Anda di halaman 1dari 5

REVIEW

BUKU MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN: TEORI dan APLIKASI

A. RE-TELLING
a. Indentitas buku
Buku yang akan direview pada tulisan ini adalah buku yang di tulis oleh
Irham Fahmi, S.E., M.Si yang berjudul Manajemen Pengambilan
Keputusan: Teori dan Aplikasi. Buku ini diterbitkan pada tahun 2013 oleh
penerbit Alfabeta, Bandung. Yang dimana buku ini terdiri dari 14 Bab
dengan total 260 halaman.

b. Ide pokok penulis


Adapun ide pokok penulis yang disampaikan dalam buku ini yaitu
menjelaskan tentang pengambilan keputusan dengan menekankan pada
konsep manajemen modern yang realistis dan komprehensif serta dengan
tetap menggunakan sentuhan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penulis
mengungkapkan bahwa ilmu manajemen pengambilan keputusan memiliki
posisi khusus dalam mengawal berbagai keputusan. Salah satu fungsi ilmu
manajemen pengambilan keputusan adalah mendorong terbentuknya
pemahaman manajemen pengambilan keputusan secara sistematis, sehingga
menghindari lahirnya berbagai keputusan yang tidak seimbang dan aspiratif
serta strategis. Dalam buku ini penulis menjelaskan beberapa pendekatan
yang digunakan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan
diantaranya yaitu; pertama, penggunaan pohon keputusan, Pohon keputusan
merupakan suatu diagram yang menunjukkan suatu proses untuk merinci
masalah-masalah yang dihadapi ke dalam komponen-komponen, kemudian
dibuat alternatif-alternatif pemecahan beserta konsekuensi masing-masing
alternatif.
Kedua, penggunaan standar deviasi, variance, dan coefficient of
variation, merupakan pendekatan yang lebih mengarah pada perhitungan
matematis. Penggunaaan net present value, merupakan salah satu metode
dalam proses mendukung pengambilan keputusan dengan konsep
pendekatan secara kuantitatif. Ketiga, penggunaan toeri X dan Y,
merupakan pendekatan dengan melihat manusia dari sisi perspektif. Yaitu
teori X melihat manusia sebagai pihak yang tidak memiliki motivasi
semangat kerja keras, kedisiplinan, kreatifitas, dan lain sebagainya.
Sedangkan terori Y melihat manusia sebagai pihak yang memiliki semangat
kerja keras, kedisiplinan, kreativitas, kepemimpinan, dan lainnya
sebagainnya. Sehingga dari segi kualitas mereka memiliki konsep teori Y
cenderung sukses dibanding yang dimiliki konsep teori X. Ketiga,
penggunaan analisis SWOT, SWOT merupakan singkatan dari strengths
(kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats
(ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam
menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan nonprofit dengan
tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih
komprehensif.
Dalam buku ini penulis menjelaskan bahwa pendekatan analisis SWOT
memiliki peran besar dalam mendukung manajemen pengambilan
keputusan. Sehingga sangat cocok diterapkan dalam manajemen
pengambilan keputusan di berbagai kalangan akademisi, birokrat (sektor
publik), hingga praktisi bisnis (Irham Fahmi, 2013: 213).

c. Kelebihan/kekurangan buku
Kelebihan dari buku ini yaitu disusun dengan kalimat yang mudah
dimengerti oleh pembaca dan buku ini juga menjelaskan dengan cukup
lengkap dan mendalam yang berkaitan pengambilan keputusan dengan
manggunakan konsep manajemen. Sedangkan kekurangan dari buku ini
yaitu tidak menjelaskan secara mendalam mengenai manajemen
pengambilan keputusan di sektor publik dan hanya berfokus pada manjemen
pengambilan keputusan di sektor swasta (bisnis).
B. TANGGAPAN
Setelah saya membaca buku yang di tulis oleh Irham Fahmi, S.E., M.Si yang
berjudul Manajemen Pengambilan Keputusan: Teori dan Aplikasi. Dan
diterbitkan pada tahun 2013 oleh penerbit Alfabeta, Bandung. Yang dimana
buku ini terdiri dari 14 Bab dengan total 260 halaman. Penulis menjelaskan
bahwa pendekatan analisis SWOT memiliki peran besar dalam mendukung
manajemen pengambilan keputusan. Sehingga sangat cocok diterapkan dalam
manajemen pengambilan keputusan di berbagai kalangan akademisi, birokrat
(sektor publik), hingga praktisi bisnis (Irham Fahmi, 2013: 213).
Tanggapan saya sebagai reviewer adalah saya kurang setuju dengan
pendapat penulis yang menyimpulkan bahwa analisis SWOT sangat cocok
diterapkan dalam mendukung manajemen pengambilan keputusan di kalangan
birokrat (sektor publik). Karena seperti yang kita ketahui bahwa analisis SWOT
pada mulanya berkembang di kalangan swasta yang berbasis ekonomi, sehingga
bisa saja menyebabkan penggunaannya di manajemen pengambilan keputusan di
sektor publik tidak selancar dibandingkan dengan manajemen pengambilan
keputusan di sektor swasta (Salusu, 1996: 372). Hal ini dikarenakan
pengambilan keputusan di sektor publik dan sektor swasta memiliki cakupan
lingkup permasalahan yang berbeda, yang dimana masalah di lingkup swasta
terlalu sempit dibandingkan dengan masalah yang ada di sektor publik yang
lingkupnya lebih luas (Nining, 2002: I-28). Selain itu ditemukan juga bahwa
pengambilan keputusan strategis pada organisasi publik umumnya terjadi dalam
kondisi ambiguitas kebijaksanaan. Dalam kondisi tersebut, kebijaksanaan tidak
dirumuskan dengan tajam sehingga menimbulkan interpretasi yang berbeda bagi
masing-masing orang. Akibatnya, setiap orang yang bertugas
mengimplementasikan kebijaksanaan itu, tidak memperoleh petunjuk yang jelas
bagaimana seharusnya kebijaksanaan itu diterapkan. Kondisi lain yang
mempengaruhi pengambilan keputusan strategis pada sektor publik adalah
peluang untuk berperan serta terbuka amat luas sehingga sulit membuat rumusan
yang memuaskan semua pihak. Peran serta berupa masukan dan pengaruh dari
berbagai media, golongan politisi, dan dari bermacam-macam kelompok dan
koalisi kepentingan yang saling bertentangan satu dengan yang lain. Peran serta
yang luas ini sering kali menghambat upaya pengambilan keputusan yang
mendesak, atau sebaliknya keputusan yang dibuat terpaksa harus mengandung
banyak kelemahan. Belum lagi kalau ada pergantian pejabat secara periodik,
tanpa disadari kadang-kadang menciptakan kekosongan waktu yang artifisial.
Keadaan ini juga menghambat pengambilan keputusan strategis dalam sektor
publik. Jadi saya menanggapi bahwa penggunaan analisis SWOT dalam
manajemen pengambilan keputusan disektor publik tidak cocok diterapkan
melainkan lebih cocok untuk diterapkan di sektor swasta yang memilik cakupan
masalah yang tidak terlalu luas dibandingkan dengan masalah yang ada di
lingkup sektor publik.

C. Lesson Learned
Pelajaran yang dapat saya petik dari buku buku yang di tulis oleh Irham
Fahmi, S.E., M.Si yang berjudul Manajemen Pengambilan Keputusan: Teori
dan Aplikasi. yaitu dapat meningkatkan pengetahuan yang lebih mendalam
yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yang menekankan pada aspek
manajemen. Dengan pengetahuan tersebut kita bisa mengambil keputusan
dengan tepat untuk menangani suatu permasalahan yang ada disekitar kita.
Sehingga pengambilan keputusan yang tidak strategis dan seimbang dapat
dihindari.
Untuk perbaikan kedepannya mengenai isi buku ini, diharapkan kepada
penulis untuk menjelaskan secara lengkap dan mendalam lagi yang berkaitan
dengan manajemen pengambilan keputusan disektor publik karena saya menilai
isi dari buku ini hanya menjelaskan secara mendalam yang berkaitan dengan
menajemen pengambilan keputusan disektor swasta. Padahal dari pernyataan
penulis sendiri bahwa buku ini dapat pakai oleh praktisi sektor publik dan
swasta.
REFERENSI

Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Pengambilan Keputusan: Teori dan Aplikasi.


Bandung: Alfabeta.

Ima, Deck. 2017. Analisis SWOT Penggunaan analisa SWOT. Diakses dari situs
https://www.academia.edu/8745581/Analisis_SWOT_Penggunaan_analisa_SW
OT pada hari kamis tanggal 25 Mei 2017 pukul 23.27 WIB.

Jombang, Go. 2017. Pengambilan Keputusan Kebijakan Publik. Diakses dari situs
https://www.academia.edu/5356904/PENGAMBILAN_KEPUTUSAN_KEBIJA
KAN_PUBLIK pada hari sabtu tanggal 27 mei 2017 pada pukul 9.25 WIB

Anda mungkin juga menyukai