PEMBIMBING
DISUSUN OLEH:
Fina Hidayat
2013730144
2017
Tatalaksana DM Gestasional
Tujuan dari managemen tatalaksana diabetes mellitus pada kehamilan adalah untuk
mengurangi morbiditas dan mortalitas pada maternal maupun perinatal. Manajemen
diabetes pada kehamilan termasuk dari rencana diet dan aktivitas fisik, edukasi dan terapi
insulin bila dengan diet terencana tidak mencapai target kontrol glukosa darah.
Pregestational Diabetes
pada diabetes pregestional, tidak ada rekomendasi untuk melanjutkan terapi hipoglikemik
oral. Pada perempuan hamil dengan diabetes mellitus tipe 2 yang dikontrol dengan diet
sebelumnya, monitoring glukosa darah penting untuk mendeteksi bila diet terencana tidak
lagi adekuat untuk mengontrol glukosa darah, kemudian terapi insulin dibutuhkan. Saat
perempuan hamil dengan diabetes mellitus tipe 2 di kontrol dengan obat hipoglikemik oral,
rejimen terapi perlu diganti dari oral menjadi insulin. Bagi mereka yang telah menerima
terapi insulin akan membutuhkan dosis insulin yang disesuaikan, terutama setelah trimester
kedua dan seterusnya dimana dipertimbangkan juga peningkatan insidensi periode
resistensi insulin.
Diabetes Gestasional
Pada umumnya manajemen GDM mirip dengan manajemen DM, kecuali penggunaan obat
hipoglikemik oral. Sampai sekarang penggunaan obat hipoglikemik oral pada diabetes
gestasional tidak direkomendasi.
Target kontrol glikemik pada perempuan hamil dengan diabetes menurut PERKENI adalah
Perlu diperhatikan akan efek masuknya suatu obat melewati barrier plasenta dimana dapat
memberikan efek pada fetus.
Lebh aman untukperempuan hamil dengan diabetes yang tidak bisa mencapai glukosa
darah yang dikontrol dengan pola diet. Tidak direkomendasikan untuk menggunakan
insulin analog karena akan bentuk asam amino yang berbeda dari insulin manusia.
Berdasarkan consensus GDM, karakteristik dan GDP 2PP dapat menseleksi rejimen insulin.
Setelah monitoring ketika melahirkan mencakup semua aspek yang berhubungan dengan
risiko insidensi diabetes dan abnormalitas metabolic lainnya yang berhubungan dengan
resistensi insulin. Ketika periode ini, harus diperhatikan ganguan metabolisme glukosa dan
risiko penyakit kardiovaskular (CVD), proses penyusuan, penggunaan kontrasepsi dan
pencegaha diabetes tipe 2.
Pemeriksaan gluksa darah harus dilakukan secara rutin sebelum perempuan hamil
meninggalkan rumah sakit dimana sebagai monitoring perawalan. Pemeriksaan GDP
Pemeriksaan GDP >126 mg/dl atau G2PP >200 mg/dL menegakkan diagnosis DM.
Apabila hasilnya normal, pengontrolan monitorin dapat dilakukan kurang lebih 6-12
minggu setelah melahirkan yang dilakukan dengan tes toleransi glukosa.
Boskovic R, Feig DS, Derewlany L, Knie B, Portnoi G, and Koren G. Transfer of Insulin
Lispro Across the Human Placenta: In vitro perfusion studies Diabetes Care 2003, 26:
1390-1394.
Evers IM, de Valk HW, Visser GHA. Risk of Complications of pregnancy in women with
Type 1 diabetes: Nationwide prospective study in the Netherlands, BMJ 2004, 328:915.