Anda di halaman 1dari 10

PENYULUHAN

SYOK CARDIOGENIK DI R.5

DISUSUN OLEH:
Profesi Ners Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
Pr0fesi Ners Universitas Brawijaya

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM


Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Syok Cardiogenik

Sub Pokok Bahasan : Syok Cardiogenik


Sasaran : Keluarga Pasien
Tanggal Pelaksanaan : 24 Agustus 2017
Waktu : 1x30 menit
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : R.5 RSSA Malang
Pemateri : Mahasiswa Profesi Ners UNITRI dan Prefesi Ners UNIBRA

A. Latar Belakang
Syok merupakan suatu keadaan kegawat daruratan yang ditandai dengan kegagalan
perfusi darah ke jaringan sehingga mengakibatkan gangguan metabolisme sel. Dalam keadaan
berat terjadi kerusakan sel yang tidak dapat dipulihkan kembali (syok ireversibel), oleh karena
itu penting untuk mengenali keadaan-keadaan tertentu yang dapat mengakibatkan syok, gejala
dini yang berguna untuk penegakan diagnosis yang cepat dan tepat untuk selanjutnya dilakukan
penatalaksanaan yang sesuai.
Shock adalah suatu sindroma klinis dari adanya perfusi jaringan yang tidak
adekuat.Hipoperfusi jaringan ini akan menyebabkan ketidakseimbangan antara pasokan dan
kebutuhan akan oksigen dan zat-zat lainnya sehingga mengakibatkan disfungsi seluler.Kerusakan
pada tingkat seluler ini akan menyebabkan dikeluarkannya mediator-mediator inflamasi yang
akan semakin mengganggu perfusi melalui perubahan fungsional dan structural dari
mikrovaskular.Hal ini akan terus berlangsung menjadi seperti suatu lingkaran setan yang apabila
tidak ditangani secara tepat akan mengakibatkan suatu multiple organ failure sampai suatu
kematian.Manifestasi klinis dari shock dapat berupa respon simpatik atau tanda-tanda disfungsi
organ dan biasanya terdapat hipotensi ( mean arterial pressure < 60 mmHg ).
Syok Cardiogenik ini paling sering disebabkan oleh infark jantung akut dan kemungkinan
terjadinya infark akut 5-10%. Syok merupakan komplikasi infark yang paling ditakuti karena
mempunyai mortalitas yang sangat tinggi. Walaupun akhir-akhir ini angka kematian dapat
diturunkan sampai 56%. Tetapi syok kardiogenik masih merupakan penyebab kematian yang
terpenting pada pasien infark yang dirawat di rumah sakit.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan di harapkan keluarga pasien Mampu
mengetahui dan merawat anggota keluarganya yang sakit atau mencegah agar penyakit
tersebut tidak terjadi lagi baik pada keluarga maupun diri sendiri.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit
keluarga pasien mampu:
a. Mengetahui definisi Syok Cardiogenik
b. Mengetahui etiologi Shock Cardiogenik
c. Mengetahui tanda dan gejala Syok Cardiogenik
d. Mengetahui komplikasi Syok Cardiogenik
e. Mengetahui tentang cara penatalaksanaan pada pasien Syok Cardiogenik

C. Sasaran dan Target


Sasaran ditujukan pada keluarga pasien di R.5 RSSA Malang.

D. Strategi Pelaksanaan
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 24 Agustus 2017
Waktu : 10.00 WIB selesai
Tempat : R.5 RSSA Malang

E. Metode
Ceramah
Diskusi/ tanya jawab
F. Susunan Acara
Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan Peserta

Pembukaan Mengucapkan 5 menit Menjawab salam


salam
Penyampaian Mendengarkan
maksud dan tujuan
pertemuan sesuai
kontrak waktu

Proses Melakukan 20 menit Memperhatikan dan

penyuluhan mendengarkan

tentang pengertian
Syok Cardiogenik
Melakukan
penyuluhan
tentang penyebab
Syok Cardiogenik
Melakukan
penyuluhan
tentang tanda dan
gejala Syok
Cardiogenik
Melakukan
penyuluhan
tentang
Komplikasi Syok
Cardiogenik
Melakukan
penyuluhan
tentang
penatalaksanan
pasien dengan
Syok Cardiogenik

Tanya jawab dan Memberikan 5 menit Aktif bertanya


Penutup kesempatan Tanya
jawab

Memberikan Menjawab

pertanyaan pada pertanyaan

keluarga
Menutup Menjawab salam

pertemuan dan
mengucapkan
salam
MATERI PENYULUHAN

Definisi
Shock kardiogenik merupakan keadaan gawat darurat jantung yang disebabkan oleh
kegagalan fungsi pompa jantung yang mengakibatkan curah jantung menjadi berkurang atau
berhenti sama sekali . Syok ini dapat timbul akibat infak miokard akut ( IMA ) yang luas
menimbulkan iskemik, injuri sampai infaks dengan gangguan irama jantung, atau sebagai fase
terminal dari beberapa penyakit jantung lainnya.
Shock kardiogenik merupakan sindrom gangguan patofisiologik berat yang berhubungan
dengan metabolisme seluler yang abnormal, yang umumnya disebabkan oleh perfusi jarigan
yang buruk. Disebut juga kegagalan sirkulasi perifer yang menyeluruh dengan perfusi jaringan
yang tidak adekuat (Tjokronegoro, A., dkk, 2003).

Etiologi
Syok kardiogenik bisa disebabkan oleh iskemia ventrikular primary, masalah struktural
dam disritmia. Penyebab paling utama adalah infark miokard akut yang menyebabkn kehilangan
40% atau lebih fungsi miokardium. Kerusakan pada miokardium mungkin terjadi setelah salah
satu infark miokard besar (biasanya dinding anterior), atau mungkin kuulatif sebagai akibat dari
beberapa infark miokard yang lebih kecil atau infark miokard pada pasien dengan disfungsi
ventrikel yang sudah ada sebelumnya. Masalah struktural pada sistem kardiopulmonari dan
disritmia juga menyebabkan syok kardiogenik. Jika mereka mengganggu aliran darah ke jantung.
Faktor etiologi pada kasus syok kardiogenik:
1. Iskemia ventrikuler primary
a. Infark miokard akut
b. Kardiopulmonari arrest
c. Operasi jantung terbuka
2. Masalah structural
a. Ruptur septal
b. Ruptur otot papilaris
c. Free wall rupture
d. Aneurisma ventrikel
e. Kardiomiopati
f. Kongestif
g. Hipertropik
h. Terbatas
i. Tumor intrakardiak
j. Emboli paru
k. Trombus atrium
l. Disfungsi valvuvar
m. Miokard akut
n. Tamponade kardiak
o. Miokard memar
3. Disritmia
a. Bradidisritmia
b. Takidisritmia
Faktor predisposisi :
Dari berbagai penelitian dilaporkan adanya faktor-faktor predisposisi timbulnya syok
kardiogenik yaitu :
1. Umur yang relatif lebih tua pada syok kardiogenik : umumnya lebih dari 60 tahun
2. Telah terjadi payah jantung sebelumnya
3. Adanya infark lama dan baru
4. Lokasi pada dinding anterior lebih sering menimbulkan syok
5. IMA yang meluas secara progresif
6. Komplikasi mekanik IMA : septum sobek, insufisiensi mitral, disenergi ventrikel
7. Gangguan irama dan nyeri hebat
8. Faktor ekstramiokardial : obat-obatan penyebab hipotensi atau hipovolemia

Manifestasi Klinis
Timbulnya kardiogenik syok dalam hubungannya dengan IMA dapat dikategorikan dalam :
1. Timbulnya tiba-tiba dalam waktu 4 6 jam setelah infark akibat gangguan miokard masih
atau ruptur dinding bebas ventrikel kiri
2. Timbulnya secara perlahan dalam beberapa hari sebagai akibat infark berulang
3. Timbulnya tiba-tiba 2 hingga 10 hari setelah infark miokard disertai timbulnya bising mitral
sistolik, ruptur septum atau disosiasi elektromekanik. Episode ini dapat disertai atau tanpa
nyeri dada, tetapi sering disertai dengan sesaknafas akut.
Keluhan nyeri dada pada infark miokard akut biasanya di daerah substernal, rasa seperti
ditekan, diperas, seperti diikat, rasa dicekik dan disertai rasa takut.Rasa nyeri menjalar ke leher,
rahang, lengan dan punggung. Nyeri biasanya hebat, berlangsung lebih dari jam, tidak
menghilang dengan obat-obatan nitrat. Syok kardiogenik yang berasal dari penyakit jantung
lainnya, keluhan sesuai dengan penyakit dasarnya.
Manifestasi lain syok kardiogenik adalah ditandai sebagai berikut :
1. Tekanan darah sistol <90 mmHg
2. Laju jantung >100x/menit
3. Denyut nadi lemah
4. Bunyi jantung berkurang
5. Perubahan sensorium
6. Kulit dingin, pucat, lembab
7. Urine output <30 ml/jam
8. Nyeri dada
9. Disritmia
10. Takipneu
11. Krakles
12. Penurunan curah jantung
13. Index cardiac <2.2 L/min/m2
14. Peningkatan tekanan arteri pulmonary
15. Peningkatan tekanan atrial kanan
16. Peningkatan resisten vaskuler sistemik

Komplikasi
1. Gangguan ventrikular ejection
a. Infark miokard akut
b. Miokarditis akut
c. Komplikasi mekanik
2. Gangguan ventrikular filling
a. Temponade jantung
b. Stetnosis mitral
c. Miksoma pada atrium kiri
d. Infark ventrikel kanan
3. Cardiopulmonary arrest
4. Disritmia
5. Gagal multisistem organ
6. Stroke
7. Tromboemboli

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis Syok Kardiogenik :
1. Pastikan jalan nafas tetap adekuat, bila tidak sadar sebaiknya dilakukan intubasi.
2. Berikan oksigen 8 15 liter/menit dengan menggunakan masker untuk mempertahankan
PO2 70 120 mmHg
3. Rasa nyeri akibat infark akut yang dapat memperbesar syok yang ada harus diatasi dengan
pemberian morfin.
4. Koreksi hipoksia, gangguan elektrolit, dan keseimbangan asam basa yang terjadi
5. Bila mungkin pasang CVP.
6. Pemasangan kateter Swans Ganz untuk meneliti hemodinamik.
Medikamentosa :
1. Morfin sulfat 4-8 mg IV, bila nyeri
2. ansietas, bila cemas
3. Digitalis, bila takiaritmi dan atrium fibrilasi
4. Sulfas atropin, bila frekuensi jantung < 50x/menit
5. Dopamin dan dobutamin (inotropik dan kronotropik), bila
6. perfusi jantung tidak adekuat Dosis dopamin 2-15 mikrogram/kg/m.
7. Dobutamin 2,5-10 mikrogram/kg/m: bila ada dapat juga diberikan
8. amrinon IV.
9. Norepinefrin 2-20 mikrogram/kg/m
10. Diuretik/furosemid 40-80 mg untuk kongesti paru dan oksigenasi jaringan.
11. Digitalis bila ada fibrilasi atrial atau takikardi supraventrikel.

Pencegahan Syok Cardiogenik

Mencegah serangan jantung merupakan langkah utama untuk menghindari syok


kardiogenik. Terdapat banyak langkah pencegahan sederhana yang bisa kita lakukan. Di
antaranya adalah:

Menerapkan gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan yang sehat dan seimbang,
rajin berolahraga, serta menjaga berat badan yang sehat.
Berhenti merokok. Rokok tidak hanya bisa meningkatkan risiko serangan jantung, tapi
juga berbagai penyakit lain.
Menangani penyakit-penyakit yang mempertinggi risiko serangan jantung, misalnya
hipertensi dan kolesterol tinggi.

Anda mungkin juga menyukai