Anda di halaman 1dari 2

Integrasi Mekanisme Ginjal Untuk Pengaturan Volume Darah dan Cairan

Ekstraselular; dan Pengaturan Ginjal terhadap Kalium, Kalsium, Fosfat dan


Magnesium.

Integrasi Mekanisme Ginjal Untuk Pengaturan Volume Darah dan Cairan Ekstraselular; dan
Pengaturan Ginjal terhadap Kalium, Kalsium, Fosfat dan Magnesium.

Volume cairan ekstraselular terutama ditentukan oleh keseimbangan antara asupan dan keluaran air
dan garam. Faktor-faktor yang mengatur jumlah natrium klorida dalam cairan ekstraselular penting untuk
diperhatikan karena perubahan kandungan natrium klorida dalam cairan ekstraselular biasanya
menyebabkan perubahan yang searah pada volume cairan ekstraselular. Perubahan ini menyebabkan
mekanisme hormon anti diuretik (ADH)-rasa haus bekerja. Bila mekanisme ADH-rasa haus berfungsi
normal, perubahan jumlah natrium klorida dalam cairan ekstraselular disesuaikan oleh perubahan serupa
pada jumlah air ekstraselular sehingga osmolaritas dan konsentrasi natrium dipertahankan agar relatif
konstan.

A. Mekanisme Pengaturan untuk Mengatur Ekskresi Natrium dan Air


Ekskresi natrium diatur oleh penghambatan filtrasi glomerulus atau kecepatan reabsorbsi natrium. Dua
variabel yang mempengaruhi ekskresi natrium dan air adalah kecepatan filtrasi dan kecepatan reabsorbsi.

Ekskresi = Filtrasi glomerulus reabsorbsi tubulus.

Laju filtrasi glomerulus (GFR) normalnya adalah sekitar 180 L/hari dan eksresi urine adalah 1,5 L/hari. Jadi,
perubahan GFR atau reabsorbsi tubulus yang kecil secara potensial dapat menyebabkan perubahan besar
dalam ekskresi ginjal.

B. Makna natriuresis tekanan dan diuresis tekanan dalam mempertahankan natrium tubuh dan
keseimbangan cairan.
Mekanisme yang paling kuat untuk mengontrol volume darah dan volume cairan ekstraseluler untuk
mempertahankan keseimbangan natrium dan air adalah pengaruh tekanan darah terhadap natrium dan
ekskresi air yang disebut mekanisme natriuresis tekanan dan mekanisme diuresis tekanan.
Diuresis tekanan merujuk pada pengaruh peningkatan tekanan darah untuk meningkatkan ekskresi volume
urin.
Natriuresis tekanan merujuk pada peningkatan ekskresi natrium yang terjadi pada peningkatan tekanan
darah.

C. Faktor-Faktor Saraf dan Hormonal yang Meningkatkan Efektifitas Kontrol Umpan Balik Cairan Tubuh
Ginjal.
Faktor-faktor saraf dan hormonal dapat mempengaruhi GFR, sehingga berpengaruh terhadap ekskresi
garam dan air oleh ginjal. Mekanisme-mekanisme saraf dan hormonal ini bertindak bersama-sama dengan
mekanisme natriuresis tekanan dan diuresis tekanan, membuat mekanisme tersebut lebih efektif lagi dalam
meminimalkan perubahan volume darah. Volume cairan ekstraselular dan tekanan arterial yang terjadi
sebagai respon terhadap perubahan sehari-hari. Kelainan fungsi ginjal atau berbagai faktor saraf dan
hormonal yang mempengaruhi ginjal dapat menimbulkan perubahan tekanan darah dan volume tekanan
darah yang serius.
Ginjal menerima persarafan simpatis yang luas, dimana apabila terdapat perubahan aktivitas
simpatis maka akan terjadi penghambatan ekskresi natrium ginjal dan air, juga pengaturan volume cairan
ekstraselular dalam beberapa kondisi. Salah satu faktor penting dalam mengontrol ekskresi natrium yang
paling kuat dalam tubuh adalah angiotensin II. Angiotensin II memiliki beberapa pengaruh penting untuk
meningkatkan reabsorpsi tubulus terhadap natrium. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi perubahan
reabsorpsi natrium adalah aldosteron. Aldosteron meningkatkan reabsorpsi natrium, terutama pada tubulus
koligentes kortikalis. Peningkatan reabsorpsi natrium berhubungan dengan peningkatan reabsorpsi air dan
sekresi kalium.

Anda mungkin juga menyukai