Anda di halaman 1dari 14

RANCANGAN STRATEGI PEMASARAN PELAYANAN

KESEHATAN DI PUSKESMAS SOREANG UPTD PELAYANAN


KESEHATAN KECAMATAN SOREANG
KABUPATEN BANDUNG

Purwitasari*)
Program Studi Magister Manajemen Administrasi Rumah Sakit
Universitas Pasundan Bandung
Jl. Sumatra No. 41 Bandung

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui kondisi Strategi Pemasaran yang sekarang ada di
Puskesmas Soreang, merancang strategi pemasaran pelayanan kesehatan dan menyusun program dan
kegiatan di Puskesmas Soreang Kabupaten Bandung sesuai strategi pemasaran yang dirancang
sehingga dapat bersaing dengan layanan kesehatan di wilayah kerjanya. Hasil Penelitian ini diharapkan
dapat menjadikan sumbangan pemikiran bagaimana mengembangkan strategi pemasaran di institusi
pemerintahan khususnya institusi kesehatan dan juga dapat menjadi bahan informasi bagi penelitian
lain yang sejenis di masa yang akan datang.
Penelitian dilakukan di Puskesmas Soreang yang merupakan bagian dari UPTD Pelayanan
Kesehatan Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Perancangan model yang dipakai adalah dengan
menggunakan analisis SWOT sebagai langkah awal untuk identifikasi berbagai faktor internal dan
faktor eksternal secara sistematik sehingga didapat posisi strategis puskesmas kemudian digunakan
matriks SWOT dalam merumuskan strategi serta menyusun program dan kegiatan untuk meningkatkan
layanan kesehatan di Puskesmas Soreang.
Hasil penelitian ini berupa Program yang akan dilaksanakan dari alternatif strategi yang telah
ditentukan mengacu pada bauran pemasaran jasa (marketing mix) yang merupakan kombinasi variabel
atau kegiatan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.

Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Analisis SWOT, Bauran Pemasaran

I. PENDAHULUAN Puskesmas yang berfungsi dengan baik, akan


Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari dapat memberikan jaminan untuk tersedianya
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan perseorangan yang paripurna sesuai dengan
ekonomis. Kesehatan merupakan hak asasi dan kebutuhan pelayanan yang diberikan.
sekaligus merupakan investasi untuk keberhasilan Dalam lingkungan global yang semakin ketat
pembangunan bangsa. Semua warga negara dengan masuknya layanan yang inovatif
berhak atas kesehatannya karena dilindungi oleh dipasaran, dimana sisi dan kondisi pasar yang
konstitusi seperti yang tercantum dalam UUD jenuh untuk layanan-layanan yang monoton dan
1945 Pasal 27 ayat kedua dimana tiap-tiap warga di sisi lain, Pengolah loyalitas pasien dan retensi
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan menjadi tantangan manajerial Puskesmas. Fungsi
yang layak bagi kemanusiaan. Untuk itu layanan kepada masyarakat terkait dengan peran
diselenggarakan pembangunan kesehatan secara pemerintah sebagai bentuk dalam pemenuhan
menyeluruh dan berkesinambungan, dengan kepentingan masyarakat didalam persaingan
tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan global.
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang Penentuan strategi pemasaran merupakan
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang pokok perumusan strategi pemasaran adalah
optimal. pemilihan strategi pasar sasaran produk pada tiap
unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran dan

1
2

pengembangan, pelaksana serta pengolahan 2. Pemasaran


strategi untuk memenuhi keinginan konsumen Pemasaran adalah keseluruhan dari suatu
pasar sasaran (Porter, 2004). Analisis situasi sistem kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan
mengidentifikasikan peluang dan ancaman dalam untuk merencanakan, menentukan harga,
bisnis serta kekuatan kelemahan organisasi. mempromosikan, dan mendistribusikan barang
Semua informasi yang diperoleh memiliki peran dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik
penting dalam desain strategi pemasaran, kepada pembeli yang ada maupun pembeli
termasuk analisis penentuan sasaran pasar dan potensial.
pengembangan serta penentuan posisi produk Pemasaran merupakan salah satu kegiatan
baru di pasar. (Porter, 2004). pokok yang dilakukan organisasi dalam rangka
Sebagai Puskesmas dengan Pola Pengelolaan mencapai tujuan yaitu mempertahankan
Keuangan Badan Layanan Umum berdasarkan kelangsungan hidup untuk berkembang, dan
Peraturan Bupati no.440 tahun 2014, Puskesmas mendapatkan laba. Pemasaran juga merupakan
Soreang dituntut untuk terus meningkatkan mutu faktor penting dalam memenuhi kebutuhan
pelayanannya sehingga dapat bersaing dengan konsumen. Pemasaran merupakan hal yang sangat
layanan sejenis bahkan dengan layanan swasta di penting bagi keberhasilan suatu organisasi.
wilayah kerjanya. Dengan pengelolaan keuangan
BLUD, puskesmas soreang akan lebih fleksibel 3. Konsep Pemasaran
dalam pengelolaan keuangan, namun dituntut pula Terdapat falsafah dalam pemasaran yang
untuk mengembangkan layanan yang bersifat disebut sebagai konsep pemasaran.
bisnis untuk meningkatkan pendapatannya. Untuk Basu Swastha dan Hani Handoko (2000)
itu perlu adanya suatu strategi pemasaran mendefinisikan konsep pemasaran sebagai berikut:
pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan di Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis
Puskesmas Soreang. yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan
konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial
bagi kelangsungan hidup perusahaan.
II. LANDASAN TEORI Professor Theodore Levitt dari Harvard
Manajemen adalah sebuah proses dalam (Kotler, 1997) membuat pembedaan secara jelas
rangka untuk mencapai suatu tujuan organisasi antara konsep menjual dan pemasaran yaitu :
dengan cara bekerja secara bersama-sama. - Konsep menjual / penjualan: memusatkan
Manajemen adalah seni menyelesaikan perhatian pada kebutuhan penjual,
pekerjaan melalui orang lain (Mary Parker Follet). mementingkan kebutuhan penjual untuk
Ini berarti seorang manajer bertugas mengatur dan mengubah produknya menjadi uang tunai
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan - Konsep pemasaran : memusatkan perhatian
organisasi. pada kebutuhan pembeli. Mengutamakan
George R. Terry mengatakan bahwa definisi gagasan untuk memuaskan kebutuhan
manajemen adalah ilmu sekaligus seni, pelanggan melalui produk dan segala sesuatu
manajemen adalah wadah di dalam ilmu yang berkaitan dengan penciptaan, pengiriman
pengetahuan sehingga manajemen bisa dibuktikan dan pengkonsumsian produk.
secara umum kebenarannya.
Ada beberapa proses dan fungsi yang biasa 4. Strategi Pemasaran
diimplementasikan dalam kegiatan manajemen Pengertian strategi pemasaran (marketing
yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan strategy) menurut Armstrong dan Kotler (2000),
dan pengendalian. Strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang
digunakan oleh perusahaan dengan harapan agar
1. Manajemen Pemasaran unit bisnis dapat mencapai tujuan perusahaan.
Manajemen pemasaran merupakan hal yang the marketing logic by which the business unit
harus dipelajari dalam berbisnis, Berbagai upaya hopes to achieve its marketing objective.
yang dilakukan dalam pemasaran harus dilakukan
dikarenakan tingginya persaingan karena makin 5. Strategi Bersaing
banyak competitor (pesaing) dari waktu ke waktu. Strategi bersaing mempunyai tujuan
Persaingan yang semakin ketat membuat menegakkan posisi yang menguntungkan, (M.
aktifitas pemasaran barang atau jasa menjadi hal Porter). Strategi bersaing generik adalah
yang lebih penting dibandingkan peningkatan pendekatan yang dilakukan untuk mengungguli
skala produksi. Aktivitas pemasaran mempunyai pesaingpesaingnya dalam industri, dimana
nilai yang positif baik ditelaah dari sisi produsen dalam struktur industri tertentu berarti perusahaan
ataupun dari sudut pandang konsumen. dapat memperoleh tingkat pengembalian yang
tinggi sementara di lain pihak keberhasilan dalam
3

salah satu dari strategi generik perlu dilakukan Variabel atau kegiatan tersebut perlu
peningkatan untuk memperoleh penerimaan yang dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh
layak dalam situasi tertentu, (M. Porter) perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan
kegiatan pemasarannya.
6. Tujuan Pemasaran Untuk usaha jasa terdapat 7 unsur marketing
Tujuan pemasaran atau marketing objective, mix (Marketing Mix-7p) yaitu: Produk, Price,
adalah apa yang akan dicapai oleh perusahaan Promotion, Place, Partisipant, Proses, Dan
melalui bagian pemasaran : Physical Evidence.
1. titik awalnya adalah konsumen target Marketing mix yang dijalankan harus
2. fokusnya adalah kebutuhan konsumen disesuaikan dengan situasi dan kondisi
perusahaan.
3. sasarannya adalah laba melalui kepuasan
konsumen
9. Manajemen Strategis
4. caranya melalui paduan antara promosi dan Manajemen strategis dapat didefinisikan
komunikasi pemasaran komunikasi pemasaran sebagai seni dan ilmu dalam memformulasikan,
terpadu mengimplementasikan dan mengevaluasi
Kepuasan konsumen akan tercapai apabila keputusan lintas fungsional yang memungkinan
perusahaan mampu untuk menyediakan consumer organisasi mencapai tujuannya (David, 1997).
value package, yang berupa :
1. produk : berkualitas dan memenuhi kebutuhan Manajemen strategis adalah suatu cara untuk
konsumen mengendalikan organisasi secara efektif dan
2. harga : dapat terjangkau oleh konsumen target efisien, sampai pada implementasi garis terdepan
sampai sasaran dan tujuannya tercapai. Donnelly
3. pelayanan : kepada konsumen memuaskan (1984) menegaskan bahwa manajemen strategis
4. Citra produk :baik dari sudut pandang mencakup dua hal, yaitu perencanaan strategis
konsumen dan implementasi strategis. Sedangkan David
Apabila kepuasan konsumen tersebut (1989) menegaskan bahwa manajemen strategis
terpenuhi, maka hasil penjualan produknya akan terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap perumusan
meningkat, dan akhirnya tujuan pemasaran dapat strategis, tahap implementasi strategis, dan tahap
tercapai, yaitu perolehan laba. Sebaliknya, evaluasi strategis.
apabila perusahaan melalaikan kebutuhan
konsumen dan hanya berfikir dari sudut pandang 10. Perencanaan Strategis
produsen saja, kemungkinan hasil penjualan Perencanaan strategis adalah proses yang
produknya akan menurun, sehingga laba yang dilakukansuatu organisasi untukmenentukan strat
diperoleh minim, bahkan dapat terjadi adanya egi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk
kerugian. mengalokasikan sumberdayanya (termasuk modal
dan sumber daya manusia) untuk mencapai
7. Biaya Pemasaran strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat
Biaya pemasaran adalah biaya yang digunakan dalam proses ini, termasuk
dikeluarkan untuk menjual produk sampai ke analisis SWOT (Strengths,Weaknesses,Opportunit
tangan konsumen. ies, threats), PEST (Political, Economic, Social,
Dalam arti luas biaya pemasaran meliputi Technological),atau STEER (Socio-cultural, Tech
semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai nological, Economic, Ecological, Regulatory),
diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai Perencanaan Strategis ( Strategic Planning )
dengan produk tersebut diubah kembali dalam adalah instrument kepemimpinan dan suatu
bentuk uang tunai. proses.

8. Bauran Pemasaran (Marketing mix) 11. Pelayanan Kesehatan


Salah satu elemen dalam strategi pemasaran Syarat pokok pelayanan kesehatan Menurut
terpadu adalah Bauran Pemasaran, yang Azwar (1996) adalah :
merupakan strategi yang dijalankan, yang a. Tersedia dan berkesinambungan
berkaitan dengan penentuan bagaimana
perusahaan menyajikan penawaran produk pada Pelayanan kesehatan yang baik adalah
satu segmen pasar tertentu yang merupakan pelayanan tersebut harus tersedia di masyarakat
sasaran pasarnya. (available) serta bersifat berkesinambungan
Marketing mix merupakan kombinasi (continuous). Artinya semua jenis pelayanan
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat
sistem pemasaran. dan mudah dicapai oleh masyarakat.
4

b. Dapat diterima dan wajar sangat mempengaruhi desain program pemasaran


menurut Kotler (2009: 112) adalah sebagai
Pelayanan kesehatan yang baik adalah apa yang berikut :
dapat diterima (acceptable) oleh masyarakat 1. Tidak berwujud (intangibility) yaitu jasa
serta bersifat wajar (appropriate). Artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar
pelayanan kesehatan tersebut tidak atau dicium sebelum membeli. Untuk
bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, mengurangi ketidakpastian, pembeli akan
keyakinan, kepercayaan masyarakat dan mencari bukti mutu jasa tersebut.
bersifat wajar. 2. Tidak terpisahkan (inseparability) yaitu jasa
c. Mudah dicapai dihasilkan dan dikonsumsi secara
Pelayanan kesehatan yang baik adalah yang bersamaan .Jasa tidak dapat dipisahkan dari
mudah dicapai (accessible) oleh masyarakat. penyedianya apakah penyedia tadi adalah orang
Pengertian ketercapaian yang dimaksud disini atau mesin.
terutama dari sudut lokasi. Dengan demikian 3. Bervariasi (variability) yaitu kualitas jasa
untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang tergantung pada siapa yang menyediakan jasa,
baik, maka pengaturan sarana kesehatan dan waktu, tempat dan bagaimana cara mereka
menjadi sangat penting. disediakan.
4. Tidak tahan lama (perishability) yaitu jasa
d. Mudah dijangkau tidak dapat disimpan untuk penjualan atau
pemakaian yang akan datang.
Mudah dijangkau (affordable) oleh masyarakat.
Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari STRATEGI PEMASARAN
sudut biaya. Pengertian keterjangkauan di sini Merancang strategi pemasaran yang
terutama dari sudut jarak dan biaya. Untuk kompetitif dimulai dengan melakukan analisis
mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat terhadap pesaing. Perusahaan membandingkan
diupayakan pendekatan sarana pelayanan nilai dan kepuasan pelanggan dengan nilai yang
kesehatan dan biaya kesehatan diharapkan diberikan oleh produk, harga, promosi dan
sesuai dengan kemampuan ekonomi distribusi (marketing mix) terhadap pesaing
masyarakat. dekatnya.
Dalam Strategi Pemasaran terdapat 5 elemen
e. Bermutu
yang saling berkaitan. Menurut Fandy Tjiptono
Bermutu (quality). Pengertian mutu yang (2000) lima elemen tersebut adalah :
dimaksud adalah yang menunjuk pada tingkat 1. Pemilihan Pasar, yaitu memilih pasar yang
kesempurnaan pelayanan kesehatan yang akan dilayani. Pemilihan pasar dimulai dengan
diselenggarakan, yang disatu pihak dapat melakukan segmentasi pasar dan memilih pasar
memuaskan para pemakai jasa pelayanan, dan sasaran yang paling memungkinkan untuk
pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dilayani. Faktor-faktor yang menjadi dasar
dengan kode etik serta standar yang telah pemilihan pasar adalah : persepsi terhadap
ditetapkan. fungsi produk dan pengelompokan teknologi
yang dapat diproteksi dan di dominasi,
12.Pemasaran Jasa keterbatasan sumber daya internal, pengalaman
Jasa berbeda dari produk fisik dalam kumulatif yang didasarkan pada trial and error
beberapa hal. Jasa tidak bisa dilihat, dicicipi, dalam menanggapi peluang dari akses terhadap
dirasa, didengar atau dicium sebelum membeli. sumber daya langka atau pasar yang terproteksi.
Ia tidak dapat ditempatkan di dalam daftar
2. Perencanaan Produk; terdiri dari spesifik
persediaan, jasa digunakan pada waktu dihasilkan.
yang terjual, pembentukan lini produk dan
Seringkali terdapat variasi dalam pemberian jasa.
desain penawaran individual pada masing-
Jasa sering dihubungkan dengan orang yang
masing lini. Produk yang ditawarkan akan
menghasilkan jasa tersebut, Kotler, Armstrongs
menghasilkan manfaat total dari pembelian.
(2009).
Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri,
Kotler (2009) mendefinisikan jasa adalah
nama merek produk, jaminan atau garansi, jasa
setiap tindakan atau kinerja yang dapat
reparasi dan bantuan teknis yang disediakan,
ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang
serta hubungan personal yang terjadi antara
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
pembeli dan penjual.
mengakibatkan kepemilikan sesuatu.
3. Penetapan Harga; penetapan nilai kuantitatif
13. Karakteristik Jasa produk yang ditawarkan pada pelanggan
Jasa memiliki empat karakteristik utama yang
5

4. Sistem Distribusi; saluran perdagangan yang (strengths) dan peluang (opportunities), namun
dilalui produk dari produsen sampai konsumen secara bersamaan dapat meminimalkan
akhir yang membeli dan menggunakannya. kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats)
(Rangkuti, 2000;19). Perencanaan strategis harus
5. Komunikasi Pemasaran (Promosi); meliputi menganalisis faktor-faktorstrategis organisasi
periklanan, personal selling, promosi yaitu (kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman)
penjualan, direct marketing dan public relation. dalam kondisi yang ada pada saat ini. Hal ini
Untuk melakukan strategi pemasaran harus disebut dengan analisis situasi.
dipertimbangkan Faktor-faktor yang dapat Pengertian variabel SWOT (Muchtar A.F,
mempengaruhi strategi, yaitu strategi internal dan 2014:158)) adalah :
strategi eksternal. 1.Strength (kekuatan), adalah suatu kondisi
Analisis internal untuk menilai kekuatan dan dimana perusahaan mampu melakukan semua
kelemahan variable-variabel yang ada dalam tugasnya dengan sangat baik, bahkan di atas
bidang pemasaran. rata-rata perusahaan yang sejenis.
Lingkungan eksternal adalah suatu kekuatan 2.Weakness (kelemahan), adalah kondisi dimana
yang berada di luar perusahaan dimana perusahaan kurang mampu melaksanakan
perusahaan tidak mempunyai pengaruh sama tugasnya dengan baik disebabkan oleh sarana
sekali terhadapnya (uncontrolable) sehingga dan prasarana yang kurang memadai
perusahaan-perusahaan yang terjadi pada 3.Opportunity (peluang), adalah suatu potensi
lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja semua bisnis menguntungkan yang dapat diraih oleh
perusahaan dalam industri tersebut perusahaan yang masih belum dikuasai oleh
Agar tujuan perusahaan tercapai, maka pihak kompetitor dan masih belum tersentuh
pihak manajemen perlu mengenali dua hal pokok oleh pihak man apun.
yang meliputi faktor-faktor bersifat controllable 4.Threat (ancaman), adalah suatu keadaan dimana
dan uncontrollable. Baik yang terdapat dalam perusahaan mengalami kesulitan disebabkan
lingkungan internal maupun eksternal oleh jinerja pihak competitor, yang jika
perusahaan. Secara skematis, proses identifikasi dibiarkan maka perusahaan akan mengalami
tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut : kesulitan di kemudian hari.
Analisis SWOT akan menganalisis faktor-
faktor internal dan eksternal dari sebuah
Lingkungan Eksternal perusahaan. Faktor-faktor yang termasuk
1. Lingkungan Industri
2. Lingkungan Makro lingkungan internal perusahaan adalah bagian-
- Lingkungan Ekonomi
- Lingkungan Teknologi
bagian dan tingkatan manajemen yang mampu
- Lingkungan Politik mempengaruhi pengambilan keputusan
- Lingkungan Hukum
- Lingkungan Demografi manajemen pemasaran, serta faktor lain seperti
- Lingkungan Budaya Tujuan Perusahaan konsumen, pesaing maupun publik. Sedangkan
1. Laba
2. Harga Saham faktor eksternal meliputi : teknologi, politik,
3. Penjualan demografi, dan ekonomi.
4. Kelangsungan
Hidup
Lingkungan Internal
1. Manajemen Fungsional BERBAGAI PELUANG
- Manajemen Pemasaran
- Manajemen Keuangan
- Manajemen Operasi
- Manajemen SDM
- Penelitian dan
Pengembangan
- Sistem Informasi 3. Mendukung 1. Mendukung
Manajemen strategi turnaround strategi Agresif
2. Budaya Perusahaan

KELEMAHAN KEKUATAN
Gambar 1 INTERNAL INTERNAL
Identifikasi Lingkungan Eksternal dan Internal
Sumber : Suwarsono, 2000
4. Mendukung strategi 2. Mendukung
defensif strategi
ANALISIS SWOT diversifikasi

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai


faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada BERBAGAI
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan ANCAMAN
6

pesaing perusahaan yang spesifik dalam


merancang strategi pemasaran. Permasalah yang
Gambar 2 penting adalah memutuskan bagaimana, kapan
Diagram Analisis SWOT dan dimana akan bersaing, serta memberikan
Sumber: Rangkuti, 2014 gambaran lingkungan perusahaan baik lingkungan
eksternal maupun lingkungan internal (Porter,
Keterangan : 2004 :83).
Kuadran 1
Merupakan situasi yang menguntungkan. STRATEGI PENENTUAN POSISI DAN
Perusahaan tersebut memiliki peluang dan STRATEGI PEMASARAN
kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang Strategi penentuan posisi dalam program
yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam pemasaran merupakan hasil kombinasi antara
kondisi ini adalah mendukung kebijakan strategi produk, saluran distribusi, harga dan
pertumbuhan yang agresif (growth oriented promosi yang digunakan oleh perusahaan untuk
strategy) menentukan posisinya terhadap pesaing utama
Kuadran 2 dalam usaha memenuhi kebutuhan dan keinginan
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, pasar sasaran (Porter, 2004; 83)
perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-
internal. Strategi yang harus diterapkan adalah faktor strategis perusahaan salah satunya adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan matriks SWOT/TOWS. Matriks ini
peluang jangka panjang dengan cara strategi menggambarkan secara jelas bagaimana peluang
diversifikasi (produk atau pasar). dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan
Kuadran 3 dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang kelemahan yang dimilikinya (Rangkuti, 2014:83).
sangat besar, tetapi di lain pihak, perusahaan Matriks ini dapat menghasilkan empat set
menghadapi beberapa kendalan atau kelemahan kemungkinan alternatif strategis.
internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip
dengan Question Mark pada matrik BCG. Fokus
strategi perusahaan ini adalah meminimalkan IFAS STRENGTHS WEAKNES
masalah-masalah internal perusahaan sehingga (S) SES (W)
dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4 Tentukan 5- Tentukan
Ini merupakan situasi yang sangat tidak 10 faktor 5-10
menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi kekuatan kelemaha
berbagai ancaman dan kelemahan internal. EFAS internal n internal
OPPORTUNITI
PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN
ES (O) STRATEGI STRATEGI
Penentuan strategi pemasaran merupakan
pokok perumusan strategi pemasaran adalah Tentukan 5-10 SO WO
faktor peluang Ciptakan Ciptakan
pemilihan strategi pasar sasaran produk pada tiap
eksternal strategi yang strategi yang
unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran dan
menggunakan meminimalk
pengembangan, pelaksana serta pengolahan
kekuatan an
strategi untuk memenuhi keinginan konsumen
untuk kelemahan
pasar sasaran (Porter, 2004;78). Analisis situasi
memanfaatkan untuk
mengidentifikasikan peluang dan ancaman dalam
peluang memanfaatk
bisnis serta kekuatan kelemahan organisasi.
an peluang
Semua informasi yang diperoleh memiliki peran
penting dalam desain strategi permasalahn,
termasuk analisis penentuan sasaran pasar dan TREATHS (T) STRATEGI STRATEGI
pengembangan serta penentuan posisi produk Tentukan 5-10 ST WT
baru di pasar. (Porter, 2004 ; 82) faktor Ciptakan Ciptakan
ancaman strategi yang strategi yang
STRATEGI PENETAPAN PASAR DAN eksternal menggunakan meminimala
PENENTUAN POSISI SWOT kekuatan kan
Keunggulan pemasaran dipengaruhi oleh untuk kelemahan
beberapa faktor situasi seperti ciri-ciri industri, mengatasi dan
sejenis perusahaan (seperti ukuran perusahaan) ancaman menghindari
diferensiasi kebutuhan pembeli dan keunggulan ancaman
7

Jasa pelayanan kesehatan merupakan suatu


Gambar 3. usaha yang banyak saingannya, untuk itu perlu
Matriks SWOT difikirkan suatu strategi penyerangan, sebagai
Sumber : Rangkuti (2014: 83) upaya untuk bersaing dengan pesaing yang ada.
Strategi penyerangan mengandung makna
MEMILIH STRATEGI PEMASARAN usaha untuk merebut sesuatu yang dimiliki lawan
Pemilihan strategi yang tepat akan tergantung (Anang Firmansyah).
pada posisi strategis dari organisasi saat ini. Ada dua aturan umum yang perlu
Apakah berada pada posisi kuadran 1, 2, 3 atau 4. diperhatikan dalam strategi ini, yaitu:
Posisi tersebut menentukan strategi mana yang a. Suatu perusahaan sebaiknya tidak melakukan
harus diambil. penyerangan, kecuali bila tujuannya tidak dapat
Strategi dengan menggunakan framework dicapai dengan segala cara lainnya.
Product-Market Matrix oleh Ansoff akan b. Agar penyerangan dapat berhasil, maka
membantu pengambilan keputusan strategis penyerang harus lebih superior daripada pihak
dalam business development, dengan yang diserang.
mempertimbangkan pengembangan bisnis melalui Ada lima strategi penyerangan yang dapat
produk lama/baru (existing/new products) di dipilih, yaitu:
dalam pasar yang lama/baru (existing/new 1. Serangan Dari Depan (Frontal Attack)
market). Strategi mengerahkan kekuatan tepat
Ada empat kombinasi product/market dalam berhadapan dengan lawan, lebih menyerang
matrix Ansoff yang menghasilkan empat pilihan kekuatan lawan daripada kelemahan lawan.
strategi bisnis, yaitu: Pemenang tergantung pada siapa yang
memiliki kekuatan dan daya tahan yang
paling besar. Dalam bisnis, serangan frontal
dapat berupa menandingi produk pesaing
(misalnya menambah karakteristik khusus
NEW yang dapat menarik pelanggan perusahaan
MARKET
pesaing dan membuat model baru untuk
bersaing langsung dengan model milik
pesaing), menerapkan iklan perbandingan
(comparison ads), menurunkan harga, dan
mendirikan pabrik baru dengan lokasi yang
EXISTING
MARKET berdekatan dengan pesaing.
2. Serangan Menyamping (Flanking Attack)
Umumnya daerah yang diperkirakan
akan diserang selalu memiliki pasukan yang
EXISTING PRODUCT NEW PRODUCT kuat. Oleh karena itu daerah samping dan
belakang biasanya sering lebih lemah,
sehingga merupakan daerah sasaran musuh.
Gambar 4.
Penyerang bersikap seolah-olah akan
Ansoffs Matrix menyerang bagian yang kuat, namun
sesungguhnya akan menyerang bagian
samping atau belakang. Itulah yang disebut
serangan menyamping atau melambung.
1. Market Development : Memasarkan produk yang ada
kepada pasar yang baru (existing products sold to new Serangan seperti itu merupakan tindakan
market) pemasaran yang cemerlang, terutama bagi
penantang pasar yang kurang memiliki
2. Diversification : Memasarkan produk baru di pasar yang sumber daya sebesar yang dimiliki lawan.
baru (new products sold in new markets)
Serangan menyamping ini mempunyai
3. Market Penetration : Meningkatkan pemasaran pada kemungkinan berhasil lebih besar daripada
pasar yang ada, penekanan lebih utama pada pasar lama serangan frontal.
(Increase sales to the existing market, penetrate more 3. Serangan Mengepung (Encirclement Attack)
deeply into the existing market)
Strategi ini merupakan kebalikan dari
4. Product development : Mengembangkan produk baru di serangan menyamping. Serangan mengepung
pasar lama (new product developed for existing markets) merupakan usaha menembus daerah
pemasaran lawan. Manuver mengepung ini
dilakukan dengan serangan besar-besaran
terhadap berbagai front, sehingga lawan
8

harus menjaga bagian depan, samping, dan motivasi dan produktifitas SDM belum
belakang secara bersamaan. Perusahaan optimal
penantang dapat memasarkan semua produk
seperti yang ditawarkan pesaing dan melebihi 2. Melakukan analisis eksternal :
apa yang dimiliki pesaing.
4. Serangan Lintas (Bypass Attack) a) Peluang eksternal : banyaknya regulasi
Serangan jenis ini adalah strategi yang mendukung pengembangan
menyerang yang paling tidak langsung, serta pelayanan kesehatan di Puskesmas
menghindari setiap gerakan yang mengarah Soreang, peluang yang besar untuk
ke daerah pemasaran pesaing. Serangan ini melakukan MOU dengan pihak ke 3
dilakukan dengan cara melintasi lawan dan (industry formal non formal,
menyerang pasar yang lebih lemah untuk laboratorium klinik, dunia pendidikan,
memperluas basis sumber daya. dan sebagainya) , dukungan dan
5. Serangan Gerilya (Guerrilla Attack) komitmen Pemerintah daerah dalam
Pada umumnya serangan gerilya pelaksanaan BLUD, Renstra dinas
dilakukan oleh perusahaan yang lebih kecil kesehatan, Jumlah kunjungan luar
melawan perusahaan besar. Serangan ini wilayah yang tinggi.
dilancarkan dengan serangan kecil dan
terputus-putus pada berbagai wilayah lawan. b) Ancaman eksternal : meningkatnya
Prinsip utama strategi gerilya adalah hit-and- tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
run. Tujuannya adalah mengganggu dan kesehatan, banyaknya competitor sarana
mengacau lawan dan akhirnya memperoleh kesehatan dasar, perilaku masyarakat
tempat berpijak yang tepat. terhadap lingkungan yang sehat belum
Perusahaan yang bergerilya akan lebih optimal, Issue pelayanan kesehatan gratis
memilih menyerang pasar yang kecil,
3. Menyusun faktor-faktor strategis puskesmas
terpencil, dan pertahanannya lemah. Dalam
dengan matriks SWOT, untuk
bisnis, serangan gerilya ini mencakup
menggambarkan secara jelas bagaimana
tindakan memotong harga secara selektif,
peluang dan ancaman eksternal yang
mengganggu persediaan, membajak
dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan
eksekutif, kejutan promosi yang intensif, dan
dan kelemahan internal yang ada.
sebagainya.
4. Menentukan Posisi Strategis Puskesmas
III. METODA PERANCANGAN
Perancangan model yang dipakai adalah 5. Menentukan alternatif strategi yang akan
dengan menggunakan analisis SWOT sebagai dipilih berdasarkan matriks SWOT yang
langkah awal untuk identifikasi berbagai factor telah di analisis
secara sistematik dalam merumuskan strategi.
6. Memilih Strategi yang akan di rancang untuk
Langkah-langkah perancangan tersebut pemasaran pelayanan kesehatan di
adalah : Puskesmas Soreang.

1. Melakukan analisis internal : 7. Menyusun program dan kegiatan yang dapat


dilaksanakan di Puskesmas Soreang
a) Kekuatan internal : akses (lokasi
strategis), Jumlah kunjungan yang besar,
adanya jejaring puskesmas (Pustu, Lingkungan Lingkungan
Internal Eksternal
Polindes, Poskesdes, Balai Pengobatan 1. Manajemen 1. Lingkungan
Pembantu), telah menjadi BLUD penuh, Fungsional Industri
- Manajemen 2. Lingkungan
merupakan Pusat pelayanan kesehatan Pemasaran Makro
- Manajemen - Lingkungan
milik pemerintah tingkat kecamatan Keuangan Ekonomi
(Brand name) - Manajemen - Lingkungan
Operasi Teknologi
- Manajemen SDM - Lingkungan
b) Kelemahan internal : Pengembangan - Penelitian dan
Pengembangan
Politik
- Lingkungan
teknologi dan pemanfaatan alat - Sistem Informasi Hukum
Manajemen - Lingkungan
kesehatan belum maksimal, tugas pokok 2. Budaya Demografi
puskesmas adalah UKM, Jumlah dan Perusahaan - Lingkungan
Budaya
kompetensi SDM masih kurang,
9

secara terus menerus dan berkesinambungan baik


dari aspek kualitas maupun kuantitas dalam
ANALISIS ANALISIS
rangka meningkatkan derajat kesehatan
INTERNAL EKSTERNAL masyarakat. Reformasi birokrasi Pemerintah
Daerah Kabupaten Bandung telah melaksanakan
penatakelolaan Pemerintah yang lebih baik
MATRIKS SWOT
melalui peningkatan kinerja aparatur, penuh
dedikasi, integritas, the right man the right place,
pemenuhan formasi pegawai secara bertahap,
POSISI STRATEGIS
akuntabel, transparan sehingga program
kesehatan di unit kerja dapat terselenggara efektif
ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN
dan efisien.
STRATEGI PEMASARAN UPTD Pelayanan Kesehatan Kecamatan
Soreang saat ini telah memberikan pelayanan
PROGRAM DAN KEGIATAN PEMASARAN kesehatan pada masyarakat dengan rasio 1 :
124.385 bila dibandingkan dengan rasio
pelayanan Puskesmas tingkat Kabupaten
Gambar 5 berdasarkan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Model perancangan penelitian
Bandung tahun 2010-2015 menyebutkan 1 : 7067
maka pangsa pasar di wilayah kerja UPTD
LANGKAH PENELITIAN Pelayanan Kesehatan Kecamatan Soreang
menunjukkan respon yang baik dari masyarakat
di wilayah Kecamatan Soreang maupun
PENGUMPULAN DOKUMEN
RANCANGAN masyarakat yang ada di luar wilayah.
PERSIAPAN DATA ANALISIS DATA
PEMASARAN Keberadaan geografi Kecamatan Soreang
sangat menguntungkan untuk meningkatkan
studi MATRIKS ANALISIS cakupan pelayanan kesehatan perorangan karena
kepustakaan
mempelajari
METODE: IFE & EFE SWOT merupakan ibukota kabupaten dan pusat
WAWANCARA
dokumen
KUESIONER pemerintahan kabupaten. Lokasi UPTD Yankes
perencanaan
yang ada di POSISISI Kecamatan Soreang cukup strategis karena
Puskesmas,
mempelajari
SUMBER DATA : STRATEGIS merupakan jalur lintasan transportasi dengan
Primer
regulasi dan
aturan yang ada Sekunder
akses kendaraan umum yang cukup banyak.
PENYUSUNAN
ALTERNATIF STRATEGI
Berdasarkan gambaran tersebut di atas UPTD
JENIS DATA
Time Series PEMASARAN Pelayanan Kesehatan Kecamatan Soreang dapat
Cross Section meningkatkan pendapatan tidak hanya dari
PENYUSUNAN pelayanan konvensional tetapi juga dapat
STRATEGI
berpeluang untuk memperoleh pendapatan dari
reveniew product yang dapat dikembangkan.
PROGRAM DAN
KEGIATAN
Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal
Data-data Faktor Eksternal untuk
menentukan peluang dan ancaman :
PROPOSAL PENELITIAN PROSES/TAHAPAN PENELITIAN LAPORAN AKHIR / TESIS 1. Kondisi Ekonomi Makro (pertumbuhan
ekonomi, tingkat suku bunga bank, nilai tukar,
peraturan perpajakan)

2. Kondisi Sosial ekonomi masyarakat


Gambar 6. berpenghasilan rendah (Pekerjaan, penghasilan,
kebiasaan/budaya, jumlah anggota keluarga,
Langkah Penelitian pendidikan

Sasaran penduduk yang rentan Kesehatan


IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN di wilayah Kerja Puskesmas Soreang seperti
pada Tabel di atas adalah bayi sebanyak 1.640
Gambaran Bisnis orang atau 2,19 % dari jumlah penduduk, Balita
Program kesehatan merupakan urusan wajib 8.190 orang ( 10.95 %), Ibu Hamil 1.720 (
Pemerintah Daerah yang telah dilaksanakan
10

2.30%), Ibu Nifas 1.384 ( 1,85 %) dan Lansia Data-data Faktor Internal untuk menentukan
287 (0,38 %), Penduduk miskin 10164 (13,6%) kekuatan dan kelemahan
1. Akses Kunjungan (mudah dijangkau, dilalui
3. Peta Persaingan pelayanan Kesehatan kendaraan umum,)

UPTD Yankes Kecamatan Soreang 2. Besarnya kunjungan


Kabupaten Bandung merupakan UPTD Yankes
Kecamatan yang memiliki tingkat kunjungan 3. (Poli Umum, Poli Gigi, Laboratorium)
Pasien yang tertinggi dibandingkan dengan 5
UPTD Yankes Kecamatan besar lainnya yang ada 4. Total Jaringan UPTD
di wilayah Kabupaten Bandung. Peta Penyedia
Jasa Pelayanan kesehatan terlihat seperti pada 5. Pengembangan Teknologi
tabel berikut :
Tabel 1. 6. Jumlah dan spesifikasi SDM
Perbandingan Jumlah Kunjungan Pasien Puskesmas
Soreang dengan Puskesmas Sekitar 7. Motivasi dan produktifitas SDM
Sumber : RSB UPTD Yankes Soreang
Jumlah
Peta potensi pasar kesehatan yang saat ini Jumlah Kunjungan
Nama Puskesmas
masih terbuka dan berpeluang untuk ditangkap No Klinik
sebagai isu pengembangan dan penambahan 1. UPTD Yankes Kec. 6 61.836
kapasitas maupun pemanfaatan sarana dan Soreang
prasarana kesehatan yang dapat dinilai dengan 2. UPTD Yankes Kec. 5 24.264
Kopo
menghitung pola pencarian pengobatan ke 3. UPTD Yankes Kec. 9 35.041
fasilitas kesehatan. Margahayu
Selain dengan kompetitor yang setara, di 4. UPTD Yankes Kec. 5 50.325
wilayah kerja Puskesmas Soreang terdapat pula Dayeh Kolot
5. UPTD Yankes Kec. 5 55.983
sarana pelayanan kesehatan swasta yang dapat Kutawaringin
menjadi pesaing Dengan demikian dapat dilihat 8. Sumber daya fasilitas Fisik
persaingan yang cukup ketat dalam pelayanan
kesehatan.
Data jumlah sarana pelayanan kesehatan
swasta di wilayah kerja Puskesmas Soreang tahun Dari hasil kuesioner dan wawancara
2015 adalah sebagai berikut: mendalam dibuat analisis Faktor Eksternal dan
analisis Faktor Internal. Dari 7 responden unsur
Tabel 2. pimpinan puskesmas diperoleh hasil sebagai
Sarana Pelayanan Kesehatan Milik Swasta di berikut :
Wilayah Puskesmas Soreang
No Jenis Sarana Jumlah Keterangan

1 Rumah Sakit 1 Berizin


2. Balai 3 Berizin
Pengobatan
3. Rumah Bersalin 3 Berizin
4. Apotek 6 Berizin Tabel 3
5. Praktek Dokter 21 Berizin
6. Praktek Bidan 38 Berizin
Identitas Responden
JUMLAH 72

4. Peraturan perundangan yang mendukung


No 1 2 3 4 5 6 7
operasional UPTD Yankes Kecamatan responden

5. Renstra Dinkes 2008-2013 ttg pembentukan Jenis P P P L P P P


PPK-BLUD UPTD Yankes Kecamatan Kelamin

6. Pelayanan BPJS dan Pelayanan kesehatan gratis Usia


41-60 th

41-60 th

41-60 th

41-60 th

41-60 th

41-60 th

20-40 th

7. APBD untuk kesehatan


11

Pendidikan -4

SMA

SMA
D3

D3
S1

S1

S1
+29
5 18 4
-4
Jabatan

bendahara
Bendahar

Bendahar
Ka PKM

Bendahar
Lainnya

Ka TU
0

a
6 18 -3
-25

a
+5
7 14 -3
Tabel 4. -24

JML 100
Rekapitulasi Hasil kuesioner Faktor Internal
Dari rekapitulasi hasil kuesioner dibuat
matriks EFE dan matriks IFE untuk menganalisis
FAKTOR RATA faktor internal dan faktor eksternal, sebagai
RATING
BOBOT
(responden) berikut :
INTERNAL RATA

28
1 20 4 Tabel 6.
-3
Analisis Faktor Eksternal (EFE Matrix)
+26
2 12 4

Peluang/
Ancama
n (P/A)
Rating
Bobot

(BxR)
Skor
0

(%)
No

Faktor Eksternal
+7
3 12 -1
-17 1 Kondisi ekonomi 12 -2 -0,24 A
Mikro
+23 (Pertumbuhan
4 14 3 industri pelayanan
-5 kesehatan) dan
Kondisi Ekonomi
+16 Makro
5 12 1 (pertumbuhan
-13 ekonomi, tingkat
suku bunga bank,
+13 nilai tukar,
6 12 -1 peraturan
-18
perpajakan)
2 Kondisi Sosial 18 3 0,54 P
7 18 +28 4
ekonomi
masyarakat
berpenghasilan
rendah (Pekerjaan,
Tabel 5. penghasilan,
kebiasaan/budaya,
Rekapitulasi Hasil kuesioner Faktor jumlah anggota
keluarga,
Eksternal pendidikan)
3 Peta Persaingan 10 1 0,1 P
FAKTOR pelayanan
BOBOT RATING
EKSTERNAL Kesehatan
RATA-RATA
4 Banyak peraturan 10 3 0,3 P
+7 perundangan yang
1 12 -2 mendukung
-19 operasional UPTD
Yankes
+24 Kecamatan
2 18 3 5 Renstra Dinkes 18 4 0,72 P
-3 2008-2013 ttg
pembentukan
+18 PPK-BLUD
3 10 1 UPTD
-8
6 Pelayanan BPJS 18 -3 -0,54 A
dan Pelayanan
4 10 +28 3
kesehatan gratis
7 Terbatasnya 14 -3 -0,42 A
12

Peluang/
Ancama
n (P/A)
Rating
Bobot

(BxR)
Skor
Puskesmas Soreang berdasarkan diagram

(%)
No

Faktor Eksternal
analisis SWOT terletak pada Kuadran I, dimana
Puskesmas Soreang berada pada posisi strategi :
APBD untuk
kesehatan 1. Merupakan posisi yang sangat menguntungkan
100% 2. Perusahan mempunyai peluang dan kekuatan
Rata-rata skor 0,46 sehingga ia dapat memanfaatkan peluang yang
ada secara maksimal.
Tabel 6. 3. Seyogyanya menerapkan strategi yang
Analisis Faktor Internal (IFE Matrix) mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif.
N Faktor-faktor Berdasarkan posisi strategis Puskesmas
Skor (BxR)

kelemahan
Bobot (%)

Kekuatan/
o Internal Soreang yang terdapat di kuadran I, dapat dipilih
Rating
(1-5)

beberapa alternatif strategi dengan menggunakan


kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
Alternatif strategi yang mungkin dapat
1 Akses Kunjungan 20 4 0,8 Keku
(mudah dijangkau, atan dilakukan di Puskesmas Soreang berdasarkan
dilalui kendaraan matrix ansof adalah Market Development, yaitu
umum,) Memasarkan produk yang ada kepada pasar yang
2 Besarnya 12 4 0,48 Keku baru (existing products sold to new market) serta
kunjungan (Poli atan
Umum, Poli Gigi,
Product development yaitu Mengembangkan
Laboratorium) produk baru di pasar lama (new product
3 Total Jaringan 12 -1 -0,12 Kele developed for existing markets).
UPTD maha
n alternatif strategi tersebut kemudian
4 Pengembangan 14 3 0,42 Keku
Teknologi atan
dikembangkan kuesioner yang akan dinilai oleh
5 Jumlah dan 12 1 0,12 Keku para responden. Penentuan responden didasarkan
spesifikasi SDM atan pada keterlibatan dan pengetahuan responden
6 12 -1 -0,12 Kele mengenai strategi pemasaran yang akan
Motivasi dan maha dijalankan. Oleh karena itu, responden dalam
produktifitas SDM n
7 Sumber daya 18 4 0,72 Keku
Delphi ini adalah para unsur pimpinan
Fasilitas Fisik atan puskesmas.
100%
Rata-rata skor 2,3 Hasil kuesioner kemudian dianalisis
menggunakan statisitik deskriptif, kemudian
Setelah dibuat EFE dan IFE matrix, disajikan dalam bentuk table yang menunjukkan
selanjutnya dilakukan pemetaan posisi strategi pilihan strategi dari yang paling tinggi sampai
dari Puskesmas Soreang. Pemetaan tersebut paling rendah.
dibuat dengan cara menempatkan rata-rata skor
EFE dan IFE pada sumbu X dan Y yang
membentuk 4 kuadran (Analisis SWOT), sebagai
berikut:

Tabel 7.
Hasil Kuesioner
BERBAGAI PELUANG
Nilai

KUADRAN PK1 PK2 PK3 PK4


KELEMAHAN 0,46 I
KEKUATAN
INTERNAL 2,3
INTERNAL Menambah Layanan Medis dan dan mengembangkan Layanan Lainnya:

Mengadakan pelayanan medik 4 5 4 5


spesialistik
BERBAGAI ANCAMAN
Mengembangkan layanan, antara lain 5 6 5 5
mengembangkan pelayanan kesehatan
Gbr.7. ibu dan anak dengan
menyelenggarakan :
DIAGRAM ANALISIS SWOT - senam hamil,
- spa bayi,
- imunisasi bayi dan booster pada
anak
13

Mengembangkan layanan unggulan, 6 6 5 5 a b c a b c d e


antara lain
- klinik tumbuh
kembang balita, 1. 4 5 6 4 5 4 2 5
- Klinik santun
Lansia.
Meningkatkan Manajemen : 2. 5 6 6 4 6 3 2 4
Membangun tata kelola pelayanan yang 4 4 4 3 3. 4 5 5 4 4 3 3 5
terdiri dari : 4. 5 5 5 3 4 4 4 5
- pembuatan maklumat pelayanan, Rata- 4.5 5.25 5.5 3.75 4.75 3.5 2.75 4.75
- alur pelayanan, rata
- standar operasional prosedur, dan skor
- survey kepuasan pelanggan. RAN 5 2 1 6 3 7 8 4
KING

Meningkatkan tatakelola barang/aset 5 6 4


yang terdiri dari:
- rencana pengadaan barang/aset,
proses pengadaan barang/aset yang
Dari hasil tabel penentuan alternatif strategi
dilaksanakan sesuai peraturan yang yang akan dipilih adalah alternatif yang memiliki
berlaku serta pencatatan dan
pelaporan barang/aset. nilai rata-rata yang tinggi yaitu :
- Pelatihan Pengelola Barang dan Jasa

1. Mengembangkan layanan unggulan dari yang


telah ada, antara lain
Membentuk informasi keuangan (billing 4 3 3 4 a) klinik tumbuh kembang balita,
system).
- sistem pembayaran satu pintu b) Klinik santun Lansia
- menggunakan metode komputerisasi
SIMPUS sehingga proses 2. Mengembangkan layanan, antara lain
penginputan data, proses
pengambilan data serta proses
mengembangkan pelayanan kesehatan ibu dan
updating data dapat dilaksanakan anak dengan menyelenggarakan :
dengan cepat, mudah dan akurat.
a) senam hamil,
b) spa bayi,
pengambilan keputusan(desicion 2 2 3 4 c) imunisasi bayi dan booster pada anak
Support System) dilaksanakan dengan :

- membentukUnit Pengaduan 3. Meningkatkan tatakelola barang/aset yang


Masyarakat.Dengan demikian
masyarakat dapat segera terdiri dari:
memperoleh penyelesaian atas
keluhan pelayanan yang dihadapi. a) rencana pengadaan barang/aset, proses
pengadaan barang/aset yang dilaksanakan
sesuai peraturan yang berlaku serta
a. M 5 4 5 5
eningkatkan mutu berbasis pencatatan dan pelaporan barang/aset.
Sertifikasi Akreditasi
b) Pelatihan Pengelola Barang dan Jasa

4. Meningkatkan mutu berbasis Sertifikasi


Untuk memilih strategi yang paling Akreditasi
tepat, digunakan metode Delphi (Dalkey dan
Helmer, 1950). Metode ini akan menghasilkan
satu atau lebih pilihan yang paling baik menurut V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
para penilai (responden Delphi).
Kesimpulan

1. Puskesmas Soreang berdasarkan diagram


analisis SWOT terletak pada Kuadran I
2. Alternatif strategi yang mungkin dapat
dilakukan di Puskesmas Soreang berdasarkan
matrix ansof adalah Market Development,
yaitu Memasarkan produk yang ada kepada
pasar yang baru (existing products sold to
Tabel 8.
new market) serta Product development
Tabel Analisis Delphi dalam Penentuan Strategi yaitu Mengembangkan produk baru di pasar
yang akan dipilih lama (new product developed for existing
markets)
Alternatif Strategi 3. Program yang akan dilaksanakan dari
Respo
Core business Support bussiness
alternatif strategi yang telah ditentukan
nden
mengacu pada bauran pemasaran (marketing
mix) yang merupakan kombinasi variabel
atau kegiatan inti dari sistem pemasaran.
14

Dengan demikian puskesmas tidak hanya


sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang
terbaik saja, akan tetapi dapat
mengkoordinasikan berbagai variabel
marketing mix tersebut, untuk melaksanakan
program pemasaran secara efektif.

Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, penulis
bermaksud untuk memberikan saran sebagai
pertimbangan bagi pihak pimpinan Puskesmas
Soreang Kabupaten Bandung yaitu sebagai
berikut :
a) Manajemen dan pelaksana pelayanan
Puskesmas Soreang agar dapat meningkatkan
komitmen dalam melaksanakan program
marketing yang telah dirancang.
b) Melengkapi sarana prasarana yang diperlukan
untuk melaksanakan layanan yang akan
dikembangkan
c) Mengadakan pelatihan service excellent agar
terlaksana pelayanan prima di seluruh layanan
khususnya layanan yang akan dikembangkan.
d) Mengadakan pelatihan Barang dan Jasa agar
tatakelola manajemen aset, barang dan jasa
dapat lebih baik sehingga pemenuhan sarana
dan prasarana kesehatan dapat terselenggara
dengan lancar.
e) Melakukan penataan lingkungan fisik
puskesmas, termasuk tata graha, sehingga
meningkatkan kenyamanan pasien.

VI. DAFTAR PUSTAKA


Azwar. A., (2009). PengantarAdministrasi Kesehatan, Edisi
Ketiga. Bina Rupa Aksara.
Basu Swastha D.H. MBA, Manajemen pemasaran Modern,
Liberty, Yogyakarta, 1990
Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, Edisi
kedelapan, 2001.
Http : // drsuparyanto, M.Kes, Mutu Pelayanan Kesehatan
Http://wildanshauqi.blogspot.co.id/2013, Teknik Analisis
Delphi
Iwanbhs.blogspot.co.id, Matrix Ansoff, Juli 2011
Kotler., (2010). Manajemen Pemasaran, Gramedia Pustaka
Utama,Jakarta,
Laporan Tahunan Puskesmas Soreang, Bandung, 2015
Michael E. Porter, Strategi Bersaing , Di-Indonesiakan oleh
Agus Maulana, Edisi ketiga, 1994.
Muchtar, A. F., Menyusun Business Plan dan Rencana Aksi,
Yrama Widya, Bandung, 2014
Naisbitt, John, Global Paradox, Avon Books, New York, 1995
Nichonotes.blogspot.com/2015/02/Pengertian Manajemen
Nurbaity Lubis, Arlina; Strategi Pemasaran Dalam
Persaingan Bisnis, Program Studi Ilmu Manajemen,
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara , 2004

Anda mungkin juga menyukai