Anda di halaman 1dari 2

Terapi Farmakologi

- Mirtazapin adalah satu satunya obat antidepresan golongan tetrasiklik. Mekanisme


kerjanya sebagai antagonis pada presinaptic 2 adrenergic autoreseptor dan
heteroreseptor, sehingga meningkatkan aktivitas nonadrenergik dan seratonergik
(Syarif, 2007).
o Efek samping :
meningkatkan nafsu makan dan berat badan; edema, sedasi; kurang umum
terjadi, pusing, sakit kepala; jarang, hipotensi postural, mimpi yang abnormal,
mania, perilaku ingin bunuh diri, seizure, tremor, mioklonik, paraestesia,
artralgia, mialgia, akatisia, ruam kulit dan gangguan darah termasuk
agranulositosis yang terjadi secara reversibel (lihat peringatan); sangat jarang,
glaukoma sudut sempit.
o Dosis :
Awal, 15 mg sehari, diminum menjelang tidur pada malam hari, dapat
ditingkatkan dalam 2-4 minggu menurut respons; maksimal 45 mg sehari
sebagai dosis tunggal pada malam hari menjelang tidur atau dalam dua dosis
terbagi; ANAK dan REMAJA di bawah 18 tahun, tidak direkomendasikan.

- Fluoxetine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi beberapa gangguan psikologi,
seperti depresi mayor. Fluoxetine merupakan Obat antidepresan golongan selective
serotonin reuptake inhibitor (SSRI). Fluoxetine bekerja dengan cara meningkatkan
aktivitas dan sirkulasi suatu zat kimia di dalam otak yang disebut dengan serotonin.
Dengan meningkatnya kadar serotonin, maka keseimbangan kimia di dalam otak
berubah dan gejala ketiga gangguan psikologi tersebut dapat teratasi (Adnyana, 2008).
o Efek samping :
Mual, muntah, diare, dan disfungsi seksual, sakit kepala, insomnia, dan
keletihan juga sering dilaporkan
o Dosis :
20 mg per hari. Jika pasien kurang merespons pengobatan, dosis dapat
ditingkatkan secara bertahap hingga 60 mg per hari.
- Obat Herbal, contohnya : St. Johns Wort (Hypericum perforatum)
Hypericum perforatum sama efektifnya dengan anti depresan trisiklik yang
dalam jangka pendek mampu mengurangi depresi. Konstituen aktif dari St. John
Wort diketahui mengandung hyperforin dan adhyperforin, hypericin dan
pseudohypericin, flavonoid, xanthonin, oligomeri, procyanidin, dan asam
amino.
Aktivitas anti depresan dengan penghambatan mediator SSRIs serotogenic (5-
HT), noradrenergic, dan sistem dopaminergic|| sama halnya dengan reseptor
GABA (gamma-aminobutiric acid) dan neurotransmiter asam amino glutamate.
Efek samping : gejala pencernaan, reaksi dengan kulit, fatigue dan sedasi,
kecemasaan, pusing, mulut kering, dan fotosensitivitas. Paling banyak kasus
side effect yang terjadi adalah efek samping de rmatologi dan psikiatrik.
Tidak boleh dikombinasi dengan antridepressan sintesis

Kalau menurut jurnal, obat herbal masih kurang efektif efek farmakologinya jadi
lebih baik memakai obat sintesis anti depressan yang harganya masih dapat
dijangkau oleh pasien karena dipertimbangkan dari hutang pasien

Dapus

Adnyana, I. K., Andrajati, R., Setiadi, A. P., Sigit, J. I., Sukandar, E. Y. 2008. ISO
Farmakoterapi. PT. ISFI Penerbitan: Jakarta
S ya r i f A e t . a l . 2 0 0 7 . F a r m a k o l o g i d a n T e r a p i . 5 t h e d . J a k a r t a :
D e p a r t e m e n Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai