Laporan Kerja Praktek Di PT Petrokimia G
Laporan Kerja Praktek Di PT Petrokimia G
PENDAHULUAN
kondisi wilayah Indonesia yang merupakan negara agraris dan memiliki sumber
daya alam yang sangat melimpah sehingga titik berat pembangunann terletak pada
sektor pertanian. Salah satu usaha intensifikasi pertanian yang dilakukan adalah
dengan cara mendirikan pabrik pupuk untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional,
PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu anak perusahaan PT. Pupuk
Indonesia Holding Company (PIHC) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang dahulu dikenal dengan nama PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) atau
bahan kimia dan jasa lainnya seperti jasa konstruksi dan engineering. Nama
jargon Petrokimia Sahabat Petani. Jenis pupuk yang diproduksi oleh pabrik
ini antara lain adalah Zwavelzuur Ammonium (ZA), Super Phosphat (SP-36), NPK,
1
NPK Kebomas, Urea, Phonska, ZK, DAP, Petroganik, KCL, dan Ammonium
Phosphat. Sedangkan produk non pupuknya antara lain Ammonia, Asam Fosfat,
Asam Sulfat, Asam Klorida, Gypsum, Almunium Flourida, CO2 Cair, Dry ice,
1964, dan mulai berlaku pada tanggal 8 Desember 1964. Proyek ini diresmikan
oleh presiden H.M. Soeharto pada tanggal 10 Juli 1972 yang kemudian ditetapkan
Dasar, tetapi sejak tahun 1992 berada di bawah Departemen Perindustrian dan
pada awal tahun 1997, PT. Petrokimia Gresik berada dibawah naungan
Departemen Keuangan. Akan tetapi, akibat adanya krisis moneter yang dialami
PT. Pupuk Sriwijaya pada tahun 1997 yang kini menjadi PT. Pupuk Indonesia
Holding Company.
Tahun 1960
Berdasarkan Ketetapan MPRS No.II/MPRS/1960 dan Keputusan Presiden No.260
2
Tahun 1962
Badan Persiapan Proyek-Proyek Industri (BP3I) yang bernaung di bawah
untuk proyek di Jawa Timur yaitu di daerah Tuban, Pasuruan, dan Gresik. Daerah
Tahun 1964
Pembangunan pabrik ini dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden No.
01/Instr/1963 dan diatur dalam Keputusan Presiden No. 225 tanggal 4 November
1964. Pelaksanaan pembangunan ini dilaksanakan oleh Cosindit SpA dari italia
Tahun 1968
Pada masa ini kegiatan berhenti disebabkan krisis ekonomi yang
Tahun 1971
Status badan usaha dari Proyek Petrokimia Surabaya diubah menjadi
Tahun 1971.
Tahun 1972
3
Perusahaan ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 juli 1972.
Gresik.
Tahun 1975
Status badan usaha PT. Petrokimia Gresik diubah menjadi Perusahaan
Tahun 1997
PT. Petrokimia Gresik menjadi anggota holding dengan PT. Pupuk Sriwijaya
Sekarang
PT. Petrokimia Gresik menjadi anggota Holding Company PT Pupuk
belas kali perluasan, hingga memiliki 15 pabrik penghasil produk pupuk dan non-
pupuk.
Dibangun pabrik pupuk TSP I (sekarang pupuk SP-36), dikerjakan oleh Spie
4
Dibangun pabrik TSP II, dikerjakan oleh Spie batignoless, dilengkapi dengan
Babat Lamongan.
Dibangun pabrik asam fosfat dan produk samping, dikerjakan oleh kontraktor
Hitachi zosen, Jepang, yang meliputi : pabrik asam sulfat, pabrik ZA, pabrik
Dibangun pabrik Amoniak dan Urea baru dengan teknologi proses Kellog
dilakukan mulai awal tahun 1991 dan ditargetkan beroperasi pada Agustus
tanggal 19 April 994. Penggunaan lahan pabrik urea yang berada di PT>
Indonesia.
awal tahun 1999 dan beroperai pada bulan Agustus tahun 2000. Selanjutnya
5
pabrik pupuk NPK ini dirubah namanya menjadi NPK Phonska I. Pabrik ini
ton pertahun yang memproduksi pupuk K2SO4 . Lisensor pabrik ini adalah
China Jizhou City Potash Fertilizer Co.Ltd. pabrik ini menggunakan proses
masing sebesar 100.000 ton/tahun dan 1350 kg/jam (10.200 kg/hari, 1 hari =
Dibangun pabrik pupuk NPK Granulasi III & IV yang memproduksi pupuk
6
11. Perluasan kesebelas (4 Oktober 2009)
1.1.3.1 Visi
1.1.3.2 Misi
swasembada pangan.
7
1.1.4 Logo dan Arti
1.1.4.1 Logo
bangsa.
8
1.2 Tata Letak Pabrik dan Proses
PT. Petrokimia Gresik menempati lahan kompleks seluas 450 Ha, dimana
lahan tersebut sudah ditempati dan dikelola semua sehingga tidak ada lahan
1. Desa Ngipik
2. Desa Tlogopojok
3. Desa Sukorame
5. Desa Lumpur
1. Desa Tlogopatut
2. Desa Randuagung
3. Desa Kebomas
3. Desa Tepen
studi kelayakan pada tahun 1962 oleh Badan Persiapan Proyek- Proyek Industri
9
Pemilihan lokasi kawasan industri ini berdasarkan atas pertimbangan keuntungan
Solo.
10
1.2.2 Pabrik II PT. Petrokimia Gresik
11
Tabel 1.1 Pembagian Pengelolaan Area Departemen Produksi II
Kompartemen Produksi II (unit pupuk Fosfat) Dibagi menjadi IIA dan IIB
12
dan Kompartemen Produksi III (Unit Asam Fosfat) dibagi menjadi IIIA dan
IIIB.
berikut :
ZA I 200.000 07-Mei-76
NCM/tahun.
13
1.3.2 Kompartemen Produksi II (Unit Pupuk Fosfat)
diantaranya adalah :
Kapasitas Produksi
Produk
(ton/tahun)
SP-36 1.000.000
SP-18 1.000.000
ZK 10.000
Petroganik 10.000
Beroperasi sejak tahun 1 Januari 1985, yang terbagi menjadi pabrik IIIA
14
dan IIIB.
Aluminium Fluorida.
3. Pabrik ZA II
waktu pengeringan.
15
bahan penurun titik lebur pada industri peleburan bijih aluminium
Di pabrik IIIB ini merupakan perluasan dari pabrik IIIA diantaranya yaitu
1.4.1 Bahan Baku dan Produk yang Dihasilkan PT. Petrokimia Gresik
dimulai dari bahan baku, produk setengah jadi hingga produk jadi sebagai berikut:
16
Gambar 1.3 Alur Produksi Pupuk PT. Petrokimia Gresik
adalah Asam Fosfat, KCl, urea, Amoniak, Asam Sulfat, dan Filler. Spesifikasi
17
Fungsi : Sebagai sumber utama unsur P
Spesifikasi :
P2O5 : 55 % minimum
Padatan : 2 % maksimum
F- :
1,5 % maksimum
MgO : 0, 8 % maksimum
H2O : 24 persen
s.g : 1,640
Suhu : 33 0C
Tekanan : 5 kg/cm2
- PT. Smelting
Fungsi : - Sebagai penghasil panas reaksi yang tinggi jika bereaksi dengan
ammonia
Spesifikasi
s.g. : 1.840
18
Suhu : 33 0C
Tekanan : 5 kg/cm2
c. Amoniak (NH3)
Spesifikasi
Bentuk : Cair
Suhu : -33 0C
Tekanan : 12 kg/cm2
d. Urea
Spesifikasi
Bentuk : Butiran
Impuritas : 53.5 %
19
Kadar Air : 0,5 % maksimum
maksimum)
Free Flowing
Spesifikasi
Impuritas : 78.85 %
Free Flowing
Spesifikasi
20
Kadar Air : 1 % maksimum
Impuritas : 39 %
Free Flowing
Komposisi rate umpan bahan baku utama yang digunakan di Pabrik Phonska
adalah:
Defoamer
Coating Oil
21
Asal : impor dari Arab
Coating Powder
Pigmen
dihasilkan
N total : 15 %
P2O5 Cs : 15 %
K2O : 15 %
Sulfur (S) : 10 %
Air : 2 % maks
Ukuran butir : 70 % 2 4 mm
22
Sifat : Higroskopis , Mudah larut dalam air
20 kg.
berikut:
dan kekeringan.
kandungan protein.
rebah.
23
Memperbesar ukuran buah, umbi dan biji-bijian.
penyimpanan.
Produk
Produk utama yang dihasilkan dari unit Phonska adalah pupuk NPK grade
%N : 14 16
% P2O5 : 14 16
% K2O : 14 16
kualitasnya dijaga dengan pengemasan dua tingkat bahan ( double packing ) yaitu
kemasan primer berupa kemasan plastic dan kemasan sekunder berupa kemasan
24
1.4.3.1 Jenis Produk yang Dihasilkan dan Dipasarkan
a. Produk Pupuk
25
b. Produk Non Pupuk
Tabel I.6 Produk Jasa Fasilitas dan Utilitas PT. Petrokimia Gresik
26
Kapal yang sandar di
5. Fee BBM
PG.
produknya sejak tahun 2001 hingga saat ini, dengan alokasi pengadaan dan
penyaluran pupuk urea di enam kabupaten di Jawa Timur dan non urea di seluruh
Indonesia.
PT. Petrokimia
Distributor Kios
Gresik
Kondisi Khusus
Kondisi Khusus
27
1. Lini I :
2. Lini II :
3. Lini III :
distributor).
4. Lini IV
pasar)
a. Demplot
b. Sosialisasi
28
Sosialisasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengkomunikasikan
hal-hal baru kepada para petani, dan pelaku distribusi, antara lain tentang :
c. Pameran
d. Publikasi
Temu kios
Temu distributor
29
(Telepon bebas pulsa : 0800 1 636363 dan 0800 1 888777)
Pimpinan Perusahaan
1. Direktur Utama
Sekretaris Perusahaan
Kompartemen Pengadaan
Kompartemen Engineering
30
Kompartemen Pengembangan
Kompartemen Riset
Kompartemen Pabrik I
Kompartemen Pabrik II
Kompartemen Teknologi
Kompartemen Pemasaran
Kompartemen Wilayah II
1. Direktur Utama
direktorat komersil.
31
2. Direktorat SDM dan Umum
4. Direktorat Produksi
32
Dalam menjalankan tugas Direktorat Produksi bertanggung jawab
direksi.
5. Direktorat Komersil
pengawasan intern.
b. Sekretaris Perusahaan
33
Seketaris perusahaan bertugas mengawasi dan membawahi
biro pengadaan, biro humas, biro sekretariat dan hokum, kepala rumah
Keuangan.
d. Kompartemen Pemasaran
pupuk, dan biro litsar dan promosi. Bagian ini dipimpin oleh kepala
e. Kompartemen Pengembangan
34
dipimpin oleh kepala kompartemen yang alam menjalakan tugasya
f. Kompartemen Engineering
dan kawasan, biro rancang bangun, dan biro jasa teknik dan
g. Kompartemen Teknologi
departemen peeliharaan pabrik I, pabrik II, dan pabrik III. Bagian ini
i. Staf Utama
35
Staf Utama bertugas melaksanakan perintah atasan dalam
diperoleh dari Biro Tenaga Kerja PT. Petrokimia Gresik 31 Agustus 2013
- Direksi :5
- Pelaksana : 1.185
- Bulanan Percobaan :5
- Pascasarjana : 99
- Sarjana : 558
- Diploma III : 55
- SLTA : 2.370
- SLTP : 169
36
Nama-nama Pimpinan dan Direksi PT. Petrokimia Gresik
2012 adalah:
a) Dewan Komisaris
Agus Supriyanto
Lili Djajuli
b) Direksi
37
a. Kewajiban
1. Memakai pakaian dinas dan identitas karyawan yang telah ditentukan oleh
perusahaan pada waktu jam kerja dan atau memasuki areal pabrik/kantor
masuk kerja.
lingkungan.
bawahan, sehingga tercipta suasana kerja yang aman tertib dan harmonis.
kerjanya.
11. Melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan uraian tugas dan petunjuk
38
12. Memakai perlengkapan identitas karyawan sesuai dengan peraturan
13. Memakai alat keselamatan kerja atau alat pelindung diri pada waktu
14. Berpakaian rapi sewaktu bekerja dengan mesin bubut, mesin bor, mesin
atasannya.
Kerja dan bagian Security dalam mengusut kecelakaan atau kebakaran dan
pelanggaran lainnya.
20. Melaporkan kepada atasan atau dokter perusahaan apabila menderita suatu
penyakit menular.
39
23. Melaksanakan prosedur keselamatan kerja yang apabila tidak dilaksanakan
24. Minta ijin apabila akan meninggalkan pekerjaan pada jam kerja.
dan kerusakan serta kecelakaan pada diri sendiri atau orang lain.
tepat guna dan hasil guna yang merupakan prinsip pokok perusahaan.
masing.
40
36. Mengatur, mengamankan, dan menyelamatkan dokumen-dokumen, arsip-
jawabnya.
material.
38. Meminta ijin kepada Direksi untuk istrinya yang melakukan usaha
perdagangan.
b. Larangan
3. Bersenda gurau pada saat jam kerja yang tidak ada hubungannya dengan
Exavator dan Crane tanpa surat ijin mengemudi dari Bagian Keselamatan
Kerja Ro Riksa.
7. Menyuruh orang lain melakukan absensi atau merubah catatan dalam kartu
41
9. Tidur pada waktu jam kerja.
13. Meminjamkan, menyerahkan kendaraan dinas kepada pihak lain tanpa ijin
15. Menjadi Direksi, Pimpinan atau Komisaris dari suatu perusahaan di luar
16. Menyerahkan kendaraan dinas pada orang lain yang tidak mempunyai
18. Merubah atau menghilangkan serta tidak menggunakan alat pelindung diri
1. Hari kerja karyawan normal day adalah 5 atau 6 hari kerja dalam satu
42
4. Semua karyawan berhak atas hari libut resmi atau hari raya, sesuai dengan
penetapan pemerintah yang berlaku, tetapi karena jenis dan sifat pekerjaan
d. Lembur
1. Karyawan yang harus bekerja pada hari libur resmi karena jenis dan sifat
pekerjaan atau harus bekerja di luar jam kerja, maka karyawan tersebut
2. Karyawan yang bekerja shift dan mempunyai kelebihan jam kerja maka
e. Cuti
a. Cuti tahunan
b. Cuti besar
d. Cuti sakit
e. Cuti bersalin
g. Cuti haid
43
2. Karyawan berhak atas cuti tahunan selama 12 hari kerja, apabila karyawan
3. Karyawan berhak atas cuti besar selama tiga bulan apabila karyawan telah
kalender.
6. Karyawan wanita yang akan melahirkan berhak atas cuti bersalin selama
7. Karyawan wanita yang haid berhak atas cuti haid selama 2 hari.
44
tahun apabila karyawan telah bekerja diperusahaan minimal selama lima
dengan jumlah karyawan yang besar serta bergerak dalam bidang kimia. Hal ini
organisasi perusahaan.
45
5. Integrasi keselamatan dan kesehatan kerja pada semua fungsi
perusahaan.
Tujuan K3
akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman, efisien,
dan produktif.
Sasaran K3
Manajemen K3.
1.5.3.2 Organisasi K3
dapat menciptakan kondisi yang sehat dan selamat, maka perlu dibentuk
46
sudah menjadi bagian dari struktur organisasi perusahaan, maka tugas dapat
manajemen.
timbul di unit kerja dan dapat memberikan pengaruhnya kepada pimpinan dan
karyawan.
a. Organisasi Struktural
Manager Lingkungan
& K3
Kabag Kabag
Kabag Pengendalian Kabag Teknologi
Lingkungan Lingkungan
PMK K3
Tugas-tugas Departemen K3
47
b) Yakin bahwa UU No.1 Tahun 1970 diterapkan secara efektif di
perusahaan.
perusahaan.
48
l) Menjamin kehandalan alat penanggulangan kebakaran.
lingkungan perusahaan
pada seluruh kegiatan operasional dalam gerak langkah yang sama, sehingga
sistem K3 yang ada dapat berjalan dengan efektif dan efesien serta terjaga
kontinyuitasnya.
49
c) Melakukan pemeriksaan K3 diseluruh kawasan perusahaan yang
2) Safety Representative
Ketua : Direksi
2. Semua Kadep/Karo/Kabid
3. Kabag Shift
50
b) Badan K3 tingkat Bagian/Seksi
Bidang
51
DIREKSI
Kebijakan K3
di Perusahaan
KAKOMP/KASAT/SEKPER
KADEP/KARO/KABID
Bertanggung Jawab:
- Penerapan K3 secara efektif
- Menciptakan kultur K3
- Pengawasan K3
Bertanggung Jawab:
- Penerapan K3 di unit kerja
- Ketaatan pelaksanaan K3
BADAN K-3
Bertanggung Jawab:
- - Penerapan K3 di unit kerja
- Ketaatan pelaksanaan K3
Terhadap Kegiatan K3
52
Keterangan:
Garis informasi
53