Anda di halaman 1dari 16

PERCOBAAN 6

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FISIK II

PENENTUAN TETAPAN KESETIMBANGAN ASAM LEMAH


SECARA KONDUKTOMETRI

OLEH :
KELOMPOK 7

Halimatus Sadiah (150332605024)


*Isma Rahayu (150332600816)*
Mentari Fatma L (150332600894)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
TAHUN 2017
PENENTUAN TETAPAN KESETIMBANGAN ASAM LEMAH
SECARA KONDUKTOMETRI

A. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan mampu menentukan
tetapan kesetimbangan asam lemah dengan cara mengukur hantarannya
menggunakan konduktometri.

B. Dasar Teori
Konduktometri merupakan salah satu metoda analisis kimia kuantitatif.
Metoda tersebut menggunakan dua elektroda inert untuk mengukur daya hantar
listrik suatu larutan Pada suhu tetap, hantaran suatu larutan bergantung pada
konsentrasi ion dan mobilitas ion dalam larutan. Umumnya, sifat hantaran listrik
dalam suatu elektrolit mengikuti hukum ohm.
V = I R (1)
di mana: V = tegangan
I = arus
R = hambatan
Hantaran suatu larutan (L) didefinisikan sebagai kebalikan dari tahanan:
L = 1 / R (2)
Hantaran jenis (x) merupakan hantaran suatu larutan yang terletak di dalam suatu
kubus dengan rusuk 1 cm antara dua permukaan yang sejajar. Bila untuk dua
permukaan yang sejajar dengan luas A cm2 dan berjarak l cm satu dengan yang
lain, maka berlaku hubungan:
L = x . A / l (3)
Dalam pengukuran hantaran, diperlukan pula suatu tetapan sel (K) yang
merupakan suatu bilangan bila dikalikan dengan hantaran suatu larutan dalam sel
yang bersangkutan, akan memberikan hantaran jenis dari larutan tersebut,
sehingga:
x =K.L
= K / R (4)
Dari persamaan (3) dan (4), jelaslah bahwa K = l / A yang merupakan tetapan bagi
suatu sel.
Hantaran molar () dari suatu larutan didefinisikan sebagai hantaran larutan
antara dua permukaan sejajar yang berjarak 1 cm satu dari yang lain dan
mempunyai luas sedemikian rupa, sehingga di antara dua permukaan tersebut
terdapat elektrolit sebanyak 1 mol.
= x / C (C = konsentrasi larutan dalam mol/cm3)
= 1000x / C (C = konsentrasi larutan dalam mol/liter)
Untuk pengenceran tak hingga pada hantaran molar, berlaku pula keaditifan
hantaran ion-ionnya sesuai dengan hukum Kohlrausch. Suatu elektrolit lemah
yang terlarut dalam air tidak terionisasi sempurna, tetapi terdapat kesetimbangan
antara ion-ionnya. Hubungan antara derajat ionisasi () dengan hantaran molar
dinyatakan sebagai:
= C / 0
di mana: C = hantaran molar pada konsentrasi C
0 = hantaran molar pada pengenceran tak hingga
Untuk elektrolit biner harga tetapan kesetimbangannya dinyatakan sebagai:
Ka = 2C / (1 ) (7)
Dari persamaan (7), bila harga derajat ionisasi suatu elektrolit diketahui, maka
tetapan kesetimbangan Ka dapat dihitung. Harga tetapan kesetimbangan yang
sebenarnya yaitu tetapan kesetimbangan termodinamik (K), yang merupakan
fungsi dari Ka dan koefisien keaktifan ion-ionnya. Untuk larutan dalam
pengenceran tak hingga, koefisien keaktifan sama dengan satu. Dengan demikian,
tetapan kesetimbangan sebenarnya dapat dinyatakan sebagai:
log Ka = log K + 2A (C)1/2
di mana: Ka = tetapan kesetimbangan
K = tetapan kesetimbangan termodinamik/sebenarnya
A = tetapan
= derajat ionisasi
C = konsentrasi
C. Alat dan Bahan
Alat:
1. Konduktometer
2. Sel hantaran
3. Termostat
4. Pipet 25 mL
5. Buret 25 mL
6. Beaker glass 100 mL
7. Labu takar 100 mL
8. Botol semprot
Bahan:
1. Larutan asam lemah (CH3COOH)
2. Larutan CH3COONa
3. Larutan NaCl
4. Larutan HCl
5. Larutan KI 0,1000 N
D. Prosedur Percobaan
1. Kalibrasi Konduktormeter.
- Dicuci sel dengan air dan ditentukan hantarannya dalam air.
- Dicuci kembali dan ditentukan hantarannya sampai menunjukkan
hasil yang tetap.
- Bila alat konduktormeter disertai larutan standar, distandarisasi/
dikalibrasikan alat sesuai dengan hantaran standar sebagaimana
yang tertera dalam label larutan standar.
- Bila alat konduktormeter tidak disertai dengan larutan standar,
digunakan larutan 0,1000 N KCl. Dibilas sel dengan larutan KCl
dan dikalibrasi hantarannya dalam larutan KCl tersebut.
- Diukur temperatur larutan KCl tersebut. Hantaran jenis larutan
0,1000 N KCl pada berbagai suhu adalah sebagai berikut.
T (oC) X (ohm-1m-1)

21 1.191
22 1.215

23 1.239

24 1.246

25 1.288

26 1.313

27 1.337

28 1.367

29 1.387

30 1.412

2. Penentuan Hantaran Molar CH3COOH Pada Pengenceran Tak Hingga.


- Dibuat larutan CH3COONa, HCl dan NaCl masingmasing
dengan konsentrasi 0,05 N; 0,025 N; 0,0125 N; 0,00625 N;
0,00312 N; dan 0,0015 N.
- Ditentukan hantaran larutan larutan tersebut seteliti mungkin.
- Dibuat kurva antara konsentrasi versus hantara molarnya.
Melalui ekstrapolasi, ditentukan hantaran molar masing masing
larutan pada pengenceran tah hingga.
- Dengan menggunakan hukum Kohlrusch. Ditentukan hantara
molar CH3COOH padapengenceran tak hingga.

3. Penentuan Hantaran Molar CH3COOH.


- Dibuat larutan CH3COOH dengan konsentrasi 0,1 N; 0,05 N;
0,025 N; 0,0125 N; 0,00625 N; dan 0,00312 N.
- Ditentukan hantaran larutan larutan tersebut seteliti mungkin.
E. DATA PENGAMATAN
Hantaran Larutan, (L), (S.cm-1)
Konsentrasi (N)
CH3COONa HCl NaCl CH3COOH
0,05 3130 7700 7860 332
0,025 1340 3320 2640 322
0,0125 840 976 1835 162,5
0,00625 252 324 849 69,6
0,00312 181 134 462 13,4
0,0015 121,4 49,6 270 10,16
Hantaran Jenis KCl (mS.cm-1) = 14,49
Suhu = 27,4
F. Analisis Data dan Pembahasan
Rumus hantaran molar CH3COOH pada pengenceran tak hingga berdasarkan
hantaran molar CH3COONa, HCl, NaCl pada pengenceran tak hingga.
Hantaran Jenis KCl (mS.cm-1) = 14,49
Suhu = 27,4 sehingga x = 1.337
T (oC) X (ohm-1m-1)

21 1.191

22 1.215

23 1.239

24 1.246

25 1.288

26 1.313

27 1.337

28 1.367

29 1.387

30 1.412
Berdasarkan Persamaan 4
x =K.L

K =
1337 1 1
= 14,49 mS cm1

1337 1 1
= x 100 = 0,922 ohm-1 mS-1
14,49 mS m

Sehingga dapat dicari hantaran larutan (x) menggunakan rumus


x = K .L (K = = 0,922 ohm-1 mS-1)
Hantaran Larutan, (x), (ohm-1.cm-1)
Konsentrasi (N)
CH3COONa HCl NaCl CH3COOH
0,05 2.88 7,09 7,25 0,306
0,025 1,23 3,06 2,43 0,29
0,0125 0,77 0,89 1,69 0,15
0,00625 0,23 0,29 0,78 0,064
0,00312 0,167 0,123 0,42 0,012
0,0015 0,112 0,045 0,25 0,0094
a) Larutan HCl
Tabel Grafik
Konsentrasi
c (C) x (ohm-1.cm-1)
(mol/L) (ohm-1.cm2 mol-1)
0,05 0,224 7,09 141800
0,025 0,158 3,06 122400
0,0125 0,112 0,89 71200
0,00625 0,079 0,29 46400
0,00312 0,056 0,123 39423
0,0015 0,039 0,045 30000
Grafik hubungan c(C) dengan

Grafik c dengan HCl


160000
140000
(ohm-1.cm2 mol-1)

120000
100000
80000
Series1
60000
Linear (Series1)
40000
20000 y = -23792x + 158477
R = 0.9146
0
0 2 4 6 8
c (C)

Dari grafik diatas diperoleh persamaan garis: y = -23792x + 158477


R = 0.9146
dengan y = 0 dan x = 0.
0 = -23792 (0) + 158477
= 158477 (ohm-1.cm2 mol-1)
b) Larutan CH3COONa
Tabel Grafik
Konsentrasi
c (C) x (ohm-1.cm-1)
(mol/L) (ohm-1.cm2 mol-1)
0,05 0,224 2.88 57600
0,025 0,158 1,23 49200
0,0125 0,112 0,77 61600
0,00625 0,079 0,23 36800
0,00312 0,056 0,167 53525
0,0015 0,039 0,112 74666
Grafik hubungan c(C) dengan

Grafik c dengan CH3COONa


80000
70000
y = 2100.1x + 48215
60000
R = 0.0962
50000
c

40000
Series1
30000
Linear (Series1)
20000
10000
0
0 2 4 6 8

Dari grafik diatas diperoleh persamaan garis: y = 2100.1x + 48215


R = 0.0962
0 = 2100.1x + 48215
= 48215 (ohm-1.cm2 mol-1)
c) Larutan NaCl
Tabel grafik
Konsentrasi
c (C) x (ohm-1.cm-1)
(mol/L) (ohm-1.cm2 mol-1)
0,05 0,224 7,25 145000
0,025 0,158 2,43 97200
0,0125 0,112 1,69 135200
0,00625 0,079 0,78 124800
0,00312 0,056 0,42 134615
0,0015 0,039 0,25 166666
Grafik hubungan c(C) dengan

Grafik c dengan NaCl


180000
160000 y = 6005x + 112896
140000 R = 0.2401
120000
100000

80000 Series1
60000
Linear (Series1)
40000
20000
0
0 2 4 6 8
c

Dari grafik diatas diperoleh persamaan garis: y = 6005x + 112896


R = 0.2401
dengan y = 0 dan x = 0.
0 = 6005 (0) + 112896
= 112896 (ohm-1.cm2 mol-1)
Menentukan hantaran tak hingga CH3COOH
Diketahui :
0 CH3COONa = 48215 (ohm-1.cm2 mol-1)
0 HCl = 158477 (ohm-1.cm2 mol-1)
0 NaCl = 112896 (ohm-1.cm2 mol-1)
Sehingga :
0 CH3COOH = 0 CH3COONa + 0 HCl + 0 NaCl
= (48215 + 158477 + 112896 )
= 319588
Menentukan tetapan kesetimbangan termodinamika (K) dari asam asetat. Dari
persamaan-persamaan di atas dapat dihitung nilai tetapan kesetimbangan
termodinamikanya yakni dengan cara data sebagai berikut.

= c CH3COOH / 0 CH3COOH
Ka = 2C/ (1- )
logKa = log K + 2A(aC)1/2

Konsentrasi
c (C) x (ohm-1.cm-1)
(mol/L) (ohm-1.cm2 mol-1)
0,05 0,224 0,306 6120
0,025 0,158 0,29 11600
0,0125 0,112 0,15 12000
0,00625 0,079 0,064 10240
0,00312 0,056 0,012 3846
0,0015 0,039 0,0094 6266

Konsentrasi x
-1 -1 -1
Ka Log Ka (C)1/2
(C) (mS.cm ) (S.cm M )
0,05 0,306 6120 0,019 1,8 x 10-5 -4,74 0,031
0,025 0,29 11600 0,036 3,4 x 10-5 -4,47 0,03
0,0125 0,15 12000 0,037 1,78 x 10-5 -4,74 0,02
0,00625 0,064 10240 0,032 6,6 x 10-6 -5,18 0,01
0,00312 0,012 3846 0,012 4,5 x 10-7 --6,35 0,006
0.0015 0,0094 6266 0,019 5,5 x 10-7 -6,25 0,005
Dari data diatas dapat dibuat grafik dengan log Ka merupakan ordinat dan (C)1/2
merupakan absis sebagai berikut.

Grafik (C)1/2 dengan log Ka


0
0 0.01 0.02 0.03 0.04
-1
-2
Log Ka

-3
Series1
-4 y = 61.657x - 6.3365
R = 0.7843 Linear (Series1)
-5
-6
-7
(C)1/2
Dari persamaan garis diatas, dapat didapatkan harga K dari persamaan log Ka =
log K + 2A(aC)1/2, yakni y = 61.657x - 6.3365 R = 0.7843
Log K = - 6.3365
K = 10-6,3365
= 4,6 x 10-7
Pada percobaan yang berjudul Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam
Lemah secara Konduktometri digunakan asam asetat yang merupakan asam
lemah. Asam asetat merupakan penghantar listrik yang kurang baik. Konsentrasi
asam asetat divariasikan bertujuan untuk melihat dan mempelajari pengaruh
konsentrasi terhadap ion. Nilai hantaran berbanding lurus dengan konsentrasi .
Hantaran jenis larutan menurun dengan menurunnya konsentrasi larutan dan
kenaikan konsentrasi dapat menyebabkan hantaran jenis meningkat.. Hal ini
disebabkan oleh berkurangnya jumlah zat yang terionisasi dalam larutan akibat
adanya pengenceran.
Pengukuran hantaran jenisa asam asetat diperlukan koreksi terhadap hantaran
jenis air karena elektrolit lemah memiliki kesetimbangan kecil dan nilai tetapan
kesetimbangan air juga kecil. Disini juga dilakukan pengukuran terhadap KCl
yang berguna untuk menentukan hantaran jenis larutan lain, dimana nilai hantaran
jenis KCl dianggap sebagai konstan. Nilai hantaran KCl (14,49 mS.cm-1) lebih
besar dari pada nilai hantaran asam asetat karena KCl adalah elektrolit kuat, dapat
terionosasi sempurna dibandingkan asam asetat yang merupakan elektrolit
lemah.
Suhu yang dilakukan dari konsentrasi asam asetat didapat berbeda-beda, yaitu
berkisar antara 26 sampai 27. Pada penentuan hantaran equivalen diperoleh
kesimpulan bahwa semakin tinggi konsentrasi maka semakin kecil nilai
hantarannya. Ini berarti hantaran equivalen berbanding terbalik dengan
konsentrasi. Jumlah ion yang terdapat didalam larutan tergantung pada derajat
ionisasi yang dapat digunakan untuk menentukan nilai Ka. Berdasarkan praktikum
yang dilakukan didapatkan nilai Ka asam lemah yaitu 4,6 x 10-7
G. Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan yang telah diuraikan dan pembahasan yang telah
dipaparkan, maka pada percobaan yang berjudul Penentuan Tetapan
Kesetimbangan Asam Lemah secara Konduktometri dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
1. Nilai hantaran berbanding lurus dengan konsentrasi Hal ini disebabkan oleh
berkurangnya jumlah zat yang terionisasi dalam larutan
2. Larutan CH3COOH tergolong larutan elektrolit lemah yang ditunjukkan dari
nilai yang kurang dari satu.
3. Berdasarkan praktikum yang dilakukan didapatkan nilai Ka asam lemah yaitu
4,6 x 10-7
H. Pertanyaan dan Jawaban
1. Apakah perbedaan tetapan kesetimbangan asam lemah (Ka) dan tetapan
kesetimbangan termodinamik (K)?
Jawab:
Tetapan kesetimbangan asam (Ka) merupakan ukuran tingkat kemudahan
ion H3O+ yang dapat dilepaskan oleh suatu asam di dalam air, sedangkan
tetapan kesetimbangan termodinamik (K) yaitu harga tetapan
kesetimbangan sebenarnya yang merupakan fungsi dari Ka dan koefisien
keaktifan ion-ion penyusun suatu asam.

2. Sebutkan cara lain penentuan tetapan kesetimbangan asam lemah selain


cara konduktometri!
Jawab:
Penentuan tetapan kesetimbangan asam lemah juga dapat dilakukan
dengan menggunakan metoda titrasi potensiometri atau titrasi
konduktometri.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Kimia Fisika. 2017. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika. Universitas Negeri
Malang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Kimia.
Arikawati, Erlina. 2015. Konduktometri dan Amperometri. (Online),
(erlinaarikawati.blogspot.co.id/2015/04/konduktometri-dan-
amperometri.html/), diakses 6 November 2017.
Rahmi, Nur. 2014. KONDUKTOMETRI. (Online),
(laporanterbaik.blogspot.co.id/2014/11/laporan-konduktometri.html/),
diakses 5 November 2017.

Anda mungkin juga menyukai