Anda di halaman 1dari 10

HUKUM PELAKU DOSA BESAR DAN DAMPAK MAKSIAT

TERHADAP IMAN

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Ilmu Tauhid

Dosen Pengampu : Soeparyo

Oleh :

1. Naila Nur H.S (1608076038)


2. Rani Puspita Hami (1608076039)
3. Miya Zulfa Suryaningsih (1608076060)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016

1 Hukum Pelaku Dosa Besar Dan Danpak Maksiat Terhadap Iman


BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia adalah adalah satu-satunya makhluk yang paling sempurna di muka bumi ini.
Tidak ada satu pun makhluk di dunia ini yang sempurna melebihi manusia. Sebagaimana
Allah sendiri telah menyatakan dalam al-Quran surat At-Tin ayat 4, yang artinya
kami (Allah) benar-benar telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk.
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa Allah mengangkat manusia sebagai kholifah di muka
bumi ini mengalahkan makhluk-makhluk lain yang telah diciptakan ribuan tahun lebih
dahulu. Hal seperti ini seharusnya patut disyukuri oleh manusia dengan selalu melakukan
segala sesuatu yang diperintahkan Allah kepadanya dan menjauhi segala sesuatu yang
dilarangnya.
Sama halnya kebaikan, itu memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Demikian juga halnya
dengan kejahatan dan dosa. Kebaikan apa saja yang mempunyai manfaat besar, maka
pahalanya di sisi Allah akan besar juga. Sedangkan kebaikan yang manfaatnya lebih rendah,
maka pahalanya pun seimbang dengan kebaikan tersebut. Sebaliknya, setiap kejahatan yang
mudharatnya lebih besar, maka ia disebut sebagai dosa-dosa besar yang membinasakan dan
siksanya pun sangat berat. Adapun kejahatan yang mudharatnya lebih rendah dari itu, maka
ia tergolong kepada dosa-dosa kecil yang dapat terhapus dengan jalan menjauhi dosa-dosa
besar.
B. RUMUSAN MAKALAH
Dari penjelasan diatas dapat diambil beberapa rumusan masalah diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan dosa besar?
2. Bagaimana hukum islam tentang dosa besar?
3. Apa itu maksiat dan bagaimana dampaknya terhadap iman?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, diantaranya:
1. Untuk mengetahui secara pasti apa itu dosa besar
2. Untuk memahami hukum-hukum islam mengenai dosa besar
3. Untuk mengetahui pengertian maksiat dan dampaknya terhadap iman

2 Hukum Pelaku Dosa Besar Dan Danpak Maksiat Terhadap Iman


D. MANFAAT
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini yakni:
1. Dapat mengetahui definisi dari dosa besar
2. Dapat memahami hukum-hukum islam tentang dosa besar
3. Dapat mengetahui dfinisi dari maksiat dan dampaknya terhadap iman

3 Hukum Pelaku Dosa Besar Dan Danpak Maksiat Terhadap Iman


BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DOSA BESAR


Pengertian dosa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah perbuatan ynag
melanggar hukum Tuhan atau agama.1 Sedangkan pengertian dosa menurut hadits Nabi SAW
yang artinya: Dari Nawwas bin Saman ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah SAW
tentang kebaikan dan dosa, kemudian Rasulullah bersabda:kebaikan adalah perangai yang
baik. Sedangkan dosa itu adalah sesuatu yang berada dalam hati(dadamu) dan engkau tidak
suka diktahui orang.(H.R. Muslim).2
Kata dosa berasal dari bahasa Arab yaitu adz-dzanbu, al-itsmu atau al- jurmu. Secara
istilah dosa adalah suatu akibat buruk yang diterima oleh manusia dikarenakan tidak
menjalankan semua perintah Allah yang menjadi kewajibannya dan menjalankan suatu yang
diharamkan oleh Allah SWT.
Dosa besar adalah dosa yang diancam hukuman didunia dan diakhirat oleh Allah SWT,
dimana pelaku dosa ini terancam tidak mendapat ampunan dari Allah. Macam-macam dosa
besar adalah sebagai berikut :
1. Musyrik Kepada Allah SWT
Musyrik secara ilmu tauhid, yaitu menyekutukan Allah dengan sesuatu selain-Nya
baik dalam zat, sifat, perbuatan(afal), ataupun dalam hal ketaatan yang seharusnya
ditujukan hanya kepada Allah SWT. Merupakan tingkatan dosa yang paling besar di
sisi-Nya3. Musyrikdibedakan menjdai dua macam, yaitu:
a. Musyrik dalam masalah uluhiyah(ketuhanan), yaitu perasaan akan adanya
kekuasaan lain selain kekuasaan yang dimiliki oleh Allah SWT.
b. Musyrik dalam masalah rububiyah, yaitu mengambil sebagian hukum-hukum
agama yang berupa penghalalan dan pengharaman sesuatu dengan meninggalkan
wahyu yang ada pada al-quran.
2. Durhaka kepada orang tua
Durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar yang ke dua, setelah musyrik, baik
dalam bentuk membentak, mengatakna ah, memandang dengan sinis,mengatakan

1
Muhammad Muhyidin S.Ag, pendidikan agama islam untuk SMA/MA kelas XI,Jakarta,Erlangga,2009, hlm 112.
2
Muhammad Muhyidin S.Ag, pendidikan agama islam untuk SMA/MA kelas XI,Jakarta,Erlangga, 2009, hlm 112
3
Muhammad Muhyidin S.Ag, pendidikan agama islam untuk SMA/MA kelas XI,Jakarta,Erlangga,2009, hlm 112.

4 Hukum Pelaku Dosa Besar Dan Danpak Maksiat Terhadap Iman


kata-kata kotor, meludahinya, menampakkan perilaku yang dapat menyinggung
perasaannya, memaki dan mencacinya, menendang dan menghardiknya, atau
memukul dan membunuhnya.4 Hal itu termasuk dosa yang amat besar. Durhaka
kepada orang tua termasuk kedalam kelompok dosa besar pada tingkatan kedua yang
bersumber dari Abu Bakar, Rasulullah SAW bersabda:Maukah aku kabarkan kepada
kalian dosa orang yang paling besar? kami para sahabat menjawab, baiklah ya
Rasulullah. Rasulullah SAW bersabda :Menyekutukan Allah(syirik) dan mendurhakai
orang tua. (HR.Bukhori dan muslim)

3. Membunuh yang bernyawa


Membunuh ialah menghilangkan nawa seseorang baik dengan sengaja maupun tidak,
dengan alat yang mematikan maupun tidak mematikan.5 Pembunuhan merupakan
perbuatan yang sangat dilarang seperti yang terkandung dalam QS.Al Isra Ayat 33
yang artinya : Dan janganlah, kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Allah(membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan)yang benar. Dan seseorang
yang melakukan pembunuhan dan bunuh diri , maka pelakunya akan masuk dalam
Neraka jahanam.

4. Memakan Harta Anak Yatim


Memakan harta anak yatim merupakan dosa besar seperti yang terkandung dalam
Qs.An-nisa ayat 10 yang artinya Sesungguhnya orang orang yang memakan harta
anak yatim secara dzalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan
mereka akan masuk kedalam api yang menyala-nyala(neraka ).

5. Riba
Riba merupakan dosa besar, hal ini dijelaskan dalam firman Allah yang terkandung
pada QS.AL-Baqarah (20) ayat 278 yang artinya: Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba(yang belum dipungut) jika kamu
orang-orang yang beriman. Dosa riba sangat lah besar seperti yang digambarkan
Rasulullah SAW dalam sabdanya yang artinya : Pada riba terdapat tujuh puluh dosa ,
yang paling ringan adalah seperti orang yang menggauli ibunya ( Diriwayatkan Ibnu
Majah dan Baihaqi dari hadist Abu Hurairah )

4
Muhammad Muhyidin S.Ag, pendidikan agama islam untuk SMA/MA kelas XI,Jakarta,Erlangga,2009, hlm 113.
5
Muhammad Muhyidin S.Ag, pendidikan agama islam untuk SMA/MA kelas XI,Jakarta,Erlangga,2009, hlm 112.

5 Hukum Pelaku Dosa Besar Dan Danpak Maksiat Terhadap Iman


Pihak pihak yang mendapatkan dosa riba , yaitu :

a. Pemakan riba .

b. Pemberi makan riba .

c. Saksinya .

d. Penulisnya .

6. Zina
Zina yaitu melakukan hubungan badan bukan dengan suami atau istrinya. Zina adalah
perbuatan yang sangat dilarang dan merupakan seburuk buruknya perbuatan . Telah
dijelaskan dalam Qs. Al isra ayat 32 yang artinya: Dan janganlah kamu mendekati
zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.

7. Menuduh berzina
Menuduh berzina atau disebut dengan qadzaf yaitu menuduh seseorang melakukan
zina tanpa ada saksi dan bukti yang kuat. Qodzaf adalah dosa besar yang pelakunya
akan mendapatkan siksaan yang begitu dahsyat, seperti yang telah dijelaskan dalam
Qs. An-Nur ayat 23, yang artinya: seseungguhnya orang yang menuduh wanita-
wanita yang baik-baik yang lengah lagi beriman(dengan tuduhan zina) mereka itu
dilaknat didunia dan diakhirat dan bagi mereka ada adzab yang besar.

8. Meninggalkan Sholat
Meninggalkan sholat merupakan dosa besar, karena orang yang meninggalkan sholat
berarti menuruti hawa nafsunya dan pelakunya akan masuk ke dalam Ghayyun yaitu
lembah yang sangat dalam didalam neraka jahannam yang baunya sangat busuk.

9. Judi & Khamr (minuman keras)


Judi dan khamr adalah perbuatan yang sangat dilarang didalam agama Islam dan
termasuk dalam dosa besar. Judi yaitu perbuatan mempertaruhkan barang atau yang
lainnya dengan tujuan mendapatkan untung sebesar besarnya. Sedangkan khamr
yaitu sesuatu yang memabukkan dan menutup akal sehat.

10. Bersumpah palsu

6 Hukum Pelaku Dosa Besar Dan Danpak Maksiat Terhadap Iman


Dalam hadits, bersumpah palsu dapat diartikan sebagai Al-Yamin Al-Gamus6, dimana
sumpah palsu terbagi menjadi dua kategori yaitu:
a. Sumpah untuk berjanji melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu
b. Sumpah untu memberikan keterangan guna menguatkan bahwa sumpah itu benar-
benar demikian atau tidak.

B. HUKUM ISLAM MENGENAI PELAKU DOSA BESAR


Madzhab Ahlus Sunnah Tentang Pelaku Dosa Besar bahwa sesungguhnya orang yang
melakukan dosa besar tidaklah menjadi kafir dan tidak mengeluarkannya dari iman jika dia
termasuk ahli tauhid atau mukmin. Tetapi ia adalah mukmin dengan keimanannya dan fasik
dengan dosa besarnya, dan ia berada di bawah kehendak Allah. Bila mereka meninggal
sebelum bertaubat maka ia akan di siksa namun apabila Allah berkehendak, maka ada dua
kemungkinan yang akan terjadi yaitu Dia akan mengampuninya dan Dia akan menyiksa
dineraka karena dosanya, kemudian Ia mengeluarkannya dan tidak menjadikannya kekal
dineraka. Berbeda dengan kelompok-kelompok sesat yang ekstrim dalam hal ini, Mereka
adalah:
1. Murji'ah : Golongan yang menyatakan maksiat tidak membahayakan (berpengaruh
buruk) bagi orang beriman, sebagaimana ketaatan tidak bermanfaat bagi orang kafir.
2. Mu'tazilah : Mereka yang mengatakan bahwa orang yang berdosa besar ini tidak
mukmin dan tidak juga kafir (Manzilah bainal manzilatain), tetapi ia berada pada
tingkatan yang ada diantara dua tingkatan tersebut. Namun demikian, apabila ia
keluar dari dunia tanpa bertaubat maka ia kekal di Neraka.
3. Khawarij : Mereka mengatakan bahwa orang yang berdosa besar adalah kafir dan
kekal di Neraka.

C. PENGERTIAN MAKSIAT
Maksiat adalah lawan ketaatan atau keluar dari ketaatan, baik itu dalam bentuk
meninggalkan perintah maupun melakukan suatu larangan, dengan konsekuensi dapat
membatalkan iman jika didustakan. Sedangkan iman, adalah kepercayaan kepada Allah
Tuhan Yang Maha Esa dengan kuncinya yaitu kalimat syahadatain (aku bersaksi tiada Tuhan
selain Allah dan Muhammad utusan Allah). Dengan kata lain, hal tersebut menyatakan bahwa
Allah (yang Esa) adalah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah dan merupakan pokok

6
Muhammad Muhyidin S.Ag, pendidikan agama islam untuk SMA/MA kelas XI,Jakarta,Erlangga,2009, hlm 114.

7 Hukum Pelaku Dosa Besar Dan Danpak Maksiat Terhadap Iman


ajaran dari misi segala Nabi sebagai utusan Allah dalam sejarah kehidupan manusia.7
Sebagaimana Allah menceritakan tentang Fir'aun dengan firmanNya: "Tetapi Fir'aun
mendustakan dan mendurhakai." (An-Nazi'at: 21)
Dan terkadang maksiat itu tidak sampai pada derajat tersebut sehingga tidak
membuatnya keluar dari iman, tetapi memperburuk dan mengurangi iman. Maka siapa yang
melakukan dosa besar seperti berzina, mencuri, minum-minuman yang memabukkan atau
sejenisnya, tetapi tanpa meyakini kehalalannya, maka hilang rasa takut, khusyu' dan cahaya
dalam hatinya, sekalipun pokok pembenaran dan iman tetap ada di hatinya. Namun jika ia
bertaubat kepada Allah dan melakukan amal sholeh maka kembalilah khasyyah dan cahaya
itu kedalam hatinya.akan tetpai apabila ia terus melakukan kemaksiatan dalam hidupnya
maka bertambahlah kotoran dosa itu didalam hatinya sampai menutupi serta menguncinya,
na'udzubillah. Maka ia tidak lagi mengenal yang baik dan tidak mengingkari kemungkaran.

D. DAMPAK MAKSIAT TERHADAP IMAN


Ada sebuah perumpamaan yang menggambarkan pengaruh maksiat atas iman, yaitu
bahwasanya iman itu seperti pohon besar yang rindang. Maka akar-akarnya adalah tashdiq
(kepercayaan) dan dengan akar itulah ia hidup, sedangkan cabang-cabangnya adalah amal
perbuatan. Dengan cabang itulah kelestarian dan hidupnya terjamin. Semakin bertambah
cabangnya maka semakin bertambah dan sempurna pohon itu, dan jika berkurang maka
buruklah pohon itu. Lalu jika berkurang terus sampai tidak tersisa cabang maupun batangnya
maka hilanglah nama pohon itu. Manakala akar-akar itu tidak mengeluarkan batang-batang
dan cabang-cabang yang bisa berdaun maka keringlah akar-akar itu dan hancurlah ia dalam
tanah. Begitu pula maksiat-maksiat dalam kaitannya dengan pohon iman, ia selalu membuat
pengurangan dan aib dalam kesempurnaan dan keindahannya, sesuai dengan besar dan
kecilnya atau banyak dan sedikitnya kemaksiatan tersebut.
Selain itu pula alquran telah memperingatkan bahwa perbuatan syirik termasuk
perbuatan maksiat dimana perbuatan ini merupakan suatu bentuk kedzaliman yang besar.
Telah dijelaskan dalam Q.S al-Luqman ayat 13 yang artinya: Dan ingatlah ketika Luqman
berkata kepada anaknya diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya,Hai anakku,janganlah

7
Drs. Kaelany HD, M.A, islam dan aspek-aspek kemasyarakatan edisi ke-2, Jakarta, Sinar Grafika Offset, 2000,
hlm 41

8 Hukum Pelaku Dosa Besar Dan Danpak Maksiat Terhadap Iman


engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar
kedzaliman yang besar.8
Adapun bahwa perbuatan maksiat dapat menghapuskan amal kebaikan yang telah kita
lakukan, seperti yang telah dijelaskan dalam firman Allah Q.S az-zumar ayat 65 yang
artinya:Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmudan tentulah
kamu termasuk orang-orang yang merugi.9
Tak jarang bahwa perilaku tercela juga dapat menyebabkan dosa besar bahkan bentuk
maksiat jika dilakukan secara berulang dan tanpa batasan yang sesuai. Maka dari itu, sifat
tercela yang dimiliki oleh setiap manusia hendaklah perlahan dihilangkan agar tidak
menjadkannya dosa besara atau bahkan suatu bentuk maksiat yang dapat menjauhkan kita
dari keridhoan Sang Ilahi. Adapun sifat tercela yang dapat mengantarkan kita pada bentuk
dosa besar dan maksiat yaitu10:
1. Egois
2. Pemarah
3. Perilaku hasad(iri), gibah(menggunjing) serta naminah(adu domba)

Keempat hal tersebut dapat mengantarkan kita pada perbuatan dosa besar dan maksiat jika
kita biarkan tetap ada dalam hati nurani kita.

8
Drs. Kaelany HD, M.A, islam dan aspek-aspek kemasyarakatan edidi ke-2, Jakarta, Sinar Grafika Offset, 2000,
hlm 48.
9
Drs. Kaelany HD, M.A, islam dan aspek-aspek kemasyarakatan edidi ke-2, Jakarta, Sinar Grafika Offset, 2000,
hlm 48.
10
Tim Abdi Guru, ayo belajar Agama islam untuk kelas VII, Jakarta, Erlangga, 2007, hlm 36-51.

9 Hukum Pelaku Dosa Besar Dan Danpak Maksiat Terhadap Iman


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Pengertian dosa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah perbuatan ynag
melanggar hukum Tuhan atau agama. Kata dosa berasal dari bahasa Arab yaitu adz-
dzanbu, al-itsmu atau al- jurmu. Secara istilah dosa adalah suatu akibat buruk yang
diterima oleh manusia dikarenakan tidak menjalankan semua perintah Allah yang menjadi
kewajibannya dan menjalankan suatu yang diharamkan oleh Allah SWT. Dimana hukum
pelaku dosa besar dapat dilihat dari perbedaan pendapat antara Ahlussunnah wal jamaah
dengan Khawarij dan Mutazilah yang sama-sama mengartikan hukum pelaku dosa besar
dalam lonteksnya masing-masing. Lalu pengertian dari maksiat sendiri adalah lawan
ketaatan atau keluar dari ketaatan, baik itu dalam bentuk meninggalkan perintah maupun
melakukan suatu larangan, dengan konsekuensi dapat membatalkan iman jika didustakan
yang memiliki dampak kuat terhadap iman yang diibaratkan sebagai satu kesatuan pohon
yang utuh dengan akarnya sebagai kepercayaan dan cabangnya sebagai amal perbuatan.

B. SARAN
Berdasarkan pada hal yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, tentang Hukum
Pelaku Dosa Besar Dan Dampak Maksiat Terhadap Iman. Diharapkan kita semua dapat
mengetahui lebih dalam apa saja hal-hal yang dapat membuat kita terjerumus kedalam
pelaku dosa besar dan maksiat mulai dari sikap tercela yang ada dalam diri kita sendiri,
untuk lebih berhati-hati dalam segala aspek. Dan diharapkan kita terhindar dari pelaku
dosa besar dan maksiat itu sendiri dengan menebal rasa keyakinan kita kepada Allah
SWT

C. PENUTUP
Demikianlah makalah tentang Hukum Pelaku Dosa Besar Dan Dampak Maksiat
Terhadap Iman yang kami sampaikan. Semoga penulis dan pembaca pada umumnya
dapat memahami dan menjauhi hal-hal yang dapat menjauhkan kita dari segala bentuk
yang dimurkai Allah SWT. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
untuk memperbaiki tatanan penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca maupun penulis.

10 Hukum Pelaku Dosa Besar Dan Danpak Maksiat Terhadap Iman

Anda mungkin juga menyukai