Kasus Worldcom
Kasus Worldcom
STUDI KASUS
WORLDCOM
Disusun Oleh :
SURABAYA
2016
Kata Pengantar
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah studi kasus ini. Dalam makalah ini, kami membahas tentang seluk beluk kasus
WorldCom dan hubungannya dengan Etika Profesi. Makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas perkuliahan dalam mata kuliah Etika Profesi dan Tata kelola korporat
serta menjadi bahan bacaan dan renungan dalam mempersiapkan diri menjadi seorang
akuntan profesioanl
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan. Untuk itu kritik
dan saran yang membangun dari dosen dan mahasiswa sangat kami butuhkan sebagai
bahan masukan dalam pembuatan makalah makalah lain kedepannya.
Semoga makalah ini menjadi salah satu andil dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa dan dapat membantu membangun moral kami sehingga bias menjadi professional
yang menjunjung etika dan moral. Amin.
TIM PENYUSUN
KASUS WORLDCOM
1. DESKRIPSI PERUSAHAAN
Akuisisi yang besar telah terjadi pada tahun 1998 pada saat worlcom mengambil
alih perusahaan MCI yaitu peruahaan kedua terbesar di Amerika yang bergerak pada
bidang telekomunikasi jarak jauh. Dan pada tahun yang sama Worldcom membeli
perusahaan UUNet, Compuserve, dan jaringan data AOL (american Online) yang
mengukuhkan posisi Worldcom menjadi operator no 1 dalam infrastruktur internet.
Pada tahun 1990 terjadi masalah fundamental ekonomi pada WorldCom yaitu
terlalu besarnya kapasitas telekomunikasi. Masalah ini terjadi karena pada tahun 1998
Amerika mengalami resesi ekonomi sehingga permintaan terhadap infrastruktur internet
berkurang drastis. Hal ini berimbas pada pendapatan WorldCom yang menurun drastis
sehingga pendapatan ini jauh dari yang diharapkan.
Nilai pasar saham perusahaan Worldcom turun dari sekitar 150 milyar dollar
(januari 2000) menjadi hanya sekitar $150 juta (1 juli 2002). Keadaan ini mebuatan pihak
manajemen berusaha melakukan praktek-praktek akuntansi untuk menghindari berita
buruk tersebut.
a. Biaya jaringan yang telah dibayarkan pihak worldcom kepada pihak ketiga
dipertanggungjawabkan dengan tidak benar. Dimana biaya jaringan yang
seharusnya dibebankan dalam laporan laba rugi, oleh perusahaan dibebankan
ke rekening modal. Hal ini mengakibatkan laba periode berjalan menjadi lebih
besar dari laba yang sebenarnya didapat oleh perusahaan. Dengan cara ini
worldcom mampu meningkatkan keuntungannya hingga $ 3.85 M
b. Dana cadangan untuk beberapa biaya operasional dinaikkan oleh perusahaan.
Dana cadangan yang sudah terbentuk, nantinya akan dikurangi secara tidak
benar oleh perusahaan untuk memanipulasi jumlah keuntungan yang diperoleh
perusahaan pada periode berjalan. Dengan praktik ini, Worldcom berhasil
memanipulasi keuntungannya sebesar $ 2 M.
Dampak akibat kasus WorldCom sangat besar dan multidimensional. Secara ringkas
dampaknya antara lain :
a. Nilam saham WorldCom anjlok dari US$ 64.5 per lembar saham, menjadi
US$ 2 per lembar saham, kemudian anjlok lagi hingga mencapai kurang dari 1
sen per lembar saham.
b. Para pegawai mengalamai kerugian dana pensiun. Pada akhir tahun 2000,
sekitar 32 % atau US$642.3 juta dana pensiun pegawai berupa saham.
e. Bernie Ebbers dan Scott Sulivan didakwa dengan hukuman penjara 25 tahun.
5. ANALISIS KASUS
Dari hasil analisis kasus, adanya pelanggaran etika bisnis pada perusahaan
WorldCom terjadi karena beberapa faktor, antara lain :
Faktor Uang: Adanya iming-iming uang dan bonus yang besar bagi para
akuntan jika mereka mau bekerja sama dengan pihak manajemen untuk
memanipulasi laporan keuangan.
Faktor Etika : Kurangnya etika profesi akuntansi, para akuntan yang bekerja
di worldcom tidak berpegang teguh pada etika profesi akuntansi ataupun
GAAP, sehingga mereka bersedia untuk melakukan tindakan yang melanggar
kegiatan kode etik profesi akuntansi.
Faktor- factor diatas adalah factor yang paling sering mempengaruhi para
akuntan dalam melakukan kecurangan dan perilaku-perilaku tidak etis dalam
pekerjaan mereka. Untuk itu, alangkah baiknya setiap manajemen dari perusahaan
manapun di dunia, bias meminimalisir peluang adanya factor-faktor tersebut agar
tidak terjadi lagi kasus seperti Enron dan WorldCom.
5.2. Pelanggaran WorldCom dilihat dari Etika Profesi
Tuntutan profesional sangat erat hubungannya dengan suatu kode etik untuk
masing-masing profesi. Kode etik itu berkaitan dengan prinsip etika tertentu yang
berlaku untuk suatu profesi. WorldCom yang melakukan kecurangan telah
melanggar prinsip-prinsip etika profesi, antara lain.
Profesi akuntan adalah profesi yang sangat penting dan beresiko. Akuntan bisa
mengakibatkan dampak yang begitu besar jika tergoda melakukan praktik praktik
akuntansi yang tidak jujur. Seperti kasus WorldCom diatas, setiap professional khususnya
akuntan, harus menyadari bahwa mereka adalah seorang professional yang harusnya
bekerja dengan tetap berpedoman pada kode etik dan prinsip-prinsip etika profesi. Kasus
WorldCom menjadi pelajaran bahwa sebagai seorang professional, kita harus bekerja
secara professional juga agar tidak mengakibatkan kerugian bagi orang lain.