Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

STRUKTUR & KEREAKTIFAN ANORGANIK

Percobaan 05
Sintesis Kalium Trisoksalatoferrat(III)

dilakukan pada : 08-02-2012


dilaporkan pada : 25-04-2012

oleh : Gaby Almira (10509028)


Kelompok : IV

Asisten : Arif

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2012
Sintesis Kalium Trisoksalatoferrat(III)

Abstrak

Pada percobaan ini, disintesis senyawa kompleks kalium trisoksalatoferrat(III),


K3[Fe(C2O4)3] dari garam Mohr, kalium oksalat, dan asam oksalat. Senyawa ini
mudah terdekomposisi oleh cahaya. Senyawa yang telah disintesis dianalisis
kadar oksalatnya, kadar airnya, dan juga diuji kualitatif cetak biru. Dari hasil
percobaan, diperoleh rendemen kristal sebesar 23%, dengan kuallitas kristal
yang cukup bagus. Kadar oksalat dalam sampel yaitu 55.08%, dan kadar air
yaitu 5.85%. Hasil uji kualitatif cetak biru memberikan hasil yang positif
bahwa kristal yang telah disintesis benar merupakan K3[Fe(C2O4)3].

Kata kunci: kalium trisoksalatoferrat (III), kompleks besi

Pendahuluan

Besi dapat membentuk anion kompleks dengan


ligan oksalat. Anion trisoksalatoferrat(III) ini
dapat berikatan ionik dengan kation kalium dan
membentuk suatu senyawa kalium
trisoksalatoferrat(III), K3[Fe(C2O4)3]. Senyawa
kompleks ini juga dapat mengikat tiga molekul
air menjadi K3[Fe(C2O4)3].3H2O. Struktur Senyawa kompleks K3[Fe(C2O4)3] merupakan
geometri yang dimiliki senyawa ini adalah senyawa yang sensitif terhadap cahaya. Jika
oktahedral. Ligan oksalat adalah ligan bidentat, terekpos cahaya dengan energi yang cukup,
dengan atom oksigen sebagai donor elektron Fe(III) dalam K3[Fe(C2O4)3] dapat tereduksi
bagi atom pusat, yaitu Fe. Kompleks ini menjadi Fe(II). Reaksi yang terjadi adalah
berwarna hijau seperti zamrud. sebagai berikut:

Pada percobaan ini, senyawa kompleks oksalat dan kadar air. Kadar oksalat ditentukan
K3[Fe(C2O4)3] disintesis dari garam Mohr, kalium dengan metode titrasi permanganometri. Kadar
oksalat, dan juga asam oksalat. Hasil sintesis air ditentukan melalui selisih massa sampel
dianalisis secara kuantitatif dn juga kualitatif. basah dan sampel kering yang
Analisis kuantitatif meliputi penentuan kadar
sudah dioven. Sedangkan analisis kualitatif yaitu padatan kuning. Kemudian larutan dibiarkan
percobaan cetak biru. Kertas yang telah supaya padatan kuning mengendap seluruhnya.
dicelupkan dalam larutan K3[Fe(C2O4)3], diekspos Larutan didekantasi, filtratnya dibuang. Endapan
di bawah sinar UV. Setelahnya, kertas dicuci dengan 25 mL air hangat (40C), lalu
dicelupkan dalam larutan [K3Fe(CN)6]. Reaksi dibiarkan hingga mengendap kembali. Tahap
keduanya akan menghasilkan suatu warna biru pencucian diulang sebanyak 2 kali. Setelah itu,
(Turnbulls blue). endapan dilarutkan dalam 7 mL larutan jenuh
K2C2O4. Ke dalamnya ditambahkan 12 mL larutan
H2O2 5%, dan sambil diaduk. Suhu larutan dijaga
tetap 40C. Kemudian larutan dipanaskan hingga
Percobaan
mendidih. Ke dalam larutan ditambahkan 5 mL
Alat dan Bahan larutan H2C2O4 (10g/100mL). Pada saat ini
sebaiknya badan gelas kimia ditutup dengan
Bahan padatan telah tersedia di laboratorium. alumunium foil. Karena belum diperoleh larutan
Bahan yang berupa larutan disiapkan oleh analis yang berwarna hijau muda jernih, ditambahkan
laboratorium, kecuali larutan asam oksalat. lagi 4 mL larutan H2C2O4 (10g/100mL), sampai
Asam oksalat dilarutkan dalam air sehingga akhirnya larutan berwarna hijau muda jernih.
konsentrasi asam oksalat dalam air adalah Larutan disaring dengan corong dan kertas
10g/100mL. Bahan-bahan lainnya adalah garam saring, lalu didinginkan hingga suhu ruang. Ke
Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O, H2SO4 3M, larutan dalamnya ditambahkan 10 mL etanol. Gelas
jenuh K2C2O4, etanol, H2SO4 2M, KMnO4, kimia lalu ditutup dengan alumunium foil, dan
K3[Fe(C2O4)3].3H2O, dan H2SO4 4M. Larutan H2O2 didiamkan dalam lemari yang gelap. Setelah
yang tersedia di laboratorium masih dalam terbentuk kristal, kristal dikeringkan dan
konsentrasi 30%, dan diencerkan dahulu hingga ditimbang.
konsentrasinya 5%.
Analisa Kadar Oksalat
Alat-alat yang digunakan adalah peralatan gelas
seperti gelas kimia, gelas ukur, pipet tetes, Sebelum titrasi pada sampel, terlebih dahulu
corong, labu Erlenmeyer, buret, batang dlakukan standarisasi larutan KMnO4 0.2M
pengaduk, pipet seukuran, serta mortar, cawan sebagai titran. Garam Mohr sebanyak 10 g
krus, neraca analitis, hotplate, oven, dan lampu dilarutkan dalam 25 mL H2SO4 2M. Larutan
UV. dipindahkan ke dalam labu takar, dan
diencerkan sampai tanda batas dengan aqua dm
Cara Kerja bebas O2 (O2 dihilangkan dengan cara
Sintesis pemanasan). Larutan dipipet sebanyak 25 mL
dan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer.
Garam Mohr sebanyak 3.5 g dilarutkan dalam 10
mL air hangat (40C). Kemudian ke dalamnya Kemudian ke dalamnya ditambahkan 15 mL
ditambahkan larutan H2SO4 3M sebanyak 3 H2SO4 2M. Larutan dipanaskan sebentar (50-
tetes. Setelah itu, larutan garam Mohr 60C), lalu segera dititrasi dengan larutan
dicampurkan dengan larutan H2C2O4 yang telah KMnO4 sampai terjadi perubahan warna
dibuat sebelumnya. Larutan diaduk dan menjadi pink.
dipanaskan sampai mendidih, hingga terbentuk
Setelah itu, titrasi dilakukan untuk sampel. ke dalamnya ditambahkan 1.5 mL H2SO4 2M.
Sebanyak 0.25 g senyawa kompleks hasil sintesis Kertas kalkir dicelupkan ke dalamnya. Kemudian
dilarutkan dalam 100 mL H2SO4 4M hingga larut kertas kalkir diangkat dan dikeringkan. Setelah
seluruhnya. Larutan dipipet sebanyak 25 mL dan kering, kertas kalkir ditaruh di bawah lampu UV
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 100 mL. yang belum dinyalakan. Di atas kertas kalkir,
Larutan dipanaskan hingga suhu ~55C. ditaruh sebuah objek padat. Kemudian lampu
Kemudian larutan dititrasi dengan larutan UV dinyalakan selama 30 menit. Setelah itu,
KMnO4, sampai terjadi perubahan warna kertas kalkir diangkat dan dicelupkan ke dalam
menjadi pink. Titrasi sampel dilakukan duplo. larutan [K3Fe(CN)6] 0.1 M selama beberapa saat.
Kemudian kertas kalkir diangkat dan
Analisa Kadar Air
dikeringkan.
Sejumlah tertentu sampel digerus hingga halus.
Krus kosong dan krus berisi sampel ditimbang.
Krus berisi sampel dipanaskan dalam oven 100- Hasil dan Diskusi
110C selama 60 menit. Setelah selesai, krus
didinginkan sampai suhu ruang, lalu ditimbang Pada sintesis kalium trisoksalatoferrat (III),
lagi. pertama garam Mohr dicampurkan dengan
asam oksalat. Reaksinya adalah sebagai berikut:
Cetak Biru

Sejumlah tertentu sampel dilarutkan dalam air


hingga konsentrasinya 0.7g/100mL. Kemudian

Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O + H2C2O4 FeC2O4 (s) + H2SO4 + (NH4)2 SO4 + 6 H2O

Garam Mohr berfungsi sebagai penyedia atom penyedia ligan oksalat. Endapan kuning yang
pusat Fe. Dalam garam Mohr, biloks Fe masih terbentuk adalah FeC2O4. Kemudian endapan
(II).Saat pelarutan garam Mohr, ditambahkan dicuci dengan air untuk menghilangkan sisa-sisa
asam sulfat supaya garam Mohr lebih mudah asam dan produk samping lainnya. Endapan
larut. Larutan yang telah dicampurkan FeC2O4 lalu ditambahkan dengan larutan jenuh
dipanaskan karena reaksi ini merupakan reaksi K2C2O4 dan larutan H2O2. Reaksi yang terjadi
yang endoterm. Asam oksalat berfungsi sebagai adalah sebagai berikut:

6 FeC2O4 (s) + 6 K2C2O4 + 3 H2O2 4 K3[Fe(C2O4)3] + 2 Fe(OH)3

Saat ditambahkan larutan jenuh K2C2O4, warna Fe berubah dari (II) menjadi (III). Gelembung-
larutan menjadi coklat kemerahan. Saat larutan gelembung gas yang muncul adalah gas H2 yang
ditambahkan H2O2, warna larutan menjadi ungu dihasilkan dari reduksi H2O2. Fungsi K2C2O4
kehitaman sedikit kecoklatan. Muncul adalah sebagai penyedia kation kalium dan juga
gelembung-gelembung gas dan suhu larutan ligan oksalat.
naik. Suhu dijaga tetap 40C karena jika suhu
terlalu tinggi, kristal tidak dapat terbentuk. H2O2 Pemanasan kemudian dilanjutkan hingga larutan
berfungsi sebagai oksidator bagi FeC2O4. Biloks mendidih. Ke dalam larutan ditambahkan sedikit
H2C2O4, reaksinya adalah sebagai berikut:
2 Fe(OH)3 + 3 H2C2O4 + 3 K2C2O4 2 K3[Fe(C2O4)3] + 6 H2O

Penambahan asam oksalat dilakukan hingga Kemudian ke dalam larutan ditambahkan


larutan berwarna hijau muda jernih, etanol. Kristal kurang larut dalam etanol,
menandakan bahwa kristal telah terbentuk. Saat sehingga pembentukan kristal akan lebih mudah
praktikum, larutan yang diperoleh berwarna terjadi. Wadah ditutup dengan alumunium foil
hijau muda jernih dengan endapan coklat di dan disimpan dalam lemari yang gelap untuk
bawahnya. Larutan kemudian disaring karena menghindari ekpos cahaya. Setelah 1 hari,
yang diinginkan hanyalah filtratnya. Pada saat ini diperoleh beberapa kristal hijau muda dengan
sebaiknya badan gelas kimia sudah ditutup ukuran sedang. Larutan disaring dan kristal
dengan alumunium foil karena kristal yang akan dicuci dengan air dan etanol. Pencucian dengan
terbentuk sensitif terhadap cahaya. air dan etanol bertujuan untuk menghilangkan
sisa-sisa pelarut dan produk samping lain.

Massa kristal yang diperoleh adalah 0.7360 g. dan kuantitas produk hasil sintesis memang
Massa teoretis kristal yang harusnya diperoleh sering berbanding terbalik.
adalah 3.2 g. Dengan demikian, rendemen yang
didapat adalah 23%. Walaupun rendemen kecil, Analisa adar oksalat ditentukan dengan titrasi
tapi kualitas kristal yang didapat tergolong oleh permanganat. Pada standarisasi dengan
bagus, karena bukan berupa serbuk. Kualitas garam Mohr, reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut:

MnO4- + 6 Fe2+ + 8 H+ Mn2+ + 4 H2O

Pada titik akhir titrasi, akan muncul warna pink pucat yang merupakan warna Mn2+. Pada titrasi
sampel, oksalat akan teroksidasi menjadi CO2. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

2 MnO4- + 5 C2O42- + 16 H+ 2 Mn2+ + 10 CO2 + 8 H2O


Pada standarisasi KMnO4 0.2 M, diperoleh 0.0063 g. dari hasil perhitungan, didapatkan
bahwa volume titran yang dibutuhkan adalah bahwa kadar air dalam sampel adalah 5.85%.
24.2 mL. Dari hasil perhitungan, diperoleh Kristal K3[Fe(C2O4)3] dapat mengikat molekul air
bahwa konsentrasi KMnO4 yaitu 0.021 M. Hasil dan sebagai hidrat, yaitu K3[Fe(C2O4)3].3H2O. Jika
ini sangat mendekati konsentrasi yang tertera seluruh kristal membentuk hidrat, maka kadar
pada label botol reagen. Lalu dari hasil titrasi air yang teramati seharusnya 13.08%. Karena
sampel, dibutuhkan volume titran sebanyak 7.3 kadar air yang diperoleh lebih rendah dari
mL dan 7.6 mL (duplo). Dari hasil perhitungan, 13.08%, berarti tidak seluruh kristal berikatan
didapatkan bahwa kadar oksalat dalam sampel dengan hidrat.
adalah 55.08%. Padahal, secara teoretis,
seharusnya kadar oksalat dalam kalium Pada bagian percobaan cetak biru, kertas yang
trisoksalatoferrat(III) adalah 73.55%. Perbedaan telah dicelupkan dalam larutan senyawa kalium
hasil ini menunjukkan bahwa kristal ternyata trisoksalatoferrat (III) ditaruh di bawah lampu
belum murni. UV. Terjadi reduksi senyawa kompleks oleh sinar
UV, dan reaksinya adalah sebagai berikut:
Pada analisa kadar air, diperoleh bahwa massa
air yang hilang setelah pemanasan adalah

2 [Fe(C2O4)3]3- + h 2 [Fe(C2O4)2]2- + C2O42- + 2 CO2

Reaksi terjadi pada bagian kertas kalkir yang tidak tertutup objek. Kemudian kertas kalkir dicelupkan
dalam larutan [K3Fe(CN)6]. Fe(II) akan bereaksi dengan [K3Fe(CN)6] sebagai berikut:

Fe(II) + [K3Fe(CN)6] Fe (III) + [Fe(CN)6]4-

4 Fe (III) + 3 [Fe(CN)6]4- Fe4[Fe(CN)6]3 (s)

Endapan Fe4[Fe(CN)6]3 yang dihasilkan berwarna tertutup objek, warnanya tetap hijau muda,
biru tua (Turnbulls blue). Jadi bagian kertas sesuai dengan warna larutan kalium
kalkir yang tidak tertutup objek akan menjadi trisoksalatoferrat(III).
berwarna biru. Sedangkan, pada bagian yang
Hasil yang diperoleh sesuai dengan teori, dan kristal cukup rendah, yaitu 5.85%, menunjukkan
menunjukkan bahwa senyawa yang berhasil bahwa tidak seluruh kristal mengikat molekul air
disintesis benar merupakan senyawa kalium sebagai hidrat. Hasil cetak biru semakin
trisoksalatoferrat yang sensitif terhadap cahaya. menguatkan keyakinan bahwa kristal yang
diperoleh benar merupakan senyawa kompleks
kalium trisoksalatoferrat, K3[Fe(C2O4)3].
Kesimpulan

Senyawa kompleks kalium trisoksalatoferrat(III), Daftar Pustaka


K3[Fe(C2O4)3], berhasil disintesis dengan
rendemen 23% dengan kualitas kristal yang http://classes.uleth.ca/200801/chem20001/3847%2
cukup bagus karena berbentuk batuan kristal 0Expt2_K3%20salt.pdf (24-04-2012)
dengan ukuran sedang. Kadar oksalat dalam http://www.chem.umass.edu/genchem/chem112/11
sampel yaitu 55.08% dan kurang dari 2_Experiment_1.htm (24-04-2012)
seharusnya. Hal ini menandakan bahwa kristal http://en.wikipedia.org/wiki/Potassium_ferrioxalate
yang diperoleh belum murni. Kadar air dalam (24-04-2012)

Anda mungkin juga menyukai