Anda di halaman 1dari 17

Sistem Manajemen Mutu

untuk meningkatkan secara berkesinambungan kepuasan pelanggan pada titik


penekanan biayaagar sama dengan biaya yang sesungguhnya untuk menghasilkan dan
memberikan pelayanan.TQM juga sebuah upaya untuk mencapai keunggulan kompetitif
serta mengutamakan kebutuhan pasar dan konsumen yang dilakukan oleh setiap orang
dalam organisasi dengan leadership yangkuat dari pimpinan.Management mutu terpadu
atau Total Quality Management disebut pula Continous QualityImprovemnt (CQI). Total
Quality yang berarti komitmen dan pendekatan yang digunakan secaraterus menerus
untuk meningkatkan setiap proses pada setiap bagian organisasi. Kegiatan
tersebut bertujuan untuk memenuhi bahkan melampui harapan dan outcome dari
customer.Tujuan dari diterapkan TQM perlu adanya perubahan budaya serta komitmen
dari seluruh jajaran mulai pimpinan puncak sampai level terbawah. Agar TQM dapat
berkelanjutan makaorganisasi harus didukung oleh budaya yang mendukung yang
menekankan pada kerjakelompok, pemberdayaan dan partisipasi karyawan, peningkatan
terus menerus fokus pada pelanggan serta kepemimpinan yang tepat. Prinsip TQM
secara keseluruhan proses produk makatitik beratnya pada penanganan kualitas pada
seluruh aspek organisasi

Era Sistem Manajemen Mutu


Era ini dimulai pada sekitar tahun 1943 yaitu pada masa perang dunia II, dimana
sekutumulai mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan peledak Hal ini terkait
dengan mutu bahan peledak untuk keperluan militer terutama oleh pasukan Inggris.
Berdasarkan keadaan tersebut pihak militer Inggris mengembangkan serangkaian
standar yang secara umum dapatmenunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam
menyediakan produk bermutu tinggi sertakonsisten bagi kepentingan bahan militer
.Pada akhir tahun 1960, disusun standar sistem mutu AQAP (Allied Quality
AssurancePublicators) yaitu pengembangan standar yang sudah ada sebagai sistem
kendali dengan tujuanutamanya adalah untuk mengendalikan pemasok dalam
pemenuhan persyaratan.Pada tahun 1979 anggota ISO untuk Inggris yaitu Britihs
Standard Institute, menyerahkan proposal kepada ISO agar dibentuk suatu komite teknis
baru untuk menyiapkan standar internasional yang berkaitan dengan teknik dan praktik
penjaminan mutu, maka dibentuklahkomite teknis baru dengan nomor ISO/TC 176.
Sebagai hasil kerja ISO/TC 176, pada tahun 1987dipublikasikan seri standar ISO 9000
yaitu sistem manajemen mutu yang merangkum sebagian besar standar sebelumnya
disamping peningkatan dan penjelasan standar baru.
(http://syamsisite.blogspot.com/2010/11/sejarah-perkembangan-manajemen-
mutu.html?spref=bl)
3.

Sejarah Kronologis Sistem Manajemen Mutu


Tahun Perkembangan1920 Quality Control Mulai di Amerika Serikat, Terbatas untuk
Produksi danPabrik
6
1924
Control Chart diperkenalkan oleh W. A. Shewhart 1940 Quality Control menggunakan
metode-metode statistic, mulai diterapkan diAmerika Serikat dengan Dr. J. M. Juran
sebagai pelopor 1950 Jepang mulai menerapkan Total Quality Control. Diperkenalkan
Statistik QColeh Dr. W.E. Deming Tokoh-tokoh TQC lainnya, tercatat: Dr. A.V.Feigenbaum
(1951) dan Dr. J.M. Juran (1954) 1960 Jepang mulai menerapkan Quality Control
Circle1968

1986 Penerapan QC mulai meluas ke bidang-bidang lain, yaitu industry nonmanufaktur


(konstruksi dan lain-lain), serta industry jasa, terutama setelahdiperkenalkannya system
manajemen dengan pengendalianyang terpadu(TQC), yang menitikberatkan pelaksanaan
proses PDCA (Plan, Do, Check,Action) pada tahun 1978. Disamping itu, penerapan QCC
mulai merambahdunia Internasional dan salah satu Negara yang mengadopsi konsep ini
adalahIndonesia (1980), melalui perusahaan swasta nasional yang berpartner
dengan perusahaan Jepang, yakni PT. United Tractors dan Astra Group.1979 Motorola
memperkenalkan Metode Six Sigma, suatu pendekatan dalam TotalQuality Management
yang bertujuan menurunkan tingkat cacat, sehingga levelmutu (Yield) bisa mencapai:
99,99966 (lebih popular dengan istilah 6 Sigma =3,4 DPMO

Deffect per Million Opportunity). Konsep/Metodologi inisedemikian popular setelah Jeck


Welch dari GE (General Elektrik) USA sejak 1995 mengumumkan sukses penerapan 6
Sigma dengan keuntungan lebih dari$ 600 juta pada tahun 1998.1985Perhimpunan
Manajemen Mutu Indonesia (PMMI) berdiri atas prakarsaMenteri Tenaga Kerja Repubilk
Indonesia

Laksamana TNI (Purn.) Sudomo.


Organisasi ini diharapkan menjadi Prime Mover Quality Movement di
Indonesia. (diluar institusi pemerintah)1986Menteri Perindustrian membentuk LPMT
(Lembaga Pengendalian MutuTerpadu) yang secara khusus menjadi lembaga TQM
sector industri.1987ISO-9000 Standar Manajemen Mutu Internasional mulai
diperkenalkan didunia oleh Badan ISO (International Organization for Standarization).
ISO-9000 ini sangat menyita perhatian dunia industry karena melalui SertifikatISO-9000,
perusahaan penerimanya seolah-
olah memiliki Passport Mutu
Internasional untuk bisa merambah keseluruhan pelosok karena diakuimemiliki Standar
Mutu Internasional.1989Di Amerika Serikat mulai didirikan The Center of Quality
Management,diprakarsai oleh 7 perusahaan besar Boston, yang
bertujuanmengakselerasikan penerapan TQM di masing-masing perusahaan.

7
Dalam perkembangannya, melalui pengalaman penerapan TQM, perusahaan-
perusahaan anggota organisasi ini diperkenalkan buku dengan judul A N
ew
American TQM
Di Indonesia, sejumlah menteri menyatakan tahun 1989 sebagai tahunkebangkitan Mutu
dengan ditanda tanganinya Pernyataan Bersama, seiringdengan pergantian pengurus
PMMI yang kemudian dijabat SUDOMO selakuChairman.1991Presiden Republik Indonesia
Soeharto mencanangkan Bulan Mutu,Standarisasi dan Produktivitas Nasional. PMMI
resmi ditunjuk sebagai BadanPenyelenggara Bulan Mutu hingga saat ini dengan
menamakan Kegiatannyadengan KMI (Konvensi Mutu Indonesia) atau IQC (Indonesian
QualityConvention).Bersamaan dengan ini, PMMI menjadi tuan rumah penyelenggara
ICQCC-Bali (International Convention on Quality Control Circle), Konvensi
Tingkat1992Indonesia resmi mengadopsi ISO-9000 sebagai Standar Nasional dengan
namaSNI-19-9000. Diawali dengan berangkatnya 6 orang Tim-
PMMI Round TheWorld ke Negara Eropa (Belanda, Belgia, Jerman dan Swiss)
mengunjungi
kantor pusat ISO di Geneve-Swiss. Dan ke Amerika Serikat denganmengunjungi kantor
pusat ASQ (American Society for Quality) dan berakhir di Jepang (JUSE). Misi Tim ini
untuk melihat seberapa jauh Negara lainmenyambut ISO-9000, dan strategi masing-
masing Negara dalammensosialisasikannya hasil TIM 6 bersama-sama beberapa orang
laindepartemen perindustrian dan DSN adalah terjemahan ISO-9000 kedalam bahasa
Indonesia yang kemudian sebagai cikal bakal SNI-19-9000.1995Januari, Prof. Shoji Shiba
dari Jepang memberikan 6 hari Seminar TQM atas prakarsa dan pembiayaan Laksamana
TNI (Purn.) Sudomo. Pesertanya 35orang, 5 orang diantaranya Pengurus PMMI yang
kemudian mengembangkandan menyebarluaskan konsep-konsep Shiba di Indonesia,
antara lain 4Revolutions in Management Thinking dan WV-Model Problem
SolvingApproach.1996JUSE (Japanese Union for Scientist and Engineers), Organisasi yang
selamaini mengembangkan system manjemen mutu di Jepang, telah memutuskanuntuk
merubah istilah TQC menjadi TQM.1997Indonesia mengenal PDCA-TULTA (Tujuh
Langkah dan Tujuh AlatPengendalian Mutu). Pendekatan Quality Problem Solving
yangdikembangkan berdasarkan
Gaya dan Kebiasaan pekerja di Indonesia.
2000TULTA memperoleh pengakuan hokum atas HAKI (Hak atas KekayaanIntelektual)
semacam Patent.Penerapan PDCA TULTA ini meluas, hingga saat ini ratusan
perusahaan penerap TQM/QCC sudah mengadopsinya sebagai
Problem Solving.
2000
PMMI resmi memperkenalkan Six Sigma Quality melalui Seminar
8
Eksekutif pada KMI-2000 di Malang. Secara perlahan namun pasti, Six Sigmaini mulai
dipakai sebagai salah satu Metoda Problem Solving untuk meningkatkan Mutu secara
Proaktif.2001Di Indonesia mulai dirancang National Quality Award

melalui pendekatanISO-9000 Excellence Award. Salah satu penerimanya adalah Phillips


Ralin-Surabaya yang juga penerima: European Quality Award (tahun 2002).200210
negara praktisi mutu di Asia

memprakarsai pendirian ASIA NETWORK FOR QUALITY (ANQ) dengan tujuan


menggalang Negara se
-Asia dalammengembangkan pendekatan Quality-
Management berbasis ASIA
-
VIEW.
Perhimpunan Manajemen Mutu Indonesia (PMMI) mewakili Indonesia.Berikut ini
organisasi-organisasi pendiri ANQ sebagai berikut:1. China Association for Quality
(CAQ)2. Chinese Society for Quality (Chinese Taipei)3. Hongkong Society for Quality
(HKSQ)4. Indian Society for Quality (ISQ)5. Indonesian Quality Management Association
(IQMA)Perhimpunan Manajemen Mutu Indonesia (PMMI)6. Iranian Society for Quality
(ISQ)7. Japanese Society for Quality Control (JSQC)8. Korean Society for Quality
Management (KSQM)9. The Standards and Quality Association of Thailand (SQA)10.
Director for Standards and Quality, Vietnam (STAMEC)2003JUSE (Japanese Union for
Scientist and Engineers) memperkenalkan e-QCCyakni pengembangan trasisional

QCC melalui pemanfaatan Internet atauIntranet dalam memutar PDCA-Cycle. Terutama


media ini ditunjukkankepada kelompok-kelompok: Sales, Marketing, R&D yang
cenderung sulit bertemu, karena ditunjuk kegiatan Indonesia memperkenalkan e-QCC
padaKMI 2003-Batam.2004Indonesia memperluas forum Society-Networking Quality
Improvement Teamdengan menggagas Forum Gugus Mutu dan Sistem Saran yang
digelar dalamKonvensi Mutu Indonesia. Oleh sebab itu, di Indonesia paling tidak
sudahdikenal 3 tipe pendekatan :1. QCC

dengan PDCA TULTA2. FGM (Forum Gugus Mutu) dengan PDCA Non-Tulta3. PSS
(Perbaikan melalui Sistem Saran) dengan PDCA IndividualUntuk Level Manajemen
menengah dikenal Quality Improvement Team
dengan nama TM2 (Tim Manajemen Mutu)
yang sudah dipatenkan olehPMMI. Dan tahun 2004 resmi dipromosikan ke Hongkong
melalui programkerjasama HKPC (Hongkong Productivity Center)2012Perhimpunan
Manajemen Mutu Indonesia (PMMI) resmi meluncurkan SQM(Sudomo Quality Medal)
pada IQC 2012 di Manado.
PMMI(http://pmmi-iqma.org/sejarah-kronologis-perkembangan-total-quality-
management/)

Anda mungkin juga menyukai