LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FISIK II
OLEH :
KELOMPOK 7
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
TAHUN 2017
PENENTUAN TETAPAN KESETIMBANGAN ASAM LEMAH
SECARA KONDUKTOMETRI
A. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan mampu menentukan
tetapan kesetimbangan asam lemah dengan cara mengukur hantarannya
menggunakan konduktometri.
B. Dasar Teori
Konduktometri merupakan salah satu metoda analisis kimia kuantitatif.
Metoda tersebut menggunakan dua elektroda inert untuk mengukur daya hantar
listrik suatu larutan Pada suhu tetap, hantaran suatu larutan bergantung pada
konsentrasi ion dan mobilitas ion dalam larutan. Umumnya, sifat hantaran listrik
dalam suatu elektrolit mengikuti hukum ohm.
V = I R (1)
di mana: V = tegangan
I = arus
R = hambatan
Hantaran suatu larutan (L) didefinisikan sebagai kebalikan dari tahanan:
L = 1 / R (2)
Hantaran jenis (x) merupakan hantaran suatu larutan yang terletak di dalam suatu
kubus dengan rusuk 1 cm antara dua permukaan yang sejajar. Bila untuk dua
permukaan yang sejajar dengan luas A cm2 dan berjarak l cm satu dengan yang
lain, maka berlaku hubungan:
L = x . A / l (3)
Dalam pengukuran hantaran, diperlukan pula suatu tetapan sel (K) yang
merupakan suatu bilangan bila dikalikan dengan hantaran suatu larutan dalam sel
yang bersangkutan, akan memberikan hantaran jenis dari larutan tersebut,
sehingga:
x =K.L
= K / R (4)
Dari persamaan (3) dan (4), jelaslah bahwa K = l / A yang merupakan tetapan bagi
suatu sel.
Hantaran molar () dari suatu larutan didefinisikan sebagai hantaran larutan
antara dua permukaan sejajar yang berjarak 1 cm satu dari yang lain dan
mempunyai luas sedemikian rupa, sehingga di antara dua permukaan tersebut
terdapat elektrolit sebanyak 1 mol.
= x / C (C = konsentrasi larutan dalam mol/cm3)
= 1000x / C (C = konsentrasi larutan dalam mol/liter)
Untuk pengenceran tak hingga pada hantaran molar, berlaku pula keaditifan
hantaran ion-ionnya sesuai dengan hukum Kohlrausch. Suatu elektrolit lemah
yang terlarut dalam air tidak terionisasi sempurna, tetapi terdapat kesetimbangan
antara ion-ionnya. Hubungan antara derajat ionisasi () dengan hantaran molar
dinyatakan sebagai:
= C / 0
di mana: C = hantaran molar pada konsentrasi C
0 = hantaran molar pada pengenceran tak hingga
Untuk elektrolit biner harga tetapan kesetimbangannya dinyatakan sebagai:
Ka = 2C / (1 ) (7)
Dari persamaan (7), bila harga derajat ionisasi suatu elektrolit diketahui, maka
tetapan kesetimbangan Ka dapat dihitung. Harga tetapan kesetimbangan yang
sebenarnya yaitu tetapan kesetimbangan termodinamik (K), yang merupakan
fungsi dari Ka dan koefisien keaktifan ion-ionnya. Untuk larutan dalam
pengenceran tak hingga, koefisien keaktifan sama dengan satu. Dengan demikian,
tetapan kesetimbangan sebenarnya dapat dinyatakan sebagai:
log Ka = log K + 2A (C)1/2
di mana: Ka = tetapan kesetimbangan
K = tetapan kesetimbangan termodinamik/sebenarnya
A = tetapan
= derajat ionisasi
C = konsentrasi
C. Alat dan Bahan
Alat:
1. Konduktometer
2. Sel hantaran
3. Termostat
4. Pipet 25 mL
5. Buret 25 mL
6. Beaker glass 100 mL
7. Labu takar 100 mL
8. Botol semprot
Bahan:
1. Larutan asam lemah (CH3COOH)
2. Larutan CH3COONa
3. Larutan NaCl
4. Larutan HCl
5. Larutan KI 0,1000 N
D. Prosedur Percobaan
1. Kalibrasi Konduktormeter.
- Dicuci sel dengan air dan ditentukan hantarannya dalam air.
- Dicuci kembali dan ditentukan hantarannya sampai menunjukkan
hasil yang tetap.
- Bila alat konduktormeter disertai larutan standar, distandarisasi/
dikalibrasikan alat sesuai dengan hantaran standar sebagaimana
yang tertera dalam label larutan standar.
- Bila alat konduktormeter tidak disertai dengan larutan standar,
digunakan larutan 0,1000 N KCl. Dibilas sel dengan larutan KCl
dan dikalibrasi hantarannya dalam larutan KCl tersebut.
- Diukur temperatur larutan KCl tersebut. Hantaran jenis larutan
0,1000 N KCl pada berbagai suhu adalah sebagai berikut.
T (oC) X (ohm-1m-1)
21 1.191
22 1.215
23 1.239
24 1.246
25 1.288
26 1.313
27 1.337
28 1.367
29 1.387
30 1.412
21 1.191
22 1.215
23 1.239
24 1.246
25 1.288
26 1.313
27 1.337
28 1.367
29 1.387
30 1.412
Berdasarkan Persamaan 4
x =K.L
K =
1337 1 1
= 14,49 mS cm1
1337 1 1
= x 100 = 0,922 ohm-1 mS-1
14,49 mS m
120000
100000
80000
Series1
60000
Linear (Series1)
40000
20000 y = -23792x + 158477
R = 0.9146
0
0 2 4 6 8
c (C)
40000
Series1
30000
Linear (Series1)
20000
10000
0
0 2 4 6 8
80000 Series1
60000
Linear (Series1)
40000
20000
0
0 2 4 6 8
c
= c CH3COOH / 0 CH3COOH
Ka = 2C/ (1- )
logKa = log K + 2A(aC)1/2
Konsentrasi
c (C) x (ohm-1.cm-1)
(mol/L) (ohm-1.cm2 mol-1)
0,05 0,224 0,306 6120
0,025 0,158 0,29 11600
0,0125 0,112 0,15 12000
0,00625 0,079 0,064 10240
0,00312 0,056 0,012 3846
0,0015 0,039 0,0094 6266
Konsentrasi x
-1 -1 -1
Ka Log Ka (C)1/2
(C) (mS.cm ) (S.cm M )
0,05 0,306 6120 0,019 1,8 x 10-5 -4,74 0,031
0,025 0,29 11600 0,036 3,4 x 10-5 -4,47 0,03
0,0125 0,15 12000 0,037 1,78 x 10-5 -4,74 0,02
0,00625 0,064 10240 0,032 6,6 x 10-6 -5,18 0,01
0,00312 0,012 3846 0,012 4,5 x 10-7 --6,35 0,006
0.0015 0,0094 6266 0,019 5,5 x 10-7 -6,25 0,005
Dari data diatas dapat dibuat grafik dengan log Ka merupakan ordinat dan (C)1/2
merupakan absis sebagai berikut.
-3
Series1
-4 y = 61.657x - 6.3365
R = 0.7843 Linear (Series1)
-5
-6
-7
(C)1/2
Dari persamaan garis diatas, dapat didapatkan harga K dari persamaan log Ka =
log K + 2A(aC)1/2, yakni y = 61.657x - 6.3365 R = 0.7843
Log K = - 6.3365
K = 10-6,3365
= 4,6 x 10-7
Pada percobaan yang berjudul Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam
Lemah secara Konduktometri digunakan asam asetat yang merupakan asam
lemah. Asam asetat merupakan penghantar listrik yang kurang baik. Konsentrasi
asam asetat divariasikan bertujuan untuk melihat dan mempelajari pengaruh
konsentrasi terhadap ion. Nilai hantaran berbanding lurus dengan konsentrasi .
Hantaran jenis larutan menurun dengan menurunnya konsentrasi larutan dan
kenaikan konsentrasi dapat menyebabkan hantaran jenis meningkat.. Hal ini
disebabkan oleh berkurangnya jumlah zat yang terionisasi dalam larutan akibat
adanya pengenceran.
Pengukuran hantaran jenisa asam asetat diperlukan koreksi terhadap hantaran
jenis air karena elektrolit lemah memiliki kesetimbangan kecil dan nilai tetapan
kesetimbangan air juga kecil. Disini juga dilakukan pengukuran terhadap KCl
yang berguna untuk menentukan hantaran jenis larutan lain, dimana nilai hantaran
jenis KCl dianggap sebagai konstan. Nilai hantaran KCl (14,49 mS.cm-1) lebih
besar dari pada nilai hantaran asam asetat karena KCl adalah elektrolit kuat, dapat
terionosasi sempurna dibandingkan asam asetat yang merupakan elektrolit
lemah.
Suhu yang dilakukan dari konsentrasi asam asetat didapat berbeda-beda, yaitu
berkisar antara 26 sampai 27. Pada penentuan hantaran equivalen diperoleh
kesimpulan bahwa semakin tinggi konsentrasi maka semakin kecil nilai
hantarannya. Ini berarti hantaran equivalen berbanding terbalik dengan
konsentrasi. Jumlah ion yang terdapat didalam larutan tergantung pada derajat
ionisasi yang dapat digunakan untuk menentukan nilai Ka. Berdasarkan praktikum
yang dilakukan didapatkan nilai Ka asam lemah yaitu 4,6 x 10-7
G. Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan yang telah diuraikan dan pembahasan yang telah
dipaparkan, maka pada percobaan yang berjudul Penentuan Tetapan
Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
1. Nilai hantaran berbanding lurus dengan konsentrasi Hal ini disebabkan oleh
berkurangnya jumlah zat yang terionisasi dalam larutan
2. Larutan CH3COOH tergolong larutan elektrolit lemah yang ditunjukkan dari
nilai yang kurang dari satu.
3. Berdasarkan praktikum yang dilakukan didapatkan nilai Ka asam lemah yaitu
4,6 x 10-7
H. Pertanyaan dan Jawaban
1. Apakah perbedaan tetapan kesetimbangan asam lemah (Ka) dan tetapan
kesetimbangan termodinamik (K)?
Jawab:
Tetapan kesetimbangan asam (Ka) merupakan ukuran tingkat kemudahan
ion H3O+ yang dapat dilepaskan oleh suatu asam di dalam air, sedangkan
tetapan kesetimbangan termodinamik (K) yaitu harga tetapan
kesetimbangan sebenarnya yang merupakan fungsi dari Ka dan koefisien
keaktifan ion-ion penyusun suatu asam.
Tim Kimia Fisika. 2017. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika. Universitas Negeri
Malang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Kimia.
Arikawati, Erlina. 2015. Konduktometri dan Amperometri. (Online),
(erlinaarikawati.blogspot.co.id/2015/04/konduktometri-dan-
amperometri.html/), diakses 6 November 2017.
Rahmi, Nur. 2014. KONDUKTOMETRI. (Online),
(laporanterbaik.blogspot.co.id/2014/11/laporan-konduktometri.html/),
diakses 5 November 2017.