Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh
terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah
istirahat. Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-
beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan
efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh.
Terdapat dua jenis kelelahan, yaitu kelelahan otot dan kelelahan
umum. Kelelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri
pada otot, sedangkan kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya
kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh monotoni (pekerjaan yang
sifatnya monoton), intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan,
kondisi mental dan psikologis, status kesehatan, dan gizi. Pengaruh-
pengaruh tersebut terakumulasi di dalam tubuh manusia dan menimbulkan
perasaan lelah yang dapat menyebabkan seseorang berhenti bekerja
(beraktivitas).
Tanda-tanda kelelahan yang utama adalah hambatan terhadap
fungsi kesadaran otak dan perubahan-perubahan pada organ diluar
kesadaran serta proses pemulihan orang-orang yang menunjukkan:
1. Penurunan perhatian.
2. Perlambatan dan penghambatan persepsi.
3. Lambat dan susah berpikir.
4. Penurunan kemauan dan dorongan untuk bekerja.
Kelelahan dapat diatasi dengan beristirahat untuk menyegarkan
tubuh. Apabila kelelahan tidak segera diatasi dan pekerja dipakasa untuk
terus bekerja, maka kelelahan akan semakin parah dan dapat mengurangi
produktivitas pekerja.
Untuk mengetahui tingkat kelelahan ini dapat dilakukan
pengukuran-pengukuran seperti diantaranya dengan pengukuran waktu
reaksi dengan reaction timer, uji ketukjari (fingger-tapping test), uji flicker
fusion, critical flicker fusion, uji Bourdon Wiersma Skala kelelahan IFRC
(Industrial Fatique Rating Committe), Kuesioner Alat Ukur Perasaan
Kelelahan Kerja (KAUPK2) dan lainnya dengan indikator pengukuran
kelelahan kerja adalah waktu reaksi dan rasa lelah.
Namun Pada praktikum kelelahan kali ini mahasiswa D3 Hiperkes
Dan KK menggunakan cara uji Bourdon Wiersma Skala kelelahan IFRC
(Industrial Fatique Rating Committe) yaitu merupakan salah satu alat yang
dapat digunakan untuk menguji kecepatan, ketelitian dan konstansi. Hasil
tes akan menunjukkan bahwa semakin lelah seseorang maka tingkat
kecepatan, ketelitian dan konstansi akan semakin rendah atau sebaliknya.
Namun demikian Bourdon Wiersma test lebih tepat untuk mengukur
kelelahan akibat aktivitas atau pekerjaan yang lebih bersifat mental.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui prosedur dan cara pengukuran kelelahan
menggunakan Bourdon Wiersma test.
2. Untuk mengetahui tingkat kelelahan pekerja ( mahasiwa ) di tempat
kerja.
3. Untuk mengetahui cara menganalisa hasil pengukuran kelelahan kerja
dengan menggunakan Bourdon Wiersma test.

C. Manfaat
1. Dapat mengetahui prosedur dan cara pengukuran kelelahan
menggunakan Bourdon Wiersma test.
2. Dapat mengetahui tingkat kelelahan pekerja ( mahasiwa ) di tempat
kerja.
3. Dapat mengetahui cara menganalisa hasil pengukuran kelelahan kerja
dengan menggunakan Bourdon Wiersma test.

Anda mungkin juga menyukai