Anda di halaman 1dari 2

E-COMMERCE

A. Definisi E-commerce
Baum mengatakan bahwa E-commerce is a dynamic set of technologies, applications, and business process
that link enterprise, consumers, and communities through electronic transactions and the electronic exchange of goods,
services, and information. E-commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang
menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang,
pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik ( Baum dalam Purbo, 2001). Pendapat serupa mengenai e-
commerce disampaikan oleh Fuady yang menyampaikan bahwa e-commerce merupakan suatu proses berbisnis
dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen, dan masyarakat dalam
bentuk transaksi elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik (Fuady, 2005).
Menurut Sukarmi (2008), sebuah transaksi dapat dikatakan sebagai e-commerce jika memiliki komponen-
komponen sebagai berikut :
a. Ada kontrak dagang.
b. Kontrak tersebut dijalankan pada media elektronik (digital).
c. Kehadiran fisik dari penyedia barang atau jasa dan konsumen tidak diperlukan.
d. Kontrak perjanjian jual-beli terjadi di ranah publik.
e. Sistem pengoperasian transaksi terbuka, yaitu menggunakan internet atau world wide web biasa disingkat WWW.
f. Kontrak itu terlepas dari batas, yuridiksi nasional.

B. Jenis-jenis E-commerce
Dalam perjalanannya di dunia bisnis online, e-commerce dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
a) Business to Business (B2B)
B2B adalah bentuk jual-beli produk atau jasa yang melibatkan dua atau beberapa perusahaan dan dilakukan
secara elektronis. Dalam hal ini, baik pembeli maupun penjual adalah sebuah perusahaan dan bukan
perorangan. Biasanya transaksi ini dilakukan karena mereka telah saling mengetahui satu sama lain dan transaksi jual
beli tersebut dilakukan untuk menjalin kerjasama antara perusahaan itu.
Karakteristik e-commerce jenis B2B adalah sebagai berikut :
Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan ( relationship) yang cukup lama. Informasi
hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi
yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan ( trust).
Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan
format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini
memudahkan pertukaran data untuk dua entitas yang menggunakan standar yang sama.
Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.
Model yang umum digunakan adalah peer to peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua
pelaku bisnis.

b) Business to Consumer (B2C)


B2C adalah bentuk jual-beli produk yang melibatkan perusahaan penjual dan konsumen akhir yang dilakukan
secara elektronis.
Karakteristik e-commerce jenis B2C adalah sebagai berikut :
Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
Servis yang diberikan bersifat umum ( generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai.
Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
Servis diberikan berdasarkan permohonan ( on demand). Konsumen melakukan inisiatif dan penyedia jasa atau
barang harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumen) menggunakan sistem yang
minimal (berbasis Web) dan processing (businessprocedure) diletakkan di sisi server.
c) Consumer to Consumer(C2C)
C2C adalah jenis e-commerce dimana pelakunya adalah sama-sama pelanggan atau konsumen. Di sini
pelanggan akan menjual barang atau jasa dari produsen tertentu kepada pelanggan lainnya. Bisa dikatakan di sini
penjual adalah semacam perantara.
C. Keuntungan dan kerugian E-commerce
Keuntungan e-commerce :
Aliran Pendapatan baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
Dapat meningkatkan pangsa pasar.
Menurunkan biaya operasional ( operating cost).
Melebarkan jangkauan (global reach).
Meningkatkan customer loyality.
Meningkatkan supplier manajement.

Kerugian e-commerce :
Kehilangan segi finansial secara langsung karena ada kecurangan.
Pencurian informasi rahasia yang berharga.
Kehilangan kesempatan bisnis karena ganguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti listrik
yang tiba-tiba padam.
Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.
Kerugian yang tak terduga.
Hacking atau peretasan pada sebuah situs.

Anda mungkin juga menyukai