Struktur : - Pemerian : Cairan tidak berwarna atau kuning pucat, bau khas kuat menusuk; rasa pedas diikuti rasa dingin jika udara dihirup melalui mulut. Kelarutan : Dalam etanol 70%, satu bagian volume dilarutkan dalam 3 bagian volume etanol 70%, tidak terjadi opalesensi. Titik Leleh : 34oC pH : - Stabilitas : Stabil dibawah temperatur dan tekanan normal Sediaan yang ada di pasaran : BEST BALM Dosis yang ditentukan : Penggunaan terapi : Menghilangkan sakit pinggang, encok, urat kaku, perut kembung, masuk angin, keseleo, gatal karena gigitan serangga. Alasan Pemilihan Bentuk Sediaan : Dalam pembuatannya, dipilih bentuk sediaan krim, karena tujuan terapinya adalah lokal dan kemungkinan rute penetrasi yang dilalui oleh bahan aktif, yaitu jaringan epidermis dan stratum corneum. Sediaan krim dipiloih karena tidak lengket dan dapat memberikan efek dingin, acceptibility krim lebih tinggi daripada sediaan salep, serta memiliki daya sebar dan absorpsi yang baik. I.2 Informasi Aspek Farmakologi Minyak peppermint relatif cepat diserap setelah pemberian oral dan dieliminasi terutama melalui empedu. Metabolit empedu utama adalah mentol glucuronide, yang mengalami sirkulasi enterohepatik. Metabolit kemih hasil dari hidroksilasi pada kelompok metil C-7 di C-8 dan C-9 dari bagian isopropil, membentuk serangkaian mono dan dihydroxymenthols dan asam karboksilat, beberapa di antaranya diekskresikan sebagian sebagai konjugat asam glukuronat. Konstituen aktif dalam minyak peppermint, yang disiapkan melalui distilasi dari bagian dasar tanaman peppermint, termasuk mentol, menthone, cineol, dan beberapa minyak menguap. Dalam penelitian in vitro menunjukkan minyak peppermint menjadi efektif dalam relaksasi GI otot polos, mungkin melalui efek antagonis pada saluran kalsium dalam gut. Minyak Peppermint juga telah digunakan untuk relaksasi sfingter esofagus bagian bawah, yang dapat mengakibatkan reflux gastroesophageal. Temuan ini telah menyebabkan popularitas formulasi peppermint enterik berlapis, yang memotong saluran atas GI unmetabolized, sehingga memudahkan efeknya pada saluran cerna bagian bawah tanpa efek pada saluran atas.