DISUSUN OLEH
KELOMPOK III
MUSTAKIM 220190064
LUTIANINGSIH 220190069
Waktu Pelaksanaan :
Hari/tanggal. : Kamis/16 Juni 2020
Jam. : 08.00 WIB
Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien
Tempat : Ruang Tindakan IGD RSIS
Pelaksana : 1. Mustaqim
2. Agus Wijayanto
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Pasien dan keluarga memahami dan menerima penjelasan yang diberikan perawat
B. Tujuan Khusus
1. Pasien bersedia untuk dilakukan tindakan jahit luka
2. Pasien dan keluarga memahami dan menerima prosedur dan resiko tindakan jahit luka
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. MEDIA
1. Leaflet/gambar
VI. MATERI
(Terlampir)
VII. KEGIATAN
Dialog Komunikasi Terapeutik
Langkah-langkah Komuikasi Terapeutik kepada pasien dan keluarga tentang pertolongan
pertama pada klien dengan fraktur terbuka Tibia dextra di IGD
1 . PRA-INTERAKSI
a. Mempersiapkan
-Topik : Pertolongan pada klien dengan fraktur terbuka Tibia dextra
-Subtopik : Pemberian inform concent pertolongan pertama pada klien
dengan tindakan hecting luka pada fraktur terbuka Tibia dextra
-Tujuan Jangka Panjang : Setelah melakukan komunikasi terapeutik diharapkan pasien
dan keluarga dapat mengerti dan menerima persetujuan tindakan jahit luka
-Tujuan Jangka Pendek :1. Menghentikan perdarahan
2. Mencegah terjadinya resiko infeksi
-Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
-Tempat : Ruang IGD RSIS
-Waktu : 10 menit
b. Karakteristik Klien
-Nama : Arya
-Umur : 28 tahun
-Jenis Kelamin : laki-laki
-Riwayat Penyakit : Klien pada16 Juni 2020 masuk rumah sakit karena
mengalami kecelakaan yang mengakibatkan patah tulang pada kaki kanan dengan luka
robek yang cukup dalam
-Keadaan umum : Klien masuk RSIS dengan kondisi lemas,kesakitan dan
terdapat luka robek pada kaki kanannya
2. ORIENTASI
Ibu : Dokter, tolong anak saya dok.Dia habis kecelakaan.
Perawat 1 : Mohon maaf ibu, ibu silahkan mendaftar dulu ke resepsionis.
KEADAAN DALAM RUANG IGD
Perawat 2 : Mas saya Mustaqim perawat IGD, saya akan memeriksa kondisi anda.
IBU MENDAFTAR KE RESEPSIONIS
Resepsionis : Selamat siang ibu, ada yang bisa saya bantu ?
Ibu : Saya mau mendaftarkan anak saya.
Resepsionis : Baik ibu, atas nama siapa? umur berapa dan tolong sertakan juga
alamatnya ?
Ibu : Namanya Arya bu, umur 28 tahun, alamatnya Bolon bu.
Resepsionis : Pasien mengalami keluhan apa bu ?
Ibu : Anak saya kecelakaan bu tadi siang,kakinya berdarah dan kesakitan tidak
bisa gerak.
Resepsionis : Baik bu, sekarang anak ibu sudah di tangani oleh dokter, ibu silahkan
tunggu diruang tunggu.
3. FASE KERJA
KEADAAN DALAM RUANG IGD
Perawat 2 : Mas saya periksa ya.
PERAWAT MEMERIKSA KONDISI PASIEN
IBU MENUNGGU DI RUANG TUNGGU
Perawat 1 : Permisi ibu, apakah benar ini dengan keluarga Mas Arya ?
Ibu : Iya pak benar.
Perawat : Ibu perkenalkan saya perawat Agus, saya perawat di ruang IGD. Kalau
boleh tahu kapan kecelakaannya terjadi Bu?
Ibu : Tadi siang pak.
Perawat : Apakah sempat pingsan dan mual muntah Bu?
Ibu : Tidak ada pak
Perawat :Apakah tadi sudah dibawa ke klinik atau puskesmas terdekat atau
langsung ke sini?
Ibu : Tidak pak,langsung saya bawa kesini.
Perawat 2 : Ibu saya sudah memasang selang Oksigen kepada Mas Arya dan menurut
advice dokter jaga, rencana selanjutnya kami akan memberikan tindakan pasang infus,
memberian terapi suntikan dan jahit luka untuk menghentikan perdarahannya. Jika ibu
setuju mohon tanda tangani inform consent ini. inform consent ini berisi pernyataan
bahwa ibu menyetujui tindakan jahit luka dan terapi yang di berikan kepada Mas Arya.
Ibu : Baik Sus ( ibu menandatangani inform consent)
PERAWAT MEMBERIKAN TINDAKAN PASANG INFUS, INJEKSI DAN
HEATING LUKA KEPADA PASIEN
Perawat 2 : Baik ibu, saya permisi sebentar, saya akan melaporkan hasil tindakan
saya kepada dokter dan dokter nanti akan menjelaskan tentang kondisi Masa Arya.
Ibu : Iya Sus
PERAWAT MENEMUI DOKTER
Perawat 2 : Permisi dokter, saya ingin melaporkan pasien telah dilakukan heating
luka. Hasil pemeriksaan dari pasien atas nama Sdr. Arya umur 28 tahun. Dari hasil
bacaan photo rontgen pasien Open Fraktur Dextra didapatkan Fraktur Tibia Dextra,
didapatkan tekanan darahnya 130/70 mmHg, nadi 100x/menit, suhu 36°c dan RRnya
24x/menit.ini hasil lebih lengkapnya dok
Dokter : Terapi apa saja yang sudah di berikan sus ?
Perawat 2 : Saya sudah memasang canule O2 4lpm, infuse RL 500 ml dan injeksi
ATS dok, serta telah dilakukan tindakan heating luka di kaki kanan.
Dokter : Kalau begitu tolong jelaskan kepada keluarga bahwa pasien harus
opname.
Perawat 2 : Baik dok, kalau begitu saya permisi dulu.
PERAWAT MENEMUI IBU PASIEN
Perawat 2 : Permisi ibu, saya tadi sudah konsultasi ke dokter untuk Mas Arya
selanjutnya disarankan opname agar mendapatkan perawatan intensif.
Ibu : Iya sus, opname saja kalau memang di perlukan
Perawat 2 : Kalau ibu setuju untuk opname, ibu ingin kamar vip,vvip atau yang biasa
kelas I, II, III bu ? Ini nanti biaya tindakan di ruang rawat inap disesuaikan tarif kelas
kamar perawatan.
Ibu : Kamar biasa saja sus kelas II.
Perawat 2 : Baik ibu saya akan menelpon kamar rawat inap disiapkan dulu ya.
5 MENIT KEMUDIAN
Perawat 1 : Ibu kamarnya rawat inap sudah siap, sekarang saya antar ibu dan mas
Arya ke kamar.
( Setelah sampai di kamar )
4. FASE TERMINASI
Perawat 1 : Mas Arya, gimana keadaannya setelah saya tadi berikan tindakan jahit
luka ?
Pasien : Sudah mendingan sus, tidak keluar darah lagi tapi kaki masih sakit dan
sulit di gerakkan.
Perawat 1 : Sudah mendingan ya. Ini kita operkan perawatan Mas Arya di kamar
rawat inap, nanti ditindak lanjuti oleh perawat di ruangan.
Pasien : Iya sus.
Perawat 1 : Semoga mas Arya lekas sembuh.. saya balik ke ruangan IGD, nanti
selanjutnya yang merawat perawat kelas II.
Pasien : iya kak
Ibu nanti selanjutnya teman saya akan memeriksa kembali kondisi Mas
Arya, jika ibu perlu bantuan ibu bisa menekan tombol ini atau ibu bisa panggil perawat di
ruang perawat . apakah ada yang ingin ibu tanyakan ?
Ibu : Baik sus terimakasih
Perawat 1 : Kalau begitu saya permisi ya bu.
VIII. EVALUASI
Komunikasi yang dilakukan kepada pasien yang dalam kondisi gawat darurat yaitu
dengan komunikasi seperti komunikasi terapiotik lain, tetapi dalam hal ini yang lebih di
utamakan dalam mengatasi gawat darurat adalah tindakan yang akan diberikan kepada
pasien harus lebih cepat dan tepat.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Damaiyanti, Mukharipah.2008. Komunikasi Terapeutik dalam
PraktikKeperawatan.Bandung : PT Refika Aditama
http://milaputri17.blogspot.com/2017/12/komunikasi-terapeutik-pada-pasien-di-igd.html?
m=1
X. LAMPIRAN MATERI
FRAKTUR TERBUKA OS TIBIA DEXTRA
A. PENGERTIAN
A. Pendahuluan
Luka baru yang belum memasuki waktu kontaminasi Frederich (6 – 8
jam post trauma) dapat dirawat secara primer yaitu dengan melakukan
pembersihan luka dan lapangan sekitarnya, pembuangan debris dan
kotoran serta penjahitan luka secara sempurna, sedangkan yang melebihi
waktu kontaminasi bisa dilakukan pembersihan luka dan daerah sekitar
luka, merapikan luka dan penjahitan sementara atau situasi. Penjahitan
luka membutuhkan pengetahuan tentang penyembuhan luka, serta alat
dan bahan untuk menjahit dan yang terpenting sekali menguasai teknik
jahitan (suture techniques).
A.1. Luka (Vulnus)
Luka adalah kerusakan anatomi karena hilangnya kontinuitas jaringan
oleh sebab dari luar. Luka terbagi menjadi dua : Luka terbuka (Vulnus
Appertum) dan Luka tertutup (Vulnus Occlusum).
Macam luka terbuka : Luka iris (Scissum), Tusuk (Ictum), Bakar
(Combustio), Lecet (Excoriasi/Abrasio), Tembak (Sclopetum), Laserasi,
Penetrasi, Avulsi, Open Fracture dan Luka Gigit (Vulnus Morsum).
Macam luka tertutup : Memar (Contusio), Bula, Hematoma, Sprain,
Dislokasi, Close Fracture, Laserasi organ dalam.
Teknik Perawatan Luka
¨ Desinfeksi
¨ Irigasi
¨ Debridement
¨ Perawatan perdarahan
¨ Penjahitan Luka
¨ Bebat Luka
¨ Angkat Jahitan
Desinfeksi (Sin. Antiseptik atau Germisida)
Adalah tindakan dalam melakukan pembebasan bakteri dari lapangan
operasi dalam hal ini yaitu luka dan sekitarnya.
Macam bahan desinfeksi: Alkohol 70%, Betadine 10%, Perhidrol 3%,
Savlon (Cefrimid +Chlorhexidine), Hibiscrub (Chlorhexidine 4%)
Teknik : Desinfeksi sekitar luka dengan kasa yang di basahi bahan
desinfeksan
Tutup dengan doek steril atau kasa steril
Bila perlu anestesi Lido/Xylo 0,5-1%
Pembersihan Luka
Adalah mencuci bagian luka
Bahan yang di gunakan : Perhidrol, Savlon, Boor water, Normal Saline, PZ
Bilas dengan garam faali atau boor water
Debridement (Wound Excision)
Adalah membuang jaringan yang mati serta merapikan tepi luka
Memotong dengan menggunakan scalpel atau gunting
Rawat perdarahan dengan meligasi menggunakan cat gut
Perawatan Perdarahan
Adalah suatu tindakan untuk menghentikan proses perdarahan
Yaitu dengan kompresi lokal atau ligasi pembuluh darah atau jaringan
sekitar perdarahan
Penjahitan luka
Penjahitan luka membutuhkan beberapa persiapan baik alat, bahan serta
beberapa peralatan lain. Urutan teknik juga harus dimengerti oleh operator
serta asistennya.
Alat, bahan dan perlengkapan yang di butuhkan
Alat yang dibutuhkan :
Naald Voeder ( Needle Holder ) atau pemegang jarum biasanya satu buah.
Pinset Chirrurgis atau pinset Bedah satu buah
Gunting benang satu buah.
Jarum jahit, tergantung ukuran cukup dua buah saja.
Bahan yang dibutuhkan :
Benang jahit Seide atau silk
Benang Jahit Cat gut chromic dan plain.
Lain-lain :
Doek lubang steril
Kasa steril
Handscoon steril
Operasi teknik
Urutan teknik penjahitan luka ( suture techniques)
1. Persiapan alat dan bahan
2. Persiapan asisten dan operator
3. Desinfeksi lapangan operasi
4. Anestesi lapangan operasi
5. debridement dan eksisi tepi luka
6. penjahitan luka
7. perawatan luka
Macam-macam jahitan luka
1. Jahitan Simpul Tunggal
Sinonim : Jahitan Terputus Sederhana, Simple Inerrupted Suture
Merupakan jenis jahitan yang sering dipakai. digunakan juga untuk jahitan
situasi.
Teknik : – Melakukan penusukan jarum dengan jarak antara setengah
sampai 1 cm ditepi luka dan sekaligus mengambil jaringan subkutannya
sekalian dengan menusukkan jarum secara tegak lurus pada atau searah
garis luka.
- Simpul tunggal dilakukan dengan benang absorbable denga jarak antara
1cm.
- Simpul di letakkan ditepi luka pada salah satu tempat tusukan
- Benang dipotong kurang lebih 1 cm.
2. Jahitan matras Horizontal
Sinonim : Horizontal Mattress suture, Interrupted mattress
Jahitan dengan melakukan penusukan seperti simpul, sebelum disimpul
dilanjutkan dengan penusukan sejajar sejauh 1 cm dari tusukan pertama.
Memberikan hasil jahitan yang kuat.
3. Jahitan Matras Vertikal
Sinonim : Vertical Mattress suture, Donati, Near to near and far to far
Jahitan dengan menjahit secara mendalam dibawah luka kemudian
dilanjutkan dengan menjahit tepi-tepi luka. Biasanya menghasilkan
penyembuhan luka yang cepat karena di dekatkannya tepi-tepi luka oleh
jahitan ini.
4. Jahitan Matras Modifikasi
Sinonim : Half Burried Mattress Suture
Modifikasi dari matras horizontal tetapi menjahit daerah luka seberangnya
pada daerah subkutannya.
5. Jahitan Jelujur sederhana
Sinonim : Simple running suture, Simple continous, Continous over and
over
Jahitan ini sangat sederhana, sama dengan kita menjelujur baju. Biasanya
menghasilkan hasiel kosmetik yang baik, tidak disarankan penggunaannya
pada jaringan ikat yang longgar.
6. Jahitan Jelujur Feston
Sinonim : Running locked suture, Interlocking suture
Jahitan kontinyu dengan mengaitkan benang pada jahitan sebelumnya,
biasa sering dipakai pada jahitan peritoneum. Merupakan variasi jahitan
jelujur biasa.
7. Jahitan Jelujur horizontal
Sinonim : Running Horizontal suture
Jahitan kontinyu yang diselingi dengan jahitan arah horizontal.
8. Jahitan Simpul Intrakutan
Sinonim : Subcutaneus Interupted suture, Intradermal burried suture,
Interrupted dermal stitch.
Jahitan simpul pada daerah intrakutan, biasanya dipakai untuk menjahit
area yang dalam kemudian pada bagian luarnya dijahit pula dengan simpul
sederhana.
9. Jahitan Jelujur Intrakutan
Sinonim : Running subcuticular suture, Jahitan jelujur subkutikular
Jahitan jelujur yang dilakukan dibawah kulit, jahitan ini terkenal
menghasilkan kosmetik yang baik
Tutup atau Bebat Luka
Setelah luka di jahit dengan rapi di bersihkan dengan desinfeksan (beri
salep)
Tutup luka dengan kasa steril yang dibasahi dengan betadine
Lekatkan dengan plester atau hipafix ( bila perlu diikat dengan Verban)
Angkat Jahitan
Adalah proses pengambilan benang pada luka
Berdasarkan lokasi dan hari tindakan:
¨ Muka atau leher hari ke 5
¨ Pereut hari ke7-10
¨ Telapak tangan 10
¨ Jari tangan hari ke 10
¨ Tungkai atas hari ke 10
¨ Tungkai bawah 10-14
¨ Dada hari ke 7
¨ Punggung hari ke 10-14
Sumber:http://perawatsamarinda.blogspot.com/2013/03/prosedur-tindakan-
menjahit-luka-atau.html?m=1
INFORM CONCENT
A. PENGERTIAN