Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah


KEPERAWATAN MATERNITAS I
Pengampu: Tri Budiharti, S.SiT,.M.Kes
Disusun Oleh:
Kelompok 4:
Putri Septia Sari (108116046)
Myelinda Arianti (108116047)
Nurul Abibah (108116048)
Indri Wahyuni (108116049)
Ahmad Fatoni (108116050)

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN 1B
TAHUN AKADEMIK 2016/201
KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul Alat Kontrasepsi Dalam Rahim tepat pada waktunya.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain adalah untuk memenuhi
salah satu dari sekian kewajiban pada mata kuliah Keperawatan Maternitas
I serta merupakan bentuk tanggung jawab langsung penulis pada tugas yang
diberikan. Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis pun
sadar bawasannya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan dari para pembaca
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidak sempurnaan
penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat
memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis, pembaca, ataupun
seluruhnya. Amiin ya Rabbal alamin.
Wassalalam,

Cilacap, 14 Oktober 2017

Penulis

Tugas Keperawatan Maternitas I Kelompok 4 i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) .......................................... 2
2.2 Jenis-Jenis AKDR ................................................................................................... 3
2.3 Cara Kerja dan Mekanisme Kerja AKRD ........................................................... 4
2.3 Indikasi dan Kontraindikasi ................................................................................. 5
2.4 Keuntungan dan Kerugian AKDR ........................................................................ 6
2.5 Waktu Pemasangan AKDR dan Teknik Pemasangannya .................................. 7
2.5 Efek Samping dan Upaya Dalam Menanggulangi Efek Samping ...................... 9
BAB III............................................................................................................................. 12
PENUTUP........................................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 12
3.2 Saran ...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

Tugas Keperawatan Maternitas I Kelompok 4 ii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan dan informasi keluarga berencana merupakan suatu
intervensi kunci dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
keluarga dan masyarakat, serta merupakan hak asasi manusia.
Telah terjadi perkembangan yang berarti dalam tekhnologi kontrasepsi,
misalnya transisi dari estrogen dosis tinggi ke dosisi rendah pada pil kombinasi,
atau dari AKDR inert ke AKDR yang mengeluarkan levonorgestrel.
Perkembangan ini telah menghasilkan pilihan lebih banyak tentang metode
kontrasepsi yang lebih aman dan efektif.
Salah satu alat kontrasepsi yang akan di bahas pada makalah ini adalah
tentang IUD / AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim). Kontrasepsi berasal dari
kata kontra berarti melawan atau mencegah, sedangkan konsepsi adalah
pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria)
yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah
menghindari/mencegah terjadinyakehamilan sebagai akibat pertemuan antara
sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian AKDR ?
2. Apa Saja Jenis - Jenis AKDR ?
3. Bagaimana Mekanisme Kerja AKDR ?
4. Apa Indikasi dan Kontrainikasi AKDR ?
5. Apa Keuntungan dan Kerugian AKDR ?
6. Kapan Pemasangan AKDR Dilakukan dan Bagaiman Teknik
Pemasangannya?
7. Apa Efek Samping AKDR dan Upaya Dalam Menanggulangi Efek Samping
Pemasangan AKDR ?

Tugas Keperawatan Maternitas I Kelompok 4 1


1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian AKDR
2. Mengetahui Jenis-Jenis AKDR
3. Memahami Bagaimana Cara Kerja Dan Mekanisme Kerja AKDR
4. Mengetahui Indikasi dan Kontrainikasi AKDR
5. Mengetahui Keuntungan dan Kerugian AKDR
6. Tahu Kapan Pemasangan AKDR Dilakukan dan Mengetahui Bagaimana
Teknik Pemasangannya
7. Mengetahui Efek Samping AKDR dan Upaya Dalam Menanggulangi Efek
Samping Pemasangan AKDR

Tugas Keperawatan Maternitas I Kelompok 4 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)


a. Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti melawan atau mencegah,
sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang
matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud
dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma
tersebut.

b. Alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)


IUD (Intra Uterin Device) adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang
lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika
sudah digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi
jangka panjang.
IUD adalah salah satu alat kontrasepsi modern yang telah dirancang
sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran, bahan dan masa aktif fungsi
kontrasepsinya) yang diletakkan dalam cavum uteri sebagai usaha
kontrasepsi.
AKDR adalah bahan inert sintetik (dengan atau tanpa unsur tambahan untuk
sinergi efektifitas) dengan berbagai bentuk, yang dipasangkan ke dalam
rahim untuk menghasilkan efek kontraseptif. AKDR adalah alat kontrasepsi
yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam-macam,
terdiri dari plastic (polyethylene). Ada yang dililit tembaga , ada yang dililit
tembaga bercampur dan yang berisi hormone progesterone.

Tugas Keperawatan Maternitas I Kelompok 4 2


2.2 Jenis-Jenis AKDR
1. Copper-T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini
mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. IUD bentuk T
yang baru. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang
rendah selama minimal lima tahun.
Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah
kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi.
Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal
dan amenorhea.
2. Copper-7
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm
dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas
permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus
pada jenis Copper-T.
3. Multi Load
IUD ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan
kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah
3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan
250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi
load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
4. Lippes Loop
IUD ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf
S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada
ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran
panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5
mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30
mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka
kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini

Tugas Keperawatan Maternitas I Kelompok 4 3


ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan
usus, sebab terbuat dari bahan plastik. Yang banyak dipergunakan dalam
program KB masional adalah IUD jenis ini.

2.3 Cara Kerja dan Mekanisme Kerja AKRD


Cara Kerja
a. AKDR non hormonal (IUD)
1. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
2. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
3. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun
AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan
dan mengurangi sperma untuk fertilisasi.
b. AKDR hormonal (mirena)
cara kerja mirena ini adalah dengan mengeluarkan hormon progestin sintetis
bernama levonorgestrel sebanyak 20 mikrogram setiap harinya. Hormon ini
selanjutnya akan memberikan pengaruh terhadap lendir rahim sehingga
lebih kental. Akibatnya sel sperma yang masuk ke dalam rahim akan
mengalami kesulitan untuk bergerak karena suasana lendir rahim yang lebih
mampat. Hal ini lebih mirip seperti cara kerja implant yang juga sama-sama
mempengaruhi suasana lendir rahim menjadi lebih kental.

Mekanisme Kerja Akdr


Bagaimana mekanisme kerja AKDR belum diketahui dengan pasti, tetapi
kerjanya bersifat lokal.
a. AKDR merupakan benda asing dalam rahim sehingga menimbulkan reaksi
benda asing dengan timbunan leokosit, makrofag, dan limposit.
b. AKDR menimbulkan perubahan pengeluaran cairan, prostaglandin, yang
menghalangi kapasitas spermatozoa.

Tugas Keperawatan Maternitas I Kelompok 4 4


c. Pemadatan endometrium oleh leukosit, makrofag, dan limfosit
menyebabkan blastokis mungkin dirusak oleh makrofag dan blastokis tidak
mampu melaksanakan nidasi.
d. Ion Cu yang dikeluarkan AKDR dengan Cupper menyebabkan gangguan
gerak spermatozoa sehingga mengurangi kemampuan untuk melaksanakan
konsepsi.

2.3 Indikasi dan Kontraindikasi


Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga
rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut
peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari
setelah bersalin dan pada akhir haid. Yang boleh menggunakan IUD adalah:
1. Usia reproduktif
2. Keadaan nulipara
3. Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
4. Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
6. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
7. Risiko rendah dari IMS
8. Tidak menghendaki metoda hormonal
9. Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
10. Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 5 hari senggama
11. Perokok
12. Gemuk ataupun kurus

Pemasangan IUD dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang telah dilatih
secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setelah pemasangan
satu minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan
selanjutnya dilakukan setiap enam bulan sekali.
Kontraindikasi
Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah

Tugas Keperawatan Maternitas I Kelompok 4 5


1. Belum pernah melahirkan
2. Adanya perkiraan hamil
3. Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak
normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.
4. Perdarahan vagina yang tidak diketahui
5. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
6. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau
abortus septik
7. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yangdapat
mempengaruhi kavum uteri
8. Penyakit trofoblas yang ganas
9. Diketahui menderita TBC pelvik
10. Kanker alat genital
11. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm

2.4 Keuntungan dan Kerugian AKDR


KEUNTUNGAN
1. Efektivitas tinggi, 99,2-99,4%
2. Dapat efektif segera setelah pemasangan
3. Metode jangka panjang
4. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
5. Tidak mempengaruhi hubungan sosial
6. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
7. Tidak ada efek samping hormonal
8. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
9. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila
tidak terjadi infeksi)
10. Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
11. Tidak ada interaksi dengan obat-obat
12. Membantu mencegah kehamilan ektopik
KERUGIAN

Tugas Keperawatan Maternitas I Kelompok 4 6


1. Tidak mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS)
2. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
sering berganti pasangan
3. Diperlukan prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvis
4. Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri
5. Klien harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu. Untuk
melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina,
sebagian perempuan tidak mau melakukan ini

2.5 Waktu Pemasangan AKDR dan Teknik Pemasangannya


AKDR dapat dipasang dalam keadaan berikut:
a. Sewaktu haid sedang berlangsung
Pemasangan AKDR pada waktu ini dapat dilakukan pada hari-hari
pertama atau pada hari-hari terakhir haid.
1. Keuntungan pemasangan AKDR pada waktu ini antara lain ialah:
Pemasangan lebih mudah oleh karena serviks pada waktu itu agak
terbuka dan lembek.
2. Rasa nyeri tidak seberapa keras
3. Perdarahan yang timbul sebagai akibat pemasangan tidak seberapa
dirasakan
4. Kemungkinan pemasangan AKDR pada uterus yang asedang hamil
tidak ada.
b. Sewaktu postpartum
1. Secara dini (immediate insertion) yaitu AKDR dipasang pada wanita
yang melahirkan sebelum dipulangkan dari rumah sakit.
2. Secara langsung(directinsertion)yaitu AKDR dipasang dalam masa
tiga bulan setelah partus atau abortus.
3. Secara tidak langsung (indirect insertion) yaitu AKDR dipasang
sesudah masa 3 bulan setelah partus atau abortus atau pemasangan
AKDR dilakukan pada saat yang tidak ada hubungan sama sekali
dengan partus atau abortus.Bilapemasangan AKDR tidak dilakukan

Tugas Keperawatan Maternitas I Kelompok 4 7


dalam waktu seminggu setelah bersalin,menurut beberapa
sarjana,sebaiknya AKDR ditangguhkan sampai 6-8 minggu
postpartum oleh karena jika pemasangan AKDR dilakukan antara
minggu kedua ,dan keenam setelah partus,bahaya perforasi atau
ekspulsi lebih besar.
c. Sewaktu postabortum
Sebaiknya AKDR dipasang segera setelah abortus oleh karena dari segi
fisiologi dan psikologi waktu itu adalah paling ideal.Tetapi septic
abortion merupakan kontraindikasi.
d. Beberapa hari setelah haid terakhir
Dalam hal yang terkhir ini wanita yang bersangkutan dilarang untuk
bersenggama sebelum AKDR dipasang. Sebelum pemasangan AKDR
tersebut tertletak dalam uterus setelah terpasang.Perlu dijelaskan
kemungkinan terjadinya efek sampingan seperti perdarahan rasa sakit,
AKDR keluar sendiri.
Untuk memilih AKDR yang akan dipasang, terlebih dahulu ditentukan
panjangnya rongga uterus yang sebesar mungkin oleh karena dengan
memakai AKDR yang mempunyai ukuran besar, kegagalan dan
kecenderungan untuk ekspulsi akan berkurang. Sebaliknya, ukuran yang
lebih kecil sebaiknya dipasang pada akseptor yang mengalami banyak
pertdarahan dan rasa sakit.
Teknik Pemasangan Akdr
Karena dalam program keluarga berencana di Indonesia digunakan AKDR
jenis lippes loop,disini diterangkan cara pemakaian AKDR itu. Setelah
kandung kencing dikosongkan,akseptor dibaringkan diatas meja
ginekologik dalm posisi litotomi.Kemudian dilakukan pemeriksaan
bimanual untuk mengetahui letak,bentuk,dan besar uterus.Spekuylum
dimasukkan kedalam vagina,dan servik uteri dibersihkan dengan larutan
antiseptik (sol,betadin,atau tingtura jodii)sekarang dengan cunam servik
dijepit bibir .depan porsio uteri dan dimasukkan sonde kedalm uterus untuk
menentukan arah

Tugas Keperawatan Maternitas I Kelompok 4 8


2.5 Efek Samping dan Upaya Dalam Menanggulangi Efek Samping
Efek samping dari IUD:
1. perdarahan tidak teratur selama beberapa bulan pertama
2. dengan IUD tembaga, menstruasi akan lebih banyak dan mengalami kram
3. menstruasi lebih singkat (atau sama sekali tidak menstruasi) dengan
beberapa jenis IUD progesteron
4. gejala mirip PMS, seperti sakit kepala, jerawat, dan linu pada payudara
dengan IUD hormon
5. Pengeluaran paksa
IUD bisa keluar dari rahim seorang wanita karena sebuah insiden (yang
disebut pengeluaran paksa).
6. Perforasi rahim
Terdapat risiko yang sangat kecil (1 dalam 1.000) IUD mungkin terdorong
melalui dinding rahim saat sedang dimasukkan ke dalam.
7. Penyakit radang panggul
Terdapat risiko yang rendah bahwa infeksi dari bakteri masuk ke dalam
rahim melalui proses penempatan IUD. Kebanyakan infeksi terjadi dalam
kurun waktu 20 hari pertama setelah penempatan IUD.
8. Spotting
Keluarnya bercak-bercak darah diantara siklus menstruasi, spoting akan
muncul jika capek dan stress. Perempuan yang aktif sering mengalami
spotting jika menggunakan kontrasepsi AKDR.
9. Perubahan siklus menstruasi
Setelah pemasangan AKDR siklus menstruasi menjadi lebih pendek. Siklus
menstruasi yang muncul lebih cepat dari siklus normal rata-rata yaitu 28
hari dengan lama haid 3-7 hari, biasanya siklus haid berubah menjadi 21
hari.
10. Amenore
Tidak didapat tanda haid selama 3 bulan atau lebih.
11. Dismenore
Munculnya rasa nyeri saat menstruasi.

Tugas Keperawatan Maternitas I Kelompok 4 9


12. Menorrhagea
Perdarahan berat secara eksesif selama masa haid atau haid yang lebih
banyak.
13. Fluor albus
Penggunaan AKDR akan memicu rekurensi vaginosis bacterial yaitu
keadaan abnormal pada ekosistem vagina yang disebabkan bertambahnya
pertumbuhan flora vagina bakteri anaerob menggantikan Lactobacillus
yang mempunyai konsentrasi tinggi sebagai flora normal vagina.
14. Pendarahan Post seksual
Pendarahan post seksual ini disebabkan karena posisi benang AKDR yang
menggesek mulut rahim atau dinding vagina sehingga menimbulkan
pendarahan.

Upaya Dalam Menanggulangi Efek Samping


1. Jika permasalahan ringan, dianjurkan agar dilakukan konseling.
2. Jika terjadi terdapat infeksi maupun gejalanya segera dibawa ke rumah sakit
terdekat.
3. Pada efek samping amenore, periksa apakah sedang hamil atau tidak.
a. Apabila tidak, AKDR tidak dilepas. Memberi konseling dan
menyelidiki penyebab amenorea apabila dikehendaki.
b. Apabila hamil, dijelaskan dan disarankan untuk melepas AKDR
apabila talinya terlihat dan kehamilan kurang dari 13 minggu.
c. Apabila benang tidak terlihat, atau kehamilan lebih dari 13 minggu,
AKDR tidak dilepas. Apabila klien sedang hamil dan ingin
mempertahankan kehamilan tanpa melepas AKDR maka dijelaskan
adanya resiko kemungkinan terjadinya kegagalan kehamilan dan
infeksi serta perkembangan kehamilan harus lebih diamati dan
diperhatikan.
4. Untuk penanganan dismenore yaitu memastikan dan menegaskan adanya
penyakit radang panggul (PRP) dan penyebab lain dari kekejangan.
a. Menanggulangi penyebabnya apabila ditemukan.

Tugas Keperawatan Maternitas I Kelompok 4 10


b. Apabila tidak ditemukan penyebabnya diberi analgesik untuk sedikit
meringankan. Apabila klien mengalami kejang yang berat, AKDR
dilepas dan membantu klien menentukan metode kontrasepsi yang lain.
5. Pada perdarahan hebat yaitu :
a. Apabila tidak ada kelainan patologis, perdarahan bekelanjutan serta
perdarahan hebat, melakukan konseling dan pemantauan.
b. Memberi Ibuprofen (800mg, 3 x sehari selama 1 minggu) untuk
mengurangi perdarahan dan memberikan tablet besi (1 tablet setiap hari
selama 1-3 bulan).
c. AKDR memungkinkan dilepas apabila klien menghendaki. Apabila
klien telah memakai AKDR selama lebih dari 3 bulan dan diketahui
menderita anemi (Hb <7g%) dianjurkan untuk melepas AKDR dan
membantu memilih metode lain yang sesuai.

Tugas Keperawatan Maternitas I Kelompok 4 11


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengertian dari KB yaitu tindakan yang membantu individu atau
pasngan untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval
kelahiran, mengontrol kartu keturunan dalam hubungan dengan umur
pasanngan suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto,
2003). Dalam pelaksanaan program KB biasanya digunakan alat kontrasepsi
yang digunakan untuk mengatur /mengendalikan pertumbuhan penduduk
khususnya di Indonesia.
Pengertian dari kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya
konsepsi yaitu bertemunya sel sperme dan ovum. Dalam pelayanan KB ada
berbagaimacam cara untuk mencegah konsepsi salah satunya dengan
menggunakan AKDR.
Dalam penggunaan AKDR juga terdapat manfaat, keuntungan serta
kerugian dari penggunaan AKDR tersebut. Masalah yang timbul dari
penggunaan AKDR tersebut juga diharapkan bisa teratasi dengan beberapa
cara antara lain dengan memperhatikan cara pemakaian yang benar, efek
samping serta konseling bagi pengguna oleh tenaga kesehatan.

3.2 Saran
1. Bagi pengguna alat kontrasepsi AKDR
Pengguna hendaknya mengetahui terlebih dahulu alat kontrasepsi yang akan
di pakai dengan cara bertanya hal yang ingin diketahui ke tenaga kesehatan.
2. Bagi tenaga kesehatan
a. Sebagai tenaga kesehatan hendakna meningkatkan keterampilannya
memasang AKDR yang baik dan sesuai prosedur.
b. Sebelum memasang AKDR pada klien jangan lupa untuk melakukan
informed consent pada klien.

Tugas Keperawatan Maternitas I Kelompok 4 12


DAFTAR PUSTAKA

https://ilmukeperawatan.wordpress.com/2008/10/16/iud-intra-uterine-device-atau-
alat-kontrasepsi-dalam-rahim-akdr/

http://dhiyah-muharrikah.blogspot.com/2012/05/akdr-alat-kontrasepsi-dalam-
rahim.html#ixzz2PselphKc

http://jatim.bkkbn.go.id/alat-kontrasepsi-dalam-rahim-akdr/

https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/alat-kontrasepsi-semua-yang-
perlu-kamu-tahu-tentang-iud/

Tugas Keperawatan Maternitas I Kelompok 4 13

Anda mungkin juga menyukai