Anda di halaman 1dari 7

TIPE-TIPE GUNUNG BERAPI

(Gunung Berapi Merapi Yogyakarta)

KANTON MARAMESI

GUMASEP
Pendahuluan

Mengapa terdapat relief alam berupa gunung, bukit, lereng dan lain
sebagainya dikarenakan adanya tenaga endogen. Tenaga endogen adalah tenaga
yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan pada kulit bumi.
Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata.
Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat
tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit atau pegunungan.
Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau
jurang. Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme,
vulkanisme, dan seisme atau gempa bumi. Memang kita mengakui bahwa dampak
dari gejala vulkanisme adalah Gempa Bumi yang dapat ditimbulkanya dapat
merusak bangunan. Awan
panas dan lava pijar dari
gunung berapi (Gunung
berapi atau gunung api
secara umum adalah istilah
yang dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem saluran
fluida panas batuan dalam
wujud cair atau lava yang
memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke
permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada
saat meletus.) dapat menyebabkan kebakaran hutan, matinya hewan ternak dan
bahkan tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan
mengotori sarana yang ada.
Akibat gejala vulkanisme sehingga esensi dari sifat membangun tenaga
endogen untuk kehidupan terus terjadi, karena itu sudah gejala alam untuk
menyeimbangankan energi bumi yang bersifat membangun bagi kehidupan dan
bumi itu sendiri.
PEMBAHASAN

A. Tipe-tipe Gunung Berapi


Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair
atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi
sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang
dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena
pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api
lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin
bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Grobogan,
Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu.
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang
paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api
Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis
bergeseknya antara dua lempengan tektonik.

Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya.


Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat,
sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi
mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali.
Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya dari suatu gunung berapi itu,
apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar
magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain
daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai
cara seperti berikut:
Aliran lava;
Letusan gunung berapi;
Aliran lumpur;
Abu;
Kebakaran hutan;
Gas beracun;
Gelombang tsunami;
Gempa bumi.

1. Jenis Gunung Berapi Berdasarkan Bentuknya


a. Stratovolcano
Tersusun dari batuan hasil letusan
dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga
dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis
dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk
suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang
bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung
Merapi merupakan jenis ini.
b. Perisai
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada
saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat
membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam),
bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya
terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat
di kepulauan Hawai.
c. Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu
dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di
sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis
ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang
yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di
sekitarnya.
d. Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang
sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga
membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.

2. Klasifikasi Gunung Berapi di Indonesia


Kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke dalam
tiga tipe berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya.
a. Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-
kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
b. Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi
magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti
kegiatan solfatara.
c. Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia,
namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan
solfatara/fumarola pada tingkah lemah.

B. Gunung Merapi
Merapi (ketinggian puncak 2.968 m dpl, per 2006) adalah gunung berapi di
bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di
Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah,
yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur,
serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya
menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.
Gunung ini sangat berbahaya karena menurut catatan modern mengalami
erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh
pemukiman yang sangat padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus
sebanyak 68 kali. Kota Magelang dan
Kota Yogyakarta adalah kota besar
terdekat, berjarak di bawah 30 km dari
puncaknya. Di lerengnya masih terdapat
pemukiman sampai ketinggian 1700 m
dan hanya berjarak empat kilometer dari
puncak. Oleh karena tingkat
kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia
yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini (Decade Volcanoes).
1. Geologi
Gunung Merapi adalah gunung termuda dalam rangkaian gunung berapi
yang mengarah ke selatan dari Gunung Ungaran. Gunung ini terbentuk karena
aktivitas di zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke bawah
Lempeng Eurasia menyebabkan munculnya aktivitas vulkanik di sepanjang bagian
tengah Pulau Jawa. Puncak yang sekarang ini tidak ditumbuhi vegetasi karena
aktivitas vulkanik tinggi. Puncak ini tumbuh di sisi barat daya puncak Gunung
Batulawang yang lebih tua.
Proses pembentukan Gunung Merapi telah dipelajari dan dipublikasi sejak
1989 dan seterusnya. Berthomier, seorang sarjana Prancis, membagi perkembangan
Merapi dalam empat tahap. Tahap pertama adalah Pra-Merapi (sampai 400.000
tahun yang lalu), yaitu Gunung Bibi yang bagiannya masih dapat dilihat di sisi timur
puncak Merapi. Tahap Merapi Tua terjadi ketika Merapi mulai terbentuk namun
belum berbentuk kerucut (60.000 - 8000 tahun lalu). Sisa-sisa tahap ini adalah Bukit
Turgo dan Bukit Plawangan di bagian selatan, yang terbentuk dari lava basaltik.
Selanjutnya adalah Merapi Pertengahan (8000 - 2000 tahun lalu), ditandai dengan
terbentuknya puncak-puncak tinggi, seperti Bukit Gajahmungkur dan Batulawang,
yang tersusun dari lava andesit. Proses pembentukan pada masa ini ditandai dengan
aliran lava, breksiasi lava, dan awan panas. Aktivitas Merapi telah bersifat letusan
efusif (lelehan) dan eksplosif. Diperkirakan juga terjadi letusan eksplosif dengan
runtuhan material ke arah barat yang
meninggalkan morfologi tapal kuda dengan
panjang 7 km, lebar 1-2 km dengan beberapa bukit
di lereng barat. Kawah Pasarbubar (atau
Pasarbubrah) diperkirakan terbentuk pada masa
ini. Puncak Merapi yang sekarang, Puncak Anyar,
baru mulai terbentuk sekitar 2000 tahun yang lalu. Dalam perkembangannya,
diketahui terjadi beberapa kali letusan eksplosif dengan VEI 4 berdasarkan
pengamatan lapisan tefra
2. Vegetasi
Gunung Merapi di bagian puncak tidak pernah ditumbuhi vegetasi karena
aktivitas yang tinggi. Jenis tumbuhan di bagian teratas bertipe alpina khas
pegunungan Jawa, seperti Rhododendron dan edeweis jawa. Agak ke bawah
terdapat hutan bambu dan tetumbuhan pegunungan tropika.
Lereng Merapi, khususnya di bawah 1.000 m, merupakan tempat asal dua
kultivar salak unggul nasional, yaitu salak 'Pondoh' dan 'Nglumut'.
3. Rute Pendakian
Gunung Merapi merupakan obyek pendakian yang populer. karena gunung
ini merupakan gunung yang sangat mempesona. Jalur pendakian yang paling umum
dan dekat adalah melalui sisi utara dari Slo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah,
tepatnya di Desa Tlogolele. Desa ini terletak di antara Gunung Merapi dan Gunung
Merbabu. Pendakian melalui Selo memakan waktu sekitar lima jam hingga ke
puncak.
Jalur populer lain adalah melalui Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta di sisi selatan. Jalur ini lebih terjal dan memakan waktu sekitar
6-7 jam hingga ke puncak. Jalur alternatif yang lain adalah melalui sisi barat laut,
dimulai dari Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan melalui sisi
tenggara, dari arah Deles, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_berapi
http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Merapi
http://en.wikipedia.org/wiki/Cinder_cone

Anda mungkin juga menyukai