25 cm x 17.5 cm
x+ 385 Halaman
ISBN : 978-602-8907-69-9
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan izinnya kami Pengurus Besar
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam lndonesia (PB PAPDI) dapat menyelesaikan
Buku Panduan Clinical Pathway llmu Penyakit Dalam (lPD).
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Tim Editor yang telah membantu dalam
mengerjakan pembuatan buku tersebut. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Tim
Editor Pelaksana terkait yang sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung
dalam penyelesaian Buku Panduan Clinical Pathway.
Semoga buku ini dapat menjadi acuan/pedoman para Sejawat dalam pembuatan Clinical
Pathway ditempat Sejawat bertugas. SemogaAllah SWT memberikan bimbingan dan meridhoi
segala aktivitas para dokter spesialis penyakit dalam di seluruh lndonesia. Amin.
Jakarta, September2015
Ketua Tim Editor,
ilt
AFTAR ISI
ALERGI IMUNOLOGI
1. Asma Akut...... 1
2. Rhinitis Alergi .. a
3. Syok Anafilatik. 4
4. Urlikaria Kronik o
5. Vaskulitis......... 7
GASTROENTEROLOGI
GERIATRI
1. Dehidrasi 33
2. Demensia AR
3. lmobilitas .7 I
GINJAL HIPERTENS!
KARDIOLOGI
1. BradikardiaSimptomatik 111
2. Demam Reumatik Akut dan Penyakit Jantung Reumatik..... 113
3. Endokarditis lnfektif 116
4. Takiaritmia Tidak Stabil 123
5, Gagal Jantung Akut (GJA)...... 126
6. Sindrom Koroner Akut (SKA) 128
7. Tatalaksana Perioperatifpada Pasien Penyakit Non-Kardiak. 131
HEMATOLOGI-ONKOLOG! MEDIK
METABOLIK ENDOKRIN
PULMONOLOGI
vii
PS!KOSOMATIK
1. Ansietas 275
2. Depresi 279
3. Disfungsi Ereksi......... 283
4. Fibromialgia 285
5. Generalized Anxiety Disorder .. 289
6. Gangguan Jantung Fungsional 292
7. Gangguan Tidur ......... 295
8. Nyeri Psikogenik..................... 298
9. Sindrom Hrperventilasi............ 300
1 O. Sindrom Kolon lritabel ............ 303
11. Sindrom Lelah Kronik 306
REUMATOLOGI
TROPIK INFEKS!
vilt
5. Malaria Berat..,............ 365
6. Malarra Ringan/Sedang 369
7. Sepsis.......... ott
8. Demam Tifoid.............. 379
9. Toksik Tifoid JOJ
X
ALERGI IMUNOLOGI
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAK]T DALAM INDONESIA
1
BUKU PANDUAN CL'A"CAI. PATHWAY
o Obat untuk
menurunkan asam
lambung bila
mendapat
kortikosteroid sistemik
Diet lunak Diet lunak Diet biasa
. Edukasi kepada . Jelaskan kepada o Rencana kontrol di
pasien dan keluarga keluarga dan pasien poliklinik setelah
mengenai perawatan tentang kondisi perawatan
pasren pasien, kemungkinan o Edukasi konsumsi
terjadinya komplikasi, obat pulang yang
rencana terapi diberikan oleh
selanjutnya dokter untuk 1
. Melatih mobilisasi mrnggu
pasif sesuai
kemampuan pasien
Konsultasi Divisi Konsultasi Divisi Konsultasi Divisi
Alergi lmunologi/ Alergi lmunologi/ Alergi lmunologi/
Pulmonologi Pulmonologi Pulmonologi
. Serangan akut . Administrasi pasien . Fase akut
tertangani lengkap tertangani
. Hemodinamik stabil . Pasien dan keluarga . Keluhan
untuk transfer keruang memahami rencana pernafasan tidak
rawat tindakan, proses, ada
serta kemungkinan . Rencana tindak
yang mungkin terjadi lanjut jelas
selama perawatan
o Pasien dan keluarga
memahami tentang
besaran biaya dan
penyelesaian
administrasi
. Pasien dapat
bekerjasama selama
proses perawatan
. Pasien / keluarga
menandatangani
inform consent
Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan
2
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
HARI KUNJUNGAN
TANGGAL : ..................
TINDAKAN
Status RM lengkap
Tanda vital
Pemeriksaan Fisik
Diet biasa
Hindari makanan yang diketahui menjadi pemicu alergi
mrnggu
Keluhan teratasi
Pasien terkelola dengan baik
Rencana tindak lanjut jelas
Rawat Jalan
J
BUKU PANDUAN CL'N'CAT PATHWAY
4
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
Rawat lnap Ja an
5
BUKU PANDUAN CLIN'CAL PATHWAY
. Status RM lengkap
. Tanda vital
. Pemeriksaan fisik
. Darah perifer lengkap, laju endap darah/LED, Ureum/ kreatinin darah, fungsi
hati, gula darah sewaktu, TSHs, hemostasis darah sesuai indikasi, ANA/
antinuclear antibody sesuai indikasi, serologi hepatitis sesuai indikasi,
komplemen darah
o Pemeriksaan darah, urin, dan feses rutin untuk menilai ada tidaknya infeksi
. Pemeriksaan langsung dan kultur jamur sesuai indikasi
. Skln prick test atau pemeriksaan lgE spesifik
o Konsultasi dengan departemen gigi-mulut sesuai indikasi
o Pemeriksaan biopsi kulit sesuai indikasi
o Anti-Histamin
o Kortikosteroid sesuai indikasi
. lmunosupresan lain pada urtikaria vaskulitis sesuai indikasi
. Siklosporin atau dapson sesuai indikasi
a Diet biasa
o Hindari makanan yang diketahui menjadi pemicu
Keluhan teratasi
Rawat Jalan
b
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM !NDONESIA
7
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY
8
GASTROENTEROLOGI
E
Saluran
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
I
BUKU PANDUAN CL"V'CAI- PATHWAY
10
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
11
BUKU PANDUAN CI-'A/'CAL PATHWAY
12
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
13
BUKU PANDUAN CL'AI'CAI- PATHWAY
14
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM !NDONESIA
15
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
KANKER CD:
JENIS
RAWATINAP RAWAT INAP RAWAT INAP INAP
RAWAT RAWAT INAP
AKTIVITAS/
0.6JAM 6-24JAM HARI 2 HARI3 HARI4-10
TANGGAL:
TINDAKAN
TANGGAL: TANGGAL:
'1Y.:1'' 'o::::''
. . . . Tanda vital
Tanda vital Tanda vital Tanda vital Tanda vital
. . Tanda syok
. Tanda syok . Tanda syok Tanda syok Tanda syok
. . . . Kesadaran dan
Kesadaran Kesadaran Kesadaran Kesadaran
defisit
dan defisit dan defisit dan defisit dan defisit
neurologis
neurologis neurologis neurologis neurologis
(tanda
(tanda (tanda (tanda (tanda
metastasis)
metastasis) metastasis) metastasis) metastasis)
. . . . Pengkajian
Pengkajian Pengkajian Pengkaiian Pengkajian
risiko
risiko risiko risiko risiko
. Nyeri
' Nyeri ' Nyeri Nyeri ' Nyeri
epigastrium
epigastrium epigastrium epigastrium epigastrium
atau nyeri di
atau nyeri di atau nyeri di atau nyeri di atau nyeri di
regio lain
regio lain regio lain regio lain regio lain
. . . . Dispepsia,
Dispepsia, Dispepsia, Dispepsia, Dispepsia,
steatorea
steatorea steatorea steatorea steatorea
. . . . Perdarahan
Perdarahan Perdarahan Perdarahan Perdarahan
saluran cerna
saluran cerna saluran cerna saluran cerna saluran cerna
. . . . Mual, muntah
Mual, muntah Mual, muntah Mual, muntah Mual, muntah
o . . . ikterus
lkterus ikterus ikterus ikterus
obstruktif,
obstruktif obstruktif obstruktif obstruktif,
. c . splenomegali,
Pemasangan Urine output Urine output splenomegali,
. asites, nodul,
NGT Asupan nutrisi asites, nodul,
. thrombosis
Urine output thrombosis
vena
dan vena
o Urine output Urine output
pemasangan
. Asupan nutrisi Asupan nutrisi
kateter urin
. Penurunan
berat badan
dan anoreksia
16
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
17
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
1B
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
19
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
20
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
21
BUKU PANDUAN CL'N'CAT PATHWAY
22
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
23
BUKU PANDUAN CI-'A"CAI- PATHWAY
Puasa jika
perdarahan muncul
24
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
25
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
26
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM !NDONESIA
27
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY
ZO
PERHlMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
29
BUKU PANDUAN CI.'A"CAT PATHWAY
Bedah Digestif
tergantung klinis
pasren
30
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKTT DALAM INOONESIA
31
BUKU PANDUAN Cf'N'CAf PATHWAY
32
dan Alvi
dan
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
33
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
34
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
35
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
36
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM !NDONESIA
JENIS
HARIl-2 HARI 3
AKTIVITAS/
TANGGAL: TANGGAL:
TINDAKAn
Sindrom Delirium: CAM Tanda vital
Status Nyeri: Pain Scale dengan Visual
AnaloqueSxale (VAS )
Status Fungsional : CDT atau AMT atau
MMSE
Status Afektif : GDS
Status Nutrisi : MNA
. EKG, saturasi 02 EKG
. Pemeriksaan laboratorium : Darah perifer
lengkap, Urinalisis lengkap, gula darah,
Ureum, Kreatinin, Cek Elektrolit termasuk
calcium, Hemostasis lengkap, Analisa Gas
Darah, SGOT, SGPT, Kultururin, Albumin dan
Globulin. Kadar vitamin D sesuai indikasi
. Foto rontgen dada
. Foto rontgen tulang belakang dan panggul
sesuai indikasi
. Pemeriksaan BMD sesuai indikasi
o Pemeriksaan BIA sesuai indikasi
o Pemeriksaan USG Doppler tungkai sesuai
indikasi
. Pemeriksaan Ekokardiografi sesuai indikasi
. Pemeriksaan neurologis mendeteksi defisit
neurologis fokal, adakah CVD atau TlA, dan
lakukan brain CT-Scan iika ada
a Berikan oksigen, pasang infus, dan monitor a malnutrisi, anemia,
tanda-tanda vital gangguan cairan dan
o Segera dapatkan hasil pemeriksaan elektrolit
penunjang untuk memandu langkah a Evaluasi seluruh
selanjutnya, tujuan utama terapi adalah obat-obatan yang
mengatasi faktor pencetus dikonsumsi
o Jika khawatir aspirasi dapat dipasang o Berikan nutrisi yang
pipanaso-gastrik adekuat, asupan
o Kateter urin dipasang terutama jika terdapat cairan dan makanan
ulkus dekubitus disertai inkontinensiaurin yang adekuat serta
a Awasi kemungkinan imobilisasi suplemen vitamin dan
mineral
37
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY
38
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
JENIS
HARI l-4 HARI 5
AKTIVITAS/
TANGGAL: TANGGAL:
TINDAKAN
o Sindrom Delirium : CAN/ Tanda vital
. Status Nyeri: Pain Scale
. Status Fungsional: ADL Barhel
. Status Kognitif: CDT atau AMT
atau Mtr/SE
. Status Afektif : GDS
. Status Nutrisi: MNA
. Kartu catatan berkemih
. Skala penilaian prostat untuk
pasien laki-laki
. EKG EKG
. Pemeriksaan laboratorium :
Darah perifer lengkap, hitung
jenis, Urinalisis lengkap, gula
darah, Ureum, Kreatinin,
bersihan kreatinin, CRP dan PCT
diduga sepsis
. Biakan urin danTes resistensi
kuman
. Foto rontgen dada
o BNO/ IVP
. USG ginjal
. Segera dapatkan hasil a Segera dapatkan hasil
pemeriksaan penunjang untuk pemeriksaan penunjang untuk
memandu langkah selanjutnya, memandu langkah selanjutnya,
tujuan utama terapi adalah tujuan utama terapi adalah
mengatasi faktor pencetus mengatasi faktor pencetus
39
BUKU PANDU AN CLINICAL PATHWAY
40
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
I I
JEN!S
HARI 1-2 HARI3
AKTIVITAS/
TANGGAL: TANGGAL:
41
BUKU PANDUAN CL'A"CAI. PATHWAY
42
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
JENIS
HAR! PERAWATAN
AKTIViTAS/
TANGGAL:
TINDAKAN
a Sindrom Delirium: CAM
o Status Nyeri: Parn Sca/e
o Status Fungsional: ADL Barhel
o Status Kognitif: CDT atau AMT atau MMSE
a Status Afektif: GDS
a Status Nutrisi: MNA
a Pemeriksaan tekanan darah berbaring duduk untuk penilaian hipotensi
orthostatik
o The time up and go tesf [f UG), Uji penggapai fungsional (functional reach
test), dan Uji keseimbangan Berg (the Berg balance sub-scale of the
mobility index)
a EKG, tanda vital (BP,HR,RR,T,Sat 02)
a Pemeriksaan laboratorium : Darah perifer lengkap, Urinalisis lengkap,
gula darah, Ureum, Kreatinin, Albumin dan Globulin Cek Elektrolit
termasuk Kalsium, Analisa Gas Darah, Kultur resistensi urin, hemostasis
darah, dan agregasi trombosit
a Pemeriksaan kadar vitamin D sesuai indikasi
a Foto rontgen dada, vertebrae, genue, dan pergelangan kaki (sesuai
indikasi)
a Pemeriksaan BMD sesuai indikasi
a Pemeriksaan Ekokardiografi dan Holter sesuai indikasi
o Pemeriksaan neurologis mendeteksi defisit neurologis fokal, adakah CVD
atau TlA, dan lakukan brain CT-Scan sesuai indikasi
a lndentifikasi faktor domisili (lingkungan tempat tinggal)
a ldentifikasi faktor intrinsik dan ekstrinsik, mengkaji dan mengobati trauma
fisik akibat jatuh; mengobati berbagai kondisi mendasari instabilitas dan
jatuh; memberikan terapi fisik dan penyuluhan berupa latihan cara
berjalan, penguatan otot, alat bantu, sepatu atau sandal yang sesuai;
mengubahlingkungan agar lebihamansepertipencahayaan yang cukup;
pegangan; lantai yang tidaklicin; dll
43
BUKU PANDUAN CL'A"CAT- PATHWAY
44
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
JENIS
HARI 1-2 HARI 3
AKTIVITAS/
TANGGAL: TANGGAL:
TINDAKAN
. Sindrom Delirium :CAM Tanda vital
. Status Nyeri: Pain Scale
. Status Fungsional :ADL Barhel
. Status Kognitif: CDT atau AMT atau
MMSE
. Status Afektif: GDS
. Status Nutrisi: MNA
. EKG, saturasi 02 EKG
o Pemeriksaan laboratorium :Darah
perifer lengkap, hitung jenis, Urinalisis
lengkap, gula darah, albumin, ureum,
kreatinin, profil lipid dan Elektrolit.
. Analisa Gas Darah, CRP, Prealbumin,
kadar vitamin/mineral, bioelectrical
impedance analysis semuanya sesuai
indikasi
. Foto rontgen dada
. Pemeriksaan evaluasi fungsi menelan
sesuai indikasi
. Pemeriksaan endoskopi sesuai
indikasi
. Berikanoksigen, pasanginfus, dan a Evaluasi status fungsional
monitor tanda-tanda vital yaitu penyiapan proses
. Evaluasi penyebab timbulnya faktor makanan
risiko malnutrisi (sosial-ekonomi, o Menentukan jumlah energy
neuropsi kologi, kondisifisi k-medi k) dan komposisi zat gizi yang
. Evaluasi status fungsional yaitu diperlukan. Menghitung tofal
penyiapan proses makanan e n e rgy expe n d i tu re I EE)
45
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY
46
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
JENIS
AKTIVITAS/
HARIl-4
TANGGAL:
TINDAKAN
a Sindrom Delirium : CAM Tanda vital
o Status Nyeri: Pain Scale
a Status Fungsional : ADL Barhel
a Status Kognitif: CDT atau AMT atau
MMSE
o Status Afektif: GDS
o EKG, saturasi 02 EKG
. Pemeriksaan laboratorium : Darah
perifer lengkap, hitung jenis, Urinalisis
lengkap, gula darah, Ureum, Kreatinin,
Cek Elektrolit, Analisa Gas Darah, CRP,
Albumin, PCT bila diduga sepsis
. Foto rontgen dada
. USG toraks sesuai indikasi
. CT Scan toraks sesuai indikasi
. Sputum mikroorganisme dan resistensi
o Antibiotik CAP: golongan beta laktam/ o Bila didapatkan kecurigaan
anti beta laktamase dan sefalosporin terhadap MRSA atau VRSA
generasi 2 atau 3 dikombinasi dengan dapat diberikan golongan anti
MRSA atau VRSA
makrolid atau doksisiklin atau
fluorokuinolon atau golongan penam
. Pada HAP dan VAP: sefalosporin
generasi 3 anti pseudomonas,
sefalosporin generasi 4,
piperacil lintazobaktam, kuinolon
anti-psudomonas (ciprof loksasin) atau
amino qlikosida atau qolonqan penam
Diet lunak atau cair dengan NGT atau tidak Diet makanan lunak atau biasa
tergantung kondisi pasien
47
BUKU PANDUAN CL'AI'CAI. PATHWAY
4B
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
49
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY
50
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
51
BUKU PANDUAN CL"V'CAI- PATHWAY
52
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
JENIS
HARI 3
AKTIVITAS/
TANGGAL:
TINDAKAN
Sindrom Delirium: CAM Tanda vital
Status Fungsional: ADL Barhel
Status Nutrisi: MNA
Status Kognitif: CDT atau AMT atau MMSE
Status Afektif: GDS
Status penilaian dekubitus : Norton
. EKG, saturasi 02 EKG
o Pemeriksaan laboratorium : Darah perifer
lengkap, hitung jenis, Urinalisis lengkap,
gula darah, Ureum, Kreatinin, Cek
Elektrolit, Analisa Gas Darah, Albumin
SETUM
. Hemotasis lengkap sesuai indikasi
o Kultur plus (MOR)
. Foto tulang di region yang dengan ulkus
dekubitus dalam
a Antibiotik sistemik bila terdapat dekubitus . Berikan oksigen, pasang
grade 3 atau 4, selulitis, sepsis, atau infus, dan monitor tanda-
osteomielitis tanda vital
o Pemilihan sesuai pola kuman setempat . Antiniotik sistemik bila
sesuai dengan ulkus dekubitus terdapat selulitis, sepsis, atau
a Perawatan luka dengan menggunakan osteomielitis. Klindamisin
kassa dan NaCL 2-3 kali sehari atau dan gentamisin dapat masuk
dressing perawatan komersial yang tersedia kedalam jaringan disekitar
sesuai dengan derjat luka dekubitus USUS
a Berikan oksigen, pasang infus, dan monitor . Debridement semua jaringan
tanda-tanda vital nekrotik untuk membuang
a Antibiotik sistemik bila terdapat selulitis, sumber bakteremia
sepsis, atau osteomielitis. Klindamisin dan . Penggunaan kasur dekubitus
gentamisin dapat masuk kedalam jaringan yang berisi udara seda
disekitar usus reposisi 4 kali sehari
53
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
54
G NJAL HIPERTENSI
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
55
BUKU PANDUAN CI-'A"CAT PATHWAY
56
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
. Waktu mulainya
pembedahan
. Lamanya
pembedahan
EVALUASI PENDERITA
o Status sirkulasi dan
hemodinamik
. Hemodinamik stabil
. Menilai kontrol gula
darah, dehidrasi, dan
status asam basa
. Evaluasi adanya
hernia, hemoroid,
atau kelemahan pada
dinding abdomen
o Penentuan posisi
exit-site kateter
. Dilakukan enema atau
laksan pada malam
sebelum operasi
. Antibiotika profilaksis:
cefalosporin generasi
pertama diberikan
satu jam sebelum
operasi dalam dosis
tunggal
57
BUKU PANDUAN CT"V'CAL PATHWAY
5B
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
59
BUKU PANDU AN CLINICAL PATHWAY
60
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
61
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY
62
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAK]T DALAM INDONESIA
OJ
BUKU PANDUAN CI-'A/'CAI- PATHWAY
64
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALTS PENYAKIT DALAM INDONESIA
65
BUKU PANDUAN CL'A"CAI. PATHWAY
66
PERHIMPUNAN OOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
67
BUKU PANDUAN CL'ru'CAI- PATHWAY
68
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
69
BUKU PANDUAN CI-'AI'CAL PATHWAY
Gangguan
asam basa,
cairan, dan
elektrolit
Sindroma
uremikum
Edema paru
lnfeksi
70
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIAL]S PENYAKIT DALAM INDONESIA
71
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY
72
PERHlMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
73
BUKU PANDUAN CL'AI'CAL PATHWAY
74
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
75
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
76
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
77
BUKU PANDUAN CI.'N'CAI PATHWAY
7B
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
79
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
80
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
B1
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI. PATHWAY
5. Simptomatis lainnya
Diet rendah garam 5 g/hari Diet rendah Diet rendah Diet rendah
garam 5 g/ garam 5 g/ garam5 g/
hari hari hari
82
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
5. Simptomatis lainnya
Diet rendah garam 5 g/hari Diet rendah Diet rendah Diet rendah
garam 5 g/ garam 5 g/ garamS g/
hari hari hari
83
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
84
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
adanya o Pemeriksaan
hematuria serologis: ANA,
AntidsDNA,
AntibodiSmNA
(nuclear
antigen), profil
komplemen (C3,
c4),
lmunoglobulin
serum, ACA
. Biopsi ginjal
85
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY
B6
PERHIMPUNAN DOKTEB SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
87
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY
8B
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
B9
BUKU PANDU AN CLI NICAL PATHWAY
90
PERHIMPUNAN DOKTER SPESTALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
91
BUKU PANDUAN CL'N'CAI PATHWAY
. Serum/urin
elektroforesis
. Foto rontgen
dada, rontgen
sinus (Waters),
USG abdomen,
CT scan dada dan
SINUS
. Biopsi ginjal
92
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAK]T DALAM INDONESIA
93
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY
94
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
95
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY
96
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESTA
97
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY
9B
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
99
BUKU PANDUAN CL"V'CAI- PATHWAY
10 hari
100
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
101
BUKU PANDUAN CT'N'CAT PATHWAY
102
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
103
BUKU PANDUAN CL"V'CAI- PATHWAY
Pemeriksaan laboratorium
khusus transplantasi
a. Virologi: hepatitis
(Hepatitis B viruslHBV
hepatitis C virus/ HClr),
c yto megal ovlrus (CMV),
Pemeriksaan radiologi
khusus
a. USG abdomen
b. BNO-IVB renogram
c. CT angiografi arteri renalis
Penilaian status psikiatrik
Pemeriksaan penunjang
untuk resipien dan donor r
. Laboratorium
Darah rutin, hemostasis
lengkap, GDN/2 jam PB
ureum, kreatinin, asam
urat, albumin, globulin,
SGOT/SGPT, profil lipid,
AGD, urin lengkap, CCT,
elektrolit
. EKG
. Foto rontgen dada
104
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
105
BUKU PANDUAN CI-"V'CAI- PATHWAY
106
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM lNDONESIA
107
BUKU PANDU AN CLINICAL PATHWAY
108
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
Rawat inap
Rawat inap sesuai
Rawat lnap Rawat lnap sesuai kondisi
kondisi pasien / ICU
pasien / ICU
109
RD OLOG
il
roner
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
Status Rlr/ lengkap Tanda vital dan gejala Tanda vital dan gejala
Tanda vital
111
BUKU PANDU AN CLINICAL PATHWAY
Konsultasi ke
Rehabilitasi medik
. Gambaran EKG sesuai a Hemodinamik stabil o Hemodinamik stabil
dengan AV Block Total. dan peffusi jaringan a Perfusi jaringan
- Hemodinamik stabil baik, perifer baik
dan perfusi jaringan a Gejala-gejala o Rencana tindak
baik, simptomatik lanjut jelas
- Gejala-gejala berkurang atau
simptomatik berkurang hilang
atau hilang
112
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
JEN!S
Aktivitas/
TINDAKAN
Treatmentl o Tirah baring: pasien . Tirah baring: pasien o Tirah baring: pasien
Medikasi DR aktif harus tirah DR aktif harus tirah DR aktif harus tirah
baring dan dilanjutkan baring dan dilanjutkan baring dan dilanjutkan
dgn mobilisasi dgn mobilisasi dgn mobilisasi
bertahap tergantung bertahap tergantung bertahap tergantung
kondisi jantung kondisi jantung kondisi jantung
a Eradikasi . Eradikasi . Eradikasi
Streptococus grup A Streptococus grup A Streptococus grup A
dilanjutkan prevensi dilanjutkan prevensi dilanjutkan prevensi
sekunder jangka sekunder jangka sekunder jangka
panjang (prevensi panlang panJang
primer) - Benzatin Penisillin: - Benzatin Penisillin:
- Benzatin Penisillin: 1,2juta U lM (BB 1,2juta U lM (BB
1 ,2juta U lM (BB <27 kg 600.000 U <27k9 600.000 U
<30 kg 600.000 U rrv) tM)
r N/)
113
BUKU PANDUAN Ct'A/'CAt PATHWAY
114
PEBHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
115
BUKU PANDUAN CI-'A"CAI- PATHWAY
116
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
117
BUKU PANDUAN CI-"V'CAI- PATHWAY
118
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
119
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
120
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
!ndikasi operasi:
1. Gagal Jantung
2. lnfeksi tidak terkontrol
3. Pencegahan emboli
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa
121
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
Outcome Gambaran klinis Tanda vital dan perfusi . Tanda vital dan perfusi
memenuhi kriteria jaringan baik jaringan baik
diagnosis endocarditis o Rencana tindak lanjut
infektif jelas
Tanda vital dan peffusi
jaringan baik
122
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
HARI 1 HARI 2
TANGGAL TANGGAL:
123
BUKU PANDUAN CL'AI'CAI- PATHWAY
124
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
125
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY
126
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
Gambaran klinis sesuai o Tanda vital dan perfusi . Tanda vital dan perfusi
kriteria diagnosis Gagal jaringan baik jaringan baik
jantung akut
Balans cairan negatif
500-1000 ml/24jam
Saturasi > 94o/o
Tanda vital dan perfusi
jaringan baik
127
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
(sKA) MELTPUT :
TAK STABIL rcD 10:
MIOKARD
Length of Stay:
Hari 1
TANGGAL:
128
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
129
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY
Betabloker, ACE
inhibitor, Obat
antilipid : Golongan
statin (rosuvastatin
atau atorvastatin),
Antagonis kalsium
: diltiazem atau
verapamil atau
long acting
dihidropidin
(amlodipin), Nitrat,
Puasa sampai Diet biasa Diet biasa Diet biasa
bebas nyeri
.Edukasi kepada .Jelaskan kepada .Jelaskan kepada .Rencana kontrol
pasien dan keluarga dan keluarga dan di poliklinik setelah
keluarga mengenai pasien tentang pasien tentang perawatan,
perawatan pasien kondisi pasien, kondisi pasien, .Edukasi konsumsi
kemungkinan dan rencana obat pulang yang
terjadinya tindaklanjut paska diberikan oleh
komplikasi, perawatan ICCU, dokter untuk 1
rencana terapi .Melatih mobilisasi mrnggu
selanjutnya, aktif sesuai
.Melatih mobilisasi kemampuan
pasif sesuai pasren
kemampuan
pasren
Konsultasi Rehabilitasi Rehabilitasi
rehabilitasi medic
Gambaran klinis Hemodinamik Hemodinamik Hemodinamik
memenuhi kriteria stabil, Nyeri hilang stabil, Nyeri hilang stabil, Nyeritidak
SKA atau berkurang, ada, Rencana
PT-aPTT terpantau tindak lanjut jelas
Ruang Rawat Rawat lntensif lntermediate ward Ruang rawat biasa
lntensif
130
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
13'1
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
132
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
133
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
134
HEMATOLOGI-ONKOL
Kanker Ajuvan/Neoajuvan
tvl
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
135
BUKU PANDUAN CL'A"CAI- PATHWAY
136
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
AC
Doxorubicin 60 mg/m2 lV hari
ke-1 + Siklofosfamid 600 mg/
m2 lV hari ke-1 tiap 3 minggu
x 4 siklus.
FAC
5-FU 500 mg/m2lV hari ke-1 +
Doxorubicin 60 mg/m2 lV hari
ke-1 + Siklofosfamid 600 mg/
m2 lV hari ke-1 tiap 3 minggu
x 6 siklus.
CMF
Cyclophosphamide 600 mg/
m2 iv hari ke-1 + MTX 40 mg/
m2 iv hari ke-'l + 5-FU 600
mglmZ iv hari ke-1 Diulangtiap
3minggux6siklus
137
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
2. AC dilanjutkan Paclitaxel +
Trastuzumab: Doxorubicin 60 mg/
m2 lV hari ke-1 + Siklofosfamid 600
mg/m2 lV hari ke-1 tiap 3 minggu x
4 siklus, dilanjutkan Paclitaxel 80
mg/m2 lV per minggu x 12 +
Trastuzumab 4 mg/kg lV dilanjutkan
setiap minggu 2 mg/kg lV sampai '1
138
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
minggu paska
kemoterapi.
Rawat inap rawat inap Rawat Jalan (Kontrol 1
minggu kemudian)
Catatan: Dosis dan siklus bisa dilkukan modifikasi tergantung kepada kondisi pasien, dalam hal
ini pertimbangan klinisi menjadi acuan
139
BUKU PANDUAN CI-'ru'CAT PATHWAY
140
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
141
BUKU PANDUAN CL"V'CAI- PATHWAY
142
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DAI-AM INDONESIA
- Hormonal+: ER+/PR+|HER2
negatif, tanpa krisis viseral
1. Premenopausal:
Tamoxifen 20 mg 1x1/hari +/-
Goserelin 3.6 mg SC 1x1/bulan
diberikan sampai progresivitas
penyakit atau terjadi toksikasi
2. Postmenopausal:
- Letrozol 2.5 mg 1x1lhari
atau
- nastrozol 1 mg 'l x1l hari
atau
- Exemestan 25 mg 1x1/hari
atau
- Tamoxifen 20 mg
- Hormonal ER+/PR/HER 2 negatif
dengan krisis viseral
- pertimbangkankemoterapil
- PASKA KEMOTERAPI:
- Metoklopramid / Ondanstron
+/- Dexamethasone (bila
diperlukan)
- per oral selama 5 hari
Hematologi-Onkologi Medik
143
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY
minggu kemudian)
Catatan: Dosis dan siklus bisa dilkukan modifikasi tergantung kepada kondisi pasien, dalam hal
ini pertimbangan klinisi menjadi acuan
144
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
KANKER
ICD:
7 han
145
BUKU PANDU AN CLINICAL PATHWAY
146
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM TNDONESIA
TERAPI Pember an
kemoterapi sesuai
dengan protokol
pemberian
Cisplatin 100 mg/m2 hari kemoterapi
ke-1 + 5 FU 1000 mg/m2
a PASKA
hari ke-1 sampai dengan
KEMOTERAPI :
- Antiemetik sesuai
dengan rejimen
ke-1 + Docetaxel 75 mgl
kemoterapi yang
m2 hari ke-1 + S-FU
diberikan.
1000 mg/m2 hari ke-1 sd
ke-4.
- Cisplatin 75 mg/m1 hari
ke-1 + Docetaxel 75 mg/
m2 hari ke-1 .
- Cisplatin 75 mg/mZ hari
ke-1 + Paclitaxel 175
mg/mZ hari ke-1.
- Cisplatin 70 mg/m2hari
ke-1 + Gemcitabine 1000
mg/m2 harike-1,8,15
147
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY
Hematologi-Onkologi
Medik
o Penjadwalan . Pemantauan efek . Nasehat untuk kontrol
kemoterapi siklus samping dan cara kembali untuk
yang akan mengatasinya dan tindak penjadwalan kemoterapi
berlangsung dan lanjut di rumah. siklus berikutnya sesuai
berikutnya . Penjadwalan jadwal kondisi pasien atau
kemoterapi siklus penjelasan tentang
berikutnya. jadwal kemoterapi siklus
. Tidak ditemukannya atau berikutnya.
dapat dikendalikannya . Pemeriksaan DPL 2
efek samping kemoterapi minggu paska
di rumah. kemoterapi.
. Kondisi pasien dalam . Tidak ditemukan efek
keadaan baik ketika akan samping pada pasien
menjalani kemoterapi atau efek samping yang
siklus berikutnya timbul bisa dikontrol
Rawat inap Rawat inap Rawat jalan (kontrol 1
minggu kemudian)
Catatan: Dosis dan siklus bisa dilkukan modifikasi tergantung kepada kondisi pasien, dalam hal
ini pertimbangan klinisi menjadi acuan
148
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
149
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY
150
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
PREMEDIKASI . PREMEDIKASI
Sesuai dengan rejimen Sesuai dengan rejimen
kemoterapi yang kemoterapi: highlyl
diberikan. Ada beberapa moderate/low
obat kemoterapi yang emetogenic. Juga ada
memerlukan premedikasi beberapa obat
sejak sebelum hari H kemoterapi yang
memerlukan premedikasi
KEMOTERAPI
SITOSTATIKA +/-
TERAPI TARGET )
Rejimen diberikan sesuai
. KEMOTERAPI
pilihan: Pemberian sesuai
- Cisplatin 40 mg/mZ petunjuk/protokol
weekly atau pelaksanaan kemoterapi
Carboplatin AUC2
bersama-sama dengan e PASKAKEMOTERAPI
radioterapi; dilanjutkan Pemberian antiemetik
atau didahului untuk mecegah CINV
kemoterapi fiuvan/ (chemotherapy induced
neoajuvan nausea vomiting)
- Cisplatin 100 mg/m2 disesuaikan dengan
hari ke-1 + 5 FU 1000 rejimen kemoterapi yang
mg/m2 hari ke-1 diberikan. Juga ada
sampai dengan ke-5. beberapa obat
- Cisplatin 75 mg/m1 kemoterapi yang
hari ke-1 + Docetaxel memerlukan obat-obatan
75 mg/m2 hari ke-1 + tertentu setelah dan
5-FU 1000 mg/m2hari selama seluruh siklus
ke-1 sd ke-4. kemoterapi.
- Cisplatin 75 mg/m1
hari ke-1 + Docetaxel
75 mglm2 hari ke-1.
- Cisplatin 75 mg/m2
hari ke-1 + Paclitaxel
175 mg/m2 hari ke-1.
151
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY
Catatan: Dosis dan siklus bisa dilkukan modifikasi tergantung kepada kondisi pasien, dalam hal
ini pertimbangan klinisi menjadi acuan
152
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
153
BUKU PANDUAN Ct'N'CAt PATHWAY
154
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
155
BUKU PANDUAN CI.,,V'CAL PATHWAY
. Cisplatin 75 mg/m2 +
pemetrexed 500 mg/m2
every 21 d x 4-6 cycles.
. Gefitinib 250 mg 1xl
atau Erlotinib 150 mg
1xl sampai dengan
progressive disease (lika
EGFR mutation +).
. Crizotinib 250 mg 2x1
sampai dengan
progressive disease (j ika
anaplastic lymphoma
Kinase/ ALK +).
o Pemberian kemoterapi
sesuai dengan protokol
PASKA KEMOTERAPI :
. Metoklopramid /
Ondanstron +/-
Dexamethasone peroral
selama 5 hari
Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa
. Menjelaskan manfaat Pemantauan efek samping Pemantauan efek samping
kemoterapi. selama dan sesudah (lambat)obat paska
. Menjelaskan efek kemoterapi kemoterapi, misalnya
samping kemoterapi. demam dan diare
. Menjelaskan
pengendalian,
pencegahan dan
penyembuhan efek
samping kemoterapi
. Menjelaskan jadwal
pemberian
kemoteraoi.
Hematologi-Onkologi
Med k
. Pemantauan efek . Nasehat untuk kontrol
samping dan cara kembali untuk
mengatasinya dan penjadwalan kemoterapi
tindak lanjut di rumah siklus berikutnya sesuai
. Penjadwalan jadwal kondisi pasien atau
kemoterapi siklus penjelasan tentang
berikutnya. jadwal kemoterapi siklus
berikutnva.
156
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
minggu kemudian)
Catatan: Dosis dan siklus bisa dilkukan modifikasi tergantung kepada kondisi pasien, dalam hal
ini pertimbangan klinisi menjadi acuan
157
BUKU PANDUAN CI-"V'CAI- PATHWAY
158
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKTT DALAM INDONESIA
o PASKAKEMOTERAPI:
- Obat Di Rumah:
Metoclopramide/
ondancentron/
+/- deksamethasone
- Obat nyerijika ada
nyen
159
BUKU PANDUAN CL'A"CAL PATHWAY
minggu paska
kemoterapi
Rawat lnap Rawat lnap Rawat Jalan (Kontrol 1
Gatatan: Dosis dan siklus bisa dilkukan modifikasi tergantung kepada kondisi pasien, dalam
hal ini pertimbangan klinisi menjadi acuan
160
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
161
BUKU PANDUAN CI-'A/'CAI- PATHWAY
162
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
- Doxorubicin 50 mg/m2
lV hari ke-1 +
lfosfamide 5000 m/m2
- Gemcitabine 675-900
mglm?lV hari ke-1 dan
Pemberian kemoterapi
sesuai dengan protokol
. PASKA KEMOTERAPI :
'163
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY
164
HEPATOLOGI
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
165
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY
o Pemberian oksigen
mulai dari 2 Umenit (bila
diperlukan)
Pemasangan akses
Pengkajian skala nyeri di
kuadran kanan atas
. Mual, muntah, nafsu
makan turun, penurunan
berat badan, demam
o Evaluasi feses (warna
dempul), diare berdarah
. Pemasangan NGT (bila
diperlukan)
. Bendungan vena porta,
ikterik
o Urine output dan
pemasangan kateter urin
bila diperlukan
. Cek gula darah . CT Scan . Pemeriksaan
. Pemeriksaan abdomen laboratorium :
laboratorium : Darah atas 3 fase Darah perifer
perifer lengkap, (kalau perlu) lengkap,
hemostasis (BT, PT, hemostasis (BT,
APTI), SGOT SGPT AFP, PT, APTD, SGOT
Ureum Kreatinin, SGPT AFP,
elektrolit (Na/K/Cl), Ureum Kreatinin,
albumin, globulin elektrolit (Na/K/
. Tes kimia hati lengkap Cl), albumin
. Pemeriksaan EKG globulin
. Serologi Amuba o Tes kimia hati
. Analisa cairan asites, lengkap
kultur abses dan . Evaluasi VSG
sitology abses abdomen (bila
. USG abdomen diperlukan)
o Foto dada
o Antipiretik: parasetamol . Antipiretik: . Antipiretik: . Antipiretik:
. Analgetik: Tramadol, parasetamol parasetamol parasetamol
profenid supp . Analgetik: . Analgetik: . Analgetik:
. Antibiotik/anti amebik Tramadol, Tramadol, Tramadol,
profenid profenid profenid supp
SUPP supp . Antibiotik/anti
. Antibiotik/anti . Antibiotik/ amebik
amebik anti amebik
166
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAK]T DALAM INDONESIA
167
BUKU PANDUAN CI-'A"CAI. PATHWAY
o Jika dalam waktu o Jika dalam waktu o Jika dalam waktu . Jika dalam waktu
4-72 iam belum ada 4-72 jam belum a da 4-72 jam belum ada 4-72 iam belum ada
perbaikan pebaikan klinis, pebaikan pebaikan
klinis,maka maka antibiotika klinis,maka klinis,maka
antibiotika diganti digant idengan antibiotika diganti antibiotika diganti
dengan antibiotika antibiotika yang dengan antibiotika dengan antibiotika
yang sesuai hasil sesuai hasil kultur yang sesuai hasil yang sesuai hasil
kultur sensitivitas. sensitivitas. kultur sensitivitas. kultur sensitivitas.
Pengobatan secara Pengobatan secara Pengobatan secara Pengobatan secara
parenteral selama parenteral selama parenteral selama parenteral selama
minimal 14 hari lalu minimal 14 hari lalu minimal 14 hari lalu minimal 14 hari lalu
dapat diubah dapat diubah dapat diubah dapat diubah
menjadi oral sampai menjadi oral sampai menjadi oral sampai menjadi oral sampai
6 minggu kemudian. 6 minggu kemudian. 6 minggu kemudian. 6 minggu kemudian.
Jika diketahui jenis Jika diketahui jenis Jika diketahui jenis Jika diketahui jenis
kuman kuman kuman kuman
streptokokus, streptokokus, streptokokus, streptokokus,
antibiotik oral dosis antibiotik oral dosis antibiotik oral dosis antibiotik oral dosis
tinggi diberikan tinggi diberikan tinggi diberikan tinggi diberikan
sampai 6 bulan. sampai 6 bulan. sampai 6 bulan. sampai 6 bulan.
. Abses hati amebik . Abses hati amebik . Abses hati amebik . Abses hati amebik
. Metronidazol : o Metronidazol : . Metronidazol : . Metronidazol :
- harus diberikan - harus diberikan - harus diberikan - harus diberikan
sebelum sebelum sebelum sebelum
dilakukan aspirasi dilakukan aspirasi dilakukan aspirasi dilakukan aspirasi
- Metronidazol 3x - Metronidazol 3x - Metronidazol 3x - Metronidazol 3x
750 mg setiap 750 mg setiap 750 mg setiap 750 mg setiap
hari per oral atau hari per oral atau hari per oral atau hari per oral atau
secara intravena secara intravena secara intravena secara intravena
selama 7-10 hari. selama 7-10 hari. selama 7-10 hari. selama 7-10 hari.
. Amebisid luminal : . Amebisid luminal : . Amebisid luminal : . Amebisid luminal :
- lodoquinol 3x650 - lodoquinol - lodoquinol - lodoquinol
mg setiap hari 3x6650 mg setiap 3x6650 mg setiap 3x6650 mg setiap
selama 20 hari hari selama 20 hari selama 20 hari selama 20
- Diloxanide furoat hari hari hari
3x500 mg setiap - Diloxanide furoat - Diloxanide furoat - Diloxanide furoat
hari selama 10 3x500 mg setiap 3x500 mg setiap 3x500 mg setiap
hari hari selama 10 hari selama 10 hari selama 10
- Aminosidin hari hari hari
(paromomisin) - Aminosidin - Aminosidin - Aminosidin
25-35 mg/kg paromomisin) (paromomisin) (paromomisin)
berat badan 25-35 mg/kg 25-35 mg/kg 25-35 mg/kg
setiap hari dalam berat badan berat badan berat badan
dosis terbagi tiga setiap hari dalam setiap hari dalam setiap hari dalam
selama 7-10 hari dosis terbagi tiga dosis terbagi tiga dosis terbagi tiga
selama 7-10 hari selama 7-10 hari selama 7-10 hari
168
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
169
BUKU PANDUAN CL"V'CAI- PATHWAY
o Teridentifikasi gejala
dan keluhan sesuai
diagnostik
. Penegakkan diagnosis
. Mencegah dehidrasi
dan memberikan
asupan nutrisi optimal
. Hemodinamik stabil
untuk transfer
keruangan
. Evaluasi komplikasi
yang dapat muncul:
. Empiema
. Efusi pleura atau
pericardium
. Trombosis vena porta
atau vena lienalis
. Ruptur abses
kerongga pericardium
atau toraks
. Terbentuknya fistel
abdomen
. Sepsis
o sKoinfeksi dengan
infeksi bakteri,
kegagalan multiorgan,
dan ruptur ke dalam
peritoneum, rongga
toraks, dan
perikardium
170
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONES]A
1 71
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY
. Serologi o Pemeriksaan
hepatitis: lgM laboratorium :
172
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
173
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY
174
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
175
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY
Evaluasi penurunan
Diet biasa Diet biasa Diet biasa
berat badan, anoreksia
176
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
Lampiran:
Tatalaksana
I
Single < 2 <3lesi <3cm Multinodular lnvasi vena porta
PS.O N.IM1 PA1-2
Meningkat Tidak Ya
Kemoemboli
Normal Sorafenib
lldak Ya
Reseksi OLT
177
BUKU PANDUAN CL'A/'CAL PATHWAY
178
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
179
BUKU PANDUAN CT' PATHWAY
"CAL
Diet Diet biasa rendah lemak & Diet rendah Diet rendah Diet rendah
karbohidrat lemak lemak lemak
180
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
181
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY
182
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
Hepatitis B kronik
. Lamivudine : 1xl 00 mg
sampai terjadi
serokonversi
. Adefovir dipivoxil : 1 x 10
mg sampai terjadi
serokonversi
. PEG IFN-2a (monoterapi)
180 gram, 1 kali se-
minggu selama 12 bulan
. Entecavir:1x0,5 mg
sampai terladi
serokonversi
o Telbivudine : 1x600 mg,
sampai terjadi
serokonversi
. Tenofovir: 1x300 mg,
sampai terjadi
serokonversi
183
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
. UDCA 600m9/hari
' Glycynhizin
. Silymarin atau silibinin
184
PERHTMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
keganasan
185
BUKU PANDUAN CI-'A/'CAI- PATHWAY
JENIS
RAWATJATAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN RAWAT JALAN
AKTIVITAS/
HARIl BULAN 1 BULAN 2-4 BULAN 5-6
T!NDAKAN
TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:
. Mencatat identitas . Evaluasi tanda . Evaluasi tanda . Evaluasi tanda
pasren vital vital vital
. Melakukan general . Evaluasi . Evaluasi . Evaluasi
informed consent kesadaran dan kesadaran dan kesadaran dan
. Evaluasi tanda vital gangguan gangguan gangguan
. Evaluasi kesadaran sistem saraf sistem saraf sistem saraf
dan gangguan sistem pusat pusat pusat
saraf pusat . Pengkajian . Pengkajian . Pengkajian
. Pengkajian Ensefalopati Ensefalopati Ensefalopati
Ensefalopati Hepatikum Hepatikum Hepatikum
Hepatikum . Pemberian . Evaluasi tanda . Evaluasi tanda
. Evaluasi tanda sesak suplemen O, sesak sesak
o Pemberian suplemen bila diperlukan . Pemberian . Pemberian
O, bila diperlukan . Pemasangan suplemen O, bila suplemen O,
o Pemasangan akses akses vena diperlukan bila diperlukan
vena . Pengkajian . Pemasangan o Pemasangan
. Pengkajian skala skala nyeri akses vena akses vena
nyen . Pengkajian . Pengkajian skala . Pengkajian
. Pengkajian risiko risiko nyefl skala nyeri
. Risiko jatuh (dengan . Risiko jatuh . Pengkajian risiko . Pengkajian
morse fall (dengan morse . Risiko jatuh risiko
assessmenf) fall (dengan morse . Bisiko jatuh
. Risiko alergi assessment) fal/ assessment) (dengan morse
. Pengkajian efusi . Risiko alergi . Risiko alergi fal/ assessment)
pleura . Berat badan o Berat badan dan . Risiko alergi
. Pungsi asites dan anoreksia anoreksia . Berat badan
terapeutik (bila masif . Pemantauan . Pemantauan dan anoreksia
dan mengganggu tanda-tanda tanda-tanda . Pemantauan
pernapasan) bendungan bendungan vena tanda-tanda
. Pemantauan tanda- vena porta, porta, ikterus bendungan
tanda bendungan ikterus vena porta,
vena porta, ikterus ikterus
186
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
187
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
. Lab: AFP (tiap 3 . Lab: AFP (tiap 3 . Lab: AFP (tiap 6 . Lab: AFP (tiap 6
bulan) bulan) bulan) bulan)
. Volume urin 24 . Volume urin24 . Volume urin 24 . Volume urin 24
jam dan eksresi jam dan eksresi jam dan eksresi jam dan eksresi
natrium urin natrium urin natrium urin natrium urin
o Timbang berat . Timbang berat o Timbang berat . Timbang berat
badan setiap badan setiap badan setiap badan setiap
hari hari hari hari
. USG abdomen . USG abdomen . USG abdomen . USG abdomen
(tiap 3 bulan) (tiap 6 bulan) (tiap 6 bulan) (tiap 6 bulan)
. Foto rontgen o Foto rontgen . Foto rontgen . Foto rontgen
dada (bila perlu) dada (bila perlu) dada (bila perlu) dada (bila perlu)
. Biopsi hati (bila . Biopsi hati (bila . Biopsi hati (bila . Biopsi hati (bila
diperlukan) diperlukan) diperlukan) diperlukan)
. CTscan . CT scan . CT scan . CT scan
abdomen atas 3 abdomen atas 3 abdomen atas 3 abdomen atas 3
fase (Diperiksa fase (Diperiksa fase (Diperiksa fase (Diperiksa
ketika AFP > ketika AFP > ketika AFP > ketika AFP > 200
200 ng/ml atau 200 ng/ml atau 200 ng/mL atau ng/ml atau
terdapat nodul terdapat nodul terdapat nodul terdapat nodul
pada USG) pada USG) pada USG) pada USG)
1BB
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
189
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
190
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
191
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
192
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
Puasa dengan
Puasa dengan Puasa dengan
mempertimbang- Puasa dengan
mempertimbang- mempertimbang-
kan kondisi klinis mempertimbangkan
kan kondisi klinis kan kondisi klinis
pasien dan hasil kondisi klinis pasien
pasien dan hasil pasien dan hasil
follow up kadar dan hasil follow up
follow up kadar follow up kadar
amylase, dan kadar amylase, lipase
amylase, lipase amylase, lipase
lipase
o Edukasi kepada . Edukasi kepada . Edukasi
keluarga dan pasien dan kepada pasien
pasien tentang keluarga dan keluarga
kondisi pasien, mengenai gejala mengenar
kemungkinan pasien tanpa gejala pasien
terjadinya memperlcuruk tanpa
komplikasi, rencana penyakitnya memperburuk
terapi selanjutnya o Mobilisasi penyakitnya
r Melatih mobilisasi . Mobilisasi
pasif sesuai
kemampuan pasien
193
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY
194
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
195
BUKU PANDUAN CI-'A"CT[ PATHWAY
196
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
197
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY
198
ETABOL K ENDOKR
Tiroid Akut
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
8-30
ABI,
monofilamen
199
BUKU PANDUAN Cf'A,,CAI- PATHWAY
200
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
201
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY
202
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
203
BUKU PANDUAN CL'N'CAT PATHWAY
204
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
+ Metformin
Linagliptin + Trajenta Duo 2,5/500 2
Metformin 2,5/850
2,5/1000
205
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
206
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
Evaluasi
. Kadar gula
darah berkala
. Tes fungsi ginjal,
tes fungsi hati
207
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY
208
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
209
BUKU PANDU AN C LIN ICAL PATHWAY
210
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
211
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY
212
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
213
BUKU PANDU AN CLI N ICAL PATHWAY
214
PERHTMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
215
BUKU PANDUAN CI-"V'CAI- PATHWAY
216
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
217
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
218
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
219
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
Length of Stay:7
220
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
Evaluasi
Pencetus:
. Foto toraks
. EKG
o Urinalisis
. Ureum/kreatinin
. CT-scan kepala
Evaluasi
. Gula darah
berkala
. Darah perifer
lengkap
. Ureum, kreatinin
serum
221
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY
o Urinalisis
. Elektrolit tiap 6
jam selama 24
.Jam
o AGD bila pH <7
setiap 6 jam
sampai pH 7,1
selanjutnya
setiap hari
sampai stabil
. HBA1C
. EKG, saturasi
o2
222
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
223
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY
224
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
225
BUKU PANDUAN CL'AI'CAL PATHWAY
226
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
o Jari kaki: hammer toe, Jari kaki: hammer toe, . Jari kaki : hammer toe,
claw toe, maserasi claw toe, maserasi claw toe, maserasi
interdigital, interdigital, interdigital,
hiperekstensi hiperekstensi hiperekstensi
o Neuropati otonom: a Neuropati otonom: . Neuropati otonom:
neuropati autonom neuropati autonom yang neuropati autonom yang
yang ditandai produksi ditandai produksi ditandai produksi
keringat berkurang, keringat berkurang, kulit keringat berkurang, kulit
kulit kering, dan pecah kering, dan pecah serta kering, dan pecah serta
serta pelebaran vena pelebaran vena pada pelebaran vena pada
pada punggung kaki punggung kaki atau punggung kaki atau
atau pergelangan. pergelangan. pergelangan.
lnkontinensia urin, lnkontinensia urin, lnkontinensia urin,
hipotensi ortostatik hipotensi ortostatik hipotensi ortostatik
o Neuropati sensorik: o Neuropati sensorik: . Neuropati sensorik:
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
monofilamen 10 g, monofilamen 10 g, monofilamen 10 g,
garpu tala 128 Hz, garpu tala 128 Hz, reflex garpu tala 128 Hz, reflex
reflex tendon Achilles, tendon Achilles, tendon Achilles,
biotesiometer biotesiometer biotesiometer
(vibrameter pada kaput (vibrameter pada kaput (vibrameter pada kaput
MTP), sensasi suhu MTP), sensasi suhu MTP), sensasi suhu
(panas dan dingin), (panas dan dingin), (panas dan dingin),
sensasi halus (dengan sensasi halus (dengan sensasi halus (dengan
kapas), kapas), kapas),
o Neuropati motorik: a Neuropati motorik: . Neuropati motorik:
pemeriksaan nervus pemeriksaan nervus pemeriksaan nervus
peroneal yang ditandai peroneal yang ditandai peroneal yang ditandai
dengan drop foot, dengan drop foot, dengan drop foot,
kekuatan m. kekuatan m. kekuatan m.
gastrocnemius (plantar gastrocnemius (plantar gastrocnemius (plantar
fleksi kaki), kekuatan fleksi kaki), kekuatan m. fleksi kaki), kekuatan m.
m. tibialis anterior tibialis anterior (dorso tibialis anterior (dorso
(dorso fleksi kaki), claw fleksi kaki), claw toes, fleksi kaki), claw toes,
toes, fraktur neuropati fraktur neuropati fraktur neuropati
(charcot foot), (charcot foof), mobilisasi (charcot foot), mobilisasi
mobilisasi sendi, sendi, kontraktur tendon sendi, kontraktur tendon
kontraktur tendon achilles. achilles.
achilles.
227
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY
228
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
229
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY
230
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
231
BUKU PANDUAN CL'A"CAI- PATHWAY
JENIS
AKT!VITAS/ HARI1-1o BULAN 1-2 BULAN 3-4
TINDAKAN
232
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
233
BUKU PANDU AN CLINICAL PATHWAY
234
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
235
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
. Lugol 10 tetes tiap . Lugol 10 tetes tiap 6-8 Lugol 10 tetes tiap 6-8
6-8 jam jam jam
. Propranolol 20-40 mg . Propranolol 20-40 mg Propranolol 20-40 mg
tiap 6 jam tiap 6 jam tiap 6 jam
. Kortikosteroid: o Kortikosteroid: Kor.tikosteroid:
metilprednisolon metilprednisolon metilprednisolon
2x12,5m9, 2x12,5m9, 2x12,5m9,
hidrokortison 100 mg hidrokortison 100 mg hidrokortison 100 mg
tiap 8 jam, tiap 8 jam, tiap 8 jam,
deksametason 2 mg deksametason 2 mg deksametason 2 mg
tiap 6 jam tiap 6 jam tiap 6 jam
. Asetaminofen atau . Asetaminofen atau a Asetaminofen atau
parasetamol ,jika parasetamol jika parasetamol jika
diperlukan diperlukan diperlukan
o Antibiotik sesuai . Antibiotik sesuai a Antibiotik sesuai
kebutuhan kebutuhan kebutuhan
Diet lunak atau cair per Diet sesuai kondisi pasien Diet sesuai kondisi pasien
NGT
. Edukasi kepada t Edukasi kepada pasien a Edukasi kepada pasien
pasien dan keluarga dan keluarga mengenai dan keluarga mengenai
mengenai kondisi dan kondisi dan prognosis kondisi dan prognosis
prognosis pasien saat pasien saat ini. pasien saat ini.
tnr. t Untuk pencegahan a Untuk pencegahan krisis
o Untuk pencegahan krisis tiroid berikutnya, tiroid berikutnya, pasien
krisis tiroid pasien tidak disarankan tidak disarankan untuk
berikutnya, pasien untuk menghentikan menghentikan
tidak disarankan pengobatan tanpa pengobatan tanpa
untuk menghentikan sepengetahuan dokter. sepengetahuan dokter.
pengobatan tanpa
sepengetahuan
dokter.
. ICU/ICCU jika , ICU/ICCU jika ICU/ICCU jika
diperlukan diperlukan diperlukan
o Konsultan t Konsultan endokrinolog Konsultan endokrinologi
endokrinologi I Konsultan kardiologi Konsultan kardiologi
. Konsultan kardiologi
236
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
237
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
238
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAK]T DALAM INDONESIA
239
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY
240
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKTT DALAM INDONESIA
241
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY
242
PERHIMPUNAN OOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
243
BUKU PANDUAN CL'N'CAf PATHWAY
244
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
245
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
246
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
Antisipasi pembedahan:
. Tipe prosedur
pembedahan
. Pasien rawat ialan atau
rawat inap
. Tipe anestesia
. Waktu mulainya
pembedahan
. Lamanya pembedahan
247
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY
248
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
249
BUKU PANDUAN CI-'A"CAI PATHWAY
INF
ot Stay=7 Hari
250
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
251
PULMONOLOGI
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
253
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
254
PERHIMPUNAN DOKTER SPES]ALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
ABSES PARU
255
BUKU PANDU AN CLI N ICAL PATHWAY
Diet tinggi kalori Diet tinggi kalori dan Diet tinggi kalori dan Diet tinggi kalori
dan tinggi protein tinggi protein tinggi protein dan tinggi protein
a Edukasi o Jelaskan kepada . Jelaskan kepada o Rencana kontrol
kepada pasien keluarga dan keluarga dan di poliklinik
dan keluarga pasien tentang pasien tentang setelah
mengenar kondisi pasien, kondisi pasien, perawatan
perawatan kemungkinan dan rencana a Edukasi
pasren terjadinya rawat jalan konsumsi obat
komplikasi, . Melatih mobilisasi pulang yang
rencana terapi aktif sesuai diberikan oleh
selanjutnya kemampuan dokter untuk 1
pasien mrnggu
256
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
257
BUKU PANDUAN CT"V'CAI- PATHWAY
258
PERHIMPUNAN DOKTER SPESlALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
259
BUKU PANDUAN Cf'N'CAt PATHWAY
260
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
. Perawatan ICU
dan penggunaan
ventilator bila
didapatkan
gagal napas dan
syok septik
Diet biasa, Diet biasa, per orall Diet biasa, per oral/ Diet biasa,
per orallNGT/ NGT/parenteral NGT/parenteral per orallNGT/
parenteral sesuai sesuai kondisi pasien sesuai kondisi parenteral sesuai
kondisi pasien pasren kondisi pasien
261
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
. Pasien/keluarga . Pasien/keluarga
menandatangani menandatangani
inform consent inform consent
262
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
263
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
Diet biasa, per oral/ Diet biasa, per orallNGT/ Diet biasa
NGT/parenteral sesuai parenteral sesuai kondisi pasien
kondisi pasien
o Edukasi kepada . Jelaskan kepada keluarga . Jelaskan kepada
pasien dan keluarga dan pasien tentang kondisi keluarga dan pasien
mengenar pasien, kemungkinan tentang kondisi
perawatan pasien terjadinya kompli kasi, pasien, dan rencana
rencana terapi selanjutnya tindak lanjut paska
perawatan
. Melatih mobilisasi
aktif sesuai
kemampuan pasien
Menginformasikan Rencana rujukan ke rehabilitasi Merujuk pasien ke
pasien dan keluarga medik rehabilitasi medik
jika keadaan
memburuk,
memerlukan
perawatan di ruang
rawat intensif (lCU)
. Sistem pernafasan . Administrasi pasien lengkap . Rencana tindak
berfungsi baik, . Pasien dan keluarga lanjut jelas
oksigenisasi memahami rencana terapi
jaringan baik serta kemungkinan
komplikasi selama perawatan
. Pasien dan keluarga
memahami tentang biaya dan
administrasi
. Pasien dapat bekerjasama
selama perawatan
. Pasien / keluarga
menandatangani inform
consent
264
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKTT DAIAM INDONESIA
JEN!S INAP
RAWAT RAWAT INAP RAWAT INAP
AKTIVITAS/ 2
HARI HAHI 3-7 HAHI 8
T!NDAKAN TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:
265
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY
tanda-tanda
. Pengobatan untuk
penyakit dasarnya
ventil
pneumotoraks bila didapatkan
. maka segera
(misalnya antibiotik,
Diet makanan Diet makanan lunak Diet makanan lunak Diet makanan
lunak biasa
266
PERHlMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
perbaikan maka
konsul bedah
o Paru mengembang
. Fungsi pernafasan
kembali normal
267
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY
JENIS , HARIKUNJUNGAN
AKTIVITAS/
TINDAKAN
. Status RM lengkap
. Tanda vital
o Pemeriksaan Fisik
. Pemeriksaan Rutin
. Spirometri dan uji bronkodilator
. Pemeriksaan laboratorium : Darah rutin
o Rontgen dada PA dan lateral
. Pemeriksaan tidak rutin
. Uji coba kortikosteroid: menilai perbaikan faal paru setelah pemberian
kortikosteroid oral (prednison atau metilprednisolon) sebanyak 30 - 50 mg
per hari selama 2minggu yaitu peningkatan VEP pascabronkodilator > 20 yo
dan minimal 250 ml. Pada PPOK umumnya tidak terdapat kenaikanfaal paru
setelah pemberian kortikosteroid
. Analisis gas darah
. Elektrokardiografi untuk mengetahui komplikasi pada jantung yang ditandai
oleh hipertensi Pulmonal dan hipertrofi ventrikel kanan.
. Bakteriologi: sputum pewarnaan Gram dan kultur resistensi
a. Bronkodilator :
268
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
Rawat Jalan
269
BUKU PANDUAN CI-'ru'CAL PATHWAY
JENIS INAP
RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP
RAWAT
AKTIVITAS/ 1
HARI HARI2 HARIS-6 HARIT
TINDAKAN TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:
270
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
271
BUKU PANDUAN CI-'A"CAI- PATHWAY
272
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
Rawat lnap Bawat lnap lsolasi Rawat lnap lsolasi Rawat Jalan
lsolasi Poliklinik TB Paru
273
PS KOSOMATIK
Jantung
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
JENIS
HARI 1 BULAN 1-2 BULAN 3.4 BULAN 5-6
AKTIVITAS/
TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:
TINDAKAN
. Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital . Tanda vital
o Pengkajian risiko . Pengkajian . Pengkaiian o Pengkajian
o Cemas risiko risiko risiko
. Kuatir . Cemas, kuatir . Cemas, kuatir . Cemas, kuatir
. Tidak bisa relaks . Tidak bisa . Tidak bisa o Tidak bisa
atau tegang selama relaks atau relaks atau relaks atau
3 bulan disertai tegang tegang tegang
gejala fisis dan . Gemetaran, . Gemetaran, o Gemetaran,
psikis akibat adanya otot tegang, otot tegang, otot tegang,
ketidakseimbangan kelelahan, kelelahan, kelelahan,
sistem saraf berkeringat berkeringat berkeringat
autonom banyak, banyak, banyak,
. Gejala-gejala: berdebar- berdebar- berdebar-
gemetaran, otot debar, mulut debar, mulut debar, mulut
tegang, kelelahan, kering, sakit kering, sakit kering, sakit
berkeringat banyak, kepala, perut kepala, perut kepala, perut
berdebar-debar, perih, diare, perih, diare, perih, diare,
mulut kering, sakit sulit tidur, sulit tidur, sulit tidur,
kepala, perut perih, mudah mudah mudah
diare, sulit tidut tersinggung, tersinggung, tersinggung,
mudah tersinggung, mudah marah mudah marah mudah marah
mudah marah. . Sulit . Sulit . Sulit
. Sulit berkonsentrasi berkonsentrasi berkonsentrasi berkonsentrasi
o Restless:gelisah, . Rest/ess o Best/ess . Pesf/ess
tidak bisa diam,
timbul rasa takut
. Sakit kepala, sulit
masuk tidur,
impotensi
275
BUKU PANOUAN CL"V'CAL PATHWAY
276
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
277
BUKU PANDUAN CI-"V'CAI- PATHWAY
278
JENIS
HARIT-10 BULAN 1-2 BULAN 3-4 BULAN 5-6
AKTiVITAS/
TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:
TINDAKAN
. Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital o Tanda vital
. Pengkajian risiko . Pengkajian risiko . Pengkajian risiko . Pengkajian
. Sakit kepala . Sakit kepala . Sakit kepala risiko
. Anoreksia . Anoreksia . Anoreksia . Sakit kepala
o Cepat bangun . Cepat bangun . Cepat bangun . Anoreksia
. Merasa paling . Merasa paling . Merasa paling . Cepat bangun
tidak enak dipagi tidak enak dipagi tidak enak dipagi . Merasa paling
hari hari hari tidak enak
. lnsomnia . lnsomnia . lnsomnia dipagi hari
. Palpitasi . Palpitasi . Palpitasi . lnsomnia
. Berkeringat . Berkeringat . Berkeringat . Palpitasi
o Libido menurun . Libido menurun . Libido menurun . Berkeringat
. Sakit perut . Sakit perut . Sakit perut o Libido menurun
. Nyeri ulu hati . Nyeri ulu hati . Nyeri ulu hati . Sakit perut
. Sesak napas . Sesak napas . Sesak napas . Nyeri ulu hati
. Tidak bisa . Tidak bisa . Tidak bisa . Sesak napas
menikmati hidup menikmati hidup menikmati hidup . Tidak bisa
o Minat berkurang . Minat berkurang o Minat berkurang menikmati hidup
pada hal-hal pada hal-hal pada hal-hal o Minat berkurang
yang biasanya yang biasanya yang biasanya pada hal-hal
disenangi disenangi disenangi yang biasanya
. Lelah sepanjang . Lelah sepanjang . Lelah sepanjang disenangi
hari hari hari . Lelah sepanjang
o Nafsu makan . Nafsu makan . Nafsu makan hari
kurang atau kurang atau kurang atau . Nafsu makan
bertambah bertambah bertambah kurang atau
. Tidak ada . Tidak ada . Tidak ada bertambah
perhatian pada perhatian pada perhatian pada . Tidak ada
lingkungan lingkungan lingkungan perhatian pada
lingkungan
279
BUKU PANDU AN CLINICAL PATHWAY
280
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DAI-AM INDONESIA
281
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY
o Menekankan
kembali
komitmen
agama
. Memperbaiki
kondisi sosial-
ekonomi
o Memberikan
saran dan
pendapat sesuai
kemampuan
pasien serta
meningkatkan
kemampuan
penyesuaian diri
terhadap
lingkungannya
o Psikoterapi
kepada
lingkungan
pasren
o Makan, tidur,
olahraga, dan
menJalankan
hobi dengan
teratur
282
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
283
BUKU PANDUAN CI'N'CAI- PATHWAY
284
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
285
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
286
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
287
BUKU PANDUAN CL'N'CAI. PATHWAY
288
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM ]NDONESIA
289
BUKU PANDUAN CI-"V'CAI- PATHWAY
290
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
o Memberikan saran
dan pendapat sesuai
kemampuan pasien
serta meningkatkan
kemampuan
penyesuaian diri
terhadap
lingkungannya
a Psikoterapi kepada
lingkungan pasien
a Makan, tidur, olahraga,
dan menjalankan hobi
dengan teratur
o Edukasi kepada . Edukasi kepada o Edukasi kepada pasien
pasien dan keluarga pasien dan keluarga
dan keluarga mengenai
mengenai gejala mengenai gejala
gejala pasien tanpa
pasien tanpa pasien tanpa
memperburuk
memperburuk memperburuk
penyakitnya
penyakitnya penyakitnya
291
BUKU PANDU AN CLI N ICAL PATHWAY
JENIS
HARI3-6 1-2
BULAN 3-4
BULAN BULAN 5-6
TANGGAL TANGGAL TANGGAL TANGGAL
292
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
293
BUKU PANDUAN CI'N'CAI- PATHWAY
294
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
JENIS
HARI 1 BULAN 1.2 BULAN 3-4 BULAN 5-6
TANGGAL TANGGAL TANGGAL TANGGAL
295
BUKU PANDUAN CI-"V'CAI- PATHWAY
296
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
297
BUKU PANDUAN CL'N'CAI PATHWAY
JENIS
HARIl-7 BULAN 1.2 BULAN 3-4
AKTIVITAS/
TANGGAL TANGGAL TANGGAL
TINDAKAN
. Tanda vital . Tanda vital o Tanda vital
o Pemantauan faktor . Pemantauan faktor . Pemantauan faktor
risiko risiko risiko
. Tidak dapat . Tidak dapat o Tidak dapat
mengerjakan pekerjaan mengerjakan pekerjaan mengerjakan pekerjaan
dengan baik dengan baik dengan baik
. Mialgia, atralgia, . Mialgia, atralgia, . Mialgia, atralgia,
cefalgia, dan nyeri cefalgia, dan nyeri cefalgia, dan nyeri
ditempat lain ditempat lain ditempat lain
. lnsomnia dan sulis . lnsomnia dan sulis . lnsomnia dan sulis
berkonsentrasi berkonsentrasi berkonsentrasi
. Nyeri dada, berdebar, . Nyeri dada, berdebar, . Nyeri dada, berdebar,
nyeri perut, alergi, nyeri perut, alergi, nyeri perut, alergi,
migren, sakit kepala, migren, sakit kepala, migren, sakit kepala,
nyeri servikal nyeri servikal nyeri servikal
o terkadang gejala yang . terkadang gejala yang o terkadang gejala yang
mirip dengan mirip dengan mirip dengan
fibromyalgia seperti fibromyalgia seperti fibromyalgia seperti
nyeri musculoskeletal, nyeri musculoskeletal, nyeri musculoskeletal,
kekakuan, dan cepat kekakuan, dan cepat kekakuan, dan cepat
lelah lelah lelah
. Evaluasi nyeri . Evaluasi nyeri . Evaluasi nyeri
. Nyeri yang terjadi akut . Nyeri yang terjadi akut . Nyeri yang terjadi akut
atau kronik, atau kronik, atau kronik,
. Penilaian deskripsi nyeri . Penilaian deskripsi nyeri . Penilaian deskripsi nyeri
. Menilai derajat nyeri . Menilai derajat nyeri . Menilai derajat nyeri
menggunakan ulsual menggunakan visual menggunakan visual
analog scale/numeric analog scale/numeric analog scale/numeric
scal e / fac i es w o n g- bake r scal e /f aci es w o n g - ba ker sc al e / fac i e s w o n g - bake r
sca/e sca/e sca/e
. Stress Analyzer / Heart . Stress Analyzer / Heart o Stress Analyzer / Heaft
rate variability rate variability rate variability
298
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
299
BUKU PANDU AN CLINICAL PATHWAY
300
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
301
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY
302
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
303
BUKU PANDUAN CL'N'CAT PATHWAY
304
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALTS PENYAKIT DALAM INDONESIA
305
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY
JENIS
HAR!1-5l7 BULAN 1-2 BULAN 3-4
AKTIVITAS/
TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL:
TINDAKAN
. Rasa lelah bila . Rasa lelah bila . Rasa lelah bila
melakukan aktivitas atau melakukan aktivitas atau melakukan aktivitas
saat mengalami stress saat mengalami stress atau saat mengalami
emosi dan tidak emosi dan tidak stress emosi dan tidak
menghilang sepenuhnya menghilang sepenuhnya menghilang
apabila pasien istirahat apabila pasien istirahat sepenuhnya apabila
. Tidak dapat . Tidak dapat pasien istirahat
mengerjakan pekerjaan mengerjakan pekerjaan o Tidak dapat
dengan baik dengan baik mengerjakan pekerjaan
. Mialgia, atralgia, o Mialgia, atralgia, dengan baik
cefalgia, demam, tanda cefalgia, demam, tanda . Mialgia, atralgia,
gejala faringitis, nyeri gejala faringitis, nyeri cefalgia, demam, tanda
kelenjar pada aksiler kelenjar pada aksiler gejala faringitis, nyeri
atau servikal yang atau servikal yang kelenjar pada aksiler
terkadang disertai terkadang disertai atau servikal yang
pembesaran kelenjar pembesaran kelenlar terkadang disertai
o lnsomnia dan sulis . lnsomnia dan sulis pembesaran kelenjar
berkonsentrasi berkonsentrasi . lnsomnia dan sulis
. Nyeri dada, berdebar, . Nyeri dada, berdebar, berkonsentrasi
nyeri perut, alergi, nyeri perut, alergi, . Nyeri dada, berdebar,
terkadang gejala yang terkadang gejala yang nyeri perut, alergi,
mirip dengan mirip dengan terkadang gelala yang
fibromyalgia. fibromyalgia. mirip dengan
fibromyalgia.
. Tes fungsi tiroid . Tes fungsi tiroid . Tes fungsi tiroid
o Tes hematologi . Tes hematologi . Tes hematologi
. Stress Analyzer / Hearl . Stress Analyzer / Hearl . Stress Analyzer / Hearl
rate variability rate variability rate variability
Analgetik untuk atralgia, Analgetik untuk atralgia, o Analgetik untuk
antihistamin untuk antihistamin untuk atralgia, antihistamin
rhinitis atau sinusitis rhinitis atau sinusitis untuk rhinitis atau
Antidepresan Antidepresan sinusitis
o Antidcnrcsan
306
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
307
REU ATOLOG
S stem k Berat
TB
Tendinitis
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
309
BUKU PANDUAN CL'AI'CAI- PATHWAY
JENIS
AKTIVITAS/ HAR]7-21 MINGGU 1 MINGGU 2-4
TINDAKAN
o Status MR lengkap o Status MR lengkap . Status MR lengkap
. Tanda vital . Tanda vital . Tanda vital
. Pemeriksaan status . Pemeriksaan status o Pemeriksaan status
kesadaran kesadaran kesadaran
. Penilaian status nyeri . Penilaian status nyeri o Penilaian status nyeri
a Pemeriksaan Pemeriksaan o Pemeriksaan
laboratorium: DPL, LED laboratorium: DPL, LED laboratorium: DPL,
atau CRP, SGOT, SGPT, atau CRB SGOT, LED atau CRP, SGOT,
GDS, ureum, kreatinin SGPI GDS, ureum, SGPI GDS, ureum,
kreatinin kreatinin
. Antibiotik intravena . Antibiotik oral sesuai o Antibiotik oral sesuai
sesuai hasil kultur hasil kultur hasil kultur
. Perbaikan keadaan . Perbaikan keadaan . Perbaikan keadaan
umum umum UMUM
Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan
. Edukasi o Edukasi . Edukasi
o Konsultasi rehabilitasi
medis
. Keadaan umum a Keadaan umum a Keadaan umum
membaik membaik membaik
. Efusi sendi minimal a Nyeri berkurang a Nyeri berkurang
atau tidak ada lagi
Rawat Jalan (Kontrol 1 Rawat Jalan Rawat Jalan
minggu)
3'10
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
JENIS
AKTIVITAS/
TINDAKAN
TANGGAL:
311
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
312
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
Diet Rendah Purin Diet Rendah Purin Diet Rendah Purin Diet Rendah purin
. Edukasi a Edukasi a Edukasi a Edukasi
. Konsultasi
nefrologi bila
terjadi nefropati
urat atau
urolitiasis urat
o Konsultasi
urologi bila perlu
pada urolitiasis
urat
. Konsultasi
bedah ortopedi
bila perlu untuk
koreksi
deformitas
. Terpenuhi . Nyeri Berkurang . Nyeri berkurang . Nyeri Berkurang
kriteria klinis o Kadar asam urat o Kadar asam urat
gout artritis Normal normal
. Tidak terjadi . Tidak terjadi
serangan akut serangan akut
313
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY
JENIS JALAN
BAWAT RAWAT JALAN
AKTIVITAS/ HARI1 BULAN 1-6
TANGGAL: (SETIAP 1 BULAN) (SETIAP 1.3 BULAN)
314
PERHIMPUNAN DOKTER SPES]ALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
315
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY
316
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
Terpenuhinya kriteria MEX SLEDAI atau SLEDAI MEX SLEDAI atau SLEDAI
diagnostik SLE rendah rendah
317
BUKU PANOUAN CI-"V'CAI- PATHWAY
. Rawat inap untuk LES o Rawat inap untuk LES . Rawat inap untuk LES
sedang dilakukan di sedang dilakukan di sedang dilakukan di
fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 2 kesehatan tingkat 2 kesehatan tingkat 2
atau 3 atau 3 atau 3
o Rawat inap untuk LES . Rawat inap untuk LES . Rawat inap untuk LES
berat dilakukan di berat dilakukan di berat dilakukan di
fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat 3 kesehatan tingkat 3 kesehatan tingkat 3
318
PEBHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
RAWAT INAP
JENIS RAWAT INAP RAWAT INAP
HARr15-30
AKTIVITAS/ HARI1.3 HAR] 14-15
TANGGAL:
TINDAKAN TANGGAL: TANGGAL:
o . . Anamnesa dan
Status MR Anamnesa dan Anamnesa dan
pemeriksaan
lengkap pemeriksaan pemeriksaan
fisik
(Anamnesa dan fisik fisik
. . Pengukuran
pemeriksaan Pengukuran Pengukuran
MEX SLEDAI
fisik) MEX SLEDAI MEX SLEDAI
. atau SLEDAI
Menentukan atau SLEDAI atau SLEDAI
. . Menentukan
derajat berat Menentukan Menentukan
derajat berat
ringannya LES derajat berat derajat berat
. ringannya LES
Menentukan ringannya LES ringannya LES
keterlibatan
organ LES
o Pengukuran
MEX SLEDAI
atau SLEDAI
. . . DPL, LED,
DPL (Darah DPL, LED, DPL, LED,
urinalisa, CRP
Perifer urinalisa, CRP urinalisa, CRP
. o Proteinuria
Lengkap), LED, Proteinuria Proteinuria
kuantitatif atau
urinalisa, CRP kuantitatif atau kuantitatif atau
o albumin/creatinin
Urin lengkap, albumin/ albumin/
ratio
proteinuria creatinin ratio creatinin ratio
. . GDS, Ureum,
kuantitatif atau GDS, Ureum, GDS, Ureum,
Kreatinin,
albumin/ Kreatinin, Kreatinin,
SGOT,SGPT,
creatinin ratio SGOT,SGPT, SGOT,SGPT,
o . o Pemeriksaan C3
GDS, Ureum, Pemeriksaan C3 Pemeriksaan C3
dan C4, anti
Kreatinin, dan C4, anti dan C4, anti
dsDNA
SGOT,SGPT, dsDNA dsDNA
o Pemeriksaan
C3 dan C4
319
BUKU PANDUAN CT'N'CAI. PATHWAY
keterlibatan
organ misal CT
scan/MRl serta
analisa cairan
LCS untuk
NPSLE, biopsi
ginjal untuk
nefritis lupus.
320
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
321
BUKU PANDUAN CT'ru'CAL PATHWAY
322
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
323
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
325
BUKU PANDUAN C['A/'CAI- PATHWAY
326
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
327
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY
. Atasi nyeri obat anti . Atasi nyeri obat anti . Atasi nyeri obat anti
inflamasi non steroid inflamasi non steroid inflamasi non steroid
(OAINS)seperti (OAINS)sepefti (OAINS)seperti
ibuprofen 3x400- ibuprofen: 3x400- ibuprofen 3x400-
800m9, naproxen 800m9, naproxen: 800m9, naproxen
2x250-500m9, 2x250-500m9, 2x250-500m9,
celecoxib 2x'l 00- celecoxib 2x1 00- celecoxib 2x100-
200m9, meloxicam 200m9, meloxicam 200m9, meloxicam
7,5-15 mg, 7,5-15 mg, 7,5-15 mg, ketoprofen
ketoprofen 3x75mg, ketoprofen 3x75mg. 3x75mg, diclofenac
diclofenac 2-3x25-5O o Konsultasi rehabilitasi 2-3x25-50 mg
mg medik o Kortikosteroid injeksi
o Kortikosteroid injeksi seperti triamcinolone
seperti triamcinolone 10-40m9,
10-40m9, betamethasone
betamethasone sodium 1,5-3 mg,
sodium 1,5-3 mg, methylprednisolone
methylprednisolone 4-48m9
4-48m9 r ln.ieksi anestetik lokal:
. lnjeksi anestetik lokal: Lidokain
Lidokain ' Konsultasirehabilitasi
o Konsultasirehabilitasi medik
medik
328
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
329
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY
330
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM TNDONESIA
331
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
332
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
333
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
334
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
335
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY
minggu)
336
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIAL]S PENYAKIT DALAM INDONESIA
337
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
338
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
339
BUKU PANDUAN CL'AI'CAL PATHWAY
minggu)
340
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
K DEN
ICD:
341
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY
342
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONES]A
343
BUKU PANDUAN CL'A"CAI- PATHWAY
344
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
JALAN
AKTIVITAS/ HARIl-BULANl BULAN 2-5 BULAN 6 DAN
345
BUKU PANDU AN CLI N ICAL PATHWAY
346
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
347
BUKU PANDUAN CI-'A"CAL PATHWAY
348
TROPIK NFEKS
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKTT DALAM INDONESIA
HARI KE-l
TANGGAL : ..............
o Status MR lengkap a Tanda Vital a Tanda Vital o Tanda Vital
. Tanda vital
349
BUKU PANDUAN CL'A"CAL PATHWAY
350
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
351
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY
352
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
353
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
. Pasang CVC, ukur CVP . Memeriksa alat medik o Memeriksa alat medik
. lntubasi dan ventilator yang terpasang di tubuh yang terpasang di
sesuai indikasi pasien (akses intravena, tubuh pasien (akses
. Pemasangan kateter kateter urine, dll). Nilai intravena, kateter
unn urine output. urine, dll). Nilai urine
. Kaii urine output . Memasang bedside output
. Memasang bedside monitor kontinu o Memasang bedside
monitor kontinu o Antipiretik: parasetamol monitor kontinu
o Antipiretik: bila demam . Antipiretik:
parasetamol bila . Simptomatis parasetamol bila
demam . Jika kondisi demam
. Ppi, sukralfat, hemodinamik stabil, . Simptomatis
ondansetron injeksi pemberian cairanTml/ o Jika kondisi
. Fase awal: Cairan kgBB/jam dievaluasi hemodinamik stabil,
kristaloid diguyur 60-120 menit. Jika pemberian cairan
sebanyak 1O-2O mll kondisi hemodinamik 5ml/kgBB/jam
kgBB, dievaluasi stabil, cairan dikurangi dievaluasi 60-120
setelah 15-30 menit menjadi5 ml/kgBB/jam. menit. Jika kondisi
. Evaluasi: jika TD . Jika fase awal syok hemodinamik stabil,
sistolik > 100 mmHg, belum teratasi: berikan cairan dikurangi
Tekanan nadi > 20 kristaloid 20-30 ml/kgBB, menjadi3 ml/kgBB/
mmHg, nadi < 100x/ evaluasi setelah 20-30 jam.
menit dan adekuat, menit . Jika tidak stabil,
akral hangat, kulit tidak . Bila belum teratasi dan lanjutkan resusitasi
pucat, diuresis: 0,5-1 hematokrit meningkat: cairan melanjutkan
ml/kgBB/jam, maka berikan koloid 1O-2O ml/ langkah terakhir yg
cairan kurangi menjadi kgBB tetes cepat 10-15 dijalankan di jam
7ml/kgBB/jam menit. Namun bila sebelumnya
hematokrit turun: berikan . Bila ada indikasi
darah 't0ml/kgBB dan (misal perdarahan
dapat diulangi sesuai masif, perdarahan
kebutuhan tidak terkontrol) dapat
o Bila dengan koloid syok diberikan PRC, FFP,
masih belum teratasi: kriopresipitat, TC
pasang kateter vena (sesuai indikasi)
sentral dan berikan
koloid sampai dengan 30
ml/kgBB (maksimal 1-1 ,5
liter/hari dgn sasaran
tekanan vena sentral
'15-18 cmH20
354
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
Puasa atau diet Puasa atau diet enteral per NGT Puasa atau diet enteral
enteral per NGT per NGT
355
BUKU PANDUAN CI-'A"CAI- PATHWAY
356
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
. Darah perifer lengkap, apusan darah . Darah perifer lengkap, apusan darah
tepi, golongan darah, gula darah, tepi, golongan darah, gula darah,
hemostasis, analisis gas darah, hemostasis, analisis gas darah,
elektrolit, ureum, kreatinin, tes elektrolit, ureum, kreatinin, tes
fungsi hati, protein, albumin fungsi hati, protein, albumin
. Urine lengkap . Urine lengkap
. Tes serologi dengue virus . Tes serologi dengue virus
. Rontgen thorax . Rontgen thorax
. USG abdomen . USG abdomen
. Memberikan 02 mulai 2-4 lVmenit, a Memberikan 02 mulai 2-4 lUmenit,
disesuaikan dengan saturasi O, disesuaikan dengan saturasi O,
. Memeriksa alat medik yang a Memeriksa alat medik yang
terpasang di tubuh pasien (akses terpasang di tubuh pasien (akses
intravena, kateter urine, dll). Nilai intravena, kateter urine, dll). Nilai
diuresis diuresis. Ganti kateter urine pada
. Memasang bedside monitor kontinu hari ke-5 atau aff jika sudah tidak
. Antipiretik: parasetamol bila demam diperlukan
. Medikamentosa lainnya diberikan a Memasang bedside monitor kontinu
sesuai indikasi a Antipiretik: parasetamol bila demam
. Simptomatis a tt/edikamentosa lainnya diberikan
. Evaluasi pemberian cairan pasien, sesuai indikasi
Jika masih diberikan kristaloid 5 ml/ a Simptomatis
kgBB/jam, evaluasi ulang tanda- o Evaluasi pemberian cairan pasien.
tanda hemodinamik. Evaluasi Jika dengan pemberian cairan 3 ml/
60-120 menit. Jika hemodinamik kgBB/jam selama evaluasi 24-48
stabil, kurangi cairan menjadi 3 ml/ jam kondisi hemodinamik stabil,
kgBB/jam diuresis cukup, maka cairan dapat
. Evaluasi 24-48 jam: Jika kondisi dihentikan
hemodinamik stabil, diuresis cukup,
maka cairan dihentikan.
357
BUKU PANDUAN CT'A/'CAL PATHWAY
r Edukasi Edukasi
. Pengkajian komplikasi:
- DIC
- Sepsis
SpPD, Konsultan Penyakit Tropik dan SpPD, Konsultan Penyakit Tropik dan
lnfeksi lnfeksi
Anestesi/ lntensivist Anestesi/ lntensivist
. Hemodinamik stabil untuk transfer ke . Hemodinamik stabil
ruang ICU . Perbaikan dari kualitas kesadaran
. Monitoring kadar hemoglobin, . Monitoring tanda syok berulang,
hamatokrit, jumlah trombosit, perdarahan
tanda-tanda perdarahan . Cegah komplikasi
. Usahakan diuresis : 0,5-1 ml/kgBB/ o Pengkajian risiko infeksi nosokomial
jam
. Cegah komplikasi
o Rawat ICU . Rawat lCU, pindah rawat inap biasa
bila kondisi klinis sudah
memungkinkan
. Rawat Jalan
358
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALTS PENYAKIT DALAM INDONESIA
359
BUKU PANDUAN CL"V'CAL PATHWAY
360
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
361
BUKU PANDUAN CI-'A/'CAI- PATHWAY
362
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
363
BUKU PANDUAN CL"V'CAT PATHWAY
364
PERHlMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
10 Hari
365
BUKU PANDUAN CLINICAL PATHWAY
Treotment/ . lntubasi dan ventilator . Memeriksa alat medik o Memeriksa alat medik
Medikasi yang terpasang di
bila terdapat ARDS dan yang terpasang di
gagal napas tubuh pasien (akses tubuh pasien (akses
. Pemasangan akses vena intravena, kateter intravena, kateter
2 jalur: rehidrasi, atasi urine, dll). Nilai urine, dll). NilaiCVP
hipovolemia penggunaan ventilator dan diuresis. Ganti
. NGT (bila pasien tidak dan Nilai CVP (target kateter urine pada hari
sadar) 8-12 mmHg)bila ke-5 atau aff jika
. Pasang CVC, untuk jalur terpasang. Nilai sudah tidak diperlukan
iv besar dan ukur CVP diuresis. . Memasang bedside
(sesuai indikasi) . Memasang bedside monitor kontinu
. Pemasangan kateter monitor kontinu . PengobatanSupportif:
urine, kaji urine output. . PengobatanSupportif: - Antipiretik
. Memasang bedside - Jika suhu 2 40'C, parasetamol 15 mg/
monitor kontinu antipiretik kgBB/kali tiap 4
. PengobatanSupportif: parasetamol 15 mg/ Jam
- Jika suhu 2 40"C, kgBB/kalitiap 4 - Pada keadaan
anti piretik parasetamol Jam asidosis, perbaiki
15 mg/kgBB/kali tiap - Bila anemia Hb < 5 kondisi anemia
4 jam g/dl atau Hl < 15Yo, terlebih dahulu
- Bila anemia Hb < 5 g/ beri transfuse darah sebelum
dl atau Ht<15%, beri - Pada keadaan memberikan
transfusi darah asidosis, perbaiki koreksi bikarbonat
- Pada keadaan kondisi anemia - Medikamentosa lain
asidosis, perbaiki terlebih dahulu diberikan sesuai
kondisi anemia sebelum indikasi
terlebih dahulu memberikan o Pengobatan spesifik:
sebelum memberikan koreksi bikarbonat. Artemisin:
koreksi bikarbonat. Siapkan topangan Artesunate: 2,4 mgl
Siapkan topangan dialysis bila kgBB lV tiap 24 jam
dialysis bila terdapat terdapat gagal sampai penderita
gagal ginjal akut yang ginjal akut yang sadar dan dapat
berat berat minum obat
- Kejang diberi - Kejang diberi dilanjutkan dengan
diazepam 10-20 mg lV diazepam 10-20 mg obat oral kombinasi
pelan, atau lV pelan, atau (ACr)
phenobarbital 100m9 phenobarbital
lM / kali (dewasa)2xl 100m9 lM / kali
hari (dewasa) 2x/hari
366
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
367
BUKU PANDUAN CL'A,,CAL PATHWAY
368
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
369
BUKU PANDUAN CL'N'CAT PATHWAY
370
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
o Artesunat + Amodiakuin: 4
tablet (hari 1-3) +
Primakuin: 1 tablet (hari
1-14)
. Arthemeter-lumefantrine :
2x4 tablet (hari 1-3) +
Primakuin 3 tablet (hari
1-14)
. Plasmodium ovale: DHP
atau kombinasi artesunat
+ amodiakuin. Dosis sama
dengan untuk malaria
vivax, yaitu 1x per hari
selama 3 hari
. Plasmodium malariae:
sama dengan plasmodium
vivax dan falciparum,
hanya tidak
dikombinasikan dengan
primakuin
371
BUKU PANDUAN CL"V'CAI. PATHWAY
372
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
373
BUKU PANDUAN CI-'N'CAI- PATHWAY
374
PERHIMPUNAN DOKTER SPES]ALIS PENYAK]T DALAM INDONESIA
375
BUKU PANDUAN CL'N'CAI- PATHWAY
376
PERH!MPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
377
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
Anestesi Anestesi
378
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
RAWAT INAP
HARI KE-l HARI KE-2 HARIKE 3-5 HARIKE-6
TINDAKAN TANGGAL: TANGGAL:............ TANGGAL:
379
BUKU PANDUAN CI-'N'CAL PATHWAY
380
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DAI-AM TNDONESIA
381
BUKU PANDUAN CL'N'CAI. PATHWAY
382
DALAM INDONESIA
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT
SGOT,SGPT, Albumin,
. Serial fungsi hati' . Serial fungsi hati,
ureum, creatinine, ureum, creatinine,
Ureum, Creatinin, gula
GDS, elektrolit (sesuai GDS, elektrolit (sesuai
darah sewaktu,
indikasi) indikasi)
elektrolit, Analisa gas
darah (sesuai kondisi)'
Hs-CRP
. Tes Widal, lgM
Salmonella
. Kultur darah
salmonella dan uji
resistensi
. NS1 atau Dengue
Blot, Malaria
mikroskoPik dan ICT'
lgM LePtosPira, LP
(Bila diPerlukan untuk
menyingkirkan
diagnosis banding)
. CT scan kePala jika
I perlu
383
BUKU PANDUAN CL'N'CAL PATHWAY
Puasa atau diet enteral per Puasa atau diet enteral per Puasa atau diet enteral
NGT NGT per NGT
a Edukasi Edukasi . Edukasi
a Pengkajian komplikasi:
Sepsis l'
. SpPD, Konsultan . SpPD, Konsultan . SpPD, Konsultan
Penyakit Tropik - lnfeksi Penyakit Tropik - lnfeksi Penyakit Tropik -
. Neurologi . Neurologi lnfeksi
. Anestesi/intensivist . Anestesi/intensivist . Neurologi
. Anestesi/intensivist
384
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
o a
O Cegah
385