Anda di halaman 1dari 3

Nama :Leikha Aidila Mahsa P

NIM :155020201111107
Kelas :BC
Mata Kuliah :Manajemen Inventasi dan
Keuangan Derivatif
Bab 7 : Teori Portofolio Bersifat Universal
Berurusan dengan ketidkapastian
Perkiraan pengembalian dari suatu sekuritas harus diestimasi. Distribusi
probabilitas terlibat dalam perhitungan pengembalian sekuritasa yang diharapkan ke.
Standar deviasi dari risiko yang terkait dengan pengembalian yang diharapkan juga
mencakup probabilitas yang digunakan dalam menghitung pengembalian yang
diharapkan.
Teori portofolio modern
Teori portofolio modern (MPT) adalah teori investasi yang mencoba
memaksimalkan portofolio yang diharapkan kembali dengan jumlah tertentu risiko
portofolio atau ekuivalen yang meminimalkan risiko untuk mencari tingkat
pengembalian yang diharapkan, dengan hati-hati memilih berbagai proporsi aset.
Konsep dasar dibalik MPT adalah baha aset dalam investasi portofolio tidak boleh
dipilih secara individual, masing-masing pada kemampuannya sendiri.
Menganalisis risiko portofolio
- Portofolio yang diharapkan kembali
Presentase nilai total portofolio yang diinvestasikan pada masing-masing aset
portofolio disebut sebagai bobot portofolio. Rumus portofolio yang diharapkan:
E (Rp) = wi E (Ri)
- Risiko portofolio
Risiko diukur dengan standar deviasi pengembalian portofolio seperti dalam kasus
masing-masing sekuritas individu. Risiko portofolio selalu kurang dari rata-rata
tertimbang risiko efek dalam portofolio kecuali jika sekuritas memiliki hasil yang
bervariasi secara tepat.
Komponen risiko portofolio
1. Koefisien korelasi adalah ukuran statistik relatif antara tingkat pengembalian
sekuritas.
2. Kovariansi didefinisikan sebagai sejauh mana dua variabel acak covary (bergerak
bersama) dari waktu ke waktu.
Menghitung risiko portofolio
- Untuk mengukur risiko portofolio yang terdiri dari dua sekuritas, bisa menghitung
standar deviasi return kedua sekuritas tersebut. Secara matematis, rumus yang
dipakai, yaitu:
p= WA A+WB B+2(W A ) (WB )( AB)A B

- Kasus dua sekuritas dapat diperluas untuk menghitung risiko portofolio n-


sekuritas. Ukuran yang dipakai adalah varians return dari n-sekuritas yang ada
dalam portofolio.
w + wiwin

Bab 8 : Pemilihan Portofolio untuk Seluruh Investor


Beberapa kesimpulan penting model Markowitz
Pendekatan model Markowitz menekankan aspek diversifikasi untuk mengoptimalkan
keuntungan investasi dengan cara yang disebut pembentukan portofolio yang efisien,
yang memenuhi kriteria:
1. Portofolio yang menawarkan tingkat keuntungan yang lebih besar dengan tingkat
keuntungan yang sama.
2. Portofolio yang menawarkan risiko lebih kecil dengan tingkat keuntungan sama.
Untuk membentuk MEP (Markowitz Efficient Portfolio), digunakan ebberapa sumsi
dasar:
- Diasumsikan hanya ada dua parameter yang emmpengaruhi keputusan investor
yaitu pengembalian dan varians
- Diasumsikan investor cenderung menghindari risiko
- Diasumsikan investor akan memilij portofolio yang menawarkan pengembalian
tertinggi dengan tingkat risiko tertentu
- Diasumsikan bahwa seluruh investor memiliki periode waktu investasi yang sama
Keputusan alokasi aset
Penyusunan model alokasi aset bisa dilakukan sendiri oleh investor jika ia
memahami horizon investasi serta tingkat toleransi risiko yang dimilikinya. Buku-
buku pedoman investasi umumnya memuat pedoman dasar sedangkan berbagai situs
Internet menyediakan fasilitas yang dapat membantu investor membuat keputusan
investasi, seperti misalnya online asset calculator. Pada intinya, tidak ada model
alokasi aset yang bisa memenuhi setiap tujuan investasi; setiap investor perlu
menentukan model yang pas baginya.
Banyak investor yang menggunakan alokasi aset untuk melakukan
diversifikasi ke berbagai kategori asset. Namun di lain pihak banyak pula investor
yang tidak melakukan diversifikasi sama sekali. Sebagai contoh, berinvestasi
sepenuhnya di saham untuk memenuhi kebutuhan masa pension dalam horison
investasi 25 tahun, atau berinvestasi sepenuhnya di kas atau setara kas dalam bentuk
tabungan untuk membayar uang muka pembelian rumah.
Dampak diversifikasi risiko
- Risiko portofolio umumnya menurun karena lebih banyak saham ditambahkan
karena kita menghilangkan risiko tidak sistematis atau risiko spesifik perusahaan.
- Risiko sistematis secara langsung meliputi risiko suku bunga, resesi, inflasi, dan
sebagainya.
- Tidak peduli berapa banyak kita melakukan diversifikasi, kita tidak bisa
menghilangkan risiko sistematis.

Anda mungkin juga menyukai