravena, intravena, kateter urin,
simptomatik kateter urin, kateter urin, dll). Nilai
. Antibiotika dll). Nilai dll). Nilai diuresis.
empirik untuk diuresis. diuresis. . Banyak minum
gram negatif . Banyak . Banyak bila fungsi
. Tindakan minum bila minum bila ginjal masih
khusus fungsi ginjal fungsi ginjal baik
mungkin dapat masih baik masih baik . Terapi
dilakukan . Terapi . Terapi simptomatik
sesuai dengan simptomatik simptomatik . Antibiotika
faktor . Antibiotika . Antibiotika berdasarkan
penyebab yang berdasarkan berdasarkan pola kuman
mendasari pola kuman pola kuman maupun
maupun maupun berdasarkan
berdasarkan berdasarkan tes resistensi
tes resistensi tes resistensi kuman
kuman kuman
. Tindakan . Tindakan
khusus khusus
mungkin mungkin dapat
dapat dilakukan
dilakukan sesuai dengan
sesuai dengan faktor
faktor penyebab
penyebab yang
yang mendasari
mendasari

Sesuai kebutuhan Sesuai Sesuai Sesuai kebutuhan


kebutuhan kebutuhan

7B
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Edukasi kepada o Jelaskan kepada o Jelaskan o Rencana


pasien dan keluarga dan kepada kepulangan
keluarga pasien tentang keluarga dan . Rencana
mengenar kondisi pasien, pasien tentang kontrol
kondisi pasien, kemungkinan kondisi paska
kemungkinan terjadinya pasien, rawat inap
terjadinya komplikasi, kemungkinan
komplikasi, rencana terapi terjadinya
rencana terapi selanjutnya komplikasi,
selanjutnya o Melatih rencana terapi
serta perawatan mobilisasi pasif / selanjutnya
pasren aktif sesuai . Melatih
kemampuan mobilisasi
pasren secara pasif / aktif
beftahap SESUAI
kemampuan
pasren secara
bertahap

. Demam turun . Pasien dan . Pasien dan


o Hemo-
. Nyeri berkurang keluarga keluarga dinamik
. Hemodinamik memahami memahami stabil untuk
stabil rencana rencana rawat jalan
. Penyebab tindakan, proses, tindakan,
dasar teratasi serta proses, serta
kemungkinan- kemungkinan
kemungkinan -kemungkinan
yang mungkin yang mungkin
terjadi selama terjadi selama
perawatan perawatan
. Pasien mengerti . Pasien
dan dapat mengerti dan
bekerjasama dapat
selama proses bekerjasama
perawatan selama proses
r Pasien / keluarga perawatan
menandatangani
inform consent

Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan

79
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

JALAN RAWAT INAP


RAWAT RAWAT INAP RAWAT INAP
1 HAR! HARI 2 HARI3-4 HAR! 6
TINDAKAN TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:

. Status MR o Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital


lengkap o Pemeriksaan fisik . Pemeriksaan . Pemeriksaan
. Tanda vital lengkap fisik lengkap fisik lengkap
. Pemeriksaan . Melakukan
fisik lengkap konsultasi ke
. Tanda-tanda departemen lain jika
kerusakan ada penyakit
organ target penyerta
o Neurologi
. Kardiovaskular
o mata

. EKG, saturasi . EKG, saturasi 02 . EKG, saturasi


o Darah rutin
o2 . Pemeriksaan o2 o Urin
. Pemeriksaan laboratorium : Darah . Pemeriksaan lengkap,
laboratorium : perifer lengkap, gula laboratorium: termasuk
Darah perifer darah, ureum Darah perifer pemeriksaan
lengkap, gula kreatinin, elektrolit, lengkap, gula sedimen
darah, ureum urinalisis darah, ureum unn,
kreatinin, . Rasio albumin- kreatinin, proteinurin
elektrolit, kreatinin urin elektrolit, kuantitatif
urinalisis, tes . Foto rontgen dada urinalisis
kehamilan . Jika memungkinkan: (diulang 1 kali)
o Rasio albumin- CT scan kepala,
kreatinin urin ekokardiogram,
. Foto rontgen USG ginjal
dada . Pemeriksaan etiologi
hipertensi sekunder
bila ada indikasi

80
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

1. Memberikan O, 1. Memberikan O, 1. Memberikan O, 1. Memberikan O,


mulai 2-4 ll/ mulai 2-4 lt/ mulai 2-4ll/ mulai2-4lU
menit, menit, menit, menit,
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi
o2 o2 o2 o2
2. Pemasangan 2. Memeriksa alat 2. Memeriksa alat 2. Memeriksa alat
akses vena medik yang medik yang medik yang
3. Pemasangan terpasang di terpasang di terpasang di
kateter urin, nilai tubuh pasien tubuh pasien tubuh pasien
dieresis (akses intravena, (akses (akses
4. Tatalaksana kateter urin, dll). intravena, intravena,
hipertensi Nilai diuresis. kateter urin, kateter urin, dll).
Target tata 3. Setelah dll). Nilai Nilai diuresis.
laksana hipertensi mencapai target diuresis. 3. Setelah
emergensr tekanan darah, 3. Setelah mencapai target
berkurangnya obat yang dapat mencapar tekanan darah,
mean arterial blood digunakan: target tekanan obat yang
pressure 20-25% - ACE inhibitor/ darah, obat dapat
dalam waktu 2 jam. Angiotensin yang dapat digunakan:
Setelah diyakinkan Receptor digunakan: - ACE
tidak ada tanda Blocker - ACE inhibitor/
hipoperfusi organ, - Calcium inhibitor/ Angiotensin
penurunan dapat Chanel Angiotensin Receptor
dilanjutkan dalam Blocker Receptor Blocker
2-6 )am sampai - Beta blocker Blocker - Calcium
tekanan darah - Diuretik - Calcium Chanel
160/100-1 1OmmHg thiazide Chanel Blocker
selanjutnya sampai - Clonidin Blocker - Beta blocker
mendekati normal 4. Obat-obat - Beta blocker - Diuretik
Yang digunakan simtomatis - Diuretik thiazide
dalam penanganan: thiazide - Clonidin
Pada hipertensi
- Clonidin 4. Obat-obat
4. Obat-obat simtomatis
urgensr:
. simtomatis
Captopril
peroral:6,25 mg-
50mg/kali dapat
diulang tiap 30
menit

B1
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI. PATHWAY

o Clonidin oral: 75-150 pglkali,


diulang tiap jam sampai dosis total
0,9 mg
. Labetalol 100-200 mg peroral
. Furosemid 20-40 mg peroral

Pada hipertensi emergensi:


. Nicardipin lV: diencerkan dalam
NaCL 0,9% atau dx5% sebanyak
100-200 cc. Diberikan drip 2-'10
mcg/kg/menit atau 2,5-10 mg/jam
sampai tekanan darah tercapai
sesuai kebutuhan. Dosis maksimal
15mg/jam
. Clonidin lV: clonidin 900 mca
dimasukkan dalam cairan infus
glukosa 5% 500cc dan diberikan
dgn mikrodrip 12 tetes/menit, setiap
15 menit dapat dinaikkan 4 tetes
sampai tekanan darah yang
diharapkan tercapai, lalu observasi
4 jam, kemudian ganti dgn oral
sesuai kebutuhan, lalu diturunkan
perlahan-lahan dosisnya
. Diltiazem lV: Diltiazem 10 mg (0,25
mg/kgBB) diberikan dalam 1-3
menit kemudian diteruskan dgn
infus 5-10 mg/jam, observasi 4 jam
kemudian ganti dgn tablet oral.
. Nitrogliserin lV: Diberikan 5 mcg/
menit bolus. Dapat ditingkatkan 5
mcg/menit tiap 3-5 menit
. Nitroprusid lV: infuse 0,25-10 mcg/
kgBB/menit (maksimal 10 menit)

5. Simptomatis lainnya

Diet rendah garam 5 g/hari Diet rendah Diet rendah Diet rendah
garam 5 g/ garam 5 g/ garam5 g/
hari hari hari

82
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Clonidin oral: 75-150 pglkali,


diulang tiap jam sampai dosis total
0,9 mg
. Labetalol 100-200 mg peroral
. Furosemid 20-40 mg peroral

Pada hipedensi emergensi:


. Nicardipin lV: diencerkan dalam
NaCL 0,9% atau dx5oZ sebanyak
100-200 cc. Diberikan drip 2-10
mcg/kg/menit atau 2,5-10 mg/jam
sampai tekanan darah tercapai
sesuai kebutuhan. Dosis maksimal
15mg/jam
o Clonidin lV: clonidin 900 mcg
dimasukkan dalam cairan infus
glukosa 5% 500cc dan diberikan
dgn mikrodrip 12 tetes/menit, setiap
15 menit dapat dinaikkan 4 tetes
sampai tekanan darah yang
diharapkan tercapai, lalu observasi
4 jam, kemudian ganti dgn oral
sesuai kebutuhan, lalu diturunkan
perlahan-lahan dosisnya
. Diltiazem lV: Diltiazem 10 mg (0,25
mg/kgBB) diberikan dalam 1-3
menit kemudian diteruskan dgn
infus 5-10 mg/jam, observasi 4 jam
kemudian ganti dgn tablet oral.
. Nitrogliserin lV: Diberikan 5 mcg/
menit bolus. Dapat ditingkatkan 5
mcg/menit tiap 3-5 menit
o Nitroprusid lV: infuse 0,25-10 mcg/
kgBB/menit (maksimal 10 menit)

5. Simptomatis lainnya

Diet rendah garam 5 g/hari Diet rendah Diet rendah Diet rendah
garam 5 g/ garam 5 g/ garamS g/
hari hari hari

83
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

Edukasi kepada . Jelaskan . Jelaskan . Rencana


pasien dan kepada keluarga kepada keluarga kepulangan
keluarga dan pasien dan pasien . Rencana
mengenat tentang kondisi tentang kondisi kontrol pasca
kondisi pasien, pasien, pasren, rawat inap
kemungkinan kemungkinan kemungkinan o Minum obat
terjadinya terjadinya terjadinya pulang secara
komplikasi, komplikasi, komplikasi, teratur
rencana terapi rencana terapi rencana terapi
selanjutnya selanjutnya selanjutnya
serta perawatan . Melatih . Melatih
pasren mobilisasi pasif mobilisasi pasif
sesuat sesuar
kemampuan kemampuan
pasren pasien

a Konsultasi mata, o Konsultasi mata,


neurologi neurologi

o Hemodinamik o Pasien dan . Pasien mengerti a Hemodinamik


stabil keluarga dan dapat stabil
. Cegah memahami bekerjasama
komplikasi rencana dalam proses
. Monitoring tindakan, perawatan
tanda-tanda proses, serta . Hemodinamik
rebound kemungkinan stabil
phenomena -kemungkinan . Cegah
yang mungkin komplikasi
terjadi selama o Monitoring
perawatan tanda-tanda
. Pasien mengerti rebound
dan dapat phenomena
bekerjasama . Pengkajian
selama proses risiko infeksi
perawatan nosokomial
o Pasien /
keluarga
menandatangani
inform consent

Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan

84
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

AKTIVITAS/ HARI 1 HARI 2 HARI3-19 HARI 20

. Status MR . Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital


lengkap . Pemeriksaan . Pemeriksaan . Pemeriksaan
. Tanda vital fisik lengkap fisik lengkap fisik lengkap
. Pemeriksaan . Melakukan
fisik lengkap konsultasi ke
departemen lain
jika ada
penyakit
penyerta

. Darah rutin, o Darah rutin, . Darah rutin,


. Darah rutin,
profil lipid, profil lipid, urinalisis urinalisis
albumin serum albumin serum, lengkap, lengkap,
o Ureum, ureum, kreatinin, ureum, ureum,
kreatinin, gula darah, kreatinin, kreatinin, gula
elektrolit, gula elektrolit gula darah, darah,
darah . CCT ukur, eGFR elektrolit elektrolit
. Urinalisis . Urin lengkap (dapat (dapat
lengkap o Protein urin diulang tiap diulang tiap 3
. Nilai diuresis, kuantitatif 3 hari) hari)

adanya o Pemeriksaan
hematuria serologis: ANA,
AntidsDNA,
AntibodiSmNA
(nuclear
antigen), profil
komplemen (C3,
c4),
lmunoglobulin
serum, ACA
. Biopsi ginjal

85
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY

1. Memberikan O, 1. Memberikan O, 1. Memberikan 1. Memberikan O,


mulai2-4lU mulai 2-4 ltlmenit, O, mulai 2-4 mulai 2-4ll/
menit, disesuaikan Itlmenit, menit,
disesuaikan dengan saturasi disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi o2 dengan dengan
o2 2. Memeriksa alat saturasi O. saturasi O,
2. Pemasangan medik yang 2. N/emeriksa alat 2. Memeriksa alat
akses vena terpasang di medik yang medik yang
3. Tatalaksana tubuh pasien terpasang di terpasang di
umum: (akses intravena, tubuh pasien tubuh pasien
- Diuretik dapat kateter urine, dll). (akses (akses
diberikan Nilai diuresis. intravena, intravena,
sesuai dengan 3. Tatalaksana kateter urine, kateter urine,
kebutuhan umum: dll). Nilai dll). Nilai
- Tatalaksana - Diuretik dapat diuresis. diuresis.
hipertensi diberikan 3. Melanjutkan 3. Melanjutkan
dengan baik, sesuai dengan terapi yang terapi yang
target TD kebutuhan sebelumnya sebelumnya
<1 30/80 - Tatalaksana telah diberikan telah diberikan
mmHg hipertensi dengan dosis dengan dosis
penghambat dengan baik, penyesuaran penyesuaran
ACE, target TD
penghambat <130/80 mmHg
reseptor penghambat
angiotensin, ACE,
- Statin penghambat
- Suplementasi reseptor
kalsium angiotensin,
- Hidroksiklo- - Statin
rokuin - Suplementasi
(maksimum kalsium
6-6,5 mg/ - Hidroksiklo-
kgBB), kecuali rokuin
bila ada (maksimum
kontraindikasi 6-6,5 mg/
4. Tatalaksana kgBB), kecuali
Khusus: bila ada
kontraindikasi

B6
PERHIMPUNAN DOKTEB SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

NL kelas lla: tidak 4. Tatalaksana Khusus:


memerlukan - NL kelas l: tidak perlu
pengobatan. pengobatan spesifik,
NL kelas llb: dengan namun lebih ditujukan
protein >1 gram, titer untuk gejala ekstra renal
anti ds-DNA tinggi, - NL kelas lla: tidak
dan C. rendah dapat memerlukan
diberikan prednison pengobatan.
20 mg/hari selama 6 - NL kelas llb: dengan
minggu-3 bulan, protein >1 gram, titer
kemudian dosis anti ds-DNA tinggi, dan
diturunkan secara C. rendah dapat
bertahap diberikan prednison 20
NL kelas lll dan lV: mg/hari selama 6
o Mycophenolate minggu-3 bulan,
mofetil(MIMF) kemudian dosis
dengan dosis 2 diturunkan secara
gram/hari, bedahap
terutama bila - NL kelas lll dan lV:
tatalaksana o Mycophenolate
dengan mofetil (MMF)dengan
siklofosfamid dosis 2 gram/hari,
tidak berhasil. terutama bila
Tatalaksana MMF tatalaksana dengan
dikombinasi siklofosfamid tidak
dengan prednison berhasil. Tatalaksana
0,5 mg/kgBB/hari MMF dikombinasi
yang kemudian dengan prednison 0,5
diturunkan mg/kgBB/hari yang
dosisnya kemudian diturunkan
perlahan-lahan. dosisnya perlahan-
Lama tatalaksana lahan. Lama
bisa mencapai tatalaksana bisa
2 bulan mencapai 24 bulan

Alternatif lain: Alternatif lain:


1. Kombinasi steroid dan 1. Kombinasi steroid dan
siklofosfamid yaitu siklofosfamid yaitu
Prednison 0,5 mg/ Prednison 0,5 mg/kgBB/
kgBB/hari selama 4 hari selama 4 minggu, lalu
minggu, lalu dosis dosis diturunkan perlahan-
diturunkan perlahan- lahan sampai dosis
lahan sampai dosis minimal untuk

87
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY

minimal untuk . mengendalikan kelainan


mengendalikan kelainan ekstrarenal ; Siklofosfamid
ekstrarenal; Siklofosfamid 0,5-1 gram/m2 tiap bulan
0,5-1 gram/m2 tiap bulan selama 6 bulan, kemudian
selama 6 bulan, kemudian setiap 2 bulan dengan
setiap 2 bulan dengan dosis dosis yang sama sampai 6
yang sama sampai 6 kali kali pemberian, dosis
pemberian, dosis selanjutnya tiap 3 bulan
selanjutnya tiap 3 bulan juga juga 6 kali pemberian
6 kali pemberian (total (total pengobatan 3 tahun).
pengobatan 3 tahun). 2. Azatioprin 2 mg/kgBB
2. Azatioprin 2 mg/kgBB (relatif (relatif aman untuk
aman untuk perempuan perempuan hamil)
hamil) dikombinasi dengan dikombinasi dengan
prednison prednison
3. Siklosporin dikombinasi 3. Siklosporin dikombinasi
dengan prednison. Dosis dengan prednison. Dosis
awal siklosporin 5 mg/kgBB/ awal siklosporin 5 mg/
hari, lalu diturunkan menjadi kgBB/hari, lalu diturunkan
2,5 mg/kgBB/hari setelah 6 menjad i 2,5 mgl kgBB / hari
bulan setelah 6 bulan
o NL kelas V: . NL kelas V:
Tatalaksana prednison 'l mg/ Tatalaksana prednison 1

kgBB/hari selama 6-12 mg/kgBB/hari selama 6-1 2


minggu. Respon klinis tak minggu. Respon klinis tak
ada: prednison dihentikan. ada: prednison dihentikan.
Terdapat respon: prednison Terdapat respon:
dipertahankan selama 1 -2 prednison dipertahankan
tahun dengan dosis 10 mg/ selama 1-2 tahun dengan
hari. Dapat pula diberikan dosis 10 mg/hari. Dapat
siklosporin pula diberikan siklosporin

. NL kelas Vl: . NL kelas Vl:


Tata Laksana manifestasi Tatalaksana manifestasi
ekstrarenal. Tata Laksana ekstrarenal. Tata Laksana
suportif untuk suportif untuk
memperlambat penurunan memperlambat penurunan
fungsi ginjal: restriksi fungsi ginjal: restriksi
protein, penatalaksanaan protein, penatalaksanaan
hipertensi, pengikat fosfor hipertensi, pengikat fosfor
oral, dan vitamin D oral, dan vitamin D

8B
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

a Diet rendah a Diet rendah . Diet rendah o Diet rendah


garam bila garam bila garam bila garam bila
terdapat edema terdapat edema terdapat edema terdapat edema
dan hipertensi, dan hipertensi, dan hipertensi, dan hipertensi,
rendah lemak rendah lemak bila rendah lemak rendah lemak
bila terdapat terdapat bila terdapat bila terdapat
dislipidemia dislipidemia atau dislipidemia dislipidemia
atau sindrom sindrom nefritik, atau sindrom atau sindrom
nefritik, rendah rendah protein nefritik, rendah nefritik, rendah
protein sesuai sesuai derajat protein sesuai protein sesuai
derajat penyakit penyakit derajat penyakit derajat penyakit

a Edukasi kepada . Jelaskan kepada . Jelaskan o Rencana


pasien dan keluarga dan kepada kepulangan
keluarga pasien tentang keluarga dan a Rencana kontrol
mengenar kondisi pasien, pasien tentang paska rawat
kondisi pasien, kemungkinan kondisi pasien, rnap
kemungkinan terjadinya kemungkinan a Hindari
terjadinya komplikasi, terjadinya kehamilan bila
komplikasi, rencana terapi komplikasi, nefritis lupus
rencana terapi selanjutnya rencana terapi masih aktif
selanjutnya . Melatih mobilisasi selanjutnya
serta pasif sesuai . Melatih
perawatan kemampuan mobilisasi pasif
pasren paslen SESUAI
a Edukasi . Hindari kehamilan kemampuan
rencana biopsi bila nefritis lupus pasren
ginjal, jika masih aktif . Hindari
diperlukan kehamilan bila
nefritis lupus
masih aktif

. Berkurangnya . Pasien dan . Berkurangnya . Berkurangnya


manifestasi keluarga manifestasi manifestasi
inflamasi memahami inflamasi inflamasi
. Berkurangnya rencana tindakan, . Berkurangnya o Berkurangnya
gejala proses, serta gejala gejala
ekstrarenal kemungkinan ekstrarenal ekstrarenal
. Perbaikan - kemungkinan . Perbaikan . Perbaikan
fungsi renal yang mungkin fungsi renal fungsi renal

B9
BUKU PANDU AN CLI NICAL PATHWAY

. Cegah . terjadi selama . Cegah . Cegah relaps


komplikasi perawatan komplikasi o Cegah efek
. Pasien mengerti . Pengkajian samping terapi
dan dapat risiko infeksi jangka panjang
bekerjasama nosokomial
selama proses
perawatan

Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan

90
PERHIMPUNAN DOKTER SPESTALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT JALAN RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HARI2 HARI3-g HARI 10
TINDAKAN TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:

. Status MR . Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital


lengkap . Pemeriksaan . Pemeriksaan . Pemeriksaan
. Tanda vital fisik lengkap fisik lengkap fisik lengkap
o Pemeriksaan . Melakukan
fisik lengkap konsultasi ke
departemen
lain jika
diperlukan

. Pemeriksaan . Pemeriksaan . Pemeriksaan


. Darah rutin,
laboratorium: laboratorium: laboratorium: UTEUM,

darah lengkap, darah lengkap, darah kreatinin


hitung jenis ureum, lengkap,
o Urinalisis
leukosit, kreatinin, fungsi ureum, rutin
sedimentasi hati, elektrolit, kreatinin,
eritrosit, ureum, urinalisis rutin, fungsi hati,
kreatinin, BUN, GDS (dapat elektrolit,
LDH, CPK, tCS diperiksa tiap 3 urinalisis
fungsi hati, hari) rutin, GDS
elektrolit, Gula . ANCA dengan (dapat
darah ELISA diperiksa
. Urinalisis rutin subtyping,liler tiap 3 hari)
. Protein urin cryoglobulin
kuantitatif serum, level
o C-reactive komplemen
protein (CRP) (c3, c4), , titer
. BT, CT, PT, ANA, circulating
APTT untuk anti-GBM
persiapan biopsi antibody
. Foto rontgen . HbsAg, anti
dada HCVS

91
BUKU PANDUAN CL'N'CAI PATHWAY

. Serum/urin
elektroforesis
. Foto rontgen
dada, rontgen
sinus (Waters),
USG abdomen,
CT scan dada dan
SINUS
. Biopsi ginjal

o Memberikan Oz . Memberikan Oz . Memberikan Oz . N/emberikan


mulai 2-4 ltlmenit, mulai 2-4 ltlmenit, mulai 2-4ll/ O, mulai 2-4
disesuaikan disesuaikan menit, Itlmenit,
dengan saturasi dengan saturasi disesuaikan disesuaikan
o2 o2 dengan saturasi dengan
. Pemasangan o Pemasangan o2 saturasi O,
akses vena akses vena . Memeriksa alat . Memeriksa
. Pemasangan . Pemasangan medik yang alat medik
kateter urin, nilai kateter urin, nilai terpasang di yang
diuresis, adanya diuresis, adanya tubuh pasien terpasang di
hematuria hematuria (akses tubuh pasien
. Kortikosteroid: . Kortikosteroid: intravena, (akses
Metilprednisolone Metilprednisolone kateter urin, intravena,
500-1000 mg/hari 500-1000 mg/hari dll). Nilai kateter urin,
(iv) selama 3 hari. (iv) selama 3 hari. diuresis, dll). Nilai
Selanjutnya Selanjutnya hematuria. diuresis,
pengobatan pengobatan Ganti kateter hematuria
kausal sesuai kausal sesuai urin pada hari . Melanjutkan
etiologi RPGN. etiologi RPGN ke-5 atau aff terapi
. ACE inhibitor atau . jika sudah tidak sebelumnya
ARB dapat c ACE inhibitor alau diperlukan dengan
digunakan untuk ARB dapat o Melanlutkan penyesuaian
menambah efek digunakan untuk terapi dosis
penurunan menambah efek sebelumnya
proteinuria penurunan dengan
proteinuria penyesuaran
dosis

. Diet rendah Diet rendah o Diet rendah


a Diet rendah
garam, rendah garam, rendah garam, rendah garam,
protein (0,8/kg/ rotein (0,8/kg/ protein (0,8/ rendah
hari) hari) kglhari) rotein (0,8/
kglhari)

92
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAK]T DALAM INDONESIA

o Diet rendah o Diet rendah o Diet rendah


o Diet rendah
kalium jika ada kalium jika ada kalium jika ada kalium jika
hiperkalemia hiperkalemia hiperkalemia ada
. Cegah . Cegah o Cegah hiperkalemia
terjadinya terjadinya terjadinya
. Cegah
malnutrisi malnutrisi malnutrisi terjadinya
malnutrisi
. Edukasi kepada . Jelaskan . Jelaskan
. Edukasi
pasien dan kepada kepada konsumsi
keluarga keluarga dan keluarga dan obat pulang
mengenai pasien tentang pasien tentang yang
kondisi pasien, kondisi pasien, kondisi pasien, diberikan
kemungkinan kemungkinan kemungkinan oleh dokter
terjadinya terjadinya terjadinya untuk 1
komplikasi, komplikasi, komplikasi, mrnggu
rencana terapi rencana terapi rencana terapi
. Masih ada
selanjutnya selanjutnya selanjutnya kemungkinan
seda perawatan . Pasien . Pasien terjadinya
pasien di ruang mendapatkan mendapatkan relaps
perawatan terapi immuno- terapi immuno- setelah
observasi suppressrve, suppressrve, pengobatan
. Edukasi sehingga harus sehingga harus jangka
tindakan biopsi dijelaskan efek dijelaskan efek panjang,
ginjal, jika samping dari samping dari dengan
diperlukan terapi terapi gejala daan
. Pengkajian . Melatih . Melatih tanda seperti
komplikasi: mobilisasi mobilisasi keluhan awal
- Relaps pasif sesuai pasif sesuai
- Gagalginjal kemampuan kemampuan
- Edema paru pasren pasren
- Pulmonary
hemorrhage
- Gagal napas

93
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY

. Perbaikan . Perbaikan . Perbaikan


o Perbaikan
fungsi ginjal, fungsi ginjal, fungsi ginjal, fungsi ginjal,
. Mengurangi . Mengurangi . Mengurangi
. Mengurangi
morbiditas dan morbiditas dan morbiditas dan morbiditas
mencegah mencegah mencegah dan
komplikasi komplikasi komplikasi mencegah
o Perbaikan dari . Perbaikan dari . Perbaikan dari komplikasi
manifestasi manifestasi manifestasi o Perbaikan
vaskulitis vaskulitis vaskulitis dari
sistemik sistemik sistemik manifestasi
. Cegah o Cegah . Cegah vaskulitis
komplikasi komplikasi komplikasi sistemik
. Pengkajian
. Cegah relaps
risiko infeksi
. Cegah efek
nosokomial samprng
terapi jangka
panlang

rawat inap rawat inap rawat inap rawat jalan

94
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o Status MR . Tanda vital . Tanda vital o Berkas


lengkap . Pemeriksaan . Pemeriksaan kepulangan/
. Tanda vital fisik lengkap fisik lengkap transfer
o Pemeriksaan . Melakukan . Resume
fisik lengkap konsultasi ke medis
departemen o Resep
lain jika ada pulang
penyakit o Tanda vital
penyerta

. Darah rutin, . Darah rutin, . Darah rutin,


. Darah rutin,
hemostasis, elektrolit, gula elektrolit, elektrolit,
elektrolit, gula darah gula darah gula darah
darah r Pemeriksaan o Profil lipid, . Urin lengkap,
. Profil lipid, tes imunologi ANA, tes fungsi termasuk
fungsi hati, Antids DNA, hati, ureum, pemeriksaan
ureum, C3, C4 kreatinin sedimen urin
kreatinin . lgA, lgG, lgM . Albumin
. Albumin . HbsAg, Anti serum
serum HCV Anti HIV o Urin lengkap,
. Urin lengkap, . Bf /CT, Pf / termasuk
termasuk APTT untuk pemeriksaan
pemeriksaan persrapan sedimen urin
sedimen urin, biopsi ginjal . Biopsi ginjal
protein urin
kuantitatif

95
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY

o Memberikan o Memberikan . Memberikan o Memberikan


O, mulai 2-4 O, mulai 2-4 lU O, mulai 2-4 O,mulai 2-4
lUmenit, menit, lVmenit, lVmenit,
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan dengan dengan dengan
saturasi O, saturasi O, saturasi O, saturasi O,
. Pemasangan o Memeriksa alat . Memeriksa alat . Memeriksa alat
akses vena medik yang medik yang medik yang
. Pemasangan terpasang di terpasang di terpasang di
kateter urin, tubuh pasien tubuh pasien tubuh pasien
nilai diuresis (akses (akses (akses
. Tirah baring, intravena, intravena, intravena,
berhenti kateter urine, kateter urine, kateter urine,
merokok dll). Nilai dll). Nilai dll). Nilai
. Diuretik: diuresis. diuresis. diuresis.
furosemid oral, o Tirah baring, o Tirah baring, . Tirah baring,
dapat berhenti berhenti berhenti
dikombinasi merokok merokok merokok
dengan tiazid, o Diuretik: o Diuretik: . Diuretik:
metalazon atau furosemid oral, furosemid oral, furosemid oral,
asetazolamid dapat dapat dapat
. Anti hipertensi dikombinasi dikombinasi dikombinasi
dan control dengan tiazid dengan tiazid dengan tiazid
proteinuria: . Anti hipertensi . Anti hipertensi . Anti hipertensi
ACE inhibitor, dan control dan control dan control
antagonis proteinuria: proteinuria: proteinuria:
reseptor ACE inhibitor, ACE inhibitor, ACE inhibitor,
angiotensin ll, antagonis antagonis antagonis
atau bila reseptor reseptor reseptor
diperlukan angiotensin ll, angiotensin ll, angiotensin ll,
dapat atau bila atau bila atau bila
dikombinasi diperlukan diperlukan diperlukan
keduanya dapat dapat dapat
setelah dikombinasi dikombinasi dikombinasi
berkonsultasi keduanya keduanya keduanya
dengan setelah setelah setelah
konsultan berkonsultasi berkonsultasi berkonsultasi
untuk dengan dengan dengan
mengurangr konsultan konsultan konsultan
proteinuria untuk untuk untuk
mengurangr mengurangr mengurangi
proteinuria proteinuria proteinuria

96
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESTA

. Obat o Obat penurun o Obat penurun . Obat penurun


hiperlipidemia lemak lemak lemak golongan
golongan golongan golongan statin:
statin: statin: stati n: simvastatin,
simvastatin, simvastatin, simvastatin, pravastatin,
pravastatin, pravastatin, pravastatin, lovastatin,
lovastatin, lovastatin, lovastatin, atorvastatin
atorvastatin atorvastatin atorvastatin . Pengobatan
. Pengobatan . Pengobatan a Pengobatan kausal sesuai
kausal sesuai kausal sesuai kausal sesuai etiologiSN
etiologi SN etiologi SN etiologiSN
o Diet rendah . Diet rendah o Diet rendah o Diet rendah
garam garam garam garam
. Restriksi cairan . Restriksi cairan . Restriksi cairan o Restriksi cairan
pada edema pada edema pada edema pada edema
o Restriksi . Restriksi . Restriksi . Restriksi
protein dengan protein dengan protein dengan protein dengan
diet protein 0,8 diet protein 0,8 diet protein 0,8 diet protein 0,8
gram/kgBB gram/kgBB gram/kgBB gram/kgBB
ideal/hari + ideal/hari + ideal/hari + ideal/hari +
ekskresi ekskresi ekskresi ekskresi protein
protein dalam protein dalam protein dalam dalam urin/24
urin/24 jam. urin/Z4 jam. urin/24 jam. jam. Bila fungsi
Bila fungsi Bila fungsi Bila fungsi ginjal sudah
ginjal sudah ginjal sudah ginjal sudah menurun, diet
menurun, diet menurun, diet menurun, diet protein
protein protein protein disesuaikan
disesuaikan disesuaikan disesuaikan hingga 0,6
hingga 0,6 hingga 0,6 hingga 0,6 gram/kgBB
gram/kgBB gram/kgBB gram/kgBB ideal/hari +
ideal/hari + ideal/hari + ideal/hari + ekskresi protein
ekskresi ekskresi ekskresi dalam urin/24
protein dalam protein dalam protein dalam lam
urin/24 jam urin/24 jam urin/24 iam o Diet rendah
o Diet rendah o Diet rendah o Diet rendah kolesterol: <
kolesterol: < kolesterol: < kolesterol: < 600m9/hari
600m9/hari 600m9/hari 600m9/hari

97
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY

o Edukasi kepada . Jelaskan . Jelaskan . Rencana


pasien dan kepada kepada kontrol di
keluarga keluarga dan keluarga dan poliklinik
mengenar pasien tentang pasien tentang setelah
kondisi pasien, kondisi pasien, kondisi pasien, perawatan
kemungkinan kemungkinan kemungkinan . Edukasi
terjadinya terjadinya terjadinya konsumsi
komplikasi, komplikasi, komplikasi, obat pulang
rencana terapi rencana terapi rencana terapi yang
selanjutnya selanjutnya selanjutnya diberikan
serta perawatan . Melatih . Melatih oleh dokter
pasren mobilisasi mobilisasi untuk 1
pasif sesuai pasif sesuai mrnggu
Pengkajian
kemampuan kemampuan . Kontrol lebih
komplikasi:
o pasren pasien dini jika ada
penyakit ginjal
keluhan
kronik
o berulang
Tromboemboli
akibat
hiperkoagulasi
o lnfeksi sampai
dengan sepsis
. Malnutrisi kalori
dan protein
. Efek toksik obat
yang terikat
pada protein
. Hipertensi

. Hemodinamik . Pasien dan o Pasien dan . Perbaikan


stabil keluarga keluarga keluhan,
memahami memahami etiologi
rencana rencana diketahui,
tindakan, tindakan, cegah
proses, serta proses, serta komplikasi,
kemungkinan kemungkinan tindak lanjut
- kemungkinan - kemungkinan pengobatan
yang mungkin yang mungkin jelas
terjadi selama terjadi selama
perawatan perawatan

9B
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o Pasien mengerti . Pasien mengerti


dan dapat dan dapat
bekerjasama bekerjasama
selama proses selama proses
perawatan perawatan
. Pasien / keluarga . Pasien / keluarga
menandatangani menandatangani
informed consenf informed consent

Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan

99
BUKU PANDUAN CL"V'CAI- PATHWAY

10 hari

JEN!S RAWAT RAWAT


AKTIVITAS/ PRA. PRA-
TRANSPLANTASI POST-
TINDAKAN TRANSPLANTASI TRANSPLANTASI GINJAL TRANSPLANTASI
GINJAL GINJAL HARI

o Resipien . Dokter . lnformed . Dokter


o Mengevaluasi . Nilai kesadaran consent dan . Nilai kesadaran
indikasi dan pasren pernyataan pasren
kontraindikasi . Memeriksa telah . Memeriksa
transplantasi tanda-tanda vital ditandatangani tanda-tanda
ginjal . Nilai adanya . Keadaan vital
o Melakukan tanda-tanda umum donor o Nilai adanya
lnformed edema pulmo, dan pasien tanda-tanda
consent volume overload baik edema paru,
mengenar . Melakukan . Semua obat volume overload
risiko, prosedur, re-anamnests yang . Melakukan
dan komplikasi dan pemeriksaan dibutuhkan re-anamnests
operasi, efek fisik ulang selama pasien dan
samping dan o Membuat status di kamar pemeriksaan
risiko obat medis operasi telah fisik ulang
tmunosupresan, . Melakukan lengkap . Membuat status
angka statistik konsultasi ke medis
harapan hidup departemen lain . lvlelakukan
ginjal transplan jika ada penyakit koordinasi
dan morbiditas, penyerta dengan tim
sefta . Meresepkan / transplantasi
pentingnya menyiapkan ginjal
kepatuhan obat- obatan, . Meresepkan /
untuk berobat. cairan, dan menyiapkan
alat-alat yang obat-obatan,
dibutuhkan . cairan, dan
alat-alat yang
dibutuhkan

100
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Donor . Perawat . Perawat


. Mengevaluasi . Menghubungi . Menghubungi
indikasi dan Dokter ketika Dokter ketika
kontraindikasi pasien masuk pasien masuk
transplantasi ruang rawat inap ruang rawat inap
ginjal . Memeriksa . Memeriksa
. Melakukan tanda-tanda vital/ tanda-tanda vital/
inform consent 2 jam 2 jam
mengenar . Melengkapi . Melengkapi
transplantasi pengkajian risiko pengkajian risiko
ginjal kepada o Membuat status . Membuat status
calon donor medis medis
dan keluarga . Memasang . Memasang
bedside monitor bedside monitor
secara kontinu secara kontinu
. Memberikan Oz . Memberikan Oz
mulai 2-4 liter/mnt mulai 2-4 liter/mnt
, disesuaikan , disesuaikan
dengan saturasi O, dengan saturasi O,
. Nilai kesadaran, o Nilai kesadaran,
adanya tanda- adanya tanda-
tanda sesak tanda sesak
. Memeriksa alat . Memeriksa alat
medik yang medik yang
terpasang di tubuh terpasang di tubuh
pasien (akses pasien (akses
intravena, kateter intravena, kateter
urin, dll) urin, dll)
o Nilai diuresis, . Nilai diuresis,
keseimbangan keseimbangan
carran carran
. Monitoring adanya
hematuria

RESIPIEN PERSIAPAN EVALUASI MINGGU


Persiapan awal: PRAOPERASI PERTAMA PASKA
a. Anamnesis, RESIPIEN OPERASI
pemeriksaan o Memastikan semua DONOR
fisik semua persrapan operasr . Pemeriksaan
sistem dan telah dilakukan hemodinamik dan
pemeriksaan o Modalitas terapi pernapasan,
penunjang pengganti ginjal produksi urin
untuk menilai sebelumnya dilakukan secara

101
BUKU PANDUAN CT'N'CAT PATHWAY

kondisi pasien dilanjutkan. berkala sesuai


untuk menjalani Hemodialisis kebutuhan
operasi dan dilakukan sesuai . Pemeriksaan
menilai adanya jadwal sebelumnya rontgen toraks,
kontraindikasi atau bila perlu EKG, dan
transplantasi frekuensi dapat laboratorium
b. Penilaian status ditambah selama
nutrisi . CAPD dijalankan perawatan sesuai
sebagaimana indikasi
Penilaian untuk
sebelumnya atau
mencegah rejeksi RESIP!EN
bila diperlukan .
akut Tanda vital dan
dikombinasi
a. Kompatibilitas kondisi umum
dengan HD .
golongan darah Pemeriksaan
. Catat dan pantau
ABO tanda vital:
obat-obatan yang
b. Cross match tekanan darah,
selama ini
c. Pemeriksaan tissue frekuensi nadi,
digunakan.
typing: human pernapasan,
Obat-obatan yang
leucocyte antigen suhu, dan
mempengaruhi
(HLA) tekanan vena
tindakan operasi
sentral) dilakukan
Pemeriksaan dihentikan
setiap jam atau
laboratorium khusus (clopidogrel,
lebih sering
transplantasi aspirin, dll) . Pemeriksaan
a. Virologi: hepatitis . Hubungi anggota
laboratorium
(Hepatitis B virusl tim lain yang
dilakukan per hari
HBV, hepatitis C terlibat dalam
9DPL, Ureum,
virus/HClt), tindakan operasi
kreatinin, fungsi
cytomegalovirus untuk
hati, elektrolit,
(CMV), human mempersiapkan
urinalisis,
immunodefficiency kondisi pasien
albumin/globulin.
vlrus (HlV), HSV praoperasr
PT/APTT, glukosa
(Herpes Simplex . Lengkapi
darah, kalsium,
Virus) pemeriksaan atau
fosfor, dan asam
b. lnfeksi: Yenereal konsultasi ke
urat
dlsease research bagian lain yang o Pemberian cairan
laboratory (VDRL), belum sempat
pengganti
Treponema dilakukan
intravena
Pallidum o Evaluasi kondisi
berdasarkan
Hemagglutination pasien terkini:
produksi urin per
(rPHA) tekanan darah,
jam
berat badan, jumlah
urin, volume
overload, infeksi, dll

102
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Pemeriksaan . Perbaikan kondisi . Pada kondisi


radiologi khusus pasien poliuria, asupan
o Ultrasonografi berdasarkan cairan diberikan
abdomen kondisi terkini: 60-80% dari output
. Digital subtraction optimalisasi dosis setelah hari kedua
angiography (DSA) obat, pengaturan pascatransplantasi
atau CT Angiografi keseimbangan . Produksi drain
atau MRA iliaka cairan, pengaturan dipantau secara
o Pemeriksaan lain ulang frekuensi berkala dan
o Endoskopi saluran dan dosis HD dilepaskan sesuai
cerna (menambah dengan keputusan
. Pemeriksaan untuk frekuensi, dokter bedah
mencari sumber ultrafiltrasi), . EVALUAS! FUNGSI
infeksi sesuai organ pemberian GRAFT
[rHT, sigi, antibiotika . Penurunan produksi
kebidanan), . Evaluasi urin atau
pemeriksaan akses ketersediaan obat peningkatan
vaskular, exit-site yang dibutuhkan kreatinin
kateter tenckhoff yaitu antibiotika menandakan
serta kultur dan tes profilaksis, heparin, perlunya evaluasi
sensitivitas dari rmunosupresan. fungsi graf. Lakukan
cairan dialisat . Pemeriksaan evaluasi
pasien peritoneal penunjang 1-2hari keseimbangan
dialisis sebelum operasi cairan, nyeri pada
. Darah lengkap, graft (kecurigaan
Pemeriksaan status
ureum, kreatinin, terjadi rejeksi akut)
psikiatrik
SGOT/SGPT, . Lakukan biopsi ginjal
GDP/Zjam PP, transplan untuk
DONOR
elektrolit, memastikan rejeksi
Persiapan awal
hemostasis, AGD, akut
a. Anemnesis,
EKG . Jika terjadi rejeksi
pemeriksaan fisik,
. Hemodialisis akut, berikan terapi
dan pemeriksaan
terakhir dilakukan segera yaitu
penunjang untuk
sehari sebelum meilprednisolon
menilai toleransi intravena dosis tinggi
operasr:
operasr
b. Pemeriksaan untuk PERSIAPAN
menilai PRAOPERASI
kontraindikasi DONOR
menjadi donor . Memastikan semua
ginjal persiapan operasi
c. Pemeriksaan telah dilakukan
toleransi operasi

103
BUKU PANDUAN CL"V'CAI- PATHWAY

Pemeriksaan untuk . Mengevaluasi


kecocokan jaringan hemodinamik
a. Kompatibilitas golongan donor
darah ABO . Menandatangani
b. Cross match informed consent
c. Pemeriksaan tissue tindakan operasi
typing: hu man leucocyte
antigen (HIA\

Pemeriksaan laboratorium
khusus transplantasi
a. Virologi: hepatitis
(Hepatitis B viruslHBV
hepatitis C virus/ HClr),
c yto megal ovlrus (CMV),

hu man i m m u nodeffi ciency


virus (HlV), HSV (Herpes
simplex virus)
b. lnfeksi: Yenereal dlsease
research laboratory
(VDRL), Treponema
Pallidum
H emaggluti nafion fl-PHA)

Pemeriksaan radiologi
khusus
a. USG abdomen
b. BNO-IVB renogram
c. CT angiografi arteri renalis
Penilaian status psikiatrik
Pemeriksaan penunjang
untuk resipien dan donor r

. Laboratorium
Darah rutin, hemostasis
lengkap, GDN/2 jam PB
ureum, kreatinin, asam
urat, albumin, globulin,
SGOT/SGPT, profil lipid,
AGD, urin lengkap, CCT,
elektrolit
. EKG
. Foto rontgen dada

104
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

RESIPIEN o Tacrolimus'1 x INTRA OPERASI TATALAKSANA


. Koreksi anemia 1mg saat . Hal yang perlu KOMPLIKASI
dengan target Hb perawatan pra diperhatikan . Jika terjadi anuria
10-12 gldt transplantasi intraoperasi: atau oliguria,
(evaluasi status . . lrigasi ginjal evaluasi
besi terlebih . Koreksi anemia transplan penyebab.
dahulu). Jika dengan target Hb dengan cairan Dilakukan
terdapat defisiensi 1o-12 g/dt Custadiol di pemeriksaan
besi fungsional (evaluasi status dalam NaCl USG abdomen
(ferritin serum > besi terlebih 0,9% dingin untuk menilai
100 ng/ml dan dahulu). Jika . Mencatat obstruksi pada
saturasi transferin terdapat waktu: warm ginjal transplan
<2O%) maupun defisiensi besi ischemic time dan doppler
defisiensi absolut fungsional (ferritin l, cold untuk melihat
(ferritin serum > serum > 100 ng/ ischemic time, anastomosis. Jika
100 ng/ml dan ml dan saturasi warm aliran darah ke
saturasi transferin transferin <2O%) ischemic time ginjal transplan
<2Oo/o) diberikan maupun I berhenti maka
terapi besi defisiensi absolut . Kapan urin dilakukan
parenteral dengan (ferritin serum > keluar reoperasi untuk
iron sucrose atau 100 ng/ml dan . Dilakukan melihat penyebab
iron dextran 100 saturasi transferin USG dan dan memperbaiki
mg diencerkan <2O%) diberikan doppler masalah
daam 100 ml NaCl terapi besi intraoperasi . Jika terjadi
0,9% drip dalam parenteral setelah perdarahan,
15 sampai 30 dengan iron anastomosis evaluasi
menit. sucrose atau iron ginjal penyebab
. Pada anemia dextran 100 mg transplan apakah akibat
dengan Hb <1 0 g/ diencerkan daam selesai pembedahan
dl dan status besi 100 ml NaCl dilakukan, atau faktor
cukup, dapat 0,9% drip dalam sebelum medis. Lakukan
diberikan 15 sampai 30 dilakukan evaluasi Hb,
erythropoietin menit. penutupan fungsi
stimulating agent . Pada anemia dinding perut hemostasis,
(ESA): dengan Hb <10 . Mengingatkan USG abdomen.
- Epoietin alfa g/dl dan status operator untuk Singkirkan
dan beta: besi cukup, dapat mengambil penyebab akibat
dimulai dengan diberikan biopsi pada faktor medis
2000-5000 tu erythropoietin ginjal untuk mencari
2x seminggu stimulating agent transplant kemungkinan
atau 80-120 (ESA): masalah
unit/kgBB/ . Epoietin alfa dan pembedahan
minggu SC beta: dimulai

105
BUKU PANDUAN CI-"V'CAI- PATHWAY

- Continuous . dengan 2000- EVALUAS! OBAT-OBATAN


erythropoiesis 5000 lU 2x SEGERA Obat
receptor seminggu atau PASKA rmunosupresan
activator 80-120 unit/ OPERASI yang digunakan
(c.E.R.A) kgBB/minggu . Di mulai saat pada transplantasi
dapat SC pasren ginjal terdiri dari
diberikan 0,6 . Continuous berada di terapi induksi
pg/kgBB atau erythropoiesis ruang dan terapi
50-75 pg per receptor activator pemulihan pemeliharaan
mtnggu (C.E.R.A)dapat . Meliputi . Terapi induksi
. Transfusi PBC diberikan 0,6 pg/ evaluasi . Basiliximab 20
dapat diberikan kgBB atau 50-75 hemodinamik mg lV 2 jam
bersamaan pg per mrnggu dan sebelum operasi
dengan dialisis . Transfusi PRC pernapasan, dan dosis kedua
atau sesuai dapat diberikan produksi urin diberikan 20 mg
dengan kondisi bersamaan setiap jam, lV pada hari ke-4
klinis pasien dengan dialisis penilaian pascaoperasr
. Pengikat fosfat: atau sesuai status . Pada pasien
kalsium karbonat dengan kondisi volume, dengan risiko
(CaCOr), kalsium klinis pasien laboratorium imunologis yang
asetat, dengan . Pengikat fosfat: sesuat tinggi dianjurkan
target PTH 150 kalsium karbonat indikasi, pemberian
dan 300 pg/ml (CaCO.), kalsium komplikasi lymphocyte-
. Kalsitriol asetat, dengan pembedahan, depleting agent
(1,25(OH2D3)): target PTH 150 dan periode (antithymocyte
pemberiannya dan 300 pg/ml transfer ke globulin/ATG)
dibatasi pada . Kalsitriol ruang rawat atau ditambahkan
pasien dengan (1,25(OH2D3)): rituximab dan
kadar fosfat pemberiannya IVIG
darah normal, dibatasi pada
Terapi
dan kadar PTH > pasien dengan
pemeliharaan awal
2,5 kali normal kadar fosfat
o . Diberikan
Statin atau fibrat: darah normal,
kombinasi
dipertimbangkan dan kadar PTH >
rmunosupresan
diberikan pada 2,5 kali normal
termasuk
pasien dengan . Statin atau fibrat:
calcineurin
dislipidemia dipertimbangkan
. inhibitor/CNl dan
Obat anti diberikan pada
obat
diabetes perlu pasien dengan
antiproliferatif ,
dipertimbangkan dislipidemia
jika kadar gula dengan atau
tanpa
darah tinggi
kortikosteroid

106
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM lNDONESIA

o Kontrol . Obat anti o Tacrolimus dosis awal


asidosis diabetes perlu 0,15-0,3 mg/kgBB/
metabolik dipertimbangkan hari selanjutnya dosis
dengan target jika kadar gula pemeliharaan sesuai
HCO320-22 darah tinggi dengan kadar
mEq/l . Kontrol asidosis tacrolimus dalam
o Koreksi metabolik darah dan fungsi
gangguan dengan target ginjal transplan.
elektrolit HCOs20-22 Target awal kadar
mEq/l tacrolimus darah
. Koreksi adalah 6-8 ng/ml
gangguan . Cyclosporin dosis
elektrolit awal4-10 mg/kgBB/
hari dilanjutkan dosis
pemeliharaan sesuai
kadar cyclosporin
darah
. Methylprednisolon
500 mg lV selama 3
hari berturut-turut
dimulai saat
intraoperasi sebelum
klem dilepas,
kemudian dalam
waklu 24 jam dan 48
jam berikutnya
diberikan dengan
dosis yang sama.
Dosis steroid
diturunkan mulai hari
keempat menjadi 20
mg.hari setara
prednison
(metilprednisolon 16
/hari)
a Mycophenolate
mofetil(MMF) 1000
mg diberikan 2 kali
sehari
Mlycophenolicacid
(MPA: 720 mg
diberikan 2 kali sehari

107
BUKU PANDU AN CLINICAL PATHWAY

Perubahan diit dan . Asupan oral dan


gaya hidup untuk makanan padat
mengoreksi atau diberikan pada hari
memperbaiki ke 2-3
malnutrisi, pascaoperasr
dislipidemia, . Pada asupan oral
obesitas, yang lambat dan
osteodistrofi renal, tidak adekuat,
dan hipertensi diberikan intervensi
nutrisi agresif
yang meliputi
suplemen oral,
tube feeding,
nutrisi parenteral
total
. Nutrisi pada
episode rejeksi
akut difokuskan
pada asupan kalori
dan protein yang
optimal. Asupan
protein diberikan
minimal '1,5 g/
kgBB

. Edukasi kepada Edukasi Edukasi . Edukasi mengenai


pasien dan mengenar mengenar efek pemberian
keluarga mengenai tindakan tindakan kortikosteroid
kondisi pasien, operasr yang operasr yang jangka panjang
prosedur pre dan dilakukan dilakukan . Edukasi mengenai
postoperative kepada kepada pentingnya
. Menjelaskan resrpren, resrpren, evaluasi pasca
kemungkinan yang donor, dan donor, dan operasi sehingga
dapat terjadi keluarga keluarga pasien harus
selama proses kontrol.
operasr . Edukasi mengenai
. Menjelaskan tanda-tanda rejeksi
kemungkinan allograft
rejeksi resipien nephropathy akul
terhadap ginjal dan kronik
donor paska
operasr

108
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

a Pasien mengerti . Kondisi . OPerasi . Kondisi pasien


mengenai edukasi resipien dan berjalan baik stabil
yang telah donor stabil . Tidak ada . Rencana tindak
diberikan komplikasi lanjut jelas

Rawat inap
Rawat inap sesuai
Rawat lnap Rawat lnap sesuai kondisi
kondisi pasien / ICU
pasien / ICU

109
RD OLOG

il

roner
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Status Rlr/ lengkap Tanda vital dan gejala Tanda vital dan gejala
Tanda vital

o EKG serial atau monitor, Pemeriksaan o EKG serial atau


saturasi 02 laboratorium: Foto monitor
. Pemeriksaan Toraks (pasca
laboratorium: Darah rutin, pemasangan TPM)
dan Elektrolit (Na, K, Ca, EKG serial atau monitor
Mg),

o Pasang akses vena perifer pemasangan alat pacu


- Sulfas Atropin (SA)0.5 jantung permanen (bila
mg lV bisa diulang tiap ada indikasi)
5 menit, maksimal
dosis 3 mg, danlatau
- Epinefrin 2-10
mikrogram/menit atau
Dopamin 2-10
mikrogram/kg/menit,
atau dipasang alat
pacu jantung eksternal
(transcutaneus)

111
BUKU PANDU AN CLINICAL PATHWAY

jika belum perbaikan


dipasang alat pacu jantung
sementara (transvenous)

Puasa bila ada gangguan Diet biasa Diet biasa


hemodinamik dan/atau
penurunan kesadaran

. Edukasi kepada pasien . Jelaskan kepada . Rencana kontrol di


dan keluarga mengenai keluarga dan pasien poliklinik setelah
perawatan pasien tentang kondisi perawatan
pasien, kemungkinan o Edukasi konsumsi
terjadinya obat pulang yang
komplikasi, rencana diberikan oleh
terapi selanjutnya dokter untuk 1
. Melatih mobilisasi mrnggu
pasif /aktif sesuai
kemampuan pasien

Konsultasi ke
Rehabilitasi medik
. Gambaran EKG sesuai a Hemodinamik stabil o Hemodinamik stabil
dengan AV Block Total. dan peffusi jaringan a Perfusi jaringan
- Hemodinamik stabil baik, perifer baik
dan perfusi jaringan a Gejala-gejala o Rencana tindak
baik, simptomatik lanjut jelas
- Gejala-gejala berkurang atau
simptomatik berkurang hilang
atau hilang

Ruang Rawat lntensif Ruang Rawat lntensif Ruang Perawatan


Biasa

112
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

DEMAM REUMAT K AKUT DAN

JEN!S
Aktivitas/
TINDAKAN

Status Rtt/ lengkap Tanda vital Tanda vital


Penilaian Tanda vital
Awal
. EKG, saturasi 02 r Pemeriksaan a Pemeriksaan
. Pemeriksaan laboratorium : Darah laboratorium : Darah
laboratorium : Darah perifer lengkap perifer lengkap
perifer lengkap, LED, - Transesophageal
Ureum, Kreatinin, echocardiography
ASTO, CRB anti (jika diperlukan)
DNA-se, Kultur Swap
tenggorokan, kultur
darah
. Foto rontgen dada
. Ekokardiografi

Treatmentl o Tirah baring: pasien . Tirah baring: pasien o Tirah baring: pasien
Medikasi DR aktif harus tirah DR aktif harus tirah DR aktif harus tirah
baring dan dilanjutkan baring dan dilanjutkan baring dan dilanjutkan
dgn mobilisasi dgn mobilisasi dgn mobilisasi
bertahap tergantung bertahap tergantung bertahap tergantung
kondisi jantung kondisi jantung kondisi jantung
a Eradikasi . Eradikasi . Eradikasi
Streptococus grup A Streptococus grup A Streptococus grup A
dilanjutkan prevensi dilanjutkan prevensi dilanjutkan prevensi
sekunder jangka sekunder jangka sekunder jangka
panjang (prevensi panlang panJang
primer) - Benzatin Penisillin: - Benzatin Penisillin:
- Benzatin Penisillin: 1,2juta U lM (BB 1,2juta U lM (BB
1 ,2juta U lM (BB <27 kg 600.000 U <27k9 600.000 U
<30 kg 600.000 U rrv) tM)
r N/)

113
BUKU PANDUAN Ct'A/'CAt PATHWAY

- Penoxymethil - Penoxymethil - Penoxymethil


Penicillin (Penicillin Penicillin (Penicillin Penicillin (Penicillin
V):750-'1000 mg/ V): 750-1000 mg/ V):750-1000 mg/
hari dibagi2-4 hari dibagi 2-4 hari dibagi2-4
dosis selama 10 dosis selama 10 dosis selama 10
hari hari hari
- Amoxicillin: 25-50 - Amoxicillin: 25-50 - Amoxicillin: 25-50
mg/kgbb/hari bagi mg/kgbb/hari bagi mglkgbb/hari bagi
3 dosis max 3 dosis max 3 dosis max
750-1500 mg/hari 750-1500 mg/hari 750-1500 mg/hari
selama 10 hari selama 10 hari selama 10 hari
. Anti radang untuk o Anti radang untuk . Anti radang untuk
karditis dan poliartritis karditis dan poliartritis karditis dan poliartritis
mrgrans: mrgrans: mrgrans:
- Prednison:2 mg/ - Prednison:2 mg/ - Prednison:2 mg/
kg/hari selama 2 kg/hari selama 2 kg/hari selama 2
minggu lalu minggu lalu minggu lalu
diturunkan 20-25% diturunkan 20-25% diturunkan 2O-25o/o
tiap minggu tiap minggu tiap minggu
- atau Salisilat: 100 - atau Salisilat: 100 - atau Salisilat: 100
mg/kg dibagi4-5 mg/kg dibagi4-5 mg/kg dibagi4-5
dosis selama 2 dosis selama 2 dosis selama 2
minggu kemudian minggu kemudian minggu kemudian
60-70 mg/kg/hari 60-70 mg/kg/hari 60-70 mg/kg/hari
selama 3-6 minggu selama 3-6 minggu selama 3-6 minggu
. Bila terdapat gagal o Bila terdapat gagal . Bila terdapat gagal
jantung: restriksi jantung: restriksi jantung: restriksi
cairan, diet rendah cairan, diet rendah cairan, diet rendah
garam, obat gagal garam, obat gagal garam, obat gagal
jantung yaitu'. ACE-|, jantung yaitu: ACE-|, jantung yailu: ACE-|,
Diuretik, dan digoksin Diuretik, dan digoksin Diuretik, dan digoksin
. Chorea: Clorpromazin, o Chorea: Clorpromazin, . Chorea: Clorpromazin,
Diazepam, atau Diazepam, atau Diazepam, atau
Haloperidol Haloperidol Haloperidol
o Antibiotik untuk e Antibiotik untuk o Tindakan bedah bila
Prevensi Sekunder: Prevensi Sekunder: medika mentosa gagal
- Benzatin Penisillin: - Benzatin Penisillin: dan dilakukan setelah
1,2juta U lM (BB 1,Zjuta U lM (BB 3 bulan demam
<27k9 600.000 U <27k9 600.000 U reumatik dinyatakan
llV)setiap 3-4l Itt/) setiap 3-4l tenang.
mrnggu mtnggu

114
PEBHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

- Penoxymethil Penoxymethil o Antibiotik untuk


Penicillin (Penicillin Penicillin (Penicillin Prevensi Sekunder:
V):2x250m9 V):2x250m9 - Benzatin Penisillin:
1,2juta U lM (BB
<27k9 600.000 U
lM) setiap 3-4l
mrnggu
- Penoxymethil
Penicillin (Penicillin
V):2x250m9
Diet biasa Diet biasa Diet biasa
o Edukasi kepada . Jelaskan kepada . Rencana kontrol di
pasien dan keluarga keluarga dan pasien poliklinik setelah
mengenai perawatan tentang kondisi perawatan, dan
pasien pasien, kemungkinan o Edukasi konsumsi
terjadinya komplikasi, obat pulang yang
rencana terapi diberikan oleh dokter
selanjutnya untuk 1 minggu dan
(pembedahan) antibiotik jangka
. Melatih mobilisasi panJang
pasif / aktif sesuai
kemampuan pasien

Konsultasi ke rehab Rehabilitasi sesuai Rehabilitasi sesuai


medic kemampuan fisik kemampuan fisik
. Gambaran klinis . Tanda vital dan perfusi . Tanda vital dan perfusi
memenuhi kriteria jaringan baik jaringan baik
demam reumatik dan . Rencana tindak lanjut
penyakit jantung jelas
reumatik
. Tanda vital dan perfusi
jaringan baik

Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa

115
BUKU PANDUAN CI-'A"CAI- PATHWAY

JENIS HARI 1 HARI2-4 HARI5-28


AKTIVITAS/ TANGGAL: ................ TANGGAL: ................ TANGGAL: ...............
TINDAKAN

Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital


Tanda vital

. EKG, saturasi 02 o Pemeriksaan


. Pemeriksaan laboratorium: Darah
laboratorium: Darah perifer lengkap,
perifer lengkap,
Urinalisis lengkap,
LED, Ureum, Kreatinin,
CRB 2 kali Kultur
darah selang 12 jam,
Rheumatoid factor
. Foto Rontgen Toraks
. Transesophageal
echocardiography
fl-EE)atau
Transthoracal
echocardiography
[IE) jika diperlukan
Prinsip terapi: Prinsip terapi: Prinsip terapi:
Oksigenasi, cairan lV Oksigenasi, cairan lV Oksigenasi, cairan lV
yang cukup, antipiretik, yang cukup, antipiretik, yang cukup, antipiretik,
dan antibiotic dan antibiotic dan antibiotic

Antibiotik empiris katup Antibiotik empiris katup Antibiotik empiris katup


asli: asli: asli:
. Ampisilin-Sulbaktam . Ampisilin-Sulbaktam o Ampisilin-Sulbaktam
12 g/hari lV dalam 4 12 g/hari lV dalam 4 12 g/hari lV dalam 4
dosis selama 4-6 mgg dosis selama 4-6 mgg dosis selama 4-6 mgg
atau amoksisilin atau amoksisilin atau amoksisilin

116
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

klavulanat 121/hari lY klavulanat 129/hari lY klavulanat 129/hari lY


dalam 4 dosis dengan dalam 4 dosis dengan dalam 4 dosis dengan
gentamisin 3 mg/ gentamisin 3 mg/ gentamisin 3 mg/kgbb/
kgbb/hari lV atau lM kgbb/hari lV atau lM hari lV atau lM dalam
dalam 2-3 dosis dalam 2-3 dosis 2-3 dosis terbagi
terbagi selama 4-6 terbagi selama 4-6 selama 4-6 minggu
mrnggu minggu . Vankomicin
o Vankomicin . Vankomicin hidroklorida 30mg/
hidroklorida 30mg/ hidroklorida 30mg/ kgBB/hari lV dalam 2
kgBB/hari lV dalam 2 kgBB/hari lV dalam 2 dosis terbagi, selama
dosis terbagi, selama dosis terbagi, selama 4-6mgg dengan
4-6mgg dengan 4-6mgg dengan Gentamicin sulfat 3
Gentamicin sulfat 3 Gentamicin sulfat 3 mg/kgBB lM atau lV
mg/kgBB lM atau lV mg/kgBB llV atau lV dalam 2-3 dosis
dalam 2-3 dosis dalam 2-3 dosis terbagi selama 4-6
terbagi selama 4-6 terbagi selama 4-6 minggu dengan
minggu dengan minggu dengan siprofloksasin 1000
siprofloksasin 1000 siprofloksasin 1000 mg/hari PO dalam 2
mg/hari PO dalam 2 mg/hari PO dalam 2 dosis terbagi atau 800
dosis terbagi atau 800 dosis terbagi atau 800 mg/hari lV dalam 2
mg/hari lV dalam 2 mg/hari lV dalam 2 dosis terbagi selama
dosis terbagi selama dosis terbagi selama 4-6 mgg pada pasien
4-6 mgg pada pasien 4-6 mgg pada pasien dengan alergi beta
dengan alergi beta dengan alergi beta laktam
laktam laktam
Antibiotik empiris
Antibiotik empiris Antibiotik empiris katup prostetik (kurang
katup prostetik (kurang katup prostetik (kurang dari 12 bulan pasca
dari12 bulan pasca dari12 bulan pasca pembedahan):
pembedahan): pembedahan): Vankomicin hidroklorida
Vankomicin hidroklorida Vankomicin hidroklorida 30mg/kgBB/hari lV
30mg/kgBB/hari lV 30mg/kgBB/hari lV dalam 2 dosis terbagi,
dalam 2 dosis terbagi, dalam2 dosis terbagi, selama 6 mgg dengan
selama 6 mgg dengan selama 6 mgg dengan Gentamicin sulfat 3 mg/
Gentamicin sulfat 3 mg/ Gentamicin sulfat 3 mg/ kgBB lM atau lV dalam
kgBB lM atau lV dalam kgBB lM atau lV dalam 2-3 dosis terbagi dengan
2-3 dosis terbagi dengan 2-3 dosis terbagi dengan Rifampin 1200 mg lV atau
Rifampin 1200 mg lV Rifampin 1200 mg lV PO dalam 2 dosis terbagi
atau PO dalam 2 dosis atau PO dalam dosis
2 selama 2 mgg
terbagi selama 2 mgg terbagi selama 2 mgg

117
BUKU PANDUAN CI-"V'CAI- PATHWAY

Antibiotik empiris Antibiotik empiris Antibiotik empiris


katup prostetik (lebih katup prostetik (lebih katup prostetik (lebih
dari12 bulan pasca dari 12 bulan pasca dari 12 bulan pasca
pembedahan): pembedahan): pembedahan):
rejimen antobiotik sama rejimen antobiotik sama rejimen antobiotik sama
dengan katup asli dengan katup asli dengan katup asli
. Penicillin G sodium
Endokarditis karena Endokarditis karena
12-18 juta unit/24jam
Streptococcus oral dan Streptococcus oral dan
lV terbagi dalam 6
Streptococcus grup D Streptococcus grup D
dosis selama 4 mgg
(terapi standar) (terapi standar)
. -PenicillinGsodium atau Amoksilin
100-200 mg/kgbb/hari .
12-18 juta unit/24jam Penicillin G sodium
terbagi 4-6 dosis atau
lV terbagi dalam 6 12-'t8 juta uniV24jam
Ceftriaxone 29 lkali/
dosis selama 4 mgg lV terbagi dalam 6
hari lV atau lM selama
atau Amoksilin 100-200 dosis selama 4 mgg
4 mgg
mg/kgbb/hari terbagi atau Amoksilin
. Vankomisin
4-6 dosis atau 100-200 mg/kgbb/hari
hidroklorida 30 mg/
Ceftriaxone 29 lkali/ terbagi 4-6 dosis atau
kgBB/hari lV dalam 2
hari lV atau lM selama Ceftriaxone 29 lkali/
dosis terbagi, pada
4 mgg hari lV atau lM selama
. Vankomisin hidroklorida pasien dengan alergi 4 mgg
&
beta laktam selama 4 r
30 mg/kgBB/hari lV Vankomisin
mgg pada pasien
dalam 2 dosis terbagi, hidroklorida 30 mg/
dengan alergi beta
pada pasien dengan kgBB/hari lV dalam 2
laktam
alergi beta laktam dosis terbagi, pada
selama 4 mgg pada Endokarditis katup asli pasien dengan alergi
pasien dengan alergi karena Streptococcus beta laktam selama 4
beta laktam ora! dan Streptococcus mgg pada pasien
grup D resisten dengan alergi beta
Endokarditis katup asli
terhadap Penicillin G: laktam
karena Streptococcus
. Penicillin G sodium 24
oral dan Streptococcus Endokarditis katup asli
juta unit/hari lV dalam
grup D resisten terhadap karena Streptococcus
6 dosis terbagi selama
Penicillin G: oral dan Streptococcus
. Penicillin G sodium 24 4 mgg atau
grup D resisten
juta uniVhari lV dalam 6 amoksisilin 20O mg/
terhadap Penicillin G:
kgbb/hari dalam 4-6 .
dosis terbagi selama 4 Penicillin G sodium 24
dosis terbagi selama 4 juta unit/hari lV dalam
mgg atau amoksisilin
mgg dengan
200 mg/kgbb/hari 6 dosis terbagi selama
gentamicin sulfat
dalam 4-6 dosis terbagi 4 mgg atau
3mg/kgBB llV atau lV
selama 4 mgg dengan
dosis tunggal selama
gentamicin sulfat 3mg/
2mgg
kgBB lM atau

118
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

lV dosis tunggal selama . Vankomicin amoksisilin 2O0 mgl


2mgg hidroklorida 30mg/ kgbb/hari dalam 4-6
a Vankomicin kgBB/hari lV dalam 2 dosis terbagi selama 4
hidroklorida 30mg/ dosis terbagi, dengan mgg dengan
kgBB/hari lV dalam 2 gentamicin sulfat gentamicin sulfat
dosis terbagi, dengan 3mg/kgBB lM atau lV 3mg/kgBB lM atau lV
gentamicin sulfat 3mg/ dosis tunggal selama dosis tunggal selama
kgBB lM atau lV dosis 2mgg pada pasien 2mgg
tunggal selama 2mgg dengan alergi beta . Vankomicin
pada pasien dengan laktam hidroklorida 30mg/
alergi beta laktam kgBB/hari lV dalam 2
Endokarditis karena
dosis terbagi, dengan
Endokarditis karena Enterococci:
gentamicin sulfat
Enterococci: - amoksisilin 2OO mg/
. amoksisilin 2O0 mgl 3mg/kgBB lM atau lV
kgbb/hari dalam 4-6
dosis tunggal selama
kgbb/hari dalam 4-6 dosis terbagi selama 4-6
2mgg pada pasien
dosis terbagi selama mgg dengan gentamicin
dengan alergi beta
4-6 mgg dengan sulfat 3mg/kgBB lM
laktam
gentamicin sulfat 3mg/ atau lV dalam 2-3 dosis
kgBB llV atau lV dalam selama 2mgg Endokarditis karena
2-3 dosis selama 2mgg -ampisilin 20O mg/kgbb/ Enterococci:
. ampisilin 200 mg/kgbb/ hari dalam 4-6 dosis o amoksisilin 200 mg/
hari dalam 4-6 dosis terbagi selama 4-6 mgg kgbb/hari dalam 4-6
terbagi selama 4-6 mgg dengan gentamicin sulfat dosis terbagi selama
dengan gentamicin 3mg/kgBB lM atau lV 4-6 mgg dengan
sulfat 3mg/kgBB lM dalam 2-3 dosis selama gentamicin sulfat
atau lV dalam 2-3 dosis 2mgg 3mg/kgBB lM atau lV
selama 2mgg . Vankomicin dalam 2-3 dosis
. Vankomicinhidroklorida hidroklorida 30mg/ selama 2mgg
30mg/kgBB/24jam lV kgBB/24jam lV dalam . ampisilin 2O0 mg/
dalam 2 dosis terbagi, 2 dosis terbagi, kgbb/haridalam 4-6
selama 6mgg dengan selama 6mgg dengan dosis terbagi selama
Gentamicin sulfat 3 Gentamicin sulfat 3 4-6 mgg dengan
mg/kgBB lM atau lV mg/kgBB lM atau lV gentamicin sulfat
dalam 2-3 dosis terbagi dalam 2-3 dosis 3mg/kgBB lM atau lV
selama 6 mgg pada terbagi selama 6 mgg dalam 2-3 dosis
pasien dengan alergi pada pasien dengan selama 2mgg
beta laktam alergi beta laktam

119
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

Endokarditis karena Endokarditis karena o Vankomicin


Stafilokokus katup asli: Stafilokokus katup asli: hidroklorida 30mg/
. Regimen untuk . Regimen untuk kgBB/24jam lV dalam
Methicilin Succeptible n Su c ce pti b I e
Atl eth i c i I i 2 dosis terbagi,
Staphylococci: (Flu) Staphylococci: (Flu) selama 6mgg dengan
kloksasili n 1 2g/hari lY kloksasilin 129/hari lV Gentamicin sulfat 3
dalam 4-6 dosis terbagi dalam 4-6 dosis mg/kgBB lM atau lV
selama 4-6mgg atau terbagi selama dalam 2-3 dosis
oksasilin selama 4-6 4-6mgg atau oksasilin terbagi selama 6 mgg
minggu dengan selama 4-6 minggu pada pasien dengan
Gentamicin sulfat 3 dengan Gentamicin alergi beta laktam
mg/kgBB lM atau lV sulfat 3 mg/kgBB lM
Endokarditis karena
dalam 2-3 dosis terbagi atau lV dalam 2-3
Stafilokokus katup asli:
selama 3-5 hari dosis terbagi selama . Regimen untuk
. Vankomicinhidroklorida 3-5 hari
Arl eth i c iIi n Suc ce pti b I e
30mg/kgBB/hari lV o Vankomicin
Staphylococci: (Flu)
dalam 2 dosis terbagi, hidroklorida 30mg/
kloksasilin 1 2g/hari lY
selama 4-6mgg dengan kgBB/hari lV dalam 2
dalam 4-6 dosis
Gentamicin sulfat 3 dosis terbagi, selama
terbagi selama
mg/kgBB lM atau lV 4-6mgg dengan
4-6mgg atau oksasilin
dalam 2-3 dosis terbagi Gentamicin sulfat 3
selama 4-6 minggu
selama 3-5 hari pada mg/kgBB llVl atau lV
dengan Gentamicin
pasien dengan alergi dalam 2-3 dosis
sulfat 3 mg/kgBB lM
beta laktam serta terbagi selama 3-5
atau lV dalam 2-3
Methicilin Fesrstent hari pada pasien
dosis terbagi selama
dengan alergi beta
Endokarditis karena 3-5 hari
laktam serta o
Stafilokokus katup Vankomicin
Methicilin Reslstent
prostetik: hidroklorida 30mg/
. Regimen untuk Endokarditis karena kgBB/hari lV dalam 2
Methicilin Succeptible Stafilokokus katup dosis terbagi, selama
Staphylococci: (Flu) prostetik: 4-6mgg dengan
kloksasilin 1 2g/hari lV o Regimen untuk Gentamicin sulfat 3
dalam 4-6 dosis terbagi Methicilin Succeptible mg/kgBB lM atau lV
selama >6mgg atau Staphylococci: (Flu) dalam 2-3 dosis
oksasilin dengan kloksasilin 1Z1/hari lY terbagi selama 3-5
Rifampin 1200 mg/hari dalam 4-6 dosis hari pada pasien
lV atau oral dalam 2 terbagi selama >6mgg dengan alergi beta
dosis terbagi selama atau oksasilin dengan laktam seda
>6 minggu dan Rifampin 1200 mg/hari Methicilin r9esistent
Gentamicin sulfat 3 lV atau oral dalam 2
Endokarditis karena
mg/kgBB lM atau lV dosis terbagi selama
Stafilokokus katup
dalam 2-3 dosis terbagi >6 minggu dan
prostetik:
selama 2 minggu

120
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Vankomicinhidroklorida Gentamicin sulfat 3 . Regimen untuk


30mg/kgBB/hari lV mg/kgBB lM atau lV Methicilin Succeptible
dalam 2 dosis terbagi, dalam 2-3 dosis Staphylococci: (Flu)
selama 4-6mgg dengan terbagi selama 2 kloksasilin 1 2glhari lV
Rifampin 1200 mg/hari mrnggu dalam 4-6 dosis
lV atau oral dalam 2 . Vankomicin terbagi selama r6mgg
dosis terbagi selama hidroklorida 30mg/ atau oksasilin dengan
>6 minggu dan kgBB/hari lV dalam 2 Rifampin 1200 mg/hari
Gentamicin sulfat 3 dosis terbagi, selama lV atau oral dalam 2
mg/kgBB lM atau lV 4-6mgg dengan dosis terbagi selama
dalam 2-3 dosis terbagi Rifampin 1200 mg/hari >6 minggu dan
selama 2 minggu pada lV atau oral dalam 2 Gentamicin sulfat 3
pasien dengan alergi dosis terbagi selama mg/kgBB lM atau lV
beta laktam serta >6 minggu dan dalam 2-3 dosis
hrl eth i c i I i n Fesistent Gentamicin sulfat 3 terbagi selama 2
mg/kgBB llr/ atau lV mrnggu
dalam 2-3 dosis . Vankomicin
terbagi selama 2 hidroklorida 30mg/
minggu pada pasien kgBB/hari lV dalam 2
dengan alergi beta dosis terbagi, selama
laktam serta 4-6mgg dengan
Methicilin Feslstent Rifampin 1200 mg/hari
lV atau oral dalam 2
dosis terbagi selama
>6 minggu dan
Gentamicin sulfat 3
mg/kgBB lM atau lV
dalam 2-3 dosis
terbagi selama 2
minggu pada pasien
dengan alergi beta
laktam serta
Methicilin Beslstent

!ndikasi operasi:
1. Gagal Jantung
2. lnfeksi tidak terkontrol
3. Pencegahan emboli
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa

121
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

Penyuluhan . Edukasi kepada pasien o Jelaskan kepada a Rencana kontrol di


dan keluarga mengenai keluarga dan pasien poliklinik setelah
perawatan pasien tentang kondisi perawatan dan
pasien, kemungkinan a Edukasi konsumsi
terjad inya komplikasi, obat pulang yang
rencana terapi diberikan oleh dokter
selanjutnya,
. Melatih mobilisasi
pasif / aktif sesuai
kemampuan pasien

konsultasi ke rehab medik Rehabilitasi jantung Rehabilitasi jantung


sesuai kemampuan sesuai kemampuan

Outcome Gambaran klinis Tanda vital dan perfusi . Tanda vital dan perfusi
memenuhi kriteria jaringan baik jaringan baik
diagnosis endocarditis o Rencana tindak lanjut
infektif jelas
Tanda vital dan peffusi
jaringan baik

Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa

122
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

HARI 1 HARI 2
TANGGAL TANGGAL:

Status BM lengkap Tanda vital


Tanda vital
lVengidentifikasi kriteria tidak stabil
(hipotensi (tekanan darah sistolik
< 90 mmHg, perubahan status
kesadaran, tanda-tanda syok, nyeri
dada iskemik, gagal jantung akut.
a EKG, saturasi 02 . Pemeriksaan laboratorium : -
a Pemeriksaan laboratorium : Darah o Pemantauan EKG dan Studi
perifer lengkap, AGD, Cek Elektrofisiologi jika diperlukan
Elektrolit, Fungsi tiroid fISH),
a Pemantauan EKG N/onitor 24 jam
a Foto rontgen dada
a Ekokardiografi

123
BUKU PANDUAN CL'AI'CAI- PATHWAY

Jika pasien memenuhi kriteria takiaritmia tidak Pemantauan EKG dan


stabi I maka dilakukan kardioversi sinkronisasi, Studi Elektrofisiologi
pertimbangkan sedasi sebelum tindakan. dan kateter ablasi jika
(kardioversi sinkronisasi dosis awal: irama reguler diperlukan
QRS sempit 50-100 J, irama ireguler QRS sempitl
12O-2OO J bifasik atau 200 J monofasik, irama
reguler QRS lebar: 100 J, lrama ireguler QRS Lebar:
tidak sinkronisasi dengan dosis defibrilasi)
Pada pasien dengan takiaritmia tidak stabil irama
reguler dan kompleks QRS sempit pertimbangkan
untuk pemberian adenosine dosis pertama 6 mg
pemberian secara lV push diikuti dengan bolus NaCl
O,9o/o flush.

Pasien takiaritmia stabil :


Kompleks QRS lebar:
. Pasang akses lV dan EKG 12lead
. Pertimbangkan pemberian adenosin hanya bila
irama reguler dan monomorfik
. Pertimbangkan infus obat antiaritmia
(Prokainamid lV: dosis 20-50 mg/mnt hingga
aritmia tersupresi atau hipotensi, durasi QRS
meningkat > SOyo atau dosis maksimal 17 mg/kg
telah diberikan. Dosis pemeliharaan 1 -4mglmnt,
hindari pada pemanjangan QT atau CHF.
Amiodaron lV: dosis pertama 150 mg dalam 10
mnt dapat diulang sesuai kebutuhan jika W
berulang diikuti infus pemeliharaan 1 mg/mnt
untuk 6 jam pertama. Sotalol lV: 100 mg(1 ,5 mg/
kg) dalam 5 mnt. Hindari pemberian pada
pemanjangan QT
o Pertimbangkan konsultasi ahli

Kompleks QRS sempit:


- Pasang akses lV dan EKG 12 lead
- Manuver vagal
- Adenosin jika irama reguler
- Beta blocker atau calcium channel blocker
- Pertimbangkan konsultasi ahli
Puasa selama masih tidak stabil diet biasa

124
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

oEdukasi kepada pasien dan keluarga mengenai .Jelaskan kepada


perawatan pasien keluarga dan pasien
tentang kondisi
pasien, kemungkinan
terjadinya komplikasi,
rencana terapi
selanjutnya, dan
.Melatih mobilisasi
pasif / aktif sesuai
kemampuan pasien

Gambaran EKG sesuai takiaritmia, memenuhi salah Tanda vital dan


satu kriteria tidak stabil perfusi jaringan baik
Tanda vital dan perfusi jaringan baik
Ruang perawatan intensif Ruang perawatan
biasa

125
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY

JENIS HAR! 1 HARI2-3 HARI5-7


TANGGAL TANGGAL : .............. TANGGAL

Status Rtr4 lengkap Tanda vital Tanda vital


Tanda vital

a EKG, saturasi 02 a Darah rutin, a EKG


o Darah rutin, a EKG
CK,CKMB, Troponin T,
Ureum kreatinin, Cek
Elektrolit, fungsi Tiroid,
SGOT, SGPT, BNP,
atau NT proBNP
o Cek Urinalisa , Foto
rontgen dada
. Oksigen . Oksigen . Oksigen
- Diuretik: Furosemid - Diuretik: Furosemid - Diuretik: Furosemid
bolus intravena bolus intravena bolus intravena dan/
dan/atau drip dan/atau drip atau drip kontinyu
kontinyu kontinyu . ACE-I dosis titrasi
. ACE-I dosis titrasi . ACE-I dosis titrasi hingga dosis maksimal
hingga dosis maksimal hingga dosis maksimal yang dapat ditoleransi
yang dapat ditoleransi yang dapat ditoleransi - ABB yika ACE
- ARB jika ACE - ARB jika ACE intolerans
intolerans intolerans . Beta-Bloker:
. Beta-Bloker: . Beta-Bloker: Carvedilol,
Carvedilol, Carvedilol, Bisoprolol,atau
Bisoprolol,atau Bisoprolol,atau Metoprolol bila tidak
Metoprolol bila tidak Metoprolol bila tidak ada kontraindikasi
ada kontraindikasi ada kontraindikasi

126
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Spironolakton dosis . Spironolakton dosis o Spironolakton dosis


25-50 mg/hari. 25-50 mg/hari. 25-50 mg/hari.
- Digoksin sesuai - Digoksin sesuai . Digoksin sesuai
indikasi indikasi indikasi
- Antikoagulan sesuai - Antikoagulan sesuai o Antikoagulan sesuai
indikasi indikasi indikasi
o Antiplatelet: Aspirin 80 o Antiplatelet: Aspirin 80 . Antiplatelet: Aspirin 80
mg atau Klopidogrel mg atau Klopidogrel mg atau Klopidogrel
1x75 mg sesuai 1x75 mg sesuai 1x75 mg sesuai
indikasi indikasi indikasi
. Nitrat sesuai indikasi o Nitrat sesuai indikasi o Nitrat sesuai indikasi
. Laktulosa2xl5ml . Laktulosa 2 x 15ml . Laktulosa2xl5ml
Diet rendah garam Diet rendah garam Diet rendah garam
restriksi cairan restriksi cairan restriksi cairan
. Edukasi kepada o Jelaskan kepada o Rencana kontrol di
pasien dan keluarga keluarga dan pasien poliklinik setelah
mengenai perawatan tentang kondisi perawatan
pasren pasien, kemungkinan . Edukasi konsumsi
terjadinya komplikasi, obat pulang yang
rencana terapi diberikan oleh dokter
selanjutnya untuk 1 minggu
. Melatih mobilisasi
pasif / aktif sesuai
kemampuan pasien

Konsultasi ke rehabilitasi Rehabilitasi jantung


medik sesuai kemampuan

Gambaran klinis sesuai o Tanda vital dan perfusi . Tanda vital dan perfusi
kriteria diagnosis Gagal jaringan baik jaringan baik
jantung akut
Balans cairan negatif
500-1000 ml/24jam
Saturasi > 94o/o
Tanda vital dan perfusi
jaringan baik

Ruang Rawat lntensif Ruang Bawat lntensif Ruang Perawatan Biasa

127
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

(sKA) MELTPUT :
TAK STABIL rcD 10:
MIOKARD

Length of Stay:

Hari 1

TANGGAL:

Status RM lengkap Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital


Tanda vital Tanda vital

EKG, saturasi Darah rutin, profil Ureum kreatinin, EKG


02,Darah rutin, lipid, gula darah, elektrolit, EKG
CK,CKMB, Ureum kreatinin,
Troponin T, gula SGOT/PT, HbsAg,
darah sewaktu, anti HCV dan anti
Ureum kreatinin, HIV penyaring
Cek Elektrolit, PT, (bila ada rencana
dan aPTT, tindakan invasif),
Foto rontgen dada PT-aPTT, cek
Echocardiography, Elektrolit, EKG
Cor angiografi serial,
(PCl) sesuai
indikasi
. Antitrombotik: . Antitrombotik: . Antitrombotik: . Antitrombotik:
Aspirin loading Aspirin 160 mg, Aspirin 160 mg, Aspirin 160
doses 320 mg dan Klopidogrel dan Klopidogrel mg, dan
dilanjutkan 1x75 mg atau 1x75 mg atau Klopidogrel
1x'l 60 mg dan ticagrelor 2x90 ticagrelor 2x90 1x75 mg atau
Klopidogrel mg, mg, ticagrelor
loading dose . Antikoagulan . Antikoagulan 2x90 mg,
300 mg kecuali UA/NSTEMI/ UA/NSTEMI/ . Antikoagulan
pada usia > 75 STEMI : Heparin STEMI : Heparin UA/NSTEMI/
thn tidak perlu diberikan diberikan STEMI :

loading doses, dengan target dengan target

128
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

dilanjutkan 1x75 APTT 1,5 - 2 APTT 1,5 - 2 Heparin


mg atau ticagrelor kali kontrol, kali kontrol, diberikan
loading dose 180 pada angina pada angina dengan target
mg dilanjutkan pektoris tak pektoris tak APTT 1,5 - 2
2x90 mg. stabil heparin stabil heparin kali kontrol,
. Trombolitik pada 5000 unit bolus 5000 unit bolus pada angina
STEMI : intra vena intra vena pektoris tak
Streptokinase 1.5 dilanjutkan dilanjutkan stabil heparin
juta U dlm 100 ml dengan drip dengan drip 5000 unit bolus
Dextrose 5%o atau 1000 unit / jam, 1000 unit / jam, intra vena
larutan salin 0,9% LMWH, LMWH, dilanjutkan
dalam 1 jam atau (enoxaparin, (enoxaparin, dengan drip
aktivator fondaparinux, fondaparinux, 1000 unit / jam,
plasminogen fraxiparin) fraxiparin) LMWH,
jaringan (t-PA) Betabloker (enoxaparin,
Betabloker,
Alteplase bolus 15 ACE inhibitor fondaparinux,
ACE inhibitor
mg dilanjutkan Obat antilipid : fraxiparin)
Obat antilipid :
dengan O,75 mg/ Golongan statin
Golongan statin Betabloker;
kg BB (mak. 50mg) (rosuvastatin atau
(rosuvastatin atau ACE inhibitor
dalam jam pertama atorvastatin),
atorvastatin), Obat antilipid :
dan 0.5m9/kg BB Antagonis kalsium
Antagonis kalsium Golongan statin
(mak. 35mg)dalam : diltiazem atau
: diltiazem atau (rosuvastatin atau
60 menit atau verapamil atau
verapamil atau atorvastatin),
dengan long acting
long acting Antagonis kalsium
tenecteplase dihidropidin
dihidropidin : diltiazem atau
[NK{PA)dosis (amlodipin), Nitrat
(amlodipin), Nitrat verapamil atau
tunggal, atau
long acting
. Antikoagulan UA./ dihidropidin
NSTE]UI/ STEIr/I : (amlodipin), Nitrat
Heparin diberikan
dengan target
APTT1,5-2kali
kontrol, pada
angina pektoris tak
stabil heparin 5000
unit bolus intra
vena dilanjutkan
dengan drip 1000
unit / jam, LMWH,
(enoxaparin,
fondaparinux,
fraxiparin)

129
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY

Betabloker, ACE
inhibitor, Obat
antilipid : Golongan
statin (rosuvastatin
atau atorvastatin),
Antagonis kalsium
: diltiazem atau
verapamil atau
long acting
dihidropidin
(amlodipin), Nitrat,
Puasa sampai Diet biasa Diet biasa Diet biasa
bebas nyeri
.Edukasi kepada .Jelaskan kepada .Jelaskan kepada .Rencana kontrol
pasien dan keluarga dan keluarga dan di poliklinik setelah
keluarga mengenai pasien tentang pasien tentang perawatan,
perawatan pasien kondisi pasien, kondisi pasien, .Edukasi konsumsi
kemungkinan dan rencana obat pulang yang
terjadinya tindaklanjut paska diberikan oleh
komplikasi, perawatan ICCU, dokter untuk 1
rencana terapi .Melatih mobilisasi mrnggu
selanjutnya, aktif sesuai
.Melatih mobilisasi kemampuan
pasif sesuai pasren
kemampuan
pasren
Konsultasi Rehabilitasi Rehabilitasi
rehabilitasi medic
Gambaran klinis Hemodinamik Hemodinamik Hemodinamik
memenuhi kriteria stabil, Nyeri hilang stabil, Nyeri hilang stabil, Nyeritidak
SKA atau berkurang, ada, Rencana
PT-aPTT terpantau tindak lanjut jelas
Ruang Rawat Rawat lntensif lntermediate ward Ruang rawat biasa
lntensif

130
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Mencatat identitas dan . Bila dimintakan Pemantauan


nama pasren pendampingan atau keseimbangan
. Usia pasien pendapat cairan, elektrolit,
. Riwayat penyakit - Pengukuran urine oksigenasi, dan
t jantung sebelumnya balance harus kadar Hb
(lM, angina, aritmia, seimbang Status terkini atau
penyakit katup) . Terapi cairan pada keluhan saat ini
. lntervensi kardiak hipovolemik harus (nyeri dada, sesak
sebelumnya (tes non diperhatikan karena napas, prngsan,
invasive,angiografi) bahaya overload dan gelap, pusing,
. Adanya faktor risiko fungsi pompa jantung lemas, mual,
(HT, DM, dislipidemia, yang telah menurun muntah, berdebar-
merokok) o Evaluasi adanya aritmia debar)
. Penyakit yang Kapasitas
berhubungan (Penyakit fungsional
vascular
perifer,CVA,CKD, PPOK)
. Status terkini atau
keluhan saat ini (nyeri
dada, sesak napas,
pingsan, gelap, pusing,
lemas, mual, muntah,
berdebar-debar)
. Kapasitas fungsional
(MErS)
. Obat-obatan (termasuk
jamu dan obat-obatan
Cina)

13'1
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

o Tanda-tanda vital (BP, Tanda-tanda vital (BP, . Tanda-tanda vital


HR, RR, T, SpO2) HR, RR, T, SpO2) (BP, HR, RR, T,
. Ada tidaknya Bruit Tekanan vena jugularis Spo2)
karotis meningkat o Tekanan vena
. Tekanan vena jugularis Adanya Ronki atau jugularis meningkat
meningkat Mengi atau Gallop 54 . Adanya Ronki atau
o Auskultasi terdapat Mengi atau Gallop
murmur (AS,MS) atau S4
gallop (S3)
o Adanya Ronki atau
MengiGallop 34
. Edema Edema
o Pembesaran hati Pulsasi perifer
. Pulsasi perifer Evaluasi kesadaran,
. Evaluasi kesadaran, parese, dan ada
parese, dan ada tidaknya defisit
tidaknya defisit neurologis
neurologis
. Pemantauan EKG bisa Pemantauan EKG bisa Pemantauan EKG
terdapat perubahan terdapat perubahan bisa terdapat
segmen ST-T(ST segmen ST-T(ST elevasi) perubahan segmen
elevasi) Tanda-tanda iskemik, ST-T(ST elevasi)
. Tanda-tanda iskemik, infark, aritmia, gangguan Tanda-tanda
infark, aritmia, konduksi, hipedrofi iskemik, infark,
gangguan konduksi, ventrikel kiri, aritmia, gangguan
hipertrofi ventrikel kiri konduksi, hipertrofi
ventrikel kiri
. Uji latih jantung
. Ekokardiogram
. Stress thallium scan,
Dipyridamole thallium
image, dobutamine
stress echocardiogram
atau angiografi koroner
(sesuai indikasi)

Disesuaikan dengan Disesuaikan dengan Disesuaikan dengan


temuan klinis sebagai temuan klinis sebagai temuan klinis sebagai
berikut berikut berikut

132
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Beta bloker: pemberian Obat-obatan oral


7 hari sebelum dan dilanjutkan pasca
dilanjutkan 30 hari operasi bila tidak ada
setelah operasi kontraindikasi
o Obat anti agregasi Obat-obatan oral
trombosit (aspirin,klopi dilanjutkan pasca
dogrel,tiklopidin) operasi bila tidak ada
dihentikan selama 3-5 kontraindikasi
hari sebelum operasi
. Obat anti koagulan
(warfarin) dihentikan
selama 5-7 hari dan
diganti sementara
dengan unfractionated
heparin lV dapat
dihentikan 6 jam
sebelum operasi
. ACE-lnhibitor / ARB
. Diuretik (furosemid) bila
ada kongesti
. Beta Bloker
direkomendasikan
pada semua gagal
jantung, dikombinasi
dgn pemberian ACE-1.
Pemberian beta bloker
dimulai S-7hari
sebelum operasi
. Antagonis reseptor
aldosteron terapi
tambahan ACE-1. Dosis
spironolakton 25mg/
hari
. Digitalis diberikan pada
gagal jantung
. Statin

133
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

. Diuretik (furosemid) Obat-obatan oral


. Penambahan diuretic dilanjutkan pasca
tiazid, spironolakton, operasi bila tidak
atau infuse furosemid ada kontraindikasi
(5-40 mg/jam)
ACE-lnhibitor / ARB
bila intolerans ACE
Beta bloker dapat
memperbaiki pengisian
ventrikel kiri dan
melindungi miokard
terhadap iskemik
o Dobutamin sesuai
indikasi
- Morfin, untuk
menurunkan
kongesti paru
- Nitrat

134
HEMATOLOGI-ONKOL
Kanker Ajuvan/Neoajuvan

tvl
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HARI2-9 HARI 1O
TINDAKAN TANGGAL TANGGAL TANGGAL
. Anamnesis status KETMOTERAPI SITOSTATIK PASKA
menopause, komorbid, DAN TERAPI TARGET KEMOTERAPI
riwayat pengobatan KANKER PAYUDARA SITOSTATIK DAN
sebelumnya dan AJUVAN/ NEOAJUVAN TERAPI TARGET
responnya. . Anamnesis ulang KANKER PAYUDARA
. Pemeriksaan tinggi . Pemeriksaan fisik ulang AJUVAN/
badan, berat badan, . Pemeriksaan lokal ulang NEOAJUVAN
luas permukaan badan . Peniliaian ulang hasil- . Anamnesis
(LPB) hasil pemeriksaan . Pemeriksaan fisik
. Status performans: penunJang . Pemeriksaan lokal
ECOG 0-2;3-4 . Persetujuan medis
o Pemeriksaan lokal: fisik . Pencampuran obat
payudara dan KGB kemoterapi sesuai
dengan standard
proseduroperasional
(sPo).
o Pemberian premedikasi
sesuai protokol
. Pemberian kemoterapi:
sesuai protokol
. Pemantauan efek
samping obat
kemoterapi selama
pemberian
. Penanganan efek
sampino yanq timbul
. Pemeriksaan darah . Pemeriksaan DPL
perifer lengkap/ DPL
. HbsAg, anti HCV total,
anti HIV
. Tes fungsi liver lengkap

135
BUKU PANDUAN CL'A"CAI- PATHWAY

. Tes fungsi ginjal (termasuk


ccT)
. Gula darah sewaktu
. Asam urat
. HbsAg
. Ca 15-3
. Alkalifosfatase
. Pemeriksaanlaboratorium
kehamilan pada wanita usia
subur.
. EKG, Ekokardiogram
. Evaluasi data hasil
pemeriksaan-pemeriksaan
praterapi yang sudah
dikerjakan:
- Data histopatologi dan
staging patologi
- Data imunohistokimia (lHK)
panel payudara: ER-/PR-/
HER2-
- Data stagrng klinik:
- CXR/ lr/Rl +/-
- CXR/CT scan dada;
- USG/CTIMRlabdomen;
- CTlMRl kepala (ika
ditemukan gejala dan
tanda neurologi);
- Bone scan dan PET-CT
scan (ika fasilitas
tersedia).
a PREMEDIKASI . PREMEDIKASI . Lihat absolute
- Sesuai dengan rejimen - Sesuaidengan netrofil count
kemoterapi yang diberikan. rejrmen paska
Ada beberapa obat kemoterapi: kemoterapi, bila
kemoterapi yang highly/moderate/ <1 500/uL
memerlukan premedikasi low emetogenic pertimbangkan
sejak sebelum hari H pemberian
G-CSF
. Pada pasien usia
di atas 60 tahun,
diperyimbangkan
pemberian
profilaksis
growth factor

136
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

KOMBINASI KEMOTERAPI YANG . KEMOTEBAPI


TIDAK Pemberian sesuai
MENGANDUNG TRASTUZUMAB petunjuk/protokol
pelaksanaan kemoterapi
TC
Docetaxel 75 mg/m2 lV hari . PASKA KEMOTERAPI
ke-1 + Siklofosfamide 600 mg/ Pemberian antiemetik
m2 lV hari ke-1 diulang setiap untuk mecegah CINV
3minggux4siklus. (chemotherapy induced
nausea vomiting)
AC DILANJUTKAN DOCETAXEL
disesuaikan dengan
- Doxorubicin 60 mg/m2 lV hari
rejimen kemoterapi yang
ke-1 + Siklofosfamid 600 mg/
diberikan.
m2 lV hari ke-1 tiap 3 minggu
x 4 siklus dilanjutkan
- Docetaxel 100 mg/m2 lV
harike-1 diulang setiap 3
minggu x 4 siklus

AC
Doxorubicin 60 mg/m2 lV hari
ke-1 + Siklofosfamid 600 mg/
m2 lV hari ke-1 tiap 3 minggu
x 4 siklus.

FAC
5-FU 500 mg/m2lV hari ke-1 +
Doxorubicin 60 mg/m2 lV hari
ke-1 + Siklofosfamid 600 mg/
m2 lV hari ke-1 tiap 3 minggu
x 6 siklus.

CMF
Cyclophosphamide 600 mg/
m2 iv hari ke-1 + MTX 40 mg/
m2 iv hari ke-'l + 5-FU 600
mglmZ iv hari ke-1 Diulangtiap
3minggux6siklus

KOMBINASI KEMOTERAPI YANG


MENGANDUNG TRASTUZUMAB
1. TCH: Docetaxel 75 mg/m2 lV hari
ke-1 + Carboplatin AUC 6 lV hari
ke-1 tiap 3 minggu x 6 siklus +
Trastuzumab 4 mg/kg lV

137
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

selanjutnya siklus berikutnya 2 mg/


kg lV hari ke-1 tiap minggu selama
17 minggu, dilanjutkan 6 mgikg lV
tiap 3 minggu untuk melengkapi
selama 1 tahun. (Catatan:
Dexamethasone 4 mg 2x1 selama 3
hari dimulai sehari sebelum
kemoterapi Docetaxel dan monitor
kardiak pada awal, bulan ke-3, ke-6,
dan ke-9).

2. AC dilanjutkan Paclitaxel +
Trastuzumab: Doxorubicin 60 mg/
m2 lV hari ke-1 + Siklofosfamid 600
mg/m2 lV hari ke-1 tiap 3 minggu x
4 siklus, dilanjutkan Paclitaxel 80
mg/m2 lV per minggu x 12 +
Trastuzumab 4 mg/kg lV dilanjutkan
setiap minggu 2 mg/kg lV sampai '1

tahun. (Catatan: Premedikasi


paclitaxel adalah dexamethasone 20
mg lV + Ranitidine 50 mg lV +
Difenhidramin 10 mg lV dan
monitor kardiak pada awal, bulan
ke-3, ke-6, dan ke-9).
. Hormonal+: ER+/PR+
'1
. Premenopausal:
Tamoxifen 20 mg 1xl/hari +/-
Goserelin 3.6 mg SC 1x1lbulan
diberikan selama 5 tahun.
2. Postmenopausal:
- Letrozol 2.5 mg 1x1lhari atau
- Anastrozol 1 mg 1x1/ hari atau
- Exemestan 25 mg 1x1/hari
atau
- Tamoxifen 20 mg
-
Diberikan selama 5 tahun.
. Pemberian kemoterapi sesuai
dengan protokol
. PASKA KEMOTERAPI:
- Metoklopramid / Ondanstron
+/- Dexamethasone per oral
selama 5 hari.

138
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Diet biasa Diet biasa Diet biasa


. Menjelaskan manfaat . Pemantauan efek o Pemantauan efek
kemoterapi. samping selama dan samping (lambat)obat
. Menjelaskan efek sesudah kemoterapi paska kemoterapi,
samping kemoterapi. misalnya demam dan
. Menjelaskan diare
pengendalian,
pencegahan dan
penyembuhan efek
samping kemoterapi.
. Menielaskan jadwal
pemberian kemoterapi.
Hematologi-Onkologi
Medik
. Peniadwalan . Pemantauan . Nasehat untuk kontrol
kemoterapi siklus yang efeksampingdan kembali untuk
akan berlangsung dan cara mengatasinya penjadwalan kemoterapi
berikutnya. dan tindak lanjut di siklus berikutnya sesuai
rumah. kondisi pasien atau
. Penjadwalan jadwal penjelasan tentang
kemoterapi siklus jadwal kemoterapi siklus
berikutnya. berikutnya.
. Tidak ditemukannya . Pemeriksaan darah
atau dapat perifer lengkap/ DPL 1

dikendalikannya efek minggu paska


samping kemoterapi kemoterapi.
di rumah. . Tidak ditemukan efek
. Kondisi pasien dalam samping pada pasien
keadaan baik ketika atau efek samping yang
akan menjalani timbul bisa dikontrol
kemoterapi siklus . Pemeriksaan darah
berikutnya perifer lengkap/ DPL 1

minggu paska
kemoterapi.
Rawat inap rawat inap Rawat Jalan (Kontrol 1

minggu kemudian)

Catatan: Dosis dan siklus bisa dilkukan modifikasi tergantung kepada kondisi pasien, dalam hal
ini pertimbangan klinisi menjadi acuan

139
BUKU PANDUAN CI-'ru'CAT PATHWAY

RAWATINAP RAWAT INAP


HARI2-9 HARI 10
TANGGAL TANGGAL TANGGAL
. Anamnesis status KEMOTERAPI SITOSTATIK PASKA
menopause, DAN TERAPI TARGET KEMOTERAPI
komorbid, riwayat METASTATIC BREAST SITOSTATIK DAN
pengobatan CANCER (MBC)/ KANKER TERAPI TARGET
sebelumnya dan PAYUDARA METASTASIS METASTATIC
responnya. . Anamnesis ulang BREAST CANCER
. Pemeriksaan tinggi o Pemeriksaan fisik ulang (MBC)/ KANKER
badan, berat badan, . Pemeriksaan lokal ulang PAYUDARA
Iuas permukaan . Peniliaian ulang hasil- METASTASIS
badan (LPB) hasil pemeriksaan o Anamnesis
o Status Pedormans: penunJang o Pemeriksaan fisik
ECOG 0-2;3-4 . Persetujuan medis . Pemeriksaan
. Pemeriksaan lokal: . Pencampuran obat lokal
fisik payudara dan kemoterapi sesuai
KGB dengan standard
prosedur operasional
(sPo).
. Pemberianpremedikasi
sesuai protokol
. Pemberian kemoterapi:
sesuai protokol
o Pemantauan efek
samping obat kemoterapi
selama pemberian
o Penanganan efek
samprn timbul

140
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Pemeriksaan darah perifer o Pemeriksaan


lengkap/ DPL DPL
. HbsAg, anti HCV total, anti
HIV
. Tes fungsi liver lengkap
. Tes fungsi ginjal (termasuk
CCI
o Gula darah sewaktu
o Asam urat
o HbsAg
. Ca 15-3
. Alkali fosfatase
. Pemeriksaan laboratorium
kehamilan pada wanita usia
subur.
. EKG, Ekokardiogram
. Evaluasi data hasil
pemeri ksaan-pemeri ksaan
praterapi yang sudah
dikerjakan:
- Data histopatologi dan
staging patologi
- Data imuno histokimia (lHK)
panel payudara: ER-/PR-/
HER2-
- Data sfagrng klinik:
- CXR/ lVRl +/-
- CXR/ CTscan dada;
- USG/ CTl MRI abdomen;
- Cf / MRI kepala (ika
ditemukan gejala dan
tanda neurologi);
- Bone scan dan PET-CT
scan (jika fasilitas
tersedia).
. PREMEDIKASI o PREIr/EDIKASI . Lihat absolute
- Sesuai dengan rejimen Sesuai dengan netrofil count
kemoterapi yang diberikan rejimen paska
Ada beberapa obat kemoterapi: kemoterapi,
kemoterapi yang highly/ moderate/ bila <1500/uL
memerlukan premedikasi low emetogenic pertimbangkan
sebelum hari H pemberian
G-CSF

141
BUKU PANDUAN CL"V'CAI- PATHWAY

. KEMOTERAPI SITOSTATIKA +/- r KEMOTERAPI . Pada pasien usia


TERAPITARGET ) Triple SITOSTATIKA di atas 60 tahun,
negative: ER-l PR-l HER2- +/- TERAPI dipeftimbangkan
a. Anthracycline based: TARGET ) pemberian
o Doxorubicin Pemberian sesuai profilaksis
o FAC petunjuk/ protokol growth factor
b. Taxane: pelaksanaan
o Paclitaxel kemoterapi
o Docetaxel
c. Lain-lain PASKA
KEMOTERAPI
o Gemcitabine
Pemberian
o Cisplatin
antiemetic untuk
o Efirubicin mecegah CINV
o CMF (chemotherapy
induced nausea
- HER-2 +
vomiting) sesuai
1. TCH: Paclitaxel 175m9/m2lV
dengan rejimen
hari ke-1 + Carboplatin AUC 6
kemoterapi yang
lV hari ke-1 + Trastuzumab 8
diberikan.
mg/kg lV selanjutnya siklus
berikutnya 6 mg/kg lV hari ke-1
tiap3minggux6siklus.
2. DocetaxelS0-100 mg/m2lV hari
+ Trastuzumab 8 mg/kg lV
ke-'t
selanjutnyasiklusberikutnya 6
mg/kg lV hari ke-1 tiap 3
minggu x 6 siklus.
3. Vinorelbine 30 mg/m2 hari ke-1
dan ke-8 + Trastuzumab 8 mg/
kg lV selanjutnya siklus
berikutnya 6 mg/kg lV hari ke-'1
tiap3mingguxGsiklus.
(Catatan : Vinorelbine dianjurkan
menggunakan infus sentral).
4. Capecitabine 1000-1250 mg/m2
bid per oral hari ke-1 sd ke-14 +
Trastuzumab 8 mg/kg lV
selanjutnya siklus berikutnya 6
mg/kg lV hari ke-1 tiap 3
minggu x 6 siklus.

142
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DAI-AM INDONESIA

- Hormonal+: ER+/PR+|HER2
negatif, tanpa krisis viseral
1. Premenopausal:
Tamoxifen 20 mg 1x1/hari +/-
Goserelin 3.6 mg SC 1x1/bulan
diberikan sampai progresivitas
penyakit atau terjadi toksikasi

2. Postmenopausal:
- Letrozol 2.5 mg 1x1lhari
atau
- nastrozol 1 mg 'l x1l hari
atau
- Exemestan 25 mg 1x1/hari
atau
- Tamoxifen 20 mg
- Hormonal ER+/PR/HER 2 negatif
dengan krisis viseral
- pertimbangkankemoterapil
- PASKA KEMOTERAPI:
- Metoklopramid / Ondanstron
+/- Dexamethasone (bila
diperlukan)
- per oral selama 5 hari

Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa

r Menjelaskan manfaat kemoterapi. o Pemantauan . Pemantauan


o Menjelaskan efek samping efek samping efek samping
kemoterapi. selama dan (lambat)obat
. Menjelaskanpengendalian, sesudah paska
pencegahan dan penyembuhan efek kemoterapi kemoterapi.
samping kemoterapi. Contoh: demam
. Menjelaskan jadwal pemberian dan diare
kemoterapi.

Hematologi-Onkologi Medik

143
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY

. Penjadwalan o Pemantauan efek o Nasihat untuk kontrol


kemoterapi siklus samping dan cara kembali untuk
yang akan mengatasinya dan tindak penjadwalan kemoterapi
berlangsung dan lanjut di rumah. siklus berikutnya sesuai
berikutnya. o Penjadwalan jadwal kondisi pasien atau
kemoterapi siklus penjelasan tentang
berikutnya jadwal kemoterapi siklus
. Tidak ditemukannya atau berikutnya.
dapat dikendalikannya . Pemeriksaan DPL 1
efek samping kemoterapi minggu paska
di rumah. kemoterapi.
. Kondisi pasien dalam o Tidak ditemukan efek
keadaan baik ketika akan samping pada pasien atau
menjalani kemoterapi efek samping yang timbul
siklus berikutnya bisa dikontrol
Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan (Kontrol 1

minggu kemudian)

Catatan: Dosis dan siklus bisa dilkukan modifikasi tergantung kepada kondisi pasien, dalam hal
ini pertimbangan klinisi menjadi acuan

144
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

KANKER
ICD:
7 han

INAP RAWAT INAP


2-16 HARI 17
TANGGAL

. Anamnesis gangguan KEMOTERAPI PASKA


hidung, telinga, dan SITOSTATIK DAN KEMOTERAPI
nervus kranialis. TERAPI TARGET KNF SITOSTATIK DAN
o Pemeriksaan fisik KGB METASTASIS: TERAPI TARGET
leher . Anamnesis ulang KNF METASTASIS:
. Tinggi badan, berat o Pemeriksaan fisik ulang . Anamnesis
badan, luas permukaan o Pemeriksaan lokal . Pemeriksaan fisik
badan (LPB) ulang o Pemeriksaan lokal
. Status performans: o Peniliaian ulang
ECOG 0-2; 3-4 hasil-hasil pemeriksaan
. Pemeriksaan lokal: KGB penunJang
. Persetujuan medis
o Pencampuran obat
kemoterapi sesuai
dengan standard
prosedur operasional
(sPo).
o Pemberianpremedikasi
sesuai protokol
. Pemberian kemoterapi
sesuai protokol
. Pemantauan efek
samping obat
kemoterapi selama
pemberian
. Penanganan efek
samping yang timbul
lnvestigationl o Pemeriksaan darah
Pemeriksaan perifer lengkap/ DPL
. HbsAg, anti HCV total,
anti HlV.

145
BUKU PANDU AN CLINICAL PATHWAY

. Tes fungsi liver lengkap


o Tes fungsi ginjal (termasuk CCI
. Gula darah sewaktu
. Asam urat
. HbsAg
. Pemeriksaan laboratorium
kehamilan pada wanita usia
subur.
. EKG, Ekokardiogram
. Evaluasi data hasil pemeriksaan-
pemeriksaan praterapi yang
sudah dikerjakan:
- Data histopatologi:
WHO tipe 1 (keratinizing
squamous carsinoma),
tipe 2 (differentiated non-
kerati nizi ng carsi noma),
atau
tipe 3 (u n d iff e re nt i ated
carsinoma).
- Data imunohistokimia(lHK)
panel limfoma
- Data stagrng klinik:
- CXR/ MRI +/-
- CXR/CTscan dada;
- USG/CTIMRlabdomen;
- CT/MRI kepala
- (ika ditemukan gejala
dan tanda neurologi);
- Bone scan dan PET-CT
scan (iika fasilitas tersedia).
o PREMEDIKASI . PREMEDIKAS! . Lihat absolute
- Sesuai dengan rejimen - Sesuaidengan netrofil count
kemoterapi yang diberikan. rejrmen paska
Ada beberapa obat kemoterapi kemoterapi, bila
kemoterapi yang memerlukan yang diberikan. <1500/uL
premedikasi sejak sebelum Ada beberapa pertimbangkan
hari H obat kemoterapi pemberian G-CSF
yang o Pada pasien usia
memerlukan di atas 60 tahun,
premedikasi diperyimbangkan
sejak sebelum pemberian
hari H profilaksis growth

146
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM TNDONESIA

TERAPI Pember an
kemoterapi sesuai
dengan protokol
pemberian
Cisplatin 100 mg/m2 hari kemoterapi
ke-1 + 5 FU 1000 mg/m2
a PASKA
hari ke-1 sampai dengan
KEMOTERAPI :

- Antiemetik sesuai
dengan rejimen
ke-1 + Docetaxel 75 mgl
kemoterapi yang
m2 hari ke-1 + S-FU
diberikan.
1000 mg/m2 hari ke-1 sd
ke-4.
- Cisplatin 75 mg/m1 hari
ke-1 + Docetaxel 75 mg/
m2 hari ke-1 .
- Cisplatin 75 mg/mZ hari
ke-1 + Paclitaxel 175
mg/mZ hari ke-1.
- Cisplatin 70 mg/m2hari
ke-1 + Gemcitabine 1000
mg/m2 harike-1,8,15

. Catatan: apabila fungsi


ginjal tidak memenuhi
persyaratan Cisplatin boleh
diganti dengan Carboplatin
AUC 5-6
. Kemoterapi diulang setiap 3
minggu x 6 siklus.

Diet biasa Diet biasa


o Menjelaskan manfaat r Pemantauan efek . Pemantauan efek
kemoterapi. samping selama dan samping (lambat)
o Menjelaskan sesudah kemoterapi obat paska
efeksampingkemoterapi. kemoterap,misalnya
. Menjelaskan pengendalian, demam dan diare
pencegahanm dan
penyembuhan efek samping
kemoterapi.
. Menjelaskan jadwal
pemberian kemoterapi

147
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY

Hematologi-Onkologi
Medik
o Penjadwalan . Pemantauan efek . Nasehat untuk kontrol
kemoterapi siklus samping dan cara kembali untuk
yang akan mengatasinya dan tindak penjadwalan kemoterapi
berlangsung dan lanjut di rumah. siklus berikutnya sesuai
berikutnya . Penjadwalan jadwal kondisi pasien atau
kemoterapi siklus penjelasan tentang
berikutnya. jadwal kemoterapi siklus
. Tidak ditemukannya atau berikutnya.
dapat dikendalikannya . Pemeriksaan DPL 2
efek samping kemoterapi minggu paska
di rumah. kemoterapi.
. Kondisi pasien dalam . Tidak ditemukan efek
keadaan baik ketika akan samping pada pasien
menjalani kemoterapi atau efek samping yang
siklus berikutnya timbul bisa dikontrol
Rawat inap Rawat inap Rawat jalan (kontrol 1
minggu kemudian)

Catatan: Dosis dan siklus bisa dilkukan modifikasi tergantung kepada kondisi pasien, dalam hal
ini pertimbangan klinisi menjadi acuan

148
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT INAP HAWAT INAP BAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HARI2-16 HARI 17
TINDAKAN TANGGAL TANGGAL TANGGAL
o Anamnesis gangguan KEMOTERAPI PASKA
hidung, telinga, dan SITOSTATIK DAN KEMOTERAPI
nervus kranialis. TERAPI TARGET KNF SITOSTATIK DAN
. Pemeriksaan fisik NON-METASTASIS: TERAPI TARGET
KGB leher AJUVAN/ NEOAJUVAN KNF NON-
. Tinggi badan, berat . Anamnesis ulang METASTASIS:
badan, luas . Pemeriksaan fisik AJUVAN/
permukaan badan ulang NEOAJUVAN
(LPB) . Pemeriksaan lokal . Anamnesis
o Status performans: ulang . Pemeriksaan fisik
ECOG 0-2;3-4 . Peniliaian ulang . Pemeriksaan lokal
. Pemeriksaan lokal: hasil-hasil
KGB, waldeyer's ring, pemeriksaan
hati, dan limpa penunJang
. Persetujuan medis
. Pencampuran obat
kemoterapi sesuai
dengan standard
prosedur operasional
(sPo).
. Pemberian
premedikasi sesuai
protokol
. Pemberian kemoterapi
sesuai protokol
. Pemantauan efek
samping obat
kemoterapi selama
pemberian
. Penanganan efek
samping yang timbul

149
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY

. Pemeriksaan darah perifer a Pemeriksaan DPL


lengkap/ DPL
o HbsAg, anti HCV total, anti
HIV
. Tes fungsi liver lengkap
o Tes fungsi ginjal (termasuk
ccT)
. Gula darah sewaktu
. Asam urat
. HbsAg
o Pemeriksaan laboratorium
kehamilan pada wanita usia
subur
. EKG, Ekokardiogram
. Evaluasi data hasi
lpemeriksaan-pemeriksaan
praterapi yang sudah
dikerjakan:
- Data histopatologi:
WHO tipe 1 (keratinizing
squamous carsinoma), tipe
2 (differentiated non-
eratinizing carsinoma), atau
tipe 3 (u n d i ff ere nti ated
carsinoma).
- Data imunohistokimia(lHK)
panel limfoma
- Data stagrng klinik:
- CXR/ MRI +/-
- CXR/CTscan dada;
- USG/CTIMRlabdomen;
- CT/MRI kepala (ika
ditemukan gejala dan
tanda neurologi);
- Bone scan

150
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

PREMEDIKASI . PREMEDIKASI
Sesuai dengan rejimen Sesuai dengan rejimen
kemoterapi yang kemoterapi: highlyl
diberikan. Ada beberapa moderate/low
obat kemoterapi yang emetogenic. Juga ada
memerlukan premedikasi beberapa obat
sejak sebelum hari H kemoterapi yang
memerlukan premedikasi
KEMOTERAPI
SITOSTATIKA +/-
TERAPI TARGET )
Rejimen diberikan sesuai
. KEMOTERAPI
pilihan: Pemberian sesuai
- Cisplatin 40 mg/mZ petunjuk/protokol
weekly atau pelaksanaan kemoterapi
Carboplatin AUC2
bersama-sama dengan e PASKAKEMOTERAPI
radioterapi; dilanjutkan Pemberian antiemetik
atau didahului untuk mecegah CINV
kemoterapi fiuvan/ (chemotherapy induced
neoajuvan nausea vomiting)
- Cisplatin 100 mg/m2 disesuaikan dengan
hari ke-1 + 5 FU 1000 rejimen kemoterapi yang
mg/m2 hari ke-1 diberikan. Juga ada
sampai dengan ke-5. beberapa obat
- Cisplatin 75 mg/m1 kemoterapi yang
hari ke-1 + Docetaxel memerlukan obat-obatan
75 mg/m2 hari ke-1 + tertentu setelah dan
5-FU 1000 mg/m2hari selama seluruh siklus
ke-1 sd ke-4. kemoterapi.
- Cisplatin 75 mg/m1
hari ke-1 + Docetaxel
75 mglm2 hari ke-1.
- Cisplatin 75 mg/m2
hari ke-1 + Paclitaxel
175 mg/m2 hari ke-1.

. Catatan; apabila fungsi


ginjal tidak memenuhi
persyaratan Cisplatin
boleh diganti dengan
Carboplatin AUC 5-6
. Kemoterapi diulang setiap
3mi x 6 siklus.

151
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY

Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa


o Menjelaskan manfaat . Pemantauan efek . Pemantauan efek
kemoterapi. samping selama dan samping (lambat) obat
. Menjelaskan efek sesudah kemoterapi paska kemoterapi,
samping kemoterapi. misalnya demam dan
o Menjelaskan diare
pengendalian,
pencegahan dan
penyembuhan efek
samping kemoterapi.
o Menjelaskan jadwal
pemberian
kemoterapi.
Hematologi-Onkologi
Medik
. Penjadwalan . Pemantauan efek . IUasihat untuk control
kemoterapi siklus samping dan cara kembali untuk
yang akan mengatasinya dan penjadwalan
berlangsung dan tindak lanjut di kemoterapi siklus
berikutnya. rumah. berikutnya sesuai
. Penjadwalan jadwal kondisi pasien atau
kemoterapi siklus penjelasan tentang
berikutnya. jadwal kemoterapi
. Tidak ditemukannya siklus berikutnya.
atau dapat o Pemeriksaan DPL 2
dikendalikannya efek minggu paska
samping kemoterapi kemoterapi.
di rumah. . Tidak ditemukan efek
o Kondisi pasien dalam samping pada pasien
keadaan baik ketika atau efek samping yang
akan menjalani timbul bisa dikontrol
kemoterapi siklus
berikutnya
Rawat Jalan (Kontrol 1
Rawat lnap
minggu kemudian)

Catatan: Dosis dan siklus bisa dilkukan modifikasi tergantung kepada kondisi pasien, dalam hal
ini pertimbangan klinisi menjadi acuan

152
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Anamnesis PASKA KEMOTERAPI PASKA KEMOTERAPI


. Pemeriksaan fisik. SITOSTATIK DAN SITOSTATIK DAN
. Tinggi badan, berat TERAPI TARGET NON- TERAPI TARGET NON-
badan, luas permukaan SMALL CELL LUNG SMALL CELL LUNG
badan (LPB) CANCER (NSCLC) CANCER (NSCLC)
. Status performans: AJUVAN/ NEOAJUVAN/ AJUVAN/ NEOAJUVAN/
ECOG 0-2;3-4 PBIMER (METASTASIS) PRTMER (METASTASIS)
. Pemeriksaan lokal: . Anamnesis ulang o Anamnesis
paru, efusi pleura, . Pemeriksaan fisik . Pemeriksaan fisik
KGB. ulang . Pemeriksaan lokal
. Pemeriksaan lokal
ulang
. Peniliaian ulang
hasil-hasil pemeriksaan
penunjang
. Persetujuan medis
. Pencampuran obat
kemoterapi sesuai
dengan standard
prosedur operasional
(sPo).
. Pemberian premedikasi
sesuai protokol
. Pemberian kemoterapi
sesuai protokol
. Pemantauan efek
samping obat
kemoterapi selama
pemberian
. Penanganan efek
samping yang timbul

153
BUKU PANDUAN Ct'N'CAt PATHWAY

. Pemeriksaan darah perifer . Pemeriksaan DPL . Pemeriksaan DPL


lengkap/ DPL
. HbsAg, anti HCV total, anti
HIV
o Tes fungsi liver lengkap
r Tes fungsi ginjal (termasuk
CCI
. Gula darah sewaktu
. Asam urat
. LDH
. Alkali fosfatase
. HbsAg
o Pemeriksaan laboratorium
kehamilan pada wanita usia
subur.
. EKG, Ekokardiogram
o Evaluasi data hasil
pemeriksaan-pemeriksaan pra
terapi yang sudah dikeriakan:
- Data histopatologi
- Data EGFR mutation
- DAIA ALK
- Data stagrng klinik:
o CXR/ MRI +/-
o CT-scan osteosarkoma
pnmer;
o CXR/CTscan dada;
o USG/CTIMRl abdomen;
o CTlMRl kepala flika
ditemukan gejala dan
tanda neurologi)
o Bone scan dan PET-CT
scan (ika fasilitas
tersedia)

154
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

PREMEDIKASI . Lihat jumlah leukosit


- Sesuaidengan rejimen kemoterapi: paska kemoterapi,
h ig hly / moderate / low emetogen i c. bila menurun <1500/
Juga ada beberapa obat kemoterapi uL pertimbangkan
yang memerlukan premedikasi pemberian G-CSF
khusus.
. Pada pasien usia di
KEMOTERAPI SITOSTATIKA +/- TERAPI atas 60 tahun,
TARGET ) dipertimbangkan
- Rejimen diberikan sesuai pilihan: pemberian
- Cisplatin 80 mg/m2 d1 + vinorelbine profilaksis growth
25-30 mg/m2 d'l+8 every 21d for factor
4-6 cycles. Catatan: Vinorelbine
menggunakan pod a cath.
. Cisplatin 75 mglm2 + docetaxel 75
mglm2 every 21d x 4-6 cycles.
Catatan: Dexamethasone 4 mg 2x1
sehari sebelum kemoterapi, saat hari
kemoterapi, dan sehari sesudah
kemoterapi.
. Cisplatin 80 mg/m2 dl + gemcitabine
1000 mg/m2 d1+8+15 every 28d x 4-6
cycles.
. Cisplatin 80 mg/m2 d1 + gemcitabine
1250 mg/m2 d1+8 +/- Bevacizumab
7.5 mg/kgbb every 21d x 4-6 cycles.
Catatan: Bevacizumab digunakan
hanya pada NSCLC metastasis dan
harus memenuhi persyaratan/ indikasi.
o Cisplatin 80 mg/m2 d1 + Paclitaxel 175
mg/m2 d1 every 21d x 4-O cycles.
Catatan: premedikasi paclitaxel adalah
dexamethasone 20 mg lV diberikan 30
menit kemoterapi disertai ranitidine 1
amp @ 50 mg lV dan difenhidramine 1
amp @ 10 mg lV.
. Carboplatin AUC6 + paclitaxel 2OO mgl
m2 +/- Bevacizumab 7.5 mg/kgbb
every 21d x 4-6 cycles. Catatan:
Bevacizumab digunakan hanya pada
NSCLC metastasis dan harus
memenuhi persyaratan/ indikasi.

155
BUKU PANDUAN CI.,,V'CAL PATHWAY

. Cisplatin 75 mg/m2 +
pemetrexed 500 mg/m2
every 21 d x 4-6 cycles.
. Gefitinib 250 mg 1xl
atau Erlotinib 150 mg
1xl sampai dengan
progressive disease (lika
EGFR mutation +).
. Crizotinib 250 mg 2x1
sampai dengan
progressive disease (j ika
anaplastic lymphoma
Kinase/ ALK +).
o Pemberian kemoterapi
sesuai dengan protokol

PASKA KEMOTERAPI :
. Metoklopramid /
Ondanstron +/-
Dexamethasone peroral
selama 5 hari
Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa
. Menjelaskan manfaat Pemantauan efek samping Pemantauan efek samping
kemoterapi. selama dan sesudah (lambat)obat paska
. Menjelaskan efek kemoterapi kemoterapi, misalnya
samping kemoterapi. demam dan diare
. Menjelaskan
pengendalian,
pencegahan dan
penyembuhan efek
samping kemoterapi
. Menjelaskan jadwal
pemberian
kemoteraoi.
Hematologi-Onkologi
Med k
. Pemantauan efek . Nasehat untuk kontrol
samping dan cara kembali untuk
mengatasinya dan penjadwalan kemoterapi
tindak lanjut di rumah siklus berikutnya sesuai
. Penjadwalan jadwal kondisi pasien atau
kemoterapi siklus penjelasan tentang
berikutnya. jadwal kemoterapi siklus
berikutnva.

156
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Tidak ditemukannya . Pemeriksaan darah


atau dapat perifer lengkap/ DPL 1

dikendalikannya efek minggu paska


samping kemoterapi di kemoterapi.
rumah. r Tidak ditemukan efek
. Kondisi pasien dalam samping pada pasien
keadaan baik ketika atau efek samping yang
akan menjalani timbul bisa dikontrol
kemoterapi siklus
berikutnya
Rawat inap Rawat inap Rawat jalan (kontrol 1

minggu kemudian)

Catatan: Dosis dan siklus bisa dilkukan modifikasi tergantung kepada kondisi pasien, dalam hal
ini pertimbangan klinisi menjadi acuan

157
BUKU PANDUAN CI-"V'CAI- PATHWAY

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HARI2-11 HARI.I2
TINDAKAN TANGGAL TANGGAL : .............. TANGGAL : ............

. Anamnesis o Kemoterapi Sitostatik o Anamnesis


o Pemeriksaan fisik.: tinggi Osteo-sarkoma Ajuvan/ . Pemeriksaan fisik
badan, berat badan, luas Neoajuvan Primer . Pemeriksaan lokal
permukaan badan (LPB), (Metastatis)
tulang dan paru . Anamnesis
o Status performans: . Pemeriksaan fisik
ECOG 0-2;3-4 . Pemeriksaan lokal
. Darah perifer lengkap/ . Pemeriksaan DPL
DPL
. Tes fungsi liver lengkap
. Tes fungsi ginjal
(termasuk CCT)
. Gula darah sewaktu
o Asam urat
o LDH
. Alkali fosfatase
o HbsAg
o Pemeriksaan
laboratorium kehamilan
pada wanita usia subur.
. EKG, Ekokardiogram
. Data histopatologi
. Data stagrng klinik:
- CXR/MRI
- CT-scan
osteosarkoma primer
- CXR/CTscan dada
- USG/CT/MRI
abdomen
- CTIMRl kepala
- Bone scan

158
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKTT DALAM INDONESIA

. PREMEDIKASI o Sesuai dengan resep


Disesuaikan dengan obat kemoterapi siklus
rejimen kemolerapi (low / berikutnya, temuan
moderate/higly klinik dan labarotorium
emetogenic). o Jika jumlah leukosit
. Sebagai contoh: paska kemoterapi, bila
. Ondancentron 8 mg lV menurun <1500/uL
o Dexametason 10 mg lV pertimbangkan
. Ranitidin 50 mg lV pemberian G-CSF.
. Difenhidramin 10 mg lV . Pada pasien usia di
atas 60 tahun,
o diperyimbangkan
KEMOTERAPI
pemberian profilaksis
SITOSTATIKA +/-
growth factor
TERAPI TARGET )
- Cisplatin 100 mg/m2
lV hari ke-1 +
Doxorubicin 25 mg/
m2 IV hari ke-1 sd
ke-3.
- Gemcitabine 675-900
mg/m2 lV hari ke-1
dan ke-8 + Docetaxel
100 mg/m2 lV hari
ke-8 (catatan:
dexamethasone 4 mg
2x1 sehari sebelum,
hari saat, dan sehari
setelah kemoterapi
docetaxel).
- Obat nyeri jika ada
nyeri

o PASKAKEMOTERAPI:
- Obat Di Rumah:
Metoclopramide/
ondancentron/
+/- deksamethasone
- Obat nyerijika ada
nyen

159
BUKU PANDUAN CL'A"CAL PATHWAY

Diet biasa Diet biasa Diet biasa

o Edukasi prakemoterapi o Pemantauan efek Pemantauan efek


. Menjelaskan manfaat samping obat selama samping (lambat)obat
kemoterapi. kemoterapi dan paska kemoterapi
. Menjelaskan efek sesudah kemoterapi (demam, diare)dan bila
samping kemoterapi. terjadi pasien dianjurkan
. Menjelaskan segera ke UGD
pengendalian,
pencegahanm dan
penyembuhan efek
samping kemoterapi.
Hematologi-Onkologi
Medik
. Pasien mengerti o Pemantauan efek . Pemantauan efek
penjelasan dokter dan samping dan cara samping dan cara
perawat mengatasinya dan mengatasinya dan
tindak lanjut di tindak lanjut di
rumah. rumah.
. Penjadwalan jadwal . Penjadwalan ladwal
kemoterapi siklus kemoterapi siklus
berikutnya. berikutnya.
. Pemeriksaan DPL 1

minggu paska
kemoterapi
Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan (Kontrol 1

Penjadwalan kemoterapi minggu kemudian)


selanjutnya

Gatatan: Dosis dan siklus bisa dilkukan modifikasi tergantung kepada kondisi pasien, dalam
hal ini pertimbangan klinisi menjadi acuan

160
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARIl HARI 2-9 HARI 10
TINDAKAN TANGGAL:..............
. Anamnesis KEMOTERAPI SITOSTATIK PASKA KEMOTERAPI
. Pemeriksaan fisik. SOFT I'SSUE SARKOMA SOFT I'SSUE
. Tinggi badan, berat AJUVAN/ NEOAJUVAN/ SARKOMA AJUVAN/
badan, luas PRIMER (METASTASIS) NEOAJUVAN/
permukaan badan o Anamnesis ulang PRIMER
(LPB) . Pemeriksaan fisik ulang (METASTASIS)
. Status performans: . Pemeriksaan lokal ulang . Anamnesis
ECOG 0-2;3-4 . Peniliaian ulang hasil-hasil . Pemeriksaan fisik
. Pemeriksaan lokal: pemeriksaan penunjang o Pemeriksaan lokal
liver dan paru . Persetujuan medis
o Pencampuran obat
kemoterapi sesuai dengan
standard prosedur
operasional (SPO).
. Pemberian premedikasi
sesuai protokol
o Pemberian kemoterapi
sesuai protokol
. Pemantauan efek samping
obat kemoterapi selama
pemberian
. Penanganan efek samping
yang timbul
. Pemeriksaan darah Pemeriksaan DPL a Pemeriksaan DPL
perifer lengkap/ DPL
. HbsAg, anti HCV total,
anti HlV.
. Tes fungsi liver
lengkap.
. Tes fungsi ginjal
(termasuk CCT)

161
BUKU PANDUAN CI-'A/'CAI- PATHWAY

. Gula darah sewaktu


. Asam urat
o LDH
o Alkali fosfatase
o HbsAg
. Pemeriksaan
laboratorium kehamilan
pada wanita usia subur.
o EKG, Ekokardiogram
. Evaluasi data hasil
pemeriksaan-
pemeriksaan pra terapi
yang sudah dikerjakan:
- Data histopatologi
- Data stagrng klinik:
o CXB/ MRI +/-
o CT-scan
osteosarkoma
pnmer;
o CXR/CTscan dada;
o USG/CTIMRI
abdomen;
o CTlMRl kepala (ika
ditemukan gejala
dan tanda
neurologi)
o Bone scan dan
PET-CT scan (ika
fasilitas tersedia).
o PREMEDIKAS! o Lihat absolute netrofil
Disesuaikan dengan counf paska
rejimen kemoterapi kemoterapi, bila
(low/moderate/higly <1 500/uL
emetogenic). pertimbangkan
pemberian G-CSF
o KEMOTERAP! o Pada pasien usia di
SITOSTATIKA atas 60 tahun,
+/- TERAPI diperyimbangkan
TARGET ) pemberian profilaksis
Rejimen diberikan growth factor
sesuai pilihan:

162
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

- Doxorubicin 50 mg/m2
lV hari ke-1 +
lfosfamide 5000 m/m2

- Gemcitabine 675-900
mglm?lV hari ke-1 dan

Pemberian kemoterapi
sesuai dengan protokol
. PASKA KEMOTERAPI :

- Obat-obat oral untuk di


rumah:
Metoclopramide/
ondancentron/+/-
deksamethasone
Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa

. Menjelaskan manfaat . Pemantauan efek o Pemantauan efek


kemoterapi. samping selama dan samping (lambat)
. Menjelaskan efek sesudah kemoterapi obat paska
samping kemoterapi. kemoterapi, misalnya
. Menjelaskan demam dan diare
pengendalian,
pencegahanm dan
penyembuhan efek
samping kemoterapi.
. Menjelaskan jadwal
pemberian
kemoterapi.
Hematologi-Onkologi
Medik

'163
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY

. Penjadwalan o Pemantauan efek . Nasihat untuk kontrol


kemoterapi siklus samping dan cara kembali untuk
yang akan mengatasinya dan tindak penjadwalan
berlangsung dan lanjut di rumah. kemoterapi siklus
berikutnya. . Penjadwalan jadwal berikutnya sesuai
kemoterapi siklus kondisi pasien atau
berikutnya. penjelasan tentang
. Tidak ditemukannya atau jadwal kemoterapi
dapat dikendalikannya siklus berikutnya.
efek samping kemoterapi . Pemeriksaan DPL 1
di rumah. minggu paska
. Kondisi pasien dalam kemoterapi.
keadaan baik ketika akan . Tidak ditemukan efek
menjalani kemoterapi samping pada pasien
siklus berikutnya atau efek samping yang
timbul bisa dikontrol
Rawat Jalan (Kontrol 1
Rawat lnap Rawat lnap
minggu kemudian)

164
HEPATOLOGI
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT INAP BAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ 0-6 JAM 6-24 JAM HARI KE 2 HARI KE 3-7
TINDAKAN TANGGAL : ............. TANGGAL :.....,... TANGGAL : .......... TANGGAL: .........
. Pencatatan o Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital
identitas pasien . Status . Status . Status
. Melakukan kesadaran kesadaran kesadaran
general inform . Pemberian . Defisit neurologik o Defisit neurologik
consent oksigen (bila fokal transien fokal transien
o Edukasi kepada diperlukan) o Pemberian . Pemberian
pasienmengenai . Nyeri di oksigen (bila oksigen (bila
rencana kuadran kanan diperlukan) diperlukan)
pemeriksaan, atas . Nyeri di kuadran o Pemasangan
tatalaksana, . Mual, muntah, kanan atas akses vena
danperawatan nafsu makan o Mual, muntah, . Nyeri di kuadran
pasren turun, nafsu makan kanan atas
o Tanda vital penurunan turun, penurunan . Mual, muntah,
. Monitoring berat badan, berat badan, nafsu makan
peningkatan suhu demam demam turun, penurunan
tubuh . Evaluasi feses . Evaluasi feses berat badan,
. Pengkajian risiko (warna (warna dempul), demam
jatuh dan alergi dempul), diare diare berdarah . Evaluasi feses
o Status kesadaran berdarah o Bendungan vena (warna dempul),
. Defisit neurologik o Bendungan porta, ikterik diare berdarah
fokal transien vena porta, . Urine output . Bendungan vena
. Pemantauan ikterik o /ntake nutrisi porta, ikterik
tanda sesak . Urine output . Urine output
. /ntake nutrisi

165
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY

o Pemberian oksigen
mulai dari 2 Umenit (bila
diperlukan)
Pemasangan akses
Pengkajian skala nyeri di
kuadran kanan atas
. Mual, muntah, nafsu
makan turun, penurunan
berat badan, demam
o Evaluasi feses (warna
dempul), diare berdarah
. Pemasangan NGT (bila
diperlukan)
. Bendungan vena porta,
ikterik
o Urine output dan
pemasangan kateter urin
bila diperlukan
. Cek gula darah . CT Scan . Pemeriksaan
. Pemeriksaan abdomen laboratorium :
laboratorium : Darah atas 3 fase Darah perifer
perifer lengkap, (kalau perlu) lengkap,
hemostasis (BT, PT, hemostasis (BT,
APTI), SGOT SGPT AFP, PT, APTD, SGOT
Ureum Kreatinin, SGPT AFP,
elektrolit (Na/K/Cl), Ureum Kreatinin,
albumin, globulin elektrolit (Na/K/
. Tes kimia hati lengkap Cl), albumin
. Pemeriksaan EKG globulin
. Serologi Amuba o Tes kimia hati
. Analisa cairan asites, lengkap
kultur abses dan . Evaluasi VSG
sitology abses abdomen (bila
. USG abdomen diperlukan)
o Foto dada
o Antipiretik: parasetamol . Antipiretik: . Antipiretik: . Antipiretik:
. Analgetik: Tramadol, parasetamol parasetamol parasetamol
profenid supp . Analgetik: . Analgetik: . Analgetik:
. Antibiotik/anti amebik Tramadol, Tramadol, Tramadol,
profenid profenid profenid supp
SUPP supp . Antibiotik/anti
. Antibiotik/anti . Antibiotik/ amebik
amebik anti amebik

166
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAK]T DALAM INDONESIA

o Abses hati . Abses hati . Abses hati . Abses hati


piogenik piogenik piogenik piogenik
. Antibiotika . Antibiotika . Antibiotika . Antibiotika
spektrum luas atau spektrum luas atau spektrum luas atau spektrum luas atau
sesuai hasil kultur sesuai hasil kultur sesuai hasil kultur sesuai hasil kultur
kuman kuman kuman kuman
- Kombinasi - Kombinasi - Kombinasi - Kombinasi
antibiotik antibiotik antibiotik antibiotik
sebaiknya terdiri sebaiknya terdiri sebaiknya terdiri sebaiknya terdiri
dari golongan dari golongan dari golongan dari golongan
inhibitor beta inhibitor beta inhibitor beta inhibitor beta
laktamase laktamase laktamase laktamase
generasi I atau generasi I atau generasi I atau generasi I atau
lll dengan/atau lll dengan/atau lll dengan/atau lll dengan/atau
tanpa tanpa tanpa tanpa
aminoglikosida. aminoglikosida. aminoglikosida. aminoglikosida.
Pasien yang Pasien yang Pasien yang Pasien yang
tidak dapat tidak dapat tidak dapat tidak dapat
mengkonsumsi mengkonsumsi mengkonsumsi mengkonsumsi
golongan beta golongan beta golongan beta golongan beta
laktamase dapat laktamase dapat laktamase dapat laktamase dapat
diganti dengan diganti dengan diganti dengan diganti dengan
fluorokuinolon. fluorokuinolon. fluorokuinolon. fluorokuinolon.
- Kombinasi lain - Kombinasi lain - Kombinasi lain - Kombinasi lain
terdiri dari terdiri dari terdiri dari terdiri dari
golongan golongan golongan golongan
ampisilin, ampisilin, ampisilin, ampisilin,
aminoglikosida aminoglikosida aminoglikosida aminoglikosida
(jika dicurigai (jika dicurigai (ika dicurigai (jika dicurigai
adanya sumber adanya sumber adanya sumber adanya sumber
infeksi dari infeksi dari infeksi dari infeksi dari
sistem bilier), sistem bilier), sistem bilier), sistem bilier),
atau atau atau atau
sefalosporin sefalosporin sefalosporin sefalosporin
generasi lll fiika generasi lll fiika generasi lll (ika generasi lll Iika
dicuriga adanya dicurigai adanya dicurigai adanya dicurigai adanya
sumber infeksi sumber infeksi sumber infeksi sumber infeksi
dari kolon) dan dari kolon) dan dari kolon) dan dari kolon) dan
klindamisin atau klindamisin atau klindamisin atau klindamisin atau
metronidazol metronidazol metronidazol metronidazol
(untuk bakteri (untuk bakteri (untuk bakteri (untuk bakteri
anaerob). anaerob). anaerob). anaerob).

167
BUKU PANDUAN CI-'A"CAI. PATHWAY

o Jika dalam waktu o Jika dalam waktu o Jika dalam waktu . Jika dalam waktu
4-72 iam belum ada 4-72 jam belum a da 4-72 jam belum ada 4-72 iam belum ada
perbaikan pebaikan klinis, pebaikan pebaikan
klinis,maka maka antibiotika klinis,maka klinis,maka
antibiotika diganti digant idengan antibiotika diganti antibiotika diganti
dengan antibiotika antibiotika yang dengan antibiotika dengan antibiotika
yang sesuai hasil sesuai hasil kultur yang sesuai hasil yang sesuai hasil
kultur sensitivitas. sensitivitas. kultur sensitivitas. kultur sensitivitas.
Pengobatan secara Pengobatan secara Pengobatan secara Pengobatan secara
parenteral selama parenteral selama parenteral selama parenteral selama
minimal 14 hari lalu minimal 14 hari lalu minimal 14 hari lalu minimal 14 hari lalu
dapat diubah dapat diubah dapat diubah dapat diubah
menjadi oral sampai menjadi oral sampai menjadi oral sampai menjadi oral sampai
6 minggu kemudian. 6 minggu kemudian. 6 minggu kemudian. 6 minggu kemudian.
Jika diketahui jenis Jika diketahui jenis Jika diketahui jenis Jika diketahui jenis
kuman kuman kuman kuman
streptokokus, streptokokus, streptokokus, streptokokus,
antibiotik oral dosis antibiotik oral dosis antibiotik oral dosis antibiotik oral dosis
tinggi diberikan tinggi diberikan tinggi diberikan tinggi diberikan
sampai 6 bulan. sampai 6 bulan. sampai 6 bulan. sampai 6 bulan.
. Abses hati amebik . Abses hati amebik . Abses hati amebik . Abses hati amebik
. Metronidazol : o Metronidazol : . Metronidazol : . Metronidazol :
- harus diberikan - harus diberikan - harus diberikan - harus diberikan
sebelum sebelum sebelum sebelum
dilakukan aspirasi dilakukan aspirasi dilakukan aspirasi dilakukan aspirasi
- Metronidazol 3x - Metronidazol 3x - Metronidazol 3x - Metronidazol 3x
750 mg setiap 750 mg setiap 750 mg setiap 750 mg setiap
hari per oral atau hari per oral atau hari per oral atau hari per oral atau
secara intravena secara intravena secara intravena secara intravena
selama 7-10 hari. selama 7-10 hari. selama 7-10 hari. selama 7-10 hari.
. Amebisid luminal : . Amebisid luminal : . Amebisid luminal : . Amebisid luminal :
- lodoquinol 3x650 - lodoquinol - lodoquinol - lodoquinol
mg setiap hari 3x6650 mg setiap 3x6650 mg setiap 3x6650 mg setiap
selama 20 hari hari selama 20 hari selama 20 hari selama 20
- Diloxanide furoat hari hari hari
3x500 mg setiap - Diloxanide furoat - Diloxanide furoat - Diloxanide furoat
hari selama 10 3x500 mg setiap 3x500 mg setiap 3x500 mg setiap
hari hari selama 10 hari selama 10 hari selama 10
- Aminosidin hari hari hari
(paromomisin) - Aminosidin - Aminosidin - Aminosidin
25-35 mg/kg paromomisin) (paromomisin) (paromomisin)
berat badan 25-35 mg/kg 25-35 mg/kg 25-35 mg/kg
setiap hari dalam berat badan berat badan berat badan
dosis terbagi tiga setiap hari dalam setiap hari dalam setiap hari dalam
selama 7-10 hari dosis terbagi tiga dosis terbagi tiga dosis terbagi tiga
selama 7-10 hari selama 7-10 hari selama 7-10 hari

168
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Drainase cairan abses . Drainase . Drainase . Drainase (bila


terutama pada kasus (bila masih (bila masih masih
yang gagal dengan terapi diperlukan) diperlukan) diperlukan)
konservatif atau bila . Aspirasi (bila . Aspirasi (bila . Aspirasi (bila
abses berukuran besar (> masih masih masih
5 cm). Jika abses kecil diperlukan) diperlukan) diperlukan)
dapat dilakukan aspirasi
berulang. Pada abses
multipel, dilakukan
aspirasi jika ukuran
abses yang besar,
sedangkan abses yang
kecil akan menghilang
dengan pemberian
antibiotik.
. Surgical drainage'.
dilakukan jika drainase
perkutaneus tidak
komplit dilakukan, ikterik
yang persisten,
gangguan ginjal,
multiloculated abscess,
atau adanya ruptur
abses.
. Abses hati amebik
o Aspirasi cairan abses :
. lndikasi :
- Tidak respon terhadap
pemberian antibiotik
selama 5-7 hari
- Jika abses di lobus
hati kiri berdekatan
dengan perikardium
- Dilakukan jika
diagnosa belum dapat
ditentukan (diagnosis
remains uncertain)
Diet biasa, tinggi kalori Diet biasa, Diet biasa, Diet biasa,
tinggi protein tinggi kalori tinggi kalori tinggi kalori
tinggi protein tinggi protein tinggi protein

169
BUKU PANDUAN CL"V'CAI- PATHWAY

. Edukasi kepada Edukasi . Edukasi . Edukasi


pasien dan keluarga kepada pasien kepada pasien kepada pasien
mengenar dan keluarga dan keluarga dan keluarga
perawatan pasien mengenar mengenar mengenar
. Mobilisasi aKif gejala pasien gejala pasien gejala pasien
tanpa tanpa tanpa
memperburuk memperburuk memperburuk
penyakitnya penyakitnya penyakitnya
Mobilisasi o Mobilisasi . Mobilisasi

o Teridentifikasi gejala
dan keluhan sesuai
diagnostik
. Penegakkan diagnosis
. Mencegah dehidrasi
dan memberikan
asupan nutrisi optimal
. Hemodinamik stabil
untuk transfer
keruangan
. Evaluasi komplikasi
yang dapat muncul:
. Empiema
. Efusi pleura atau
pericardium
. Trombosis vena porta
atau vena lienalis
. Ruptur abses
kerongga pericardium
atau toraks
. Terbentuknya fistel
abdomen
. Sepsis
o sKoinfeksi dengan
infeksi bakteri,
kegagalan multiorgan,
dan ruptur ke dalam
peritoneum, rongga
toraks, dan
perikardium

Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan

170
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONES]A

. Pencatatan identitas pasien . Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital


. Melakukan general informed . Mual, muntah, . Mual, muntah, . Mual, muntah,
consent anoreksia, anoreksia, anoreksia,
. Tanda vital demam demam demam
. Pengkajian risiko (risiko jatuh . lkterik . lkterik . lkterik
dan alergi) . Urine output o Urine output o Urine output
. Pemasangan akses vena . Pengkajian . /ntake nutrisi . /nfake nutrisi
. Pengkajian nyeri dengan nyeri dengan . Pengkajian . Pengkajian nyeri
skala VAS: skala VAS: nyeri dengan dengan skala
- Evaluasi nyeri yang - Evaluasi skala VAS: VAS:
disertai demam nyen yang - Evaluasi - Evaluasi nyeri
- Nyeri di kuadran kanan disertai nyefl yang yang disertai
atas demam disertai demam
. Mual, muntah, anoreksia, - Nyeri di demam - Nyeri di
demam kuadran - Nyeri di kuadran
. lkterik, hepatomegali, kanan atas kuadran kanan atas
splenomegali kanan atas
o Evaluasi feses (warna
dempul, dll)
. Pemasangan NGT bila
diperlukan
. Urine output dan
pemasangan kateter urin
bila diperlukan
. Cek gula darah . USG . Pemeriksaan Pemeriksaan
. Pemeriksaan laboratorium: abdomen (bila laboratorium : laboratorium :

Darah rutin, hemostasis (PT, perlu) Darah rutin, Darah rutin,


APTT, Fibrinogen, D-Dimer), elektrolit darah SGOT SGPT,
SGOT, SGPT, CHE, bilirubin ( Na, K, Cl) Ureum
(bilirubin total, direk dan Kreatinin,
indirek), Ureum Kreatinin, elektrolit darah
elektrolit darah ( Na, K, Cl), (Na, K, Cl),
albumin, qlobulin albumin globulin

1 71
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY

. Serologi o Pemeriksaan
hepatitis: lgM laboratorium :

anti HAV lgM Darah rutin,


anti HBc, hemostasis (PT,
HbsAg, HCV APTT,
RNA
(konfirmasi), lgM
AntiHCV
di periksa bilirubin
H BsAg
(HDV Ag, indirek), Ureum
HDV-RNA, lgM Kreatinin,
anti-HDV), lgM elektrolit darah (
anti HEV Na, K, Cl),
. USG Abdomen albumin, globulin
o Foto rontgen (dievaluasi setiap
dada PA 3 hari)
. Hepatitis A akut . Hepatitis A akut . Hepatitis A akut : . Hepatitis A akut :

: Terapi suportif. :Terapi suportif. Terapi suportif. Terapi suportif.


. Hepatitis . Hepatitis B akut . Hepatitis B akut o Hepatitis B akut
nngan ringan -sedang: ringan -sedang: ringan -sedang:
Terapi Terapi suportif. Terapi suportif. Terapi suportif.
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
indikasi terapi indikasi terapi indikasi terapi indikasi terapi
antivirus. antivirus. antivirus. antivirus.
a Hepatitis B akut . Hepatitis B akut o Hepatitis B akut . Hepatitis B akut
fulminant (acute fulminant (acute fulminant (acute fulminant (acute
liver failure) liver failure) liver failure) liver failure)
dapat diberikan dapat diberikan dapat diberikan dapat diberikan
salah satu salah satu salah satu salah satu
nucleoside atau nucleoside atau nucleoside atau nucleoside atau
nucleotide nucleotide nucleotide nucleotide
analogue di analogue di analogue di analogue di
bawah ini : bawah ini : bawah ini : bawah ini :
- Lamivudine - Lamivudine - Lamivudine - Lamivudine
1x200 mg 1x200 mg 1x200 mg 1x200 mg
- Entecavir - Entecavir - Entecavir - Entecavir
1x0.5mg 1x0.5mg 1x0.5mg 1x0.5mg
- Tenovofir - Tenovofir - Tenovofir - Tenovofir
1x300mg 1 x300mg 1x300mg 1x300mg
- Telbivudine - Telbivudine - Telbivudine - Telbivudine
.l
1 x600 x600 mq 1x600 mg 1x600 mg

172
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

r Monitor pasien . Monitor pasien . Monitor pasien . Monitor pasien


dengan dengan dengan dengan
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
HBV DNA, HBV DNA, HBV DNA,
HBsAg 3-6 HBsAg 3-6 HBsAg 3-6
bulan untuk bulan untuk bulan untuk
mengevaluasi mengevaluasi
perkembangan perkembangan
menjadi menjadi
hepatitis B hepatitis B
kronik. kronik.
. Hepatitis C akut . Hepatitis C akut
(non-jaundice) (non-jaundice)
Peginterferon Pegintederon
alfa-2a (180 pg) alfa-2a (180 pg)
atau alfa-2b (1.5 atau alfa-2b (1.5
;iglkg) seminggu pglkg)seminggu
sekali selama 12 sekali selama 12
minggu untuk minggu untuk
genotip 2,3 dan genotip 2,3 dan
24 minggu 24 minggu
untuk genotip untuk genotip untuk genotip
non 2,3. non 2,3. non 2,3.
o Hepatitis D akut: . Hepatitis D akut: . Hepatitis D akut: . Hepatitis D akut:
Terapi suportif. Terapi suportif. Terapi supoftif. Terapi supodif.
Lamivudine dan Lamivudine dan Lamivudine dan Lamivudine dan
obat antiviral, obat antiviral, obat antiviral, obat antiviral,
tidak efektif tidak efektif tidak efektif tidak efektif
melawan melawan melawan melawan
replikasi virus. replikasi virus. replikasi virus. replikasi virus.
o Hepatitis E akut o Hepatitis E akut . Hepatitis E akut o Hepatitis E akut
: Terapi suportif :Terapi suportif :Terapi suportif

173
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY

MARS (Molecular MARS (Molecular MARS (Molecular MARS (Molecular


Adsorbent Adsorbent Adsorbent Adsorbent
Recirculating Recirculating Recirculating Recirculating
System)/ Optional System)/ Optional System)/ Optional System)/ Optional
Pertimbangkan Pertimbangkan Pertimbangkan Pertimbangkan
transplantasi hati transplantasi hati transplantasi hati transplantasi hati
bila perburukan bila perburukan bila perburukan bila perburukan
Diet biasa Diet biasa Diet biasa Diet biasa

. Edukasi kepada Edukasi kepada . Edukasi kepada . Edukasi kepada


pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenar mengenai gejala mengenai gejala mengenai gejala
perawatan pasien tanpa pasien tanpa pasien tanpa
pasren memperburuk memperburuk memperburuk
. Mobilisasi penyakitnya penyakitnya penyakitnya
a Mobilisasi o Mobilisasi o Mobilisasi

o Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi


gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai
diagnostik diagnostik diagnostik diagnostik
o Hemodinamik . Evaluasi . Etiologi teratasi o Etiologi teratasi
stabil untuk komplikasi yang . Mencegah . Mencegah
transfer dapat muncul: komplikasi komplikasi
keruangan . Hepatitis . Evaluasi o Evaluasi
. Penegakkan fulminantt komplikasi yang komplikasiyang
diagnosis . Acute liver dapatmuncul: dapatmuncul:
. Mencegah failure . Hepatitis . Hepatitis
dehidrasi dan fulminant fulminant
member asupan . Acute liver . Acute liver
nutrisi optimal failure failure
o Evaluasi . Kolestasis
komplikasi yang berkepanjangan
dapat muncul: . Hepatitis kronik
. Hepatitis
fulminant
o Acute liver
failure
Rawat inap Rawat inap Rawat inap Rawat jalan

174
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Pencatatan identitas . Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital


pasren . Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian
o Melakukan general risiko risiko risiko
inform consent . Kesadaran dan . Kesadaran dan . Kesadaran dan
o Tanda vital defisit defisit defisit
. Pengkajian risiko jatuh, neurologis neurologis neurologis
riwayat alergi, penularan . Pemasangan . Pemasangan o Pemasangan
infeksi, dan akses vena akses vena akses vena
kemungkinan keganasan ' Nyeri di . .Nyeri di . Nyeri di
. Kesadaran dan defisit kuadran kanan kuadran kanan kuadran kanan
neurologis atas atau regio atas atau regio atas atau regio
. Evaluasi penyebaran ke lain lain lain
SSP . Mual, muntah, . Mual, muntah, . Mual, muntah,
o Pemasangan akses vena anoreksia, anoreksia, anoreksia,
. Pemberian suplemen O, demam demam demam
apabila diperlukan o lkterik, o lkterik, o lkterik,
. Pengkaiian skala nyeri bendungan bendungan bendungan
dengan VAS: vena pofta, vena porta, vena porta,
. Nyeri di kuadran kanan perdarahan perdarahan perdarahan
atas atau regio lain . Evaluasi feses . Evaluasi feses . Evaluasi feses
. Mual, muntah, (warna (warna (warna
anoreksia, demam dempul), diare dempul), diare dempul), diare
. lkterik, tanda hipertensi berdarah berdarah berdarah
portal, perdarahan o Penurunan . Penurunan o Penurunan
. Evaluasi feses (warna berat badan, berat badan, berat badan,
dempul), diare berdarah anoreksia anoreksia anoreksia
. Penurunan berat badan, o Pemasangan o Pemasangan . Pemasangan
anoreksia NGT NGT NGT
. Pemasangan NGT . Urine output . Urine output . Urine output
. Urine output dan o /ntake nutrisi . lntake nutrisi
pemasangan kateter urin
bila diperlukan
. Evaluasi gula darah

175
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY

. Cek gula darah . USG abdomen . Biopsi hati


. Pemeriksaan . Foto rontgen c CT ecan
laboratorium: Darah dada PA abdomen atas
rutin, SGOT SGPT, . Pemeriksaan 3 fase atau
bilirubin, AFP laboratorium: MRI dengan
Gamma-GT, CEA, CA Darah rutin, kontras
19-9,Ureum elektrolit darah khusus bila
Kreatinin, AGD, (Na, K, Cl)jika diperlukan
HBsAg, LDH, diperlukan, . Pemeriksaan
AntiHCV albumin ureum, sitology atau
globulin, elektrolit kreatinin, histopatologi
darah (Na/K/Cl), albumin, biopsi hati
hemostasis (PT, globulin, (core biopsy/
APTD, fibrinogen, bilirubin FNAB)bila
D-dimer diperlukan
. Urin lengkap
. USG abdomen
o Foto rontgen dada
PA
. CTScan abdomen
atas 3 fase atau MRI
dengan kontras
khusus bila
diperlukan
. Pemeriksaan sitology
atau histopatologi
biopsi hati (core
blopsylFNAB) bila
diperlukan
. Analgetik: . Analgetik (bila . Analgetik (bila . Analgetik (bila
parasetamol, diperlukan) diperlukan) diperlukan)
tramadol (tergantung
derajat nyeri), opioid
. Tatalaksana
(terlampir)

Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat

Evaluasi penurunan
Diet biasa Diet biasa Diet biasa
berat badan, anoreksia

176
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Edukasi . Edukasi kepada o Edukasi kepada . Edukasi kepada


kepada pasien pasien dan pasien dan pasien dan
dan keluarga keluarga keluarga mengenai keluarga
mengenai mengenai gejala gejala pasien mengenai gejala
perawatan pasien tanpa tanpa pasien tanpa
pasren memperburuk memperburuk memperburuk
o Mobilisasi penyakitnya penyakitnya penyakitnya
o Mobilisasi o Mobilisasi o Mobilisasi
o Konsultasi ke
Divisi Bedah
Digestif untuk
reseksi (bila
diperlukan)
o Konsultasi ke
Dept. Radiologi
untuk embolisasi
. Teridentifikasi o Teridentifikasi . Teridentifikasi o Teridentifikasi
gejala dan gejala dan gejala dan keluhan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai sesuai diagnostik keluhan sesuai
diagnostik diagnostik o Perbaikan keadaan diagnostik
. Penegakkan umum . Perbaikan
diagnosis keadaan umum

Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

Lampiran:
Tatalaksana

I
Single < 2 <3lesi <3cm Multinodular lnvasi vena porta
PS.O N.IM1 PA1-2

Single 3 nodul < 3cm Terminal

Meningkat Tidak Ya

Kemoemboli

Normal Sorafenib

lldak Ya

Reseksi OLT

Bertahan 5 tahun 50-70% Bertahan 5 tahun 40-50%

177
BUKU PANDUAN CL'A/'CAL PATHWAY

. Pencatatan identitas o Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital


paslen . Tanda o Tanda sirosis: o Tanda sirosis:
. Melakukan general S OSIS: asites, asites, perdarahan
informed consent asites, perdarahan . Evaluasi diabetes,
. Tanda vital perdarahan . Evaluasi hipertensi, obesitas
. Pengkajian risiko . Evaluasi diabetes,
jatuh dan alergi diabetes, hipertensi,
o Evaluasi nyeri hipertensi, obesitas
dengan skala VAS: obesitas
. Nyeri perut kanan . Skrining
atas gastroskopi
o Mual, lemas, malaise apabila ada
o Pengkajian penyakit tanda
hati kronik hipertensi
. Tanda sirosis: asites, portal
perdarahan
. Evaluasi risiko
diabetes, hipertensi,
obesitas dan risiko
kardio.
o Evaluasi faktor-faktor
pada pasien
(merokok)
r EKG, saturasi O, . gula darah o gula darah . Pemeriksaan
. Pemeriksaan puasa, puasa, GD2P, ulangan setiap 6
laboratorium :Darah GD2P, HBA1C, bulan: darah
rutin, gula darah HBA1C, Ureum rutin,fungsi ginjal,
puasa, GD2P, Ureum kreatinin, LFT fungsi hati, evaluasi
HBA1C, Ureum kreatinin, Lengkap, profil DM, profil lipid,
kreatinin, LFT LFT lipid AFP, USG hepar,
Lengkap, profil lipid, Lengkap, o Biopsi hati rontgen toraks
AFP, HbsAg, Anti profil lipid (bila . Biopsi hati (bila
HCWotal, anti HBc diperlukan) diperlukan)

178
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. USG hati . Biopsi hati . CT scan


o Foto rontgen dada (bila abdomen
. Biopsi hati (bila diperlukan) diperlukan) atas 3 fase
. Elastografitransien, ARFI dilakukan
ketika
AFP>2OO
ng/mL atau
terdapat
nodul pada
USG

Treatmentl . Bila terdapat DM OHO dan . Metformin . Metformin . Metformin


Medikasi insulin sensitizer: 3x500mg 3x500mg 3x500mg
. Metformin 3x500 mg selama 4 . Gemfibrozil . Gemfibrozil . Gemfibrozil
bulan didapatkan perbaikan . Atorvastatin . Atorvastatin . Atorvastatin
konsentrasi AST dan ALT, 1x 1Omg 1x10 mg 1x 1Omg
peningkatan sensitivitas insuin, . Vitamin E . Vitamin E . Vitamin E
dan penurunan volume hati. 1x 400 mg/ 1x 400 mg/ o Betain 1 x
o Tiazolidindion (pioglitazon) : 800m9 800m9 20 mg
memperbaiki kerja insulin di . UDCA o UDCA . UDCA
jaringan adipose. 13-15 mg/ 13-15 mg/ 13-15 mg/
. lnsulin kgBB kgBB kgBB
. Obat anti hiperlipidemia
. Gemfibrozil : perbaikan ALT dan
konsetrasi lipid setelah
pemberian 1 bulan
. Statin : perbaikan parameter
biokimiawi dan histologi
o Antioksidan
. Tujuan : mencegah steatosis
menjadi steatohepatitis dan
fibrosis
. Vitamin E, N-asetilsistein,
Silymarin
o Betain berfungsi seba-gai donor
metil pada pembentukan lesitin
dalam siklus metabolik
metionin, dengan dosis 20 mg/
hari selama 12 bulan terlihat
perbaikan bermakna
konsentrasi ALT, steatosis,
aktivitas nekroinflamasi, dan
fibrosis.

179
BUKU PANDUAN CT' PATHWAY
"CAL

. Ursideoxycholic acid (UDCA)


adalah asam empedu yang
mempunyai efek
imunomodulator, pengaturan
lipid, efek sitoproteksi. Dosis
13-15 mg/kg berat badan
selama satu tahun
menunjukkan perbaikan ALT,
fosfatase alkali, gamma Gl
dan steatosis tanpa perbaikan
bermakna derajat inflamasi
dan fibrosis.

Diet Diet biasa rendah lemak & Diet rendah Diet rendah Diet rendah
karbohidrat lemak lemak lemak

Edukasi gaya hidup Edukasi gaya Edukasi gaya Edukasi gaya


hidup hidup hidup

Jika terdapat tanda-tanda Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat


sirosis dan keganasan tanda-tanda tanda-tanda tanda-tanda
sirosis dan sirosis dan sirosis dan
keganasan keganasan keganasan
. Penegakkan diagnosis dan . Mencegah . Mencegah . Mencegah
rencana tatalaksana komplikasi komplikasi komplikasi
. Mencegah komplikasi: sirosis . Gula darah, . Gula darah, . Gula darah,
hati hipedensi, hlpertensi, hipertensi,
lipid
. Gula darah, hipertensi, lipid lipid lipid terkontrol
terkontrol terkontrol terkontrol
. Follow Up:
- Evaluasi ulang setiap 3-6
bulan
- Pemeriksaan ulangan
setiap3-6 bulan: fungsi
ginjal (bila sebelumnya
sudah didapatkan adanya
gangguan ginjal), LFT,
evaluasi DM (bila
sebelumnya sudah
didapatkan adanya DM8
dislipidemia), profil lipid
(bila sebelumnya sudah
didapatkan adanya DM8

180
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

- dislipidemia), AFB USG


hati, rontgen dada
- CTscan abdomen atas 3
fase / MRI dengan
Primovist dilakukan ketika
AFP>200 ng/mL atau
terdapat nodul pada USG

Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan

181
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY

JENIS RAWAT JALAN RAWAT JALAN BAWAT JALAN RAWAT JALAN


AKtivitas/ HAFI 1 BULAN 1-3 BULAN 2-4 BULAN 5.6
TINDAKAN TANGGAL:............. TANGGAL :......"... TANGGAL:.......... TANGGAL:
. Pencatatan . Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital
identitas pasien . Komplikasi . Komplikasi . Komplikasi
. Melakukan sirosis: asites, sirosis: asites, sirosis: asites,
general inform perdarahan, perdarahan, perdarahan,
consent ensefalopati ensefalopati ensefalopati
. Tanda vital . Tanda . Tanda . Tanda
. Pengkajian risiko keganasan keganasan keganasan
jatuh dan alergi
. Pengkajian nyeri
dengan skala VAS:
. Nyeri perut kanan
atas
. Pembesaran hati,
ikterus intermiten,
pembesaran
kandung empedu
. Evaluasi stigmata
penyakit hati
kronik
. Pengkajian warna
unn
. Mual, lemas,
malaise
. Tanda sirosis:
asites, perdarahan
. Evaluasi
kesadaran dan
ada tidaknya
defisit neurologis
(ensefalopati)
. Evaluasi diabetes

182
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o Pemeriksaan Gula darah Gula darah . Pemeriksaan


laboratorium :Darah puasa, Ureum puasa, Ureum ulangan setiap
rutin, SGOT SGPT, kreatinin, kreatinin, SGOT 6 bulan: darah
CHE, Albumin Globulin, SGOT SGPT, SGPT, profil rutin,fungsi
gula darah, Ureum profil lipid, lipid, bilirubin ginjal, fungsi
kreatinin, BUN bilirubin hati,AFP, USG
ratio,elektrolit (Na, K, hati, fibroscan
Cl), hemostasis (PT, o CT scan
APTD, AFB bilirubin abdomen atas 3
T/D/I fase dilakukan
. HBsAg, HBeAg, anti HBe, ketika AFP>200
HBV DNA, Anti HBs, Anti ng/mL atau
HBc total terdapat nodul
o Anti HCV total, HCV RNA, pada USG
genotyping
. USG hati
o Foto rontgen dada PA
. CTscan abdomen atas 3
fase (bila AFP meningkat
atau terdapat nodul pada
usG)
. Fibroscan
. Biopsi hati (bila
diperlukan)

Hepatitis B kronik
. Lamivudine : 1xl 00 mg
sampai terjadi
serokonversi
. Adefovir dipivoxil : 1 x 10
mg sampai terjadi
serokonversi
. PEG IFN-2a (monoterapi)
180 gram, 1 kali se-
minggu selama 12 bulan
. Entecavir:1x0,5 mg
sampai terladi
serokonversi
o Telbivudine : 1x600 mg,
sampai terjadi
serokonversi
. Tenofovir: 1x300 mg,
sampai terjadi
serokonversi

183
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

Hepatitis C kronik o lnterferon . lnterferon . lnterferon


Pada infeksi hepatitis C kronik o Antiviral o Antiviral o Antiviral
genotip 1 dan 4:
. Terapi dengan pegylated
interferon (peg-lFN) dan ribavirin
selama 1 tahun - 72 minggu.2b
1.5 pglkg BB seminggu sekali
atau Peg-lFN-2a 1 80Peg-lFN-
ribavirin 1x1 000 mg (BB 75 kg)
dan 1x'!200 mg (BB >75m9).
Dapat dikombinasi dengan
boceprevir
. Terapi distop lika pasien tidak
mencapai respon virologis dini
dalam waktu 12 minggu
o Pada infeksi hepatitis C kronik
genotip 2 dan3: lnterferon
dengan tanpa ribavirin selama 24
mrnggu
. Pantau kemungkinan terjadinya
efek samping terapi Ribavirin,
yaitu anemia. Dosis ribavirin
sedapat mungkin dipertahankan,
bila terjadi anemia diberikan
eritropoietin untuk meningkatkan
Hb. Pantau kemungkinan efek
samping terapi interferon, yaitu
neutropeni, trombo-sitopenia,
depresi, dll.
. Bagi pasien yang memiliki
kontaindikasi penggunaan
interferon atau tidak berhasil
dengan terapi interferon maka
berikan terapi alternatif :

. UDCA 600m9/hari

' Glycynhizin
. Silymarin atau silibinin

Diet biasa Diet biasa Diet biasa Diet biasa

Rencana tatalaksana dan Bencana Rencana Rencana


kemungkinan komplikasi tatalaksana dan tatalaksana dan tatalaksana dan
kemungkinan kemungkinan kemungkinan
komplikasi komplikasi komplikasi

184
PERHTMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

(Ke dokter Hepatologi) Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat


Jika terdapat tanda-tanda tanda-tanda tanda-tanda tanda-tanda
kemungkinan resistensi obat, kemungkinan kemungkinan kemungkinan
sirosis hati dan keganasan resistensi obat, resistensi obat, resistensi obat,
sirosis hati dan sirosis hati dan Sirosis hati
keganasan keganasan dan keganasan
. Respons virus menetap . Mencegah . Mencegah o Mencegah
(sustarned vi rological progresr progresr progresr
response) . Eliminasi/ . Eliminasi/ o Eliminasi/
. Kontrol tiap 6 bulan untuk supresr vrrus supresi supresr
evaluasi kemungkinan VITUS VITUS

keganasan

Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat lnap

185
BUKU PANDUAN CI-'A/'CAI- PATHWAY

JENIS
RAWATJATAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN
AKTIVITAS/
HARIl BULAN 1 BULAN 2-4 BULAN 5-6
T!NDAKAN
TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:
. Mencatat identitas . Evaluasi tanda . Evaluasi tanda . Evaluasi tanda
pasren vital vital vital
. Melakukan general . Evaluasi . Evaluasi . Evaluasi
informed consent kesadaran dan kesadaran dan kesadaran dan
. Evaluasi tanda vital gangguan gangguan gangguan
. Evaluasi kesadaran sistem saraf sistem saraf sistem saraf
dan gangguan sistem pusat pusat pusat
saraf pusat . Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian
. Pengkajian Ensefalopati Ensefalopati Ensefalopati
Ensefalopati Hepatikum Hepatikum Hepatikum
Hepatikum . Pemberian . Evaluasi tanda . Evaluasi tanda
. Evaluasi tanda sesak suplemen O, sesak sesak
o Pemberian suplemen bila diperlukan . Pemberian . Pemberian
O, bila diperlukan . Pemasangan suplemen O, bila suplemen O,
o Pemasangan akses akses vena diperlukan bila diperlukan
vena . Pengkajian . Pemasangan o Pemasangan
. Pengkajian skala skala nyeri akses vena akses vena
nyen . Pengkajian . Pengkajian skala . Pengkajian
. Pengkajian risiko risiko nyefl skala nyeri
. Risiko jatuh (dengan . Risiko jatuh . Pengkajian risiko . Pengkajian
morse fall (dengan morse . Risiko jatuh risiko
assessmenf) fall (dengan morse . Bisiko jatuh
. Risiko alergi assessment) fal/ assessment) (dengan morse
. Pengkajian efusi . Risiko alergi . Risiko alergi fal/ assessment)
pleura . Berat badan o Berat badan dan . Risiko alergi
. Pungsi asites dan anoreksia anoreksia . Berat badan
terapeutik (bila masif . Pemantauan . Pemantauan dan anoreksia
dan mengganggu tanda-tanda tanda-tanda . Pemantauan
pernapasan) bendungan bendungan vena tanda-tanda
. Pemantauan tanda- vena porta, porta, ikterus bendungan
tanda bendungan ikterus vena porta,
vena porta, ikterus ikterus

186
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Pengkajian urine . Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian


output urine output urine output urine output
. Pemantauan . Pemantauan . Pemantauan . Pemantauan
tanda-tanda tanda-tanda tanda-tanda tanda-tanda
perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan
o Berat badan dan . Berat badan . Berat badan . Berat badan
anoreksia dan anoreksia dan anoreksia dan anoreksia
. Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian
komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
- Varises - Varises - Varises - Varises
esofagus/ gaster esophagus/ esophagus/ esophagus/
- Hipertensi portal gaster gaster gaster
- Peritonitis - Hipertensi - Hipertensi - Hipertensi
bakterialis poftal portal portal
spontan - Peritonitis - Peritonitis - Peritonitis
- Sindroma bakterialis bakterialis bakterialis
hepatorenal spontan spontan spontan
- Sindroma - Sindroma - Sindroma - Sindroma
hepato-pulmonal hepatorenal hepatorenal hepatorenal
- Gangguan - Sindroma - Sindroma - Sindroma
hemostasis hepato- hepato- hepato-
- Ensefalopati pulmonal pulmonal pulmonal
hepatikum - Gangguan - Gangguan - Gangguan
- Gastropati hemostasis hemostasis hemostasis
hipertensi portal - Ensefalopati - Ensefalopati - Ensefalopati
. Karsinoma hepatikum hepatikum hepatikum
hepar - Gastropati - Gastropati - Gastropati
hipertensi hipertensi hipertensi
portal portal portal
. Karsinoma . Karsinoma . Karsinoma
hepar hepar hepar
o Saturasi Oz a Pemeriksaan . Pemeriksaan . Pemeriksaan
. Pemeriksaan laboratorium laboratorium : laboratorium :

laboratorium : Darah rutin, Darah rutin, Darah rutin,


Darah rutin, PT, hemostasis, hemostasis, hemostasis,
aPTT, Fibrinogen, D SGOT SGPT, SGOT SGPT, SGOT SGPT,
Dimer, SGOT SGPT, Gamma-GT, Gamma-GT, Gamma-GT,
Gamma-GT, bilirubin, bilirubin, bilirubin,
bilirubin, albumin albumin albumin albumin
globulin, Ureum globulin, globulin, globulin,
Kreatinin, AGD, Ureum Ureum Ureum
HbsAg, AntiHCV Kreatinin, Kreatinin, Kreatinin, AGD
elektrolit elektrolit AGD, elektrolit

187
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

. Lab: AFP (tiap 3 . Lab: AFP (tiap 3 . Lab: AFP (tiap 6 . Lab: AFP (tiap 6
bulan) bulan) bulan) bulan)
. Volume urin 24 . Volume urin24 . Volume urin 24 . Volume urin 24
jam dan eksresi jam dan eksresi jam dan eksresi jam dan eksresi
natrium urin natrium urin natrium urin natrium urin
o Timbang berat . Timbang berat o Timbang berat . Timbang berat
badan setiap badan setiap badan setiap badan setiap
hari hari hari hari
. USG abdomen . USG abdomen . USG abdomen . USG abdomen
(tiap 3 bulan) (tiap 6 bulan) (tiap 6 bulan) (tiap 6 bulan)
. Foto rontgen o Foto rontgen . Foto rontgen . Foto rontgen
dada (bila perlu) dada (bila perlu) dada (bila perlu) dada (bila perlu)
. Biopsi hati (bila . Biopsi hati (bila . Biopsi hati (bila . Biopsi hati (bila
diperlukan) diperlukan) diperlukan) diperlukan)
. CTscan . CT scan . CT scan . CT scan
abdomen atas 3 abdomen atas 3 abdomen atas 3 abdomen atas 3
fase (Diperiksa fase (Diperiksa fase (Diperiksa fase (Diperiksa
ketika AFP > ketika AFP > ketika AFP > ketika AFP > 200
200 ng/ml atau 200 ng/ml atau 200 ng/mL atau ng/ml atau
terdapat nodul terdapat nodul terdapat nodul terdapat nodul
pada USG) pada USG) pada USG) pada USG)

. Laktulosa (target o Laktulosa (target . Laktulosa (target . Laktulosa (target


BAB 2-3 kali BAB 2-3 kali BAB 2-3 kali BAB 2-3 kali
sehari) sehari) sehari) sehari)
. Hepatoprotektor: o Hepatoprotektor: . Hepatoprotektor: . Hepatoprotektor:
Silymarin, Silymarin, Silymarin, Silymarin,
fosfatidil fosfatidil fosfatidil fosfatidil choline,
choline, sylibin, choline, sylibin, choline, sylibin, sylibin,
curcumin, dll curcumin, dll curcumin, dll curcumin, dll
. Antiviral : o Antiviral : r Antiviral : . Antiviral :
Telbivudin Telbivudin Telbivudin Telbivudin
ditambahkan ditambahkan ditambahkan ditambahkan
dengan dengan dengan dengan
lamivudine, lamivudine, lamivudine, lamivudine,
adefovir, adefovir, adefovir, adefovir,
entecavir, entecavir, entecavir, entecavir,
tenofovir dan tenofovir dan tenofovir dan tenofovir dan
Peg IFN (dapat Peg IFN (dapat Peg IFN (dapat Peg IFN (dapat
digunakan bila digunakan bila digunakan bila digunakan bila
sirosis child sirosis child sirosis child sirosis child
pugh A dan B) pugh A dan B) pugh A dan B) pugh A dan B)
(bila HbsAs (+)) (bila HbsAg (+)) (bila HbsAg (+)) (bila HbsAg (+))

1BB
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o Furosemid Tab o Furosemid Tab o Furosemid Tab . Furosemid Tab


o Propanolol o Propanolol . Propanolol . Propanolol
. Spironolacton . Spironolacton o Spironolacton . Spironolacton
o Bila sirosis alkohol . Bila sirosis alkohol . Bila sirosis alkohol . Bila sirosis alkohol
- Stop konsumsi - Stop konsumsi - Stop konsumsi - Stop konsumsi
alkohol alkohol alkohol alkohol
- Medikamentosa - Medikamentosa - Medikamentosa - Medikamentosa
o Sirosis karena . Sirosis karena . Sirosis karena . Sirosis karena
virus Hepatitis virus Hepatitis virus Hepatitis virus Hepatitis
- Lamivudine, - Lamivudine, - Lamivudine, - Lamivudine,
adefovir, adefovir, adefovir, adefovir,
telbivudine, telbivudine, telbivudine, telbivudine,
entecavir, entecavir, entecavir, entecavir,
tenofovir, tenofovir, tenofovir, tenofovir,
interferon interferon interferon interferon
. Sirosis bilier . Sirosis bilier o Sirosis bilier . Sirosis bilier
- Sirosis bilier - Sirosis bilier - Sirosis bilier - Sirosis bilier
pflmer: pnmer: pnmer: pnmer:
Ursodeoxycholic Ursodeoxycholic Ursodeoxycholic Ursodeoxycholic
Acid (UDCA) Acid (UDCA) Acid (UDCA) Acid (UDCA)
13-15 mg/kg/ 13-15 mg/kg/ 13-15 mg/kg/ 13-15 mg/kg/
hari, Pruritus: hari, Pruritus: hari, Pruritus: hari, Pruritus:
antihistamin, antihistamin, antihistamin, antihistamin,
narcotic narcotic narcotic narcotic
receptor receptor receptor receptor
antagonist antagonist antagonist antagonist
(naltrexone), (naltrexone), (naltrexone), (naltrexone),
dan rifampisin. dan rifampisin. dan rifampisin. dan rifampisin.
Cholestyramine. Cholestyramine. Cholestyramine. Cholestyramine.
Plasmapheresis. Plasmapheresis. Plasmapheresis. Plasmapheresis.
- Pimary - Primary - Pimary - Pimary
Sc/erosrng Sc/erosrng Sc/eroslng Sc/eroslng
Cholangitis Cholangitis Cholangitis Cholangitis
(PSC):UDCA (PSC):UDCA (PSC):UDCA (PSC):UDCA
2OmglKgBB/ 2Om9/KgBB/ 20mg/K1BB/ 2OmglKgBB/
hari, endoscopic hari, endoscopic hari, endoscopic hari, endoscopic
dilation, dilation, dilation, dilation,
transplantasi transplantasi transplantasi transplantasi
hati hati hati hati

. Diet biasa . Diet biasa . Diet biasa . Diet biasa


. Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian
penurunan berat penurunan berat penurunan berat penurunan berat
badan dan badan dan badan dan badan dan
anoreksia anoreksia anoreksia anoreksia

189
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

. Edukasi kepada o Edukasi kepada . Edukasi kepada . Edukasi kepada


pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai mengenai mengenar mengenai
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
pasren pasten pasren pasren
. Edukasi . Rencana o Rencana . Rencana
mengenar tatalaksana dan tatalaksana dan tatalaksana dan
komplikasi dan kemungkinan kemungkinan kemungkinan
indikasi untuk komplikasi komplikasi komplikasi
dirawat . Edukasi . Edukasi . Edukasi
. Edukasi mengenar mengenar mengenar
mengenar optimalisasi optimalisasi optimalisasi
optimalisasi nutrisi nutrisi nutrisi
nutrisi

Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat


komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
. Penegakan . Penegakan . Penegakan . Penegakan
diagnosis diagnosis diagnosis diagnosis
sementara sementara sementara sementara
. Mencegah . Mencegah . Mencegah . Mencegah
komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
o [Vlemberikan . Memberikan . Memberikan . Memberikan
asupan nutrisi asupan nutrisi asupan nutrisi asupan nutrisi
optimal optimal optimal optimal
o Pemeriksaan Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan
ulang 3 bulan:
AFP, USG
abdomen, Foto
rontgen dada
. Rawat Jalan

190
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT INAP , RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ 0-6 JAM 6-24 JAM HARI KE 2 HARI KE 3-6
TINDAKAN TANGGAL :............ TANGGAL i......... TANGGAL r....:,......

o Mencatat identitas . Evaluasi tanda r Tanda vital o Tanda vital


pasten vital . Tanda syok . Tanda syok
. Melakukan general . Evaluasi tanda . Pengkajian o Pengkajian
inform consent perdarahan dan risiko risiko
. Evaluasi tanda vital saturasi O, . Kesadaran dan . Kesadaran dan
. Pengkajian risiko . Melakukan defisit defisit
- Risiko jatuh konsultasi ke neurologis neurologis
- Risiko alergi departemen lain . Pemasangan . Pemasangan
. Evaluasi kesa- jika ada penyakit akses vena akses vena
daran dan ada penyerta . Nyeri t Nyeri
tidaknya defisit . Evaluasi epigastrium epigastrium
neurologis Kesadaran dan yang menjalar yang menjalar
. Pemasangan akses defisit neurologis hingga hingga
vena . Pemasangan punggung punggung
. Resusitasi bila kateter urin jika . Demam, mual, . Demam, mual,
terdapat gangguan diperlukan muntah, muntah,
hemodinamik . Pemasangan anoreksia, ileus anoreksia, ileus
. Pemeriksaan EKG NGT (bila paralitik paralitik
. Nyeri epigastrium diperlukan) o Pemasangan o Pemasangan
yang menjalar . Kaji urine output NGT (bila NGT (bila
hingga punggung . Mengirim form diperlukan) diperlukan)
. Demam, mual, toraks foto . Urine output . Uine output
muntah, anoreksia, kebagian . /ntake nutrisi o /ntake nutrisi
ileus paralitik radiologijika
. Evaluasi bila klinis belum di rontgen
memburuk gejala di IGD
dengan kriteria . Pengkajian skala
RANSON nyefl
. Pemasangan NGT . Atasi nyeri
(bila diperlukan) dengan NSAID

191
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

. K4i urine output


dan
pemasangan
kateter urin jika
diperlukan
o Atasi nyeri
dengan NSAID
. Cek gula darah . Pemeriksaan o Pemeriksaan . Pemeriksaan
o Pemeriksaan laboratorium: laboratorium: laboratorium:
laboratorium: Darah rutin, Darah rutin, Darah rutin,
Darah rutin, SGOT SGPT, elektrolit darah elektrolit darah
SGOT SGPT, Ureum Kreatinin, (Na, K, Cl), sula (Na, K, Cl), gula
Ureum Kreatinin, AGD, elektrolit, darah, SGOT darah, SGOT
AGD, elektrolit, gula darah, SGPT, amilase SGPT, amilase
gula darah, amylase lipase lipase serum. lipase serum.
amilase lipase SETUM
serum. . USG abdomen
. USG abdomen . Penjadwalan CT
o Foto rontgen scan abdomen/
dada PA MBI, MRCP biIA
diperlukan
. Analgesik dan . Analgesik dan . Analgesik dan . Analgesik dan
sedative dengan sedative dengan antipiretik: antipiretik:
NSAID NSAID Parasetamol 3-4 Parasetamol 3-4
o Penghambat . PPI: omeprazole x 500 mg x 500 mg
sekresi enzim 1x 40 mg . PPI: omeprazole . PPI: omeprazole
pankreas o Anti vomitus 1x 40 mg 1x 40 mg
. PPI: Omeprazole o Anti inflamasi
1x40 mg o Antibiotik
. Antivomitus o Pertimbangkan
. Antibiotik ERCP: bila ada
. Pertimbangkan kecurigaan
ERCP: bila ada "gallstones
kecurigaan pancreatitis"
"gal/stones
pancreatitis"
. Surgikal: bila
infeksi berat

Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat

192
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Puasa dengan
Puasa dengan Puasa dengan
mempertimbang- Puasa dengan
mempertimbang- mempertimbang-
kan kondisi klinis mempertimbangkan
kan kondisi klinis kan kondisi klinis
pasien dan hasil kondisi klinis pasien
pasien dan hasil pasien dan hasil
follow up kadar dan hasil follow up
follow up kadar follow up kadar
amylase, dan kadar amylase, lipase
amylase, lipase amylase, lipase
lipase
o Edukasi kepada . Edukasi kepada . Edukasi
keluarga dan pasien dan kepada pasien
pasien tentang keluarga dan keluarga
kondisi pasien, mengenai gejala mengenar
kemungkinan pasien tanpa gejala pasien
terjadinya memperlcuruk tanpa
komplikasi, rencana penyakitnya memperburuk
terapi selanjutnya o Mobilisasi penyakitnya
r Melatih mobilisasi . Mobilisasi
pasif sesuai
kemampuan pasien

. Penegakan . Administrasi pasien . Teridentifikasi


diagnosis lengkap saat gejala dan
. Mencegah masuk rumah sakit keluhan sesuai
dehidrasi dan . Pasien dan diagnostik
memberikan keluarga o Perbaikan
asupan nutrisi memahami rencana keadaan
optimal tindakan, proses, umum
serta kemungkinan-
kemungkinan yang
mungkin terjadi
selama perawatan

Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

193
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY

JEN!S RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ 0-6 JAM 6-24 JAM HARI KE 2 HARI KE 3-7

. Mencatat identitas pasien . Evaluasi tanda Tanda vital o Tanda vital


o Melakukan general vital Tanda syok . Tanda syok
informed consent o Evaluasi tanda Pengkajian . Pengkajian
. Evaluasi tanda vital syok risiko risiko
o Evaluasi tanda syok . Pengkajian skala Pemasangan . Pemasangan
. Pengkajian risiko nyefl akses vena akses vena
- Risiko jatuh o Atasi nyeri a Nyeri perut . Nyeri perut
- Risiko alergi dengan petidin kanan atas atau kanan atas atau
. Pemasangan akses vena bila diperlukan epigastrium epigastrium
. Resusitasi cairan bila dengan atau yang menjalar yang menjalar
diperlukan tanpa hingga bahu hingga bahu
. Evaluasi nyeri perut kanan antispasmodik kanan kanan
atas atau epigastrium yang o Demam, mual, a Demam, mual, . Demam, mual,
menjalar ke daerah skapula muntah, ikterus muntah, ikterus muntah, ikterus
kanan o BAB dempul a BAB dempul . BAB dempul
. Pengkajian skala nyeri . Uine output a Pemasangan . Pemasangan
dengan skala VAS o Evaluasi tanda NGT NGT
. Atasi nyeri dengan peritonitis Urine output . Uine output
analgetik dan dan
o Demam, mual, muntah, pemasangan pemasangan
ikterus kateter urin kateter urin
. Pemantauantanda{anda Tanda peritonitis o Tanda
hiperbilirubin /ntake nutrisi peritonitis
o Pemantauantanda{anda . /ntake nutrisi
perforasi (peritonitis)
. BAB dempul atau tidak
. Pemasangan NGT (bila
diperlukan)
. KEi urine output dan
pemasangan kateter urin
bila diperlukan
. Urinalisa
. Kaji lndeks Massa Tubuh
(rMr)

194
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Cek gula darah . Pemeriksaan Pemeriksaan . Pemeriksaan


. EKG, saturasi O, laboratorium: laboratorium laboratorium
. Pemeriksaan . Darah rutin :Darah perifer :Darah perifer
laboratorium:Darah . Ureum Kreatinin, lengkap, SGOT lengkap, SGOT
perifer lengkap, SGOT, SGPT, SGPT AFP, SGPT AFB
SGOI, SGPT, ALP, Bilirubin (l-lD/l) gamma GT, gamma GT,
gamma GT, Ureum Ureum Kreatinin, Ureum Kreatinin,
Kreatinin, elektrolit, elektrolit,
elektrolit, bilirubin bilirubin fl-lD/l) bilirubin fl-lD/l)
n/D/t)
. Amilase/ Lipase
. USG abdomen
. Antipiretik & o Antibiotik: . Antibiotik: . Antibiotik:
analgetik: - Ampisilin - Ampisilin - Ampisilin
Parasetamol Sulbactam Sulbactam Sulbactam
. Antibiotik (opsi) - Sefalosporin - Sefalosporin - Sefalosporin
- Ampisilin - Metronidazole - Metronidazole - Metronidazole
- Sefalosporin o Antipiretik: . Antipiretik: . Antipiretik:
- Metronidazol Parasetamol Parasetamol Parasetamol
o Analgetik : Petidin o Analgetik: Petidin . Analgetik : . Analgetik :

bila diperlukan bila diperlukan Petidin bila Petidin bila


diperlukan diperlukan

Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat


Jr

a Puasa sampai . Puasa sampai . Puasa sampai . Puasa sampai


bebas nyeri atau bebas nyeri, bebas nyeri atau bebas nyeri atau
diet ringan kemudian diet diet ringan diet ringan
Nutrisi parenteral flngan . Nutrisi . Nutrisi
. Nutrisi parenteral parenteral parenteral

. Edukasi kepada . Edukasi kepada . Edukasi kepada . Edukasi kepada


pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga mengenai keluarga keluarga keluarga
kondisi pasien dan mengenai kondisi mengenar mengenar
rencana pasren, rencana kondisi pasien kondisi pasien
tatalaksana tatalaksana dan rencana dan rencana
. Mobilisasi selanjutnya dan tatalaksana tatalaksana
kemungkinan . Mobilisasi . Mobilisasi
terjadinya
komplikasi
. lvlelatih mobilisasi
pasif sesuai
kemampuan
paslen

195
BUKU PANDUAN CI-'A"CT[ PATHWAY

Bedah digestif Bedah digestif bila Bedah digestif Bedah digestif


untuk pertimbangan kondisi umum baik/ bila kondisi bila kondisi
operasi bila kondisi stabil umum baik/ umum baik/
umum baik/stabil stabil stabil
. Penegakan o Administrasi pasien . Teridentifikasi . Teridentifikasi
diagnosis lengkap saat masuk gejala dan gejala dan
. Mencegah rumah sakit keluhan keluhan
dehidrasi dan . Pasien dan keluarga sesuat SESUAI
memberikan memahami rencana diagnostik diagnostik
asupan nutrisi tindakan, proses, . Perbaikan . Perbaikan
optimal serta kemungkinan- keadaan keadaan
kemungkinan yang umum umum
mungkin terjadi
selama perawatan
. Pasien mengerti dan
dapat beker.jasama
selama proses
perawatan

Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

196
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT JALAN BAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN


AKTIV!TAS/ HARI 1 BULAN 6 12
BULAN BULAN 18
TINDAKAN TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:

. Mencatat identitas . Tanda vital o Tanda vital . Tanda vital


pasren . Kaji nyeri kolik . Kaji nyeri kolik . Kaji nyeri
. Melakukan general ada atau tidak ada atau tidak kolik ada
informed consent . Kaji ikterik, . Kaji ikterik, atau tidak
. Evaluasi tanda vital nyeri perut nyeri perut . Kaji ikterik,
. Pengkajian risiko menetap ada meneta pada nyeri perut
. Risiko jatuh atau tidak atau tidak menetap ada
o Risiko alergi atau tidak
. Nyeri perut kanan atas
(lebih dari 30 menit dan
kurang dari 12 jam)
e Penilaian nyeri dengan
skala VAS
o Pemantauantanda-tanda
bendungan hiperbilirubin
. Mencari penyebab nyeri
yang lain, misalnya abses
atau hepatomegali dengan
berbagai penyebab
. Mual, lemas, malaise
. KEi urine output
. Kaji lndeks Massa Tubuh
(rMr)
. Pemeriksaan . Pemeriksaan . Pemeriksaan . .Pemeriksaan
laboratorium : Darah laboratorium: laboratorium: laboratorium:
rutin, SGOT, SGPT, ALP Darah rutin, Darah rutin, Darah rutin,
Gamma-GT, Albumin SGOT, SGPT, SGOT, SGPT, SGOT, SGPT,
Globulin, Ureum ALP Gamma- ALP Gamma- ALP Gamma-
Kreatinin, Bilirubin T/D/|, GT, Albumin GT, Albumin GT, Albumin
Guladarah, Profil lipid Globulin, Globulin, Globulin,

197
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY

. Urinalisa Ureum Ureum Ureum


. USG abdomen Kreatinin, Kreatinin, Kreatinin,
o Foto rontgen dada Bilirubin T/D/l Bilirubin T/D/l Bilirubin T/D/l
. MRCP (bila diperlukan) a USG abdomen . USG abdomen . USG abdomen
. Ursodeoxy Cholic Acid . UDCA 2-3 x . UDCA 2-3 x . UDCA 2-3 x
(UCDA)untuk 250 mg 250 mg 250 mg
mencegah . Analgetik: . Analgetik: . Analgetik:
terbentuknya batu Parasetamol, Parasetamol, Parasetamol,
kolesterol dosis 8-10 Tramadol Tramadol Tramadol
mg/ hari selama 6
bulan sampai 2 tahun,
persentase
keberhasilan lebih baik
pada batu soliter
dengan diameter <10
mm
o Analgetik: Parasetamol,
Tramadol(bila
diperlukan)
e Diet biasa rendah . Diet rendah . Diet rendah . Diet rendah
lemak lemak lemak lemak
. Edukasi kepada pasien . Rencana . Rencana . Rencana
dan keluarga mengenai tatalaksana dan tatalaksana tatalaksana
tatalaksana pasien dan kemungkinan dan dan
kemungkinan komplikasi kemungkinan kemungkinan
komplikasi komplikasi komplikasi
o Jika terdapat tanda- . Jika terdapat o Jika terdapat . Jika terdapat
tanda obstruksi tanda-tanda tanda-tanda tanda-tanda
pertimbangkan obstruksi obstruksi obstruksi
tindakan surgikal/ pertimbangkan pertimbangkan peftimbangkan
ERCP tindakan tindakan tindakan
surgikal/ERCP surgikal/ERCP surgikal/ERCP
. Penegakan diagnosis . Mencegah o Mencegah . Mencegah
. Mencegah komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
dan memberikan
asupan nutrisi optimal
. Pasien mengerli dan
dapat bekerjasama
dalam tatalaksana
Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan

198
ETABOL K ENDOKR

Tiroid Akut
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

8-30

Anamnesis Anamnesis Anamnesis Anamnesis


. Poliuria . Poliuria o Poliuria . Poliuria
. Polidipsi . Polidipsi . Polidipsi . Polidipsi
. Polifagia . Polifagia . Polifagia . Polifagia
. Penurunan . Penurunan . Penurunan . Penurunan
berat badan berat badan berat badan berat badan
yang tidak yang tidak yang tidak yang tidak
dapat dapat dapat dapat
dijelaskan dijelaskan dijelaskan dijelaskan
penyebabnya penyebabnya penyebabnya penyebabnya
. Lemah . Lemah o Lemah . Lemah
. Kesemutan . Kesemutan . Kesemutan . Kesemutan
. Gatal . Gatal . Gatal . Gatal
o Mata kabur . Mata kabur . lVlata kabur . Jvlatakabur
. Disfungsi ereksi o Disfungsi ereksi . Disfungsi ereksi . Disfungsi ereksi
pada pria pada pria pada pria pada pria
. Pruritus vulvae . Pruritus vulvae . Pruritus vulvae . Pruritus vulvae
pada wanita pada wanita pada wanita pada wanita

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


Fisik Fisik Fisik Fisik
. Tanda vital o Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital
. Tinggi dan . Tinggi dan . Tinggi dan e Tinggi dan berat
badan, IMT
berat badan, berat badan, berat badan,
. Pengkajian
IMT IMT IMT komplikasi
. Kelenjar tiroid . Pengkajian
o Pengkajian komplikasi
komplikasi :

ABI,
monofilamen

199
BUKU PANDUAN Cf'A,,CAI- PATHWAY

Diagnosis Evaluasi Evaluasi Evaluasi


. GDS > 200 mg/ . GDP dan/atau . GDP dan/atau . GDP dan/atau
dl GDS/GD 2lam GDS GDS
. GDP > 126 mg/ PP o Kurva gula . Kurva gula
dt . Kurva gula darah harian darah harian
. Jika diperlukan darah harian . Pemantauan . Pemantauan
TTGO: kadar . Pemantauan gula darah gula darah
glukosa darah gula darah mandiri(PDGM) mandiri
pasca mandiri(PDGM) o HbAIC (PDGM)
pembebanan o HbAIC
glukosa 75 g , . Kolesterol
200 mg/dl total, LDL,
o HbAlC >6,50/o HDL, TG
. Kreatinin
Evaluasi
o Kolesterol total, SETUM
o Urinalisis
LDL, HDL, TG
. Kreatinin serum o Elektro-
. kardiogram,
Urinalisis
jika diperlukan
. Albumin urin
o Funduskopi,
kuantitatif
jika diperlukan
. Elektro-
kardiogram
. X-ray dada bila
ada indikasi
. Funduskopi

Terapi oral Terapi oral Terapi oral Terapi oral


. Monoterapi : . Monoterapi : . Monoterapi : . Monoterapi :
biguanid, biguanid, biguanid, biguanid,
sulfonylurea, sulfonylurea, sulfonylurea, sulfonylurea,
glinid, glinid, glinid, glinid,
penghambat penghambat penghambat penghambat
alfa- alfa- alfa- alla-
glukosidase, glukosidase, glukosidase, glukosidase,
thiazolidindion, thiazolidindion, thiazolidindion, thiazolidindion,
penghambat penghambat penghambat penghambat
DPP-lV dan DPP-lV dan DPP-lV dan DPP-lV dan
penghambat penghambat penghambat penghambat
SGLT-2 SGLT-2 SGLT-2 SGLT-2
o Kombinasi 2 . Kombinasi 2 . Kombinasi 2 . Kombinasi 2
obat obat obat obat
. Kombinasi 3 . Kombinasi 3 . Kombinasi 3 . Kombinasi 3
obat obat obat obat

200
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Terapi lnjeksi Terapi lnjeksi Terapi lnjeksi


. lnsulin kerja . lnsulin kerja o lnsulin kerja Terapi lnjeksi
pendek, cepat,
pendek, cepat, menengah,
pendek, cepat, o lnsulin kerja
menengah, panjang, ultra- menengah, pendek, cepat,
panjang, panjang, dan panjang, menengah,
campuran
ultra-panjang, ultra-panjang, panjang,
. Agon is reseptor
dan campuran GLP- 1 dan campuran ultra-panjang,
. Agonis reseptor . Agonis reseptor dan campuran
GLP-1 Kombinasi terapi GLP-1 . Agonis reseptor
oral dan injeksi GLP-1
Kombinasi terapi Kombinasi terapi
oral dan injeksi oral dan injeksi Kombinasi terapi
oral dan injeksi

Diet DM dan/atau Diet DM dan/atau Diet DM dan/atau Diet DM dan/atau


sesuai komplikasi sesuai komplikasi sesuai komplikasi sesuai komplikasi
o Olahraga 3-4xl o Olahraga 3-4xl . Olahraga 3-4x./ . Olahraga 3-4x./
minggu, total minggu, total minggu, total minggu, total
150 menit/ 150 meniV 150 meniV 150 meniV
mrnggu mrnggu mrnggu mrnggu
. Edukasi tentang . Edukasi tentang . Edukasi tentang . Edukasi tentang
diabetes dan diabetes dan diabetes dan diabetes dan
komplikasinya komplikasinya komplikasinya komplikasinya
o Modifikasi . Modifikasi . Modifikasi . Modifikasi
perilaku perilaku perilaku perilaku
e Psikoterapi . Psikoterapi . Psikoterapi . Psikoterapi
. Jika kombinasi . Jika kombinasi . Jika kombinasi . Jika kombinasi
terapi 3 jenis terapi 3 jenis terapi 3 jenis terapi 3 jenis
obat belum obat belum obat belum obat belum
mencapai target mencapai target mencapai target mencapai target
. Pasien dengan . Pasien dengan o Pasien dengan . Pasien dengan
LFG < 15 mU LFG < 15 mU LFG < 15 mU LFG < 15 mU
menit menit menit menit
. Pasien dengan . Pasien dengan . Pasien dengan . Pasien dengan
retinopati retinopati retinopati retinopati
diabetik diabetik diabetik diabetik
proliferatif proliferatif proliferatif proliferatif
. Pasien dengan . Pasien dengan . Pasien dengan o Pasien dengan
penyulit penyulit penyulit penyulit
kelainan tiroid kelainan tiroid kelainan tiroid kelainan tiroid
. Pasien dengan . Pasien dengan . Pasien dengan . Pasien dengan
sindrom koroner sindrom koroner sindrom koroner sindrom koroner
akut akut akut akut

201
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY

. Pasien dengan . Pasien dengan . Pasien dengan . Pasien dengan


stroke akut stroke akut stroke akut stroke akut
. Pasien penyakit . Pasien penyakit . Pasien penyakit . Pasien penyakit
arteri perifer aderi perifer arteri perifer arteri perifer
dengan critical dengan critical dengan critical dengan critical
limb ischemia limb ischemia limb ischemia limb ischemia
. Terdeteksi DM, . Tekanan darah < o Tekanan darah . Tekanan darah
komorbid, dan 140/90 mmHg <14O/8O mmHg <140/80 mmHg
komplikasi . GPD 80 - 130 . GPD 70-130 . GPD 70-130
kronik pada mg/dL mg/dL mg/dL
ginjal, jantung, . GDS/GDPP . GDS <180 mg/ . GDS <180 mg/
mata, syaraf, <180 mg/dL dL dL
vaskuler, kaki. . HbAIC <7%o o HbAlC<7o/o . HbAl C <7o/o
. lntervensi (atau individual) atau individual) atau individual)
sesuai kondisi . LDL<100 mg/ . LDL<100 mg/ . LDL <100 mg/
pasien, diet, dL atau < 70 dL atau < 70 dL atau < 70
obat, pola hidup mg/dl fiika mg/dl (ika mg/dL (jika
risiko KV sangat risiko KV sangat risiko KV
tinggi) tinggi) sangat tinggi)
. HDL laki-laki o HDL laki-laki o HDL laki-laki
>40 mg/dL, >40 mg/dl, >40 mg/dL,
perempuan >50 perempuan >50 perempuan >50
mg/dL mg/dL mg/dL
. Trigliserida<150 . Trigliserida <150 . Trigliserida
mg/dL mg/dL <150 mg/dl

202
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Lampiran : Obat Antihiperglikemia Oral

Golongan Generik Nama Dagang mg/tab Dosis Lama FreW Waktu


Harian Kerja hari
(mo) (iam)
Sulfonilurea Glibenklamid Condiabet 5 2,5-20 12-24 1-2 Sebelum
(5) Glidanil 5 makan
Harmida 2,5-5
Renabetic 5
Daonil 5
Gluconic 5
Padonil 5
Glipizid Glucotrol-XL 5-1 0 5-20 12-16 '1

Gliklazid Diamicron MR 30-60 30-1 20 24 '1

Diamicron 80 40-320 10-20 1-2


Glucored
Linodiab
Pedab
Glikamel
Glukolos
Meltika
Glicab
Glikuidon Glurenorm 30 15-120 6-8 1-3
(30)
Glimepirid Actaryl 1-2-3-4 1-8 24 1

(1-2-3-4) Amarvl 1-2-3-4


Diaqlime 1-2-3-4
Gluvas 1-2-3-4
Metrix 1-2-3-4
Pimaryl 2-3
Simryl 2-3
Versibet 1-2-3
Amadiab 1-2-3-4
Anpiride 1-2-3-4
Glimetic 2
Mapryl 1-2
Paride 1-2
Relide 2-4
Velacom 2 / 2-3
Velacom 3
.1-16
Glinid Repaqlinid Dexanorm o,5-1-2 4 2-4
Nateglinid Starlix 60-1 20 1 80-360 4 3

203
BUKU PANDUAN CL'N'CAT PATHWAY

Tiazolidindion Pioglitazon Actos 1 5-30 1 s-45 24 1 Tidak


Gliabetes 30 bergantung
Prabetic 1 5-30 jadwal makan
Deculin 1 5-30
Pionix 1 5-30
Penghambat Acarbose Acrios 50-1 00 1 00-300 3 Bersama
Alfa- Glubose suapan
Glukosidase Eclid pertama
Glucobay
Biguanid Metformin Adecco 500 500-3000 6-8 1-3 Bersama/
Efomet 500-850 sesudah
Formell 500-850 makan
Gludepatic 500
Gradiab 500-8s0
Metphar 500
Zendiab 500
Diafac 500
Forbetes 500-850
Glucophage 500-
850-
1 000
Glucotika 500-850
Glufor 500-850
Glunor 500-850
Heskopaq s00-850
Nevox 500
Glumin 500
Metformin Glucophaqe XR 500-750 500-2000 24 1-2
XR Glumin XR
Glunor XR 500
Nevox XR
Penghambat Vildagliptin Galvus 50 50-1 00 12-24 1-2 Tidak
DPP-IV Sitagliptin Januvia 25-50- 25-1 00 24 1 bergantung
100 jadwal makan
Saxaoliotin Onglyza 5 5
Linaqliptin Traienta

204
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Obat Glibenklamid Glucovance 1,25/250 Mengacu 12-24 1-2 Bersama,/


kombinasi + Metformin 2,5/500 dosis sesudah
tetap 5/500 maksimum makan
Glimepirid + Amaryl M 1/250 masrng- 1-2
Metformin 2/500 masrng
komponen
Pioglitazon Pionix-M 1 5/500 18-24 1-2
+ 1 5/850
Metformin Actosmet 1 5/850 1-2

Sitagliptin + Janumet 50/500 2


Metformin 50/850
50/1 000
Vildagliptin Galvusmet 50/500 12-24 2
+ 50/8s0
Metformin 50/1 000
Saxagliptin Kombiglyze XR 5/500 1

+ Metformin
Linagliptin + Trajenta Duo 2,5/500 2
Metformin 2,5/850
2,5/1000

205
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

JENIS 0.6 JAM JAM HARI KE 2


6 JAM-24 HARI KE 3
TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:

Anamnesis Anamnesis Anamnesis Anamnesis


. Pengkajian faktor . Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian
risiko: usia lanjut; faktor risiko faktor risiko faktor risiko
obat (sulfonilurea . Lapar, mual . Lapar, mual . Lapar, mual
atau insulin); gagal . Lemah, lesu, . Lemah, lesu, o Lemah, lesu,
ginjal; gagal hati; sulit berbicara, sulit berbicara, sulit berbicara,
aktivitas fisik kesulitan kesulitan kesulitan
berlebih; asupan menghitung menghitung menghitung
tidak adekuat sementara sementara sementara
. Lapar, mual . Keringat dingin . Keringat dingin o Keringat dingin
o Lemah, lesu, sulit pada muka, pada muka, pada muka,
berbicara, kesulitan bibir atau bibir atau bibir atau
menghitung tangan tangan tangan
sementara gemetar gemetar gemetar
. Keringat dingin . Tidak sadar, . Tidak sadar, . Tidak sadar,
pada muka, bibir dengan atau dengan atau dengan atau
atau tangan tanpa kejang tanpa kejang tanpa kejang
gemetar . Bingung, . Bingung, . Bingung,
o Tidak sadar, mengantuk, mengantuk, mengantuk,
dengan atau tanpa sulit berbicara, sulit berbicara, sulit berbicara,
kejang inkoordinasi, inkoordinasi, inkoordinasi,
. Bingung, perilaku yang perilaku yang perilaku yang
mengantuk, sulit berbeda, berbeda, berbeda,
berbicara, gangguan gangguan gangguan
inkoordinasi, penglihatan penglihatan penglihatan
perilaku yang . Malaise, sakit . Malaise, sakit . Malaise, sakit
berbeda, gangguan kepala kepala kepala
penglihatan
. Malaise, sakit
kepala

206
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan Pemeriksaan fisik Pemeriksaan


o Kesadaran fisik . Kesadaran fisik
. Tanda vital . Kesadaran . Tanda vital . Kesadaran
. Pemeriksaan . Tanda vital . Pemeriksaan . Tanda vital
fisik menyeluruh . Pemeriksaan fisik menyeluruh . Pemeriksaan
o Defisit fisik o Defisit fisik
neurologis menyeluruh neurologis menyeluruh
. Defisit o Defisit
neurologis neurologis

Diagnosis . Evaluasi kadar o Evaluasi kadar o Evaluasi kadar


c Trias Whipple : gula darah gula darah gula darah
terdapat gejala berkala berkala berkala
hipoglikemia,
kadar gula
darah rendah,
perbaikan gejala
saat kadar gula
darah
meningkat
. Guladarah<70
mg/dL

Evaluasi
. Kadar gula
darah berkala
. Tes fungsi ginjal,
tes fungsi hati

Pasien sadar Stadium Stadium Stadium


1. Berikan gula permulaan permulaan (sadar) permulaan
murni 30 g (2 (sadar) 1. Berikan gula (sadar)
sendokmakan) 1. Berikan gula murni 30 g (2 1. Berikan gula
atau sirup/ murni 30 gram sendok makan) murni 30 g (2
permen gula (2 sendok atau sirup/ sendok makan)
murni (bukan makan) atau permen gula atau sirup/
pemanrs sirup/ permen murni (bukan permen gula
pengganti gula/ gula murni pemanrs murni (bukan
gula dieVgula (bukan pemanis penggantu gula/ pemanrs
diabetes dan pengganti gula./ gula dieUgula pengganti gula./
makanan yang gula dieVgula diabetes) dan gula dieVgula
mengandung diabetes) dan makanan yang diabetes) dan
karbohidrat makanan yang mengandung makanan yang
mengandung karbohidrat mengandung
karbohidrat karbohidrat

207
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY

2. Hentikan obat 2. Hentikan obat 2. Hentikan obat 2. Hentikan obat


hipoglikemik hipoglikemik hipoglikemik hipoglikemik
sementara sementara sementara sementara
3. Pantau glukosa darah 3. Pantau 3. Pantau 3. Pantau
sewaktu tiap 1-2 lam glukosa darah glukosa darah glukosa darah
4. Pertahankan GD sewaktu tiap sewaktu tiap sewaktu tiap
sekitar 200 mg/dl 1-2 jam 1-2 jam 1-2 jam
5. Cari penyebab 4. Pertahankan 4. Pertahankan 4. Pertahankan
GD sekitar 200 GD sekitar 200 GD sekitar 200
Pasien tidak sadar
mg/dl(bila mg/dl (bila mg/dl(bila
1. Diberikan larutan
sebelumnya sebelumnya sebelumnya
Dekstrosa 40olo
tidak sadar) tidak sadar) tidak sadar)
sebanyak 2 flakon (50
5. Cari penyebab 5. Cari penyebab 5. Cari penyebab
ml) bolus intra vena
2. Diberikan cairan
Dekstrosa 1O%o per
infus, 6 jam per kolf,
3. Periksa GDS, bila:
- GDS <50 mg/dl
)bolus Dekstrosa
40% 50 ml lV
- GDS <100 mg/dl
)bolus Dekstrosa
4OYo 25 ml lY
4. Periksa GDS setiap 1
Jam
setelahpemberian
Dekstrosa 4O%o, bila:
- GDS <50 mg/dl
)+ bolus
Dekstrosa 4Oo/o 50
ml lV
- GDS <100 mg/dl
)+ bolus
Dekstrosa 40% 25
mllV
- GDS 100-200 mg/
dl )tanpa bolus
Dekstrosa 40%
- GDS >200 mg/dl
)pertimbangkan
menurunkan
kecepatan drip
dekstrosa '1 0olo

208
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

5. Setelah poin no (4),


dilakukan 3x berturut-
turut hasil GDS > 100
mg/dl, lakukan
pemantauan GDS setiap
2 jam dengan protokol
no (4).
6. Setelah poin no (5)
dilakukan 3x berturut-
turut hasil GDS > 100
mg/dl, lakukan
pemantauan GDS setiap
4 jam, dengan protokol
no (5).
7. Bila GDS > 100 mg/dl
sebanyak 3 kali berturut-
turut, s/idlng sca/e setiap
6 jam:
GD) RI
(Unit, subkutan) (mgdl)
<200 0
200-250 5
250-300 10
300-350 15
> 350 20
8. Bila hipoglikemia belum
teratasi, pertimbangkan
pemberian antagonis
insulin, seperti:
Deksametason 10 mg lV
bolus, dilanjutkan 2 mg
tiap 6 jam dan Manitol
1,5-2 g/KgBB lV setiap
6-8 jam. Cari penyebab
lain penurunan
kesadaran.

209
BUKU PANDU AN C LIN ICAL PATHWAY

Diet DM dan/ r Diet DM dan/ . Diet DM dan/ o Diet DM dan/


atau sesuai atau sesuai atau sesuai atau sesuai
penyakit penyakit penyakit penyakit
komorbid pada komorbid pada komorbid pada komorbid pada
pasren pasien pasren paslen

. Edukasi kepada . Edukasi kepada . Edukasi kepada o Edukasi kepada


pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai gejala mengenai gejala mengenai gejala mengenai gejala
hipoglikemia, pasien tanpa pasien tanpa pasien tanpa
pencegahan, memperburuk memperburuk memperburuk
dan tata laksana penyakitnya penyakitnya penyakitnya
awal.

. Bila setelah . Bila setelah . Bila setelah o Bila setelah


beberapa beberapa waktu beberapa waktu beberapa waktu
waktu (dilihat (dilihat dari (dilihat dari (dilihat dari
dari faktor faktor risiko dan faktor risiko dan faktor risiko dan
risiko dan penyebab penyebab penyebab
penyebab hipoglikemia) hipoglikemia) hipoglikemia)
hipoglikemia) dengan dengan dengan
dengan tatalaksana tatalaksana tatalaksana
tatalaksana yang adekuat, yang adekuat, yang adekuat,
yang adekuat, tetapi tetapi tetapi
tetapi hipoglikemia hipoglikemia hipoglikemia
hipoglikemia tetap tidak tetap tidak tetap tidak
tetap tidak teratasi ) teratasi ) teratasi )
teratasi ) konsultasi konsultasi konsultasi
konsultasi Metabolik- Metabolik- Metabolik-
Metabolik- Endokrin Endokrin Endokrin
Endokrin . Bila terjadi . Bila terjadi . Bila terjadi
. Bila terjadi penurunan penurunan penurunan
penurunan kesadaran kesadaran kesadaran
kesadaran berkepanjangan berkepanjangan berkepanjangan
berkepanjangan walaupun GD walaupun GD walaupun GD
walaupun GD sudah perbaikan sudah perbaikan sudah perbaikan
sudah ) konsultasi ) konsultasi ) konsultasi
perbaikan ) Neurologi Neurologi Neurologi
konsultasi
Neurologi

210
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Teridentifikasi o Teridentifikasi o Teridentifikasi . Teridentifikasi


faktor risiko, faktor risiko, faktor risiko, faktor risiko,
penyebab, penyebab, penyebab, penyebab,
gejala dan gejala dan tanda gejala dan tanda gejala dan tanda
tanda hipoglikemia hipoglikemia hipoglikemia
hipoglikemia . Tatalaksana . Tatalaksana o Tatalaksana
. Tatalaksana segera setelah segera setelah segera setelah
segera setelah teridentifikasi teridentifikasi teridentifikasi
teridentifikasi . Terjadi . Terjadi . Terjadi
. Teriadi peningkatan peningkatan peningkatan
peningkatan kadar gula kadar gula kadar gula
kadar gula darah, disertai darah, disertai darah, disertai
darah, disertai perbaikan gejala perbaikan gejala perbaikan gejala
perbaikan klinis klinis klinis
gejala klinis . Terpantau GD . . Terpantau GD . Terpantau GD
mulai stabil mulai stabil mulai stabil
. Terpantau pola . Terpantau pola . Terpantau pola
makan yang makan yang makan yang
adekuat adekuat adekuat

Rawat Ruang Rawat Ruang Rawat Ruang Rawat Ruang


Perawatan Perawatan Perawatan Perawatan

211
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY

Anamnesis Anamnesis Anamnesis Anamnesis


. Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian
risiko: risiko: risiko: risiko:
penggunaan penggunaan penggunaan penggunaan
obat anti tiroid, obat anti tiroid, obat anti tiroid, obat anti tiroid,
defisiensi defisiensi defisiensi defisiensi
yodium, post yodium, post yodium, post yodium, post
tiroidektomi, tiroidektomi, tiroidektomi, tiroidektomi,
tiroiditis, tiroiditis, riwayat tiroiditis, riwayat tiroiditis,
riwayat terapi terapi terapi riwayat terapi
radioablasi, radioablasi, radioablasi, radioablasi,
riwayat sakit riwayat sakit riwayat sakit riwayat sakit
tiroid pada ibu tiroid pada ibu tiroid pada ibu tiroid pada ibu
pasren pasien pasien paslen
o Rambut rapuh/ . Rambut rapuh/ . Rambut rapuh/ . Rambut rapuh/
rontok rontok rontok rontok
o Bicara lamban, . Bicara lamban, . Bicara lamban, . Bicara lamban,
mudah lupa, mudah lupa, mudah lupa, mudah lupa,
intelegensia intelegensia intelegensia intelegensia
kurang kurang kurang kurang
. Berat badan . Berat badan . Berat badan . Berat badan
meningkat meningkat meningkat meningkat
. Pendengaran . Pendengaran . Pendengaran . Pendengaran
kurang kurang kurang kurang
. Suara serak . Suara serak o Suara serak o Suara serak
. Sesak nafas . Sesak nafas . Sesak nafas . Sesak nafas
atau nyeri dada atau nyeri dad atau nyeri dada atau nyeri dada
. Muka sembab, . Muka sembab, . Muka sembab, . Muka sembab,
bengkak bengkak seluruh bengkak seluruh bengkak
seluruh tubuh tubuh tubuh seluruh tubuh

212
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Anoreksia, sulit . Anoreksia, sulit . Anoreksia, sulit . Anoreksia, sulit


BAB BAB BAB BAB
. Mudah lelah . Mudah lelah o Mudah lelah . Mudah lelah
. Depresi . Depresi . Depresi . Depresi
. lntoleransi . lntoleransi . lntoleransi . lntoleransi
terhadap terhadap dingin terhadap dingin terhadap dingin
dingin . Kulit kering . Kulit kering o Kulit kering
. Kulit kering . Menorrhagia . Menorrhagia . Menorrhagia
. Menorrhagia

Pemeriksaan Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik


fisik . Tanda vital: o Tanda vital: . Tanda vital:
. Tanda vital: hipotensi, hipotensi, hipotensi,
hipotensi, bradikardia, bradikardia, bradikardia,
bradikardia, hipotermia, hipotermia, hipotermia,
hipotermia, penurunan penurunan penurunan
penurunan status mental status mental status mental
status mental . Obesitas/ . Obesitas/ . Obesitas/
. Obesitas/ overweight overweight overweight
overweight . Eksoftalmus . Eksoftalmus . Eksoftalmus
. Eksoftalmus o Puffy face . Puffy face . Puffy face
. Puffy face . Kulit kering, o Kulit kering, . Kulit kering,
. Kulit kering, dingin dingin dingin
dingin . Reflex fisiologis . Reflex fisiologis . Reflex fisiologis
. Reflex fisiologis menurun menurun menurun
menurun . Makroglosia . Makroglosia . Makroglosia
. Makroglosia . Hipotrofi otot . Hipotrofi otot . Hipotrofi otot
. Hipotrofi otot . Edema non- . Edema non- . Edema non-
. Edema pitting pitting pitting
non-pitting

Diagnosis . T4 bebas, TSH o T4 bebas, TSH . T4 bebas, TSH


. TSH> 4,2O ng/ . Profil lipid
mL
. T4 bebas< 0,93
ng/dL
Evaluasi
. EKG
. Ekokardiografi
jika diperlukan
. Foto toraks

213
BUKU PANDU AN CLI N ICAL PATHWAY

o L-T4 mulai . L-T4 mulai . L-T4 mulai . L-T4 mulai


dengan dosis dengan dosis dengan dosis dengan dosis
50-100 pg 50-100 pg 50-1 00 pg 50-1 00 pg
sehari, mulai sehari, mulai sehari, mulai sehari, mulai
titrasi sampai titrasi sampai titrasi sampai titrasi sampai
mencapar mencapar mencapai mencapai
target. target. target. target.
o Tiroksin . Tiroksin o Tiroksin . Tiroksin
diminum pagi diminum pagi diminum pagi diminum pagi
hari saat perut hari saat perut hari saat perut hari saat perut
kosong. kosong. kosong. kosong.
. Sebagian besar
membutuhkan
100-300 pg
LT-4.

. Diet biasa . Diet biasa . Diet biasa . Diet biasa


kecuali ada kecuali ada kecuali ada kecuali ada
komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
jantung jantung jantung jantung

. Psikoterapi, . Psikoterapi, . Psikoterapi, . Psikoterapi,


modifikasi modifikasi modifikasi modifikasi
perilaku, perilaku, perilaku, perilaku,
edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan
memperbaiki memperbaiki memperbaiki memperbaiki
kondisifisik kondisi fisik kondisi fisik kondisifisik
(terapi (terapi (terapi (terapi
simptomatik) simptomatik) simptomatik) simptomati k)
. Konsultan . Konsultan . Konsultan . Konsultan
endokrinologi endokrinologi endokrinologi endokrinologi
jika terdapat jika terdapat jika terdapat jika terdapat
komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
. Konsultasi ke . Konsultasi ke o Konsultasi ke . Konsultasi ke
departemen departemen departemen departemen
atau divisi yang atau divisi yang atau divisi yang atau divisi yang
terkait dengan terkait dengan terkait dengan terkait dengan
komplikasinya komplikasinya komplikasinya komplikasinya

214
PERHTMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi


faktor risiko, dan teratasi dan teratasi dan teratasi
gejala, gejala, keluhan gejala, keluhan gejala, keluhan
pemeriksaan sefia komplikasi serta komplikasi serta komplikasi
fisik dan o Target TSH . Target TSH . Target TSH
pemeriksaan O,27-4,2O ng/ O,27-4,2O ngl 0,27-4,2O ng/
penunJang mL mL mL
sesuai diagnosis . Target T4 bebas . Target T4 bebas . Target T4
. Tatalaksana 0,93-1,70 ng/dL 0,93-1,70 ng/dL bebas 0,93-1,70
segera setelah ng/dL
teridentifikasi

. Rawat jalan atau . Rawat jalan Rawat jalan . Rawat jalan


rawat inap pada kecuali jika kecuali jika kecualijika
komplikasi berat terdapat koma terdapat koma terdapat koma
dan/atau hipotiorid hipotiorid hipotiorid
terdapat koma
hipotiroid

215
BUKU PANDUAN CI-"V'CAI- PATHWAY

JENIS HARIl-3 HARI4-6 HARI 7- 14


AKTIVITAS/ TANGGAL TANGGAL: TANGGAL

Anamnesis Anamnesis Anamnesis Anamnesis


. Pengkajian o Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian
risiko: risiko: risiko: risiko:
penggunaan penggunaan penggunaan penggunaan
obat anti tiroid, obat anti tiroid, obat anti tiroid, obat anti tiroid,
defisiensi defisiensi defisiensi defisiensi
yodium, post yodium, post yodium, post yodium, post
tiroidektomi, tiroidektomi, tiroidektomi, tiroidektomi,
tiroiditis, tiroiditis, tiroiditis, tiroiditis,
riwayat terapi riwayat terapi riwayat terapi riwayat terapi
radioablasi, radioablasi, radioablasi, radioablasi,
riwayat sakit riwayat sakit riwayat sakit riwayat sakit
tiroid pada ibu tiroid pada ibu tiroid pada ibu tiroid pada ibu
pasren pasien paslen pasren
o Rambut rapuh/ o Rambut rapuh/ . Rambut rapuh/ . Rambut rapuh/
rontok rontok rontok rontok
. Bicara lamban, o Bicara lamban, . Bicara lamban, . Bicara lamban,
mudah lupa, mudah lupa, mudah lupa, mudah lupa,
intelegensia intelegensia intelegensia intelegensia
kurang kurang kurang kurang
. Berat badan . Berat badan o Berat badan . Berat badan
meningkat meningkat meningkat meningkat
. Pendengaran . Pendengaran . Pendengaran o o Pendengaran
kurang kurang kurang kurang
. Suara serak o Suara serak . Suara serak o Suara serak
. Sesak nafas . Sesak nafas . Sesak nafas . Sesak nafas
atau nyeri dada atau nyeri dad atau nyeri dada atau nyeri dada
. Muka sembab, . Muka sembab, . Muka sembab, . Muka sembab,
bengkak bengkak bengkak bengkak
seluruh tubuh seluruh tubuh seluruh tubuh seluruh tubuh

216
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Anoreksia, sulit . Anoreksia, sulit . Anoreksia, sulit . Anoreksia,


BAB BAB BAB sulit BAB
. Mudah lelah . Mudah lelah . Mudah lelah . Mudah lelah
. Depresi . Depresi . Depresi . Depresi
. lntoleransi . lntoleransi . lntoleransi . lntoleransi
terhadap dingin terhadap dingin terhadap dingin terhadap
. Kulit kering . Kulit kering . Kulit kering dingin
. Menorrhagia . Menorrhagia . Menorrhagia . Kulit kering
. Menorrhagia
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Pemeriksaan
. Tanda vital : . Tanda vital : . Tanda vital : fisik
hipotensi, hipotensi, hipotensi, . Tanda vital :

bradikardia, bradikardia, bradikardia, hipotensi,


hipotermia, hipotermia, hipotermia, bradikardia,
penurunan penurunan penurunan hipotermia,
status mental status mental status mental penurunan
. Obesitas/ . Obesitas/ . Obesitas/ status mental
overweight overweight overweight . Obesitas/
. Eksoftalmus . Eksoftalmus . Eksoftalmus overweight
. Puffy face . Puffy face , Puffy face . Eksoftalmus
. Kulit kering, . Kulit kering, r Kulit kering, . Puffy face
dingin dingin dingin . Kulit kering,
. Reflex fisiologis . Reflex fisiologis . Reflex fisiologis dingin
menurun menurun menurun . Reflex
. Makroglosia . Makroglosia . Makroglosia fisiologis
. Hipotrofi otot o Hipotrofi otot . Hipotrofi otot menurun
. Edema non- . Edema non- . Edema non- . Makroglosia
pitting pitting pitting . Hipotrofi otot
. Edema
non-pitting

. Diagnosis . T4 bebas, TSH o T4 bebas, TSH . T4 bebas, TSH


. . TSH> 4,2O ng/ . Profil lipid
mL
. . T4 bebas<
0,93 ng/dL
. Evaluasi
..EKG
. . Ekokardiografi
. Foto toraks
. Profil lipid

217
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

o Tiroksin . Tiroksin oral . Tiroksin oral . Tiroksin oral


300-500 pg lV 1 00-1 50 pg/hari 100-150 1tg/hari 100-150 pgl
bolus, disusul . diminum pagi . diminum pagi hari
dengan 50-100 hari saat perut hari saat perut . diminum pagi
pg lV sekali kosong. kosong. hari saat perut
sehari. kosong.
Dilanjutkan
dengan Tiroksin
oral 100-150 pg/
hari

. Diet biasa . Diet biasa . Diet biasa . Diet biasa


kecuali ada kecuali ada kecuali ada kecuali ada
komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
jantung jantung iantung jantung

. Edukasi . Edukasi . Edukasi . Edukasi


mengenar mengenar mengenar mengenar
kondisi pasien kondisi pasien kondisi pasien kondisi pasien
dan rencana dan rencana dan rencana dan rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
. Psikoterapi, o Psikoterapi, . Psikoterapi, . Psikoterapi,
modifikasi modifikasi modifikasi modifikasi
perilaku, perilaku, perilaku, perilaku,
edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan
memperbaiki memperbaiki memperbaiki memperbaiki
kondisi fisik kondisifisik kondisifisik kondisifisik
(terapi (terapi (terapi (terapi
simptomatik) simptomatik) simptomatik) simptomatik)

. Konsultan o Konsultan . Konsultan . Konsultan


endokrinologi endokrinologi endokrinologi endokrinologi
jika terdapat jika terdapat jika terdapat jika terdapat
komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
o Konsultasi ke . Konsultasi ke . Konsultasi ke . Konsultasi ke
departemen departemen departemen departemen
atau divisi yang atau divisi yang atau divisi yang atau divisi
terkait dengan terkait dengan terkait dengan yang terkait
komplikasinya komplikasinya komplikasinya dengan
komplikasinya

218
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o Teridentifikasi . Teridentifikasi o Teridentifikasi o Teridentifikasi


faktor risiko, dan teratasi dan teratasi dan teratasi
gejala, gejala, keluhan gejala, keluhan gejala, keluhan
pemeriksaan serta komplikasi serta komplikasi serta
fisik dan . Target T4 bebas komplikasi
pemeriksaan 0,93-1,70 ng/dl . Target TSH
penunJang O,27-4,2O ng/
sesuai diagnosis mL
. Tatalaksana . Target T4
segera setelah bebas 0,93-
teridentifikasi 1,70 ng/dl

. Ruang rawat a Ruang rawat . Ruang rawat . Rawat jalan


intensif intensif intensif/ruang
rarrral hiaqa

219
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

Length of Stay:7

JENIS HARI 1 HARI4-6 HAHI 7


AKTIV!TAS/ TANGGAL TANGGAL:
TINDAKAN

Anamnesis Anamnesis Anamnesis Anamnesis


. Faktor risiko: . Faktor risiko: . Faktor risiko: . Faktor risiko:
diabetes tipe 1 diabetes tipe 1 diabetes tipe 1 diabetes tipe 1
atau tipe 2 yang atau tipe 2 yang atau tipe 2 yang atau tipe 2 yang
tidak terkontrol tidak terkontrol tidak terkontrol tidak terkontrol
. Faktor . Faktor . Faktor . Faktor
pencetus: pencetus: pencetus: pencetus:
pasien baru pasien baru pasien baru pasien baru
terdiagnosis terdiagnosis terdiagnosis terdiagnosis
diabetes, diabetes, diabetes, diabetes,
infeksi, tidak infeksi, tidak infeksi, tidak infeksi, tidak
minum obat, minum obat, minum obat, minum obat,
tidak suntik tidak suntik tidak suntik tidak suntik
insulin, sindrom insulin, sindrom insulin, sindrom insulin, sindrom
koroner akut, koroner akut, koroner akut, koroner akut,
stroke, stress stroke, stress stroke, stress stroke, stress
berat, kondisi berat, kondisi berat, kondisi berat, kondisi
volume volume volume volume
overload, overload, overload, overload,
. Gejala: mual, . Gejala: mual, . Gejala: mual, . Gejala: mual,
muntah-muntah, muntah-muntah, muntah-muntah, muntah-muntah,
lemas, lemas, lemas, lemas,
anoreksia, nyeri anoreksia, nyeri anoreksia, nyeri anoreksia, nyeri
perut, diare, perut, diare, perut, diare, perut, diare,
poliuri, polidipsi, poliuri, polidipsi, poliuri, polidipsi, poliuri, polidipsi,
gangguan gangguan gangguan gangguan
kesadaran, kesadaran, kesadaran, kesadaran,
penurunan berat penurunan berat penurunan berat penurunan berat
badan badan badan badan

220
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik


. Tanda vital: . Tanda vital: . Tanda vital: . Tanda vital:
takikardia, takikardia, takikardia, takikardia, febris,
febris, napas febris, napas febris, napas napas cepat dan
cepat dan cepat dan cepat dan dalam/Kussmaul,
dalam/ dalam/ dalam/ hipotensi
Kussmaul, Kussmaul, Kussmaul, . Kesadaran
hipotensi hipotensi hipotensi menurun
. Kesadaran . Kesadaran . Kesadaran . Napas bau
menurun menurun menurun aseton
. Napas bau . Napas bau . Napas bau . Turgor turun,
aseton aseton aseton mata cekung,
. Turgor turun, . Turgor turun, . Turgor turun, mukosa kering
mata cekung, mata cekung, mata cekung,
mukosa kering mukosa kering mukosa kering
. Diagnosis . Evaluasi . Evaluasi . Evaluasi
. Gula darah . Gula darah . Darah perifer . Darah perifer
250-600 mg/dL berkala lengkap lengkap
. Keton darah/ . Darah perifer o Ureum, kreatinin . Ureum, kreatinin
urin positif lengkap SETUM serum
. AGD . Keton darah/ . Keton darah/ . Keton darah/urin
menunjukan unn unn . Elektrolit
asidosis . Elektrolit o Elektrolit . AGD, bila
metabolik (pH o AGD, bila . AGD, bila diperlukan
<7,35 dan/ diperlukan diperlukan . EKG, bila
atauHCO.< 18 . EKG, bila . EKG, bila diperlukan
. Anion gap diperlukan diperlukan . Foto toraks, bila
meningkat diperlukan

Evaluasi
Pencetus:
. Foto toraks
. EKG
o Urinalisis
. Ureum/kreatinin
. CT-scan kepala

Evaluasi
. Gula darah
berkala
. Darah perifer
lengkap
. Ureum, kreatinin
serum

221
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY

o Urinalisis
. Elektrolit tiap 6
jam selama 24
.Jam
o AGD bila pH <7
setiap 6 jam
sampai pH 7,1
selanjutnya
setiap hari
sampai stabil
. HBA1C
. EKG, saturasi
o2

Penggantian Penggantian Penggantian Penggantian


cairan : catran : catran : carran :
o Perhitungan o Perhitungan . Perhitungan . Perhitungan
kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan
cairan sebesar cairan sebesar cairan sebesar cairan sebesar
100 mlkgBB, 100 mlkgBB, 100 mlkgBB, 100 mlkgBB,
pada jam pada jam pada jam pada jam
pertama pertama pertama pertama
diberikan 1-2 diberikan 1-2 diberikan 1-2 diberikan 1-2
liter, jam kedua liter, jam kedua liter, jam kedua liter, iam kedua
diberikan 1 liter diberikan 1 liter diberikan 1 liter diberikan 1 liter
. Jika kadar . Jika kadar . Jika kadar o Jika kadar
glukosa darah glukosa darah glukosa darah glukosa darah
mulai turun mulai turun mulai turun mulai turun <200
<200 mg/dL <200 mg/dL <200 mg/dL mg/dl maka
maka maka maka pemberian
pemberian pemberian pemberian cairan diganti
cairan diganti cairan diganti cairan diganti dengan D5%
dengan D5% dengan D5% dengan D5% alau DlOo/o
atau D'l 0% atau D10% atau Dl0%
Pemberian insulin:
Pemberian Pemberian Pemberian . Drip insulin
insulin: insulin: insulin: sesuai kadar
. Drip insulin o Drip insulin . Drip insulin gula darah
sesuai kadar sesuai kadar sesuai kadar
gula darah gula darah gula darah

222
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Koreksi elektrolit: Koreksi Koreksi elektrolit: Koreksi elektrolit:


. Berikan kalium elektrolit: . Berikan kalium . Berikan kalium
drip bila kadar o Berikan kalium drip bila kadar drip bila kadar
Kalium darah < drip bila kadar Kalium darah < Kalium darah <
5,5 mmol/L Kalium darah < 5,5 mmol/L 5,5 mmol/L
o Bila kadar K < 5,5 mmol/L . Bila kadar K < . Bila kadar K <
3,3 mmol/L, o Bila kadar K < 3,3 mmol/L, 3,3 mmol/L,
koreksi kalium 3,3 mmol/L, koreksi kalium koreksi kalium
terlebih dahulu koreksi kalium terlebih dahulu terlebih dahulu
sebelum terlebih dahulu sebelum sebelum
memulai drip sebelum memulai drip memulai drip
insulin memulai drip insulin insulin
. Target kalium insulin . Target kalium . Target kalium
serum 4 - 5 o Target kalium serum 4 - 5 serum 4 - 5
mmol/L serum 4 - 5 mmol/L mmol/L
o Bikarbonat mmol/L . Bikarbonat . . Bikarbonat
diberikan bila ph r Bikarbonat diberikan bila ph diberikan bila ph
< 7,1 diberikan bila < 7,1 < 7,1
ph < 7,1
Tatalaksana Tatalaksana Tatalaksana faktor
faktor pencetus : Tatalaksana faktor pencetus : pencetus:
o Antibiotik faktor pencetus : . Antibiotik . Antibiotik
adekuat o Antibiotik adekuat adekuat
o Tatalaksana adekuat . Tatalaksana . Tatalaksana
sindrom koroner r Tatalaksana sindrom koroner sindrom koroner
akut atau stroke sindrom akut atau stroke akut atau stroke
koroner akut
atau stroke
. Diet DM dan o Diet DM dan . Diet DM dan . Diet DM dan
penyakit penyakit penyakit penyakit
komorbid/ komorbid/ komorbid/ komorbid/
komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
sesuat sesuar sesuar SESUAi
perhitungan perhitungan perhitungan perhitungan
kalori pasien kalori pasien kalori pasien kalori pasien

223
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY

. Edukasi kepada o Edukasi kepada . Edukasi kepada o Edukasi kepada


pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenar mengenar mengenai mengenai
perawatan perawatan perawatan perawatan
pasien pasien pasren paslen
khususnya khususnya khususnya khususnya
pemantauan pemantauan pemantauan pemantauan
gula darah gula darah gula darah gula darah
mandiri. mandiri. mandiri. mandiri.
. Untuk o Untuk . Untuk . Untuk
pencegahan pencegahan pencegahan pencegahan
KAD, pasien KAD, pasien KAD, pasien KAD, pasien
tidak disarankan tidak disarankan tidak disarankan tidak disarankan
untuk untuk untuk untuk
menghentikan menghentikan menghentikan menghentikan
pengobatan pengobatan pengobatan pengobatan
tanpa tanpa tanpa tanpa
sepengetahuan sepengetahuan sepengetahuan sepengetahuan
dokter. dokter. dokter. dokter.

. Rujuk jika . Rujuk jika . Rujuk jika . Rujuk jika


kondisi umum kondisi umum kondisi umum kondisi umum
menetap atau menetap atau menetap atau menetap atau
memburuk. memburuk. memburuk. memburuk.
o Konsultasi . Konsultasi . Konsultasi . Konsultasi
Departemen/ Departemen/ Departemen/ Departemen/
Divisi lain sesuai Divisi lain sesuai Divisi lain sesuai Divisi lain sesuai
dengan dengan dengan dengan
komplikasi atau komplikasi atau komplikasi atau komplikasi atau
penyakit penyakit penyakit penyakit
komorbid komorbid komorbid komorbid

. Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi o Teridentifikasi


faktor risiko, faktor risiko, faktor risiko, faktor risiko,
pencetus, pencetus, pencetus, pencetus,
gejala, dan gejala, dan gejala, dan gejala, dan
tanda tanda tanda tanda
. lntervensi o lntervensi . lntervensi r lntervensi
sesuai kondisi sesuai kondisi sesuai kondisi sesuai kondisi
paslen pasren pasren paslen

224
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Tercapai GD < . Teratasi gejala . Teratasi gejala o Teratasi gejala


200 mg/dL; dan tanda KAD dan tanda KAD dan tanda KAD
bikarbonat >15 beserta beserta beserta
mg/dL; pH pencetusnya pencetusnya pencetusnya
darah 7,35-7,45; o Tercapai GD < . Tercapai GD < . Tercapai GD <
anion gap < 12 200 mg/dL; 200 mg/dL; 200 mg/dL;
mEq/L; keton bikarbonat >15 bikarbonat >15 bikarbonat >15
darah < 0,6 mg/dl; pH mg/dL; pH mg/dL; pH
mmol/L darah 7,35-7,45; darah 7,35-7,45:. darah 7,35-7,45;
anion gap < 12 anion gap < 12 anion gap < 12
mEq/L; keton mEq/L; keton mEq/L; keton
darah < 0,6 darah < 0,6 darah < 0,6
mmol/L mmol/L mmol/L
. Ruang rawat . Rawat inap . Rawat inap a Rawat inap
intensif biasa atau biasa atau biasa atau
intensif sesuai intensif sesuai intensif sesuai
kondisi pasien kondisi pasien kondisi pasien

225
BUKU PANDUAN CL'AI'CAL PATHWAY

Anamnesis Anamnesis Anamnesis


. Penilaian faktor risiko . Penilaian faktor risiko . Penilaian faktor risiko
. Klaudikasiointermitten . Klaudikasiointermitten . Klaudikasio intermitten
o Evaluasi pencetus luka . Evaluasi pencetus luka . Evaluasi pencetus luka
. Evaluasi diabetes . Evaluasi diabetes . Evaluasi diabetes

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik


UMUM UMUM UMUM
. Tanda vital dan . Tanda vital dan . Tanda vital dan
kesadaran kesadaran kesadaran
. Evaluasi cara berjalan r Evaluasi cara berjalan . Evaluasi cara berjalan
. Pemeriksaan kekuatan o Pemeriksaan kekuatan o Pemeriksaan kekuatan
otot otot otot
. Pemeriksaan kulit o Pemeriksaan kulit o Pemeriksaan kulit
meliputi: kulit kering/ meliputi: kulit kering/ meliputi: kulit kering/
bersisik/tumit pecah- bersisik/tumit pecah- bersisik/tumit pecah-
pecah/bulu rambut pecah/bulu rambut pecah/bulu rambut
menipis/tidak ada, menipis/tidak ada, tinea menipis/tidak ada, tinea
tinea pedis, kalus, pedis, kalus, korn, pedis, kalus, korn,
korn, hiperpigmentasi, hiperpigmentasi, fisura, hiperpigmentasi, fisura,
fisura, ulkus, gangrene, ulkus, gangrene, infeksi, ulkus, gangrene, infeksi,
infeksi, edema. edema. edema.
o Pemeriksaan kuku . Pemeriksaan kuku kaki: o Pemeriksaan kuku kaki:
kaki: menebal, infeksi, menebal, infeksi, menebal, infeksi,
perubahan warna, perubahan warna, perubahan warna,
rapuh, ingrowing nail, rapuh, ingrowing nail, rapuh, ingrowing nail,
atrofi, dll. atrofi, dll. atrofi, dll.
o Pemeriksaan telapak . Pemeriksaan telapak . Pemeriksaan telapak
kaki: hallux valgus, pes kaki: hallux valgus, pes kaki: hallux valgus, pes
planus, charcot foot. planus, charcot foot. planus, charcot foot.

226
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o Jari kaki: hammer toe, Jari kaki: hammer toe, . Jari kaki : hammer toe,
claw toe, maserasi claw toe, maserasi claw toe, maserasi
interdigital, interdigital, interdigital,
hiperekstensi hiperekstensi hiperekstensi
o Neuropati otonom: a Neuropati otonom: . Neuropati otonom:
neuropati autonom neuropati autonom yang neuropati autonom yang
yang ditandai produksi ditandai produksi ditandai produksi
keringat berkurang, keringat berkurang, kulit keringat berkurang, kulit
kulit kering, dan pecah kering, dan pecah serta kering, dan pecah serta
serta pelebaran vena pelebaran vena pada pelebaran vena pada
pada punggung kaki punggung kaki atau punggung kaki atau
atau pergelangan. pergelangan. pergelangan.
lnkontinensia urin, lnkontinensia urin, lnkontinensia urin,
hipotensi ortostatik hipotensi ortostatik hipotensi ortostatik
o Neuropati sensorik: o Neuropati sensorik: . Neuropati sensorik:
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
monofilamen 10 g, monofilamen 10 g, monofilamen 10 g,
garpu tala 128 Hz, garpu tala 128 Hz, reflex garpu tala 128 Hz, reflex
reflex tendon Achilles, tendon Achilles, tendon Achilles,
biotesiometer biotesiometer biotesiometer
(vibrameter pada kaput (vibrameter pada kaput (vibrameter pada kaput
MTP), sensasi suhu MTP), sensasi suhu MTP), sensasi suhu
(panas dan dingin), (panas dan dingin), (panas dan dingin),
sensasi halus (dengan sensasi halus (dengan sensasi halus (dengan
kapas), kapas), kapas),
o Neuropati motorik: a Neuropati motorik: . Neuropati motorik:
pemeriksaan nervus pemeriksaan nervus pemeriksaan nervus
peroneal yang ditandai peroneal yang ditandai peroneal yang ditandai
dengan drop foot, dengan drop foot, dengan drop foot,
kekuatan m. kekuatan m. kekuatan m.
gastrocnemius (plantar gastrocnemius (plantar gastrocnemius (plantar
fleksi kaki), kekuatan fleksi kaki), kekuatan m. fleksi kaki), kekuatan m.
m. tibialis anterior tibialis anterior (dorso tibialis anterior (dorso
(dorso fleksi kaki), claw fleksi kaki), claw toes, fleksi kaki), claw toes,
toes, fraktur neuropati fraktur neuropati fraktur neuropati
(charcot foot), (charcot foof), mobilisasi (charcot foot), mobilisasi
mobilisasi sendi, sendi, kontraktur tendon sendi, kontraktur tendon
kontraktur tendon achilles. achilles.
achilles.

227
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY

Pemeriksaan PEDIS Pemeriksaan PEDIS ksaan PEDIS


. Perfusion ' Perfusion Perfusion
. Pemeriksaan denyut ' Pemeriksaan denyut Pemeriksaan denyut
nadi tungkai (a. dosalis nadi tungkai (a. dosalis nadi tungkai (a. dosalis
pedis dan tibialis pedis dan tibialis pedis dan tibialis
posterior) posterior), posterior),
. Penilaian ankle brachial ' Penilaian ankle brachial . Penilaian ankle
lndex (ABl)yaitu lndex (ABl)yaitu brachial rndex (ABl) yaitu
perbandingan tekanan perbandingan tekanan perbandingan tekanan
darah sistolik kaki dan darah sistolik kaki dan darah sistolik kaki dan
tangan tangan tangan
1. ABI normal : 0,9 1. ABI normal : 0,9 - 1,3 1. ABI normal : 0,9 - 1,3
- 1,3 2. Penyakit arteri perifer, 2. Penyakit aderi perifer,
2. Penyakit arteri tetapitidak kritis : 0, tetapitidak kritis : 0,
perifer, tetapi tidak 6 - 0,9 atau >'l ,3 6 - 0,9 atau >1 ,3
kritis:0,6-0,9atau 3. lskemik tungkai kritis: 3. lskemik tungkai kritis:
>1,3 < 0,6 < 0,6
3. lskemik tungkai
Extent
kritis: < 0,6
' Ukuran luka dalam mm Ukuran luka dalam mm
Extent atau cm (3 dimensi) atau cm (3 dimensi)
. Ukuran luka dalam mm
Depth
atau cm (3 dimensi)
1. Dasar luka dermis, . Dasar luka dermis,
Depth 2. Di bawah dermis: Di bawah dermis:
4. Dasar luka dermis, subkutan, fascia, otot, subkutan, fascia, otot,
5. Di bawah dermis: tendon tendon
subkutan, fascia, otot, 3. Semua lapisan Semua lapisan
tendon selanjutkan dari kaki selanjutkan dari kaki
6. Semua lapisan meliputi sendi dan/atau meliputi sendi dan/atau
selanjutkan dari kaki tulang tulang
meliputi sendi dan/atau
lnfection
tulang
1. Tidak ada tanda dan Tidak ada tanda dan
lnfection gejala infeksi gejala infeksi
1. Tidak ada tanda dan 2. lnfeksi pada kulit dan lnfeksi pada kulit dan
gejala infeksi jaringan subkutan saja jaringan subkutan saja
2. lnfeksi pada kulit dan 3. Eritema > 2 cm atau Eritema>2cmatau
jaringan subkutan saja infeksi meliputi struktur infeksi meliputi struktur
3. Eritema > 2 cm atau subkutan tanpa tanda subkutan tanpa tanda
infeksi meliputi struktur SIRS SIRS
subkutan tanpa tanda
SIRS

228
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

lnfection lnfection lnfection


1. Tidak ada tanda dan 1. Tidak ada tanda dan 1. Tidak ada tanda dan
gejala infeksi gejala infeksi gejala infeksi
2. lnfeksi pada kulit dan 2. lnfeksi pada kulit dan 2. lnfeksi pada kulit dan
.jaringan subkutan saja jaringan subkutan saja jaringan subkutan saja
3. 3. Eritema > 2 cm atau 3. Eritema > 2 cm atau 3. Eritema > 2 cm atau
infeksi meliputi struktur infeksi meliputi struktur infeksi meliputi struktur
subkutan tanpa tanda subkutan tanpa tanda subkutan tanpa tanda
SIRS SIRS SIRS
4. lnfeksi dengan 4. lnfeksi dengan 4. lnfeksi dengan
masifestasi sistemik: masifestasi sistemik: masifestasi sistemik:
demam, leukositosis demam, leukositosis demam, leukositosis
(shift to the left), (shift to the left), (shift to the left),
instabilitas metabolik instabilitas metabolik, instabilitas metabolik,
hipotensi, azotemia. hipotensi, azotemia. hipotensi, azotemia.

Sensitivity Sensitivity Sensitivity


. Normal . Normal . Normal
. Neuropati dengan . Neuropati dengan o Neuropati dengan
monofilamen 10 monofilamen 10 g monofilamen '10 g
. EKG, saturasi 02 EKG, saturasi 02, bila EKG, saturasi 02
. Pemeriksaan diperlukan Pemeriksaan
laboratorium : leukosit, Pemeriksaan laboratorium: leukosit,
LED, kultur pus luka, laboratorium: leukosit, gula darah, kultur luka
SGOT, SGPT, gula gula darah Angiografi tungkai
darah, HBA1C, profil Angiografi tungkai bawah, bila belum
lipid darah, albumin, bawah, bila belum dikerjakan
globulin, ureum, dikerjakan Jika diperlukan: AGD,
kreatinin, faktor Jika diperlukan: AGD, keton, EMG
hemostasis keton, EMG
. Foto pedis
. Angiografi tungkai
bawah
. Jika diperlukan: AGD,
keton, EMG

229
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY

o Antiplatelet : Aspirin Antiplatelet : Aspirin Antiplatelet : Aspirin


1x80 mg sehari, bila 1x80 mg sehari, bila '1x80 mg sehari, bila
intoleransi/tidak intoleransi/tidak intoleransi/tidak
responsif diganti responsif diganti dengan responsif diganti dengan
dengan klopidogrel. klopidogrel. Klopidogrel klopidogrel. Klopidogrel
Klopidogrel 1x75 mg '1x75 mg 1x75 mg
. Golongan statin Golongan statin sebagai Golongan statin sebagai
sebagai antiinflamasi antiinflamasi antiinflamasi
. Silostasol 2x 50-100 Silostasol 2x 50 - 100 Silostasol 2x 50 - 100
mg jika terbukti mg jika terbukti terdapat mg jika terbukti terdapat
terdapat PAD PAD PAD
. Pemberian insulin Pemberian insulin sesuai Pemberian insulin sesuai
sesuai kebutuhan kebutuhan kebutuhan
. Antibiotik sesuai Antibiotik sesuai Antibiotik sesuai
kebutuhan kebutuhan kebutuhan
. Heparin jika
didapatkan gangguan
koagulasi

a Diet seimbang sesuai Diet seimbang sesuai a Diet seimbang sesuai


dengan kebutuhan dengan kebutuhan dengan kebutuhan
pasien : karbohidrat pasien : karbohidrat pasien : karbohidrat
45-65%,protein 45-65%, protein 45-65Yo, protein
1O-2O%, dan lemak 1O-2O%, dan lemak 1O-2O%, dan lemak
2O-25Yo dari total 2O-25Yo dari total 20-25% dari total
asupan energr. asupan energr. asupan energr.
a Kebutuhan kalori basal Kebutuhan kalori basal Kebutuhan kalori basal
laki-laki BBx30 kcal; laki-laki BBx30 kcal; laki-laki BBx30 kcal;
perempuan BBX25 perempuan BBX25 kcal perempuan BBX25 kcal
kcal

. Kontrol luka a Kontrol luka Kontrol luka


(debridement adekuat) (debridement adekuat) (debridement adekuat)
. Kontrol infeksi a Kontrol infeksi (antibiotik Kontrol infeksi (antibiotik
(antibiotik adekuat) adekuat) adekuat)
. Kontrol metabolik a Kontrol metabolik (kadar Kontrol metabolik (kadar
(kadar gula darah, Hb, gula darah, Hb, albumin) gula darah, Hb, albumin)
albumin) a Kontrol tekanan (non- Kontrol tekanan (non-
. Kontrol tekanan weight bearing) weight bearingl
(non-weight bearing) a Kontrol vaskular (PTA, Kontrol vaskular (PTA,
. Kontrol vaskular (PTA, bila indikasi) bila indikasi)
bila indikasi) a Edukasi Edukasi
. Edukasi

230
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Menginformasikan a Menginformasikan Menginformasikan


pasien dan keluarga pasien dan keluarga pasien dan keluarga
mengenar prognosrs mengenar prognosrs mengenar prognosrs
penyakit, kemungkinan penyakit, kemungkinan penyakit, kemungkinan
pembedahan pembedahan pembedahan
(debridement, (debridement, amputasi) (debridement, amputasi)
amputasi) a Edukasi kepada pasien a Edukasi kepada pasien
. Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai dan keluarga mengenai
dan keluarga mengenai perawatan kaki pasien perawatan kaki pasien
perawatan kaki pasien untuk mencegah luka untuk mencegah luka
untuk mencegah luka berikutnya berikutnya
berikutnya

. Bedah umum, vaskular, a Bedah umum, vaskular, o Bedah umum, vaskular,


odopedi, plastik. ortopedi, plastik. ortopedi, plastik.
. Rehabilitasi medik a Rehabilitasi medik o Rehabilitasi medik
o Ahli gizi a Ahli gizi a Ahli gizi

o Teridentifikasi kaki . Enam kontrol pada kaki Enam kontrol kaki


diabetes diabetes sudah mulai diabetes sudah teratasi
o Teridentifikasi faktor- teratasi Luka kaki diabetes
faktor risiko kaki sudah perbaikan
diabetes
. Tatalaksana awal kaki
diabetes sudah mulai
diberikan

a Rawat lnap a Rawat lnap a Evaluasi rawat jalan


Evaluasi kebutuhan
pasca pembedahan (bila
dilakukan), seperti alat
bantu khusus, gizi,
dukungan keluarga, dll

231
BUKU PANDUAN CL'A"CAI- PATHWAY

JENIS
AKT!VITAS/ HARI1-1o BULAN 1-2 BULAN 3-4
TINDAKAN

Anamnesis Anamnesis Anamnesis


. Penilaian faktor risiko . Evaluasi gejala o Evaluasi gejala
(usia, riwayat radiasi di hipokalsemia pasca hipokalsemia
sekitar leher, riwayat tiroidektomi pasca
keganasan sebelumnya . Evaluasi gejala hipo/ tiroidektomi
atau pada keluarga) hipertiroid, terkait o Evaluasi gejala
. Beniolan di leher yang suplementasi tiroksin hipo/hipertiroid,
tumbuh cepat terkait
. Suara serak, susah Pemeriksaan Fisik suplementasi
napas/sesak napas, . Tanda vital tiroksin
batuk, sulit menelan . Chovstek sign
. Berat badan turun, . Kondisi tiroid post Pemeriksaan
nafsu makan turun tiroidektomi Fisik
. Tanda vital
Pemeriksaan Fisik . Chovstek sign
. Tanda vital . Kondisi tiroid
. Konsistensi nodul keras post
dan melekat ke jaringan tiroidektomi
sekitar dan nyeri.
. Pembesaran KGB leher

. USG, Sidik Tiroid, CT . Kadar Kalsium segera . Kadar kalsium


Scan pasca tiroidektomi dan hormon
. Pemeriksaan kadar . Kadar kalsium, hormon paratiroid jika
tiroglobulin, kalsitonin, Paratiroid, TSHs, T4 bebas diperlukan
T4 bebas, TSHs 1 (satu) bulan pasca . T4 bebas, TSHs
o Biopsi Aspirasi Jarum tiroidektomi
Halus (BAJAH) . Whole body scan dan
tiroglobulin 1 (satu) bulan
pasca total/near total
tiroidektomi.

232
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

a L-tiroksin 2 ug/kg BB o L-tiroksin 2 ug/kg


BB

o Lobektomi, . Ablasi iodium radioaktif o Ablasi iodium


tiroidektomi total atau 1131 radioaktif 1131
near total . Psikoterapi suportif, . Psikoterapisuportif,
. Ablasi iodium radioaktif modifikasi perilaku, dan modifikasi perilaku,
1131 memperbaiki kondisi fisik dan memperbaiki
. Psikoterapisuportif, (terapi simptomatik) kondisifisik (terapi
modifikasi perilaku, simptomatik)
dan memperbaiki
kondisi fisik (terapi
simptomatik)

. Edukasi kepada pasien o Edukasi kepada pasien . Edukasi kepada


dan keluarga mengenai dan keluarga mengenai pasien dan keluarga
gejala pasien tanpa gejala pasien tanpa mengenai gejala
memperburuk kondisi memperburuk kondisi pasien tanpa
penyakit pasien. penyakit pasien. memperburuk
kondisi penyakit
paslen.

. Bedah o Bedah . Bedah


o Konsultan a Konsultan endokrinologi . Konsultan
endokrinologi endokrinologi

o Teridentifikasi gejala . Teridentifikasi perbaikan o Teridentifikasi


serta terdiagnosis gejala serta keluhan perbaikan/
karsinoma tiroid karsinoma tiroid setelah perburukan gejala
o Teridentifikasi intervensi medis serta keluhan sesuai
gambaran komplikasi o Teridentifikasi dan diagnostik
dan metastasis teratasi komplikasi pasca
o Telah dilakukan intervensi medis (bila
tindakan pembedahan ada)
dan ablasi iodium . Teridentifikasi perburukan
radioaktif karsinoma tiroid setelah
intervensi

Rawat jalan selama a Evaluasi keluhan selama . Evaluasi keluhan


evaluasi pre-operasi rawat jalan selama rawat jalan
a Rawat inap selama a Rawat inap jika . Rawat inap jika
pembedahan diperlukan diperlukan
a Evaluasi keluhan pasca
pembedahan atau
ablasi

233
BUKU PANDU AN CLINICAL PATHWAY

JENIS HARI 1-3 HAR!4-6 HARI 7-9


AKTvITAS/ TANGGAL : .............. TANGGAL : .............. TANGGAL : ..............
TINDAKAN

Anamnesis Anamnesis Anamnesis


. Evaluasi faktor risiko . Evaluasi faktor risiko . Evaluasi faktor risiko
. Evaluasi pencetus: . Evaluasi pencetus: o Evaluasi pencetus:
infeksi, tidak minum infeksi, tidak minum infeksi, tidak minum
obat anti-tiroid, obat anti-tiroid, obat anti-tiroid,
pembedahan, terapi pembedahan, terapi pembedahan, terapi
ablasi iodium ablasi iodium radioaktif, ablasi iodium radioaktif,
radioaktif , zat kontras zat kontras iodin, zat kontras iodin,
iodin, obat-obatan, obat-obatan, palpasi obat-obatan, palpasi
palpasi tiroid tiroid berlebihan, tiroid berlebihan,
berlebihan, kehamilan, kehamilan, trauma pada kehamilan, trauma
trauma pada tiroid tiroid pada tiroid
o Riwayat penyakit tiroid o Riwayat penyakit tiroid o Riwayat penyakit tiroid
. Gejala klinis: demam, . Gejala klinis: demam, . Ge,iala klinis: demam,
gelisah, gangguan gelisah, gangguan gelisah, gangguan
kesadaran, diare, kesadaran, diare, mual, kesadaran, diare, mual,
mual, muntah, batuk, muntah, batuk, sesak, muntah, batuk, sesak,
sesak, berdebar- berdebar-debar, kuning berdebar-debar, kuning
debar, kuning . Gejala tirotoksikosis . Gejalatirotoksikosis
. Gejala tirotoksikosis sebelumnya : berat sebelumnya : berat
sebelumnya : berat badan turun, jantung badan turun, jantung
badan turun, jantung berdebar-debar, tangan berdebar-debar, tangan
berdebar-debar, gemetaran, banyak gemetaran, banyak
tangan gemetaran, berkeringat, tidak tahan berkeringat, tidak tahan
banyak berkeringat, panas, frekuensi buang panas, frekuensi buang
tidak tahan panas, air besar sering, sulit air besar sering, sulit
frekuensi buang air tidur, mudah marah tidur, mudah marah
besar sering, sulit
tidur, mudah marah

234
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik


. Tanda vital: takikardi, Tanda vital: takikardi, . Tanda vital: takikardi,
takipnea, febris takipnea, febris takipnea, febris
. Evaluasi infeksi Evaluasi infeksi secara . Evaluasi infeksi secara
secara umum UMUM umum
. Evaluasi kesadaran: Evaluasi kesadaran : . Evaluasi kesadaran:
gelisah, delirium, gelisah, delirium, gelisah, delirium,
kejang, koma kejang, koma kejang, koma
. Gagal jantung Gagal jantung . Gagal jantung kongestif:
kongestif: kongestif : peningkatan peningkatan tekanan
peningkatan tekanan tekanan vena jugularis, vena jugularis, ronki
vena jugularis, ronki ronki basah halus, basah halus, edema
basah halus, edema edema paru, edema paru, edema tungkai
paru, edema tungkai tungkai . Fibrilasi atrium
. Fibrilasi atrium Fibrilasi atrium . Disfungsi
. Disfungsi Disfungsi gastrointestinal : nyeri
gastrointestinal : nyeri gastrointestinal: nyeri abdomen, bising usus
abdomen, bising usus abdomen, bising usus meningkat
meningkat meningkat . lkterus tanpa sebab
o lkterus tanpa sebab lkterus tanpa sebab yang jelas
yang jelas
yang jelas

. Pemeriksaan EKG a Darah perifer lengkap, Darah perifer lengkap,


. Pemeriksaan T4 SGOT, SGPT, bilirubin, SGOT, SGPT, bilirubin,
bebas dan TSHs ureum, kreatinin, ureum, kreatinin,
o Darah perifer lengkap, elektrolit (sesuai elektrolit (sesuai
urinalisis, SGOT, kebutuhan) kebutuhan)
SGPT, bilirubin, a Pemeriksaan EKG, jika o T4 bebas
ureum, kreatinin, diperlukan Pemeriksaan EKG, jika
elektrolit, profil lipid diperlukan
darah Foto toraks, jika
. AGD, bila perlu diperlukan
. Foto toraks
. Ekokardiografi

a Rehidrasi cairan Rehidrasi cairan o Rehidrasi cairan


disesuaikan dengan disesuaikan dengan disesuaikan dengan
kondisi pasien kondisi pasien kondisi pasien
a PTU 600-1000 mg PTU 600-1000 mg PTU 600-'1000 mg
loading diikuti200 mg loading diikuti 200 mg loading diikuti 200 mg
PTU tiap 4 jam PTU tiap 4 jam dengan PTU tiap 4 jam dengan
dengan dosis sehari dosis sehari total dosis sehari total
total 't000-1500 mg 1000-1500 mg 1000-1500 mg

235
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

. Lugol 10 tetes tiap . Lugol 10 tetes tiap 6-8 Lugol 10 tetes tiap 6-8
6-8 jam jam jam
. Propranolol 20-40 mg . Propranolol 20-40 mg Propranolol 20-40 mg
tiap 6 jam tiap 6 jam tiap 6 jam
. Kortikosteroid: o Kortikosteroid: Kor.tikosteroid:
metilprednisolon metilprednisolon metilprednisolon
2x12,5m9, 2x12,5m9, 2x12,5m9,
hidrokortison 100 mg hidrokortison 100 mg hidrokortison 100 mg
tiap 8 jam, tiap 8 jam, tiap 8 jam,
deksametason 2 mg deksametason 2 mg deksametason 2 mg
tiap 6 jam tiap 6 jam tiap 6 jam
. Asetaminofen atau . Asetaminofen atau a Asetaminofen atau
parasetamol ,jika parasetamol jika parasetamol jika
diperlukan diperlukan diperlukan
o Antibiotik sesuai . Antibiotik sesuai a Antibiotik sesuai
kebutuhan kebutuhan kebutuhan
Diet lunak atau cair per Diet sesuai kondisi pasien Diet sesuai kondisi pasien
NGT
. Edukasi kepada t Edukasi kepada pasien a Edukasi kepada pasien
pasien dan keluarga dan keluarga mengenai dan keluarga mengenai
mengenai kondisi dan kondisi dan prognosis kondisi dan prognosis
prognosis pasien saat pasien saat ini. pasien saat ini.
tnr. t Untuk pencegahan a Untuk pencegahan krisis
o Untuk pencegahan krisis tiroid berikutnya, tiroid berikutnya, pasien
krisis tiroid pasien tidak disarankan tidak disarankan untuk
berikutnya, pasien untuk menghentikan menghentikan
tidak disarankan pengobatan tanpa pengobatan tanpa
untuk menghentikan sepengetahuan dokter. sepengetahuan dokter.
pengobatan tanpa
sepengetahuan
dokter.
. ICU/ICCU jika , ICU/ICCU jika ICU/ICCU jika
diperlukan diperlukan diperlukan
o Konsultan t Konsultan endokrinolog Konsultan endokrinologi
endokrinologi I Konsultan kardiologi Konsultan kardiologi
. Konsultan kardiologi

236
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o Teridentifikasi Perbaikan gejala dan Perbaikan gelala dan


diagnosis krisis tiroid tanda-tanda krisis tiroid tanda-tanda krisis tiroid
dan tatalaksana Faktor pencetus krisis Faktor pencetus krisis
segera tiroid mulai teratasi tiroid sudah teratasi
. Teridentifikasi faktor
pencetus krisis tiroid
dan tatalaksana
segera
r Rawat lnap Rawat lnap Evaluasi untuk rawat
. ICU jika diperlukan ICU jika diperlukan jalan

237
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

JENIS HARI 1.7 2-6


AKTIV!TAS/

Anamnesis Anamnesis Anamnesis


. Hiperaktivitas . Hiperaktivitas . Hiperaktivitas
. Berdebar-debar . Berdebar-debar . Berdebar-debar
o Berat badan turun, . Berat badan turun, . Berat badan turun,
. Gemetar o Gemetar . Gemetar
. Rambut rontok . Rambut rontok o Rambut rontok
o Nafsu makan . Nafsu makan . Nafsu makan
meningkat meningkat meningkat
. Tidak tahan panas o Tidak tahan panas . Tidak tahan panas
o Banyak keringat . Banyak keringat . Banyak keringat
. Mudah lelah . Mudah lelah . Mudah lelah
. Sering BAB . Sering BAB . Sering BAB
. Oligomenore/amenore . Oligomenore/amenore . Oligomenore/amenore
. Libido turun . Libido turun . Libido turun

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik


. Tanda vital : takikardia, . Tanda vital : takikardia, . Tanda vital: takikardia,
takipnea, subfebris, takipnea, subfebris, takipnea, subfebris,
pulsus defisit, pulsus defisit, pulsus defisit,
hipertensi sistolik hipertensi sistolik hipertensi sistolik
o Rambut rontok o Rambut rontok . Rambut rontok
. Eksoftalmus . Eksoftalmus . Eksoftalmus
. Struma difus, bruit . Struma difus, bruit . Struma difus, bruit
. Bising usus meningkat o Bising usus meningkat . Bising usus meningkat
. Tremor halus . Tremor halus . Tremor halus
. Refleks fisiologis . Refleks fisiologis . Refleks fisiologis
meningkat meningkat meningkat
. Kulit hangat dan o Kulithangatdanbasah . Kulit hangat dan
basah . Dermopatilokal basah
. Dermopatilokal . Akropaki . Dermopatilokal
. Akropaki . Tanda Pamberton . Akropaki
. Tanda Pamberton . Tanda Pambedon

238
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAK]T DALAM INDONESIA

. TSHs, T4 bebas . T4 bebas . TSHs, T4 bebas


. TRAb jika diperlukan o Sidik tiroid jika . TRAb jika diperlukan
. Darah perifer lengkap, diperlukan . Sidik tiroid jika
SGOT, SGPT . Ekokardiografi jika diperlukan
o EKG terdapat tanda dan . Ekokardiografi jika
. Foto toraks gejala penyakit terdapat tanda dan
. Sidik tiroid jika jantung tiroid gejala penyakit
diperlukan . Darah perifer lengkap, jantung tiroid
. Ekokardiografi jika sGoT, sGPT jika . Darah perifer lengkap,
terdapat tanda dan terdapat tanda dan scor, SGPT jika
gejala penyakit gejala efek samping terdapat tanda dan
jantung tiroid dari obat anti tiroid gejala efek samping
clari otrat anti tiroid
o PTU dosis awal . PTU dosis awal . PTU dosis awal
300-600 mg/hari, 300-600 mg/hari, 300-600 mg/hari,
dosis maksimal 2000 dosis maksimal 2000 dosis maksimal 2000
mg/hari mg/hari mg/hari
. Metimazol dosis awal . Metimazol dosis awal . Metimazol dosis awal
20-30 mg/hari 20-30 mg/hari 20-30 mg/hari
. Propranolol 10-40 tiap . Propranolol 10-40 tiap . Propranolol '1 0-40 tiap
6-8 jam 6-8 jam 6-8 jam
. Terapi ablasi iodium . Terapi ablasi iodium . Terapi ablasi iodium
radioaktif radioaktif radioaktif

. Pembedahan jika a Pembedahan jika . Pembedahan jika


terdapat gangguan terdapat gangguan terdapat gangguan
mekanik karena mekanik karena mekanik karena
ukuran struma yang ukuran struma yang ukuran struma yang
besar besar besar
. Diet rendah iodium a Diet rendah iodium . Diet rendah iodium

. Edukasi mengenai . Edukasi mengenai


. Edukasi mengenai kondisi penyakit saat kondisi penyakit saat
penyakit saat ini dan ini dan rencana ini dan rencana
rencana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
o Psikoterapi suportif selanjutnya selanjutnya
dan modifikasi . Psikoterapi suportif . Psikoterapi suportif
perilaku dan modifikasi dan modifikasi
nprilakr r nerilakr r

o Konsultan . Konsultan o Konsultan


endokrinologi jika endokrinologi jika endokrinologi jika
diperlukan diperlukan diperlukan
. Radiologi nuklir . Radiologi nuklir . Radiologi nuklir
. Bedah onkologi . Bedah onkologi . Bedah onkologi

239
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY

. Teridentifikasi penyakit . Teridentifikasi . Gejala dan tanda


Graves perbaikan gejala dan struma toksik minimal
. Tatalaksana sudah tanda toksik atau eutiroid
diberikan

. Rawat jalan atau rawat . Rawat jalan . Rawat jalan


inap, bila ada indikasi

240
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKTT DALAM INDONESIA

HARI 1-7 BULAN 1-2 BULAN 3-6


TANGGAL : .............. TANGGAL : .............. TANGGAL : ..............
DAKAN

CUSHING D!SEASE/ CUSHING DISEASE/ CUSHING DISEASE/


SYNDROME SYNDROME SYNDROME
Anamnesis Anamnesis Anamnesis
. Riwayat penggunaan . Riwayat penggunaan . Riwayat penggunaan
obat-obatan steroid obat-obatan steroid obat-obatan steroid
. Peningkatan berat . Peningkatan berat . Peningkatan berat
badan badan badan
. Hirsutisme . Hirsutisme r Hirsutisme
o Kebotakan . Kebotakan . Kebotakan
o lnsomnia . lnsomnia r lnsomnia
. Penurunan libido . Penurunan libido ' Penurunan libido
. lmpotensi pada . lmpotensi pada . lmpotensi pada
laki-laki laki-laki laki-laki
. Amenorea atau . Amenorea atau . Amenorea atau
oligomenorea atau oligomenorea atau oligomenorea atau
infertilitas pada infedilitas pada infertilitas pada
perempuan perempuan perempuan
. Gangguan memori o Gangguan memori . Gangguan memori
. Gangguan psikologis: . Gangguan psikologis: , Gangguan psikologis
depresi, ansietas, depresi, ansietas, depresi, ansietas,
euforia, hingga psikosis euforia, hingga euforia, hingga
. Mudah lebam psikosis psikosis
. Jerawat . Mudah lebam ' Mudah lebam
. Gangguan sistem imun: . Jerawat , Jerawat
seringsakit, infeksi . Gangguan sistem . Gangguan sistem
Jamur imun: seringsakit, imun: seringsakit,
o Poliuri, polidipsi infeksi jamur infeksi jamur
. Poliuri, polidipsi ' Poliuri, polidipsi

241
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik


. Tanda vital: hipertensi o Tanda vital: hipertensi . Tanda vital: hipertensi
o Berat badan lebih atau . Berat badan lebih atau o Berat badan lebih atau
obesitas obesitas obesitas
o Buffalo hump . Buffalo hump . Buffalo hump
. Moon face, acne . Moon face, acne . Moon face, acne
. Akantosisnigrikansdi o Akantosisnigrikansdi o Akantosisnigrikans di
aksila, leher aksila, leher aksila, leher
o Hiperpigmentasi . Hiperpigmentasi . Hiperpigmentasi
o Purple striae . Purple striae . Purple striae
o Kulit tipis o Kulit tipis dengan . Kulit tipis dengan
denganbruislng bruising bruising
o Kekuatan otot . Kekuatan otot . Kekuatan otot
menurun menurun menurun
HIPER- HIPER- HIPEB-
ALDOSTERONISME ALDOSTERONISME ALDOSTERONISME
PRIMER/SEKUNDER PRIMER/SEKUNDER PRIMER/SEKUNDER
Anamnesis Anamnesis Anamnesis
. Mudah lelah . Mudah lelah . Mudah lelah
r Sakit kepala . Sakit kepala . Sakit kepala
. Muntah-muntah . Muntah-muntah . Muntah-muntah
. Parastesia . Parastesia e Parastesia
. Kelemahan otot o Kelemahan otot . Kelemahan otot
. Paralisis o Paralisis . Paralisis
. Poliuria . Poliuria o Poliuria
o Polifagia o Polifagia o Polifagia
Pemeriksaan flsik Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik
. Tanda vital: hipertensi . Tanda vital: hipertensi . Tanda vital: hipertensi
o Kekuatan motorik . Kekuatan motorik . Kekuatan motorik
!NSUF!SIENSI INSUFIS!ENSI INSUFISIENSI
ADRENAL PRIMER/ ADRENAL PRIMER/ ADRENAL PRIMER/
SEKUNDER SEKUNDER SEKUNDER
Anamnesis Anamnesis Anamnesis
. Berat badan turun o Berat badan turun . Berat badan turun
. Riwayat penggunaan r Riwayat penggunaan . Riwayat penggunaan
obat-obatan steroid obat-obatan steroid obat-obatan steroid
o Lemah . Lemah . Lemah
berkepanjangan berkepanjangan berkepanjangan
. Nyeri kepala . Nyeri kepala . Nyeri kepala
. Mual, muntah . Mual, muntah . Mual, muntah
. Diare . Diare . Diare
. Haid yang tidak teratur o Haid vanq tidak teratur . Haid vanq tidak teratur

242
PERHIMPUNAN OOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik


. Tanda vital: hipotensi, . Tanda vital: hipotensi, . Tanda vital: hipotensi,
syok, dehidrasi syok, dehidrasi syok, dehidrasi
. Depresi o Depresi . Depresi
. Berkeringat . Berkeringat . Berkeringat
CUSH'NG DISEASEI CUSHING DISEASE/ CUSHING DISEASEI
SYNDROME SYNDROME SYNDROME
. Kadar ACTH, kortisol . Kadar ACTH, kortisol . Kadar ACTH, kortisol
. Dexamethasone . Dexamethasone c Dexamethasone
suppression fest suppresslon tesf suppresslon test
. Profil lipid darah . Profil lipid darah . Profil lipid darah
. Gula darah dan . Gula darah dan . Gula darah dan
HbAIC HbAl C HbAl C
. Eraln MRI . Brain MRI . Erarn MRI

HIPER- HIPER- HIPER-


ALDOSTERONISME ALDOSTEBONISME ALDOSTERONISME
PRIMER/SEKUNDER PR!MER/SEKUNDER PRIMER/SEKUNDER
. CT ScanlMRl . CT Scan/MBl . CT ScanlMRl
abdomen abdomen abdomen
. EKG . EKG . EKG
. Kadar plasma . Kadar plasma . Kadar plasma
aldosterone aldosterone aldosterone
. Aktivitas plasma renin . Aktivitas plasma renin . Aktivitas plasma renin
. Kalium, natrium, . Kalium, natrium, . Kalium, natrium,
bikarbonat serum bikarbonat serum bikarbonat serum

INSUFISIENSI INSUFISIENSI . INSUFISIENSI


ADRENAL PRIMER/ ADRENAL PRIMER/ ADRENAL PRIMER/
SEKUNDER SEKUNDER SEKUNDER
. Darah perifer lengkap, o Darah perifer lengkap, . Darah perifer lengkap,
elektrolit elektrolit elektrolit
o Gula darah dan . Gula darah dan . Gula darah dan
HbAIC HbAIC HbAIC
. Kortisol pagi . Kortisol pagi o Kortisol pagi
c ACTH Stimulation test o ACTH Stimulation test c ACTH Stimulation test
. USG abdomen . USG abdomen . USG abdomen
. Tuberculin skin test . Tuberculin skrn fest . Tuberculin skin test
. Brain Cf scan/MRl . Brain Cf scan/MRl . Brain Cf scan/MRl

243
BUKU PANDUAN CL'N'CAf PATHWAY

CUSH'A'G DISEASEI CUSHING DISEASEI CUSH'NG DISEASEI


SYNDROME SYNDROME SYNDROME
. Cortisol replacement, . Cortisol replacement,
tappering off tappering off . Cortisol replacement,
. Ketokonazole . Ketokonazole tappering off
. Methyrapone . Methyrapone . Ketokonazole
. Mifepristone . Mifepristone . Methyrapone
. HIPER- . HIPER- . Mifepristone
ALDOSTERONISME ALDOSTERONISME . HIPER-
PRIMER/SEKUNDER PRIMER/SEKUNDER ALDOSTERONISME
o Spironolakton . Spironolakton PRIMER/SEKUNDER
o Spironolakton
INSUFISIENSI INSUFISIENSI
ADRENALPRIMER/ ADRENALPRIMER/ INSUFISIENSI
SEKUNDER SEKUNDER ADRENALPRIMER/
. prednison, o o prednison, SEKUNDER
metilprednisolon, metilprednisolon, o prednison,
hidrokortison atau hidrokortison atau metilprednisolon,
dexametason dexametason hidrokortison atau
dexametason
KRISIS ADRENAL KRISIS ADRENAL
. Rehidrasi cairan . Rehidrasi cairan KRISIS ADRENAL
o Steroid intravena o Steroid intravena . Rehidrasi cairan
. Dilanjutkan dengan . Dilanjutkan dengan . Steroid intravena
steroid tablet: steroid tablet: . Dilanjutkan dengan
prednisone, prednison, steroid tablet:
metilprednisolon, metilprednisolon, prednison,
hidrokortison atau hidrokortison atau metilprednisolon,
dexametason dexametason hidrokortison atau
dexametason

CUSH'NG D'SEASE CUSHING D'SEASE CUSH'A'G D'SEASE


. Pembedahan jika o Pembedahan jika . Pembedahan jika
ditemukan tumor ditemukan tumor ditemukan tumor
pituitari pituitari pituitari
. Radio terapi jika ada . Radio terapi jika ada o Radio terapi jika ada
indikasi indikasi indikasi
. Jika operasi dan . Jika operasi dan o Jika operasi dan
radioterapi tidak radioterapi tidak radioterapi tidak
berhasil, pertimbangkan berhasil, pertimbangkan berhasil, pertimbangkan
untuk pengangakatan untuk pengangakatan untuk pengangakatan
kelenjar adrenal kelenjar adrenal kelenjar adrenal

244
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

HIPER- HIPER- HIPER-


ALDOSTERONISME ALDOSTERON!SME ALDOSTERONISME
PRIMER PRIMER PRIMER
. Pengangkatan tumor . Pengangkatan tumor . Pengangkatan tumor
pada kelenjar adrenal pada kelenjar adrenal pada kelenjar adrenal

INSUF!SIENSI ADRENAL !NSUFISIENSI ADRENAL INSUFISIENSI ADRENAL


PRIMER/SEKUNDER PRIMER/SEKUNDER PRIMER/SEKUNDER

. Psikoterapi suportif . Psikoterapi suportif . Psikoterapi supoftif


dan modifikasl perilaku dan modifikasi perilaku dan modifikasi perilaku

Konsultan Konsultan o Konsultan


endokrinologi endokrinologi endokrinologi
Bedah jika diperlukan Bedah jika diperlukan . Bedah jika diperlukan

. Teridentifikasi dan Teridentifikasi . Teridentifikasi gejala


teratasi gejala serta perbaikan gejala serta serta keluhan sindrom
keluhan sindrom keluhan sindrom Cushing, penyakit
Cushing, krisis adrenal, Cushing, krisis adrenal, adrenal,
hiperaldosteron, hiperaldosteron, hiperaldosteron
insufisiensi adrenal insufisiensi adrenal minimal

o Rawat jalan . Rawat jalan . Rawat jalan


Rawat inap jika . Rawat inap jika . Rawat inap jika
terdapat rencana terdapat rencana terdapat rencana
operasr operasr operasr

245
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

JENIS HAR! 1-2 HARI3-4


AKTIVITAS/ TANGGAL:.............. TANGGAL:..............
TINDAKAN (PRA OPERASD (INTBAOPERASI)

Penilaian risiko operasi: Evaluasi kondisi pasien . Evaluasi tanda vital


. Faktor risiko rutin: kritis dan non kritis . Target gula darah
jantung, paru, ginjal, . Target gula darah 140-180 mg/dl
hematologi 140-180 mg/dL . Evaluasi perdarahan
. Faktor risiko yang . lnsulin drip intra vena secara klinis dan
dihubungkan dengan diteruskan laboratoris
diabetes: komplikasi . Hentikan penggunaan o Evaluasi infeksi pasca
mikrovaskular, OHO dan insulin operasr
mikrovaskular dan subkutan . Evaluasi albumin
neuropati . Monitor gula darah untuk penyembuhan
berkala luka
Evaluasi kondisi pasien . Monitor gula darah
kritis Evaluasi pada operasi berkala
. Target gula darah gawat darurat
140-180 mg/dL . Usahakan kadar gula
. Menggunakan insulin darah berada didalam
drip intravena target, 140-'180 mg/dl
. Hentikan penggunaan . Berikan insulin
oHo subkutan atau insulin
drip jika diperlukan
Evaluasi kondisi pasien . Pada ketoasidosis,
non kritis operasi ditunda 4-6
. Target gula darah jam jika
140-180 mg/dL memungkinkan,
. Menggunakan OHO, sampai ketoasidosis
insulin subkutan, dan/ tertangani
atau insulin drip . Monitor gula darah
intravena berkala

246
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o OHO dan insulin


subkutan masih
diberikan hingga satu
hari sebelum operasi
. lnsulin drip dilanjutkan
hingga gula darah
mencapai target

Antisipasi pembedahan:
. Tipe prosedur
pembedahan
. Pasien rawat ialan atau
rawat inap
. Tipe anestesia
. Waktu mulainya
pembedahan
. Lamanya pembedahan

. Darah perifer lengkap, . Monitor gula darah . Darah perifer lengkap


GDB GDPP/GDS atau berkala . GDB GDPP/GDS atau
kurva gula darah kurva gula darah
harian, ureum, harian
kreatinin, AGD, o Waktu perdarahan dan
elektrolit, SGOT, SGPT, pembekuan
albumin o Ureum, kreatinin, AGD
. Waktu perdarahan dan fiika diperlukan),
pembekuan elektrolit, albumin
. Foto toraks
. EKG
. Ekokardiografi jika
perlu

. Penatalaksanaan . Target gula darah . Lanjutkan drip insulin


diabetes: dipertahankan intravena perioperatif
. Pada pasien kritis 140-180 mg/dL sampal asupan
hentikan pemberian selama operasi. makanan adekuat
oHo . Jika kadar gula darah o Berikan insulin
. Obat oral dan insulin masih diatas target, subkutan 1-2jam
diberikan sesuai mulai drip insulin sebelum drip insulin
dengan kondisi pasien intravena intravena dihentikan
saat itu . Pembelian drip insulin . Jika pasien masih
. Waspada hipoglikemia dengan kecepatan 1-2 dalam kondisi kritis,
U/jam atau sesuai tetap gunakan drip
kondisi gula darah insulin intravena

247
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY

. Berikan D5% dengan o Jika asupan sudah


kecepatan 500 cc adekuat, OHO dan/
dalam 6-8 jam atau insulin subkutan
. Berikan bisa kembali ke dosis
25mEqKCl/6jam dalam semula
cairan dekstrosa o Atau berikan dosis
. Jika kadar gula darah insulin subkutan sesuai
<70 mgdl drip insulin dengan dosis drip
dihentikan sementara, insulin intravena 24-48
kontrol glukosa darah jam sebelumnya
setiap 30 menit dan . Modifikasi dosis setiap
jika tetap <70 mg/dl 1-2 hari
berikan glukosa iv
10%, kemudian
periksa glukosa darah
sampai glukosa
intravena 100 mg/dl,
berikan drip insulin
dengan kecepatan 1 U/
Jam

. Diet seimbang sesuai . Diet seimbang sesuai . Ukur minum urin


dengan kebutuhan dengan kebutuhan dengan target balans
pasien: karbohidrat pasien: karbohidrat cairan seimbang
45-65%, protein 45-65%, protein . Diet seimbang sesuai
1O-2O%, dan lemak 1O-2Oo/o, dan lemak dengan kebutuhan
20-25% dari total 2O-25o/o dari total pasien: karbohidrat
asupan energr. asupan energr. 45-650/o, protein
o Kebutuhan kalori . Kebutuhan kalori basal 1O-ZOYI, dan lemak
basal laki-laki BBx30 laki-laki BBx30 kal; 2O-25%o dari total
kal; perempuan perempuan BBX25 kal. asupan energr.
BBX25 kal. Ditambah Ditambah dengan o Kebutuhan kalori basal
dengan faktor faktor koreksi. laki-laki BBx30 kal;
koreksi. . . Aktivitas fisik perempuan BBX25 kal.
. Aktivitas fisik disesuaikan dengan Ditambah dengan
disesuaikan dengan kondisi saat itu. faktor koreksi.
kondisi saat itu. o Aktivitas fisik
disesuaikan dengan
kondisi saat itu.

. Psikoterapi suportif . Psikoterapi suportif dan . Psikoterapi suportif dan


dan modifikasi perilaku modifikasi perilaku modifikasi perilaku

248
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Disesuaikan dengan . Disesuaikan dengan . Disesuaikan dengan


kondisi penyakit kondisi penyakit pasien kondisi penyakit pasien
paslen

. Teridentifikasi . Teridentifikasi dan . Teridentifikasi dan


komplikasi dan terkendali kondisi terkendali kondisi
penyulit diabetes diabetes mellitus, diabetes mellitus,
melitus kemudian komplikasi serta komplikasi serta
disesuaikan dengan penyulit yang ada penyulit yang ada
rencana tindakan pasca operasr
operasr

Rawat lnap Kamar operasi Rawat lnap biasa atau


intensif

249
BUKU PANDUAN CI-'A"CAI PATHWAY

INF
ot Stay=7 Hari

HARI 1-3 HARI4-7 HAR|S-14


TANGGAL:.............. TANGGAL:.............. TANGGAL : ..............

Anamnesis Anamnesis Anamnesis


. Nyeri pada kelenjar . . Nyeri pada kelenjar . Nyeri pada kelenjar
tiroid tiroid tiroid
. Demam . . Demam . Demam
. Disfagia . . Disfagia . Disfagia
. Disfonia . . Disfonia . Disfonia
o Faktor pencetus: . . Faktor pencetus: . Faktor pencetus:
trauma trauma trauma

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik


. Tanda vital: takikardia, . Tanda vital: takikardia, o Tanda vital: takikardia,
takipnea, febris takipnea, febris takipnea, febris
. Kelenjar tiroid: . Kelenjar tiroid: . Kelenjar tiroid:
perabaan hangat, perabaan hangat, nyeri perabaan hangat,
nyeri tekan, fluktuasi, tekan, fluktuasi, nyeri tekan, fluktuasi,
eritema eritema eritema

a Darah perifer lengkap . Darah perifer lengkap . Darah perifer lengkap


a BAJAH: patologi
anatomi, kultur dan
resistensi pus

. Antiinflamasi: . Antiinflamasi: . Antiinflamasi:


prednison 40 mg prednisone 40 mg prednisone 40 mg
pehari atau pehari atau pehari atau
metilprednisolon metilprednisolon 12-32 metilprednisolon
12-32 mg per hari mg per hari atau 12-32 mg per hari
atau NSAID NSAID atau NSAID
. Terapi simtomatik lain o Terapi simtomatik lain: . Terapi simtomatik lain
antipiretik, analgetik, antipiretik, analgetik, antipiretik, analgetik,
antibiotik sesuai antibiotik sesuai antibiotik sesuai
kondisi infeksi kondisi infeksi kondisi infeksi

250
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. BAJAH: evakuasi dan . BAJAH: evakuasi dan o BAJAH: evakuasi dan


drainase daerah drainase daerah drainase daerah
supuratif supuratif supuratif
. Edukasi kepada a Edukasi kepada
. Edukasi kepada pasien
pasien dan keluarga pasien dan keluarga
dan keluarga mengenai
mengenai kondisi dan mengenai kondisi dan
kondisi dan prognosis
prognosis pasien saat prognosis pasien saat
pasien saat ini
tnt ini

Bedah umum Bedah umum Bedah umum


Bedah onkologi Bedah onkologi Bedah onkologi

o Teridentifikasi tanda- o Teridentifikasi tanda- . Teridentifikasi tanda-


tanda infeksi/inflamasi tanda infeksi/inf lamasi tanda infeksi/inf lamasi
lokal/sistemik, sampai lokal/sistemik, sampai lokal/sistemik, sampai
sepsis, dehidrasi, sepsis, dehidrasi, sepsis, dehidrasi,
lntake sulit intake sulit rntake sulit
. Tertangani tanda dan . Tedangani tanda dan o Tertangani tanda dan
gejala dengan segera gejala dengan segera gejala dengan segera

Rawat inap Evaluasi rawat jalan Rawat jalan


Evaluasi keluhan pasca
rawat inap

251
PULMONOLOGI
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


HARI 1 HARI 2 HARI 3
TANGGAL : ...................- TAi.trarlAl ' TANGGAL:

. Status RM lengkap . Tanda vital . Tanda vital


o Tanda vital . Pemeriksaan . Pemeriksaan
o Pemeriksaan Fisik Fisik Fisik

Pemeriksaan saturasi O, o Pemeriksaan


Pemeriksaan laboratorium : Darah laboratorium :
rutin, Analisis gas darah (AGD) Darah rutin, AGD
Rontgen dada
EKG

. lnhalasi beta 2 agonis setiap 20 o lnhalasi beta 2 . kortikosteroid


menit dalam 1 jam agonis+anti inhaler dengan
o lnhalasi antikolinergik bila kolinergik dengan atau tanpa Long
diperlukan atau tanpa acting beta 2
o Kortikosteroid sistemik jika dalam kortikosteroid agonist untik
pengobatan kortikosteroid orall inhalasi maintenance
asma beraVtdk respons segera . kortikosteroid o Short acting beta
dengan inhalasi bronkodilator sistemik 2 agonis inhaler
. Antibiotika sesuai indikasi . terapi oksigen atau oral untuk
. Magnesium intravena bila nasal kanul/ reliever
diperlukan venturi mask o Kortikosteroid
. Aminofilin intravena bila diperlukan . Antibiotika sesuai oral
. Agonis beta 2 intravena bila indikasi r Antibiotika sesuai
diperlukan o Aminofilin indikasi
o Obat untuk menurunkan asam intravena bila
lambung bila mendapat diperlukan
kortikosteroid sistemik

253
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

Diet lunak Diet lunak Diet biasa

Edukasi kepada o Jelaskan kepada . Rencana kontrol di


pasien dan keluarga keluarga dan pasien poliklinik setelah
mengenai perawatan tentang kondisi pasien, perawatan
pasren kemungkinan terjadinya . Edukasi konsumsi
komplikasi, rencana obat pulang yang
terapi selanjutnya diberikan oleh dokter
o Melatih mobilisasi pasif untuk 1 minggu
sesuai kemampuan
pasren

Konsultasi Divisi Alergi . Konsultasi Divisi Alergi . Konsultasi Divisi Alergi


lmunologi/Pulmonologi munologi/Pulmonologi
I lmunologi/
Pulmonologi
. Serangan akut . Administrasi pasien . Fase akut tertangani
tedangani lengkap . Keluhan pernafasan
o Hemodinamik stabil . Pasien dan keluarga tidak ada
untuk transfer ke memahami rencana . Rencana tindak lanjut
ruang rawat tindakan, proses, serta jelas
kemungkinan yang
mungkin terjadi selama
perawatan
. Pasien dan keluarga
memahami tentang
besaran biaya dan
penyelesaian
administrasi
. Pasien dapat
bekerjasama selama
proses perawatan
. Pasien / keluarga
menandatangani inform
consent

Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

254
PERHIMPUNAN DOKTER SPES]ALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

ABSES PARU

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HAR] 2 HARI 3-7 HARI 8
TINDAKAN TANGGAL: ............ TANGGAL: ,.....,... TANGGAL: ............ TANGGAL: .."......,
. StatUS RM o Tanda vital o Tanda vital . Tanda vital
lengkap . Pemeriksaan . Pemeriksaan . Pemeriksaan
Awal . Tanda vital Fisik Fisik Fisik
. Pemeriksaan
Fisik
o EKG . Saturasi Oz a EKG . Saturasi Oz
. Saturasi Oz o Darah rutin a Rontgen torak o Darah rutin,
. Darah rutin o LED pada hari hitung jenis
. LED o Hitung jenis perawatan ke-7 lekosit
. Hitung jenis leukosit - Sputum kultur o Rontgen dada
leukosit . CT scan torak - Kultur cairan
. Gula Darah emprema
. Urinalisis
o Foto rontgen
dada
. Antibiotik . Antibiotik . Antibiotik empiris o Perubahan
empiris broad empiris broad broad spectruml antibiotik
spectrum spectrum/ antibiotik definitif intravena
intravena sambil antibiotik intravena menjadi per
menunggu kultur definitif . Fisioterapi dada oral selama 2
dan uji resistensi intravena (latihan bulan sesuai
. Fisioterapi dada . Fisioterapi dada pernapasan, pemeriksaan
(latihan (latihan latihan batuk, sputum
pernapasan, pernapasan, perkusi dada,
latihan batuk, latihan batuk, dan drainase
perkusi dada, perkusi dada, postural)
dan drainase dan drainase . Drainase
postural) postural) perkutan/
bronkoskopi/
pembedahan
sesuai indikasi

255
BUKU PANDU AN CLI N ICAL PATHWAY

Diet tinggi kalori Diet tinggi kalori dan Diet tinggi kalori dan Diet tinggi kalori
dan tinggi protein tinggi protein tinggi protein dan tinggi protein
a Edukasi o Jelaskan kepada . Jelaskan kepada o Rencana kontrol
kepada pasien keluarga dan keluarga dan di poliklinik
dan keluarga pasien tentang pasien tentang setelah
mengenar kondisi pasien, kondisi pasien, perawatan
perawatan kemungkinan dan rencana a Edukasi
pasren terjadinya rawat jalan konsumsi obat
komplikasi, . Melatih mobilisasi pulang yang
rencana terapi aktif sesuai diberikan oleh
selanjutnya kemampuan dokter untuk 1
pasien mrnggu

Transfer ke rawat Merujuk pasien ke Merujuk pasien ke Merujuk pasien ke


inap dan Rencana rehabilitasi medik rehabilitasi medik rehabilitasi medik
rujukan ke rehab
medik
. Hemodinamik . Administrasi o Pasien dan a Hemodinamik
stabil untuk pasien lengkap keluarga stabil
transfer ke . Pasien dan memahami a Nyeri tidak ada
rawat inap keluarga rencana terapi a Rencana tindak
memahami serta lanjut jelas
rencana terapi kemungkinan
serta komplikasi
kemungkinan selama
komplikasi perawatan
selama . Pasien dan
perawatan keluarga
. Pasien dan memahami
keluarga tentang biaya dan
memahami administrasi
tentang biaya dan o Pasien dapat
administrasi bekerjasama
. Pasien dapat selama
bekerjasama perawatan
selama o Pasien / keluarga
perawatan menandatangani
. Pasien / keluarga inform consent
menandatangani
inform consent

Bawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Flawat Jalan

256
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT INAP Rawat lnap Rawat Inap RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI I . Hari 2 Hari 3-4
TINDKAN TANGGAL: ............. TANGGAL: ............ TANGGAL: ..............

. Status RM . Tanda vital o Tanda vital . Tanda vital


lengkap o Pemeriksaan . Pemeriksaan Fisik . Pemeriksaan
. Tanda vital Fisik Fisik
. Pemeriksaan
Fisik
. EKG . Saturasi Oz . Saturasi Oz o DPL dan
. Saturasi Oz . Pemeriksaan o Pemeriksaan hitung jenis
. Pemeriksaan laboratorium: laboratorium : . Pemeriksaan
laboratorium: pemeriksaan Darah rutin, DPL sputum untuk
darah rutin, DPL, sputum untuk Hitung jenis gram, biakan,
hitung jenis, gram, biakan, . CT scan dan resistensi
pemeriksaan dan resistensi . Foto rontgen
sputum untuk dada
gram, biakan,
dan resistensi.
. Foto rontgen
dada
. Antibiotik empiris . Antibiotik empiris . Antibiotik empiris . Antibiotik
atau definitif atau definitif atau definitif diteruskan
menunggu hasil menunggu hasil menunggu hasil minimal 7 hari/
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan mukus tidak
sputum lika sputum jika sputum jika lagi purulen
terdapat terdapat terdapat . bronkodilator
perubahan perubahan perubahan mukus
mukus mukoid mukus mukoid mukoid menjadi
menjadi purulen menjadi purulen purulen
. Beta 2 agonis . Beta 2 agonis . Beta 2 agonis dan
dan antikolinergik dan antikolinergik antikolinergik jika
jika terdapat jika terdapat terdapat obstruksi
obstruksi jalan obstruksi jalan jalan nafas
napas napas

257
BUKU PANDUAN CT"V'CAI- PATHWAY

o lnhalasi steroid . lnhalasi steroid o lnhalasi steroid


. Fisioterapi napas o Fisioterapi napas
dan drainase dan drainase
postural postural
. Bronchial toilet
bila perlu

Diet biasa Diet biasa Diet biasa Diet biasa


. Edukasi kepada . Jelaskan kepada o Jelaskan kepada . Rencana
pasien dan keluarga dan pasien keluarga dan kontrol di
keluarga tentang kondisi pasien tentang poliklinik
mengenar pasten, kondisi pasien, setelah
perawatan kemungkinan dan rencana perawatan
pasren terjadinya tindaklanjut . Edukasi
komplikasi, rencana pasca perawatan konsumsi obat
terapi selanjutnya . Melatih drainase pulang untuk 1
postural minggu
o Hindari asap
rokok/polusi

Transfer ke Merujuk pasien ke Merujuk pasien ke Merujuk pasien


rawat inap dan rehabilitasi medik rehabilitasi medik ke rehabilitasi
rencana rujukan ke medik
rehabilitasi medik
. Jalan nafas, o Administrasi pasien . Pasien dan . Fase
pernafasan, dan lengkap keluarga eksaserbasi
hemodinamik . Pasien dan memahami teratasi
stabil untuk keluarga memahami rencana tindakan, . Rencana
transfer ke rencana tindakan, proses, serta tindak lanjut
rawat inap proses, serta komplikasi jelas
komplikasi selama selama
perawatan perawatan
. Pasien dan . Pasien dan
keluarga memahami keluarga
biaya dan memahami biaya
administrasi dan administrasi
. Pasien dapat o Pasien dapat
bekerjasama dan bekerjasama dan
menandatangani menandatangani
inform consent inform consent

Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

258
PERHIMPUNAN DOKTER SPESlALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o lnhalasi steroid . lnhalasi steroid . lnhalasi steroid


. Fisioterapi napas . Fisioterapi napas
dan drainase dan drainase
postural postural
o Bronchial toilet
bila perlu
Diet biasa Diet biasa Diet biasa Diet biasa
. Edukasi kepada . Jelaskan kepada . Jelaskan kepada . Rencana
pasien dan keluarga dan pasien keluarga dan kontrol di
keluarga tentang kondisi pasien tentang poliklinik
mengenar pasren, kondisi pasien, setelah
perawatan kemungkinan dan rencana perawatan
pasren terjadinya tindaklanjut . Edukasi
komplikasi, rencana pasca perawatan konsumsi obat
terapi selanjutnya . Melatih drainase pulang untuk 1
postural mrnggu
. Hindari asap
rokok/polusi

Transfer ke Merujuk pasien ke Merujuk pasien ke Merujuk pasien


rawat inap dan rehabilitasi medik rehabilitasi medik ke rehabilitasi
rencana rujukan ke medik
rehabilitasi medik
. Jalan nafas, o Administrasi pasien o Pasien dan . Fase
pernafasan, dan lengkap keluarga eksaserbasi
hemodinamik . Pasien dan memahami teratasi
stabil untuk keluarga memahami rencana tindakan, . Rencana
transfer ke rencana tindakan, proses, serta tindak lanjut
rawat inap proses, serta komplikasi jelas
komplikasi selama selama
perawatan perawatan
. Pasien dan . Pasien dan
keluarga memahami keluarga
biaya dan memahami biaya
administrasi dan administrasi
. Pasien dapat o Pasien dapat
bekerjasama dan bekerjasama dan
menandatangani menandatangani
inform consent inform consent

Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

259
BUKU PANDUAN Cf'N'CAt PATHWAY

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP BAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1 HARI 2 3-6 HARI 7

. Status RM lengkap . Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital


o Tanda vital . Pemeriksaan . Pemeriksaan . Pemeriksaan
o Pemeriksaan Fisik Fisik Fisik Fisik
. EKG . Darah rutin dan . EKG Foto rontgen dada
. Saturasi Oz AGD o Pemeriksaan
o Laboratorium: darah o Pemeriksaan laboratorium:
lengkap (LED,hitung sputum (gram darah rutin,
jenis leukosit), dan kultur) saturasi
Ananlisis Gas Darah . Pemeriksaan oksigen,
(AGD) kultur darah rontgen
. Foto rontgen dada . Darah lengkap,
. Mengambil bahan . hitung jenis
untuk uji sputum BTA lekosit
3x, pemeriksaan gram
kultur, dan u1i resistensi
o Pengobatan suportif / . Pengobatan . Pengobatan . Antibiotik
simptomatik suporlif / suportif / dilanjutkan
o Pemberian terapi simptomatik simptomatik
sampai 3 hari
setelah bebas
oksigen . Pemberian . Pemberian panas atau
. Pemasangan infus terapi oksigen terapi oksigen minimal selama
untuk rehidrasi dan o Pemasangan o Pemasangan 7 hari
koreksi kalori dan infus untuk infus untuk
elektrolit rehidrasi dan rehidrasi dan
. Pemberian obat koreksi kalori koreksi kalori
simptomatik antara lain dan elektrolit dan elektrolit
antipiretik, mukolitik o Pemberian obat . Pemberian obat
. Pengobatanantibiotik simptomatik simptomatik
harus diberikan kurang antara lain antara lain
dari 8.jam antipiretik, antipiretik,
o Pengobatan dengan mukolitik mukolitik
antibiotik empiris . - Antibiotika o - Antibiotika
spektrum luas. dilanjutkan dilanjutkan

260
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Perawatan ICU
dan penggunaan
ventilator bila
didapatkan
gagal napas dan
syok septik

Diet biasa, Diet biasa, per orall Diet biasa, per oral/ Diet biasa,
per orallNGT/ NGT/parenteral NGT/parenteral per orallNGT/
parenteral sesuai sesuai kondisi pasien sesuai kondisi parenteral sesuai
kondisi pasien pasren kondisi pasien

Penyuluhan a Edukasi kepada . Jelaskan kepada . Jelaskan tentang . Rencana


pasien dan keluarga dan kondisi pasien, kontrol di
keluarga pasien tentang dan rencana poliklinik
mengenar kondisi pasien, tindaklanjut setelah
perawatan kemungkinan paska perawatan perawatan
pasren terjadinya . Melatih mobilisasi o Edukasi
komplikasi, aktif sesuai konsumsi obat
rencana terapi kemampuan pulang yang
selanjutnya pasren diberikan oleh
dokter untuk 1
mrnggu

Transfer ke rawat Rencana rujukan ke Rencana rujukan ke Rencana rujukan


rnap rehabilitasi medik rehabilitasi medik ke rehabilitasi
medik
. Hemodinamik o Administrasi . Pasien dan o Rencana
stabil untuk pasien lengkap keluarga tindak lanjut
transfer ke . Pasien dan memahami jelas
rawat inap keluarga rencana terapi
memahami serta
rencana terapi kemungkinan
serta komplikasi
kemungkinan selama
komplikasi selama perawatan
perawatan . Pasien dan
. Pasien dan keluarga
keluarga memahami
memahami tentang biaya dan
tentang biaya dan administrasi
administrasi o Pasien dapat
. Pasien dapat bekerjasama
bekerjasama selama
selama perawatan perawatan

261
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

. Pasien/keluarga . Pasien/keluarga
menandatangani menandatangani
inform consent inform consent

Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

262
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


HARI 1 HARI2-9 HARI 10
TANGGAL : .............. TANGGAL : .............. TANGGAL : ..............
. Status RM lengkap o Tanda vital . Tanda vital
o Tanda vital . Pemeriksaan Fisik . Pemeriksaan Fisik
o Pemeriksaan Fisik
. Saturasi oksigen . Darah rutin dan AGD a Pemeriksaan
. Laboratorium: . Jika keadaan memburuk atau laboratorium :
darah lengkap tidak ada respon terhadap darah rutin,
(LED,hitung jenis pengobatan: pengambilan saturasi oksigen,
leukosit), Ananlisis bahan kultur melalui tindakan rontgen dada
Gas Darah (AGD) bronkoskopi, sikatan bronkus
. Rontgen dada dengan kateter ganda
. Pemeriksaan terlindung dan
sputum (gram dan b ro n c hoalveo I ar I av ag e (BAL)

kultur) atau dengan aspirasi


. Pemeriksaan kultur transtorakal
darah
. Antibiotik empiris . Antibiotik empiris broad . Antibiotik definitif
broad spectrum spectru m / antibiotik definitif broad spectrum
intravena sambil intravena sesuai kultur dan
menunggu kultur . Drainase perkutan/ uji resistensi
dan uji resistensi bronkoskopi/pembedahan . Antibiotik
. Drainase perkutan/ sesuai indikasi dilanjutkan sampai
bronkoskopi/ . Fisioterapi dada (latihan 3 hari setelah
sesuai indikasi pernapasan, latihan batuk, bebas panas
o Fisioterapi dada perkusi dada, dan drainase
(latihan postural)
pernapasan, . Antibiotik:
latihan batuk, Pemberian antibiotik
perkusi dada, dan secara de-eskalasi harus
drainase postural) dipertimbangkan setelah ada
hasil kultur yang berasal dari

263
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

saluran napas bawah dan


ada perbaikan respons klinis.
Jangan mengganti antibiotik
sebelum 72 jam, kecuali jika
keadaan klinis memburuk

Diet biasa, per oral/ Diet biasa, per orallNGT/ Diet biasa
NGT/parenteral sesuai parenteral sesuai kondisi pasien
kondisi pasien
o Edukasi kepada . Jelaskan kepada keluarga . Jelaskan kepada
pasien dan keluarga dan pasien tentang kondisi keluarga dan pasien
mengenar pasien, kemungkinan tentang kondisi
perawatan pasien terjadinya kompli kasi, pasien, dan rencana
rencana terapi selanjutnya tindak lanjut paska
perawatan
. Melatih mobilisasi
aktif sesuai
kemampuan pasien
Menginformasikan Rencana rujukan ke rehabilitasi Merujuk pasien ke
pasien dan keluarga medik rehabilitasi medik
jika keadaan
memburuk,
memerlukan
perawatan di ruang
rawat intensif (lCU)
. Sistem pernafasan . Administrasi pasien lengkap . Rencana tindak
berfungsi baik, . Pasien dan keluarga lanjut jelas
oksigenisasi memahami rencana terapi
jaringan baik serta kemungkinan
komplikasi selama perawatan
. Pasien dan keluarga
memahami tentang biaya dan
administrasi
. Pasien dapat bekerjasama
selama perawatan
. Pasien / keluarga
menandatangani inform
consent

Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

264
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKTT DAIAM INDONESIA

JEN!S INAP
RAWAT RAWAT INAP RAWAT INAP
AKTIVITAS/ 2
HARI HAHI 3-7 HAHI 8
T!NDAKAN TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:

o Status RM lengkap . Tanda vital o Tanda vital


. Tanda vital . Pemeriksaan . Pemeriksaan Fisik
. Pemeriksaan Fisik Fisik
. Saturasi Oz . Pemeriksaan . Rontgen
o Pemeriksaan sputum BTA 2 dan dada
laboratorium: Darah 3.
rutin
o Bontgen dada

o Jika tidak disertai o Evaluasi o Evaluasi o Fisioterapi


dispnea dan ukuran pengembangan pengembangan dada dengan
pneumotoraks <2 cm paru dan jika paru dan jika insentif
maka pasien boleh terpasang terpasang WSD spirometri.
pulang, lakukan WSD maka perhatikan arr . Bila pada
insentive spircmeti, perhatikan ar7 bubble pada botol foto rontgen
foto rontgen dada bubble pada dan undulasi pada dada ulang
ulang dan pasien botol dan selang WSD. setelah WSD
kontrol ke poli paru. undulasi pada o Fisioterapi dada di klem 24
. Jika disertai dispnea selang WSD. dengan insentif Jam paru
namun tanpa . Fisioterapi spirometri. tetap
tanda-tanda ventil dada dengan . Bila dari mengembang
pneumotoraks dan insentif pemeriksaan maka WSD
ukuran pneumotoraks spirometri auskultasi dilepas.
>2 cm, diberikan didapatkan tanda-
oksigen highflow tanda paru sudah
(1OUm)sambil mengembang , alr
menunggu bubble (-l dan
persiapkan alat untuk undulasi (-),
simple aspiration. dilakukan
pemeriksaan foto
rontgen dada ulang.

265
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY

o Blla aspirasi o Bila dari foto ulang


gagal 2 kali didapat paru sudah
maka dilakukan mengembang
pemasangan sempurna maka
WSD selang WSD di klem
o Bila didapatkan selama 24 jam dan
dispnea diawasi keluhan
disertai sesaknya.

tanda-tanda
. Pengobatan untuk
penyakit dasarnya
ventil
pneumotoraks bila didapatkan
. maka segera
(misalnya antibiotik,

dilakukan oAT, dlt)


pemasangan
o Jika paru tidak
mengembang dalam
WSD
5 hari setelah
pemasangan WSD,
maka dikonsulkan
ke dokter bedah
toraks

Diet makanan Diet makanan lunak Diet makanan lunak Diet makanan
lunak biasa

Edukasi . Jelaskan kepada o Jelaskan kepada Rencana


kepada pasien keluarga dan keluarga dan pasien kontrol di
dan keluarga pasien tentang tentang kondisi poliklinik setelah
mengenar kondisi pasien, pasren, perawatan
perawatan pasien kemungkinan kemungkinan
terjadinya terjadinya
komplikasi, komplikasi, rencana
rencana terapi terapi selanjutnya
selanjutnya . Melatih mobilisasi
. Melatih pasif sesuai
mobilisasi pasif kemampuan pasien
sesuar
kemampuan
pasren

266
PERHlMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

perbaikan maka
konsul bedah

o Paru mengembang
. Fungsi pernafasan
kembali normal

267
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY

JENIS , HARIKUNJUNGAN
AKTIVITAS/
TINDAKAN
. Status RM lengkap
. Tanda vital
o Pemeriksaan Fisik
. Pemeriksaan Rutin
. Spirometri dan uji bronkodilator
. Pemeriksaan laboratorium : Darah rutin
o Rontgen dada PA dan lateral
. Pemeriksaan tidak rutin
. Uji coba kortikosteroid: menilai perbaikan faal paru setelah pemberian
kortikosteroid oral (prednison atau metilprednisolon) sebanyak 30 - 50 mg
per hari selama 2minggu yaitu peningkatan VEP pascabronkodilator > 20 yo
dan minimal 250 ml. Pada PPOK umumnya tidak terdapat kenaikanfaal paru
setelah pemberian kortikosteroid
. Analisis gas darah
. Elektrokardiografi untuk mengetahui komplikasi pada jantung yang ditandai
oleh hipertensi Pulmonal dan hipertrofi ventrikel kanan.
. Bakteriologi: sputum pewarnaan Gram dan kultur resistensi
a. Bronkodilator :

- Dapat diberikan secara tunggal maupun kombinasi ketiga jenis bronkodilator,


tergantung dari derajat PPOK stabil.
- Macam - macam bronkodilator inhalasi :
o Golongan B - 2 agonis kerja cepat
o Kombinasi antikolinergik dan p- 2 agonis
o Kombinasi p - 2 agonis kerja lambat dan steroid
o Golongan antikolinergik kerja lambat
o Golongan xantin
- Penggunaan jangka panjang diperlukan pemeriksaan kadar aminofilin darah.
b. Antiinflamasi
- Metilprednisolon atau prednison
c. Antibiotika: Hanya diberikan bila terdapat infeksi.
d. Antioksidan
e. Mukolitik

268
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Diet rendah karbohidrat


. Pengetahuan dasar tentang PPOK
. Obat - obatan, manfaat dan efek sampingnya
. Cara pencegahan perburukan penyakit
. Menghindari pencetus (berhenti merokok)
o Penyesuaianaktivitas
. Behabilitasi Medik jika diperlukan

. Fase akut tertangani


. Keluhan pernafasan tidak ada
. Rencana tindak lanjut jelas

Rawat Jalan

269
BUKU PANDUAN CI-'ru'CAL PATHWAY

JENIS INAP
RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP
RAWAT
AKTIVITAS/ 1
HARI HARI2 HARIS-6 HARIT
TINDAKAN TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:

o Status RM lengkap . Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital


o Tanda vital . Pemeriksaan . Pemeriksaan . Pemeriksaan
o Pemeriksaan Fisik Fisik Fisik Fisik

o Pemeriksaan sputum . Pemeriksaan o Pemeriksaan


BTA langsung ke-1. sputum BTA sputum
o Pemeriksaan langsug ke-2. langsung
laboratorium : Darah . Pemeriksaan BTA ke-3
rutin, hitung jenis, LED. kultur BTA dan
o Foto rontgen dada resistensi tes
sesuai indikasi
. Pemeriksaan
Xpert sesuai
indikasi
. Tes fungsi hati,
fungsi ginjal,
darah gula
sewaktu &
HbAIC
Tentukan jenis regimen OAT o Pengobatan . Pengobatan . Pengobatan
yang akan diberikan : OAT dimulai OAT OAT
1. Kasus baru'.2 RHZE / 4 sesuai dengan dilanjutkan. dilan.lutkan.
RH atau 2 RHZE/ 4R3H3 kategori yang
2. Kasus kambuh: Lakukan telah
pemeriksaan kultur ditentukan
resistensi BTA, sebelumnya
sementara itu
pengobatan diberikan
kembali dengan regimen
OAT yang lebih kuat :

270
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

- Bila sebelumnya mendapat terapi


kategori 1, diberikan kategori 2.
- Bila sebelumnya mendapat sudah
mendapat terapi kategori 2, lakukan
pemeriksaan Xpert. Bila hasilnya positif
diberikan terapi untuk MDR TB di RS
rujukan TB MDR
3. Kasus gagal pengobatan:
Sebelum ada hasil uji resistensi BTA:
Pengobatan diberikan kembali dengan
regimen yang lebih kuat :
- Bila sebelumnya mendapat terapi
kategori 1, diberikan kategori 2
- Bila sebelumnya mendapat terapi
kategori 2, lakukan pemeriksaan Xpert.
Bila hasilnya positif, pasien dirujuk ke
RS rujukan TB MDR
4. Kasus dengan pengobatan TB yang
tidak teratur :

- Putus berobat kurang dari 1 bulan :


lanjutkan pengobatan sampai selesai
sesuai dengan regimen semula.
- Putus berobat antara 1-2 bulan :
- Bila hasil BTA negatif lanjutkan
pengobatan sampai selesai sesuai
regimen semula.
- Bila 1 atau lebih hasil BTA positif :
> lama pengobatan sebelumnya < 5
bulan : lanjutkan pengobatan sesuai
dengan regimen sebelumnya sampai
selesai.
> lama pengobatan sebelumnya
> 5 bulan : pengobatan TB dimulai
lagi dengan regimen yang lebih kuat
(diberikan kategori 2, bila sebelumnya
mendapat kategori 1. Bila sebelumnya
sudah mendapatkan regimen kategori
2, dilakukan pemeriksaan XperV kultur
resisten BTA. Bila Xpert positif, pasien
dirujuk ke RS yang mempunyai fasilitas
pengobatan TB MDR)

271
BUKU PANDUAN CI-'A"CAI- PATHWAY

o Putus berobat > 2 bulan


- Hasil BTA negatif,
pengobatan dihentikan,
pasien diobservasi, bila
gejalanya semakin
parah perlu dilakukan
pemeriksaan kembali
sputumBTA3xserta
pemeriksaan kultur
resistensi BTA.
- Bila satu atau lebih
hasil BTA positif,
berikan regimen OAT
dengan regimen yang
lebih kuat
- (diberikan kategori 2,
bila sebelumnya
mendapat kategori 1.
Bila sebelumnya sudah
mendapatkan regimen
kategori 2, dilakukan
pemeriksaan Xpert/
kultur resisten BTA.
. Bila Xpert positif pasien
dirujuk ke RS yang
mempunyai fasilitas
pengobatan TB MDR)

Diet biasa Diet biasa Diet biasa Diet biasa

Edukasi kepada pasien dan . Jelaskan . Jelaskan . Rencana kontrol


keluarga mengenai penyakit kepada kepada di poliklinik
dan pengobatan yang akan keluarga dan keluarga setelah
diberikan sefta rencana pasien tentang dan pasien perawatan
perawatan pasien kondisi pasien, tentang selesai
kemungkinan pentingnya . Edukasi
komplikasi, keteraturan mengenai obat
dan rencana berobat. pulang yang
terapi yang . Mobilisasi akan diberikan
mulai aktif oleh dokter serta
diberikan. menentukan
. Mobilisasi waktu untuk
pasif kontrol kembali

272
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Konsultasi Konsultasi ulang


dengan divisi dengan divisi
Pulmonologi Pulmonologi
sebelum pasien
pulang.

Hemodinamik . Administrasi pasien . Pasien dan Rencana


stabil untuk lengkap keluarga pengobatan
transfer ke . Pasien dan memahami sudah jelas
ruang isolasi. keluarga memahami rencana tindakan, baik regimen
rencana terapi serta proses, serta maupun lama
kemungkinan kemungkinan pengobatannya
komplikasi selama - kemungkinan
perawatan yang mungkin
. Pasien dan terjadi selama
keluarga memahami perawatan
tentang biaya dan . Pasien dan
administrasi keluarga
. Pasien dapat memahami tentang
bekerjasama besaran biaya dan
selama perawatan penyelesaian
. Pasien / keluarga administrasi
menandatangani . Pasien mengedi
inform consent dan dapat
bekerjasama
selama proses
perawatan

Rawat lnap Bawat lnap lsolasi Rawat lnap lsolasi Rawat Jalan
lsolasi Poliklinik TB Paru

273
PS KOSOMATIK

Jantung
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS
HARI 1 BULAN 1-2 BULAN 3.4 BULAN 5-6
AKTIVITAS/
TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:
TINDAKAN
. Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital . Tanda vital
o Pengkajian risiko . Pengkajian . Pengkaiian o Pengkajian
o Cemas risiko risiko risiko
. Kuatir . Cemas, kuatir . Cemas, kuatir . Cemas, kuatir
. Tidak bisa relaks . Tidak bisa . Tidak bisa o Tidak bisa
atau tegang selama relaks atau relaks atau relaks atau
3 bulan disertai tegang tegang tegang
gejala fisis dan . Gemetaran, . Gemetaran, o Gemetaran,
psikis akibat adanya otot tegang, otot tegang, otot tegang,
ketidakseimbangan kelelahan, kelelahan, kelelahan,
sistem saraf berkeringat berkeringat berkeringat
autonom banyak, banyak, banyak,
. Gejala-gejala: berdebar- berdebar- berdebar-
gemetaran, otot debar, mulut debar, mulut debar, mulut
tegang, kelelahan, kering, sakit kering, sakit kering, sakit
berkeringat banyak, kepala, perut kepala, perut kepala, perut
berdebar-debar, perih, diare, perih, diare, perih, diare,
mulut kering, sakit sulit tidur, sulit tidur, sulit tidur,
kepala, perut perih, mudah mudah mudah
diare, sulit tidut tersinggung, tersinggung, tersinggung,
mudah tersinggung, mudah marah mudah marah mudah marah
mudah marah. . Sulit . Sulit . Sulit
. Sulit berkonsentrasi berkonsentrasi berkonsentrasi berkonsentrasi
o Restless:gelisah, . Rest/ess o Best/ess . Pesf/ess
tidak bisa diam,
timbul rasa takut
. Sakit kepala, sulit
masuk tidur,
impotensi

275
BUKU PANOUAN CL"V'CAL PATHWAY

o Hb, Ht, leukosit, o Darah lengkap . Darah lengkap o Darah lengkap


ureum, kreatinin, . Stress analyzer / o Stress analyzer / . Stress analyzer /
gula darah, tes Heart rate Heart rate Heart rate
fungsi hati, urin variability variability variability
lengkap a . .
. AGD, K, Na, Ca, T3, a

T4, TSH sesuai


indikasi
o Foto toraks bila
perlu
o EKG,
elektromiogram,
elektroensefalogram
bila perlu
. Endoskopi,
kolonoskopi, USG
bila perlu
o Stress analyzer /
Heart rate variability
o Buspiron dengan o Buspiron dengan . Buspiron dengan . Buspiron dengan
titrasi dosis yang titrasi dosis yang titrasi dosis yang titrasi dosis yang
semakin semakin semakin semakin
ditingkatkan ditingkatkan ditingkatkan ditingkatkan
o Pada tahap awal . Pada tahap awal o Pada tahap awal . Pada tahap awal
buspiron ditambah buspiron buspiron buspiron
dengan golongan ditambah ditambah ditambah
benzodiazepine dengan dengan dengan
(diazepam, golongan golongan golongan
alprazolam, benzodiazepine benzodiazepine benzodiazepine
clobazam) (diazepam, (diazepam, (diazepam,
. Terapi lain yang alprazolam, alprazolam, alprazolam,
dianjurkan untuk clobazam) clobazam) clobazam)
selective serotonin . Terapi lain yang . Terapi lain yang . Terapi lain yang
reuptake inhibitors dianjurkan untuk dianjurkan untuk dianjurkan untuk
(untuk semua tipe selective selective selective
gangguan), serotonin serotonin serotonin
danpregabalin reuptake reuptake reuptake
(untuk generalized inhibitors (untuk inhibitors (untuk inhibitors (untuk
anxiety disorder ) semua tipe semua tipe semua tipe
gangguan), dan gangguan), dan gangguan), dan
pregabalin pregabalin pregabalin
(untuk (untuk (untuk
generalized generalized generalized
anxiety disorder) anxiety disorder) anxiety disorder)

276
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Tinggi protein dan . Tinggi protein . Tinggi protein . Tinggi protein


karbohidrat dan karbohidrat dan karbohidrat dan karbohidrat
kompleks, cukup kompleks, kompleks, kompleks,
cairan, hindari cukup cairan, cukup cairan, cukup cairan,
alkohol dan kopi hindari alcohol hindari alcohol hindari alcohol
dan kopi dan kopi dan kopi
. Psikoterapi o Psikoterapi . Psikoterapi o Psikoterapi
(super-ficial), (super-ficial), (superficiall, (superficiat),
modifikasi perilaku, modifikasi modifikasi modifikasi
edukasi, dan perilaku, perilaku, perilaku,
memperbaiki kondisi edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan
fisik (terapi memperbaiki memperbaiki memperbaiki
simptomatik) kondisi fisik kondisi fisik kondisi fisik
. Reedukasi yaitu (terapi (terapi (terapi
mengubah simptomatik) simptomatik) simptomatik)
pendapat-pendapat . Reedukasi . Reedukasi . Reedukasi
pasien yang salah
atau kurang tepat
dan member
keyakinan,
pengertian tentang
sebab-sebab
penyakitnya
o Menekankan
kembali komitmen
agama
. Memperbaiki kondisi
sosial-ekonomi
. Memberikan saran
dan pendapat
sesuai kemampuan
pasien serta
meningkatkan
kemampuan
penyesuaian diri
terhadap
lingkungannya
o Psikoterapi kepada
lingkungan pasien
o Makan, tidur,
olahraga, dan
menjalankan hobi
dengan teratur

277
BUKU PANDUAN CI-"V'CAI- PATHWAY

o Teridentifikasi Teridentifikasi . Teridentifikasi Teridentifikasi


gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan keluhan keluhan keluhan
ansietas ansietas ansietas ansietas klinis
makin
membaik

o Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan


o Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap
bila diperlukan bila diperlukan bila diperlukan bila diperlukan
(ada komorbid) (ada komorbid) (ada komorbid) (ada komorbid)

278
JENIS
HARIT-10 BULAN 1-2 BULAN 3-4 BULAN 5-6
AKTiVITAS/
TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:
TINDAKAN
. Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital o Tanda vital
. Pengkajian risiko . Pengkajian risiko . Pengkajian risiko . Pengkajian
. Sakit kepala . Sakit kepala . Sakit kepala risiko
. Anoreksia . Anoreksia . Anoreksia . Sakit kepala
o Cepat bangun . Cepat bangun . Cepat bangun . Anoreksia
. Merasa paling . Merasa paling . Merasa paling . Cepat bangun
tidak enak dipagi tidak enak dipagi tidak enak dipagi . Merasa paling
hari hari hari tidak enak
. lnsomnia . lnsomnia . lnsomnia dipagi hari
. Palpitasi . Palpitasi . Palpitasi . lnsomnia
. Berkeringat . Berkeringat . Berkeringat . Palpitasi
o Libido menurun . Libido menurun . Libido menurun . Berkeringat
. Sakit perut . Sakit perut . Sakit perut o Libido menurun
. Nyeri ulu hati . Nyeri ulu hati . Nyeri ulu hati . Sakit perut
. Sesak napas . Sesak napas . Sesak napas . Nyeri ulu hati
. Tidak bisa . Tidak bisa . Tidak bisa . Sesak napas
menikmati hidup menikmati hidup menikmati hidup . Tidak bisa
o Minat berkurang . Minat berkurang o Minat berkurang menikmati hidup
pada hal-hal pada hal-hal pada hal-hal o Minat berkurang
yang biasanya yang biasanya yang biasanya pada hal-hal
disenangi disenangi disenangi yang biasanya
. Lelah sepanjang . Lelah sepanjang . Lelah sepanjang disenangi
hari hari hari . Lelah sepanjang
o Nafsu makan . Nafsu makan . Nafsu makan hari
kurang atau kurang atau kurang atau . Nafsu makan
bertambah bertambah bertambah kurang atau
. Tidak ada . Tidak ada . Tidak ada bertambah
perhatian pada perhatian pada perhatian pada . Tidak ada
lingkungan lingkungan lingkungan perhatian pada
lingkungan

279
BUKU PANDU AN CLINICAL PATHWAY

o Ketidakmampuan o Ketidakmampuan o Ketidakmampuan Ketidakmampuan


untuk untuk untuk untuk
berkomunikasi; berkomunikasi berkomunikasi berkomunikasi
pasren merasa o Menyendiri . Menyendiri Menyendiri
hampa, tidak o Rasa tidak . Rasa tidak Rasa tidak
mampu bertukar mampu; mampu; mampu;
pikiran, kehilangan . Menilai dirinya . Menilai dirinya Menilai dirinya
semangat tidak berguna tidak berguna tidak berguna
. Menyendiri o Perasaan . Perasaan Perasaan
o Rasa tidak mampu; permusuhan permusuhan permusuhan
pasien tidak dapat pada lingkungan pada lingkungan pada lingkungan
bertindak, . Masa depan . Masa depan Masa depan
merendahkan suram suram suram
dirinya, tidak
mempunyai kegiatan
yang bermakna
o Menilai dirinya tidak
berguna
. Perasaan
permusuhan pada
lingkungan
o Masa depan suram
o Hb, Ht, leukosit, o Darah lengkap o Darah lengkap . Darah lengkap
ureum, kreatinin, . Stress Analyzer / . Stress Analyzer / . Stress Analyzer /
gula darah, tes Heart rate Heart rate Heart rate
fungsi hati, urin variability variability variability
lengkap
. AGD, K, Na, Ca, T3,
T4, TSH sesuai
indikasi
. Foto toraks bila
perlu
o EKG,
elektromiogram,
elektroensefalogram
bila perlu
. Endoskopi,
kolonoskopi, USG
bila perlu
. Stress Analyzer /
Heart rate variability

280
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DAI-AM INDONESIA

o Amineptin, setralin, . Amineptin, . Amineptin, . Amineptin,


fluoksetin dan setralin, setralin, setralin,
moklobemid untuk fluoksetin dan fluoksetin dan fluoksetin dan
pasien depresi moklobemid moklobemid moklobemid
dengan retardasi untuk pasien untuk pasien untuk pasien
motorik, loyo, depresi dengan depresi dengan depresi dengan
sangat tidak retardasi retardasi retardasi
bergairah motorik, loyo, motorik, loyo, motorik, loyo,
. Amitriptilin, sangat tidak sangat tidak sangat tidak
maprotilin dan bergairah bergairah bergairah
klomipramin untuk . Amitriptilin, . Amitriptilin, . Amitriptilin,
pasien depresi maprotilin dan maprotilin dan maprotilin dan
yang agitatif klomipramin klomipramin klomipramin
disertai gangguan untuk pasien untuk pasien untuk pasien
tidur depresi yang depresi yang depresi yang
agitatif disertai agitatif disertai agitatif disertai
gangguan tidur gangguan tidur gangguan tidur

o Diet seimbang . Diet seimbang o Diet seimbang o Diet seimbang


protein dan protein dan protein dan protein dan
karbohidrat karbohidrat karbohidrat karbohidrat
kompleks, omega kompleks, kompleks, kompleks,
3, asam folat, omega 3, asam omega 3, asam omega 3, asam
cairan 2,5-2 liter/ folat, cairan folat, cairan folat, cairan
hari, sayur dan 2,5-2 liter/hari, 2,5-2 liler/hari, 2,5-2 liter/hari,
buah-buahan sayur dan sayur dan sayur dan
buah-buahan buah-buahan buah-buahan

o Psikoterapi . Pslkoterapi o Psikoterapi o Psikoterapi


(superficial), (supedicial), (supedicial), (superficial),
modifikasi perilaku modifikasi modifikasi modifikasi
(CBT), edukasi, perilaku (CBT), perilaku (CBT), perilaku (CBT),
dan memperbaiki edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan
kondisi fisik (terapi memperbaiki memperbaiki memperbaiki
simptomatik) kondisi fisik kondisi fisik kondisi fisik
o Reedukasi yaitu (terapi (terapi (terapi
mengubah simptomatik) simptomatik) simptomatik)
pendapat- . Reedukasi . Reedukasi . Reedukasi
pendapat pasien
yang salah atau
kurang tepat dan
member
keyakinan,
pengertian tentang
sebab-sebab
penyakitnya

281
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY

o Menekankan
kembali
komitmen
agama
. Memperbaiki
kondisi sosial-
ekonomi
o Memberikan
saran dan
pendapat sesuai
kemampuan
pasien serta
meningkatkan
kemampuan
penyesuaian diri
terhadap
lingkungannya
o Psikoterapi
kepada
lingkungan
pasren
o Makan, tidur,
olahraga, dan
menJalankan
hobi dengan
teratur

. Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi


gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan keluhan keluhan keluhan sesuai
depresi ringan/ depresi depresi depresi ada
sedang/berat mengalami semakin perbaikan
perbaikan membaik klinis
klinis

. Rawat alan . Rawat Jalan o Rawat Jalan . Rawat Jalan


. Rawat lnap . Rawat lnap . Rawat lnap . Rawat lnap
bila diperlukan bila diperlukan bila diperlukan bila diperlukan
(ada komorbid) (ada komorbid) (ada komorbid) (ada komorbid)

282
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN


AKTIVITAS/ BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3
TINDAKAN
. Anamnesis lengkap . Anamnesis lengkap . Anamnesis lengkap
. Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital
. Penilaian faktor risiko o Penilaian faktor risiko . Penilaian faktor risiko
o Ansietas o Ansietas . Ansietas
. Depresi o Depresi . Depresi
. Ganguan vascular N . Ganguan vascular N . Ganguan vascular N
52.0 52.0 52.O
. Gangguan pada . Gangguan pada o Gangguan pada
slstem saraf, sistem saraf, sistem saraf,
hormonal, atau hormonal, atau hormonal, atau
penyakit metabolik penyakit metabolik penyakit metabolik
. Pemeriksaan: . Pemeriksaan: . Pemeriksaan:
Kuesioner Kuesioner Kuesioner
lnternational lndex of lnternational lndex of lnternational lndex of
Erectile Function-5 Erectile Function-5 Erectile Function-S
o Glukosa darah, Profil . Glukosa darah, Profil o Glukosa darah, Profil
lipid, bila diperlukan lipid, bila diperlukan lipid, bila diperlukan
free testosterone. free testosterone free testosterone
. Stress analyzer /Hear1 . Stress analyzer / Heart . Stress analyzer / Heart
rate rate variability rate variability
. Obat penenang a Obat penenang o Obat penenang
(tranquilizer), obat (tranquilizer), obat (tranquilizer\, obal
golongan muscle golongan muscle golongan muscle
relaxant relaxant relaxant
. Bila ada Gangguan a Bila ada Gangguan . Bila ada Gangguan
tidur diberikan tidur diberikan tidur diberikan
hipnotika hipnotika hipnotika
. Obat ansietas dan a Obat ansietas dan . Obat ansietas dan
antidepresan (non antidepresan (non antidepresan (non
SSRI) bila ada SSRI) bila ada SSRI) bila ada
ansietas atau depresi ansietas atau depresi ansietas atau depresi

283
BUKU PANDUAN CI'N'CAI- PATHWAY

. Obat seperti sildenafil . Obat seperti sildenafil . Obat seperti sildenafil


dan derivatnya dan derivatnya dan derivatnya
diberikan apabila ada diberikan apabila ada diberikan apabila ada
indikasi indikasi . Testosteron bila ada
. Testosteron bila ada o Testosteron bila ada indikasi
inidikasi indikasil
. Psikoterapisuportif, . Psikoterapisuportif, . Psikoterapisuportif,
modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, modifikasi perilaku,
edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan
memperbaiki kondisi memperbaiki kondisi memperbaiki kondisi
fisik (terapi fisik (terapi fisik (terapi
simptomatik) simptomatik) simptomatik)
. Diet : buah-buahan, r Diet: buah-buahan, . Diet: buah-buahan,
sayuran, gandum sayuran, gandum sayuran, gandum
sedangkan daging sedangkan daging sedangkan daging
merah dan gandum merah dan gandum merah dan gandum
olahan tidak olahan tidak olahan tidak
dianjurkan dianjurkan dianjurkan
. Edukasi kepada . Edukasi kepada . Edukasi kepada
pasien dan keluarga pasien dan keluarga pasien dan keluarga
mengenai gejala mengenai gejala mengenai gejala
pasien tanpa pasien tanpa pasien tanpa
memperburuk memperburuk memperburuk
penyakitnya penyakitnya penyakitnya

Urologist Urologist Urologist

o Teridentifikasi gejala o Teridentifikasi gejala . Teridentifikasi gejala


dan keluhan disfungsi dan keluhan sesuai dan keluhan disfungsi
ereksi ringan/sedang/ disfungsi ereksi mulai ereksi makin
berat perbaikan klinis membaik
. Rawat Jalan . Rawat Jalan . Rawat Jalan
. Evaluasi keluhan satu . Evaluasi keluhan satu . Evaluasi keluhan satu
mrnggu pasca mrnggu pasca mrnggu pasca
tatalaksana pertama tatalaksana . tatalaksana

284
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS BAWAT JALAN RAWATJALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN


AKTIVITAS/ HARI 1 BULAN 1-2 BULAN 3-4 BULAN 5-6
TINDAKAN TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:
o Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital
. Pengkajian risiko . Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian
. Gangguan tidur risiko risiko risiko
yang menyebabkan . Gangguan tidur . Gangguan tidur . Gangguan tidur
pasien tidak yang yang yang
bangun segar di menyebabkan menyebabkan menyebabkan
pagi hari pasien tidak pasien tidak pasien tidak
. Risiko stress bangun segar bangun segar bangun segar
psikososial sepefii di pagi hari di pagi hari di pagi hari
emosi, ansietas, o Risiko stress . Risiko stress . Risiko stress
obsesi dan depresi, psikososial psikososial psikososial
o Tidur yang tidak seperti emosi, seperti emosi, seperti emosi,
nyaman ansietas, obsesi ansietas, obsesi ansietas, obsesi
menyebabkan dan depresi, dan depresi, dan depresi,
lemas saat bangun . Gangguan Tidur . Gangguan Tidur o Gangguan Tidur
tidur, lelah disiang . Pengaruh . Pengaruh . Pengaruh
hari serta kaku otot Cuaca dan Cuaca dan Cuaca dan
di pagi hari stress stress stress
. Cuaca dingin, kerja emosional emosional emosional
berlebihan, dan . Nyeri otot dan . Nyeri otot dan . Nyeri otot dan
stress emosional bengkak pada bengkak pada bengkak pada
memperberat sendi yang sendi yang sendi yang
penyakit ditemukan pada ditemukan pada ditemukan pada
. Nyeri otot dan pagi hari pagi hari pagi hari
bengkak pada mengjilang mengjilang mengjilang
sendi yang setelah aktivitas setelah aktivitas setelah aktivitas
ditemukan pada . Lemah dan . Lemah dan . Lemah dan
pagi hari lemas lemas lemas
mengjilang setelah . Baal kesemutan . Baal kesemutan . Baal kesemutan
aktivitas disertai rasa disertai rasa disertai rasa
dingin dingin dingin

285
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

. Nyeri otot yang


menyeluruh tidak
terbatas pada satu
tempat selama tiga
bulan mengenai sisi
kanan atau kiri tubuh,
diatas dan dibawah
panggul
. Ditemukan minimal
1 1 dari 18 tender

pornf yang dirasa


nyeri
. Lemah dan lemas
o Baal kesemutan
disertai rasa dingin
o Mengetahui sifat
nyeri, intensitas,
lokasi, faktor yang
mempengaruhi
. Mengetahuititik-titik
nyeri pada saat
penekanan dengan
ibu jari yaitu di kedua
daerah oksipital,
servikal bawah,
trapezius,
supraspinatus, iga
kedua, epikondilus
lateral, gluteal,
trokanter mayor dan
lutut
. Pemeriksaan darah . Darah o Darah . Darah lengkap
lengkap, ANA, taklor lengkap lengkap . Stress
rematoid, kadar T3 T4 . Sfress o Stress Analyzer /
FSH bila diperlukan Analyzer / Analyzer / Heart rate
o Pemeriksaanradiologi Heart rate Heart rate variability
bila diperlukan variability variability
. Stress Analyzer /
Heart rate variability

286
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Pemilihan Obat Pemilihan Obat Pemilihan Obat Pemilihan Obat


. Antidepresan . Antidepresan . Antidepresan . Antidepresan
golongan golongan golongan golongan
trisiklik trisiklik trisiklik trisiklik
(doksipen, (doksipen, (doksipen, (doksipen,
amitriptilin, amitriptilin, amitriptilin, amitriptilin,
notriptilin) dalam notriptilin) dalam notriptilin) dalam notriptilin) dalam
dosis rendah dosis rendah dosis rendah dosis rendah
mengurangr mengurangr mengurangr mengurangi
nyeri dan nyeri dan nyeri dan nyeri dan
memperbaiki memperbaiki memperbaiki memperbaiki
gangguan tidur gangguan tidur gangguan tldur gangguan tidur
r Antidepresan . Antidepresan . Antidepresan . Antidepresan
golongan SSF/ golongan SSF/ golongan SSP/ golongan SSF/
seperti seperti seperti sepedi
fluoksetin, fluoksetin, fluoksetin, fluoksetin,
sertarin sertarin sertarin sertarin
paroksetin, dan paroksetin, dan paroksetin, dan paroksetin, dan
venlafaksin venlafaksin venlafaksin venlafaksin
dapat diberikan dapat diberikan dapat diberikan dapat diberikan
pada pada pada pada
fibromyalgia fibromyalgia fibromyalgia fibromyalgia
yang disertai yang disertai yang disertai yang disertai
depresi. depresi. depresi. depresi.
. Antiansietas . Antiansietas . Antiansietas . Antiansietas
golongan golongan golongan golongan
benzodiazepine benzodiazepine benzodiazepine benzodiazepine
maupun non maupun non maupun non maupun non
benzodiazepine benzodiazepine benzodiazepine benzodiazepine
diberikan bagi diberikan bagi diberikan bagi diberikan bagi
fibromyalgia fibromyalgia fibromyalgia fibromyalgia
disertai ansietas disertai ansietas disertai ansietas disertai ansietas
. Gabapentin . Gabapentin . Gabapentin . Gabapentin

287
BUKU PANDUAN CL'N'CAI. PATHWAY

. Psikoterapi . Psikoterapi . Psikoterapi o Psikoterapi


suportif, suportif, suportif, suportif,
modifikasi modifikasi modifikasi modifikasi
perilaku, perilaku, perilaku, perilaku,
edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan
memperbaiki memperbaiki memperbaiki memperbaiki
kondisi fisik kondisi fisik kondisi fisik kondisifisik
(terapi (terapi (terapi (terapi
simptomatik) simptomatik) simptomatik) simptomatik)
. Psikoterapi o Psikoterapi . Psikoterapi . Psikoterapi
perilaku kognitif perilaku kognitif perilaku kognitif perilaku kognitif
(cBr) (cBr) (cBr) (cBr)
o Relaksasi . Relaksasi . Relaksasi . Relaksasi

. Teridentifikasi o Teridentifikasi o Teridentifikasi o Teridentifikasi


gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan keluhan keluhan keluhan
fibromialgia fibromialgia fibromialgia fibromialgia
mulai ada makin lebih baik minimal
perbaikan klinis

o Rawat Jalan o Rawat Jalan . Rawat Jalan . Rawat Jalan


. Rawat lnap bila Rawat lnap bila . Rawat lnap bila o Rawat lnap bila
perlu perlu perlu perlu

288
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM ]NDONESIA

JENIS RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN


AKTIVITAS/ HARI 1 BULAN 2 BULAN 3
TINDAKAN TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:
o Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital
. Penilaian faktor risiko . Penilaian faktor risiko . Penilaian faktor risiko
. Cemas dan khawatir . Cemas dan khawatir . Cemas dan khawatir
yang bersifat menetap yang bersifat menetap yang bersifat menetap
o Perasaan tak menentu o Perasaan tak menentu o Perasaan tak menentu
o Tidak bisa relaks atau o Tidak bisa relaks atau . Tidak bisa relaks atau
tegang selama 3 bulan tegang selama 3 bulan tegang selama 3 bulan
disertai gejala fisis dan disertai gejala fisis dan disertai gejala fisis dan
psikis akibat adanya psikis akibat adanya psikis akibat adanya
ketidakseimbangan ketidakseimbangan ketidakseimbangan
sistem saraf autonom sistem saraf autonom sistem saraf autonom
. Gejala-gejala: . Gejala-gejala: . Gejala-gejala:
gemetaran, otot gemetaran, otot gemetaran, otot
tegang, kelelahan, tegang, kelelahan, tegang, kelelahan,
berkeringat banyak, berkeringat banyak, berkeringat banyak,
berdebar-debar, mulut berdebar-debar, mulut berdebar-debar, mulut
kering, sakit kepala, kering, sakit kepala, kering, sakit kepala,
perut perih, diare, sulit perut perih, diare, sulit perut perih, diare, sulit
tidur, mudah tidur, mudah tidur, mudah
tersinggung. tersinggung. tersinggung.
. Sulit berkonsentrasi . Sulit berkonsentrasi . Sulit berkonsentrasi
. Mudah marah, cepat . Mudah marah, cepat . Mudah marah, cepat
tersinggung tersinggung tersinggung
. Rest/ess:gelisah, tidak . Best/ess.'gelisah, tidak . Best/ess:gelisah, tidak
bisa diam, timbul rasa bisa diam, timbul rasa bisa diam, timbul rasa
takut takut takut
. Sakit kepala, masuk . Sakit kepala, masuk . Sakit kepala, masuk
tidur, impotensi tidur, impotensi tidur, impotensi

289
BUKU PANDUAN CI-"V'CAI- PATHWAY

. Hb, Ht, leukosit, . Hb, Ht, leukosit, o Hb, Ht, leukosit,


ureum, kreatinin, gula ureum, kreatinin, gula ureum, kreatinin, gula
darah, tes fungsi hati, darah, tes fungsi hati, darah, tes fungsi hati,
urin lengkap urin lengkap urin lengkap
. AGD, K, Na, Ca, T3, . AGD, K, Na, Ca, T3, . AGD, K, Na, Ca, T3,
T4, TSH sesuai T4, TSH sesuai T4, TSH sesuai
indikasi indikasi indikasi
. foto toraks bila perlu . foto toraks bila perlu . foto toraks bila perlu
. EKG, . EKG, . EKG,
elektroensefalogram elektroensefalogram elektroensefalogram
bila perlu bila perlu bila perlu
. Endoskopi, . Endoskopi, o Endoskopi,
kolonoskopi, USG kolonoskopi, USG kolonoskopi, USG
bila perlu bila perlu bila perlu
. Stress Analyzer , . Stress Analyzer , . Stress Analyzer ,
Heart rate variability Heart rate variability Heart rate variability

. Buspiron dengan . Buspiron dengan . Buspiron dengan


titrasi dosis yang titrasi dosis yang titrasi dosis yang
semakin ditingkatkan semakin ditingkatkan semakin ditingkatkan
. Pada tahap awal . Pada tahap awal . Pada tahap awal
buspiron ditambah buspiron ditambah buspiron ditambah
dengan golongan dengan golongan dengan golongan
benzodiazepine benzodiazepine benzodiazepine
(diazepam, (diazepam, (diazepam,
alprazolam, alprazolam, alprazolam,
clobazam) clobazam) clobazam)
r Anti depresan ,
. Anti depresan ,
. Anti depresan ,

sepertiSSRl seperti SSRI seperti SSRI


. Psikoterapi . Psikoterapi o Psikoterapi
(superficial), (superficial), (superficial),
modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, modifikasi perilaku,
edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan
memperbaiki kondisi memperbaiki kondisi memperbaiki kondisi
fisik (terapi fisik (terapi fisik (terapi
simptomatik) simptomatik) simptomatik)
. Reedukasi o Reedukasi . Reedukasi
. Menekankan kembali
komitmen agama
. J\/emperbaiki kondisi
sosial-ekonomi

290
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o Memberikan saran
dan pendapat sesuai
kemampuan pasien
serta meningkatkan
kemampuan
penyesuaian diri
terhadap
lingkungannya
a Psikoterapi kepada
lingkungan pasien
a Makan, tidur, olahraga,
dan menjalankan hobi
dengan teratur
o Edukasi kepada . Edukasi kepada o Edukasi kepada pasien
pasien dan keluarga pasien dan keluarga
dan keluarga mengenai
mengenai gejala mengenai gejala
gejala pasien tanpa
pasien tanpa pasien tanpa
memperburuk
memperburuk memperburuk
penyakitnya
penyakitnya penyakitnya

. Teridentifikasi gejala . Teridentifikasi gejala . Teridentifikasi gejala


dan keluhan sesuai dan keluhan GAD ada dan keluhan GAD
generalized anxiety perbaikan membaik, keluhan
dlsorder (GAD) minimal
a

o Evaluasi rawat jalan . Evaluasi rawat jalan o Evaluasi rawat jalan


o Evaluasi rawat inap . Evaluasi rawat inap o Evaluasi rawat inap
bila terdapat bila terdapat bila terdapat
komorbiditas komorbiditas komorbiditas
. Evaluasi keluhan satu . Evaluasi keluhan satu . Evaluasi keluhan satu
mrnggu pasca minggu pasca kontrol mrnggu pasca
tatalaksana pertama . kontrol

291
BUKU PANDU AN CLI N ICAL PATHWAY

JENIS
HARI3-6 1-2
BULAN 3-4
BULAN BULAN 5-6
TANGGAL TANGGAL TANGGAL TANGGAL

. Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital . Tanda vital


o Pengkajian o Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian
risiko risiko risiko risiko
o Evaluasi . Evaluasi . Evaluasi . Evaluasi
kesadaran kesadaran kesadaran kesadaran
. Adanya . Adanya . Adanya . Adanya
palpitasi atau palpitasi atau palpitasi atau palpitasi atau
takikardia takikardia takikardia takikardia
. Timbul keluhan . Timbul keluhan o Timbul keluhan . Timbul keluhan
nyeri dada yang nyeri dada yang nyeri dada yang nyeri dada yang
terus menerus, terus menerus, terus menerus, terus menerus,
sesak napas, sesak napas, sesak napas, sesak napas,
sakit kepala, sakit kepala, sakit kepala, sakit kepala,
keringat dingin, keringat dingin, keringat dingin, keringat dingin,
lekas capai lekas capai lekas capai lekas capai
hingga pingsan hingga pingsan hingga pingsan hingga pingsan
. Memeriksa EKG o Memeriksa EKG o Memeriksa EKG . Memeriksa EKG
(lihat elevasi (lihat elevasi (lihat elevasi (lihat elevasi
atau depresi atau depresi atau depresi atau depresi
segmen ST, segmen ST, segmen ST, segmen ST,
SINUS SINUS SINUS SINUS
takikardi,aritmia) takikardi,aritmia) takikardi,aritmia) takikardi,aritmia)
untuk diagnosis untuk diagnosis untuk diagnosis untuk diagnosis
banding. banding. banding. banding.
Umumnya hasil Umumnya hasil Umumnya hasil Umumnya hasil
normal normal normal normal
. Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian
skala nyeri dan skala nyeri dan skala nyeri dan skala nyeri dan
tipe nyeri tipe nyeri tipe nyeri tipe nyeri
. Pemberian anti . Pemberian anti o Pemberian anti . Pemberian anti
nyeri analgetik. nyeri analgetik. nyeri analgetik. nyeri analgetik.

292
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Pemeriksaan . Pemeriksaan o Pemeriksaan o Pemeriksaan


darah lengkap, darah lengkap, darah lengkap, darah lengkap,
kolesterol total, kolesterol total, kolesterol total, kolesterol total,
trigliserida, trigliserida, trigliserida, trigliserida,
elektrolit, pH, gula elektrolit, pH, gula elektrolit, pH, elektrolit, pH,
darah, bila ada darah bila ada gula darah bila gula darah bila
indikasi indikasi ada indikasi ada indikasi
o Stress analyzer / . Stress analyzer / . Stress analyzer / . Stress analyzer /
Heari rate Heart rate Heaft rate Heaft rate
variability variability variability variability

. Psikotropik . Psikotropik . Psikotropik . Psikotropik


golongan golongan golongan golongan
benzodiazepine benzodiazepine benzodiazepine benzodiazepine
seperti diazepam, seperti diazepam, seperti diazepam, seperti diazepam,
alprazolam untuk alprazolam untuk alprazolam untuk alprazolam untuk
mengurangr mengurangr mengurangr mengurangr
kecemasan. kecemasan kecemasan kecemasan
. Obat golongan . Obat golongan . Obat golongan . Obat golongan
SSRI bila SSRI bila SSRI bila SSRI bila
didapatkan didapatkan didapatkan didapatkan
depresi depresi depresi depresi
. Pemberian obat . Pemberian obat . Pemberian obat . Pemberian obat
yang sesuar yang sesuar yang sesuar yang sesuar
dengan gangguan dengan gangguan dengan gangguan dengan gangguan
psikis atau psikis atau psikis atau psikis atau
organrs yang organrs yang organrs yang organrs yang
timbul lainnya timbul lainnya timbul lainnya timbul lainnya

. Edukasi kepada o Edukasi kepada . Edukasi kepada . Edukasi kepada


pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai gejala mengenai gejala mengenai gejala mengenai gejala
pasien tanpa pasien tanpa pasien tanpa pasien tanpa
memperburuk memperburuk memperburuk memperburuk
penyakitnya penyakitnya penyakitnya penyakitnya
. Meluruskan pola . Meluruskan pola o Meluruskan pola . Meluruskan pola
pikir yang salah pikir yang salah pikir yang salah pikir yang salah
tentang penyakit tentang penyakit tentang penyakit tentang penyakit
jantung jantung jantung jantung
. Membantu . Membantu . Membantu . Membantu
memecahkan memecahkan memecahkan memecahkan
masalah bila masalah bila masalah bila masalah bila
memungkinkan memungkinkan memungkinkan memungkinkan

293
BUKU PANDUAN CI'N'CAI- PATHWAY

. Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi o Teridentifikasi


gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan keluhan GJF keluhan GJF keluhan GJF
gangguan ada perbaikan makin lebih membaik,
jantung baik keluhan
fungsional (GJF) minimal

. Rawat jalan atau o Rawat jalan . Rawat jalan . Rawat lalan


rawat inap biasa atau rawat inap atau rawat inap atau rawat inap
biasa biasa biasa

294
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS
HARI 1 BULAN 1.2 BULAN 3-4 BULAN 5-6
TANGGAL TANGGAL TANGGAL TANGGAL

. Tanda vital o Tanda vital o Tanda vital . Tanda vital


. Pengkajian risiko . Pengkajian risiko . Pengkaiian risiko . Pengkaiian risiko
o Keluhan somatik o Keluhan somatik . Keluhan somatik . Keluhan somatik
seperti jantung seperti jantung seperti jantung seperti iantung
berdebar, kepala berdebar, kepala berdebar, kepala berdebar, kepala
puslng, pusrn9, pusrng,gangguan pusrng,
gangguan 9ang9uan pencernaan, gangguan
pencernaan, pencernaan, nafsu makan pencernaan,
nafsu makan nafsu makan kurang, sulit nafsu makan
kurang, sulit kurang, sulit bernapas, dan kurang, sulit
bernapas, dan bernapas, dan badan letih bernapas, dan
badan letih badan letih . lnsomnia pada badan letih
. lnsomnia pada . lnsomnia pada pasien ansietas o lnsomnia pada
pasien ansietas pasien ansietas yaitu sulit untuk pasien ansietas
yaitu sulit untuk yaitu sulit untuk memulai tidur yaitu sulit untuk
memulai tidur. memulai tidur F51.04 memulai tidur
. lnsomnia pada F51.04 . lnsomnia pada F51.04
pasien depresi . lnsomnia pada pasien depresi . lnsomnia pada
yaitu sering pasien depresi yaitu sering pasien depresi
terbangun dan yaitu sering terbangun dan yaitu sering
sukar untuk terbangun dan sukar untuk terbangun dan
kembali tidur sukar untuk kembali tidur sukar untuk
o Hipersomnia kembali tidur . Hipersomnia kembali tidur
yang terjadi . Hipersomnia yang terjadi . Hipersomnia
selama satu yang terjadi selama satu yang terjadi
bulan yang selama satu bulan yang selama satu
didasari oleh bulan yang didasari oleh bulan yang
gangguan didasari oleh gangguan didasari oleh
perasaan gangguan perasaan F51.19 gangguan
. Sering bermimpi perasaan F51.19 . Sering bermimpi perasaan F51 .1 I
buruk . Sering bermimpi buruk . Sering bermimpi
buruk buruk

295
BUKU PANDUAN CI-"V'CAI- PATHWAY

. Hemoglobin dan . Hemoglobin dan . Hemoglobin dan . Hemoglobin dan


hematokrit hematokrit hematokrit hematokrit
. Analisa gas . Analisa gas o Analisa gas o Analisa gas
darah darah darah darah
o Fungsi Tiroid o Fungsi Tiroid . Fungsi Tiroid . Fungsi Tiroid
. Skrining alkohol o Skrining alkohol . Skrining alkohol o Skrining alkohol
dan dan dan dan
psikostimulan psikostimulan psikostimulan psikostimulan
o Stress Analyzer . Stress Analyzer / o Stress Analyzer / o Stress Analyzer
/ Heart rate Heart rate Heart rate / Heart rate
variability variability variability variability

. Obat pilihan o Obat pilihan . Obat pilihan . Obat pilihan


untuk insomnia untuk insomnia untuk insomnia untuk insomnia
karena depresi karena depresi karena depresi karena depresi
yaitu obat yaitu obat yaitu obat yaitu obat
antidepresan antidepresan antidepresan antidepresan
golongan golongan trisiklik golongan trisiklik golongan
trisiklik (imipramin, (imipramin, trisiklik
(imipramin, amitriptilin) atau amitriptilin) atau (imipramin,
amitriptilin) atau golongan golongan amitriptilin) atau
golongan tetrasiklik tetrasiklik golongan
tetrasiklik (normifensin, (normifensin, tetrasiklik
(normifensin, mianserin, dan mianserin, dan (normifensin,
mianserin, dan maprotilin) maprotilin) mianserin, dan
maprotilin) . Obat pilihan . Obat pilihan maprotilin)
. Obat pilihan untuk insomnia untuk insomnia . Obat pilihan
untuk insomnia karena ansietas karena ansietas untuk insomnia
karena ansietas yaitu golongan yaitu golongan karena ansietas
yaitu golongan benzodiazepine benzodiazepine yaitu golongan
benzodiazepine maupun non maupun non benzodiazepine
maupun non benzodiazepine benzodiazepine maupun non
benzodiazepine . Untuk insomnia . Untuk insomnia benzodiazepine
. Untuk insomnia primer obat primer obat . Untuk insomnia
primer obat pilihan adalah pilihan adalah primer obat
pilihan adalah golongan golongan pilihan adalah
golongan benzodiazepine benzodiazepine golongan
benzodiazepine (triazolam, (triazolam, benzodiazepine
(triazolam, estazolam) atau estazolam) atau (triazolam,
estazolam) atau non non estazolam) atau
non benzodiazepine benzodiazepine non
benzodiazepine (zolpidem) (zolpidem) benzodiazepine
(zolpidem) (zolpidem)

296
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Hindari alkohol, . Hindari alkohol, o Hindari alkohol, . Hindari


kafein dan kopi kafein dan kopi. kafein dan kopi alkohol, kafein
Hindari makan Hindari makan Hindari makan dan kopi.
berlebihan atau berlebihan atau berlebihan atau Hindari makan
pedas 3 jam pedas 3 jam pedas 3 jam berlebihan
sebelum tidur sebelum tidur sebelum tidur atau pedas 3
jam sebelum
tidur
o Psikoterapi . Psikoterapi o Psikoterapi o Psikoterapi
suportif, suportif, suportif, suportif,
modifikasi modifikasi modifikasi modifikasi
perilaku, perilaku, perilaku, perilaku,
edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan
memperbaiki memperbaiki memperbaiki memperbaiki
kondisifisik kondisifisik kondisi fisik kondisifisik
(terapi (terapi (terapi (terapi
simptomatik) simptomatik) simptomatik) simptomatik)
. Psikoterapi . Psikoterapi o Psikoterapi . Psikoterapi
perilaku kognitif perilaku kognitif perilaku kognitif perilaku
(cBr) (cBr) (cBr) kognitif (CBT)
. Relaksasi . Relaksasi . Relaksasi . Relaksasi

. Teridentifikasi . Teridentifikasi . Teridentifikasi o Teridentifikasi


gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan keluhan keluhan keluhan
gangguan tidur gangguan tidur gangguan tidur gangguan
ada perbaikan makin lebih baik tidur membaik

o Rawat jalan atau a Rawat Jalan . Rawat Jalan a Rawat Jalan


rawat inap

297
BUKU PANDUAN CL'N'CAI PATHWAY

JENIS
HARIl-7 BULAN 1.2 BULAN 3-4
AKTIVITAS/
TANGGAL TANGGAL TANGGAL
TINDAKAN
. Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital
o Pemantauan faktor . Pemantauan faktor . Pemantauan faktor
risiko risiko risiko
. Tidak dapat . Tidak dapat o Tidak dapat
mengerjakan pekerjaan mengerjakan pekerjaan mengerjakan pekerjaan
dengan baik dengan baik dengan baik
. Mialgia, atralgia, . Mialgia, atralgia, . Mialgia, atralgia,
cefalgia, dan nyeri cefalgia, dan nyeri cefalgia, dan nyeri
ditempat lain ditempat lain ditempat lain
. lnsomnia dan sulis . lnsomnia dan sulis . lnsomnia dan sulis
berkonsentrasi berkonsentrasi berkonsentrasi
. Nyeri dada, berdebar, . Nyeri dada, berdebar, . Nyeri dada, berdebar,
nyeri perut, alergi, nyeri perut, alergi, nyeri perut, alergi,
migren, sakit kepala, migren, sakit kepala, migren, sakit kepala,
nyeri servikal nyeri servikal nyeri servikal
o terkadang gejala yang . terkadang gejala yang o terkadang gejala yang
mirip dengan mirip dengan mirip dengan
fibromyalgia seperti fibromyalgia seperti fibromyalgia seperti
nyeri musculoskeletal, nyeri musculoskeletal, nyeri musculoskeletal,
kekakuan, dan cepat kekakuan, dan cepat kekakuan, dan cepat
lelah lelah lelah
. Evaluasi nyeri . Evaluasi nyeri . Evaluasi nyeri
. Nyeri yang terjadi akut . Nyeri yang terjadi akut . Nyeri yang terjadi akut
atau kronik, atau kronik, atau kronik,
. Penilaian deskripsi nyeri . Penilaian deskripsi nyeri . Penilaian deskripsi nyeri
. Menilai derajat nyeri . Menilai derajat nyeri . Menilai derajat nyeri
menggunakan ulsual menggunakan visual menggunakan visual
analog scale/numeric analog scale/numeric analog scale/numeric
scal e / fac i es w o n g- bake r scal e /f aci es w o n g - ba ker sc al e / fac i e s w o n g - bake r
sca/e sca/e sca/e
. Stress Analyzer / Heart . Stress Analyzer / Heart o Stress Analyzer / Heaft
rate variability rate variability rate variability

298
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Analgetik o Analgetik . Analgetik


. Antidepresan o Antidepresan o Antidepresan
o Anti ansietas r Anti ansietas . Anti ansietas
. Muscle relaxant . Muscle relaxant o Muscle relaxant
. Diet seimbang protein o Diet seimbang protein . Diet seimbang protein
dan karbohidrat dan karbohidrat dan karbohidrat
kompleks, omega 3, kompleks, omega 3, kompleks, omega 3,
asam folat, cairan asam folat, cairan asam folat, cairan
2,5-2 liter / hari, sayur 2,5-2 liter /hari, sayur 2,5-2 liler lhari, sayur
dan buah-buahan dan buah-buahan dan buah-buahan
o Psikoterapisuportif, o Psikoterapi suportif, . Psikoterapi suportif,
modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, modifikasi perilaku,
edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan
memperbaiki kondisi memperbaiki kondisi memperbaiki kondisi
fisik (terapi fisik (terapi fisik (terapi
simptomatik) simptomatik) simptomatik)

. Teridentifikasi gejala . Teridentifikasi gejala o Teridentifikasi gejala


dan keluhan nyeri dan keluhan nyeri dan keluhan nyeri
psikogenik ringan/ psikogenik ada psikogenik makin lebih
sedang/berat perbaikan baik
. Rawat Jalan . Rawat Jalan . Rawat Jalan
. Rawat lnap bila ada . Rawat lnap bila ada . Rawat lnap bila ada
keluhan berat indikasi indikasi kambuhan

299
BUKU PANDU AN CLINICAL PATHWAY

JENIS RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN


AKTIVITAS/ HABI 1 BULAN 1-2 BULAN 3-4 BULAN 5-6
TINDAKAN TANGGAL TANGGAL TANGGAL TANGGAL
. Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital o Tanda vital
. Pengkajian risiko . Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian
o Evaluasi kesadaran risiko risiko risiko
. Adanya spasme, o Evaluasi . Evaluasi o Evaluasi
parastesi dikedua kesadaran kesadaran kesadaran
ujung tangan dan . Adanya . Adanya . Adanya
kaki, kejang tangan spasme, spasme, spasme,
dan kaki parastesi parastesi parastesi
. Adanya "blurry dikedua ujung dikedua ujung dikedua ujung
eyes" yang ditandai tangan dan kaki, tangan dan kaki, tangan dan
penglihatan kabur kejang tangan kejang tangan kaki, kejang
dan melayang dan kaki dan kaki tangan dan kaki
. Adanya pernapasan . Adanya "blurry . Adanya "blurry . Adanya "blurry
dangkal atau eyes" eyes" eyes"
pernapasan yang . Adanya . Adanya . Adanya
tidak teratur seperti pernapasan pernapasan pernapasan
menggambarkan dangkal dangkal dangkal Tipe
rasa takut . Tipe . Tipe pernapasan
o Tipe pernapasan pernapasan pernapasan dada dengan
dada dengan dada dengan dada dengan bantuan
bantuan pernapasan bantuan bantuan pernapasan
abdominal yang pernapasan pernapasan abdominal yang
lemah atau tanpa abdominal yang abdominal yang lemah atau
abdominal lemah atau lemah atau tanpa
. Adanya sesak nafas, tanpa tanpa abdominal
mual, muka tegang, abdominal abdominal . Adanya sesak
sendawa, nyeri di . Adanya sesak o Adanya sesak nafas, mual,
kepala dan nafas, mual, nafas, mual, muka tegang,
epigastrium muka tegang, muka tegang, sendawa, nyeri
. Timbul keluhan nyeri sendawa, nyeri sendawa, nyeri di kepala dan
dada,lelah, lemas, di kepala dan di kepala dan epigastrium
mengantuk, sensitif epigastrium epigastrium o Timbul keluhan
terhadap cuaca, . Timbul keluhan o Timbul keluhan nyeri dada,lelah
dan pingsan nyeri dada,lelah nyeri dada,lelah

300
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o Memeriksa EKG . Memeriksa EKG . Memeriksa EKG . Memeriksa EKG


(adakah (adakah (adakah (adakah
ekstrasistol) ekstrasistol) ekstrasistol) ekstrasistol)
o Memeriksa tes . Memeriksa tes . Memeriksa tes . Memeriksa tes
hiperventilasi hiperventilasi hiperventilasi hiperventilasi
. Pemeriksaan, . Pemeriksaan, . Pemeriksaan, . Pemeriksaan,
elektrolit, pH elektrolit, pH elektrolit, pH elektrolit, pH
. Stress Analyzer / . Stress Analyzer / o Stress Analyzer / . Stress Analyzer /
Heart rate Heart rate Heart rate Heart rate
variability variability variability variability
. Menyuntikkanl0 . Menyuntikkanl0 . Menyuntikkanl0 . Menyuntikkanl0
cc larutan cc larutan cc larutan cc larutan
kalsium kalsium kalsium kalsium
glukonas lOo/o iv glukonas 10%o iv glukonas lOo/o iv glukonas 10o/o iv
. Obat golongan . Obat golongan . Obat golongan . Obat golongan
benzodiazepine benzodiazepine benzodiazepine benzodiazepine
atau golongan atau golongan atau golongan atau golongan
SSRI SSRI SSRI SSRI
. Koreksi elektrolit . Koreksi elektrolit . Koreksi elektrolit . Koreksi elektrolit
bila dijumpai bila dijumpai bila dijumpai bila dijumpai
gangguan gangguan gangguan gangguan
elektrolit elektrolit elektrolit elektrolit
. Pasien disuruh . Pasien disuruh . Pasien disuruh . Pasien disuruh
bernapas bernapas bernapas bernapas
(inspirasi dan (inspirasi dan (inspirasi dan (inspirasi dan
ekspirasi) ke ekspirasi) ke ekspirasi) ke ekspirasi) ke
dalam sungkup dalam sungkup dalam sungkup dalam sungkup
kantung plastik kantung plastik kantung plastik kantung plastik
bila didapatkan bila didapatkan bila didapatkan bila didapatkan
tanda alkalosis tanda alkalosis tanda alkalosis tanda alkalosis
agar PCO2 agar PCO2 agar PCO2 agar PCO2
darah naik darah naik darah naik darah naik
. Belajar bernapas . Belajar bernapas . Belajar bernapas . Belajar bernapas
torako- torako- torako- torako-
abdominal abdominal abdominal abdominal
dengan dengan dengan dengan
menggerakkan menggerakkan menggerakkan menggerakkan
diafragma diafragma diafragma diafragma
o Psikoterapi o Psikoterapi . Psikoterapi o Psikoterapi
termasuk terapi termasuk terapi termasuk terapi termasuk terapi
perilaku perilaku perilaku perilaku

301
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY

. Teridentifikasi o Teridentifikasi o Teridentifikasi . Teridentifikasi


gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan sindrom keluhan sindrom keluhan keluhan
hiperventilasi hiperventilasi hiperventilasi hiperventilasi
ringan/sedang/ ada perbaikan makin membaik,
berat membaik keluhan minimal
o Rawat Jalan o Bawat Jalan . Rawat Jalan o Rawat Jalan
. Rawat lnap bila o Rawat lnap bila . Rawat lnap bila o Rawat lnap bila
ada keluhan ada indikasi ada indikasi ada kekambuhan
berat

302
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital


o Penilaian faktor risiko . Penilaian faktor risiko . Penilaian faktor risiko
o Keluhan adanya diare o Keluhan adanya diare . Keluhan adanya diare
(>3x perhari) atau (>3x perhari) atau (>3x perhari) atau
konstipasi (<3x konstipasi (<3x konstipasi (<3x
perminggu) perminggu) perminggu)
. Evaluasi kesadaran . Evaluasi kesadaran . Evaluasi kesadaran
. Pengkajian skala nyeri . Pengkajian skala nyeri . Pengkajian skala nyeri
akibat nyeri kolik atau akibat nyeri kolik atau akibat nyeri kolik atau
tajam menusuk dari tajam menusuk dari tajam menusuk dari
beberapa menit beberapa menit beberapa menit
sampai jam sampar Jam sampar Jam
. Nyeri hilang setelah . Nyeri hilang setelah . Nyeri hilang setelah
BAB atau flatus atau BAB atau flatus atau BAB atau flatus atau
makanan yang makanan yang makanan yang
dimakan bahkan dimakan bahkan dimakan bahkan
beberapa jam setelah beberapa jam setelah beberapa jam setelah
makan makan makan

Diare Diare Diare


o Perut kembung yang . Perut kembung yang . Perut kembung yang
tampak dengan jelas tampak dengan jelas tampak dengan jelas
. Nyeri di perut hilang . Nyeri di perut hilang . Nyeri di perut hilang
setelah BAB setelah BAB setelah BAB
o BAB lebih sering saat . BAB lebih sering saat . BAB lebih sering saat
timbulnya rasa sakit timbulnya rasa sakit timbulnya rasa sakit
o Feses lembek pada . Feses lembek pada . Feses lembek pada
saat timbulnya rasa saat timbulnya rasa saat timbulnya rasa
sakit sakit sakit
. BAB berlendir . BAB berlendir . BAB berlendir
o Perut berbunyi, . Perut berbunyi, . Perut berbunyi,
bersendawa bersendawa bersendawa

303
BUKU PANDUAN CL'N'CAT PATHWAY

Konstipasi Konstipasi Konstipasi


. Perasaan tidak r Perasaan tidak . Perasaan tidak
lampias saat BAB lampias saat BAB lampias saat BAB
. Distensi abdomen . Distensi abdomen o Distensi abdomen
o Kolon dapat teraba . Kolon dapat teraba . Kolon dapat teraba
pada fosa iliaka kiri pada fosa iliaka kiri pada fosa iliaka kiri
disertai nyeri tekan disertai nyeri tekan disertai nyeri tekan
. Suara "debuk"pada . Suara "debuk"pada . Suara "debuk"pada
pemeriksaan fosa pemeriksaan fosa pemeriksaan fosa
iliaka kanan iliaka kanan iliaka kanan
. Nyeri saat colok dubur . Nyeri saat colok dubur . Nyeri saat colok dubur
. Teraba lendir saat . Teraba lendir saat . Teraba lendir saat
colok dubur colok dubur colok dubur
o Rektum yang kosong . Rektum yang kosong . Rektum yang kosong
. Feses keras dalam . Feses keras dalam . Feses keras dalam
rektum rektum rektum
. Colonoskopi . Colonoskopi . Colonoskopi
(menyingkirkan (menyingkirkan (menyingkirkan
penyakit organik) penyakit organik) penyakit organik)
o Analisa feses . Analisa feses . Analisa feses
. Stress Analyzer / Heart . Stress Analyzer / Heart . Stress Analyzer / Heaft
rate variability rate variability rate variability
o Psilium 15-20 gram/ . Psilium 15-20 gram/ . Psilium 15-20 gram/
hari untuk kembung hari untuk kembung hari untuk kembung
atau metilselulosa 39/ atau metilselulosa 3gl atau metilselulosa 39/
hari hari hari
o Antispasmodik seperti . Antispasmodikseperti o Antispasmodik seperti
disiklomin, mebeverin, disiklomin, mebeverin, disiklomin, mebeverin,
hidroklorid, trimebutin. hidroklorid, trimebutin. hidroklorid, trimebutin.
o Antidiare: loperamid . Antidiare: loperamid o Antidiare: loperamid
2-4 mg empat kali 2-4 mg empat kali 2-4 mg empat kali
sehari, kolestiramin sehari, kolestiramin sehari, kolestiramin
4x4g/hari 4x4g/hari 4x4g/hari
. Konstipasi: laksatif, . Konstipasi: laksatif, . Konstipasi: laksatif,
cisaprid (untuk ringan) cisaprid (untuk ringan) cisaprid (untuk ringan)
. Antidepresan, . Antidepresan, . Antidepresan,
ansiolitik, antagonis ansiolitik, antagonis ansiolitik, antagonis
5HT3 5HT3 5HT3
a Puasa sampai bebas . Puasa sampai bebas a Puasa sampai bebas
nyen nyen nyen
a Diet tinggi serat o Diet tinggi serat a Diet tinggi serat
o Minum banyak . Minum banyak o Minum banyak

304
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALTS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o Edukasi kepada . Edukasi kepada . Edukasi kepada


pasien dan keluarga pasien dan keluarga pasien dan keluarga
mengenai gejala mengenai gejala mengenai gejala
pasien tanpa pasien tanpa pasien tanpa
memperburuk memperburuk memperburuk
penyakitnya penyakitnya penyakitnya
. Psikoterapi dan CBT . Psikoterapi dan CBT o Psikoterapi dan CBT

o Teridentifikasi gejala o Teridentifikasi gejala . Teridentifikasi gejala


dan keluhan sindrom dan keluhan sindrom dan keluhan sindrom
kolon iritabel ringan/ kolon iritabel ada kolon iritabel makin
sedang/berat perbaikan klinis membaik, keluhan
minimal
. Evaluasi rawat jalan . Evaluasi rawat jalan o Evaluasi rawat jalan
o Rawat lnap bila ada o Rawat lnap bila ada . Rawat lnap bila ada
indikasi indikasi indikasi
o Evaluasi keluhan satu . Evaluasi keluhan satu . Evaluasi keluhan satu
mrnggu pasca mrnggu pasca mrnggu pasca
tatalaksana pedama tatalaksana pertama tatalaksana pertama

305
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY

JENIS
HAR!1-5l7 BULAN 1-2 BULAN 3-4
AKTIVITAS/
TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:
TINDAKAN
. Rasa lelah bila . Rasa lelah bila . Rasa lelah bila
melakukan aktivitas atau melakukan aktivitas atau melakukan aktivitas
saat mengalami stress saat mengalami stress atau saat mengalami
emosi dan tidak emosi dan tidak stress emosi dan tidak
menghilang sepenuhnya menghilang sepenuhnya menghilang
apabila pasien istirahat apabila pasien istirahat sepenuhnya apabila
. Tidak dapat . Tidak dapat pasien istirahat
mengerjakan pekerjaan mengerjakan pekerjaan o Tidak dapat
dengan baik dengan baik mengerjakan pekerjaan
. Mialgia, atralgia, o Mialgia, atralgia, dengan baik
cefalgia, demam, tanda cefalgia, demam, tanda . Mialgia, atralgia,
gejala faringitis, nyeri gejala faringitis, nyeri cefalgia, demam, tanda
kelenjar pada aksiler kelenjar pada aksiler gejala faringitis, nyeri
atau servikal yang atau servikal yang kelenjar pada aksiler
terkadang disertai terkadang disertai atau servikal yang
pembesaran kelenjar pembesaran kelenlar terkadang disertai
o lnsomnia dan sulis . lnsomnia dan sulis pembesaran kelenjar
berkonsentrasi berkonsentrasi . lnsomnia dan sulis
. Nyeri dada, berdebar, . Nyeri dada, berdebar, berkonsentrasi
nyeri perut, alergi, nyeri perut, alergi, . Nyeri dada, berdebar,
terkadang gejala yang terkadang gejala yang nyeri perut, alergi,
mirip dengan mirip dengan terkadang gelala yang
fibromyalgia. fibromyalgia. mirip dengan
fibromyalgia.
. Tes fungsi tiroid . Tes fungsi tiroid . Tes fungsi tiroid
o Tes hematologi . Tes hematologi . Tes hematologi
. Stress Analyzer / Hearl . Stress Analyzer / Hearl . Stress Analyzer / Hearl
rate variability rate variability rate variability
Analgetik untuk atralgia, Analgetik untuk atralgia, o Analgetik untuk
antihistamin untuk antihistamin untuk atralgia, antihistamin
rhinitis atau sinusitis rhinitis atau sinusitis untuk rhinitis atau
Antidepresan Antidepresan sinusitis
o Antidcnrcsan

306
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o Latihan dan rehabilitasi . Latihan dan rehabilitasi . Latihan dan


fisik seperti aerobik fisik seperti aerobik rehabilitasi fisik
atau fitness atau fitness seperti aerobik atau
. Memberikan dukungan r Memberikan dukungan fitness
dan perhatian yang dan perhatian yang . Memberikan
cukup cukup dukungan dan
. Mendengarkan dengan . Mendengarkan dengan perhatian yang cukup
sungguh-sungguh sungguh-sungguh o Mendengarkan
keluhan pasien keluhan pasien dengan sungguh-
. Memberikan empati . Memberikan empati sungguh keluhan
dan kehangatan dan kehangatan pasten
o Diet rendah lemak, . Diet rendah lemak, . Memberikan empati
menghindari rokok dan menghindari rokok dan dan kehangatan
alkohol alkohol . Diet rendah lemak,
o Pemberian multivitamin . Pemberianmultivitamin menghindari rokok
dan mineral dan mineral dan alkohol
o Pemberian
multivitamin dan
mineral
. . . Edukasi kepada
Edukasi kepada pasien Edukasi kepada pasien
pasien dan keluarga
dan keluarga mengenai dan keluarga mengenai
mengenai gejala
gejala pasien tanpa gejala pasien tanpa
pasien tanpa
memperburuk memperburuk
memperburuk
penyakitnya penyakitnya
penyakitnya
o Psikoterapi dan CBT . Psikoterapi dan CBT
. Psikoterapi dan CBT

. Teridentifikasi gejala . Teridentifikasi gejala . Teridentifikasi gejala


dan keluhan sindrom dan keluhan SLK ada dan keluhan SLK
lelah kronik (SLK) perbaikan klinis klinis makin lebih baik
ringan/sedang/berat

. Evaluasi rawat jalan o Evaluasi rawat jalan . Evaluasi rawat jalan


. Rawat inap bila ada . Rawat inap bila ada o Rawat inap bila ada
indikasi indikasi indikasi
o Evaluasi keluhan satu . Evaluasi keluhan satu . Evaluasi keluhan satu
mrnggu pasca mrnggu pasca mrnggu pasca
tatalaksana pertama tatalaksana pedama tatalaksana pertama

307
REU ATOLOG

S stem k Berat

TB

Tendinitis
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1-2 HARI3-5 HARI6-7

. Status MR lengkap o Status MR lengkap . Status MR lengkap


. Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital
. Pemeriksaan status . Pemeriksaan status . Pemeriksaan status
kesadaran kesadaran kesadaran
. Penilaian status nyeri o Penilaian status nyeri . Penilaian status nyeri
o Pemeriksaan . Pemeriksaan . Pemeriksaan
laboratorium: DPL, laboratorium: DPL, laboratorium: DPL,
LED atau CRB SGOT, LED atau CRP, SGOT, LED atau CRe SGOT,
SGPT, GDS, ureum, SGPT, GDS, ureum, SGPT, GDS, ureum,
kreatinin, urinalisa kreatinin kreatinin, urinalisa
o Analisa cairan sendi . Kultur hasil drainase/
o Pewarnaan gram dan debridement
kultur cairan sendi
o Radiografi sendi yang
terserang
. Kultur darah, bila ada
tanda-tanda sepsis
. Aspirasi cairan sendi . Aspirasi cairan sendi . Antibiotik intravena
. Antibiotik intravena . Antibiotik intravena sesuai hasil kultur
berspektrum luas berspektrum luas o Perbaikan keadaan
(sefalosporin generasi sebelum ada hasil umum
2 atau generasi 3 atau kultur
karbapenem; . Drainase/debridement
vancomycin bila curiga sendi yang terinfeksi
MRSA) sebelum ada . Perbaikan keadaan
hasil kultur umum
o Perbaikan keadaan
umum

Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan

309
BUKU PANDUAN CL'AI'CAI- PATHWAY

o Edukasi . Edukasi . Edukasi


o .Konsultasi bedah o Konsultasi bedah
ortopedi ortopedi
o Konsultasi rehabilitasi . Konsultasi rehabilitasi
medik medik
o Keadaan umum . Keadaan umum o Keadaan umum
membaik membaik membaik
Nyeri berkurang . Nyeri berkurang a Nyeri berkurang

Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap

JENIS
AKTIVITAS/ HAR]7-21 MINGGU 1 MINGGU 2-4
TINDAKAN
o Status MR lengkap o Status MR lengkap . Status MR lengkap
. Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital
. Pemeriksaan status . Pemeriksaan status o Pemeriksaan status
kesadaran kesadaran kesadaran
. Penilaian status nyeri . Penilaian status nyeri o Penilaian status nyeri
a Pemeriksaan Pemeriksaan o Pemeriksaan
laboratorium: DPL, LED laboratorium: DPL, LED laboratorium: DPL,
atau CRP, SGOT, SGPT, atau CRB SGOT, LED atau CRP, SGOT,
GDS, ureum, kreatinin SGPI GDS, ureum, SGPI GDS, ureum,
kreatinin kreatinin
. Antibiotik intravena . Antibiotik oral sesuai o Antibiotik oral sesuai
sesuai hasil kultur hasil kultur hasil kultur
. Perbaikan keadaan . Perbaikan keadaan . Perbaikan keadaan
umum umum UMUM
Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan
. Edukasi o Edukasi . Edukasi
o Konsultasi rehabilitasi
medis
. Keadaan umum a Keadaan umum a Keadaan umum
membaik membaik membaik
. Efusi sendi minimal a Nyeri berkurang a Nyeri berkurang
atau tidak ada lagi
Rawat Jalan (Kontrol 1 Rawat Jalan Rawat Jalan
minggu)

3'10
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

GOUT PIRA ) tcD:

JENIS
AKTIVITAS/
TINDAKAN
TANGGAL:

. StatUS MR o Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital


lengkap . Penilaian skala . Penilaian skala . Penilaian skala
. Tanda vital nyen nyen nyen
o Penilaian skala
nyen
. Pemeriksaan o Pemeriksaan . Pemeriksaan o Pemeriksaan
laboratorium: laboratorium : laboratorium : laboratorium :
Darah rutin, Darah rutin, kadar Darah rutin, Darah rutin,
kadar asam asam urat, LED, kadar asam kadar asam
urat, LED, CRP, CRP, gula darah, urat, LED, CRP, urat, LED, CRP,
gula darah, ureum, kreatinin ureum, kreatinin ureum, kreatinin
ureum kreatinin, dilakukan setiap
profil lipid, bulan
urinalisa . Pemeriksaan
o Analisa cairan gula darah,
sendi profil lipid,
. Kadar asam urat urinalisa
urin 24 jam dilakukan setiap
. Foto rontgen 6 bulan
sendi yang
terserang
(radiologi sendi)
. Tatalaksana . Obat hipourisemik: o Tatalaksana . Tatalaksana
serangan akut -Obat serangan akut serangan akut
(tunggal atau penghambat (tunggal atau (tunggal atau
xantin oksidase
kombinasi): kombinasi): kombinasi):
seperti
- Kolkisin dosis allopurinol dosis - Kolkisin dosis - Kolkisin dosis
.l
mg lalu 1 awal 1x100- 1mg lalu 1 1mg lalu 1
jam kemudian 300m9/hari, jam kemudian jam kemudian
0,5 mg lalu dosis dapat 0,5 mg lalu 0,5 mg lalu
0,5 mg setiap dinaikkan sampai 0,5 mg setiap 0,5 mg setiap
12 iam 800m9/hari 12 jam 12iam

311
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

- OAINS - Probenesid - OAINS - OAINS seperti


sepedi 2x250-500 mg/ seperti indometasin
hari 150-200 mg/
indometasin indometasin
150-200 mg/ . Tatalaksana 150-200 mg/ hariselama
hariselama pencegahan hariselama 2-3 hari dan
2-3 hari dan serangan: 2-3 hari dan dilanjutkan
dilanjutkan - Kolkisin 1x dilanjutkan 75-100 mg/
75-100 mg/ 0,5 mg 75-100 mg/ hari;
hari; - Steroid dosis hari; diklofenak
diklofenak rendah diklofenak 2-3x25-50
2-3x25-5O . Tatalaksana 2-3x25-50 mg/hari
mg/hari pencegahan mglhari - Steroid (oral,
- Steroid (oral, serangan - Steroid (oral, lM atau
lM atau diberikan pada: lM atau intra-adikular)
intra-artikular) - Pasien intra-artikular) o Obat
. Obat dengan o Obat hipourisemik:
hipourisemik nefropati hipourisemik: - Obat
bila sebelumnya urall - Obat penghambat
sudah diminum urolitiasis penghambat xantin
dilanjutkan, bila urat xantin oksidase
sebelumnya - Pasien yang oksidase seperti
tanpa obat mengalami seperti allopurinol
hipouresemik serangan allopurinol dosis awal
tidak diberikan akut dalam 3 dosis awal 1 x1 00-

saat serangan bulan terakhir 1 x1 00- 300m9/hari,


akut - Pasien 300m9/hari, dosis dapat
dengan tofi dosis dapat dinaikkan
dinaikkan sampar
sampar 800m9/hari
800m9/hari - Probenesid
- Probenesid 2x250-500
2x250-500 mg/hari
mg/hari . Tatalaksana
. Tatalaksana pencegahan
pencegahan serangan (tetap
serangan diberikan bila
(dilanjutkan): kadar asam urat
- Kolkisin 1x belum mencapai
0,5 mg target):
- Steroid dosis - Kolkisin 1x
rendah 0,5 mg
- Steroid dosis
rendah

312
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Diet Rendah Purin Diet Rendah Purin Diet Rendah Purin Diet Rendah purin
. Edukasi a Edukasi a Edukasi a Edukasi
. Konsultasi
nefrologi bila
terjadi nefropati
urat atau
urolitiasis urat
o Konsultasi
urologi bila perlu
pada urolitiasis
urat
. Konsultasi
bedah ortopedi
bila perlu untuk
koreksi
deformitas
. Terpenuhi . Nyeri Berkurang . Nyeri berkurang . Nyeri Berkurang
kriteria klinis o Kadar asam urat o Kadar asam urat
gout artritis Normal normal
. Tidak terjadi . Tidak terjadi
serangan akut serangan akut

Rawat jalan: Rawat jalan: Rawat jalan: Rawat jalan:


. Untuk arthritis o Untuk arthritis . Untuk arthritis o Untuk arthritis
gout akut dapat gout akut dapat gout akut dan gout akut dan
dilakukan di dilakukan di gout interkritikal gout interkritikal
fasilitas fasilitas dapat dilakukan dapat dilakukan
pelayanan pelayanan difasilitas difasilitas
kesehatan kesehatan pelayanan pelayanan
tingkat 1 tingkat 1 kesehatan kesehatan
. Untuk arthritis . Untuk arthritis tingkat 1 tingkat 1

gout kronik gout kronik . Untuk arthritis o Untuk arthritis


bertofi dilakukan bertofi dilakukan gout kronik gout kronik
difasilitas difasilitas bertofi dilakukan bertofi dilakukan
pelayanan pelayanan di fasilitas di fasilitas
kesehatan kesehatan pelayanan pelayanan
tingkat 2 alau 3 tingkat 2 atau 3 kesehatan kesehatan
tingkat 2 atau 3 tingkat 2 atau 3

313
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY

JENIS JALAN
BAWAT RAWAT JALAN
AKTIVITAS/ HARI1 BULAN 1-6
TANGGAL: (SETIAP 1 BULAN) (SETIAP 1.3 BULAN)

. Status MR lengkap . Anamnesa dan . Anamnesa dan


(Anamnesa dan pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik) o Pengukuran MEX . Pengukuran MEX
. Menentukan derajat berat SLEDAI atau SLEDAI atau SLEDAI
ringannya LES SLEDAI . Menentukan aktivitas
o Menentukan keterlibatan . Menentukan penyakit LES
organ LES aktivitas penyakit
. Pengukuran MEX SLEDAI LES
atau SLEDAI
. DPL (Darah Peri fer . DPL (Darah Peri fer . DPL (Darah Peri fer
Lengkap), LED, urinalisa, Lengkap), LED, Lengkap), LED,
CR urinalisa, CRP urinalisa, CRP
o Urin lengkap, proteinuria . Proteinuria . Proteinuria kuantitatif
kuantitatif atau albumin/ kuantitatif atau alau al b u m i n / creati n i n
creatinin ratio albumin/creatinin ratio
. GDS, Ureum, Kreatinin, ratio . GDS, Ureum,
SGOT,SGPT, . GDS, Ureum, Kreatinin, SGOT,SGPT,
. Pemeriksaan C3 dan C4 Kreatinin, . Pemeriksaan C3 dan
. ANA, anti dsDNA, ANA SGOT,SGPT C4, anti dsDNA (bila
profil bila diperlukan . Pemeriksaan C3 dan ada kecurigaan flare)
. Coombs test, bila ada C4, anti dsDNA . Pemeriksaan profil
kecurigaan AIHA . Pada pasien yang lipid
. Pemeriksaan ACA lgG-lgM, masih mendapat o Pada pasien yang
Anti p2 glikoprotein lgG- siklofosfamid, masih mendapat
lgM, Lupus antikoagulan pemeriksaan darah siklofosfamid,
o Foto rontgen dada posisi PA dilakukan 10-14 pemeriksaan darah
. EKG minggu setelah dilakukan 10-14
. Konsultasi oftalmologi untuk pemberian minggu setelah
persiapan pemberian siklofosfamid pemberian
klorokuin terakhir siklofosfamid terakhir

314
PERHIMPUNAN DOKTER SPES]ALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

LES Ringan (manifestasi LES Ringan (manifestasi LES Ringan (manifestasi


mukokutan dan atau mukokutan dan atau mukokutan dan atau
muskuloskeletal saja): muskuloskeleta! saja): muskuloskeleta! saja):
o Klorokuin mg/kgBB/ . Klorokuin 4mg/kgBB/ . Klorokuin 4mg/kgBB/
hari (250-500 mg/hari) hari (250-500 mg/hari) hari (250-500 mg/hari)
atau hidroksiklorokuin atau hidroksiklorokuin atau hidroksiklorokuin
. OAINS: sodium . OAINS: sodium . OAINS: sodium
diklofenak 50 mg t.i.d, diklofenak 50 mg t.i.d, diklofenak 50 mg t.i.d,
piroksikam 20 mg o.d, piroksikam 20 mg o.d, piroksikam 20 mg o.d,
meloksikam 7,5 mg o.d, meloksikam 7,5 mg o.d, meloksikam 7,5 mg o.d,
celecoxib 't 00-200m9 celecoxib 100-200m9 celecoxib 100-200m9
od od od
. Kortikosteroid dosis . Kortikosteroid dosis . Kortikosteroid dosis
rendah seperti rendah seperti rendah seperti
prednison < 10 mg / prednison < 10 mg / prednison < 'l 0 mg /
hari atau yang setara. hari atau yang setara. hari atau yang setara.
. Glukokortikoidtopikal . Glukokorlikoid topikal o Glukokortikoidtopikal
untuk mengatasi ruam untuk mengatasi ruam untuk mengatasi ruam
(gunakan preparat (gunakan preparat (gunakan preparat
dengan potensi ringan) dengan potensi ringan) dengan potensi ringan)
. Tabir surya: Gunakan o Tabir surya: Gunakan . Tabir surya: Gunakan
tabir surya topikal tabir surya topikal tabir surya topikal
dengan minimun sun dengan minimun sun dengan minimun sun
protection factor 15 protection factor 15 protection factor 15
(sPF 15) (sPF 15) (sPF 1s)

LES Sedang (manifestasi LES Sedang (manifestasi LES Sedang (manifestasi


hematologi, serositis, hematologi, serositis, hematologi, serositis,
nefritis lupus kelas l-ll, nefritis lupus kelas l-l!, nefritis lupus kelas l-ll,
vaskulitis kulit) vaskulitis kulit) vaskulitis kulit)
. Glukokortikoidsetara . Glukokortikoid dosis . Glukokortikoid dosis
Prednison 1-1 ,5 mg/ terkecil yang dapat terkecil yang dapat
kgBB/hari selama 6 mengontrol gejala mengontrol gejala
minggu lalu tappering . Azatioprin (2mg/kgBB/ . Azatioprin (2mg/kgBB/
off hr) atau Mikofenolat hr) atau Mikofenolat
. Azatioprin (2mg/kgBB/ Mofetil (2-3 g/hari) Mofetil (1 g/hari)
hr) atau Mikofenolat . Terapi lain seperti pada . Terapi lain seperti pada
Mofetil (2-3 g/hari) LES ringan LES ringan
. Terapi lain seperti pada
LES ringan

315
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY

LES berat (manifetasi LES berat (manifetasi LES berat (manifetasi


nefritis Iupus kelas lll nefritis lupus kelas !ll nefritis lupus kelas lll
atau lebih, neuropsikiatri atau lebih, neuropsikiatri atau lebih, neuropsikiatri
lupus, vaskulitis organ lupus, vaskulitis organ lupus, vaskulitis organ
vital, manifestasi paru, vital, manifestasi paru, vital, manifestasi paru,
manifestasi hematologis manifestasi hematologis manifestasi hematologis
berat yang refrakter) berat yang refrakter) berat yang refrakter)
Untuk pengobatan . Pada pasien yang masih . Pada pasien yang
awal, harus rawat(sesuai mendapat siklofosfamid masih mendapat
clinical pathway LES intravena, pemberian siklofosfamid intravena
berat) si klofosfamid sesuai jadwal (protocol NIH),
. Pada pasien yang dan protocol yang pemberian
masih mendapat digunakan siklofosfamid sesuai
siklofosfamid o Azatioprin -2mgikgBBlhr)
(1 jadwal dan protokol
intravena, pemberian atau Mikofenolat Mofetil yang digunakan
siklofosfamid sesuai (1-2 g/hari), dimulai 2 . Azatioprin (1-2mg/
jadwal dan protocol minggu setelah dosis kgBB/hr) atau
yang digunakan siklofosfamid yang terakhir Mikofenolat N/ofetil
. Glukokortikoid setara (setelah siklofosfamid dosis (1-2 g/harl), dimulai 2
Prednison 1-1,5 mg/ keenam pada pasien yang minggu setelah dosis
kgBB/hari selama 6 mendapat terapi siklofosfamid yang
minggu lalu tappering siklofosfamid sesuai terakhir
off protocol EULAR) . Glukokortikoid
. Terapi lain seperti pada . Glukokortikoid tappering off tappering off
LES ringan . Terapi lain seperti pada . Terapi lain seperti pada
LES ringan LES ringan

Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa

Edukasi: Edukasi Edukasi


. Proses terjadinya o Tindakan dan pengobatan . Tindakan dan
penyakit ini, gejala, yang dilakukan pengobatan yang
cara mendiagnosis, . Meyakinkan pasien dan dilakukan
kemungkinan keluarganya untuk . l/eyakinkan pasien
komplikasi bersemangat dan lebih dan keluarganya untuk
o Tindakan dan optimis menghadapi bersemangat dan lebih
pengobatan yang penyakit ini. optimis menghadapi
dilakukan o harus kontrol di Poliklinik penyakit ini.
. Nleyakinkan pasien Reumatologi . harus kontrol di
dan keluarganya untuk Poliklinik Reumatologi
I

bersemangat dan lebih


optimis menghadapi
penyakit ini.
. Harus kontrol di
Poliklinik Beumatologi

316
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Konsultasi: Konsultasi: Konsultasi:


. Jika ada masalah . Jika ada masalah o Jika ada masalah
hematologi: Konsul hematologi: Konsul hematologi: Konsul
Hematologi Hematologi Hematologi
o Jika ada masalah kulit . Jika ada masalah kulit . Jika ada masalah kulit
berat: Konsul Spesialis berat: Konsul Spesialis berat: Konsul Spesialis
Kulit dan Kelamin Kulit dan Kelamin Kulit dan Kelamin
o Jika ada nefritis lupus: . Jika ada nefritis lupus: o Jika ada nefritis lupus:
Konsul Nefrologi Konsul Nefrologi Konsul Nefrologi
o Konsultasi masalah . Konsultasi masalah o Konsultasi masalah
organ yang terlibat organ yang terlibat organ yang terlibat
sesuai kompetensi sesuai kompetensi sesuai kompetensi

Terpenuhinya kriteria MEX SLEDAI atau SLEDAI MEX SLEDAI atau SLEDAI
diagnostik SLE rendah rendah

Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan


. LES ringan dan . LES ringan dan . LES ringan dan
sedang: Rawat Jalan di sedang: Bawat Jalan di sedang: Rawat Jalan di
fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 2 kesehatan tingkat 2 kesehatsan tingkat 2
atau 3; bila rawat jalan atau 3; bila rawat jalan atau 3; bila rawat jalan
dilakukan di fasilitas dilakukan di fasilitas dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
tingkat 2, setiap 6 tingkat 2, setiap 6 tingkat 2, setiap 6
bulan harus dilakukan bulan harus dilakukan bulan harus dilakukan
pemeriksaan di fasilitas pemeriksaan di fasilitas pemeriksaan di fasilitas
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
tingkat 3 tingkat 3 tingkat 3
. LES berat: rawat jalan . LES berat: rawat jalan - LES berat: rawat jalan
di fasilitas pelayanan di fasilitas pelayanan
di fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 3
kesehatan tingkat 3 kesehatan tingkat 3
Rawat inap
Rawat inap Rawat inap . lndikasi rawat:
. lndikasi rawat: . lndikasi rawat:
- LES f/are - LES f/are
- LES flare

- Kondisi akut pada - Kondisi akut pada


- Kondisi akut pada
LES sedang atau
LES sedang atau LES sedang atau
berat
berat berat
- LES berat untuk - LES berat untuk
- LES berat untuk
diagnostik dan atau
diagnostik dan atau diagnostik dan atau
terapi
terapi terapi

317
BUKU PANOUAN CI-"V'CAI- PATHWAY

. Rawat inap untuk LES o Rawat inap untuk LES . Rawat inap untuk LES
sedang dilakukan di sedang dilakukan di sedang dilakukan di
fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 2 kesehatan tingkat 2 kesehatan tingkat 2
atau 3 atau 3 atau 3
o Rawat inap untuk LES . Rawat inap untuk LES . Rawat inap untuk LES
berat dilakukan di berat dilakukan di berat dilakukan di
fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 3 kesehatan tingkat 3 kesehatan tingkat 3

318
PEBHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

RAWAT INAP
JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP
HARr15-30
AKTIVITAS/ HARI1.3 HAR] 14-15
TANGGAL:
TINDAKAN TANGGAL: TANGGAL:

o . . Anamnesa dan
Status MR Anamnesa dan Anamnesa dan
pemeriksaan
lengkap pemeriksaan pemeriksaan
fisik
(Anamnesa dan fisik fisik
. . Pengukuran
pemeriksaan Pengukuran Pengukuran
MEX SLEDAI
fisik) MEX SLEDAI MEX SLEDAI
. atau SLEDAI
Menentukan atau SLEDAI atau SLEDAI
. . Menentukan
derajat berat Menentukan Menentukan
derajat berat
ringannya LES derajat berat derajat berat
. ringannya LES
Menentukan ringannya LES ringannya LES
keterlibatan
organ LES
o Pengukuran
MEX SLEDAI
atau SLEDAI
. . . DPL, LED,
DPL (Darah DPL, LED, DPL, LED,
urinalisa, CRP
Perifer urinalisa, CRP urinalisa, CRP
. o Proteinuria
Lengkap), LED, Proteinuria Proteinuria
kuantitatif atau
urinalisa, CRP kuantitatif atau kuantitatif atau
o albumin/creatinin
Urin lengkap, albumin/ albumin/
ratio
proteinuria creatinin ratio creatinin ratio
. . GDS, Ureum,
kuantitatif atau GDS, Ureum, GDS, Ureum,
Kreatinin,
albumin/ Kreatinin, Kreatinin,
SGOT,SGPT,
creatinin ratio SGOT,SGPT, SGOT,SGPT,
o . o Pemeriksaan C3
GDS, Ureum, Pemeriksaan C3 Pemeriksaan C3
dan C4, anti
Kreatinin, dan C4, anti dan C4, anti
dsDNA
SGOT,SGPT, dsDNA dsDNA
o Pemeriksaan
C3 dan C4

319
BUKU PANDUAN CT'N'CAI. PATHWAY

. ANA, anti dsDNA,


ANA profil bila
diperlukan
. Coombs test, bila
ada kecurigaan
AIHA
. Pemeriksaan ACA
lgG-lgM, Anti p2
glikoprotein
lgG-lgM, Lupus
antikoagulan
o Foto rontgen
dada posisi PA
. EKG
. Konsultasi
oftalmologi untuk
persrapan
pemberian
klorokuin
. Pemeriksaan
penunjang lain
SESUAI

keterlibatan
organ misal CT
scan/MRl serta
analisa cairan
LCS untuk
NPSLE, biopsi
ginjal untuk
nefritis lupus.

LES berat . Glukokortikoid . Glukokortikoid Glukokortikoid


(manifetasi nefritis dengan maintenance maintenance
lupus kelas tapering off dengan dosis dengan dosis
lll atau lebih, bertahap setara setara
neuropsikiatri lupus, . Agen prednisone prednisone
vaskulitis organ gastroprotektif : 1-1,5 mg/ 1-1 ,5 mg/
vital, manifetasi Proton pump kgBB/hari kgBB/hari
paru, manifestasi inhibitor
hematologis berat . Kalsium dan
yang refrakter) vitamin D

320
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

Untuk pengobatan o Klorokuin atau ' lmunosupresif Agen


awal, harus rawat. hidroksiklorokuin siklofosfamid gastroprotektif :
o Glukokortikoid bila tidak ada kedua dengan Proton pump
dosis pulsa: kontraindikasi dosis 500 mg/ inhibitor
Metilprednisolon o Tatalaksana lain m2 (bila Kalsium dan
0,5-1 gram lV sesuai masalah menggunakan vitamin D
. lmunosupresif, protocol Klorokuin atau
sepedi EULAR) hidroksiklorokuin
siklofosfamid . Agen bila tidak ada
1000 mg/m2 gastroprotektif : kontraindikasi
(diberikan Proton pump Tatalaksana lain
sebulan sekali inhibitor sesuai masalah
selama 6 bulan, . Kalsium dan
kemudian tiap 3 vitamin D
bulan sampai 2 r Klorokuin atau
tahun (protocol hidroksiklorokuin
NIH))atau bila tidak ada
siklofosfamid kontraindikasi
500 mg/m2 . Tatalaksana lain
(diberikan tiap 2 sesuai masalah
minggu selama 6
kali (protocol
EUr-AR)
. Agen Biologi:
Rituximab,
Belimumab (bila
paslen
sebelumnya
tidak respon
dengan
siklofosfamid)

Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa


Edukasi
Edukasi: Edukasi Edukasi
. . o Tindakan dan
r Proses terjadinya Tindakan dan Tindakan dan
pengobatan
penyakit ini, pengobatan pengobatan
yang dilakukan
gejala, cara yang dilakukan yang dilakukan
mendiagnosis,
kemungkinan
komplikasi

321
BUKU PANDUAN CT'ru'CAL PATHWAY

. Tindakan dan . Meyakinkan Meyakinkan trleyakinkan


pengobatan pasien dan pasien dan pasien dan
yang dilakukan keluarganya keluarganya keluarganya
o Meyakinkan untuk untuk untuk
pasien dan bersemangat bersemangat bersemangat
keluarganya dan lebih dan lebih dan lebih
untuk optimis optimis optimis
bersemangat menghadapi menghadapi menghadapi
dan lebih optimis penyakit ini. penyakit ini. penyakit ini.
menghadapi harus kontrol di
penyakit ini. Poliklinik
Reumatoloqi
Konsultasi: Konsultasi: Konsultasi: Konsultasi:
. Jika ada masalah . Jika ada . Jika ada .Jika ada
hematologi: masalah masalah masalah
Konsul hematologi: hematologi: hematologi:
Hematologi Konsul Konsul Konsul
. Jika ada masalah Hematologi Hematologi Hematologi
kulit berat: . Jika ada o Jika ada ' Jika ada
Konsul Spesialis masalah kulit masalah kulit masalah kulit
Kulit dan berat: Konsul berat: Konsul berat: Konsul
Kelamin Spesialis Kulit Spesialis Kulit Spesialis Kulit
. Jika ada nefritis dan Kelamin dan Kelamin dan Kelamin
lupus: Konsul . Jika ada nefritis . Jika ada nefritis . Jika ada nefritis
Nefrologi lupus: Konsul lupus: Konsul lupus: Konsul
. Konsultasi Nefrologi Nefrologi Nefrologi
masalah organ o Konsultasi . Konsultasi . Konsultasi
yang terlibat masalah organ masalah organ masalah organ
sesuar yang terlibat yang terlibat yang terlibat
kompetensi SCSUAI sesuar SESUAI
kompetensi kompetensi kompetensi

. Terpenuhinya . Perbaikan klinis . Perbaikan klinis Perbaikan klinis


kriteria dan perbaikan dan perbaikan dan perbaikan
diagnostik skor MEX skor MEX skor MEX
SLEdan SLEDAI atau SLEDAI atau SLEDAI atau
diketahuinya SLEDAI SLEDAI SLEDAI
organ yang
terlibat

322
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Rawat inap . Rawat inap . Rawat inap Rawat jalan


o lndikasi rawat: untuk LES berat untuk LES berat setelah
. LES flare dilakukan di dilakukan di siklofosfamid
. Kondisi akut fasilitas fasilitas yang kedua (bila
pada LES pelayanan pelayanan menggunakan
sedang atau kesehatan kesehatan protocol EULAR)
berat tingkat 3. tingkat 3. dan tidak ada
. LES berat untuk efek samping
diagnostik dan terapi
atau terapi Rawat jalan
. Rawat inap dilakukan di
untuk LES fasilitas
sedang pelayanan
dilakukan di kesehatan tingkat
fasilitas 3.
pelayanan
kesehatan
tingkat 2 atau 3
. Rawat inap
untuk LES berat
dilakukan di
fasilitas
pelayanan
kesehatan
tingkat 3

323
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN


AKTIVITAS/ HARI l BULAN 1-2 BULAN 3 DAN
TINDAKAN TANGGAL:.............. TANGGALT.;............ SETERUSNYA
TANGGAL : ..............
. Status MR lengkap . Status MR lengkap . Status MR lengkap
. Tanda vital o Tanda vital . Tanda vital
o Menghitung BMI . Menghitung BMI . Menghitung BMI
r Penilaian skala nyeri o Penilaian skala nyeri r Penilaian skala nyeri
. Anamnesa dan . Anamnesa dan . Anamnesa dan
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik
lengkap terutama lengkap terutama pada lengkap terutama pada
pada sendi yang sendi yang terkena sendi yang terkena
terkena
. Pemeriksaan . .Pemeriksaan . Pemeriksaan
laboratorium : Darah laboratorium, ureum, laboratorium: Darah
rutin, LED, CRP, Ur, Cr kreatinin rutin, LED, Urin
o Aspirasi dan analisa . .USG Muskuloskeletal lengkap, GDS
cairan sendi (bila perlu) . Radiografi sendi yang
r Radiografi sendi yang terserang, minimal
terserang, minimal posisi AP dan lateral
posisi AP dan lateral
. USG musculoskeletal
(bila perlu)
. MRI sendi
. Mobilisasi sendi . Mobilisasi sendi . Mobilisasi sendi secara
secara pasif dan aktif, secara pasif dan aktif, pasif dan aktif, serta
serta penguatan serta penguatan penguatan otot-otot
otot-otot penunjang otot-otot penunjang penunjang sendi:
sendi: misalnya otot sendi: misalnya otot misalnya otot
kuadriseps femoris kuadriseps femoris kuadriseps femoris
- Parasetamol o Atasi nyeri: r Atasi nyeri:
sampai dengan 4 g - Parasetamol sampai - Parasetamol sampai
per hari dengan4gperhari dengan4gperhari

325
BUKU PANDUAN C['A/'CAI- PATHWAY

- Obat antiinflamasi - Obat antiinflamasi - Obat antiinflamasi


non-steroid: Sodium non-steroid: Sodium non-steroid:
Diklofenak 2-3x25- Diklofenak 2-3x25- Sodium Diklofenak
50 mg, Piroksikam 50 mg, Piroksikam 2-3x25-50 mg,
1x20 mg, 1x20 mg, Piroksikam 1x20
Meloksikam 1x7,5- Meloksikam 1x7,5- mg, Meloksikam
.1x7,5-15
15 mg o.d, 15 mg o.d, mg o.d,
lbuprofen 3x lbuprofen 3x lbuprofen 3x
200-800 mg, 200-800 mg, 200-800 mg,
- Tramadol - Tramadol - Tramadol
. Bila ada masalah . Bila ada masalah . Bila ada masalah
gastrointestinal gastrointestinal gastrointestinal
ditambahkan dengan ditambahkan dengan ditambahkan dengan
obat PPI (proton pump obat PPI (proton pump obat PPI (proton
inhibitor) inhibitor) pump inhibitorl
. Steroid intraartikular . Steroid intraartikular . Steroid intraartikular
untuk inflamasi OA untuk inflamasi OA untuk inflamasi OA
. lnjeksi hyaluronan (1 x . lnjeksi hyaluronan (1 x . lnjeksi hyaluronan (1x
injeksi hyaluronan injeksi hyaluronan injeksi hyaluronan
berat molekul besar berat molekul besar berat molekul besar
atau 3-5x injeksi per atau 3-5x injeksi per atau 3-5x injeksi per
minggu hyaluronan minggu hyaluronan minggu hyaluronan
berat molekul kecil berat molekul kecil berat molekul kecil
setiap 6-12 bulan) setiap 6-12 bulan) setiap 6-12 bulan)
. Aspirasi cairan sendi . Aspirasi cairan sendi . Aspirasi cairan sendi
bila ada efusi bila ada efusi bila ada efusi

Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa


. Edukasi: . Edukasi: . Edukasi:
- Proses terjadinya - Tindakan dan - Tindakan dan
penyakit ini, gejala, pengobatan yang pengobatan yang
cara mendiagnosis, dilakukan dilakukan
kemungkinan - Meyakinkan pasien - lVeyakinkan pasien
komplikasi dan keluarganya dan keluarganya
- Tindakan dan untuk bersemangat untuk bersemangat
pengobatan yang dan lebih optimis dan lebih optimis
dilakukan menghadapi menghadapi
- Meyakinkan pasien penyakit ini. penyakit ini.
dan keluarganya - Menurunkan berat - Menurunkan berat
untuk bersemangat badan dan badan Menurunkan
dan lebih optimis modifikasi gaya berat badan dan
menghadapi hidup modifikasi gaya
penyakit ini. - Harus kontrol rutin hidup

326
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

- Menurunkan berat . Konsultasi: - Harus kontrol rutin


badan dan - Rehabilitasi medik . Konsultasi:
modifikasi gaya - Orthopaedi - Rehabilitasi medik
hidup - Orthopaedi
- Harus kontrol rutin
o Konsultasi:
- - Rehabilitasi medik
- - Orthopaedi
Terpenuhinya kriteria Nyeri Berkurang (nilai VAS Nyeri Berkurang (nilai
diagnostik osteoartritis rendah) VAS rendah)

a Rawat Jalan di fasilitas a Rawat Jalan di fasilitas . Rawat Jalan di


pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan fasilitas pelayanan
tingkat 1, 2, atau 3 tingkat 1,2, atau 3 kesehatan tingkat 1,
a Rawat jalan pasien o Rawat jalan pasien 2, atau 3
osteoarthritis dengan osteoarthritis dengan . Rawat jalan pasien
efusi sendi atau pasien efusi sendi atau pasien osteoarthritis dengan
yang memerlukan yang memerlukan efusi sendi atau
terapi lokal (injeksi terapi lokal (injeksi pasren yang
intraartikular) atau intraartikular) atau memerlukan terapi
bedah minimal bedah minimal lokal (injeksi
dilakukan di fasilitas dilakukan di fasilitas intraartikular) atau
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan bedah minimal
tingkat 2 tingkat 2 dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan
tingkat 2

327
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY

JENIS RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN


AKTIVITAS/ HARI 1 Bulan 1-2 BULAN 3
TINDAKAN TANGGAL: TANGGAL : ..............
. Status MR lengkap o Tanda vital . Tanda vital
. Tanda vital

. Pemeriksaan Rontgen o USG


. USG Muskuloskeletal
. MRI (bila perlu)

. Atasi nyeri obat anti . Atasi nyeri obat anti . Atasi nyeri obat anti
inflamasi non steroid inflamasi non steroid inflamasi non steroid
(OAINS)seperti (OAINS)sepefti (OAINS)seperti
ibuprofen 3x400- ibuprofen: 3x400- ibuprofen 3x400-
800m9, naproxen 800m9, naproxen: 800m9, naproxen
2x250-500m9, 2x250-500m9, 2x250-500m9,
celecoxib 2x'l 00- celecoxib 2x1 00- celecoxib 2x100-
200m9, meloxicam 200m9, meloxicam 200m9, meloxicam
7,5-15 mg, 7,5-15 mg, 7,5-15 mg, ketoprofen
ketoprofen 3x75mg, ketoprofen 3x75mg. 3x75mg, diclofenac
diclofenac 2-3x25-5O o Konsultasi rehabilitasi 2-3x25-50 mg
mg medik o Kortikosteroid injeksi
o Kortikosteroid injeksi seperti triamcinolone
seperti triamcinolone 10-40m9,
10-40m9, betamethasone
betamethasone sodium 1,5-3 mg,
sodium 1,5-3 mg, methylprednisolone
methylprednisolone 4-48m9
4-48m9 r ln.ieksi anestetik lokal:
. lnjeksi anestetik lokal: Lidokain
Lidokain ' Konsultasirehabilitasi
o Konsultasirehabilitasi medik
medik

Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa

328
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

mengenar . Edukasi mengenai


aktivitas fisik, alas aktivitas aktivitas fisik, alas kaki
kaki yang baik yang baik yang baik
. Kosultasi bedah
ortopedi bila keluhan
tidak membaik
Terpenuhinya kriteria Keluhan berkurang Keluhan berkurang
klinis plantar fasciitis

Rawat Jalan di fasilitas Rawat Jalan di fasilitas Rawat Jalan di fasilitas


pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
tingkat 2 atau 3 tingkat 2 alau3 tingkat 2 alau 3

329
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY

JENIS RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN


AKTIVITAS/ HARI 1 1-5
BULAN BULAN 6 DAN
TINDAKAN TANGGAL: TANGGAL: SETERUSNYA
TANGGAL : ....".........
. Anamnesis dan . Anamnesis dan . Anamnesis dan
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
. Membuat rekam . Membuat rekam . Membuat rekam medis
medis lengkap medis lengkap lengkap
. Menilai nyeri . Menilai nyeri . Menilai nyeri
. Menentukan derajat . Menentukan derajat . Menentukan derajat
aktivitas AR dengan aktivitas AR dengan aktivitas AR dengan
DAS28 score (DAS28- DAS28 score (DAS28- DAS28 score (DAS28-
CRP atau DAS28- CRP atau DAS28- CRP atau DAS28-LED)
LED) LED) o Menentukan ada
. Menentukan ada . Menentukan ada tidaknya prognostik
tidaknya prognostik tidaknya prognostik buruk
buruk buruk
. Pemeriksaan . DPL, LED dan atau . DPL, LED dan atau CRP,
laboratorium : DPL, CRB SGOT, SGPT, SGOT, SGPT,ureum,
LED, CRP, Reumatoid ureum, creatinin creatinin
Factor dan atau Anti . Profil lipid setiap 6 . Profil lipid setiap 6 bulan
CCP, SGOT, SGPT, bulan . Pemeriksaanpencitraan
ureum, creatinin . Pemeriksaan bila ada indikasi
. Pemeriksaan pencitraan bila ada
screening DMARD: indikasi
HBsAg, Anti HCV
Foto toraks
. Aspirasi dan analisa
cairan sendi
. Foto rontgen sendi
yang terlibat
. USG musculoskeletal
atau MRI bila perlu

330
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM TNDONESIA

Treatmentl . Anti nyeri: . Anti nyeri: o Anti nyeri:


Medikasi - NSAID - NSAID - NSAID
- Prednison 10-15 - Prednison 10-15 - Prednison atau
mg per hari atau mg per hari atau steroid lain yang
steroid lain yang steroid lain yang setara dengan dosis
setara setara minimal yang dapat
- lnjeksi Steroid - lnjeksi Steroid mengontrol penyakit
lntraartikular lntraartikular - lnjeksi Steroid
. DMARD tradisional: . DMARD tradisional: lntraartikular bila perlu
- Metotrexat 7,5 - Metotrexat 7,5 . DMARD tradisional:
- 25 mg/minggu - 25 mg/minggu - Metotrexat 7,5 - 25
disertai disertai mg/minggu disertai
suplementasi asam suplementasi asam suplementasi asam
folat folat folat
- Sulfasalazin 2-3 g/ - Sulfasalazin 2-3 g/ - Sulfasalazin 2-3 g/per
per hari per hari hari
- Klorokuin 25O mg/ - Klorokuin 25O mg/ - Klorokuin 250 mg/hari
hari hari - Leflunomidel x20
- Leflunomide lx 20 - Leflunomide 1x 20 mg/hari
mg/hari mg/hari o Kombinasi DMARS
konvensional atau
pemberian DMARD
biologis pada pasien
dengan aktivitas
penyakit yang belum
mencapai target remisi
alau low dlsease activity
Diet Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa
. Edukasi: . Edukasi: Edukasi:
- Proses terjadinya - Proses terjadinya - Proses terjadinya
penyakit ini, gejala, penyakit ini, gejala, penyakit ini, gejala,
cafa cara cara mendiagnosis,
mendiagnosis, mendiagnosis, kemungkinan
kemungkinan kemungkinan komplikasi
komplikasi komplikasi - Tindakan dan
- Tindakan dan - Tindakan dan pengobatan yang
pengobatan yang pengobatan yang dilakukan
dilakukan dilakukan - Meyakinkan pasien
- Meyakinkan pasien - Meyakinkan pasien dan keluarganya untuk
dan keluarganya dan keluarganya bersemangat dan lebih
untuk bersemangat untuk bersemangat optimis menghadapi
dan lebih optimis dan lebih optimis penyakit ini.
menghadapi menghadapi - Harus kontrol rutin di
penyakit ini. penyakit ini. Poliklinik Reumatologi

331
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

- Harus kontrol rutin - Harus kontrol rutin . Konsultasi rehabilitasi


di Poliklinik di Poliklinik medis
Reumatologi Reumatologi . Konsul bedah ortopedi
. Konsultasi rehabilitasi o Konsultasirehabilitasi (bila perlu)
medis medis
. Konsul bedah ortopedi . Konsul bedah ortopedi
(bila perlu) (bila perlu)

. Terpenuhinya kriteria . Nyeri berkurang . Nyeri berkurang


diagnostik artritis . Tercapai remisi atau o Tercapai remisi atau
reumatoid aktivitas penyakit aktivitas penyakit
rendah rendah

Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan


. Untuk penegakan . Untuk penegakan o Untuk penegakan
diagnosis dilakukan di diagnosis dilakukan di diagnosis dilakukan di
fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 2 kesehatan tingkat 2 kesehatan tingkat 2
atau 3 atau 3 atau 3
. Untuk pengobatan . Untuk pengobatan . Untuk pengobatan
dilakukan di fasilitas dilakukan di fasilitas dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
tingkat 2 atau 3; bila tingkat 2 atau 3; bila tingkat 2 atau 3; bila
pasien menjalani pasien menjalani pasien menjalani
pengobatan di fasilitas pengobatan di fasilitas pengobatan di fasilitas
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
tingkat 2, setiap 6 tingkat 2, setiap 6 tingkat 2, setiap 6
bulan harus dilakukan bulan harus dilakukan bulan harus dilakukan
evaluasi di fasilitas evaluasi di fasilitas evaluasi di fasilitas
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
tingkat 3. tingkat 3 tingkat 3; pemberian
DMARD biologi hanya
dapat dilakukan di
fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 3.

332
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT JALAN BAWATJALAN RAWATJALAN


AKTIVITAS/ HARI.I BULAN 1 BULAN 2 DAN
TANGGAL TANGGAL: SETERUSNYA
TANGGAL : .................
. Status IVR lengkap . Tanda vital o Tanda vital
o Tanda vital . Penilaian status nyeri o Penilaian status nyeri
o Penilaian status nyeri
. Pemeriksaan . Pemeriksaan o Pemeriksaan
laboratorium: Darah laboratorium: Darah laboratorium: Darah
lengkap,SGOT, SGPT, lengkap,SGOT, SGPT, lengkap,SGOT, SGPT,
LED, CRP, ureum, LED, CRB ureum, LED, CRB ureum,
kreatinin kreatinin kreatinin
o Pemeriksaan screening . Pemeriksaan screening
bila pasien rencana bila pasien rencana
diberikan diberikan
rmunospuresan: rmunospuresan:
HBSAg, Anti HCV, foto HBSA9, Anti HCV, foto
toraks toraks
. Tes untuk kerato
konjungtivitis (tes
schimer's dan rose
Bengal staining)
o Sialometri
. Sialografi
. Skintigrafi
. Biopsi
o Tetes mata untuk . Tetes mata untuk o Tetes mata untuk
lubrikasi mata kering lubrikasi mata kering lubrikasi mata kering
r Sekretagogum (stimulat . Sekretagogum (stimulat . Sekretagogum (stimulat
muskarinik reseptor) muskarinik reseptor) muskarinik reseptor)
seperti pilokarpin dan seperti pilokarpin dan seperti pilokarpin dan
cevimelin cevimelin cevimelin
. OAINS bila ada gejala . OAINS bila ada gejala . OAINS bila ada gejala
muskuloskletal muskuloskletal muskuloskletal

333
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

. Kortikosteroid sistemik . Klorokuin . Klorokuin


o Klorokuin hipergammaglobulin hipergammaglobulin
. Kortikosteroid sistemik . Korlikosteroid sistemik
o DMARD: metotrexat, o DMARD: metotrexat,
azatioprin, tVIr/F, azatioprin, MMF,
siklofosfamid siklofosfamid

Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan


a Edukasi o Edukasi a Edukasi
o Konsultasi Oftalmologi
a Konsultasi Bagian Gigi
dan Mulut

Terpenuhinya kriteria Keluhan Berkurang Keluhan Berkurang


klinis sjogren sindrom

Rawat Jalan di fasilitas Rawat Jalan di fasilitas Rawat Jalan di fasilitas


pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
tingkat 3 tingkat 3 tingkat 3

334
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI 1-2 HARI3-7 HARIS-14
TINDAKAN TANGGAL: .............. TANGGAL: TANGGAL: ........,,";..
. Status MR lengkap . Status MR lengkap o Status MR lengkap
awal . Pemeriksaan status . Pemeriksaan status . Pemeriksaan status
kesadaran kesadaran kesadaran
. Pemeriksaan tanda . Pemeriksaan tanda . Pemeriksaan tanda
vital vital vital
. EKG, saturasi 02 . Saturasi Oz . .Saturasi Oz
o Pemeriksaan . Pemeriksaan . .Pemeriksaan
laboratorium: Darah laboratorium: Darah laboratorium: Darah
perifer lengkap, perifer lengkap, perifer lengkap,
Urinalisa, GDS, SGOT, Urinalisa, GDS, SGOT, Urinalisa, GDS,
SGPT, LED, CRP, SGPT, LED, CRP, SGOT, SGPT, LED,
Ureum, Kreatinin, Ureum, Kreatinin, CRP, Ureum,
HBSAg, Anti HCV hemostasis Kreatinin, hemostasis
hemostasis . Uji fungsi paru
. Pemeriksaan ANA, . Biopsi kulit
ANA profile (anti . Ekokardiografi
topo-1 (Scl-70), . CT scan toraks
antibody . Esofagogram
antisentromer, anti . Arteriografi
SS-A, antiSS-B, anti
RNP)
o Radiologi tangan,
toraks
. Biopsi kulit
a Perawatan ulkus atau . Perawatan ulkus atau . Perawatan ulkus atau
gangren yang adekuat gangren yang adekuat gangren yang adekuat
a DMARD: Metotrexat . DMARD: Metotrexat . DMARD: Metotrexat
untuk manifestasi kulit untuk manifestasi kulit untuk manifestasi kulit
a Kolkisin . Kolkisin . Kolkisin

335
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY

. Pemberian proton o Pemberian proton . Pemberian proton


pump inhibitor seperti pump inhibitor seperti pump inhibitor seperti
omeprazol dan omeprazol dan omeprazol dan
obat-obat prokinetik obat-obat prokinetik obat-obat prokinetik
(metoklopramid, (metoklopramid, (metoklopramid,
domperidon) domperidon) domperidon)
. ACE inhibitor . ACE inhibitor . ACE inhibitor
misalnya Captopril misalnya Captopril misalnya Captopril
untuk pencegahan untuk pencegahan untuk pencegahan
krisis renal skleroderma krisis renal skleroderma krisis renal
. Vasodilator: CCB . Vasodilator: CCB skleroderma
misalnya nifedipin misalnya nifedipin . Vasodilator: CCB
atau PDE-S inhibitor atau PDE-5 inhibitor misalnya nifedipin
misalnya Sildenafil misalnya Sildenafil atau PDE-5 inhibitor
o Pemberian . Pemberian misalnya Sildenafil
glukokortikoid atau glukokortikoid atau . Pemberian
siklofosfamid pada siklofosfamid pada glukokortikoid atau
vaskulitis atau fibrosis vaskulitis atau fibrosis siklofosfamid
paru paru vaskulitis atau
fibrosis paru

Diet Sesuai Kebutuhan Diet Sesuai Kebutuhan Diet Sesuai Kebutuhan


. Edukasi a Edukasi o Edukasi
. Konsultasi nefrologi
bila terjadi krisis renal
. Konsultasikardiologi
bila terjadi hipertensi
pulmonal atau
gangrene digiti
o Konsultasi
pulmonology bila
terjadi fibrosis paru
. Terpenuhinya kriteria . Konsultasi . Keadaan umum
diagnostik sclerosis . Keadaan umum membaik
sistemik membaik
o Pemeriksaan
diagnostik sudah
dilakukan

Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan (Kontrol 'l

minggu)

336
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIAL]S PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT JALAN RAWAT JALAN I

AKTIVITAS/ BULAN 1 BULAN 2 DAN


T!NDAKAN TANGGAL
TANGGAL : ..............
. Status MR lengkap . Status MR lengkap . Status MR lengkap
. Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital

. Pemeriksaan . EKG, saturasi O, . EKG, saturasi O,


laboratorium : Darah . Pemeriksaan . Pemeriksaan
perifer lengkap, laboratorium : Darah laboratorium : Darah
Urinalisa, GDS, SGOT, perifer lengkap, perifer lengkap,
SGPT, LED, CRB Urinalisa, GDS, SGOT, Urinalisa, GDS, SGOT,
Ureum, Kreatinin, SGPT, LED, CRP, SGPT, LED, CRP,
hemostasis Ureum, Kreatinin Ureum, Kreatinin
. Uji fungsi paru setiap 6
bulan
. Ekokardiografi setiap 6
bulan
o Perawatan ulkus atau Perawatan ulkus atau o Perawatan ulkus atau
gangren yang adekuat gangren yang adekuat gangren yang adekuat
. DMARD: Metotrexa untuk DMARD: Metotrexa untuk . DMARD: Metotrexa untuk
manifestasi kulit manifestasi kulit manifestasi kulit
. Kolkisin Kolkisin . Kolkisin
. Pemberian proton pump Pemberian proton pump . Pemberian proton pump
inhibitor seperti inhibitor seperti inhibitor seperti
omeprazol dan obat-obat omeprazol dan obat-obat omeprazol dan obat-obat
prokinetik prokinetik prokinetik
(metoklopramid, (metoklopramid, (metoklopramid,
domperidon) domperidon) domperidon)
. ACE inhibitor misalnya ACE inhibitor misalnya . ACE inhibitor misalnya
Captopril untuk Captopril untuk Captopril untuk
pencegahan krisis renal pencegahan krisis renal pencegahan krisis renal
skleroderma skleroderma skleroderma
. Vasodilator: CCB Vasodilator: CCB . Vasodilator: CCB
misalnya nifedipin atau misalnya nifedipin atau misalnya nifedipin atau
PDE-5 inhibitor PDE-S inhibitor PDE-5 inhibitor
misalnya Sildenafil misalnya Sildenafil misalnya Sildenafil

337
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

o Pemberian . Pemberian . Pemberian


imunosupresan oral imunosupresan oral imunosupresan oral
seperti azatioprin seperti azatioprin seperti azatioprin
pada vaskulitis atau pada vaskulitis atau pada vaskulitis atau
fibrosis paru fibrosis paru fibrosis paru
Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa

Edukasi Edukasi Edukasi

Terpenuhinya kriteria Keluhan membaik Keluhan membaik


diagnostik skeloris
sistemik
Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan

338
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIV!TAS/ HARIl-2 HARI3-7 HAR! S-30
TINDAKAN TANGGAL : .............. TANGGAL : .............. TANGGAL : ..............
. Status MR lengkap . Status MR lengkap . Status MR lengkap
o Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital
o Pemeriksaan status . Pemeriksaan status . Pemeriksaan status
kesadaran kesadaran kesadaran
. Pemeriksaan tanda . Pemeriksaan tanda . Pemeriksaan tanda
vital vital vital
. EKG, saturasi O, . Saturasi Oz . Saturasi Oz
. Pemeriksaan . Pemeriksaan o Pemeriksaan
laboratorium: Darah laboratorium: Darah laboratorium: Darah
perifer lengkap, perifer lengkap, perifer lengkap,
Urinalisa, GDS, SGOT, Urinalisa, GDS, SGOT, Urinalisa, GDS,
SGPT, LED, CRP, SGPT, LED, CRP, SGOT, SGPT, LED,
Ureum, Kreatinin, Ureum, Kreatinin, CRP, Ureum,
HBSAg, Anti HCV hemostasis Kreatinin, hemostasis
hemostasis, kultur bila . Ekokardiografi atau
terdapat pus USG doppler vaskuler
. Pemeriksaan ANA, . Arteriografi
ANA Profile (anti
topo-1 (Scl-70),
antibody antisentromer,
antiSS-A, antiSS-B,
anti RNP)
. Radiologi tangan,
toraks
o Perawatan ulkus atau a Perawatan ulkus atau a Perawatan ulkus atau
gangren yang adekuat gangren yang adekuat gangren yang adekuat
o DMARD: Metotrexa o DMARD: a DMARD:
untuk manifestasi kulit Metotrexatuntuk Metotrexatuntuk
. Kolkisin manifestasi kulit manifestasi kulit
t Kolkisin a Kolkisin

339
BUKU PANDUAN CL'AI'CAL PATHWAY

. Pemberian proton pump . Pemberian proton pump . Pemberian proton


inhibitor seperti inhibitor seperti pump inhibitor seperti
omeprazol dan obat- omeprazol dan obat- omeprazol dan
obat prokinetik obat prokinetik obat-obat prokinetik
(metoklopramid, (metoklopramid, (metoklopramid,
domperidon) domperidon) domperidon)
o ACE inhibitor misalnya . ACE inhibitor misalnya . ACE inhibitor misalnya
Captopril untuk Captopril untuk Captopril untuk
pencegahan krisis renal pencegahan krisis renal pencegahan krisis renal
skleroderma skleroderma skleroderma
. Vasodilator: CCB . Vasodilator: CCB . Vasodilator: CCB
misalnya nifedipin atau misalnya nifedipin atau misalnya nifedipin
PDE-5 inhibitor PDE-5 inhibitor atau PDE-5 inhibitor
misalnya Sildenafil misalnya Sildenafil misalnya Sildenafil
. Pemberian . Terapi antikoagulan . Terapi antikoagulan
imunosupresan oral . Pemberian . Pemberian
seperti azatioprin pada glukokortikoid atau glukokortikoid atau
vaskulitis siklofosfamid pada siklofosfamid pada
. Terapi antikoagulan vaskulitis vaskulitis
. Terapi antikoagulan . Terapi endovaskuler
. Terapi endovaskuler (vascular stent)
(vascular stent) . Bedah vaskular
o Bedah vaskular

Diet Sesuai Kebutuhan Diet Sesuai Kebutuhan Diet Sesuai Kebutuhan

o Edukasi Edukasi o Edukasi


o Konsultasi bedah
vaskuler bila terjadi
gangrene digiti
o Terpenuhinya kriteria . Keadaan umum a Keadaan umum
klinis sclerosis sistemik membaik membaik
dengan penyulit . Nyeri berkurang a Nyeri berkurang
. Pemeriksaan
diagnostik sudah
dilakukan

Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan (Kontrol 1

minggu)

340
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

K DEN
ICD:

RAWATJALAN RAWAT JALAN


AKTIVITAS/ BULANl BULAN2DAN
TINDAKAN TANGGAL:
TANGGAL : ..............

Assessment/ i Status MR lengkap . Status MR lengkap . Status MR lengkap


Penilaian a Tanda vital r Tanda vital . Tanda vital
Awal
a Pemeriksaan EKG, saturasi O, o EKG, saturasi O,
laboratorium : Darah a Pemeriksaan o Pemeriksaan
perifer lengkap, laboratorium : Darah laboratorium : Darah
Urinalisa, GDS, SGOT, perifer lengkap, perifer lengkap,
SGPT, LED, CRB Urinalisa, GDS, SGOT, Urinalisa, GDS, SGOT,
Ureum, Kreatinin, SGPT, LED, CRB Ureum, SGPI, LED, CRB
hemostasls Kreatinin Ureum, Kreatinin
. Uii fungsi paru setiap 6
bulan
I
. Ekokardiografi setiap 6
bulan

. Perawatan ulkus atau . Perawatan ulkus atau o Perawatan ulkus atau


gangren yang adekuat gangren yang adekuat gangren yang adekuat
. DMARD: Metotrexat . DMABD: Metotrexat . DMARD: Metotrexat
untuk manifestasi kulit untuk manifestasi kulit untuk manifestasi kulit
. Kolkisin . Kolkisin . Kolkisin
. Pemberian proton . Pemberian proton pump . Pemberian proton
pump inhibitor seperti inhibitor sepedi pump inhibitor seperti
omeprazol dan obat- omeprazol dan obat- omeprazol dan obat-
obat prokinetik obat prokinetik obat prokinetik
(metoklopramid, (metoklopramid, (metoklopramid,
domperidon) domperidon) domperidon)
. ACE inhibitor misalnya . ACE inhibitor misalnya . ACE inhibitor misalnya
Captopril untuk Captopril untuk Captopril untuk
pencegahan krisis renal pencegahan krisis renal pencegahan krisis renal
skleroderma skleroderma skleroderma

341
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY

. Vasodilator: CCB . Vasodilator: CCB . Vasodilator: CCB


misalnya nifedipin atau misalnya nifedipin atau misalnya nifedipin atau
PDE-5 inhibitor PDE-5 inhibitor PDE-5 inhibitor
misalnya Sildenafil misalnya Sildenafil misalnya Sildenafil
o Pemberian o Pemberian o Pemberian
imunosupresan oral imunosupresan oral imunosupresan oral
seperti azatioprin pada sepedi azatioprin pada seperti azatioprin pada
vaskulitis vaskulitis vaskulitis
. Terapi antikoagulan . Terapi antikoagulan . Terapi antikoagulan

Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa

Edukasi Edukasi Edukasi

Terpenuhinya kriteria . Keluhan membaik o Keluhan membaik


klinis sclerosis sistemik o Luka membaik o Tidak terjadi kekambuhan
dengan penyulit oTidak ada efek samping gangrene
pengobatan o Tidak ada efek samping
pengobatan

Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan

342
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONES]A

. Status MR lengkap . Tanda vital . Tanda vital


. Tanda vital . Penilaian status nyeri . Penilaian status nyeri
. Penilaian status nyeri . Penilaian defisit o Penilaian defisit
o Penilaian defisit neurologis neurologis
neurologis
. Darah rutin, LED, o Darah rutin, LED, GDS, . Darah rutin, LED,
GDS, SGOT, SGPT, SGOT, SGPT, Ur, Cr, GDS, SGOT, SGPT,
Ur, Cr, asam urat asam urat Ur, Cr, asam urat
o Tes Tuberkulin o Tes Tuberkulin . Tes PCR TB
. Bontgen dada dan o Rontgen dada dan tulang . Pemeriksaan
tulang belakang belakang mikrobiologi
o MRI . MRI (pewarnaan BTA,
kultur BTA) dan
patologi anatomi dari
biopsi atau drainase
. Atasi nyeri: . Atasi nyeri: o Atasi nyeri:
- Obat anti inflamasi - Obat anti inflamasi - Obat anti inflamasi
non steroid (OAINS) non steroid (OAINS) non steroid (OAINS)
seperti ibuprofen, seperti ibuprofen, seperti ibuprofen,
naproxen, naproxen, celecoxib, naproxen,
celecoxib, meloxicam, celecoxib,
meloxicam, ketoprofen meloxicam,
ketoprofen - Parasetamol ketoprofen
- Parasetamol - Terapi nyeri neuropati - Parasetamol
- Terapi nyeri Gabapentin, - Terapi nyeri
neuropati: Pregabalin neuropati:
Gabapentin, . Obat anti tuberkulosis Gabapentin,
Pregabalin . Tatalaksanaoperatif: Pregabalin
o Obat anti tuberkulosis debridement atau . Obat anti tuberkulosis
drainase

343
BUKU PANDUAN CL'A"CAI- PATHWAY

Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan

o Edukasi a Edukasi . Edukasi


o Konsultasi dan rawat a Rawat bersama dengan . Rawat bersama dengan
bersama dengan bedah bedah ortopedi atau bedah ortopedi atau
ortopedi atau bedah bedah syaraf bedah syaraf
syaraf o Rawat bersama dengan . Rawat bersama dengan
o Konsultasi neurologi rehabilitasi medik rehabilitasi medik
o Konsultasi dan rawat
bersama dengan
rehabilitasi medik
. Terpenuhinya kriteria . Nyeri Berkurang . Nyeri Berkurang
klinis spondylitis TB . Konsultasi dan rawat . Diagnosis sudah tegak
r Proses konsultasi, bersama sudah berjalan . Tindakan operatif
diagnostik dan . Proses diagnostik sudah dilakukan
persiapan tindakan noninvasive sudah
mulai dilakukan dilakukan
. Persiapan tindakan
sudah lengkap

Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

344
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JALAN
AKTIVITAS/ HARIl-BULANl BULAN 2-5 BULAN 6 DAN

. Status MR lengkap o Tanda vital . Tanda vital


. Tanda vital a Penilaian skala nyeri o Penilaian skala nyeri
. Penilaian skala nyeri

. Pemeriksaan . Pemeriksaan o Pemeriksaan


laboratorium: Darah laboratorium: Darah laboratorium: Darah
perifer lengkap (Hb, Ht, perifer lengkap (Hb, perifer lengkap (Hb,
Leukosit, trombosit), Ht, Leukosit, Ht, Leukosit,
LED, CRP, SGOT, SGPT, trombosit), LED, trombosit), LED, CRP,
Ureum, Creatinin, CRB SGOT, SGPT, SGOT, SGPT, Ureum,
Urinalisa, Feses lengkap Ureum, Creatinin, Creatinin, Urinalisa,
o Pemeriksaan screening Urinalisa, Feses Feses lengkap
memulai DMARD: lengkap . USG atau MRI
HBsAg, Anti HCV, foto . USG atau MRI musculoskeletal
toraks musculoskeletal untuk diagnostik
. Pemeriksaan HLA-B.27 untuk diagnostik entesitis
. Pemeriksaan foto polos entesitis
sendi perifer, vertebra
dan pelvis
r MRI vertebra atau pelvis
E
. USG atau MRI
musculoskeletal untuk
diagnostik entesitis
. OAINS misalnya sodium . OAINS misalnya . OAINS misalnya
diklofenak 25-50 mg sodium diklofenak sodium diklofenak
b.i.d atau t.i.d, 25-50 mg b.i.d atau 25-50 mg b.i.d atau
piroksikam 20 mg od, t.i.d, piroksikam 20 t.l.d, piroksikam 20
meloksikam 7,5-15 mg mg od, meloksikam mg od, meloksikam
o.d. 7,5-15 mg o.d. 7,5-15 mg o.d.
o DMARD tradisional:

345
BUKU PANDU AN CLI N ICAL PATHWAY

. DMARD tradisional: . DMARD tradisional: . DMARD tradisional:


- Metotrexat 7,5 - 25 - MetotrexatT,5 - 25 - Metotrexal T ,5 -
mg/minggu disertai mg/minggu disertai 25 mg/minggu
suplementasi asam suplementasi asam disertai
folat folat suplementasi asam
- Sulfasalazin 2-3 gl - Sulfasalazin 2-3 g/ folat
per hari per hari - Sulfasalazin 2-3 g/
. DMARD biologis (Anti o DMARD biologis (Anti per hari
TNF) TND . DMARD biologis (Anti
rNF)
Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa
. Edukasi . Edukasi o Edukasi
. KonsultasiDermatologi . Konsultasirehabilitasi o Konsultasirehabilitasi
bila terdapat psoriasis medis medis
. Konsultasi Oftalmologi
bila terdapat uveitis
. Konsultasi
Gastroenterologi bila
terdapat IBD
. Konsultasi rehabilitasi
medis
. Terpenuhinyakriteria . Keluhan Berkurang . Keluhan Berkurang
diagnosis . Nyeri Membaik . Nyeri Membaik
spondiloartropati o Aktivitas penyakit o Aktivitas penyakit
menurut ASAS berkurang rendah
Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan
. Untuk diagnosis atau . Untuk diagnosis atau . Untuk diagnosis atau
pemberian DMARD pemberian DMARD pemberian DMARD
biologis dilakukan di biologis dilakukan di biologis dilakukan di
fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 3. kesehatan tingkat 3. kesehatan tingkat 3.
. Untuk pengobatan . Untuk pengobatan . Untuk pengobatan
rutin dapat dilakukan di rutin dapat dilakukan di rutin dapat dilakukan
fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan di fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 2 kesehatan tk. 2 atau 3; kesehatan tingkat 2
atau 3; bila pasien bila pasien menjalani atau 3; bila pasien
menjalani pengobatan pengobatan di fasilitas menjalani pengobatan
di fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 2, tingkat 2, setiap 6 kesehatan tingkat 2,
setiap 6 bulan harus bulan harus dilakukan setiap 6 bulan harus
dilakukan evaluasi di evaluasi di fasilitas dilakukan evaluasi di
fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 3. tingkat 3. kesehatan tingkat 3.

346
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN


AKTIVITAS/ HARI 1 (POLTKLTNTK) BULAN 1-3 BULAN 4
TINDAKAN TANGGAL : .............. TANGGAL : .............. TANGGAL
o Status MR lengkap . Tanda vital . Tanda vital
o Tanda vital o Penilaian skala nyeri o Penilaian skala nyeri
o Penilaian skala nyeri
o Darah rutin, ESR, . USG muskuloskeletal a USG muskuloskeletal
o Rontgen . MRI a MRI
a USG muskuloskeletal
o MRI
o Atasi nyeri: o Atasi nyeri: . Atasi nyeri:
- Obat anti inflamasi - Obat anti inflamasi - Obat anti inflamasi
non steroid (OAINS) non steroid non steroid (OAINS)
seperti ibuprofen (OAINS)seperti seperti ibuprofen
3x400-800m9, ibuprofen 3x400- 3x400-800m9,
naproxen 2x25O- 800m9, naproxen naproxen 2x25O-
500m9, celecoxib 2x250-500m9, 500m9, celecoxib
2x1 00-200m9, celecoxib 2x1 00- 2x1 00-200m9,
meloxicam 7,5-15 200m9, meloxicam 7,5-15
mg, ketoprofen meloxicam 7,5-15 mg, ketoprofen
3x75mg, diklofenak mg, ketoprofen 3x75mg, diklofenak
2-3 x 25-50 mg 3x75mg, 2-3 x 25-50 mg
- lnjeksi peritendon: diklofenak 2-3 x - lnjeksi peritendon:
- Kortikosteroid 25-50 mg o Kortikosteroid
injeksi seperti injeksi seperli
dexamethasone dexamethasone
acetate 0,2-6m9, acetate 0,2-6m9,
hydrocortisone hydrocortisone
acetate 2O-2OOmg, acetate 20-200m9,
methylprednisolone methylprednisolone
acetate 40-120m9. acetate 40-120m9.
- lnjeksi lidokain o lnjeksi lidokain

347
BUKU PANDUAN CI-'A"CAL PATHWAY

Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa


. Edukasi . Edukasi a Edukasi
. Konsultasirehabilitasi o Konsultasirehabilitasi o Konsultasi rehabilitasi
medis medis medis
o Konsultasi bedah
ortopedi bila perlu
o Terpenuhinya kriteria a Keluhan berkurang a Keluhan berkurang
klinis tendinitis
o Rawat jalan di fasilitas . Rawat jalan di fasilitas . Rawat jalan di fasilitas
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
tingkat 1, 2, atau 3 tingkat 1, 2, alau 3 tingkat 1, 2, alau 3
. Bila pasien . Bila pasien . Bila pasien
memerlukan pemberian memerlukan pemberian memerlukan pemberian
terapi injeksi dilakukan terapi injeksi dilakukan terapi injeksi dilakukan
di fasilitas pelayan di fasilitas pelayan di fasilitas pelayan
kesehatan tingkat 2 kesehatan tingkat 2 kesehatan tingkat 2
atau 3 atau 3 atau 3

348
TROPIK NFEKS
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKTT DALAM INDONESIA

HARI KE-l
TANGGAL : ..............
o Status MR lengkap a Tanda Vital a Tanda Vital o Tanda Vital
. Tanda vital

. Darah perifer a Darah perifer . Darah perifer o Darah perifer


lengkap, gula lengkap, tes lengkap, tes lengkap, fungsi
darah, tes fungsi fungsi hati fungsi hati hati serial bila
hati(Albumin, . Tes Dengue diperlukan
scor, SGPT), Blot ulang bila
ureum, creatinine, diperlukan
elektrolit, gula
darah sewaktu
o CRP atau Hs-CRP
. Urine lengkap
. Tes NSl (bila
awitan demam < 3
hari) atau dengue
blot lgG,lgM (bila
awitan >5 hari)
. Widal, lglVl
Salmonella,
malaria lCT, bila
gejala klinis
meragukan

349
BUKU PANDUAN CL'A"CAL PATHWAY

o Memberikan 02 o Memberikan 02 . Memberikan 02 . Memberikan 02


mulai 2-4 lUmenit, mulai 2-4 lVmenit, mulai 2-4 lVmenit, mulai 2-4ltl
disesuaikan disesuaikan disesuaikan menit,
dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi disesuaikan
O, (Pemberian O, (Pemberian O, (Pemberian dengan saturasi
oksigen oksigen oksigen O, (Pemberian
disesuaikan disesuaikan disesuaikan oksigen
indikasi klinis indikasi klinis indikasi klinis disesuaikan
medis) medis) medis) indikasi klinis
. Pemasangan o Memeriksa alat o Memeriksa alat medis)
akses vena medik yang medik yang o Memeriksa alat
o Antipiretik: terpasang di terpasang di medic yang
parasetamol bila tubuh pasien tubuh pasien terpasang di
demam (akses intravena, (akses intravena, tubuh pasien
. Simptomatis: kateter urine, dll). kateter urine, dll). (akses intravena,
(Ppi, sukralfat, Nilai diuresis. Nilai diuresis. kateter urine,
ondansetron, dan . Antipiretik: o Antipiretik: dll). Nilai
lainnya sesuai parasetamol bila parasetamol bila diuresis.
indikasi) demam demam o Simptomatis
. Pemberian cairan . Simptomatis o Simptomatis . Antipiretik:
kristaloid sesuai . Medikamentosa o Medikamentosa parasetamol bila
rumus: suportif lainnya suporlif lainnya demam
1500 + {20x(BB dilanjutkan dilanjutkan . Medikamentosa
dalam kg - 20)) . Pemberian cairan . Pemberian cairan suportif lainnya
atau antara 2000 kristaloid sesuai kristaloid sesuai dilanjutkan
cc-3OOO cc/24 rUMUS: rUMUS:
jam 500 + {20x(BB 1500 + {20x(BB
o Evaluasi:Hb dan dalam kg - 20)) dalam kg - 20))
Ht tiap 12-24 iam atau antara 2000 atau antara 2000
. Bila Ht meningkat cc-300O cc/24 cc-3OOO cc/24
10-2O%o dan jam jam
trombosit < r Evaluasi:Hb dan o Evaluasi:Hb dan
.t00.000, jumlah
Ht tiap 24 jam Ht tiap 24 jam
pemberian cairan
tetap sesuai
rumus diatas,
namun
pemantauan Hb
dan Ht dilakukan
tiap 12 jam

350
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Bila Ht . Bila Hb . Bila Hb . Hitung hari


meninngkat > meningkat meningkat awitan demam,
2Oo/o dan 10-20o/o dan 10-2O%o dan klinis dan
trombosit < trombosit < trombosit < laboratorium
100.000, maka 100.000, jumlah 100.000, jumlah pasien. Bila fase
pemberian cairan pemberian pemberian cairan kritis sudah
sesuai protocol cairan tetap tetap sesuai terlewati cairan
penatalaksanaan sesuar rumus rumus diatas, diturunkan
dengan diatas, namun namun sesuai
peningkatan Ht > pemantauan Hb pemantauan Hb perhitungan
2O%o dengan dan Ht dilakukan dan Ht dilakukan kebutuhan
Pertimbangan tiap 12 jam tiap 12 jam dasar/
kombinasi koloid o Bila Hb o Bila Hb maintenans
gelatin/500-1000 meninngkat > meninngkat >
cc/24 jam 2Oo/o dan 20%o dan
o Bila Ht tetap trombosit < trombosit <
meningkat, 100.000, maka 100.000, maka
masuk protokol pemberian pemberian cairan
DSS cairan sesuai sesuai protocol
protocol penatalaksanaan
penatalaksanaan dengan
dengan peningkatan Ht >
peningkatan Ht 20o/o dengan
> 20o/o dengan Pertimbangan
Pertimbangan kombinasi koloid
kombinasi koloid gelatin/500-1000
gelatin/500-1000 cc/24 jam
cc/24 jam . Bila Ht tetap
. Bila Ht tetap meningkat,
meningkat, masuk protokol
masuk protokol DSS
DSS . Hitung hari
awitan demam,
klinis dan
laboratorium
pasien. Bila fase
kritis sudah
terlewati cairan
diturunkan sesuai
perhitungan
kebutuhan dasar/
maintenans

351
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY

Lunak Lunak Bertahap ke diet Diet biasa


biasa
. Edukasi Edukasi Edukasi
. Pengkajian
komplikasi:
- Dengue Shock
Syndrome
(DSS)
- DIC
- Sepsis

SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan


Penyakit Tropik dan Penyakit Tropik Penyakit Tropik dan
lnfeksi dan lnfeksi lnfeksi

Tegaknya Demam turun


diagnosis DFl . Hemodinamik
DHF diantaranya stabil ada
memenuhi kriteria: . Monitoring o lntake baik
o Demam atau tanda-tanda
riwayat demam perdarahan
akut, antara 2-7 . Pengkajian risiko
hari, biasanya infeksi
bifasik. nosokomial
. Terdapat minimal
satu dari
manifestasi
perdarahan
. Trombositopenia
(umlah trombosit
<'100.000/ml).
Terdapat minimal
satu tanda-tanda
plasma leakage

Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat jalan

352
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ O-30 MENIT 30 MENIT-2 JAM 2-4 JAM
TINDAKAN TANGGAL : ............. TANGGAL : ............. TANGGAL : ............
. Status MR lengkap a Tanda Vital . Tanda Vital
. Tanda vital

. Darah perifer lengkap, apusan a lgM Leptospira, . Darah perifer


darah tepi, golongan darah, gula Malaria lengkap, gula
darah, hemostasis (PT, aPTT, mikroskopik dan darah,
Fibrinogen, d-Dimer) analisis gas ICT malaria, hemostasis,
darah, elektrolit (Na/l(Cl), Widaldan lgM analisis gas
ureum, kreatinin, tes fungsi hati Salmonella, darah, elektrolit,
(SGOT, SGPT), albumin procalcitonin bila ureum, kreatinin,
o Urine lengkap klinis meragukan/ tes fungsi hati,
. Tes NS1 bila onset demam < 3 sesuai indikasi . lgM Leptospira,
hari, dengue blot lgG,lgM Malaria
dengue mikroskopik dan
. Rontgen thorax (AP/lateral) ICT malaria,
. USG abdomen Widaldan lgM
. Hs-CRP/CRP Salmonella,
. lgM Leptospira, Malaria procalcitonin bila
mikroskopik dan ICT malaria, klinis meragukan/
Widal dan lgM Salmonella, sesuai indikasi
procalcitonin bila klinis
meragukan/sesuai indikasi
. Memberikan 02 mulai 2-4 lt/ . Memberikan 02 e Memberikan 02
menit, disesuaikan dengan mulai 2-4 lVmenit, mulai 2-4 lVmenit,
saturasi O, (pemberian oksigen disesuaikan disesuaikan
disesuaikan indikasi klinis medis) dengan saturasi dengan saturasi
. Pemasangan akses vena 2 jalur O, (Pemberian O, (Pemberian
. Pasang NGT (bila pasien tidak oksigen oksigen
sadar atau terjadi komplikasi disesuaikan disesuaikan
pankreatitis) indikasi klinis indikasi klinis
medis) medis)

353
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

. Pasang CVC, ukur CVP . Memeriksa alat medik o Memeriksa alat medik
. lntubasi dan ventilator yang terpasang di tubuh yang terpasang di
sesuai indikasi pasien (akses intravena, tubuh pasien (akses
. Pemasangan kateter kateter urine, dll). Nilai intravena, kateter
unn urine output. urine, dll). Nilai urine
. Kaii urine output . Memasang bedside output
. Memasang bedside monitor kontinu o Memasang bedside
monitor kontinu o Antipiretik: parasetamol monitor kontinu
o Antipiretik: bila demam . Antipiretik:
parasetamol bila . Simptomatis parasetamol bila
demam . Jika kondisi demam
. Ppi, sukralfat, hemodinamik stabil, . Simptomatis
ondansetron injeksi pemberian cairanTml/ o Jika kondisi
. Fase awal: Cairan kgBB/jam dievaluasi hemodinamik stabil,
kristaloid diguyur 60-120 menit. Jika pemberian cairan
sebanyak 1O-2O mll kondisi hemodinamik 5ml/kgBB/jam
kgBB, dievaluasi stabil, cairan dikurangi dievaluasi 60-120
setelah 15-30 menit menjadi5 ml/kgBB/jam. menit. Jika kondisi
. Evaluasi: jika TD . Jika fase awal syok hemodinamik stabil,
sistolik > 100 mmHg, belum teratasi: berikan cairan dikurangi
Tekanan nadi > 20 kristaloid 20-30 ml/kgBB, menjadi3 ml/kgBB/
mmHg, nadi < 100x/ evaluasi setelah 20-30 jam.
menit dan adekuat, menit . Jika tidak stabil,
akral hangat, kulit tidak . Bila belum teratasi dan lanjutkan resusitasi
pucat, diuresis: 0,5-1 hematokrit meningkat: cairan melanjutkan
ml/kgBB/jam, maka berikan koloid 1O-2O ml/ langkah terakhir yg
cairan kurangi menjadi kgBB tetes cepat 10-15 dijalankan di jam
7ml/kgBB/jam menit. Namun bila sebelumnya
hematokrit turun: berikan . Bila ada indikasi
darah 't0ml/kgBB dan (misal perdarahan
dapat diulangi sesuai masif, perdarahan
kebutuhan tidak terkontrol) dapat
o Bila dengan koloid syok diberikan PRC, FFP,
masih belum teratasi: kriopresipitat, TC
pasang kateter vena (sesuai indikasi)
sentral dan berikan
koloid sampai dengan 30
ml/kgBB (maksimal 1-1 ,5
liter/hari dgn sasaran
tekanan vena sentral
'15-18 cmH20

354
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

a Bila kondisi belum teratasi,


pertimbangkan untuk melakukan
koreksi pada gangguan asam
basa, elektrolit, hipoglikemmia,
anemia, KlD, infeksi sekunder
a Bila tekanan vena sentral sudah
sesuai target namun syok belum
teratasi maka dapat diberikan
inotropi k atau vasopressor
a Pemberian inotropik ato vasoaktif,
keadaan pasien harus euvolemik
dulu.
- Dopamine: Smg/kgBB/mnt
dititrasikan sampai 10 mg/
kgBB/mnt dgn sasaran MAP >
60 mmHg
- Jika IVAP tetap < 60mmHg:
dopamine stop, ganti dengan
dobutamin: 5 pg/kgBB/mnt
dikombinasikan dgn
norepinephrine 0,05-0,1 pg/
kgBB/mntdan dapat dititrasikan
hingga dobutamin: 20 1tg/kgBB/
mnt dan norepinephrine
dititrasikan kenaikannya o,o1
;rglkgBB/mnt hingga dosis
norepinephrinel pglkgBB/mnt
- Jika MAP tetap < 60 mmHg,
maka regimen diganti dgn
epinephrine 0,'l pg/kgBB/mnt
dititrasikan setiap 0,1 1tg/kgBB/
mnt hingga 2 pglkgBB/mnt
a Bila ada indikasi (misal perdarahan
masif, perdarahan tidak terkontrol)
dapat diberikan PRC, FFE
kriopresipitat, TC (sesuai indikasi)

Puasa atau diet Puasa atau diet enteral per NGT Puasa atau diet enteral
enteral per NGT per NGT

355
BUKU PANDUAN CI-'A"CAI- PATHWAY

Puasa atau diet enteral per Puasa atau diet enteral


NGT per NGT
. Edukasi . Edukasi
a . Pengkajiankomplikasi
DC - DIC
Sepsis - Sepsis

. SpPD, Konsultan . SpPD, Konsultan . SpPD, Konsultan


Penyakit Tropik dan Penyakit Tropik dan Penyakit Tropik dan
lnfeksi lnfeksi lnfeksi
r Anestesi/lntensivist o Anestesi/lntensivist . Anestesi/lntensivist
Tegaknya diagnosis Tegaknya diagnosis o Hemodinamik mulai
DF/DHF diantaranya DF/DHF diantaranya stabil untuk transfer
memenuhi kriteria : memenuhi kriteria : ke ruang ICU
o Demam atau riwayat o Demam atau riwayat . Monitoring kadar
demam akut, antara 2-7 demam akut, anlara2-7 hemoglobin,
hari, biasanya bifasik. hari, biasanya bifasik. hamatokrit, jumlah
. Terdapat minimal satu . Terdapat minimal satu trombosit, tanda-
dari manifestasi dari manifestasi tanda perdarahan
perdarahan perdarahan o Usahakan diuresis
o Trombositopenia fiumlah . Trombositopenia (iumlah 0,5-1 ml/kgBB/jam
trombosit < 1 00.000/ml). trombosit < 1 00.000/ml). . Cegah komplikasi
. Terdapat minimal satu . Terdapat minimal satu
tanda-tanda plasma tanda-tanda plasma
leakage (kebocoran leakage (kebocoran
plasma) plasma)

Dengan ditambah bukti Dengan ditambah bukti


adanya kegagalan sirkulasi adanya kegagalan sirkulasi
seperti : seperti:
- Nadi lemah dan cepat - Nadi lemah dan cepat
- Tekanan nadi sempit - Tekanan nadi sempit
(< 20 mmHg) (< 20 mmHg)
Atau adanya Atau adanya
manifestasi: manifestasi:
- Hipotensi - Hipotensi
- Akral dingin, lembab - Akral dingin, lembab
dan gelisah dan gelisah

Bawat ICU Rawat ICU Rawat ICU

356
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT INAP BAWAT INAP


Aktivitas/ HARIKE 1-2 HAR! KE 3.10
Tindakan TANGGAL:

Tanda Vital Tanda Vital

. Darah perifer lengkap, apusan darah . Darah perifer lengkap, apusan darah
tepi, golongan darah, gula darah, tepi, golongan darah, gula darah,
hemostasis, analisis gas darah, hemostasis, analisis gas darah,
elektrolit, ureum, kreatinin, tes elektrolit, ureum, kreatinin, tes
fungsi hati, protein, albumin fungsi hati, protein, albumin
. Urine lengkap . Urine lengkap
. Tes serologi dengue virus . Tes serologi dengue virus
. Rontgen thorax . Rontgen thorax
. USG abdomen . USG abdomen
. Memberikan 02 mulai 2-4 lVmenit, a Memberikan 02 mulai 2-4 lUmenit,
disesuaikan dengan saturasi O, disesuaikan dengan saturasi O,
. Memeriksa alat medik yang a Memeriksa alat medik yang
terpasang di tubuh pasien (akses terpasang di tubuh pasien (akses
intravena, kateter urine, dll). Nilai intravena, kateter urine, dll). Nilai
diuresis diuresis. Ganti kateter urine pada
. Memasang bedside monitor kontinu hari ke-5 atau aff jika sudah tidak
. Antipiretik: parasetamol bila demam diperlukan
. Medikamentosa lainnya diberikan a Memasang bedside monitor kontinu
sesuai indikasi a Antipiretik: parasetamol bila demam
. Simptomatis a tt/edikamentosa lainnya diberikan
. Evaluasi pemberian cairan pasien, sesuai indikasi
Jika masih diberikan kristaloid 5 ml/ a Simptomatis
kgBB/jam, evaluasi ulang tanda- o Evaluasi pemberian cairan pasien.
tanda hemodinamik. Evaluasi Jika dengan pemberian cairan 3 ml/
60-120 menit. Jika hemodinamik kgBB/jam selama evaluasi 24-48
stabil, kurangi cairan menjadi 3 ml/ jam kondisi hemodinamik stabil,
kgBB/jam diuresis cukup, maka cairan dapat
. Evaluasi 24-48 jam: Jika kondisi dihentikan
hemodinamik stabil, diuresis cukup,
maka cairan dihentikan.

Puasa atau diet enteral per NGT Lunak

357
BUKU PANDUAN CT'A/'CAL PATHWAY

r Edukasi Edukasi
. Pengkajian komplikasi:
- DIC
- Sepsis

SpPD, Konsultan Penyakit Tropik dan SpPD, Konsultan Penyakit Tropik dan
lnfeksi lnfeksi
Anestesi/ lntensivist Anestesi/ lntensivist
. Hemodinamik stabil untuk transfer ke . Hemodinamik stabil
ruang ICU . Perbaikan dari kualitas kesadaran
. Monitoring kadar hemoglobin, . Monitoring tanda syok berulang,
hamatokrit, jumlah trombosit, perdarahan
tanda-tanda perdarahan . Cegah komplikasi
. Usahakan diuresis : 0,5-1 ml/kgBB/ o Pengkajian risiko infeksi nosokomial
jam
. Cegah komplikasi
o Rawat ICU . Rawat lCU, pindah rawat inap biasa
bila kondisi klinis sudah
memungkinkan
. Rawat Jalan

358
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALTS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARIKE-1 HARI KE-2 HARI KE 3-5 HARI KE 6-14
T!NDAKAN TANGGAL: TANGGAL:............. TANGGAL:............ TANGGAL
. Status MR a Tanda Vital o Tanda Vital . Tanda Vital
lengkap
. tanda vital
. Sesuai o Sesuai . Sesuai a Melengkapi
mikroorganisme mikroorganisme mikroorganisme diagnostik
dan organ terkait dan organ terkait dan organ terkait yang belum
. DPL, gambaran o Mikrobiologi, . Mikrobiologi, dilakukan
darah tepi, imunologi imunologi
Ureum, . Serologi jamur, . Serologi jamur,
creatinine, ADA ADA
SGOT/SGPT, . USG Abdomen, . USG Abdomen,
albumin, Gula ekokardiografi ekokardiografi
darah sewaktu [rTE, TEE) grrE, TEE)
. Widal, lgM . CT scan Toraks- . CT-scan Toraks-
Salmonella Abdomen, Cf Abdomen,
. Malaria lCT, scan Head-Neck CT-Scan
mikrospkopik . Bone, Tyroid Head-Neck
malaria scan c Bone, Tyroid
. LDH, PSA pada . Angiografi, scan
pria, ANA, anti limfografi . Angiografi,
ds-DNA, C3,C4, o Gastroendoskopi, limfografi
Ferritin Kolonoskopi o Gastroendoskopi,
o Rontgent Thorax . FNAB/Biopsi Kolonoskopi
PA, Top lordotik kelenjar getah . FNAB/Biopsi
. Sputum BTA 3x, bening sesuai kelenjar getah
mantoux test, indikasi klinis bening
Sputum Jamur o Tindakan bedah
o Urinalisa percobaan
. EKG (laparotomi
percobaan)
o Uji pengobatan

359
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY

Treatmentl o Memberikan 02 o Memberikan 02 . Memberikan 02 o Memberikan 02


Medikasi mulai 2-4lU mulai 2-4ll/ mulai 2-4lU mulai 2-4lt/
menit, menit, menit, menit,
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi
O, (Pemberian O, (pemberian O, (Pemberian O, (Pemberian
oksigen oksigen oksigen oksigen
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
indikasi klinis indikasi klinis indikasi klinis indikasi klinis
medis) medis) medis) medis)
. Pemasangan . Memeriksa alat . Memeriksa alat r Memeriksa alat
akses vena medik yang medik yang medik yang
o Simptomatis terpasang di terpasang di terpasang di
. Antipiretik: tubuh pasien tubuh pasien tubuh pasien
parasetamol bila (akses (akses intravena, (akses
demam intravena, kateter urine, intravena,
. Tata laksana kateter urine, dll). Nilai kateter urine,
empirik dll). Nilai diuresis. dll). Nilai
diuresis. . Simptomatis diuresis.
. Simptomatis . Antipiretik: . Simptomatis
. Antipiretik: parasetamol bila . Antipiretik:
parasetamol bila demam parasetamol bila
demam . Tata laksana demam
. Tata laksana empirik . Tata laksana
empirik empirik
Diet Lunak Lunak Bertahap ke diet Diet biasa
biasa
Penyuluhan . Edukasi a Edukasi o Edukasi . Rencana
kepulangan
. Rencana kontrol
post rawat inap
. SPPD,
' SPPD, . SpPD, Konsultan . SpPD,
Konsultan Konsultan Penyakit Tropik Konsultan
Penyakit Tropik Penyakit Tropik dan lnfeksi Penyakit Tropik
dan lnfeksi dan lnfeksi o Konsultasi lain dan lnfeksi
. Konsultasi lain o Konsultasi lain menyesuaikan . Konsultasi lain
menyesuaikan menyesuaikan kasus menyesuaikan
kasus kasus kasus

360
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Terlaksananya . Terlaksananya a Demam turun o Demam turun


pemeriksaan pemeriksaan a Hemodinamik . Hemodinamik
diagnosis diagnosis stabil stabil
etiologi etiologi a Pengkajian risiko . lntake baik
infeksi
nosokomial

Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

361
BUKU PANDUAN CI-'A/'CAI- PATHWAY

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI KE-1 HARI KE-2 HARI KE 3.5 HAR! KE 6-10
TINDAKAN TANGGAL: ............ TANGGAL:........... TANGGAL:........... TANGGAL:.........

Status MR lengkap Tanda Vital Tanda Vital Tanda Vital


Tanda vital
Awal
. Darah perifer . Darah perifer . Darah perifer . Darah perifer
lengkap, hitung lengkap, hitung lengkap, hitung lengkap
jenis leukosit, jenis leukosit, jenis leukosit, . Tes fungsi hati
LED, tes fungsi LED, tes fungsi LED, tes fungsi
hati(SGOT/ hati, ureum, hati, elektrolit,
SGPI, albumin, kreatinin, ureum,
elektrolit, ureum, amilase, lipase kreatinin,
kreatinin, amilase, lipase
amilase, lipase,
analisa gas
darah, Gula
darah sewaktu
. Urine lengkap
. lgM Leptospira
. pemeriksaan
langsung urin
atau darah
dengan
mikroskop
lapang gelap.
. Serologi
leptospira: MAT
(Microscopic as
agglutination
Iest)

362
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o Memberikan 02 o Memberikan 02 . Memberikan 02 o Memberikan 02


mulai 2-4ltl mulai 2-4lll mulai2-4lt/ mulai 2-4lt/
menit, menit, menit, menit,
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi
O, (Pemberian O, (Pemberian O, (Pemberian O, (Pemberian
oksigen oksigen oksigen oksigen
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
indikasi klinis indikasi klinis indikasi klinis indikasi klinis
medis) medis) medis) medis)
. Pemasangan o Memeriksa alat . Memeriksa alat . Memeriksa alat
akses vena medik yang medik yang medik yang
. Pasang CVC terpasang di terpasang di terpasang di
dan ukur CVP tubuh pasien tubuh pasien tubuh pasien
. lntubasi dengan (akses (akses (akses
ventilator sesuai intravena, intravena, intravena,
indikasi kateter urine, kateter urine, kateter urine,
. NGT bila pasien dll). Nilai dll). Nilai dll). Nilai
tidak sadar diuresis. diuresis. diuresis.
. Simptomatis . Simptomatis o Simptomatis o Simptomatis
. Antipiretik: o Antipiretik: . Antipiretik: . Antipiretik:
parasetamol bila parasetamol bila parasetamol bila parasetamol bila
demam demam demam demam
. Atasi keadaan o Atasi keadaan o Atasi keadaan . Leptospirosis
dehidrasi, dehidrasi, dehidrasi, sedang / berat:
hipotensi, hipotensi, hipotensi, - Penisillin G
perdarahan dan perdarahan dan perdarahan dan 1,5 juta unit /
gagal ginjal jika gagal ginjaljika gagal ginjal jika 6 jam (i.v)
ada ada ada - Ceftriaxone 1

. Leptospirosis o Leptospirosis . Leptospirosis x 2 gram iv


sedang / berat: sedang / berat: sedang / beral'.
- Penisillin G - Penisillin G - Penisillin G
',l,5 juta unit / 1,5 juta unit / 1,5 juta unit /
6 jam (i.v) 6 jam (i.v) 6 jam (i.v)
- Ceftriaxone - Ceftriaxone 1 - Ceftriaxone 1

lx2gramiv x 2 gram iv x 2 gram iv

Lunak Lunak Bertahap ke diet Diet biasa


biasa

Edukasi Edukasi Edukasi a Rencana


kepulangan
a Rencana kontrol
post rawat inap

363
BUKU PANDUAN CL"V'CAT PATHWAY

SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan


Penyakit Tropik dan Penyakit Tropik Penyakit Tropik Penyakit Tropik
lnfeksi dan lnfeksi dan lnfeksi dan lnfeksi
. Tegaknya . Demam turun o Demam turun . Kesadaran baik
diagnosis . Hemodinamik . Hemodinamik . Demam tidak
berdasarkan stabil stabil ada
anamnesis dan o Monitoring . Monitoring o lntake baik
pemeriksaan tingkat tingkat
fisik yang kesadaran, kesadaran,
mendukung. tanda-tanda tanda-tanda
- Didapatkan perdarahan perdarahan
diagnosis o Penilaian risiko
definitif dari infeksi
pemeriksaan nosokomial
penunlang
Rencana
Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

364
PERHlMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

10 Hari

. Status MR lengkap a Tanda Vital a Tanda Vital


. Tanda vital

. Darah perifer lengkap, . Darah perifer lengkap, o Darah perifer lengkap,


gambaran darah tepi, gambaran darah tepi, gambaran darah tepi,
gula darah sewaktu, gula darah sewaktu, gula darah sewaktu,
hemostasis (PT, aPTT, hemostasis (sesuai hemostasis (sesuai
fibrinogen, d-Dimer) indikasi) indikasi)
. Tes fungsi hati . Tes fungsi hati, ureum, . Tes fungsi hati,
(SGOT,SGPT, Albumin, creatinin, protein total, ureum, creatinin,
globulin), bilirubin total/ albumin, globulin, protein total, albumin,
direk/indirek, ureum, elektrolit, analisis gas globulin, elektrolit,
creatinin, protein total, darah, calcium, analisis gas darah,
albumin, globulin, bi lirubin total/direk/ calcium, bilirubin
elektrolit, analisis gas indirek (sesuai indikasi) total/direk/indirek
darah, kalsium . Pemeriksaan preparat (sesuai indikasi)
. Pemeriksaan preparat darah tebal dan tipis . Urin lengkap (sesuai
darah tebal dan tipis malaria, hitung jumlah indikasi)
malaria, hitung jumlah parasit (hari 2, hari3) . EKG (sesuai indikasi)
parasit (hari 1), kultur . Rontgen toraks
darah (sesuai indikasi)
. Serologi malaria o Pemeriksaan preparat
. Urin lengkap darah tebal dan tipis
. EKG malaria, hitung jumlah
o Rontgen toraks parasit (hari 7)
o Memberikan 02 mulai . Memberikan 02 mulai o Memberikan 02 mulai
2-4 lUmenit, disesuai- 2-4 lVmenit, disesuai- 2-4 lVmenit, disesuai-
kan dengan saturasi O, kan dengan saturasi O, kan dengan saturasi
(pemberian oksigen (pemberian oksigen O, (pemberian oksigen
disesuaikan indikasi disesuaikan indikasi disesuaikan indikasi
klinis medis) klinis medis) klinis medis)

365
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY

Treotment/ . lntubasi dan ventilator . Memeriksa alat medik o Memeriksa alat medik
Medikasi yang terpasang di
bila terdapat ARDS dan yang terpasang di
gagal napas tubuh pasien (akses tubuh pasien (akses
. Pemasangan akses vena intravena, kateter intravena, kateter
2 jalur: rehidrasi, atasi urine, dll). Nilai urine, dll). NilaiCVP
hipovolemia penggunaan ventilator dan diuresis. Ganti
. NGT (bila pasien tidak dan Nilai CVP (target kateter urine pada hari
sadar) 8-12 mmHg)bila ke-5 atau aff jika
. Pasang CVC, untuk jalur terpasang. Nilai sudah tidak diperlukan
iv besar dan ukur CVP diuresis. . Memasang bedside
(sesuai indikasi) . Memasang bedside monitor kontinu
. Pemasangan kateter monitor kontinu . PengobatanSupportif:
urine, kaji urine output. . PengobatanSupportif: - Antipiretik
. Memasang bedside - Jika suhu 2 40'C, parasetamol 15 mg/
monitor kontinu antipiretik kgBB/kali tiap 4
. PengobatanSupportif: parasetamol 15 mg/ Jam
- Jika suhu 2 40"C, kgBB/kalitiap 4 - Pada keadaan
anti piretik parasetamol Jam asidosis, perbaiki
15 mg/kgBB/kali tiap - Bila anemia Hb < 5 kondisi anemia
4 jam g/dl atau Hl < 15Yo, terlebih dahulu
- Bila anemia Hb < 5 g/ beri transfuse darah sebelum
dl atau Ht<15%, beri - Pada keadaan memberikan
transfusi darah asidosis, perbaiki koreksi bikarbonat
- Pada keadaan kondisi anemia - Medikamentosa lain
asidosis, perbaiki terlebih dahulu diberikan sesuai
kondisi anemia sebelum indikasi
terlebih dahulu memberikan o Pengobatan spesifik:
sebelum memberikan koreksi bikarbonat. Artemisin:
koreksi bikarbonat. Siapkan topangan Artesunate: 2,4 mgl
Siapkan topangan dialysis bila kgBB lV tiap 24 jam
dialysis bila terdapat terdapat gagal sampai penderita
gagal ginjal akut yang ginjal akut yang sadar dan dapat
berat berat minum obat
- Kejang diberi - Kejang diberi dilanjutkan dengan
diazepam 10-20 mg lV diazepam 10-20 mg obat oral kombinasi
pelan, atau lV pelan, atau (ACr)
phenobarbital 100m9 phenobarbital
lM / kali (dewasa)2xl 100m9 lM / kali
hari (dewasa) 2x/hari

366
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Pengobatan spesifik: o Pengobatan spesifik: - Kuinin HCI 25o/o:


Artemisin: Ademisin: 1Omg/kgBB
- Artesunate:2,4 mg/ - Artesunate'.2,4 mg/ dilarutkan dalam
kgBB lV kemudian kgBB lV liap 24 jam 200 ml dextrose
dilanjutkan dijam ke- sampai penderita 5%o dalam 4 jam
12 dan jam ke-24 sadar dan dapat tiap 8 jam. Apabila
- Kuinin HCI 25%o: minum obat penderita sudah
loading dose 20 mg/ dilanjutkan dengan sadar dan dapat
kgBB dalam 100- obat oral kombinasi minum obat, dapat
200cc cairan - Kuinin HCI 25o/o: diberikan peroral
Dextrose 5% (NaCl 10mg/kgBB kuinin 10 mg/kgBB
0,9%) selama 4 jam, dilarutkan dalam 200 3x/hari selama 7
dan dilanjutkan ml dextrose 5% hari
dengan 1Omg/kgBB dalam 4 jam tiap 8 - Transfusi ganti
dilarutkan dalam 200 jam. Apabila (Exchange
ml dextrose 5% penderita sudah Transfusion): jika
dalam 4 jam. sadar dan dapat perlu
Selanjutnya diberikan minum obat, dapat . Pengobatan
dengan dosis dan diberikan peroral komplikasi:
cairan serta waktu yg kuinin 10 mg/kgBB o Gagal ginjal akut:
sama tiap 8 jam. 3x/hari selama 7 hari Hemodialisis atau
. Transfusi ganti - Transfusi ganti hemofiltrasi sesuai
(Exchange Transf usion): (Exchange indiaksi
jika perlu Transfusion): jika . Hipoglikemia:
. Pengobatan komplikasi: perlu Dextrosa 4O%o 50 ml
- Gagal ginjal akut: . Pengobatan komplikasi: lV, dilanjutkan dengan
Hemodialisis atau - Gagal ginjal akut: Dextrosa 10oZ
hemofiltrasi sesuai Hemodialisis atau
indiaksi hemofiltrasi sesuai
- Hipoglikemia: indiaksi
Dextrosa 40% 50 ml - Hipoglikemia:
lV, dilanjutkan Dextrosa 40%o 50 ml
dengan Dextrosa lV, dilanjutkan
10% dengan Dextrosa
1Oo/o

Puasa Puasa Diet befiahap

a Edukasi Edukasi Edukasi


a Pengkajian komplikasi:
- Gagal napas
- Sepsis
- Wanita hamil

367
BUKU PANDUAN CL'A,,CAL PATHWAY

SpPD, Konsultan Penyakit SpPD, Konsultan Penyakit SpPD, Konsultan Penyakit


Tropik dan lnfeksi Tropik dan lnfeksi Tropik dan lnfeksi
Anastesi/intensivist Anastesi/intensivist Anastesi/intensivist
. Tegaknya diagnosis a Hemodinamik stabil . Hemodinamik stabil
berdasarkan anamnesis a Monitoring kualitas . [\/onitoring kualitas
dan pemeriksaan fisik kesadaran, tanda - kesadaran, tanda -
yang mendukung. tanda perdarahan, tanda perdarahan,
- Didapatkan syok, gagal napas, syok, gagal napas,
diagnosis monitoring adanya monitoring adanya
definitifparasite kejang kejang
malaria dari o Cegah komplikasi o Cegah komplikasi
pemeriksaan o Pengkajian risiko . Pengkajian risiko
penunjang. infeksi nosokomial infeksi nosokomial

Rawat ICU Rawat lCU, pindah a Rawat lCU, pindah


rawat inap bila sudah rawat inap biasa bila
memungkinkan kondisi klinis sudah
memungkinkan
a Rawat Jalan

368
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ HARI KE-l HARI KE.2 HARI KE 3 HARI KE 4.6
TINDAKAN TANGGAL: .......... TANGGAL: .......... TANGGAL : ......... TANGGAL: .........
o Status MR lengkap o Tanda Vital . Tanda Vital . Tanda Vital
. Tanda vital

. Darah perifer . Darah perifer . Darah perifer . Darah perifer


lengkap, gambaran lengkap lengkap lengkap
darah tepi, gula . Tes fungsi hati, . Tes fungsi hati, o hitung jumlah
darah sewaktu, UTEUM, ureum, parasit malaria
hemostasis (PT, creatinin, creatinin, (s/d hitung
aPTT, fibrinogen, elektrolit, elektrolit, parasit tidak
d-dimer) analisis gas analisis gas terdeteksi)
. Tes fungsi hati darah (bila darah, GDS
(SGOT, SGPT, diperlukan (Bila
Albumin, globulin), serial) diperlukan)
ureum, creatinin, . Urin lengkap . Urin lengkap
elektrolit, analisis o hitung jumlah . Rontgen thorax
gas darah, gula parasit malaria (bila
darah sewaktu diperlukan)
. Mikroskopik darah . hitung jumlah
tebal dan tipis, dan parasit malaria
hitung jumlah (s/d hitung
parasit malaria parasit tidak
. Rapid tesVlCT terdeteksi)
malaria
. NSI/dengue blot,
widal, lgM
salmonella, lgM
Leptospira (Bila
diperlukan/klinis
sumir)
. Urin lengkap
. EKG
. Rontgen toraks

369
BUKU PANDUAN CL'N'CAT PATHWAY

. Memberikan 02 . Memberikan 02 . Memberikan 02 . Memberikan


mulai 2-4 lt/menit, mulai 2-4lt/ mulai 2-4lt/ 02 mulai2-4
disesuaikan dengan menit, menit, lVmenit,
saturasi O, disesuaikan disesuaikan disesuaikan
(pemberian oksigen dengan saturasi dengan saturasi dengan
disesuaikan indikasi O, (Pemberian O, (Pemberian saturasi 02
klinis medis) oksigen oksigen (pemberian
. Pemasangan akses disesuaikan disesuaikan oksigen
vena indikasi klinis indikasi klinis disesuaikan
. o Pemasangan medis) medis) indikasi klinis
kateter urine, kaji r Memeriksa alat o Memeriksa alat medis)
urine output. medik yang medik yang . Memeriksa
terpasang di terpasang di alat medik
Pengobatan
tubuh pasien tubuh pasien yang
Supportif:
. (akses (akses terpasang di
Jika suhu }, 40"C,
intravena, intravena, tubuh pasien
antipiretik
kateter urine, kateter urine, (akses
parasetamol 15 mg/
dll). Nilai dll). Nilai intravena,
kgBB/kali tiap 4
diuresis. diuresis. kateter urine,
jam
dll). Nilai
Pengobatan Pengobatan
Pengobatan spesifik: diuresis.
. Supportif: Supportif:
Plasmodium
o Jika suhu 2,
. Jika suhu 2 Pengobatan
falsiparum:
40'c, 40'c, Supportif:
- DHP : 3-4 tablet . Jika suhu },
antipiretik antipiretik
(hari 1-3) +
parasetamol '1 5 parasetamol 15 40'c,
Primakuin: 3
mg/kgBB/kali mg/kgBB/kali antipiretik
tablet hari ke-1
tiap 4 jam tiap 4 jam parasetamol
- Artesunat +
15 mg/kgBB/
Amodiakuin:8 Pengobatan Pengobatan
kali tiap 4 jam
tablet (hari 1-3) + spesifik: spesifik:
Primakuin:3 - Melanlutkan . Melanjutkan Pengobatan
tablet hari ke-1 sesuat sesuai protokol spesifik:
- Arthemeter- protokol yang tertulis o Melanjutkan
lumefantrine : yang tertulis pada hari 1 pengobatan
2x4 tablet (hari pada hari 1 primakuin, bila
1-3) + Primakuin pasien dengan
3 tablet hari ke-1 inteksi P vivax,
. Plasmodium vivax: P ovale
- DHP:4tablet
(hari 1-3) +
Primakuin: 1

tablet (hari 1 -14)

370
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o Artesunat + Amodiakuin: 4
tablet (hari 1-3) +
Primakuin: 1 tablet (hari
1-14)
. Arthemeter-lumefantrine :
2x4 tablet (hari 1-3) +
Primakuin 3 tablet (hari
1-14)
. Plasmodium ovale: DHP
atau kombinasi artesunat
+ amodiakuin. Dosis sama
dengan untuk malaria
vivax, yaitu 1x per hari
selama 3 hari
. Plasmodium malariae:
sama dengan plasmodium
vivax dan falciparum,
hanya tidak
dikombinasikan dengan
primakuin

Lunak Lunak Beftahap ke diet Diet biasa


biasa
. Edukasi a Edukasi Edukasi . Rencana
. Pengkajiankomplikasi kepulangan
- Malaria berat . Rencana
- Renjatan kontrol post
- Gagal napas rawat inap
- Gagal ginjal akut

SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan SpPD,


Penyakit Tropik - lnfeksi Penyakit Tropik - Penyakit Tropik - Konsultan
lnfeksi lnfeksi Penyakit Tropik
- lnfeksi
. Tegaknya diagnosis . Demam turun . Demam turun . Kesadaran
berdasarkan anamnesis . Hemodinamik . Hemodinamik baik
dan pemeriksaan fisik stabil stabil . Demam tidak
yang mendukung. . Cegah . Cegah ada
- Didapatkan diagnosis komplikasi komplikasi . lntake baik
definitif parasite malaria . Pengkajian
dari pemeriksaan risiko infeksi
penunlang nosokomial

Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

371
BUKU PANDUAN CL"V'CAI. PATHWAY

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIV!TAS/ JAM KE O-3 JAM KE 3-6
TINDAKAN TANGGAL : .............. TANGGAL : ..............

. Status MR lengkap o Tanda Vital


. Tanda vital
a Sesuai mikroorganisme dan organ terkait . Sesuai mikroorganisme dan
a Pemeriksaan laboratorium : organ terkait
a Darah perifer lengkap, hitung jenis . Pemeriksaan laboratorium :
leukosit, gula darah, PT,aPTT, Darah perifer lengkap, hitung
Fibrinogen, d-dimer, analisis gas darah, jenis leukosit, gula darah,
elektrolit, ureum, kreatinin, SGOT, SGPT, hemostasis, tes koagulasi,
Albumin, Globulin, kadar asam laktat, analisis gas darah, elektrolit,
kadar bilirubin, CRB procalcitonin, profil lipid, ureum, kreatinin, tes
urinalisis fungsi hati, kadar asam laktat,
a Kultur specimen darah paling sedikit 2 kadar bilirubin, CRB
set (masing-masing minimal 20cc darah) procalcitonin
diambil secara perkutan dan yang lainnya o Kultur specimen darah paling
melalui akses vaskular sedikit 2 set diambil secara
o Kultur slte of infection (sputum, urine, perkutan dan yang lainnya
jaringan abses) melalui akses vaskular
o EKG o EKG
o Radiologi: Rontgen thorax, BNO, USG o Radiologi: Rontgen toraks, BNO
Abdomen
. Pemasangan akses vena 2 jalur . Memeriksa alat medik yang
. Pemasangan CVC untuk ukur CVP terpasang di tubuh pasien
o lntubasi dengan Ventilator bila pasien (akses intravena, kateter urine,
ARDS/sesuai indikasi dll). Nilaidiuresis.
. Pemasangan kateter urine, kaji urine . Ppi, sukralfat, antipiretik
output. dilanjutkan
. Ppi (misal. Omeprazole ampul) . Antibiotika empirik pada pasien
o Sukralfat syrup sepsis berat: karbapenem
o Antipiretik: Parasetamol tablet atau (meropenem atau imipenem)
Parasetamol injeksi (k/p) atau piperacilline+tazobactam

372
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

. Antibiotika empirik pada pasien Syok septik : kombinasi quinolone


karbapenem (meropenem atau imipenem)kombinasi (levofloxacine atau
quinolone (levofloxacine atau ciprofloxacine) atau ciprofloxacine) atau
aminoglikosida (amikasin) aminoglikosida (amikasin)
a Perlimbangan dialisis
sesuai indikasi
Sesuai dengan Surviving Sepsis Campaign: Sesuai dengan Surviving
lnternational Sepsis Campaign:
Guidelines for Management of Severe Sepsis and lnternational
Septic Shock: 2012 Guidelines for
. Target resusitasi: Management of Severe
- CVP 8-12 mmHg Sepsis and Septic Shock:
- MAP > 65 mmHg 2012
- Urine output > 0,SmUkg/hari . Target resusitasi:
- Scvor> 70% - CVP 8-12 mmHg
Kadar laktat normal - MAP > 65 mmHg
. Dalam 3 jam pertama: - Urine output > 0,5mU
- Berikan Oksigen sesuai saturai 02 nya, jika perlu kg/hari
lakukan intubasi endotrachea dan berikan ventilasi - Scvor> 70%
bantu, dengan target tidal volume 6ml/kg o Kadar laktat normal
- Lakukan pemasangan CVC dan monitoring tekanan . Dalam 6 jam:
arteri . Berikan vasopressor
- Berikan sedasi pada pasien yg menggunakan (untuk menangani
ventilasi bantu. Analgetik dapat diberikan. hipotensi yg tidak respon
Neuromuscular blocking agent, juga dapat dengan pemberian
diberikan, namun tidak pada pasien dengan ARDS resusitasi cairan
- Ukur kadar laktat kristaloid) untuk
- Dapatkan kultur darah untuk pemberian antibiotic mendapatkan MAP > 65
- Berikan cairan kristaloid 30ml/kg untuk menangani mmHg. Norepinephrine
hipotensi atau pada level laktat > 4mmol/L. Cairan adalah pilihan utama.
ini terus diberikan selama tidak ada perbaikan dari Dapat dikombinasikan
hemodinamik dengan Vasopressin 0,03
- Albumin dapat diberikan dalam resusitasi cairan jika uniVmenit
paien membutuhkan jumlah kristaloid yag cukup . Dopamin dapat diberikan
banyak sebagai alternatif
- Berikan terapi infeksi empirik 1 jenis atau lebih yang vasopressor pada pasien
memiliki aktivitas untuk melawan semua pathogen yang berisiko rendah
(bakteri, jamur, virus), dan yang dapat penetrasi ke untuk takiaritmia, atau
jaringan dalam konsentrasi yang adekuat. Regimen pada pasien bradikardia.
antimikroba ini harus dikaji ulang eskalasinya setiap . Ukur CVP dan Scvo,
hari untuk mencegah terjadinya resistensi, . Evaluasi ulang kadar
mengurangi toksisit laktat

373
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY

Gunakan level procalcitonin sebagai


acuan untuk tidak meneruskan
pemberian antimikroba empirik
pada pasien as dan mengurangi
biaya
Kombinasi terapi empiric dapat
diberikan pada pasien sepsis berat
sesuai dengan fokus infeksi yang
sulit ditangani, atau dengan
multidrug-resistant pathogen,
misalAcinetobacter dan
Pseudomonas spp.
Terapi empirik diberikan 3-5 hari.
Selebihnya harus disesuaikan
dengan hasil kultur darah
. Pemberian makanan secara orall . Pemberian makanan secara orall
enteral apabila toleransi baik dalam enteral apabila toleransi baik dalam
waktu 48 jam setelah diagnosis waktu 48 jam setelah diagnosis
sepsis berat atau renjatan septik sepsis berat atau renjatan septik
ditegakkan. Sebaiknya pasien tidak ditegakkan. Sebaiknya pasien tidak
dipuasakan total atau hanya dipuasakan total atau hanya
diberikan glukosa intravena. diberikan glukosa intravena.
. Pemberian nutrisi pada minggu . Pemberian nutrisi pada minggu
pertama diawali dengan dosis kecil pertama diawali dengan dosis kecil
(500 kalori/hari) yang kemudian (500 kalori/hari) yang kemudian
dinaikkan bedahap sesuai dengan dinaikkan bertahap sesuai dengan
kebutuhan kalori penuh yang dapat kebutuhan kalori penuh yang dapat
ditoleransi. ditoleransi.
o Pemberian glukosa intravena dan . Pemberian glukosa intravena dan
nutrisi enteral lebih diutamakan dari nutrisi enteral lebih diutamakan dari
nutrisi parenteral total atau nutrisi nutrisi parenteral total atau nutrisi
enteral sebagian ditambah nutrisi enteral sebagian ditambah nutrisi
parenteral dalam 7 hari pertama parenteral dalam 7 hari pertama
setelah diagnosis sepsis berat atau setelah diagnosis sepsis berat atau
renjatan septic ditegakkan. renjatan septic d itegakkan.
. Berikan nutrisi tanpa suplementasi . Berikan nutrisi tanpa suplementasi
imunonutrisi spesifik (arginin, imunonutrisi spesifik (arginin, glutamin,
glutamin, omega-3) pada pasien omega-3) pada pasien sepsis berat.
sepsis berat.

374
PERHIMPUNAN DOKTER SPES]ALIS PENYAK]T DALAM INDONESIA

Penyuluhan o Edukasi . Edukasi


o Pengkajian komplikasi:
- Multi Organ Disfunction Sydrome
(MODS)
- VAP (Ventilator acquired
pneumonia)

. SpPD, Konsultan Penyakit Tropik - . SpPD, Konsultan Penyakit Tropik -


lnfeksi lnfeksi
. Anestesi/intensivist . Anestesi/intensivist
. Terpenuhinya kriteria sepsis . Terpenuhinya kriteria sepsis
. Target resusitasi tercapai . Target resusitasi tercapai

Rencana Rawat ICU Rawat ICU


Perawatan

JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIVITAS/ JAM KE 6-24
TINDAKAN TANGGAL : ..........................

Status MR lengkap Tanda Vital


Tanda vital

. Sesuai mikroorganisme dan organ o Sesuai mikroorganisme dan organ


terkait terkait
. Pemeriksaan laboratorium : . Pemeriksaan laboratorium :
Darah perifer lengkap, hitung jenis . Darah perifer lengkap, hitung jenis
leukosit, gula darah, hemostasis, leukosit, gula darah, hemostasis, tes
tes koagulasi, analisis gas darah, koagulasi, analisis gas darah,
elektrolit, profil lipid, ureum, elektrolit, profil lipid, ureum,
kreatinin, tes fungsi hati, kadar kreatinin, tes fungsi hati, kadar asam
asam laktat, kadar bilirubin, CRB laktat, kadar bilirubin, CRB
procalcitonin procalcitonin
. Kultur specimen darah paling sedikit . Kultur specimen darah paling sedikit
2 set diambil secara perkutan dan 2 set diambil secara perkutan dan
yang lainnya melalui akses vaskular yang lainnya melalui akses vaskular
. Cek serologi jamur jika diduga . Cek serologi jamur jika diduga
sebagai diferensial diagnosis sebagai diferensial diagnosis
penyebab infeksi penyebab infeksi
. EKG, ekocardiografi . EKG, echocardiografi
. Radiologi: Rontgen toraks, BNO, . Radiologi: Bontgen toraks, BNO,
USG, CT scan, MRI USG, CT scan, MRI

375
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY

. Memeriksa alat medik yang o Memeriksa alat medik yang


terpasang di tubuh pasien (akses terpasang di tubuh pasien (akses
intravena, kateter urine, dll). Nilai intravena, kateter urine, dll). Nilai
diuresis. diuresis. Ganti kateter urine pada hari
. Medikamentosasebelumnya ke-5 atau aff jika sudah tidak
dilanjutkan diperlukan
. Pertimbangan dialisis sesuai indikasi . Medikamentosa sebelumnya
. Sesuai dengan Surviving Sepsis dilanjutkan
Campaign: lnternational o Pertimbangan dialisis sesuai indikasi
. Guidelines for Management of . Antibiotika disesuaikan dengan kultur
Severe Sepsis and Septic Shock: Sesuai dengan Surviving Sepsis
2012 Campaign: lnternational
. Target resusitasi: . Guidelines for Management of
. CVP 8-12 mmHg Severe Sepsis and Septic Shock:
. MAP > 65 mmHg 2012
o Urine output > 0,5mUkg/hari . Berikan terapi empirik untuk infeksi:
. Scvoz>7O%o dapat diberikan 1 jenis atau lebih
. Kadar laktat normal yang memiliki aktivitas untuk
. Pemberian inotropik: dobutamin melawan semua pathogen (bakteri,
sampai dengan 20mcg/kg/menit jamur, virus), dan yang dapat
dapat ditambahkan setelah penetrasi ke jaringan dalam
pemberian vasopressor, jika konsentrasi yang adekuat. Regimen
didapatkan disfungsi miocard, atau antimikroba ini harus dikaji ulang
jika didapatkan tanda-tanda eskalasinya setiap hari untuk
hipoperfusi mencegah terjadinya resistensi,
o Kortikosteroid: diberikan jika mengurangi toksisitas dan
resusitasi cairan dan pemberian mengurangi biaya
vasopressor tidak dapat . Gunakan level procalcitonin sebagai
memperbaiki hemodinamik. acuan untuk tidak meneruskan
Hydrocortisone iv dapat diberikan pemberian antimikroba empirik pada
200m9/hari,7-10hari pasren
. Transfusi PRC: hanya diberikan jika . Kombinasi terapi empirik dapat
hipoperfusi sudah teratasi dan tidak diberikan pada pasien sepsis berat
ada kondisi iskemia myocard, sesuai dengan fokus infeksi yang sulit
hipoksemia berat, perdarahan akut ditangani, atau dengan multidrug-
dan lHD. Transfusi diberikan jika Hb resistant pathogen, misal
< 7 ,O g/dl dengan target 7-9 g/dl Acinetobacter dan Pseudornonas spp.
. Platelet: diberikan jika trombosit < . Terapi empirik diberikan 3-5 hari.
'1
0.000/mms tanpa adanya Selebihnya harus disesuaikan dengan
perdarahan, atau jika trombosit < hasil kultur darah.
1 0.000/mm3 jika pasien memiliki

risiko perdarahan yang signifikan

376
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o lnsulin : apabila hasil 2 kali Profilaksis stress ulcer: dapat


pemeriksaan kadar glukosa darah diberikan H2 blocker, atau PPI
berturut-turut > 180 mg/dl. Protokol
ditujukan untuk mencapai target atas
glukosa darah 140-180 mg/dl. Kadar
glukosa darah dipantau setiap 1-2
jam sampai stabil (140-180 mg/dl)
dan selanjutnya dipantau setiap 4-6
jam. Pemberian insulin dosis koreksi
dapat diberikan untuk
mempertahankan gula darah
140-180 setiap 4-6 jam.
. Terapi pengganti ginjal: CRRT
(continuous renal replacement
therapy) dan hemodialisis ltermiten
dibutuhkan pada pasien sepsis berat
dengan gagal ginjal akut
. Profilaksis untuk VTE (Venous
Thromboembolism):
farmakoprofilaksis yang dapat
diberikanadalah LMWH setiap hari.
I Jika klirens kreatinin < 30ml/menit,
dapat diberikan dalteparin atau
bentuk LMWH lainnya yang tidak
memperberat metabolism ginjal. Jika
memungkinkan, gunakan profilaksis
mekanik sekaligus pada pasien
sepsis berat, misalnya dengan
kompresi pneumatic intermiten.
Pada pasien yang kontraindikasi
untuk diberikan heparin, maka
profilaksis mekanin dapat diberikan,
misalnya dengan stoking kompresi,
dan alat kompresi lainnya secara
intermiten
. Profilaksis stress ulcer: dapat
diberikan H2 blocker, atau PPI
. Tindakan untuk menangani sumber
infeksi harus dilakukan dalam 12 jam
pertama setelah diagnosis dan
sumber infeksi didapatkan

377
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

. Pemberian makanan secara orall . Pemberian makanan secara oral/


enteral apabila toleransi baik dalam enteral apabila toleransi baik dalam
waktu 48 jam setelah diagnosis waktu 48 jam setelah diagnosis
sepsis berat atau renjatan septik sepsis berat atau renjatan septik
ditegakkan. Sebaiknya pasien tidak ditegakkan. Sebaiknya pasien tidak
dipuasakan total atau hanya dipuasakan total atau hanya
diberikan glukosa intravena. diberikan glukosa intravena.
. Pemberian nutrisi pada minggu . Pemberian nutrisi pada minggu
pertama diawali dengan dosis kecil pertama diawali dengan dosis kecil
(500 kalori/hari) yang kemudian (500 kalori/hari) yang kemudian
dinaikkan bertahap sesuai dengan dinaikkan bertahap sesuai dengan
I kebutuhan kalori penuh yang dapat kebutuhan kalori penuh yang dapat
ditoleransi. ditoleransi.
I . Pemberian glukosa intravena dan
Pemberian glukosa intravena dan '
nutrisi enteral lebih diutamakan dari nutrisi enteral lebih diutamakan dari
nutrisi parenteral total atau nutrisi nutrisi parenteral total atau nutrisi
enteral sebagian ditambah nutrisi enteral sebagian ditambah nutrisi
parenteral dalam 7 hari pertama parenteral dalam 7 hari pertama
setelah diagnosis sepsis berat atau setelah diagnosis sepsis berat atau
renjatan septic ditegakkan. renjatan septic ditegakkan.
o Berikan nutrisi tanpa suplementasi o Berikan nutrisi tanpa suplementasi
imunonutrisi spesifik (arginin, imunonutrisi spesifik (arginin, glutamin,
glutamin, omega-3) pada pasien omega-3) pada pasien sepsis berat.
sepsis berat.
Edukasi Edukasi

Anestesi Anestesi

. . Hemodinamik stabil . o Hemodinamik stabil


. . Monitoring kadar tanda-tanda vital . . Usahakan diuresis > 0,5 ml/kgBB/
. . Usahakan diuresis > 0,5 ml/kgBB/ Jam
jam . . Kontrol sumber infeksi
. . Target resusitasi tercapai . . Cegah komplikasi
. . Pengkajian risiko infeksi
nosokomial

Rawat ICU . Rawat lCU, pindah rawat inap biasa


bila kondisi klinis sudah
memungkinkan
o Rawat Jalan

378
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

RAWAT INAP
HARI KE-l HARI KE-2 HARIKE 3-5 HARIKE-6
TINDAKAN TANGGAL: TANGGAL:............ TANGGAL:

. Status MR Tanda Vital Tanda Vital Tanda Vital


lengkap
. Tanda vital
. Darah perifer . Darah perifer . Darah perifer . Darah perifer
lengkap, (fungsi lengkap, tes lengkap, tes lengkap, tes
hati)SGOT,SGPT, fungsi hati serial fungsi hati, fungsi hati dan
Albumin, Ureum, bila diperlukan Hs-CRP, elektrolit elektrolit serial
Creatinin, gula serial bila bila diperlukan
darah sewaktu, diperlukan
elektrolit, . Tes Widal, lgM
Hs-CRP Salmonella
o Tes Widal, lgM
Salmonella
. Kultur darah gall
. NS1 atau Dengue
Blot, Malaria
mikroskopik dan
lCT,lgM
Leptospira (Bila
diperlukan untuk
menyingkirkan
diagnosis
banding)
. Memberikan 02 o Memberikan 02 Memberikan 02 . Memberikan 02
mulai 2-4 lVmenit, mulai 2-4 lVmenit, mulai 2-4 ltlmenit, mulai 2-4 lVmenit,
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi
O, (pemberian O, (Pemberian O, (Pemberian O, (Pemberian
oksigen oksigen oksigen oksigen
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
indikasi klinis indikasi klinis indikasi klinis indikasi klinis
medis) medis) medis) medis)

379
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY

. Pemasangan . Memeriksa alat . Memeriksa alat o Memeriksa alat


akses vena medik yang medik yang medik yang
. Antipiretik: terpasang di terpasang di terpasang di
parasetamol bila tubuh pasien tubuh pasien tubuh pasien
demam (akses intravena, (akses intravena, (akses intravena,
. Simptomatis kateter urin, dll). kateter urin, dll). kateter urin, dll).
lainnya Nilai diuresis. Nilai diuresis. Nilai diuresis.
. Kloramfenikol: . Antipiretik: . Antipiretik: . Antipiretik:
4x500mg sampai parasetamol bila parasetamol bila parasetamol bila
dengan 7 hari demam demam demam
bebas demam . Simptomatis . Simptomatis . Simptomatis
. Alternatif lain: . Kloramfenikol: . Kloramfenikol: o Kloramfenikol:
- Tiamfenikol: 4x500mg sampai 4x500mg sampai 4x500mg sampai
4x500mg dengan 7 hari dengan 7 hari
- Kotrimolsazol bebas demam bebas demam
2x2lablel . Alternatif lain: - Tiamfenikol:
selama 2 - Tiamfenikol: 4x500mg
mrnggu 4x500mg - Kotrimolsazol
- Ampisilin dan - Kotrimolsazol 2x2lablel
amoksisilin 2x2tablel selama 2
50-150 mg/ selama 2 mrnggu
kgBB selama 2 mrnggu - Ampisilin dan
mtnggu - Ampisilin dan amoksisilin
- Sefalosporin amoksisilin 50-1 50 mg/
generasi ke-3: 50-150 mg/ kgBB selama 2
- Ceftriaxon 3-4 kgBB selama 2 mtnggu
gram dalam mrnggu - Sefalosporin
100 cc - Sefalosporin generasi ke-3:
dextrose drip, generasi ke-3: - Ceftriaxon 3-4
habis dalam % - Ceftriaxon 3-4 gram dalam
jam, 1xlhari, gram dalam 100 cc
selama 3-5 hari 100 cc dextrose drip,
- Cefotaxime 2-3 dextrose drip, habis dalam %
x 1 gram habis dalam % jam, 1xlhari,
- Cefoperazone jam, 1xlhari, selama 3-5 hari
2x1 gram selama 3-5 hari - Cefotaxime 2-3
Fluorokuinolon : - Cefotaxime 2-3 x 1 gram
- Ciprofloksasin x 1 gram - Cefoperazone
2x500 mg/hari - Cefoperazone 2x1 gram
selama 6 hari 2x1 gram Fluorokuinolon:
- Ofloksasin Fluorokuinolon - Ciprofloksasin
2x400 mg/hari - Ciprofloksasin 2x500 mg/hari
selama 7 hari 2x500 mg/hari selama 6 hari
selama 6 hari

380
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DAI-AM TNDONESIA

Pefloksasin 400 mg/hari Ofloksasin Ofloksasin Ofloksasin


selama 7 hari 2x400 mgl 2x400 mg/ 2x400 mg/
Flerofloksasin 400 mg/ hari selama 7 hari selama 7 hari selama 7
hari selama 7 hari hari hari hari
Lenofloxacin Lenofloxacin Lenofloxacin
1x 500m9/ 1x 500m9/ 1x 500m9/
hari selama 7 hari selama 7 hari selama 7
hari hari hari
Lunak Lunak Bertahap ke diet Diet biasa
biasa
. Edukasi a Edukasi a Edukasi . Rencana
o Pengkajian komplikasi: kepulangan
- lntestinal:perdarahan . Rencana
intestinal, perforasi kontrol post
usus, ileus paralitik, rawat inap
pancreatitis
- Extra-intestinal:
. Cardiovascular:
kegagalan sirkulasi
perifer, miocarditis,
trombosis,
tromboflebitis)
. Hematologik:
anemia hemolitik,
trombositopenia,
DIC
o Paru: empiema,
pneumonra,
pleuritis
. Hepatobilier:
hepatitis,
kolesistitis
. Ginjal:
glomerulonefritis,
pielonefritis,
perinefritis
. Tulang:
osteomielitis,
periostitis,
spondilitis, arthritis
. Neuropsikiatrik:
typhoid toksik
. Syok sepsis

381
BUKU PANDUAN CL'N'CAI. PATHWAY

SpPD, Konsultan Penyakit SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan


{ilTFtflIrFTE Tropik - lnfeksi Penyakit Tropik - Penyakit Tropik - Penyakit Tropik -
lnfeksi lnfeksi lnfeksi
. Tegaknya diagnosis o Demam turun . Demam turun a Kesadaran
berdasarkan anamnesis o Hemodinamik . Hemodinamik baik
dan pemeriksaan fisik stabil stabil a Demam tidak
yang mendukung. . Cegah . Cegah ada
. Didapatkan diagnosis komplikasi komplikasi a lntake baik
definitif Salmonella . Pengkajian
typhi atau Salmonella risiko infeksi
paratyphi dari nosokomial
pemeriksaan penuniang

Rawat lnap Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan

382
DALAM INDONESIA
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT

RAWAT INAP RAWAT INAP


JENIS RAWAT INAP
HABI KE 2.5 HARIKE 6-10
AKTIVITAS/ HARI KE-l
TANGGAL : .........'...'
TINDAKAN TANGGAL : ............'.
o a Tanda Vital o Tanda Vital
Status MR lengkaP
. Tanda vital

a Darah perifer lengkaP, . Darah perifer lengkaP


. Darah perifer lengkaP

(fungsi hati) . Hs-CRP


. Hs-CRP

SGOT,SGPT, Albumin,
. Serial fungsi hati' . Serial fungsi hati,
ureum, creatinine, ureum, creatinine,
Ureum, Creatinin, gula
GDS, elektrolit (sesuai GDS, elektrolit (sesuai
darah sewaktu,
indikasi) indikasi)
elektrolit, Analisa gas
darah (sesuai kondisi)'
Hs-CRP
. Tes Widal, lgM
Salmonella
. Kultur darah
salmonella dan uji
resistensi
. NS1 atau Dengue
Blot, Malaria
mikroskoPik dan ICT'
lgM LePtosPira, LP
(Bila diPerlukan untuk
menyingkirkan
diagnosis banding)
. CT scan kePala jika
I perlu

02 mulai . Memberikan 02 mulai o Memberikan 02 mulai


a Memberikan
2-4 lt/menit, 2-4 lt/menit,
2-4ltlmenit,
disesuaikan dengan disesuaikan dengan
disesuaikan dengan
saturasi O, (Pemberlan saturasi O, (Pemberian
saturasi O, (Pemberian
oksigen disesuaikan oksigen disesuaikan
oksigen disesuaikan
indikasi klinis medis) indikasi klinis medis)
indikasi klinis medis)

383
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY

. Pemasangan akses . Memeriksa alat medik o Memeriksa alat medik


vena yang terpasang di yang terpasang di
. Pemasangan kateter tubuh pasien (akses tubuh pasien (akses
urine, kaji urine output. intravena, kateter urine, intravena, kateter
. Pemasangan NGT dll). Nilai diuresis urine, dll). Nilai
. Memasang bedside diuresis. Ganti kateter
monitor kontinu urine pada hari ke-5
. Antipiretik: parasetamol . Antibiotik kombinasi atau aff jika sudah
bila demam (oral atau Chloramphenicol tidak diperlukan
injeksi, sesuai dengan 4x500mg per oral . Memasang bedside
kondisi) denganAmpisilin 4x1 monitor kontinu, atau
. Ppi (Misal omeprazole 2 gram iv atau ceftriaxone melepaskanya bila
x 40 mg iv) 1x3-4 gram drip iv atau klinis sudah membaik
. Sukralfat syrup meropenem 3x1 gram o Medikamentosa
. Hepatoprotektor(sesuai (Bila dicurigai MDR suportif dan
indikasi) Typhi) antibiotika dilanjutkan
. Ondansentron iv 2 x 8
mg
. Antibiotik kombinasi
Chloramphenicol
4x500mg per oral
denganAmpisilin 4x1
gram iv atau ceftriaxone
1x3-4 gram drip iv atau
meropenem 3x1 gram
(Bila dicurigai MDR
Typhi)
. Dexamethason 3x5 mg

Puasa atau diet enteral per Puasa atau diet enteral per Puasa atau diet enteral
NGT NGT per NGT
a Edukasi Edukasi . Edukasi
a Pengkajian komplikasi:
Sepsis l'
. SpPD, Konsultan . SpPD, Konsultan . SpPD, Konsultan
Penyakit Tropik - lnfeksi Penyakit Tropik - lnfeksi Penyakit Tropik -
. Neurologi . Neurologi lnfeksi
. Anestesi/intensivist . Anestesi/intensivist . Neurologi
. Anestesi/intensivist

384
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA

o a

O Cegah

otak masih dalam batas

Rawat ICU Rawat ICU . Rawat lCU, pindah


rawat inap biasa bila
kondisi klinis sudah
memungkinkan
. Rawat Jalan

385

Anda mungkin juga menyukai