Modul 05 Gaby
Modul 05 Gaby
Percobaan 05
Sintesis Kalium Trisoksalatoferrat(III)
Asisten : Arif
Abstrak
Pendahuluan
Pada percobaan ini, senyawa kompleks oksalat dan kadar air. Kadar oksalat ditentukan
K3[Fe(C2O4)3] disintesis dari garam Mohr, kalium dengan metode titrasi permanganometri. Kadar
oksalat, dan juga asam oksalat. Hasil sintesis air ditentukan melalui selisih massa sampel
dianalisis secara kuantitatif dn juga kualitatif. basah dan sampel kering yang
Analisis kuantitatif meliputi penentuan kadar
sudah dioven. Sedangkan analisis kualitatif yaitu padatan kuning. Kemudian larutan dibiarkan
percobaan cetak biru. Kertas yang telah supaya padatan kuning mengendap seluruhnya.
dicelupkan dalam larutan K3[Fe(C2O4)3], diekspos Larutan didekantasi, filtratnya dibuang. Endapan
di bawah sinar UV. Setelahnya, kertas dicuci dengan 25 mL air hangat (40C), lalu
dicelupkan dalam larutan [K3Fe(CN)6]. Reaksi dibiarkan hingga mengendap kembali. Tahap
keduanya akan menghasilkan suatu warna biru pencucian diulang sebanyak 2 kali. Setelah itu,
(Turnbulls blue). endapan dilarutkan dalam 7 mL larutan jenuh
K2C2O4. Ke dalamnya ditambahkan 12 mL larutan
H2O2 5%, dan sambil diaduk. Suhu larutan dijaga
tetap 40C. Kemudian larutan dipanaskan hingga
Percobaan
mendidih. Ke dalam larutan ditambahkan 5 mL
Alat dan Bahan larutan H2C2O4 (10g/100mL). Pada saat ini
sebaiknya badan gelas kimia ditutup dengan
Bahan padatan telah tersedia di laboratorium. alumunium foil. Karena belum diperoleh larutan
Bahan yang berupa larutan disiapkan oleh analis yang berwarna hijau muda jernih, ditambahkan
laboratorium, kecuali larutan asam oksalat. lagi 4 mL larutan H2C2O4 (10g/100mL), sampai
Asam oksalat dilarutkan dalam air sehingga akhirnya larutan berwarna hijau muda jernih.
konsentrasi asam oksalat dalam air adalah Larutan disaring dengan corong dan kertas
10g/100mL. Bahan-bahan lainnya adalah garam saring, lalu didinginkan hingga suhu ruang. Ke
Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O, H2SO4 3M, larutan dalamnya ditambahkan 10 mL etanol. Gelas
jenuh K2C2O4, etanol, H2SO4 2M, KMnO4, kimia lalu ditutup dengan alumunium foil, dan
K3[Fe(C2O4)3].3H2O, dan H2SO4 4M. Larutan H2O2 didiamkan dalam lemari yang gelap. Setelah
yang tersedia di laboratorium masih dalam terbentuk kristal, kristal dikeringkan dan
konsentrasi 30%, dan diencerkan dahulu hingga ditimbang.
konsentrasinya 5%.
Analisa Kadar Oksalat
Alat-alat yang digunakan adalah peralatan gelas
seperti gelas kimia, gelas ukur, pipet tetes, Sebelum titrasi pada sampel, terlebih dahulu
corong, labu Erlenmeyer, buret, batang dlakukan standarisasi larutan KMnO4 0.2M
pengaduk, pipet seukuran, serta mortar, cawan sebagai titran. Garam Mohr sebanyak 10 g
krus, neraca analitis, hotplate, oven, dan lampu dilarutkan dalam 25 mL H2SO4 2M. Larutan
UV. dipindahkan ke dalam labu takar, dan
diencerkan sampai tanda batas dengan aqua dm
Cara Kerja bebas O2 (O2 dihilangkan dengan cara
Sintesis pemanasan). Larutan dipipet sebanyak 25 mL
dan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer.
Garam Mohr sebanyak 3.5 g dilarutkan dalam 10
mL air hangat (40C). Kemudian ke dalamnya Kemudian ke dalamnya ditambahkan 15 mL
ditambahkan larutan H2SO4 3M sebanyak 3 H2SO4 2M. Larutan dipanaskan sebentar (50-
tetes. Setelah itu, larutan garam Mohr 60C), lalu segera dititrasi dengan larutan
dicampurkan dengan larutan H2C2O4 yang telah KMnO4 sampai terjadi perubahan warna
dibuat sebelumnya. Larutan diaduk dan menjadi pink.
dipanaskan sampai mendidih, hingga terbentuk
Setelah itu, titrasi dilakukan untuk sampel. ke dalamnya ditambahkan 1.5 mL H2SO4 2M.
Sebanyak 0.25 g senyawa kompleks hasil sintesis Kertas kalkir dicelupkan ke dalamnya. Kemudian
dilarutkan dalam 100 mL H2SO4 4M hingga larut kertas kalkir diangkat dan dikeringkan. Setelah
seluruhnya. Larutan dipipet sebanyak 25 mL dan kering, kertas kalkir ditaruh di bawah lampu UV
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 100 mL. yang belum dinyalakan. Di atas kertas kalkir,
Larutan dipanaskan hingga suhu ~55C. ditaruh sebuah objek padat. Kemudian lampu
Kemudian larutan dititrasi dengan larutan UV dinyalakan selama 30 menit. Setelah itu,
KMnO4, sampai terjadi perubahan warna kertas kalkir diangkat dan dicelupkan ke dalam
menjadi pink. Titrasi sampel dilakukan duplo. larutan [K3Fe(CN)6] 0.1 M selama beberapa saat.
Kemudian kertas kalkir diangkat dan
Analisa Kadar Air
dikeringkan.
Sejumlah tertentu sampel digerus hingga halus.
Krus kosong dan krus berisi sampel ditimbang.
Krus berisi sampel dipanaskan dalam oven 100- Hasil dan Diskusi
110C selama 60 menit. Setelah selesai, krus
didinginkan sampai suhu ruang, lalu ditimbang Pada sintesis kalium trisoksalatoferrat (III),
lagi. pertama garam Mohr dicampurkan dengan
asam oksalat. Reaksinya adalah sebagai berikut:
Cetak Biru
Garam Mohr berfungsi sebagai penyedia atom penyedia ligan oksalat. Endapan kuning yang
pusat Fe. Dalam garam Mohr, biloks Fe masih terbentuk adalah FeC2O4. Kemudian endapan
(II).Saat pelarutan garam Mohr, ditambahkan dicuci dengan air untuk menghilangkan sisa-sisa
asam sulfat supaya garam Mohr lebih mudah asam dan produk samping lainnya. Endapan
larut. Larutan yang telah dicampurkan FeC2O4 lalu ditambahkan dengan larutan jenuh
dipanaskan karena reaksi ini merupakan reaksi K2C2O4 dan larutan H2O2. Reaksi yang terjadi
yang endoterm. Asam oksalat berfungsi sebagai adalah sebagai berikut:
Saat ditambahkan larutan jenuh K2C2O4, warna Fe berubah dari (II) menjadi (III). Gelembung-
larutan menjadi coklat kemerahan. Saat larutan gelembung gas yang muncul adalah gas H2 yang
ditambahkan H2O2, warna larutan menjadi ungu dihasilkan dari reduksi H2O2. Fungsi K2C2O4
kehitaman sedikit kecoklatan. Muncul adalah sebagai penyedia kation kalium dan juga
gelembung-gelembung gas dan suhu larutan ligan oksalat.
naik. Suhu dijaga tetap 40C karena jika suhu
terlalu tinggi, kristal tidak dapat terbentuk. H2O2 Pemanasan kemudian dilanjutkan hingga larutan
berfungsi sebagai oksidator bagi FeC2O4. Biloks mendidih. Ke dalam larutan ditambahkan sedikit
H2C2O4, reaksinya adalah sebagai berikut:
2 Fe(OH)3 + 3 H2C2O4 + 3 K2C2O4 2 K3[Fe(C2O4)3] + 6 H2O
Massa kristal yang diperoleh adalah 0.7360 g. dan kuantitas produk hasil sintesis memang
Massa teoretis kristal yang harusnya diperoleh sering berbanding terbalik.
adalah 3.2 g. Dengan demikian, rendemen yang
didapat adalah 23%. Walaupun rendemen kecil, Analisa adar oksalat ditentukan dengan titrasi
tapi kualitas kristal yang didapat tergolong oleh permanganat. Pada standarisasi dengan
bagus, karena bukan berupa serbuk. Kualitas garam Mohr, reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut:
Pada titik akhir titrasi, akan muncul warna pink pucat yang merupakan warna Mn2+. Pada titrasi
sampel, oksalat akan teroksidasi menjadi CO2. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Reaksi terjadi pada bagian kertas kalkir yang tidak tertutup objek. Kemudian kertas kalkir dicelupkan
dalam larutan [K3Fe(CN)6]. Fe(II) akan bereaksi dengan [K3Fe(CN)6] sebagai berikut:
Endapan Fe4[Fe(CN)6]3 yang dihasilkan berwarna tertutup objek, warnanya tetap hijau muda,
biru tua (Turnbulls blue). Jadi bagian kertas sesuai dengan warna larutan kalium
kalkir yang tidak tertutup objek akan menjadi trisoksalatoferrat(III).
berwarna biru. Sedangkan, pada bagian yang
Hasil yang diperoleh sesuai dengan teori, dan kristal cukup rendah, yaitu 5.85%, menunjukkan
menunjukkan bahwa senyawa yang berhasil bahwa tidak seluruh kristal mengikat molekul air
disintesis benar merupakan senyawa kalium sebagai hidrat. Hasil cetak biru semakin
trisoksalatoferrat yang sensitif terhadap cahaya. menguatkan keyakinan bahwa kristal yang
diperoleh benar merupakan senyawa kompleks
kalium trisoksalatoferrat, K3[Fe(C2O4)3].
Kesimpulan