Anda di halaman 1dari 8

MATAKULIAH FARMAKOGNOSI BAHARI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

TUGAS MAKALAH

OLEH:
KELOMPOK 1

ARMANINGSIH ARDIN N111 12 102


QADRIANTI FEBRY R. N111 12 114
SUSANA SALLEKARURUNG N111 12
RIDHO SELPIYANI N111 12 122
MUH. RIDWAN N111 12
DEWI M. ASFAR N111 12 318
FEBRIANA MATANG N111 13
RIVI PRIVITA N111 13

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT.


Yang telah memberikan banyak nikmatNya kepada kami. Sehingga kami
mampu menyelesaikan Tugas Makalah Farmakognosi Bahari ini sesuai
dengan waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami buat dalam
rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Farmakognosi
Bahari. Yang meliputi nilai tugas, nilai kelompok, nilai individu, dan nilai
keaktifan.

Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang


sudah tersusun. Namun, hanya lebih pendekatan pada studi banding atau
membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai referensi.
Yang semoga bisa memberi tambahan pada hal yang terkait dengan
kepentingan mata kuliah Farmakognosi Bahari.

Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari


kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala
kekurangannya.

Makassar, Mei 2016

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................ ii

Daftar Isi .................................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1


B. Tujuan ........................................................................................... 2
C. Manfaat ......................................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN

A. Stres Oksidatif ............................................................................... 4


B. Mekanisme Stres Oksidatif ............................................................ 6
C. Makroalga Potensial Antistres Oksidatif......................................... 8

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 29
B. Saran............................................................................................. 29

Daftar Pustaka ......................................................................................... 3

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, terutama di bidang
kedokteran dan farmasi, telah dilakukan isolasi senyawa-senyawa
aktif yang terkandung di dalam jaringan tubuh biota yang hidup di
laut. Senyawa-senyawa tersebut telah diuji dan berkhasiat sebagai
senyawa anti-bakteri, anti-kanker maupun anti-virus.
organisme laut merupakan sumber yang kaya produk alam
yang unik dan beragam dengan potensial aktivitas farmakologi,
beberapa di antaranya saat ini dalam uji praklinis atau klinis. Spons
(Porifera) adalah filum yang sebagian besar hidup dilaut di zona
intertidal dan laut abyssal (terdalam laut). Di seluruh dunia, ada
sekitar 8.500 jenis yang telah diidentifikasi dari spons, dengan sekitar
sebelas dijelaskan dari genus Siphonochalina. Spesies dari spons
laut merah Siphonochalina telah banyak didistribusikan di seluruh
teluk Aqaba dan Suez. Spons hemiasterlin yang berpotensial
sebagai agen antitumor telah diisolasi dari Siphonochalina spp.
Spesies dari spons laut merah tergolong genus Siphonochalina
disalurkan di seluruh teluk Aqaba dan Suez. Kelas yang hemiasterlin
potensial agen antitumor telah diisolasi dari Siphonochalina spp.
sementara antijamur dan antibakteri polyacetylene diol, siphonodiol,
dikabarkan dari spons laut Siphonochalina memotong. Di sisi lain,
asetat turunan asam empedu diperoleh dari ekstrak organik dari
spons S. fortis, yang dikumpulkan dari pantai Argentina.
Siphonochalina siphonella, kolonial seperti tabung spons berwarna
abu-abu, merupakan salah satu dari beberapa spons dikenal untuk
menghasilkan squalene derivad siklik ether triterpen .
Sejauh ini, sekitar tiga puluh senyawa tergolong empat yang
berbeda skeletal, yaitu sipholanes, siphonellanes, neviotanes dan

4
dahabanes yang telah dilaporkan. Beberapa studi telah dijelaskan
aktivitas anti-proliferasi yang luar biasa dari triterpenoid sipholane
dan beberapa turunan semisintetik mereka terhadap sejumlah jalur
sel yang sangat ganas. Sipholenol A ditemukan potently
membalikkan P-gp-dimediasi MDR (permeabilitas glikoprotein-
dimediasi multidrug resistance) untuk colchicine, paclitaxel, dan
vinblastin dalam sel KB-C2 dan KB-V1 tahan overexpressing P-gp.
Biocatalysis dari sipholenol A dan sipholenone A yang berguna
dalam mendapatkan triterpen yang sama baru dengan aktivitas
antiproliferatif potensial. Untuk yang terbaik dari pengetahuan kita, ini
adalah laporan pertama menilai aktivitas antivirus; serta aktivitas
sitotoksik terhadap HepG-2 sel kanker, S. siphonella triterpenoid dari
pantai Laut Merah. Selain itu, kami melaporkan di sini tugas lengkap
1H dan 13C NMR data triterpen terisolasi.

Spons

Spons laut Siphonochalina siphonella biasanya ditemukan pada daerah


zona intertidal dan laut abyzaal yaitu laut terdalam dan juga pada pantai
laut merah dari Sharm Obhur, Jeddah, di Arab Saudi.

Kingdom : Animalia
Filum : Porifera

5
Kelas : Demospongiae
Sub Kelas : Ceractinomorpha
Ordo : Haplosclerida
Sub Ordo : Callyspongiidae
Famili : Callyspongia
Genus : Callyspongia
Spesies : Callyspongia siphonella

Isis hippuris atau gorgania merupakan satu sub kelas dari


Alcyonaria. Gorgania biasanya merupakan penyusunan terumbu karang
yang tampilannya sangat menarik. Isis hippurisberwarna keemasan,
kuning terang, kehijau-hijauan dan coklat. Adapun yang berwarna kuning
keemasan merupakan perpanjangan dari polip dengan zooxhanthella
yang cepat merespon nutrient.
Memiliki bentuk koloni yang bercabang-cabang, terlalu lunak dan
berbentuk silinder. Coerienchytia (zooxhanthella) yang sangat tebal
merupakan karakteristiknya berwarna putih dan hitam kecoklatan di
bagian porosnya yang memiliki sclereties. Pola cabang-cabang koloninya
sangat bervariasi. Koloni-koloninya dapat dipasahkan. Kebanyak cabang-
cabangnya sangat pendek (Fabricus dan Aldersiade, 2006).
Bambu Laut (Isis spp.) mempunyai deskripsi jenis sebagai berikut:
1. Koloni Isis spp. kelihatan mirip dengan koloni kelompok akar
bahar Rumpella sp., dan Hicksonella sp. terutama pertumbuhan yang
seperti semak dan permukaan koloni yang halus;
2. Isis spp. memiliki percabangan yang cenderung ke arah kanan, dan
ujung atas koloni yang melengkung seperti busur;
3. Ukuran dan bentuk cabang-cabang Isis spp. lebih pendek dan ujung
cabang lebih bulat, sedangkan Rumpella sp. dan Hicksonella sp. memiliki
cabang yang agak panjang;

6
4. Tekstur tubuh dan koloni Isis spp. agak kaku dan hanya sedikit
bergoyang bila kena ombak, sedangkan Rhumpella sp. dan Hicsonella
sp. lebih lentur dan melambai lambai bila datang arus atau ombak;
5. Pada umumnya, jenis Isis spp., bangsa Alcyonacea, anak
bangsa Calcaxonia, memiliki bentuk koloni seperti semak, muncul dari
substrat, tumbuh tegak denganmedulla/axis yang menyerupai batang
pada tumbuhan dan binatang/polip yang hidup berkoloni menyerupai kulit
pohon yang mengelilingi axis;
6. Warna koloni kuning cerah, kuning kehijauan atau coklat muda karena
dipengaruhi oleh kandungan pigmen dari alga uniseluler (zooxanthellae)
yang hidup bersimbiosis di dalam jaringan polip; dan
7. Axis pada Isis spp. kering beruas-ruas dan berwarna putih, yang
dihubungkan dengan ruas pendek berwarna hitam.

B. MANFAAT Isis spp.


Berbagai manfaat yang dapat diambil dari bambu laut (Isis
spp.) adalah sebagai berikut:
1. Bambu laut mempunyai kerangka dalam yang terdiri dari gorgoin yang
keras dan padat, sama dengan zat tanduk yang mengandung substansi
kolage dan senyawa protein. Senyawa-senyawa tersebut berkhasiat
sebagai anti bakteri dan anti virus. Sehingga diperlukan sebagai bahan
baku farmasi.
2. Sebagai bahan campuran pembuatan keramik porselin.
3. sebagai bahan hiasan karena bentuk indahnya yang beruas-ruas.

7
DAFTAR PUSTAKA

Manuputy, A. E. W. 2002. Karang Lunak (Soft coral) Perairan Indonesia


(Laut Jawa dan selat Sunda). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta.

Manuputty, A. E. W., 2008. Isis Hippuris Linnaeus 1758 Oktokoral


Penghasil Anti Virus. Oseana Vol. XXXIII(I) 2008 hal:19-24

Anda mungkin juga menyukai