Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Filipina termasuk salah satu negara yang berada di kawasan Asia Tenggara
dan merupakan salah satu negara yang pernah dijajah oleh bangsa Eropa. Filipina
menjadi negara paling maju di Benua Asia setelah terjadinya perang dunia II,
namun karena pertumbuhan ekonomi di Filipina yang sangat lemah dan
banyaknya kasus perokonomian yang terjadi pada masa itu menyebabkan Filipina
menjadi negara yang tertinggal dibandingkan dengan negara lainya. Tetapi untuk
saat ini Filipina mampu berkembang dengan pesat dibuktikan dengan
perekonomian yang semakin maju.

Filipina merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang mengikuti


sistem pemerintahan sama seperti Amerika Serikat. Filipina juga menerapkan
sistem pemerintahan demokrasi. Presiden yang memimpin Filipina pertama kali
adalah Manuel Roxas dan saat ini presiden yang memimpin Rodrigo Dutert.

Pergerakan Nasional yang telah terjadi di Filipina tidak terlepas dari


pengaruh akibat penjajahan dari bangsa Eropa. Filipina dijajah oleh Spanyol dan
pernah menjadi perebutan antara Spanyol dan Portugis. Akhirnya bangsa Spanyol
yang berhasil menduduki dan menguasai Filipina pada tahun . Spanyol menguasai
Filipina dengan tujuan mewujudkan konsep kuno Gold (mencari kekayaan), Glory
(kejayaan), dan Gospel (menyebarkan Agama Katholik).Pergerakan Nasionalisme
pertama kali dilakukan oleh negara Filipina dibawah pimpinan Ferdinand Marcos.

Tetapi pada saat ini banyak masyarakat yang tidak tahu tentang sejarah
Asia Tenggara salah satunya perkembangan sejarah di Filipina. Untuk itu, Kami
membuat makalah ini sebagai media pembelajaran agar masyarakat mengetahuai
sejarah perkembangan Asia Tenggara khususnya di Filipina agar dapat lebih
menghargai sejarah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa penyebab Pergerakan Nasional di Filipina?

2. Bagaimana keadaan Filipina pada kepemimpinan Roxas-Marcos?

3. Bagaimana perkembangan Filipina pada saat ini?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui penyebab pergerakan nasional di Filipina.

2. Untuk mengetahui keadaan Filipina pada kepemimpinan Roxas-


Marcos.

3. Untuk mengetahui perkembangan Filipina pada saat ini.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penyebab Pergerakan Nasional di Filipina

Pergerakan Nasional di Filipina merupakan pergerakan nasionalisme yang


tertua di Asia Tenggara. Pergerakan Nasional dibagi menjadi tiga bentuk yaitu,
Nasionalisme yang diperoleh melalui perlawanan, kedua, Nasionalisme yang diperoleh
melalui pemberian, dan ketiga, Nasionalisme yang diperoleh dengan cara melanjutkan
sistem yang diwarisi pemerintahan kolonial. Pergerakan nasionalisme tersebut
disebabkan pada tahun 1571 Filipina tepatnya di Manila jatuh pada tangan
Sepanyol, lalu Spanyol mulai menjajah Filipina sampai pada tahun 1898.
Dalam menjajah Filipina Spanyol memiliki beberapa tujuan yaitu:

1. Menyebarkan Agama Kristen dan katolik (nasrani)


2. Menjalin hubungan dengan Jepang
3. Merebut perdagangan rempah-rempah

Ada beberapa faktor yang menyebabkan lahirnya Pergerakan Nasional di Filipina


salah satunya karena mendapat pendidikan modern tertua di luar Eropa. Ada
faktor intern dan ekstern penyebab pergerakan nasional.

Faktor intern yaitu:

1. Lahirnya beberapa pelajar yang sadar akan pergerakan nasional karena


mereka telah mendapatkan pendidikan di Barat, sehingga mereka berusaha
untuk mengembangkan dan menyadarkan masyarakat.

2. Ada perlakuan yang tidak adil untuk Bangsa Filipina dalam berbagai
bidang, seperti dalam bidang politik, ekonomi, dan dalam bidang sosial.
3. Rakyat Filipina pernah merasakan sistem pemerintahan liberal pada masa
Gubernur Torre pada tahun 1869-1871. Sehingga rakyat Filipina
cenderung bersifat liberal karena merasakan kenyamanan dengan
liberalism yang mendorong rakyat Filipina terbebas dari kolonialisme.

Selanjutnya faktor ekstern yaitu :

1. Adanya pengaruh dari Jepang, dimana Jepang sebagai bagian dari Asia
mampu mengalahkan Bangsa Rusia yang memang sangat kuat,
sehingga hal itu dapat memotivasi nasionalisme masyarakat Filipina.

2. Pembukaan terusan suez pada tahun sehingga mempercepat dan


memperluas arus informasi dari barat ke timur, membawa paham-
paham seperti nasionalisme yang menimbulkan pergerakan rakyat .

3. Revolusi industri II, karena dengan ditemukannya alat transportasi dan


telepon. Kapal api , kereta api memperluas koneksi hubungan dan
komunikasi saat itu, termasuk Filipina.

4. Adanya pengaruh akibat Revolusi negara di Asia seperti Cina dan


Turki muda.

Pada dasarnya gerakan nasionalisme di Filipina dibagi dalam tiga tahap


yaitu : gerakan yang belangsung sampai tahun 1872 , gerakan yang
berlangsung antara 1872 sampai tahun 1896, dan gerakan yang berlangsung
pada tahun 1986-1901. Gerakan-gerakan yang berlangsung pada kurun waktu
sebelum 1872 dimulai dari perlawanan-perlawanan secara local. Perlawanan
di daerah-daerah ini diakibatkan perlakuan tidak adil yang dilakukan oleh
Spanyol kepada berbagai lapisan masyarakat di Filipina, baik itu petani,
pemuka agama dan sebagainya. tahun 1821 terjadi pemberontakan di Novales
sedangkan tahun 1842 terjadi pemberontakan di Tayabas. Pemberontakan ini
sebagai protes dari ketidakadilan yang diterima oleh rakyat Filipina puncak
perjuangan dari periode ini adalah pada tahun 1872 dimana kurang lebih 200
tentara Filipina yang mendapatkan dukungan rakyat melakukan
pemberontakan di Cative. Yang malah menyebabkan terbunuhnya tiga
pendeta penting sehingga kebencian rakyat terhadap Spanyol semakin
mendalam. Sehinggadikarenakan peristiwa ini mulai muncul pergerakan
yang dilakukan oleh kaum terpelajar yang dipimpin oleh Jose Rizal.

Gerakan-gerakan yang dilakukan pada periode 1872-1896. Pada periode


ini semangat untuk membebaskan diri dari Spanyol semakin kuat. Pergerakan
di periode ini dipimpin oleh seorang Jose Rizal. Jose Rizal yang seorang kaum
terpelajar dalam perjuangannya lebih menggunakan pergerakan yang bersifat
persuasive untuk menyadarkan rakyat Filipina melalui tulisan dan sejenisnya.
Hal ini dia lakukan karena menengok pergerakan yang telah berlalu dengan
cara radikal tidak menuai hasil yang diinginkan. Jose Rizal terus
menanamkan pemikiran persamaan hak terhadap rakyat Filipina. Serta
menuntut kebebasan dalam berbicara, berkumpul dan rapat serta
mengemukakan pendapat baik dari lisan ataupun tulisan.

Puncak dari pergerakan periode ini tejadi pada tahun 1896 disaat
pemberontakan secara radikal dilakukan tanpa sepengetahuan Jose Rizal yang
dapat diredam oleh Spanyol. Pergerakan Ini dipimpin oleh Andres Bonifaciio
dengan nama Katipan Ng mga Anak Ng Bayan yang artinya gerakan
persatuan anak rakyat. Akibat dari pergerakan radikal yang menuai kegagalan
itu. Jose Rizal dituduh sebagai dalang utama pemberontakan dan harus
bertanggung jawab atas kerusuhan yang terjadi . Sehingga pada tahun tersebut
Jose Rizal dihukum mati sedangkan Bonifaciio dapat melarikan diri.

Gerakan yang berlangsung pada tahun 1896 sampai tahun 1901.


Pemberontakan pada periode ini dimulai dari pergerakan katipun, karena
pemberontakan katipun menuai kegagalan muncullah tokoh pergerakan yang
baru yaitu Emilio Aguinaldo. Pemberontakkan yang dipimpin oleh Aguenaldo
ini tidak dapat dibendung oleh pihak Spanyol. Sehingga memaksa Spanyol
untuk melakukan perjanjian damai dengan Aguenaldo. Akan tetapi perjanjian
yang telah disepakati dilanggar oleh kedua belah pihak. Terutama pihak
spanyol yang tidak menepati pesyaratan dalam perjanjian sehingga
pemberontakan terus dilakukan oleh Emilio Aguenaldo.

Pada tahun 1898 terjadi bersitegang antara Spanyol dan Amerika yang
dimulai di Cuba dan berlanjut ke Filipina. Amerika bermaksud untuk
mengusir Spanyol dari tanah Filipina. Sehingga pada tahun 1898 Spanyol
menyerah dan membebaskan Filipina dari negara jajahannya. Akan tetapi
bukan berarti Filipina telah merdeka sepenuhnya. Karena setelah mendapatkan
kemerdekaan dari Spanyol akibat kalah dari Amerika kini Filipina dibawah
kekuasaan Amerika. Pada tahun 1899 Aguenaldo mendirikan Republik
Filipina di Monolos. Karena hal tersebut akhirnya Amerika bertindak tegas
terhadap Aguenaldo.yang pada akhirnya pada tahun 1901 Aguenaldo
meletakkan senjata dan menyerah terhadap Amerika.

2.2 Kepemimpinan preseiden Filipina dari pemerintah Raxos sampai


Ferdinand Marcos
1. Manuel Roxas
Manual Roxas lahir di Capiz , 1 Januari 1892 , ia adalah presiden ke 5
di Filipina. Roxas menggantikan Sergio Osmena pada 28 Mei 1946 dan
mengakhiri jabatan kepresidenannya pada tahun 15 April 1948.
Roxas berhasil mendapat dana dari America Serikat setelah merdeka, akan
tetapi ia terpaksa harus mau mengakui pangkalan militer 23 yang telah disewa
untuk 99 tahun lamanya.
2. Elpidio Quirino
Elpidio Quirino lahir di Vigan , Ilocos Sur pada tanggal 16
November 1890 dan ia meninggal di Quezon City , 29
Februari 1956 . Elpidio menggantikan Manuel Roxas untuk memimpin
Filipina 17 April 1948 sampai tahun 30 Desember 1953, sehingga ia adalah
presiden ke 6 di Filipina.
Quirono mengumumkan tujuan utama pemerintahanya, yaitu rekontruksi
ekonomi bangsa dan pengembalian kepercayaan orang-orang di pemerintahan.
Pada agendanya yang pertama Quirini menciptakan presiden comite aksi
sosial (PASCA) untuk mengurangi penderitaan yang dialami oleh keluarga
miskin dan buruh . Quirino juga mendirikan pertanian koperasi keredit
pembiayaan administrasi/ ACCFA yang membantu para petani untuk
emasarkan hasil panen dan melindungi mereka dari para rentenir, dia juga
mendirikan Bank Perkreditan Rakyat Filipina dan memberikamn fasilitas
kredit di daerah pedesaan.
3. Ramon Magsaysay
lahir di Iba , Zambales pada 31 Agustus 1907 dan meninggal
dunia di Gunung Manunggal , Balamban , Cebu , 17
Maret 1957 pada saat ia berusia 49 tahun. Ramon menggantikan Quirino
dari 30 Desember 1953 sampai 17 Maret 1957.
Ramon adalah presiden yang terus aktif memerangi komunisme di kawasan
Asia. Ramon juga membiat bangsa Filipina menjadi anggota South East
Treaty Organization (SEATO) yang telah didirikan di Manila tanggal 8
September 1954.
4. Carlos P Garcia
Carlos lahir di Talibon , Bohol , 4 November 1896 dan ia
meninggal di Bohol , Filipina , 14 Juni 1971 saat menginjak usia ke
74 tahun.
Carlos memimpin Filipina pada 18 Maret 1957 sampai 30 Desember 1961
Carlos terkenal karena kebijakannya yaitu mengutamakan Bangsa Filipina
yang mengutamakan kepentingan rakyat Filipina diatas kepentingan bangsa-
bangsa asing dan partai politik yang berkuasa saat itu. Carlos menegaskan
perlu adanya kebebasan ekonomi lengkap dan menambahkan kalau
pemerintah tidak akan mentolerin dominasi asing dalam bidang perekonomian
nasional.

5. Diosdado Macapagal
Macapagal lahir di Lubao , Pampanga , 28 September 1910
dan Macapagal meninggal di Makati City , Metro Manila , 21
April 1997 saat menginjak usia 86 tahun, ia adalah politikus Filipina.
Macapagal memimpin Filipina pada 30 Desember 1961 sampai tahun 30
Desember 1965. Ia di kenal sebagai orang yang jujur. Macapagal terpilih
menjadi presiden tahun 1961 yang dalam kepemimpinannya memusatkan
perhatian pada upaya membasmi berbagai korupsi yang dilakukan oleh
pemerintah. Namun zaman baru yang dijanjikan olehnya dan yang
karakteristiknya penekanan pernbaikan hidup untuk rakyat miskin,
pemberantasan korupsi, dan segala program dalam bidang sosioekonomi tidak
pernah terwukud. Dia juga menghilangkan kendali atas pasaran voluta asing
dan menurunkan nilai mata uang peso sehingga karena hal tersebut
menyebabkan hilangnya salah satu sumber korupsi utama akan tetapi kegiatan
ekspor sangat dipermudah. Selain hal tersebut dia juga melarang melakukan
penyitaan terhadap tembakau dengan alasan hal tersebut telah melanggar
undang-undang. Kebijakan yang dilakukan oleh Macapagal dalam urusan
luar negeri tidak pernah dapat menetralkan masalah-masalah yang berkaitan
dengan kebijakan dalam negeri. Dan dia juga telah memperburuk hubungan
antara filipina dan Amerika Serikat.

6. Pemerintahan Ferdinand Marcos.


Ferdinand Marcos lahir di Sarrat , Ilocos Norte , 11
September 1917 dan meninggal di Honolulu , Hawaii , Amerika
Serikat , 28 September 1989 , ia
adalah Presiden kesepuluh Filipina .

Ferdinand Marcos adalah anak dari seorang pengacara dan tokoh politik
dari Ilocos Luzon bagian utara. memimpin Filipina mulai pada tahun 1955
saat berhasil memenangkan pemilu . Dalam memerintah Marcos
merencanakan program-program yang baik untuk memajukan Filipina, seperti
mengexport beras Filipina keluar negeri untuk menambah penghasilan devisa
untuk negara.

Pada periode 1965 sampai 1969, program infrastruktur yang dilakukan


oleh Ferdinand Marcos adalah pembangunan jembatan, pembangunan sekolah-
sekolah yang sudah ada sebelumnya, dan pembangunan jalan.untuk mendukung
programnya itu Marcos memobilisasi tenaga kerja dan angkatan bersenjata
Filipina / FIA untuk melengkapi lembaga sipil dalam pembangunan infrastruktur.

Pada periode 1969-1672, Marcos telah melaksanakan propagandanya


dengan mewajibkan setiap sekolah harus memiliki foto presiden dan wakil
presidenya, apabila tidak memiliki maka tidak akan diberi fasilitas umum untuk
menunjang jalanya kegiatan belajar dan mengajar di sekolah tersebut. Akan tetapi
pada akhir periode ini masa pemerintahan Ferdinan Marcos muncul kriminalitas,
krisis ekonomi, dan munculnya gerakan komunis.

Periode tahun 1972 sampai tahun 1981 Marcos menyatakan darurat militer
pada tanggal 23 september 1972. Marcos membatasi kebebasan pers, ia juga
menangkap dan menahan beberapa tokoh oposisi. Hal yang telah diperbuatnya
memang menyebabkan kesetabilan perekonomian akan tetapi pada periode ini
terjadi korupsi yang dilakukan oleh Marcos dan kroni-kroninya dan ia juga telah
membatasi kebebasan sosial. Setelah tahun 1972 militer menjadi pelindung
pemerintahan Marcos. Militer mengalami kenaikan gaji yang pesat, kenaikan
pangkat, dan penggantian posisi-posisi penting yang dulu diduduki kalangan sipil
saat itu banyak yang digantikan oleh militer, atau bisa disebut juga militer pada
saat itu memiliki hak istimewa.

Pada tahun 1981 sampai tahun 1983 Ferdinan Marcos berhasil untuk
memenangkan kembali pemungutan suara pemilihan presiden wlaupun cara yang
digunakan tidak sehat. Pada masa ini pemerintahan Marcos sangat buruk
dikarenakan korupsi besar-besaran yang telah dilakukan oleh dirinya dan
keluarganya untuk memperkaya dirinya.

Lalu pada tahun 1986 Filipina telah melaksanakan pemilu presiden,


masyarakat Filipina mengajukan Carazon (cory) Aquino sebagai kadidat
pemilihan presiden. Sehingga pada 7 February tahun 1986 Carazon berhasil
memenangkan pemilihan presiden dan menggantikan otoriter Marcos.

2.3 Perkembangan Filipina pada saat ini


Pada saat ini filipina di pimpin oleh Rodrigo Durente. Dari segi politik
negara filipina sempat terjadi bersitegang dengan beberapa negara luar.
Sedangkan ancaman dari dalam negeri terus berdatangan terutama dari militan
dan gerakan teoris yang terus berkembang di melawi. Filipina juga terus dirong-
rong oleh kelompok teroris Internasional yang di filipina diwakili oleh kelompok
Abu Sayyaf yang terus melakukan pemberontakan untuk mendirikan negara
islam di filipina. Abu sayyaf sangat meresahkan warga negara Filipina, beberapa
aksi yang sangat merugikan masyarakat sering dilakukan seperti melakukan
penculikan sebagian besar yang diculik adalah warga Filipina dan berkulit putih,
tidak jarang mereka dibunuh kalau tidak mau melaksanakan perintah. Pendiri Abu
Sayyaf ialah Abdurajak Abubakar Janjalani. Dia tewas dalam baku tembak dengan
tentara Filipina pada Desember 1998. Menurut berita Abu Sayyaf hanya
mengikuti ISIS. Komandan Abu Sayyaf saat ini ialah Isnilon Hapilon

Dari segi ekonomi negara filipina masih terus berusaha memajukan


perekonomiannya. Filipina akan mendapat keuntungan dari belanja publik yang
lebih tinggi untuk infrastruktur, kenaikan investasi swasta, ekpansi kredit dan
bertambahnya pemasukan dari luar negeri.Pertumbuhan ekonomi Filipina akan
menguat ke 6,9 persen pada 2017 dan 2018. Filipina juga terus berusaha
memberantas peredaran narkoba di negara tersebut. Bahkan akhir-akhir ini
presiden Filipina saat ini siap anaknya dibunuh jika terbukti menggunakan
narkoba.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pergerakan di Filipina terjadi karena perlakuan tidak adil yang dilakukan


oleh Spanyol. Rakyat Filipina merasa hak-hak mereka telah dirampas terutama
hak untuk mengemukakan pendapat dan sebagainya. Pergerakan di Filipina
dilakukan secara radikal ataupun prevensive damana dilakukan dengan
mengangkat senjata melawan spanyol dan juga memberikan pemahaman tentang
pentingnya nasionalisme ke dalam rakyat Filipina melalui tulisan dan yang
lainnya.

Kepemimpinan di Filipina sering terjadi permasalahan-permasalahan


internal maupun eksternal. Pemerintahan seringkali gagal karena banyak
pemimpin yang melakukan korupsi untuk memperkaya diri sendiri. Juga banyak
ideologi-ideologi yang tidak sesuai dengan dasar negara Filipina terus merong-
rong negara tersebut seperti komunisme dan terorisme.

Kondisi Filipina saat ini tak jauh beda dari sebelumnya. Filipina terus
berkembang dan memperbaiki diri baik di bidang politik, ekonomi, sosial dan
birokrasi pemerintahan. Negara Filipina terus berbenah walaupun banyak
permasalahan yang terus melanda Filipina.

3.2 Saran

Seharusnya kita terus mempelajari perkembangan negara-negara di Asia


Tenggara dimana dengan mempelajari hal tersebut dapat dijadikan pelajaran bagi
kita untuk dapat menjadikan Indonesia menjadi negara yang jauh lebih baik dan
negara maju. Dengan belajar dari kesalahan-kesalahan dan permasalahan yang
dialami negara di Asia Tenggara juga membuat kita dapat menghindari dan
mencegah permasalahan tersebut masuk ke Indonesia. Sehingga Indonesia
menjadi lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

John Bresnan, Krisis Filipina Zaman Marcos dan Keruntuhannya, PT. Gramedia,
Jakarta, 1988.

Manap Soham, 2014. Filipina Sejarah dan Pembangunan, (online),


(http://www.academia.edu/8032640/sejarah_dan_perkembangan_filipina diakses
2 Oktober 2017)

A. Kardiyat Wiharyanto, 2008. Pembentukan Negara-Negara Nasional di Asia


Tenggara, (online),(https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia
%20Vitae/vol22no2oktober2008/PEMBENTUKAN%20NEGARA
%20kardiyat.pdf diakses 3 Oktober 2017)

Andreas Gerry Tuwo, 2015. Militer Filipina Habisi 8 Pemberontak Abu Sayyaf
(online), (http://global.liputan6.com/read/2401748/militer-filipina-habisi-8-
pemberontak-abu-sayyaf diakses 3 Oktober 2017)

Anda mungkin juga menyukai