A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Nama : Tn. S
b. Alamat : Sragen
c. Umur : 54 tahun
d. Pendidikan : SLTP
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas dan cemas dengan keadaannya yang tak
kunjung mendapatkan jadwal Hemosialisa.
b. Riwayat penyakit sekarang
Sejak di rawat di Ruang Melati Timur pada tanggal 09 Oktober dengan
keluhan sesak nafas dan anemia. Pada tanggal 02 November 2017
pasien masih menunggu jadwal Hemodialisa dan perbaikan keadaan
umum. Pasien mendapatkan terapi :
1) OBH syrup 3 x 1 sendok
2) Kidmin 1 flash/ hari
3) Injeksi furosemid 2 amp/ 8 jam
4) Injeksi Cefriaxone 1 gram/ 24 jam
5) Injeksi ranitidine 1 amp/12 jam
1
- Irama nafas irregular
- Frekuensi nafas 40 x /menit
- Pasien tampak lemah dan pucat
- Terpasang oksigen 5 lpm bi nasal
ACTION
Respiratory monitoring
- Monitor tingkat, irama kedalaman dan
usaha nafas.
- Catat pergerakan dada,kesimetrisan.
- monitor kebisingan respirasi.
- Palpasi ekpansi dada.
- Auskultasi suara nafas.
- Membuka jalan napas.
- Memberi terapi oksigen
-Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi.
-Monitor pernapasan lewat hidung.
RESPONSE
S : Pasien mengatakan sesak nafas
berkurang
O:
- Pasien tampak lebih tenang
- Nafas irregular
- Frekuensi nafas berkurang
32x/menit
- Oksigen terpasang 8 lpm dengan
NRM ( Non Rebreathing Masker)
2
- Pasien tampak lemah dan pucat
Action :
Anxiety reduction
-Gunakan pendekatan yang
menyenangkan pasien
-Jelaskan semua prosedur dan apa yang
dirasakan selama prosedur tindakan.
- Pahami perspektif pasien terhadap
situasi stress keamanan dan
mengurangi rasa takut
-Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
-Instruksikan pasien menggunakan
tehnik relaksasi
-Berikan obat untuk mengurangi
kecemasan
RESPONSE
S: Pasien mengatakan cemasnya sedikit
berkurang setelah mendapatkan
informasi akan dijadwalkan HD pada
hari senin tgl 06 November 2017
O:
- Pasien tampak lebih tenang
- Pasien tampak lebih rilek
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan kasus pada Tn. S didapatkan dua (2) diagnose yang muncul yaitu
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hyperventilasi dan Cemas
berhubungan dengan perubahan status kesehatan. Sedangkan berdasrakan teori
tentang gangguan pemenuhan kebutuhan oksieganasi maka didapat ada 2 digonas
yang tidak muncul yaitu Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
terganggunya difusi pertukaran O2 dan CO2 di alveoli dan Bersihan Jalan Nafas
tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas pengeluaran mucus yang
banyak. Hal ini disebabkan pada Tn. S tidak didapatkan data-data yang
mendukung pada kedua diagnose tersebut.
3
4