Proposal Tersedak
Proposal Tersedak
Oleh Kelompok 1:
Sandi Biantoro, S. Kep 2016.06.092
Acep Yunus, S.Kep 2016.06.116
Alfonsius Metom, S.Kep 2016.06.024
Anggy Aristy W., S.Kep 2016.06.029
Asriana Kofan, S. Kep 2016.06.032
Elfina Rachmawati, S. Kep 2016.06.041
Elsa Artika W., S.Kep 2016.06.043
Esra Anaskol, S.Kep 2016.06.044
Kiki Risky A., S.Kep 2016.06.063
Yanuar Candra D., S.Kep 2016.06.102
M.Ikhwanul H., S.Kep 2016.06.114
Novita Irianti, S.Kep 2016.06.079
Tiwik Sulistia A.B, S.Kep 2016.06.100
Yesi Permata S, S.Kep 2016.06.101
Zulfan Aljauhar, S.Kep 2016.06.109
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Pada akhir penyuluhan diharapkan masyarakat (orang tua) dapat
mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan pertolongan pertama
terhadap anak yang tersedak di rumah.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, masyarakat dapat :
a. Menjelaskan pengertian tersedak
b. Menjelaskan penyebab tersedak
c. Menyebutkan macam-macam tersedak
d. Menyebutkan faktor resiko tersedak
e. Menyebutkan langkah-langkah penanganan tersedak pada anak
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Peserta Penyuluhan
Dapat menambah dan memperluas pengetahuan tentang cara pertolongan
pertama pada anak tersedak
1.3.2 Bagi Kelompok
Dapat dijadikan sebagai sumber informasi tentang cara pertolongan tersedak
pada anak dan langkah-langkah pertolongan pertama yang benar pada anak
tersedak.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Tersedak (choking) merupakan suatu keadaan masuknya benda asing
(makanan, mainan, dll) ke dalam jalan napas atas sehingga menimbulkan
gawat napas.Tersedak adalah masuknya makanan atau benda lain kedalam
tenggorokan, misalnya mainan kecil yang tertelan tanpa sengaja.
b) Masih bisa batuk, tapi lemah atau tidak dapat batuk sama sekali
a. Jika korban tersedak adalah wanita hamil atau orang dewasa yang terlalu
gemuk (obesitas) kita bisa melakukan pilihan lain dengan melakukan
chest thrust yaitu dengan meletakkan kepalan tangan Anda di tengah-
tengah tulang dada.
Anda telah sukses menangani korban tersedak yang tidak sadar jika
Anda sudah melihat tanda-tanda berikut:
1 Anda melihat dada nya naik ketika memberikan bantuan napas
2 Melihat benda asing keluar dari mulut korban.
Lakukan langkah-langkah berikut ini jika Anda sudah berhasil
menangani korban tersedak. Karena ada beberapa kemungkinan yang
akan terjadi setelah benda asing keluar dari mulut korban:
1 Berikan 2 kali napas
2 Lihat respons korban (batuk, muntah, pergerakan) jika Anda
terlatih untuk memeriksa nadi, maka periklsah nadi di leher
korban selama 10 detik saja.
3 Jika nadi tidak teraba dan korban juga tidak bernapas,
lanjutkan CPR dan pasang AED segera (jika tersedia). Jika
nadi ada tetapi napas tidak ada maka berikanlah bantuan napas
saja selama 2 menit, dalam 1 menit Anda harus memberikan
10 kali napas (jadi jeda antara napas adalah 6 detik). Setelah 2
menit periksalah apakah napasnya sudah ada atau belum, jika
korban sudah bernapas normal posisikan korban miring (posisi
pemulihan) sambil menunggu bantuan datang.
9. Jika benda asing belum bisa keluar dan bayi Anda menjadi tidak
sadar (bayi terkulai lemas, tidak ada pergerakan, bibir membiru,
tidak dapat menangis atau mengeluarkan suara) penanganan nya
adalah sebagai berikut:
b Buka jalan napas bayi (mulut bayi) dan lihat apakah benda
asing terlihat atau tidak. Jika terlihat ambil dengan
menggunakan sapuan jari Anda. Jika Anda tidak melihatnya
JANGAN lakukan blind
finger swab / mengkorek-
korek mulut bayi dengan
tujuan untuk mencari
benda asing tersebut.
c Jika benda asing tidak terlihat lakukan langkah selanjutnya
yaitu lakukanlah CPR yang terdiri dari 30 kali penekanan
dada diikuti 2 kali napas. Tetapi, perbedaan CPR korban
tersedak dengan korban biasa adalah setiap Anda selesai
melakukan 30 kali penekanan dada periksalah dahulu mulut
bayi sebelum memberikan 2 kali bantuan napas.
3.5 Metode
a. Ceramah dan simulasi
b. Tanya jawab
3.6 Media
Leaflet
3.7 Pegorganisasian
Pembimbing : Dr.Ratna Hidayati,M.Kep.Sp,Mat
Wiwik Andriyani S.Kep.Ns
Ketua Panitia : Sandi Biantoro A, S.Kep
PJ : Elsa Artika W, S.Kep
Anggota : Alfonsius Metom, S.Kep
Elfina Rachmawati, S. Kep
Esra Anaskol, S.Kep
Novita Irianti, S.Kep
Yesi Permata S, S.Kep
Kiki Risky A.S.Kep
Tiwik Sulistia A,S.Kep
Zulfan Aljauhar, S.Kep
Penyaji : Yanuar Candra D,S.Kep
Observer : M.Ikhwanul H.,S.Kep
Notulen : Anggi Aristy W,S.Kep
Asriana Kofan,S.Kep
Dokumentasi : Acep Yunus,S.Kep
3.9 Pelaksanaan
1. Persiapan peserta
2. Mengisi daftar hadir
3. Peserta menggambil tempat duduk
4. Mendiskusikan kontrak waktu
5. Kegiatan inti
3.10 Kegiatan Penyuluhan
Tahap dan
No. Kegiatan Pendidikan Kegiatan peserta
waktu
1. Pendahuluan Pembukaan:
5 menit i. Menggucapkan salam dan 1. Menjawab salam
memperkenalkan diri. 2. Mendengarkan
ii. Menyampaikan tujuan dan tujuan dari
maksud dari penyuluhan. penyuluhan.
iii. Menjelaskan kontrak 3. Mendengarkan
waktu dan mekanisme kontrak waktu dan
kegiatan. mekanisme
iv. Menyebutkan materi yang kegiatan.
akan disampaikan. 4. Mendengarkan
v. Menggali pengetahuan materi penyuluhan.
dan mengajukan 5. Menjawab
pertanyaan. pertanyaan.
3.11 Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Menentukan tema penyuluhan yang disesuaikan dengan masalah
yang ditemukan.
b. Pembuatan SAP dan leaflet dilakukan 2 hari sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
3. Evaluasi Hasil
Peserta mengetahui tentang cara pertolongan pertama tersedak pada
anak yang benar.
BAB 4
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI
4.2 Pengorganisasian
Pembimbing : Dr.Ratna Hidayati,M.Kep.Sp,Mat
Wiwik Andriyani S.Kep.Ns
Ketua Panitia : Sandi Biantoro A, S.Kep
PJ : Elsa Artika W, S.Kep
Anggota : Alfonsius Metom, S.Kep
Elfina Rachmawati, S. Kep
Esra Anaskol, S.Kep
Yanuar Candra D., S.Kep
Novita Irianti, S.Kep
Kiki Risky A,S.Kep
Yesi Permata S, S.Kep
Zulfan Aljauhar, S.Kep
Tiwik Sulistia A.B,S.Kep
Penyaji : Yanuar Candra D,S.Kep
Observer : M.Ikhwanul H.,S.Kep
Notulen : Anggi Aristy W,S.Kep
Asriana Kofan,S.Kep
Dokumentasi : Acep Yunus,S.Kep
a. Evaluasi Struktur
Sebelum melakukan penyuluhan, terlebih dahulu dilakukan identifikasi
masalah yang ditemukan pada warga yang akan diberikan penyuluhan,
Sehingga penyuluhan dapat memberikan manfaat sesuai yang
diharapkan. Mahasiswa menentukan tema yang sesuai dan menentukan
waktu dilakukan penyuluhan. Persiapan dilakukan 2 hari sebelum
pelaksanaan penyuluhan, persiapan yang dilakukan antara lain
pembuatan SAP dan menyusun Leaflet.
b. Evaluasi Proses
Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh ibu dan anak sejumlah 43 orang.
Peserta tampak antusias yang ditunjukkan dengan peserta yang
memperhatikan dan mendengarkan penyuluhan dengan seksama
walaupun kondisinya tidak kondusif dikarenakan bayi atau anak mereka
yang rewel, sehingga terdengar bising dan pusat perhatian mereka
teralihkan ke anak mereka. Sebagian ada peserta yang meninggalkan
tempat selama penyuluhan berlangsung dengan berbagai alasan seperti
anaknya yang mengajak pulang, anaknya yang menangis, serta ada
kesibukan lain di rumah. Saat mendemonstrasikan tentang pertolongan
pertama anak tersedak seluruh peserta memperhatikan dengan seksama.
Pada akhir penyajian ada beberapa peserta yang mengajukan pertanyaan
dan pertanyaan tersebut dijawab oleh penyaji.
c. Evaluasi Hasil
Para ibu-ibu (masyarakat) dapat menyebutkan cara pertolongan pertama
tersedak pada anak yang benar yang menjadi bahan penyuluhan. Ibu
mampu mempraktekkan cara pertolongan pertama pada tersedak yang
telah diajarkan pada penyuluhan dan bersedia mempraktekkannya.
d. Hambatan
Hambatan dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan adalah tempat
yang tidak memadai atau kurang luasnya tempat penyuluhan dan juga
cuaca yang panas, sehingga tidak nyaman dalam mengikuti penyuluhan.
Namun begitu, hambatan dirasakan tidak begitu memberikan dampak
yang negatif dalam jalannya kegiatan penyuluhan dan tidak mengurangi
antusias ibu (masyarakat) dalam mengikuti penyuluhan.
e. Dukungan
Pembimbing lahan dan akademik memberikan dukungan terhadap
pelaksanaan praktik profesi keperawatan komunitas dengan
memberikan masukan dan saran tentang kegiatan penyuluhan.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tersedak merupakan salah satu masalah yang terdapat di masyakat.
Tersedak adalah tersumbatnya trakea seseorang oleh benda asing, muntah,
darah, atau cairan lain. Tersedak merupakan keadaan darurat medis.
Pengetahuan mengenai cara menangani anak yang tersedak sangat
penting. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya perilaku seseorang. Perilaku yang didasari atas pengetahuan,
kesadaran dan sikap yang positif akan bersifat langgeng. Diharapkan
dengan pengetahuan tentang cara menangani anak yang tersedak yang
benar, dapat memaksimalkan penatalaksanaan menolong anak yang
mengalami tersedak.
5.2 Saran
Setelah memahami dan mampu melakukan teknik pertolongan
pertama tersedak pada anak yang benar, Masyarakat diharapkan dapat
mengetahui pertolongan pertama tersedak pada anak sehingga tidak terjadi
tersedak pada anak.
DAFTAR PUSTAKA