Laporan Praktikum Laboraturium Lingkungan 1 Metode Sampling PDF
Laporan Praktikum Laboraturium Lingkungan 1 Metode Sampling PDF
LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM LINGKUNGAN
PERCOBAAN 1
METODE SAMPLING, TEMPERATUR, TRANSPARANSI
(KECERAHAN), KONDUKTIVITAS (DAYA HANTAR LISTRIK), DAN
pH
2009
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
LAPORAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN I
METODE SAMPLING, TEMPERATUR, TRANSPARANSI
(KECERAHAN), KONDUKTIVITAS (DAYA HANTAR LISTRIK), DAN
pH
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Metode Sampling
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendapatkan data
kualitas air yang akurat dan valid.
2. Temperatur
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui perubahan
reaksi biokimia didalam kehidupan biota air.
3. Transparansi (kecerahan)
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menyatakan
kemampuan sinar matahari menembus kedalaman air, yang mana
kecerahan sangat dipengaruhi oleh warna dan kekeruhan air.
4. Konduktivitas (daya hantar listrik)
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui banyaknya
ion-ion yang terlarut dalam air atau banyak mineral yang terlarut.
5. pH
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menyatakan suatu
keasaman air atau untuk menyatakan banyaknya ion H+ didalam air.
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
assurance system). Dalam proses sampling, indikator kualitas atau disebut sebagai
atribut, harus ditetapkan dan menggambarkan karakteristik batch yang
dimaksud. Kontaminasi merupakan hal yang harus diperhatikan. Penanganan
khusus perlu diterapkan untuk jenis bahan yang akan disampling, terutama ynga
berisiko terhadap kemungkinan kontaminasi (Wibowo, 2008).
Air permukaan merupakan air yang terdiri atas air sungai, air danau, air
waduk, air saluran, mata air, air rawa dan air gua. Pada lapisan atas danau atau
waduk suhunya relatif sama untuk lapisan danau atau waduk mengalami
penurunan suhu yang cukup besar (lebih dari1C/m) lapisan bawah danau atau
waduk yang mempunyai suhu relatif sama dan lebih dingin dari lapisan di
atasnya, biasanya lapisan ini mengandung kadar oksigen yang rendah dan relatif
stabil sifat-sifat pada air permukaan yang ditunjukkan dengan besaran, nilai atau
kadar bahan pencemar atau komponen lain yang terkandung di dalam air.
Kebutuhan oksigen kimiawi bagi proses deoksigenasi dalam suatu perairan atau
air limbah yang man pada saat campuran contoh air yang diambil dari titik-titik
yang berbeda kedalamannya pada waktu yang sama, dengan volume yang sama
contoh air tersebut dikumpulkan dalam satu wadah,dihomogenkan dan dibagi
menjadi dua atau lebih sub contoh air dan diperlakukan seperti contoh uji,
selanjutnya dikirim ke beberapa laboratorium yang berbeda. Setiap tempat
pengambilan contoh air mewakili setiap kualitas air. Alat yang digunakan dalam
pengambil contoh air yang sederhana dapat berupa ember plastik yang dilengkapi
dengan tali, gayung plastik yang bertangkai panjang Sedangkan Alat yang
digunakan dalam pengambil contoh air untuk kedalaman tertentu atau point
sampler pengmbilan contoh air pada kedalaman yang telah ditentukan pada
sungai yang relatif dalam, danau atau waduk. Ada dua tipe point sampler yaitu
tipe vertikal dan horizontal (SNI 6989,57-2008 ).
Suhu air sungai dipengaruhi oleh variasi musim, iklim, elevasi dan
vegetasi di sepanjang aliran sungai dan masukan air tanah. suhu air sungai di
daerah tropik setiap tahun rata-rata konstan. Fluktuasi suhu air sungai kecil lebih
tinggi dibandingkan sungai besar. Suhu air sungai kecil pada siang hari lebih
tinggi 15 C dibandingkan malam hari 5 C. Hal inidipengaruhi absorbsi sinar
matahari, kecepatan arus, kedalaman air dan kemiringan tempat Perubahan suhu
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
Salah satu pengukuran yang sangat penting dalam berbagai cairan proses
(industri, farmasi, manufaktur, produksi makanan dan sebagainya) adalah pH,
yaitu pengukuran ion hidrogen dalam suatu larutan. Larutan dengan harga pH
rendah dinamakan asam sedangkan yang harga pH-nya tinggi dinamakan
basa. Skala pH terentang dari 0 (asam kuat) sampai 14 (basa kuat) dengan 7
adalah harga tengah mewakili air murni (netral) pH larutan dapat diukur dengan
beberapa cara. Secara kualitatif pH dapat diperkirakan dengan kertas Lakmus
(Litmus) atau suatu indikator (kertas indikator pH). Seraca kuantitatif pengukuran
pH dapat digunakan elektroda potensiometrik. Elektroda ini memonitor perubahan
voltase yang disebabkan oleh perubahan aktifitas ion hidrogen (H+) dalam larutan.
Elektroda pH yang paling modern terdiri dari kombinasi tunggal elektroda
referensi (reference electrode) dan elektroda sensor (sensing electrode) yang lebih
mudah dan lebih murah daripada elektroda tepisah (Rahayu, 2009).
Kecerahan air tambak sangat bergantung kepada banyak sedikitnya
partikel (anorganik) tersuspensi atau kekeruhan dan kepadatan fitoplankton.
Kecerahan menggambarkan transparansi perairan, dapat diukur dengan alat secchi
disk. Nilai kecerahan (yang satuannya meter) sangat dipengaruhi oleh keadaan
cuaca, waktu pengukuran. serta ketelitian orang yang melakukan pengukuran.
Pengukuran kecerahan sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah. Warna air di
dalam tambak mempengaruhi kecerahan, warna air ini diakibatkan oleh adanya
plankton di air tambak. Zat bewarna yang terlarut pun dapat mempengaruhi
kecerahan (Raswin, 2003).
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
B. BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan meliputi
1. Air gambut
2. Air sumur
3. Air limbah tahu
2. Temperatur
A. ALAT
Alat-alat yang digunakan meliputi
1. Thermometer Gelas
2. Thermometer Elektronik
3. Do Meter
4. Condutivitty Meter
5. Botol / wadah contoh air
6. Label untuk contoh air
7. Tissue
B. BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan meliputi
1. Air gambut
2. Air sumur
3. Air limbah tahu
4. Alkohol / merkuri
3. Transparansi (kecerahan)
A. ALAT
Alat-alat yang digunakan meliputi
1. Piringan secchi (secchi dish)
2. Tali pengikat
B. BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan meliputi Badan air seperti
Laut,danau,Sungai dan Waduk.
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
2. Temperatur
a. Menggunakan termometer gelas untuk pengukuran, dengan
mencelupkan termometer kedalam air (contoh air)
b. Membiarkan beberapa saat (kira-kira 1 menit) sampai
cairan dalam termometer tidak bergerak lagi (stabil)
c. Membaca dan mencatat temperature yang diperoleh dengan
ketelitian 0,1C
d. Mencuci atau membilas termometer dengan contoh
air,apabila pengukuran temperature untuk contoh air yang sedikit.
e. Mencelupkan termometer kedalam wadah yang berisi
contoh air.
f. Membiarkan kira-kira 1 menit, sampai cairan dalam
termometer stabil.
g. Membaca dan mencatat temperatur yang diperoleh dengan
ketelitian 0,1C.
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
3. Transparansi (kecerahan)
a. Menurunkan alat secchi dish kedalam badan air, sampai
warna piringan tidak terlihat lagi.
b. Mengukur berapa meter kedalaman air dimana piringan
secchi tidak terlihat dalam air.
c. Menarik tali pelan-pelan sampai piringan secchi terlihat.
d. Mencatat berapa kedalamannya pada saat piringan secchi
mulai tampak.
e. Pengukuran tadi hasilnya adalah rata-rata dari dua
pengukuran tersebut.
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
5. PH (derajat keasaman)
Menggunakan PH meter (kalibrasi PH meter)
a. Mencuci eloktroda dengan aquadest dan keringkan dengan
kertas pengisap atau tissue.
b. Mencelupkan kedalam larutan buffer PH 4, nyalakan PH
meter dan atur,pengatur suhu dengan larutan buffer.
c. Memutar pengatur PH sehingga pembacaan menunjukkan
nilai PH yang sesuai dengan larutan buffer.
d. Melanjutkan kalibrasi dengan larutan buffer PH 7, jika hasil
pembacaan tidak menunjukkan angka PH 7,0 maka mengatur
tombol slope sampai mencapai angka tersebut.
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
2. Temperatur
No. Jenis Sampel Temperatur
1. Air gambut 27oC
2. Air sumur 28oC
3. Limbah tahu 27oC
3. Transparansi (Kecerahan)
No. Jenis Sampel Keterangan
1. Air gambut - warna kuning kecoklatan dan
agak bening
- agak berbau
2. Air sumur - warna bening
- tidak berbau
3. Limbah tahu - warna kuning keruh
- berbau
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
5. pH
No. Jenis Sampel Temperatur pH
1. Air gambut 25oC 7,14
2. Air sumur 25oC 6,97
3. Limbah tahu 25oC 5,79
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
1. pH Meter
B. PEMBAHASAN
Pengambilan contoh air ( water sampling ) merupakan salah satu
bagian yang tak terpisahkan dari system pengukuran kualitas air, yaitu
untuk mendapatkan data kualitas air yang akurat dan valid (refresentatif).
Pemilihan lokasi pengambilan contoh air merupakan salah satu langkah
penting dalam prosedur pengmbilan contoh air, lokasi pengambilan contoh
dipilih agar supaya contoh air yang diambil benar-benar mewakili badan
air tersebut.
Pengambilan contoh air pada badan air yang memiliki kedalaman
tertentu sering dilakukan dengan bantuan alat yang sering disebut water
sampler, pada percobaan ini digunakan vertical water sampler untuk
membantu dalam pengambilan contoh air. Cara kerja dari alat ini cukup
seederhana, yakni buka katup penutup dengan mendorong stik yang ada
dibagian atas alat, dengan bantuan tali pengikat masukan alat ke dalam
badan air hingga kedalaman tertentu, tarik tali dengan kencang agar katup
penutup tertutup dan tarik alat hingga kepermukaan lalu pindahkan air
sampel ke dalam botol penyimpanan. Dengan alat itu kita dapat
mengetahui suhu air dengan meliat thermometer yang terdapat pada alat.
Pengambilan sampel pada suatu badan air minimal dilakukan pada 3 titik
agar hasil yang didapatkan akurat (refresentatif).
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di laboratorium didapatkan suhu
dari air gambut 27oC, air sumur 28oC, dan air limbah tahu 27oC, yang
mana suhu tersebut sama dengan suhu ruangan, hal ini dikarenakan adanya
rentang waktu yang cukup lama antara pengambilan sampel dengan
pengamatan, sehingga suhunya tidak sama lagi dengan suhu yang di
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
VI. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan:
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
1. Untuk mendapatkan data kualitas air yang akurat dan valid harus
sampel yang refresentatif.
2. Pengukuran suhu yang baik untuk mendapatkan hasil yang akurat
harus dilakukan pengukuran dilapangan karena temperature air dapat
berubah menyesuaikan kondisi disekitarnya.
3. Pengukuran transparansi dengan piringan secchi harus dilakukan
langsung pada badan air.
4. Air gambut mengandung lebih banyak ion-ion yang terlarut dari pada
air sumur dan air limbah tahu.
5. Air limbah tahu lebih banyak mengandung ion H+ dari pada air gambut
dan air sumur.
DAFTAR PUSTAKA
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
Sari , S. G. 2007. Kualitas Air Sungai Maron Dengan Perlakuan Keramba Ikan Di
Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.
http://bioscientiae.unlam.ac.id/v4n1/v4n1_sari.pdf
Diakses tanggal 12 Oktober 2009.
SNI.6989-57.2008. Air Dan Air Limbah- Bagian 57: Metode Pengambilan Contoh
Air Permukaan.
http//www.pil.or.id/Artikel/Air Limbah/SNI_6989.57-2008.pdf
Diakses tanggal 12 Oktober 2009.
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat