Anda di halaman 1dari 18

MEKANISME PELAYANAN GIZI

RUMAH SAKIT STELLA MARIS

Pasien masuk RS

Ruang rawat Rawat jalan


inap

ya ya Dirawat ?
Pasien beresiko masalah gizi ?
tidak
Pengkajian diet
Dukungan gizi
Terapi diet
Perencanaan makanan biasa Perencanaan makanan khusus tidak

ya Penyuluhan gizi
Pengelolahan makanan biasa dan makanan khusus umum

Penyajian makanan biasa dan makanan khusus ya Konseling gizi


(klinik gizi )

Pemantauan asupan Pemantauan asupan


makanan makanan

ya

Masalah Penyesuaian diet


tidak
gizi
tidak

Konseling gizi bagi


pasien pulang
ya

tidak Perlu tindak lanjut Kunjungan


STOP
rumah

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi


BAB I

PENDAHULUAN

Berdasarkan mekanisme kerja pelayanan gizi di rumah sakit maka kegiatan PGRS dapat di
kelompokkan menjadi empat kelompok kegiatan yaitu kegiatan pengadaan dan penyediaan makanan bagi
orang sakit dan atau petugas ; Pelayanan gizi di ruang rawat nginap: Penyuluhan / konsultasi dan Rujukan
gizi, serta kegiatan Penelitian dan Pengembnagan gizi terapan. Pengelompokan kegiatan diatas berbeda
untuk setiap kelas rumah sakit tergantung dari besar instalasi gizi, serta luas pelayanan kesehatan yang
diberikan, serta beban kerja yang di tetapkan.

Pada SK Menkes No.134 tahun 1978, di nyatakan bahwa wadah yang menangani kegiatan gizi di
rumah sakit di sebut Instalasi Gizi. Instalasi adalah sarana penunjang kegiatan Unit Pelaksana Fungsional,
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. Instalasi gizi dipimpin oleh seorang kepala
yang mempunyai tugas pengolahan, penyediaan, penyaluran makanan dan penyuluhan gizi yang
dilakukan oleh tenaga / pegawai dalam jabatan fungsional.SK Menkes No.134 tahun 1978 ini
kemudian disempurnakan dalam rapat konsultasi Pejabat Rumah Sakit yang I, II dan III tahun 1980 dan
1981, yang menjabarkan bahwa kegiatan pelayanan gizi rumah sakit di kelompokkan sebagai berikut :

- Kegiatan Pengadaan Penyediaan Makanan


- Kegiatan Pelayanan Gizi di ruang rawat Nginap
- Kegiatan Penyuluhan / Konsultasi dan Rujukan Gizi
- Kegiatan penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan

Tiga kegiatan yang disebut terdahulu dianjurkan untuk dapat dilakukan disemua rumah sakit, dan
kegiatan keempat diharapkan dijalankan di rumah sakit kelas A dan B.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi


BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

INSTALASI GIZI

DIREKTUR

WADIR MEDIS

KEPALA
INSTALASI GIZI

WAKIL
KEPALA SEKSI

PJ.Pengelolahan & Penyajian PJ.Penyuluhan Perbaikan Logistik


Makanan Mutu & Konsultasi

1. PJ.Pengadaan
Bahan dan
1. PJ. Makanan Pasien 1. Penyuluhan dan
Logistik
2. PJ.Makanan Diit Konsultasi
2. PJ.Pencatatan
3. PJ.Snack Rawat Inap
dan Pelaporan
4. PJ.Distribusi Makanan 2. Penyuluhan dan
gudang kering
5. PJ.Distribusi Makanan Konsultasi
dan basah
Karyawan Rawat Jalan
3. PJ.Inventaris
Barang

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi


BAB VI

URAIAN JABATAN

A. Kepala Instalsi Gizi


Tugas Pokok :
Bertugas menyelenggarakan koordinasi, mengawasi dan bertanggung jawab atas kelancaran
kegiatan pelayanan gizi rumah sakit.
Uraian tugas :
1. Bertanggung jawab atas perencanaan kebutuhan makanan sesuai dengan permintaan dan
penyusunan menu rumah sakit bagi pasien dan karyawan.
2. Bertanggung jawab atas pengelolaan dan penyajian makanan untuk pasien, karyawan
sesuai dengan kebutuhan.
3. Bertanggung jawab atas terselenggaranya administrasi di instalasi gizi dan tersedianya
laporan bulanan/tahunan logistic bahan makanan, baik makanan basah/segar ataupun
kering.
4. Bertanggung jawab dan mengawasi tata tertib, disiplin dan kebersihan, keamanan dan
kelancaran tugas di instalasi gizi rumah sakit.
5. Bertanggung jawab dan mengawasi logistik yang ada di instalasi gizi dan menyiapkan
data/daftar barang-barang inventaris yang ada di unit kerjanya.
6. Melaksanakan bimbingan latihan kerja dalam bidang pelayanan gizi untuk para
siswa/karyawan baru di instalasi gizi.
Wewenang :
1. Menandatangani permintaan bahan makanan dan sarana/prasarana instalasi gizi yang
diperlukan.
2. Mengatur sistim kerja guna kelancaran pelayanan gizi rumah sakit.
3. Meningkatkan kualitas karyawan di instalasi gizi agar dapat dimanfaatkan secara optimal
dan efektif sesuai dengan kemampuannya.
4. Mengadakan pertemuan secara periodik dengan staf yang ada di unit kerjanya.
5. Mewakili pertemuan yang diselengarakan oleh unit/bagian lain.
6. Membuat penilaian kerja bagi karyawan yang ada di bawah tanggung jawabnya untuk
mengusulkan pengangkatan, pemindahan, pemberhentian dan kenaikan pangkat.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi


7. Mengusulkan kebutuhan sarana prasaran yang dibutuhkan.
8. Membuat perubahan penyusunan menu yang disesuaikan dengan kondisi/situasi yang
ada.

B. Penanggung Jawab Penyuluhan/Perbaikan Mutu dan Kondisi Gizi


Tugas Pokok :
Mengadakan penjajakan mengenai peningkatan pelayanan penyelengaraan makanan,
pelayanan makanan khususnya pasien untuk menunjang kesembuhan pasien serta
mengadakan penyuluhan tentang gizi, baik perorangan maupun kelompok tentang gizi.
Uraian Tugas :
1. Bertanggung jawab atas mutu makanan yang dihidangkan kepada pasien dan karyawan.
2. Bertanggung jawab terhadap penyajian makanan pasien khususnya pasien yang sedang
menjalankan diet.
3. Bertanggung jawab terhadap perilaku pasien dan karyawan terhadap makanan, terutama
yang sedang menjalankan terapi pengobatan.
4. Bertanggung jawab terhadap peningkatan latihan kerja bagi siswa dan karyawan baru di
unit gizi.
5. Bertanggung jawab terhadap rujukan konsultasi gizi, baik rawat inap maupun rawat jalan.
Wewenang :
1. Mengadakan konsultasi dengan unit lain guna kelancaran gizi Rumah Sakit Stella Maris.
2. Menetapkan standar diet bagi pasien yang sedang dalam perawatan sesuai dengan
rujukan dokter.
3. Menetapkan standar porsi makanan yang ada di Rumah Sakit Stell Maris.
4. Mengadakan penyuluhan gizi baik perorangan mupun kelompok.
5. Menetapkan sistim kerja bagi siswa maupun karyawan baru di instalasi gizi.
6. Mengusulkan perubahan-perubahan penyelenggaraan makanan guna meningkatkan
pelayanan gizi di unit rawat inap.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi


C. Penanggung Jawab Pengadaan Bahan/Logistik Makanan
Tugas Pokok :
Bertugas untuk memenuhi dan menambah semua kebutuhan logistik dapur gizi di Rumah
Sakit Stella Maris sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Uraian Tugas :
1. Bertanggug jawab terhadap ketersediaan bahan-bahan kebutuhan logistik yang ada di
gudang dapur gizi.
2. Bertanggung jawab terhadap proses pemesanan bahan makanan setelah mendapat
persetujuan kepala instalasi bahan makanan kepada rekanan.
3. Bertanggung jawab terhadap kualitas bahan makanan yang di terima dari rekanan dan
memberitahukan kepada instalasi bila ada penyimpangan.
4. Bertanggung jawab terhadap keluar masuknya bahan logistik baik hrian atau bulanan
yang ada di dapur gizi.
5. Bertanggung jawab terhadap laporan bulanan logistik baik harian atau bulanan yang ada
di dapur gizi.
Wewenang :
1. Menerima/menolak bahan makanan yang datang.
2. Menanyakan kegunaan bahan makanan yang akan dikeluarkan dari gudang.
3. Menentukan jumlah bahan makanan yang akan dikeluarkan dari gudang.
4. Menggantikan bahan makanan apabila bahan makanan yang akan digunakan tidak ada
atau belum datang setelah melalui persetujuan kepala instalasi gizi.

D. Penanggung Jawab Pengolahan dan Penyajian Makanan


Tugas Pokok :
Mengawasi dan menyelenggarakan proses persiapan sampai penyajian makanan kepada
pasien dan karyawan Rumah Sakit Stella Maris.
Uraian Tugas :
1. Bertanggung jawab atas proses persiapan bahan makanan yang akan dimasak.
2. Bertanggung jawab terhadap jumlah kulitas makanan yang disajikan.
3. Bertanggung jawab atas proses pengolahan makanan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi


Wewenang :
1. Melakukan percobaan standar resep yang ada.
2. Melakukan variasi dalam penyajian makanan.
3. Mengusulkan tentang cara-cara pengolahan bahan makanan supaya tidak terjadi
pemborosan.
4. Membuat pembagian tugas karyawan dapur agar penyelenggaraan makanan dapat
berjalan dengan lancar.
5. Mengusulkan kepada instalasi gizi tentang pengolahan/penyajian makanan.
6. Meningkatkan mutu kerja karyawan bagian pengolahan/penyajian makanan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi


BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Tata hubungan kerja yang ada keterkaitannya dengan Instalasi Gizi :

1. Pimpinan rumah sakit dan staf


Agar kegiatan asuhan gizi berjalan dengan optimal, maka perlu dukungan pimpinan
rumah sakit, komite medic dan staf serta adanya koordinasi dan komunikasi antar
anggota tim.
2. Dokter konsultan gizi
Bertanggung jawab dalam aspek gizi yng terkait dengan keadaan klinis diagnose
masalah gizi klien / pasien.
Menentukan diet klien / pasien bersama nutrisionis / dietisien
Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang peranan terapi diet.
Merujuk pasien untuk konseling dan terapi gizi
Melakukan pemantauan dan evaluasi berkala bersama anggota tim selama klien /
pasien dalam masa perawatan.
3. Nutrisionis / dietisien :
Mengkaji status gizi klien/pasien
Melakukan anamneses riwayat diet pasien
Memantau masalah yang berkaitan dengan asupan gizi pasien
Melakukan kunjungan keliling ( vicite )
Memberikan penyuluhan, motivasi dan konseling gizi pada pasien dan keluargannya
Mengevaluasi status gizi pasien secara berkala, asupan makanan, dan bila perlu
melakukan perubahan diet pasien berdasarkan hasil diskusi dengan Tim Asuhan Gizi
4. Perawat :
Melakukan kerja sama dengan dokter dan nutrision dalam memberikan pelayanan
gizi kepada klien / pasien.
Membantu pasien / klien pada waktu makan
Melakukan pengukuran antropometri untuk menentukan dan mengevaluasi status gizi
klien / pasien
Bersama dengan nutrision memantau masalah masalah yang berkaitan dengan
asuhan gizi kepada klien / pasien
Melakukan pemantauan, mencatat dan melaporkan asupan makanan dan respon klinis
klien / pasien terhadap diet yang diberikan.
5. Farmasi :
Mendiskusikan keadaan atau hal hal yang dianggap perlu termasuk pemberian
cairan parenteral, obat yang digunakan oleh pasien

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi


BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KWALIFIKASI PERSONIL

A. KUALIFIKASI TENAGA GIZI RUMAH SAKIT

1. Kepala Unit Pelayanan Gizi


Kepala Unit Pelayanan Gizi adalah penanggung jawab umum organisasi unit pelayanan gizi
disebuah rumah sakit, yang ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit dengan berdasarkan
ketentuan dan peraturan kepegawaian yang berlaku. Kepala unit pelayanan gisi rumah sakit
bertugas memimpin penyelenggaraan pelayanan gizi dirumah sakit, yang pada umumnya
bertanggung jawab kepada Direktur Bidang Penunjang Medis.
Sesuai dengan tujuan dan kegiatan pelayanan gizi rumah sakit, umumnya tugas dan fungsi
kepala unit pelayanan gizi di rumah sakit yang meliputi :
a. Menyususn perencanaan pelayanan gizi
b. Menyusun rencana evaluasi palayanan gizi
c. Melakukan Pengawasan dan Pengendalian
d. Melaksanakan pemantauan
e. Melaksanakan pengkajian data kasus
f. Melaksanakan penelitian dan pengembangan

Untuk melaksanakan tugas tugas tersebut maka seorang kepala unit pelayanan gizi rumah
sakit harus memenuhi criteria tertentu sebagai berikut :

a. Rumah Sakit kelas A : Lulusan s2- Gizi / kesehatan atau S1 Gizi / kesehatan dengan
pendidikan dasar D3-Gizi atau serendah- rendahnya lulusan D4-Gizi dengan pengalaman
kerja tertentu
b. Rumah Sakit kelas B : Lulusan S2-Gizi/Kesehatan atau S1-Gizi Kesehatan dengan
pendidikan dasar D3-Gizi, atau serendah-rendahnya lulusan D4-Gizi
c. Rumah Sakit kelas C : Lulusan S1-Gizi/Kesehatan dengan pendidikan dasar D3-Gizi atau
lulusan D4-Gizi, atau serendah rendahnya lulusan D3-Gizi dengan pengalaman kerja
tertentu.
2. Koordinator Unit-Unit
Koordinator unit-unit melaksanakan tugas mengkoordinasikan :
a. Perencanaan dan evaluasi pelayananan gisi
b. Pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan pelayanan gizi
c. Pemantauan proses pelayanan

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi


d. Pengkajian data kasus
e. Penelitian dan pengembangan

Kualifikasi pendidikan tenaga coordinator unit harus memenuhi criteria tertentu sebagai
berikut :

a. Rumah sakit kelas A : Lulusan S2-Gizi/kesehatan atau S1 Gizi/kesehatan dengan


pendidikan dasar D3-Gizi atau serendah-rendahnyalulusan D4-Gizi
b. Rumah Sakit kelas B : Lulusan S2-Gizi/Kesehatan atau S1-serendah-rendahnya
lulusan D4 Gizi
c. Rumah Sakit kelas C : Lulusan S1-Gizi/ kesehatan dengan pendidikan dasar D3-Gizi
atau lulusan D4-Gizi atau serendah-rendahnya lulusan D3-Gizi
3. Supervisior
Supervisior bertugas mengawasi dan mengendalikan proses penyelenggaraan pelayanan
gizi rumah sakit mulai dari perencanaan sampai dengan pendistribusian dan pelayanan
pasca rawat dan rujuk. Bidang tugas yang diawasi mencakup aspek dietetic dan non
dietetic. Persyaratan dan kualifikasi pendidikan yang memenihu criteria tertentu sesuai
dengan golongan rumah sakit.
a. Rumah sakit kelas A : Lulusan S2-Gizi/kesehatan atau S1 Gizi/kesehatan dengan
pendidikan dasar D3-Gizi atau serendah-rendahnyalulusan D4-Gizi
b. Rumah Sakit kelas B : Lulusan S2-Gizi/Kesehatan atau S1-serendah-rendahnya
lulusan D4 Gizi
c. Lulusan D3 Perhotelan
4. Pelaksana
Pelaksanaan yang dimaksud adalah petugas gizi yang bertugas sebagai juru masak,
perbekalan, pranata computer dan ketatausahaan:
a. Juru Masak
Juru masak yaitu tenaga pengelilah bahan maknan yang bertugas mulai dari persiapan
bahan makanan hingga pendistribusian :
Pendidikan :
1. Rumah Sakit kelas A : SMK-Tataboga atau SMU+ Kursus Masak
2. Rumah sakit kelas B : SMK-Tataboga atau SMU+ Kursus Masak
3. Rumah sakit kelas C : SMU/SLTP+ Kursus Masak

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi


b. Urusan Gidang/Perbekalan
Tenaga urusan gudang atau perbekalan bertugas pada unit penyimpanan bahan
makanan untuk menjamin ketersediaaan bahan makanan sesuai dengan pesanan
harian, serta kondisi fisik bahan makanan yang bermutu sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
Pendidikan :
1) Rumah Sakit Kelas A : D3-Gizi,D1-Gizi atau SMU
2) Rumah Sakit Kelas B : D3-Gizi,D1-Gizi atau SMU
3) Rumah Sakit Kelas C : D1-Gizi, smu atau yang sederajat
c. Operator computer
Operator computer bertugas terutama pada unit perencanaan dan evaluasi untuk
mendukung formulasi dan akurasi perencanaan anggaran serta kebutuhan bahan
makanan. Selain itu juga diperlukan dalam pengorganisasian data untuk mendukung
efektifitas pelaporan pendidikan dasar tenaga untuk operator computer, baik rumah
sakit kelas A,B maupun C adalah SMU atau D3-Gizi+ kursus computer
d. Tata Usaha
Tugasnya meliputi: registrasi pesanan, pembukuan keuangan, penyiapan laporan
berkala, penyiapan laporan khusus, serta pengaturan hal-hal yang berkaitan dengan
kepegawaiaan
Pendidikan yang diperlukan :
1) D3-Gizi
2) D1-Gizi
3) SMU+ Kursus administrasi ketatausahaan
4) SMK administrasi
e. Juru masak ruangan
Yaitu pelaksana kegiatan penyajian makanan diruanagan ruanagan rawat inap,
mulai dari penataan didapur ruanagan sampai menyajikan kepasien
Pendidikan :
1) Rumah Sakit Kelas A : SMK-Tataboga atau SMU+ Kursus Masak
2) Rumah Sakit Kelas B : SMK-Tataboga atau SMU+ Kursus Masak
3) Rumah Sakit Kelas C : SMU/SLTP+ Kursus Masak
f. Pekarya
Yaitu pelaksana yang membantu pelaksanaan tugas-tugas operasional didapur
penyelenggaraaan makanan dan dapur ruangan rawat inap.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi


B. POLA KETENAGAAN
Kebutuhan Tenaga Menurut Kelas Rumah Sakit

KELAS RUMAH SAKIT


KATEGORI TENAGA A / UTAMA B / MADYA C / PRATAMA
S2-Gizi/kesehatan dengan pendidikan dasar -
D3-Gizi
SKM dengan pendididkan dasar D3-Gizi
D4=Gizi Klinik
D3-Gizi
D3-Perhotelan
D1-Gizi
Pranata computer
SMK-Administrasi
SMU+ Kursus Administrasi
SMK Tataboga
SMU/SLLTP + Kursus tataboga - -
*) Dengan memperhatikan / mempertimbangkan system shiff pegawai

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi


KEBUTUHAN TENAGA UNTUK PENYELENGGARAAN MAKANAN

Kategori Tenaga Tugas Pokok Kelas A Kelas B Kelas C


Magister bidang Gizi/kesehatan - Perencanaan menu -
- Perencanaan anggaran
SDM, Pelatihan
Sarjana bidang Gizi/kesehatan - Perhitunagn kebutuhan -
bahan makanan
D3-Gizi / D3 Tataboga/ D3- - Pemilihan dan
Perhotelan pembelian bahan
maknan
- Penerimaan ,
penyimpanan dan
penyaluran bahan
makanan
- Persiapan, pengelolahan
dan pendistribusian
makanan
SMK-Tata Boga - Pemasak
SMU+ Kursus Tataboga - Asisten pemasak
Pranata Komputer - Administrasi -
SLTP-Sederajat - Penyelenggara makanan

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi


KEBUTUHAN TENAGA UNTUK ASUAHAN GIZI RAWAT INAP

Kategori Tenaga Tugas Pokok Kelas A K elas B Kelas C


Dokter Spesialis - Menegakkan -
diagnose/Preskripsi diet
S2-Gizi/ kesehatan - Rencana diet -
dgn pendididkan - Anamnese
dasar D3-Gizi - Pengkajian status gizi
- Perencanaan kebutuhan
gizi dan jenis diet
Gizi - Konseling gizi
D4-Gizi - Pemantauan dan
evaluasi
SMK-Tataboga - Penyaji masakan
SLTP- Sederajat - Pekarya

KEBUTUHAN TENAGA UNTUK ASUHAN GIZI RAWAT JALAN

Kategori Tenaga Tugas Pokok Kelas A Kelas B Kelas C


Dokter Spesialis - Menegakkan -
diagnose/Preskri
psi diet
S2-Gizi/ - Rencana diet -
kesehatan dgn - Anamnese
pendididkan - Pengkajian
dasar D3-Gizi status gizi

S1- - Perencanaan -
Gizi/kesehatan kebutuhan gizi
dgn pendidikan dan jenis diet
D3 Gizi - Konseling gizi
- Pemantauaan
dan evaluasi
SLTP-Sederajat - Pranata
Administrasi

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi


BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi pada instalasi gizi dilakukan pada :


a. Semua pegawai baru yang dinas pada instalasi gizi
Khusus pengawai baru kegiatan orientasi dimulai pada pengenalan ruang lingkup kerja
(tempat penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, tempat persiapan bahan
makanan, tempat pemasakan dan distribusi makanan, tempat pencucian dan penyimpanan
alat, tempat pembuangan sampah, ruang pegawai, ruang pengawas.) serta tugas tugas yang
harus dikerjakan, sehingga usaha ini diharapkan dapat mengurangi keluar masuknya pegawai.
Dalam orientasi pegawai ini, termasuk penjelasan tentang hal-hal berikut :
Gambaran umum mengenai instalasi gizi
Fungsi instalasi gizi
Peran pegawai masing- masing dalam menunjang fungsi instalsi gizi serta
partisipasinya terhadap pelayanan fungsi instalasi kesehatan rumah sakit
Penjelasan tugas yang harus dijalankan pegawai
Pengawasan serta peraturan yang berlaku di instalsi gizi
b. Penyuluhan / konsultasi dan rujukan gizi pada pasien rawat jalan dan rawat inap.
Mekanisme kerja kegiatan ini pada dasarnya mengikuti langkah-langkah kegiatan yang
terteradalam mekanisme kerja PGRS. Kegiatan ini di lakukan secara bertahap. Untuk
menjalankan dan mengembangkan kegiatan ini diperlukan hal-hal berikut :
Persetujuan dan dukungan Direktur Rumah Sakit
Persetujuan dan dukungan kepala bagian unit pelayanan kesehatan yang ada di rumah
sakit tersebut
Persetujuan dan dukungan dari bagian pendidikan dan latihan rumah sakit
Dukungan dan partisipasi bagian perawatan serta bagian yang terkait
Tersedia konsep Program Penyulujhan /Konsultasi Gizi yang mantap dan jelas oleh
kepala instalasi Gizi Rumah Sakit
Kesiapan tenaga Gizi untuk melatih dan memeberiakn penyuluahan konsultasi serta
rujukan gizi
Dukungan rumah sakit di bidang sarana kegiatan bila memungkinkan.

Dengan demikian Kepala Instalasi Gizi dituntut untuk dapat mengadakan


pendekatan dengan unsure- unsure terkait, dan dapat menyakinkan Direktur rumah sakit
akan pentingnya kegiatan inin dalam peningkatan pelayanan rumah sakit serta

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi


menciptakan pelayanan kesehatan paripurna bagi pasien. Kegiatan tersebut dimulai pada
tempat tempat yang sangat membutuhkan dari aspek pelayanan medis dan gizinya
seperti :

Bagian Kebidanan dan Pengyakit Kandungan


Bagian Ilmu KesehatanAnak
Bagian Penyakit Dalam
Bagian lain yang ada dirumah sakit yang memungkinkan pelaksanaannya
Mendirikan khusus poli gizi rumah sakit.

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pasien rawat inap :

Setiap saat digunakan kesempatan yang baik selama pasien dirawat


Secara berkala misalnya seminggu atau sebulan sekalai secara kelompok
Waktu pasien akan pulang setelah masa perawatan dirumah sakit berakhir. Konsultasi
dilakukan 1-2 hari sebelum pasien pulang.

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pasien rawat jalan :

Pasien pasien poliklinik setelah di periksa dokter dan ternyata memeruikan terapi
diit, dikirim untuk konsultasi gizi ketempat yang telah disediakan untuk keperluan
tersebut.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi


BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

Kegiatan pertemuan / rapat pada instalasi gizi dilakukan :

1.Briving dilakukan setiap pergantian shif ( 3 kali dalam sehari )

- Mengingatkan tata cara penyajian makanan harus sesuai dengan alur yang telah ada

- Memperhatikan persiapan makanan diet

- Mempersiapkan makanan harus dalam keadaan hangat

- Jangan lupa melakukan handhygine sesudah dari wc, sebelum dan sesudah melakukan
pekerjaan, sarung tangan rumah tangga di biasakan untuk dipakai.

- Kebersihan alat setelah pemakanan dan kebersihan ruangan dan lantai

2. Rapat dilakukan 3-4 kali dalam setahun ( mengikut sertakan wadir medis )

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi


BAB XI

A. Laporan Harian
Meliputi :
Jumlah pasien rawat inap sesuai kelas
Jumlah pasien rawat jalan ( pasien HD )
Jumlah pasien makan diet ( diet cair, saring, sonde, diet jantung, diet ginjal, diet DM,
diet rendah garam, dll )
Jumlah total perbelanjaan bahan makanan basah dan kering.
B. Laporan Bulanan
Meliputi :
Stok barang bulanan ( bahan makanan kering, bumbu kue dan makanan )
Total jumlah pasien perbulan, sesuai kelas
Total pembelanjaan dalam sebulan
C. Laporan Tahunan
Meliputi :
Penggunaan alat / kerusakan ( kompor, mikxer, blender, panci, dandang dll )
Renovasi / cet ruangan yang kotor
Laporan bulanan secara keseluruhan

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi

Anda mungkin juga menyukai