Obat Kardiovaskuler
Obat Kardiovaskuler
DISUSUN OLEH:
NIM: PO.71.20.4.15.040
TINGKAT: 1.B
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas ridho Allah
SWT kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Obat Kardiovaskuler.
Tak ada gading yang tak retak, dan kita tahu semua walaupun manusia merupakan
makhluk yang sempurna ciptaan Allah SWT dari makhluk lainnya, tetapi tak ada satupun
manusia yang tak luput dari kesalahan, jadi apabila ada kesalahan dalam makalah ini kami
mohon maaf sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang mendukung untuk kebaikan makalah ini
sangat kami harapkan, semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua, amin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...4
1.2 Rumusan Masalah..4
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian kardiovaskuler...5
2.2 Fungsi obat system kardiovaskuler.5
2.3 Obat Gagal Jantung.6
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mengingat peranan obat yang sangat penting ini, maka sejak permulaan abad ke 20
timbul disiplin baru dalam ilmu kedokteran yang dinamakan farmakologi ( farmakon = obat,
logos = ilmu ). Semula farmakologi mencakup semua ilmu yang berhubungan dengan obat
dengan definisi sebagai berikut : ilmu yang mempelajari sejarah, asal-usul obat, sifat fisik dan
kimiawi, cara mencampur dan membuat obat, efek terhadap fungsi bokimiawi dan faal, cara
kerja, absorpsi, distribusi, biotransformasi dan ekresi, pengunaan dalam klinik dan efek
toksiknya. Obat dalam arti luas adalah zat kimia yang mempengaruhi proses hidup, sehingga
farmakologi mencakup ilmu pengetahuan ( explosion of knowledge ) dan keterbatasan
kemampuan otak manusia maka farmakologi dipecah menjadi berbagai disiplin yang mempunyai
ruang lingkup yang lebih terbatas.
Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem yang sangat dinamik,yang harus mampu
berdaptasi cepat terhadap perubahan mendadak. Perubahan terkanan darah, kerja dan frekuensi
jantung serta komponen kardiovaskuler lain merupakan resultante dari berbagai faktor pengatur
yang bekerja secara serentak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi obat sistem kardiovaskuler ?
2. Bagaimana strategi pemberian obat kardiavaskuler ?
3. Apa obat yang paling sering di gunakan ?
4. Apa saja efek utama dan efek samping dari obat tersebut ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui fungsi dari obat kardiofaskuler.
2. Mengetahui strategi pemberian obat kardiovaskuler.
3. mengetahui obat yang paling sering di gunakan.
4. mengetahui efek utama dan efek samping obat kardiovaskuler.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti
jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi
darah yang terdiri dari jantung komponen darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah
atau sirkulasi darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara
ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke
seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler
kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena.
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah digunakan sebagai
sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan hormon serta obat-obatan ke seluruh
jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor
perubahan volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi fisiologi yang
ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami berbagai problematika berkaitan
dengan sistem kardivaskuler tanpa ada kesalahan yang membuat kita melakukan neglicen t(
kelalaian). Oleh karena itu, sangat penting sekali memahami anantomi fisiologi kardiovaskuler
yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi dalam tubuh dalam
proses kehidupan.
Obat kardiovaskuler adalah obat yang digunakan untuk kelainan jantung dan pembuluh
darah. Obat kardiovaskuler dibedakan menjadi beberapa bagian, diantaranya ;
1. Obat Gagal Jantung
2. Obat Antiaritmia
3. Obat Antihipertensi
4. Obat AntiLipidemia
5. Obat Antiangina
5
1. Obat Gagal Jantung
Gagal jantung dalah ketidak mampuan jantung dalam memompa darah dengan kecepatan
yang cukup untuk memnuhi kebutuhan metabolik jaringan atau organ. Pada gagal jantung
terdapat tiga poin yang menjadi sasaran pengobatan yaitu :
a) Peningkatan kontraksi sel otot jantung.
b) Penurunan beban kerja jantung
c) Pengaturan kelebihan cairan di dalam plasma.
Obat yang digunakan untuk meningkatkan kontraktilitas jantung yaitu menggunakan
glikosida jantung dan dobutamin (simpatominetika). Pada kondisi gagal ginjal kronik, dobutamin
lebih direkomendasikan namun keterbatasan cara pemberiannya yaitu diberikan secara intravena.
Pada gagal jantung, kontraksi jantung yang lemah merangsang sistem saraf simpatik
termasuk persyarafan pada organ ginjal sehingga merangsang pelepasan renin, dan pada
pembuluh darah sehingga merangsang vasokontriksi. Aktivasi sistem reni - angiotensin
mengakibatkan vasokontriks maupun pelepasan aldosteron dari korteks adrenal. Dalam hal ini,
semua jenis obat diuresis bisa digunakan terutama furosemid, thiazid ataupun spironolakson.
Kenaikan tekanan darah pada kondisi gagal jantug mengakibatkan kenaikan beban kerja
jantung. Dalam kaitannya hal tersebut, sistem renin angiotensin mengambil peran penting.
Oleh karena itu, ACE inhibitor (kaptopril) atau antagonis reseptor angiotensin (losartan) sering
digunakanuntuk tujuan itu. Contoh obat lainnya adalah golongan nitrat (isosobid dinitrat,
nitroprusida), yang merupakan obat vasodilator. Nitroprusida dapat menurunkan baik beban awal
(prelond) maupun beban akhir (afterload) tanpa mempengaruhi kontraktilitas jantung.
Digitalis
Biripidin
Dierikan oral atau pariental, meningkatkan miokardium tanpa menghambat Na+, K+ ATP atau
mengaktifkan adrenoseptor.
6
Spesialite kardiaka
Spesialite vasodilator
Spesialite diuretika :
7
2. Obat Anti Aritmia
Aritmia merupakan gangguan ritme normal jantung karena terjadi malfungsi sistem
konduktivitas elektrik. Malfungsi dapat menyebabkan perubahan pada frekuensi denyut jantung,
ritme, pengaturan dan tempat asal impuls, atau konduksi elektrik pada otot jantung. Dalam
keadaan normal ritme jantung diatur dan dipengaruhi oleh faktor intriktik, faktor ekstristik
jantung.
Pada dasarnya gangguan ritme jantung dapat terjadi karena gangguan pembentukan
impuls, gangguan konduksi impuls atau kombinasi kedua gangguan tersebut. Kadang-kadang
nodus SA, impuls terbentuk terlalu cepat , terlalu lambat atau tidak teratur sehingga terjadi
kelainan seperti takikardia sinus, bradikardia sinus, aritmia sinus, dan henti sinus, yang dapat
mengakibatkan henti jantung. Klasifikasi obat antiaritmia dibagi menjadi 4 ( empat ) kelas, yaitu:
1. Kelas 1, obat yang bekerja menghambat kanal ion natrium yang tergantung voltase,
misalnya prokainamid, lidokain, dan flekainid.
Di berikan secara oral, dengan tujuan untuk menekan kecepatan pacu jantung serta
menekan konduksi dan ekstabilitas terutama pada jaringan yang mengalami depolarisasi.
Kuinidin bersifat penghambat adrenoseptor alfa yang dapat menyebabkan atau meningkatkan
reflek nodus sinoatrial. Pada pemberian intravena akan lebih menonjol efeknya.
8
Lidokain (Gol. IB)
Lidokain adalah obat aritmia yang lazim dipakai dengan pemberian secara intravena.
Insiden toksisitasnya rendah dan mempunyai efektifitas tinggi pada aritmia dengan infark otot
jantung akut.
Spesialite hemostatika
9
3. Obat Antihipertensi
Tekanan darah dalam arteri besar terutama di tebtukan oleh curah jantung satu pihak dan
resistensinya perifer di lain pihak. Curah jantung menentukan tekanan sistolik, yaitu tekanan
darah pada waktu katup aorta terbuka, sedangkan resistensinya perifer lebih banyak berpengaruh
terhadapa tekanan diastolik. Artinya, tekanan darah tinggi diakibatkan volume darah lebih besar
dibandingkan ruangan yang tersedia pada pembuluh darah, serta volema darah yang dipompa
oleh jantung terlalu cepat.
Pada kondisi prehipertensi ini, meskipun belum hipertensi namun penderita harus mulai
melakukan terapi terutama terapi non farmakologi, dan mencegah aktivitas yang dapat
meningkatkan tekanan darah.
Strategi menurunkan tekanan darah berdasarkan hal di atas, tekanan darah yang tinggi
bisa di turunkan melalui penurunan curah jantung atau resistensi perifer. Penurunan curah
jantung di pengaruhi oleh :
1. Penurunan frekuensi denyut jantung
2. Penurunan kontraktilitas jantung
3. Penurunan retensi air dan natrium
Sedangkan resistensi perifer diturunkan dengan menghambat vasodilatasi. Berdasarkan
hal tersebut, obat hipertensi diklasifikasi menjadi 5 ( lima ) yaitu :
-blocker,
Calcium antagonist,
Golongan nitrat,
Thiazid,
Furosemid,
Diuresis hemat kalium,
ACE inhibitors,
Antagonist reseptor angiotensin II,
10
Obat yang mempengaruhi curah jantung, meliputi :
Non-selective Blockers,
Selective Blockers,
Klonidin
Metildopa
Guanabenz
Spesialite antihipertensi
11
trigliserida menuju kejaringan, sebagian besar trigliserida dipecah oleh lipase menjadi asam
lemak bebas dan masuk ke jaringan.
LDL terbantuk mengandung komponen kolestrol jumlah besar, diambil oleh jaringan atau
hati dengan proses endositosis melalui reseptor LDL spesifik. Kolesterol diambil oleh HDL
untuk ditransport kolesterol dalam jaringan, dan diubah menjadi LDL atau VLDL.
Kenaikan kadar LDR meningkatkan resiko penyakit jantung iskemia. Penyakit tersebut
disebabkan karena terjadi plak intima pembuluh darah yang menebal, yang dinamakan ateroma.
Pembuluh darah tersebut bisa pecah dan terjadi trombosis sehingga menyebabkan infark
miokardial. Proses penebalan pada dinding pembuluh darah, akibat terjadi ateroma yang
mengandung lipid, termasuk kolesterol dan triglisrida dinamakan atherosklerosis. Manifestasi
dari atherosklerosis adalah penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit pembuluh darah
perifer.
Obat penurun lipid ditujukan untuk menurunkan kadar kolesterol-LDL plasma. Obat
penurun lipid dibagi menjadi empat yaitu :
1. HMG-Co A reductase inhibitors.
Obat ini merupakan obat lini pertama untuk pasien dengan hiperkolesterolemia. Obat ini beraksi
menghambat enzim HMG-CoA reductase, enzim yang mengkatalisis perubahan HMG-CoA
menjadi asam mevalonat, tahap penentu dalam sisntesis kolesterol. Obat ini mengurangi kadar
kolesterol intraseluler, sehingga menyebabkan sel/jaringan mengambil esktraseluler. Obat ini
menghasilkan penurunan kadar kolesterol dan LDL plasma, dan menaikan HDL plasma. Contoh
obatnya : lovastatin, simvastatin, pravastatin, atorvastatin, cerivastatin.
2. Resin pengikat asam empedu.
Obat ini merupakan resin penukaran anion yang mengikat muatan negatif asam empedu dalam
usus halus, untuk mencegah reabsorpsi asam empedu (sirkulasi enterohepatik). Resin ini tidak
mengalami absorpsi dan metabolisme. Kompensasi tubuh terhadap penurunan asam empedu
adalah perubahan kolesterol menjadi asam empedu dalam hati, sehingga menurunkan kadar
kolesterol, selanjutnya menurunkan kadar LDL dalam plasma. Contoh obat adalah kolestiramin
dan kolestipol. Efek samping penggunaan resin ini adalah bisa mempengaruhi absorpsi obat lain
dan vitamin larut lemak.
3. Golongan fibrat.
12
Obat ini bekerja dengan meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase. Hal ini menyebabkan
peningkatan hidrolisis trigliserida dalam kilomikron dan VLDL, membebaskan asam lemak
bebas untuk disimpan dalam jaringan atau untuk proses metabolisme dalam otot striata.
Disamping itu, obat ini juga menurunkan LDL dan menaikan HDL. Contoh obat : klofibrat,
fenofibrat, gemibrozil, siprofibrat, bezafibrat.
4. Nicotinic acid.
Asam nikotinat merupakan vitamin, dapat menurunkan kadar lipid. Obat ini bekerja menghambat
sintesis trigliserida hepatik dan proses sekresi VLDL dari hati.
5. Obat Antiangina
Sebagian besar pasien angina pektoris diobati dengan beta-bloker atau antagonis kalsium.
Meskipun demikian, senyawa nitrat kerja singkat, masih berperan penting untuk tindakan
prefilaksis sebelum kerja fisik dan untuk nyeri dada yang terjadi sewaktu istirahat.
a. Golongan nitrat
Senyawa nitrat bekerja langsung merelaksasi otot polos pembuluh vena, tanpa bergantung
pada sistem persarafan miokardium. Dilatasi vena menyebabkan alir balik vena berkurang
sehingga mengurangi beban hulu jantung. Selain itu, senyawa nitrat juga merupakan vasodilator
koroner yang poten
13
Isosorbid mononitrat, kodenya 7-242
Pentaeritritol tetranitrat, kodenya 7-241
Amplidipin besilat
Diltiazem hidroklorida
Nikardipin hidroklorida
Nifedipin
Nimodipin
c. Golongan beta-bloker
Obat-obat penghambat adrenoseptor beta (beta-bloker) menghambat adrenoseptor-beta di
jantung, pembuluh darah perifer, bronkus, pankreas, dan hati. Saat ini banyak tersediabeta-bloker
yang pada umumnya menunjukkan efektifitas yang sama. Namun, terdapat perbedaan
perbedaan diantara berbagai beta-bloker, yang akan mempengaruhi pilihan dalam mengobati
penyakit atau pasien tertentu. Beta-bloker dapat mencetuskan asma dan efek ini berbahaya.
Karena itu, harus dihindarkan pada pasien dengan riwayat asma atau penyakit paru obstruktif
menahun.
14
9. Nadolol
10. Oksprenolol hidroklorida, kodenya 7-201
11. Pindolol
12. Sotalol hidroklorida, kodenya 7-208
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembahasan obat yang berpengaruh terhadap suatu alat tubuh akan lebih mudah di pahami
bila fisiologi dan patofisiologi alat tubuh tersebut di mengerti, karena reaksi alat tubuh yang sakit
terhadap obat mungkin berbeda dari reaksi alat tubuh yang sehat.
Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem yang sangat dinamik,yang harus mampu
berdaptasi cepat terhadap perubahan mendadak. Perubahan terkanan darah, kerja dan frekuensi
jantung serta komponen kardiovaskuler lain merupakan resultante dari berbagai faktor pengatur
yang bekerja secara serentak.
Obat obat yang kardiovaskuler adalah obat yang digunakan untuk kelainan jantung dan
pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung
komponen darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal
dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x/menit.
Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan
tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula
dan vena.
B. Saran
Dengan makalah ini, saya harapkan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan tentang
apa itu farmakologi dan obat obat kardiovaskuler didalam bidang kesehatan dan diharapkan
mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikannya dalam asuhan keperawatan. Kami
sangat berharap kritikan dan saran yang dapat membangun saya untuk lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
16
DAFTAR PUSTAKA
Tjay, Tan Hoan & Kirana Rahardja. 2002. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan
Efek-Efek Samping Edisi V. Jakarta: Elex Media Komputindo kelompok Gramedia.
Staf Pengajar Departemen Farmakologi Universitas Sriwijaya. 2009. Kumpulan Kuliah
Farmakologi Edisi 2. Jakarta: EGC, Penerbit Buku Kedokteran.
www.academia.obatkardiovaskuler.com
17