Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

LAPORAN REFLEKSI KASUS

Deskripsi kejadian
Pada saat itu saya menemukan pasien dengan diagnosa medis DM tipe 2, di rawat
inap di ruang kumala lantai 2 untuk dilakukan dressing pada luka kakinya sebelah
kiri. Bagian kaki kiri pasien di amputasi karena luka ganggren yang tampak
memburuk. Karena pada waktu dilakukan penggantian balutan penutup luka
keluar banyak push/nanah, maka dilakukanlah pemencetan dan pemotongan
jaringan nekrotik pada bagian yang bengkak tersebut. Pasien awal mulanya tidak
merasakan apa-apa, tetapi setelah jaringan nekrotik habis di bersihkan dan
push/nanah yang keluar telah bercampur darah dan mulai berbau tidak sedap,
pasien mulai merasakan sakit pada bagian kakinya.
Perasaan saat menghadapi kasus tersebut
Saya merasa kasihan melihat keadaan kaki kiri pasien, dibandingkan kaki kanan
yang keadaannya masih bagus tetapi mengalami udema, kaki kiri pasien pada
bagian jari kaki sampai mata kaki sudah tidak ada lagi.
Evaluasi: sisi negatif dan positif dari kasus/kejadian
Sisi negatif: Pasien bisa saja merasakan sakit yang lebih apabila perawat terus saja
melakukan pemencetan terlalu kuat pada bagian yang sebenarnya
sudah mengempis dan berdarah. Dari sisi psikologis juga akan
berdampak pada kepercayaan diri pasien, karena keterbatasan fisik
yang telah dialami pasien yang juga akan berdampak pada hubungan
sosial pasien di dalam mayarakat.
Sisi positif: Bisa lebih mengetahui lebih banyak mengenai penatalakanaan
perawatan luka gangren basah terbuka pada pasien DM. serta untuk
pasien juga menambah pengetahuan tetang penyakit DM serta bisa
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk
menunjang kehidupan yang lebih baik
Analisis:
Mengapa kasus tersebut menarik?
Kasus tersebut menarik karena saya baru pertama kali melihat luka ganggren
dan kaki diamputasi secara langsung, dan ikut membantu memotong jaringan
nekrotik, memencet, dan membersihkan luka pada bagian tersebut.
Mengapa bisa terjadi?
Pasien merasakan sakit karena bagian luka yang dipencet telah bersih dari
jaringan nekrotik dan cairan didalamnya sudah mulai berkurang dan
mengempis.
Bagaimana hubungannya dengan kompetensi ners?
Dengan adanya kasus ini dapat menjadi pengalaman dan ilmu yang sesuai
dengan kompetensi ners.
Analisis dapat dilihat dari aspek seperti aspek etik, moral, budaya, sosial,
ekonomi, komunikasi, hukum, kebijakan, dan lain-lain sesuai dengan kejadian
yang dihadapi
Dari aspek moral, perawat sudah memberikan hak pasien untuk mendapatkan
perawatan yang sebaik-baiknya serta menjaga privasi pasien, tetapi sebaiknya
perawat juga harus memperhatikan lagi bagaimana keadaan pasien ketika
merasakan sakit ketika proses pemencetan pada lukanya. Sehingga ada
baiknya ketika pasien merasa kesakitan, perawat menghentikan atau
melakukan teknik relaksasi sementara pemencetan agar tetap menjaga rasa
nyaman pasien terhadap tindakan keperawatan.
Kesimpulan dari kasus tersebut?
Sebagai seorang perawat yang professional harus memberikan pelayanan sebaik-
baiknya kepada pasien, Perawat harus memperhatikan respon pasien dan terus
mengutamakan komunikasi yang efektif kepada pasien saat tindakan keperawatan
dilakukan.
Action plan: seandainya ke depan kasus tersebut terjadi lagi, rencana apa yang
akan dilakukan
Jika kasus tersebut terjadi lagi maka sebagai perawat harus lebih menjalankan
komunikasi terapeutik dan edukasi tetang perilaku hidup sehat dan bersih yang
baik lagi kepada pasien/keluarga sambil melakukan tindakan keperawatan dan
dapat menjaga etika ketika melakukan perawatan.

Banjarmasin, Oktober 2017

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

( Kristina, Ns.,M.Kep ) ( Jurmiati, S.Kep.,Ners )

Anda mungkin juga menyukai