BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Maksud Praktikum
Untuk mengetahui suatu kandungan dari daun paliasa
(Kleinhovia hospital L.) apakah memiliki kandungan senyawa kimia yang
dapat berkhasiat sebagai pengobatan atau bahan obat.
D. Tujuan Praktikum
1. Tujuan Umum Praktikum
Untuk mengetahui cara melakukan uji skrining fitokimia pada
tumbuhan dengan baik dan benar. Serta menganalisis tumbuhan agar
d\\apat mengetahui kandungan pada tumbuhan tersebut yang berguna
\\dalam pengobatan.
2. Tujuan Khusus Praktikum
Untuk menganalisis tumbuhan pada daun paliasa (Kleinhovia
hospital L.) apakah memilki suatu kandungan senyawa kimia yang
dapat digunakan dalam suatu pengobatan.
E. Manfaat Praktikum
1. Manfaat Teoritis
Agar mahasiswa dapat memahami cara melakukan uji skrining
pada tumbuhan dengan baik dan benar berdasarkan literature yang
diperoleh.
2. Manfaat Praktis
Untuk mengetahui tumbuhan daun paliasa (Kleinhovia hospital
L.) dan juga mampu membantu mengevaluasi hasil yang didapat dari
uji skrining fitokimia daun paliasa dengan uji tabung (uji pendahuluan,
uji alkaloid, uji dioksiantrakinon, uji flavonoid, uji tannin, dan uji
saponin).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
a. Klasifikasi Tanaman (Kokasih, 2013)
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Kleinhovia
Spesies : Kleinhovia hospita L.
b. Morfologi Tanaman (Lauredsen, 1986)
K. hospita dapat tumbuh lebat sampai 20 m tinggi, dengan kanopi
membulat padat dan bunga merah muda. Daun sederhana dan stipula
ensiform linier, sekitar 8 mm; petiola adalah 2,5-30 cm; daun-lancip
bulat telur/membentuk ke jantung, rata di kedua sisi, dengan puncaknya
runcing. Jari-jari tulang daun sekunder terjadi pada 6-8 pasang.
Bunga K. hospita adalah terminal, dalam malai longgar menonjol
dari mahkota; bunga sekitar 5 mm lebar, berwarna merah muda pucat,
berbunga sepanjang tahun.
Tanaman ini mulai berbuah mulai dari tahun ketiga setelah
penanaman. Buah dari K. hospita bulat, 5-lobed, berdinding tipis,
kapsul membranosa, 2-2.5 cm, loculicidally pecah, masing-masing
memiliki 1-2 biji locule. Biji bulat, berwarna keputihan.
c. Nama Lain
Nama Simplisia : Kleinhovia Follium
Nama Daerah
(Bugis Makassar) : Palili atau Palia\ Kausuasan
d. Kandungan Kimia : Saponin, antrakuinon, cardesolin, bufadienol.
e. Khasiat Tanaman : K. hospita digunakan sebagai obat
tradisionaldi Indonesia, Malaysia, dan Papua
e. Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu)
pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu
secara umum dilakukan pada temperatur 40-500 C.
f. Infudasi
Infundasi adalah proses penyarian yang umumnya dilakukan
untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari
bahan-bahan nabati. Proses ini dilakukan pada suhu 90 0 C
selama 15 menit.
g. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan temperatur
sampai titik didih air, yakni 30 menit pada suhu 90-1000 C
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun yang digunakan adalah aluminium foil, bunsen, capor,
gelas objek, kertas saring, label, rak tabung, plat tetes, pipet tetes,
pinset, tabung reaksi, tissue, dan vial.
2. Bahan
Adapun Bahan yang digunakan adalah aquadest, etanol 95%
P, FeCl3 1 N, FeCl3, P, Hcl 0,5N, HCl 2 N, HCl P, KOH 10 %, Pereaksi
Mayer, pereaksi Bauchardat, pereaksi Dragendroff.
B. Prosedur Kerja (Anonim, 2017)
A. Reaksi identifikasi golongan tanin
1. Reaksi identifikasi terhadap katekol
a) Sampel dibasahi dengan larutan FeCl3 1 N, jika mengandung
katekol akan menghasilkan warna hijau.
b) Sampel dibasahi dengan larutan brom, jika mengandung katekol
akan terjadi endapan.
2. Reaksi identifikasi terhadap pirogalotanin
a) Sampel dibasahi dengan larutan FeCl3 1 N, jika mengandung
pirogalatanin akan menghasilkan warna biru.
b) Sampel dibasahi dengan larutan brom, jika mengandung
pirogalatanin akan tidak terjadi endapan.
B. Reaksi identifikasi golongan dioksiantrakinon
Sedikit serbuk dimasukkan kedalam tabung reaksi, lalu ditetesi
dengan KOH 10% P b/v dalam etanol P, jika mengandung
dioksiantrakinon akan menghasilkan warna merah.
C. Reaksi identifikasi Golongan alkaloid
Ekstrak methanol dimasukkan kedalam masing-masing tabung
reaksi kemudian ditetesi :
1. HCl 0,5 N dan pereaksi mayer, jika mengandung alkaloid maka
akan menghasilkan endapan kuning.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Skrining fitokimia atau penapisan kimia adalah tahapan awal untuk
mengidentifikasi kandungan kimia yang terkandung dalam tumbuhan,
karena pada tahap ini kita bisa mengetahui golongan senyawa kimia yang
dikandung dalam tumbuhan yang sedang kita uji/teliti.
Gandarusa adalah jenis tanaman yang berupa semak, pada umumnya
ditanam sebagai pasar hidup atau tumbuh liar di hutan, tanggul sungai
atau dipelihara sebagai tanaman obat. Tanaman ini mengandun alkaloid,
triterpenoid, tanin, justicin, steroid, dan flavonoid. Senyawa ini mempunyai
khasiat sebagai antifertilitas yaitu mencegah penetrasi spermatozoa
dengan menurunkan aktivitas enzim hialuronidase.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi
kandungan kimia yang terkandung dalam tumbuhan diantaranya adalah
reaksi identifikasi terhadap Tanin, Dioksiantrakinon, Alkaloid, Saponin dan
flavonoid. Tanin (atau tanin nabati, sebagai lawan tanin sintetik) adalah
suatu senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan, berasa pahit dan
kelat, yang bereaksi dengan dan menggumpalkan protein, atau berbagai
senyawa organik lainnya termasuk asam amino dan alkaloid. Alkaloid
adalah senyawa organik yang terdapat dialam yang bersifat basa atau
alkali, sifat basa ini disebabkan karena adanya atom Nitrogen dan betuk
cincin heterosiklik. Saponin adalah suatu senyawa yang memiliki berat
molekul tinggi atau besar, tersebar dalam beberapa tumbuhan.
Merupakan bentu glikosida dengan molekul gula yang terikat dengan
aglikon terterpen atau steroid. Flavonoid adalah senyawa metabolit
sekunder yang memiliki struktur inti C6-C3-C6 yang tersebar luas pada
beberapa tumbuhan.
Maksud dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui kandungan dari
daun (Gmelina arborea Roxb.) apakah memiliki kandungan senyawa kimia
yang dapat berkhasiat sebagai pengobatan atau bahan obat.
Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara melakukan uji
skrining fitokimia pada tumbuhan dengan baik dan benar. Serta
BAB V
KESIIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum uji skrining fitokimia diperoleh hasil
terhadap identifikasi golongan senyawa kimia dari tumbuhan daun paliasa
(Kleinhovia hospital L.) diperoleh tidak mengandung golongan senyawa
flavonoid ditandai dengan tidak terjadi perubahan warna menjadi merah,
tidak mengandung golongan senyawa alkaloid, mengandung saponin
yang ditandai dengan adanya buih yang tidak hilang, mengandung
golongan tanin pada identifikasi terhadap katekol yang menghasilkan
warna hijau, mengandung dioksiantrakuinon karena terbentuk warna
merah, dan mengandung golongan senyawa steroid karena terbentuk 2
fase dimana pada bagian atas terdapat steroid yang berwarna merah
muda.
B. Saran
Sebaiknya ketelitian dan kecermatan mengenai praktikum lebih
ditingkatkan lagi dalam keefektifannya, dan dalam mengefesienkan waktu
dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Kokasih, 2013. Herbal Indonesia Berkhasiat Bukti Ilmiah & Cara Racik.
PT Trubus Swadaya : Depok.
LAMPIRAN
1. Skema Kerja Praktikum
a. Tanin
Identifikasi Katekol Identifikasi Pirogalotanin
Sampel Sampel
+ FeCI3 1 N + FeCI3 1 N
b. Dioksiantrakinon
Ekstrak sampel
+ KOH 10%
Warna merah
c. Alkaloid
d. Flavonoid
Sampel
+ FeCI3 + HCI P
Warna Merah
e. Saponin
Serbuk sampel
Terbentuk buih
+ 1 tetes HCl 2 N
2. Gambar Tanaman
(+) mengandung
Steroid