BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Agar mahasiswa lebih memahami tentang persiapan persalinan dan
kelahiran
b.Tujuan Khusus
Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian persiapan
persalinan dan kelahiran
Untuk mengetahui dan memahami tentang komponen penting
dalam rencana persalinan
Untuk mengetahui dan memahami tentang Persiapan ibu akan
bersalin
C.RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana menghadapi persiapan persalinan dan kelahiran bayi?
b. Apakah komponen penting dalam rencana persalinan?
c. Apakah yang harus dipersiapkan ibu akan bersalin?
BAB II
PEMBAHASAN
2. Fase Ngidam
Bukan hanya mual-muntah, seringkali masih di trimester pertama, istri
juga memiliki permintaan yang aneh-aneh. Tengah malam misalnya,
tahu-tahu istri ingin minum air kelapa. Bayangkan, bila untuk
mendapatkannya sang suami harus memanjat pohon kelapa di tengah
malam buta atau harus pergi ke pasar? Bukankah ini merupakan suatu
pekerjaan yang membutuhkan mental kuat. Bila suami siap dan ia
sanggup mengusahakan keinginan istri, silakan saja diwujudkan.
Namun bila sulit, berikan pengertian kepada istri bahwa tidak mungkin
mencari kelapa di tengah malam buta. Toh, ngidam memang tidak harus
selalu dipenuhi. Jangan takut nanti anaknya ngeces, karena dipenuhi atau
tidak ngidam itu, tidak ada hubungannya dengan ngeces.
Yang dibutuhkan adalah pemahaman suami terhadap latar belakang
munculnya ngidam. Asal tahu saja, ngidam bukan keinginan janin yang
harus dipenuhi melainkan keinginan yang timbul dari tekanan kondisi
hamil yang dialami ibu. Di trimester pertama, mulutnya terasa sangat
pahit karena asam lambung naik. Dengan kondisi ini ibu menginginkan
makanan yang berbeda dari yang biasa dimakannya sehari-hari. Hal
inilah sebenarnya yang menjadi pangkal munculnya ngidam. Karena
mulut terasa pahit, ibu ingin makan makanan yang segar-segar, yang
mungkin bisa diterima indra pengecapnya.
Meskipun tidak harus, tapi bila suami bisa memenuhinya, lebih baik
segera penuhi karena bentuk perhatian seperti ini efektif meningkatkan
psikis istri yang dibutuhkan bagi pertumbuhan janin yang sehat. Namun,
seringkali, setelah dipenuhi keinginannya, istri hanya menyentuhnya
sambil lewat. Kelapa yang susah-susah dibeli di pasar, airnya hanya
diminum seteguk. Nah, jika kondisi seperti ini yang muncul, maka butuh
ketabahan mental lagi.
Tak jarang bila mentalnya belum siap, sikap istri yang tampak
seenaknya itu membuat marah suami. Suami harus memahami,
sebenarnya istri tidak bermaksud bersikap seenaknya. Ia juga tidak mau
hal itu terjadi, ia hanya berharap, air kelapa itu sangat lezat, sesuai
bayangannya semula. Ternyata ketika dikecap, mulutnya malah merasa
pahit dan makanan tidak bisa masuk ke dalam perutnya. Pada suami
yang tidak siap mental, dia merasa bahwa usahanya tidak dihargai sama
sekali. Namun, Sebaiknya suami tidak kapok, berikan alternatif lain
untuk mengatasi mual muntahnya itu.
Sebenarnya, tak hanya suami yang harus selalu memahami, istri pun
perlu memberikan pengertian ke suami, misalnya dengan menerangkan
kondisinya saat itu agar suami betul-betul memahami apa yang sedang
dirasakan. Meminta maaf kepada suami pada saat situasi seperti ini bisa
dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
.Persiapan persalinan dan kelahiran merupakan suatu tahap dalam masa
persalinan,dimana semua wanita akan menyadari keharusan untuk
melahirkananaknya.
Rencana persalinanadalah rencana tindakan yang dibuat ibu,anggota
keluarganyadan bidan. Dengan adanya rencana persalinan akan
mengurangi kebingungan dankekacauan pada saat persalinan dan
meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akanmenerima asuhan yang
sesuai serta tepat waktu.
b. Saran
Dari makalah yang kami susun ini, kami mengharapkan pembaca
memahami secara jelas mengenai persiapan persalinan dan kelahiran
sebagai salah satu kebutuhan dasar ibu hamil. Kami berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi ibu hamil pada khususnya dan pembaca pada
umunya
DAFTAR PUSTAKA
http://Layla-innocent.blogspot.com