Bahan Makalah Filsafat Hakikat Manusia
Bahan Makalah Filsafat Hakikat Manusia
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan
Oleh
Ayundha Nabilah 1101291
Hanifah Jullyana 1101290
Rindy Berinda R 1101436
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
DAFTAR ISI.. ii
BAB I PENDAHULUAN.. 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah... 1
C. Tujuan penulisan. 1
D. Metode penulisan 1
E. Sistematika penulisan.. 1
BAB II PEMBAHASAN.. 3
A. Pendidikan dan pembinaan mahasiswa dalam generasi muda.........
B. Mahasiswa dalam Pengembangan dan Pembangunan Sistem
Pendidikan.......................................................................
C. Mahasiswa dalam pengertian pendidikan budaya dan karakter bangsa..
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia disebut juga insan. Dalam bahasa arab, berasal dari kata nasiya
yang berarti lupa dan jika di lihat dari kata dasar dari al-uns yang berarti
jinak. Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia memiliki
sifat lupa dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaan
yang baru di sekitarnya. Hal yang paling membedakan manusia dengan
makhluk lainnya adalah akal. Seperti yang kita ketahui bahwa kita sebagai
manusia memiliki akal pikiran, sedangkan hewan dan tumbuhan tidak
memiliki akal. Siapapun dan apapun kedudukannya, manusia harus
memahami hakekat diri dan kehidupannya. Keberadaan manusia pada
hakekatnya terwujud sebagai makhluk alamiah dan makhluk sosial.
Manusia adalah subyek pendidikan, yang sekaligus pula sebagai objek
pendidikan. Salah satu peranannya sebagai subyek pendidikan manusia
(khususnya manusia dewasa) bertanggung jawab dalam menyelenggarakan
pendidikan. Secara moral, manusia berkewajiban atas perkembangan pribadi
generasi penerusnya. Dalam sisi pendidikan, manusia dewasa berfungsi
sebagai pendidik yang bertanggung jawab untuk melaksanankan misi
pendidikan sesuai dengan tujuan dan nilai nilai yang dikehendaki manusia
dimana pendidikan itu berlangsung. Selain itu sebagai objek pendidikan,
manusia (khususnya anak) merupakan sasaran, pembinaan yang dilakukan
untuk melaksanakan suatu proses pendidikan yang pada hakikatnya memiliki
kepribadian yang sama seperti manusia dewasa. Namun hal yang
membedakannya ialah karena kodratnya belum berkembang.
Proses pendidikan merupakan suatu interakasi antara manusia dengan
manusia, dengan lingkungan alamiahnya, dan sosialnya. Itu semua sangat
ditentukan oleh aspek manusianya. Kedudukan manusia sebagai subjek
pendidikan didalam masyarakat dan di alam semesta ini berperan bahwa
manusia dapat disebut sebagai makhluk alamiah dan makhluk social yang
memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengemban amanat untuk
membina dan mengembangkan manusia sesamanya serta memelihara alam
lingkungan hidupnya secara bersama sama. Lebih jauh lagi, manusia
bertanggung jawab atas martabat kemanusiaannya.
Pendidikan dalam arti luas dan mendasar adalah suatu usaha membantu
manusia untuk mengembangkan dirinya dan memanusiakan manusia sesuai
dengan filsafat yang ada pada dirinya. Pendidikan berusaha membantu
manusia untuk menyingkapkan dan menemui rahasia yang ada di alam,
mengembangkan fitrah manusia untuk mengembangkan potensinya,
mengarahkan kecenderungan emosinya dan membimbing manusia demi
kebaikan dirinya dan masyarakat.
Oleh karena itu, pembicaraan tentang manusia, siapa manusia, darimana
asal manusia, untuk apa manusia hidup dan bagaimana fungsi manusia dalam
hidup ini, serta mau kemana manusia, merupakan suatu pembahasan yang
sangat mendasar didalam filsafat pendidikan.
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud manusia sebagai makhluk alamiah dan sosial?
2. Bagaimana keberadaan dan hakekat manusia sebagai makhluk
alamiah dan sosial?
3. Bagaimana hubungan manusia sebagai makhluk alamiah dan sosial
dalam filsafat?
B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui arti dari manusia sebagai makhluk alamiah dan sosial .
2. Mengetahui keberadaan dan hakekat manusia sebagai makhluk
alamiah dan sosial.
3. Mengetahui hubungan manusia sebagai makhluk alamiah dan sosial
dengan filsafat.
C. Metode Penulisan
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari tiga bab. Bab pertama sebagai pendahuluan
yang memiliki sub-bab lima buah yang terdiri dari latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
Yang kemudian dilanjutkan pada bab kedua dengan berisi pembahasan
yang memiliki tiga sub-bab yaitu pengertian manusia sebagai makhluk
alamiah dan sosial, hakekat manusia sebagai makhluk alamiah dan sosial,
hubungan filsafat dengan hakikat manusia.
Di bab terakhir terdapat bab ketiga yaitu penutup yang berisikan
kesimpulan dan saran dari semua pembahasan yang telah dijelaskan dalam
makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Manusia dan Filsafat mempunyai kaitan yang cukup erat dalam suatu
kehidupan. Manusia memiliki akal pikiran dan berbagai kebutuhan untuk suatu
hal yang diinginkan yang akan melahirkan suati pemikiran filsafati. Filsafat juga
merupakan suatu sikap atau pandangan hidup manusia, karena filsafat seseorang
ialah keseluruhan jumlah kepercayaan atau keyakinannya, jadi setiap manusia
cenderung mempunyai suatu filsafat hidup atau pedoman hidup. Karena filsafat
satu-satunya yan telah mencapai kebenaran atau pengetahuan. Filsafat akan
memberikan alternatif mana yang paling baik untuk dijadikan pegangan manusia.
Dalam sisi lain, dapat kita tarik dalam garis besarnya bahwa manusia
memiliki kodratnya sebagai makhluk alamiah dan di sisi lain manusia juga
sebagai makhluk social yang memiliki peranan penting dalam kehidupan
bermasyarakat termasuk dalam hal pendidikan yang memiliki pedoman dan
pegangan tersendiri. Manusia sebagai makhluk alamiah mengandung arti bahwa
manusia secara individualitas dapat belajar secara langsung maupun tidak
langsung belajar mempelajari kehidupannya sendiri dan tidak dapat lepas juga
dari alam yang ada di sekelilingnya yang seringkali dimanfaatkan untuk
kehidupannya.
Manusia juga tidak lepas dari hubungannya dengan manusia yang lainnya.
Dimana manusia tidak hanya memiliki peran sebagai manusia alamiah yang
bergantung pada kehidupan pribadinya sendiri atau yang sering kita sebut sebagai
makhluk social. Manusia sebagai makhluk social harus mampu berinteraksi secara
hakekat dan keberadaannya, termasuk dalam bidang pendidikan pula manusia
memiliki peranan yang berpedoman pada filsafat yang sangat begitu penting dan
erat kaitannya. Jadi, manusia pada hakekatnya berperan sebagai makhluk alamiah
dan social yang memiliki kaitan yang erat dengan filsafat pendidikan sebagai
pedoman dan pegangan dalam kehidupannya.
B. Saran
http://hendracliquerz001.blogspot.com/2011/05/makalah-filasafat-pendidikan-
dan.html