Laporan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Praktik Kerja Lapangan
BAB I
PENDAHULUAN
Akuntansi telah dibekali ilmu teori dan berbagai keterampilan praktek dalam bidang
beberapa latihan praktik di Lab dalam bentuk paket-paket yang terpisah antara satu
Untuk menggabungkan beberapa paket tersebut dalam satu kegiatan praktik cukup sulit,
karena disamping dibutuhkan aspek kognitif yang banyak juga membutuhkan waktu lama
dan biaya yang cukup besar. Maka untuk mengaplikasikan gabungan praktik tersebut
dalam satu entitas bisnis, mahasiswa bisa mengikuti Praktik Kerja Lapangan yang
ditetapkan jurusan.
Praktik Kerja Lapangan adalah salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh semua
untuk menyelesaikan perkuliahan program D3, selain itu kegiatan Praktik Kerja
Lapangan ini juga bermanfaat bagi para mahasiswa itu sendiri agar dapat mempersiapkan
diri untuk memasuki dunia kerja dan menjadi tenaga kerja profesional yang handal dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Pada tahun 2011 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Pontianak mengadakan Praktik
Kerja Lapangan bagi mahasiswa/i selama 2 (Dua) bulan terhitung sejak tanggal 15 Maret
2011 sampai dengan 15 Mei 2011. Praktik Kerja Lapangan tersebut dilaksanakan pada
Penulis memilih tempat Praktik Kerja Lapangan pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
Pontianak karena penulis ingin mengetahui apa tugas dan fungsi pokok Badan Pusat
Statistik Kota Pontianak, kegiatan apa saja yang ada di Badan Pusat Statistik Kota
kemajuan apa saja yang telah dicapai Badan Pusat Statistik Kota Pontianak, yang mana
informasi yang diketahui penulis dapat menjadi pelajaran yang berharga dan dapat
permasalahan yang dihadapi dan didapat dengan mencari alternative pemecahan setiap
c. Memberikan solusi terhadap masalah yang ada ditempat praktik serta belajar untuk
Adapun kegunaan dari Praktik Kerja Lapangan ini adalah sebagai acuan dari mahasiswa/i
agar terbiasa melakukan pekerjaab sehingga mahasiswa/i telah mengetahui kondisi nyata
dari sebuah perusahaan atau instansi sebelum benar-benar terjun kedunia kerja sehingga
Dapat menambah wawasan dalam dunia kerja yang telah dilakukan di Praktik Kerja
Lapangan,agar mahasiswa/i dapat bekerja dengan baik dalam setiap perusahaan swasta
dan instansi pemerintah,maka dari itu tujuan dari Praktik Kerja Lapangan adalah
BAB II
Sebelum kemerdekaan Indonesia diperoleh telah muncul suatu lembaga yang menangani
penyesuaian seperti : Nama dan bentuk, mulai dari Centraal Kantoor voor de Statistiek
pada zaman Hindia Belanda, Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu pada masa pemerintahan
(KAPPURI) pada awal kemerdekaan, lalu berubah menjadi Biro Pusat Statistik sejak
tahun 1957, dan mulai tahun 1997 sampai sekarang dikenal sebagai Badan Pusat Statistik
(BPS).
Awal kehadiran BPS di Kalimantan Barat dimulai pada, sekitar tahun 1960 yang pada
waktu itu masih merupakan bagian sensus pada Kantor Pemda TK I Provinsi Kalimantan
Barat. Bagian ini pertama kali dipimpin oleh Ade M. Djohan (1960-1964) serta,
dilanjutkan oleh Gusti Mustaan (1965-1967). Posisi ini bertahan sampai dengan awal
tahun 1967, karena langsung mendapat perluasan otonomi sehingga meningkat menjadi
Kantor Sensus dan Statistik, yang dipimpin oleh Drs. Abassuni Abubakar (1967-1975),
Walaupun Kantor Statistik Provinsi (KSP) Kalimantan Barat telah berdiri tahun 1960-an
dengan nama KSS (Kantor Sensus dan Statistik), namun resmi bernaung dibawah BPS
sejak tahun 1975. Pada tahun 1975 ini, nama KSS Provinsi Kalimantan Barat resmi
menjadi Kantor Statistik Provinsi Kalimantan Barat namun hanya terdiri atas dua unit
kerja yaitu Tata Usaha (TU) dan Teknis Operasional (TOP). Dengan adanya organisasi
tahun 1980, maka struktur organisasi TOP KSP Kalimantan Barat berubah menjadi tiga
seksi :
BPS (Badan Pusat Statistik) mulai didirikan pada tahun 1960. Pada awal berdirinya, BPS
belum dinamai Badan Pusat Statistik melainkan hanya merupakan salah satu bagian
organisasi dari kantor pemerintah daerah Kotamadya Pontianak yang khusus menangani
sensus. Tahun 1965 bagian sensus ini baru dijadikan kantor yang berdiri sendiri dengan
nama kantor Sensus Statistik Kotamadya Pontianak. Oleh karena itu, bangunan kantornya
dipisahkan dari kantor Pemda Kotamadya Pontianak dengan menempati salah satu
Pada tahun 1969 kantor Sensus Statistik Kotamadya Pontianak dipindahkan dari Jalan
Sultan Muhammad ke Jalan Zainuddin (Rahadi Oesman). Kantor ini bertempat di salah
satu ruangan berdampingan dengan kantor Sensus Statistik Propinsi Kalimantan Barat.
Baru pada tahun 1971 kantor Statistik Kotamadya Pontianak bertempat pada bangunan
tersendiri yaitu di Jalan Sultan Syahrir. Kantor Sensus Kotamadya Pontianak diubah
namanya menjadi Kantor Statistik Kotamadya Pontianak pada tahun 1980. Perubahan
nama ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) No.6 Tahun 1980 dan merupakan
lembaga Non Departemen dibawah Biro Pusat Statistik [Merupakan Kantor cabang BPS
(Biro Pusat Statistik)]. Tepatnya tanggal 20 Juni 1986 kantor Sensus Kotamadya
Pontianak kembali dipindahkan, tetapi dengan menempati bangunan milik sendiri yang
Pada tahun 1999 Biro Pusat Statistik kembali mengalami perubahan nama menjadi Badan
Pusat Statistik (BPS). Dan perubahan nama itu berlangsung sampai sekarang.
Setiap perusahaan maupun instansi pemerintah mempunya visi dan misi tersendiri yang
diciptakan pada saat pendirian perusahaan atau instansi yang bersangkutan. Pada Badan
Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat juga terdapat visi dan misi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Adapun visi dan misi tersebut adalah :
2.3.1 Visi
2.3.2 Misi
kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik.
diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN)
BPS adalah lembaga pemerintah non departemen yang berada dibawah dan bertanggung
koordinasi dan kerjasama dalam hal kegiatan perstatistikan sesuai dengan ketentuan
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah, dalam melaksanakan tugas, BPS
menyelenggarakan fungsi :
statistik.
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah, dalam menyelenggarakan fungsi,
Adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur kebutuhan data statistik, sumber daya,
metode, sarana dan prasarana, ilmu pengetahuan dan teknologi, perangkat hukum, dan
memasukan dari Forum Masyarakat Statistik yang secara teratur saling berkaitan,
a. Agar para penyelenggara kegiatan statistik memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
kegiatan statistik.
c. Ketersediaan sumber daya manusia dan sumber dana, metode yang tepat, sarana dan
d. Aspek koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standarisasi (KISS) yang dilakukan BPS
dengan seluruh penyelenggara kegiatan statistik baik segenap instansi pemerintah dan
Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditunjukkan untuk keperluan yang
bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat yang memiliki lintas sektoral
berskala nasional, makro, dan yang penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab BPS.
1. Publikasi
Publikasi yang dihasilkan BPS dikirim secara cuma-cuma kepada instansi pemerintah
atau tukar menukar dengan publikasi/data dari instansi tersebut. Publikasi juga dikirimkan
serta kantor statistik dari negara lain. BPS pusat mempunyai perpustakaan yang terbuka
untuk umum, sehingga para pengunjung dapat membaca publikasi BPS maupun publikasi
Para pengguna data yang menghendaki informasi tentang BPS dan kegiatan statistik yang
3. Layanan Statistik
Banyak dari para pengguna data BPS yang menginginkan informasi statistik yang lebih
spesifik dan rinci. Untuk memenuhinya, BPS juga menyediakan sarana pemesanan
melalui komputer.
Para pengguna data yang menghendaki informasi statistik secara rinci dapat
memperolehnya melalui unit-unit yang terkait, serta dari masing-masing BPS Provinsi
Para pencari data baik didalam negeri maupun luar negeri yang menghendaki akses
membuka home page BPS : http://www.bps.go.id. Berbagai data yang disajikan disini
data yang diperlukan oleh pemerintah dalam berbagai bidang baik ekonomi maupun
agama.
statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat, dan mutahir
dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien guna
1. Pengumpulan Data
a. Sensus
Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit
populasi diseluruh Wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu
1. Sensus penduduk yang dilaksanakan pada tahun yang berakhiran angka 0 (Nol).
b. Survei
Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel dari
suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik suatu objek pada saat tertentu. BPS
juga melaksanakan survei antar sensus yaitu survei yang dilakukan diantara 2 (Dua)
sensus sejenis. Survei antar sensus tersebut meliputi survei penduduk antar sensus
(Supas), survei pertanian antar sensus (Sutas), dan survei ekonomi antar sensus (Setas).
Berbagai ragam survei sektoral diantaranya adalah Survei Sosial Ekonomi Sosial
(Susenas), Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), Survei Biaya Hidup (SBH),
Survei Potensi Desa (Podes), Survei Industri, Survei Pertanian, Survei Pendapatan Petani
dan Struktur Ongkos Usaha Tani, Survei Koperasi Unit Desa (KUD), Survei Harga
2. Pengolahan Data
Tahap pengolahan data sangat menentukan seberapa jauh tingkat keakuratan dan
ketetapan data statistik yang dihasilkan, BPS dianggap oleh instansi lainnya sebagai
perintis dalam penggunaan komputer karena telah memulai penggunaannya sejak sekitar
tahun 1960. Sebelum menggunakan komputer, BPS menggunakan kalkulator dan alat
teknologi informasi dan juga mengacu kepada kebutuhan. Pesonal komputer yang secara
umum lebih murah dan efisien telah dicoba digunakan untuk menggantikan komputer
mainframe. Sejak tahun 1980-an, personal komputer telah digunakan diseluruh kantor
BPS provinsi, diikuti dengan penggunaan komputer diseluruh BPS Kabupaten dan Kota
sejak tahun 1992. Dengan menggunakan personal komputer, kantor BPS di daerah dapat
segera memproses pengolahan data, yang merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai
komputer dan selanjutnya data tersebut dikirim ke BPS pusat untuk diolah menjadi data
nasional.
Pengolahan data menggunakan personal komputer telah lama menjadi contoh pengolahan
yang diterapkan oleh direktorat teknis di BPS pusat, terutama jika direktorat tersebut
Dalam pengolahan data, BPS juga telah mengembangkan berbagai program aplikasi
untuk data entry, editing, validasi, tabulasi dan analisis dengan menggunakan berbagai
macam bahasa dan paket komputer. BPS bertanggung jawab untuk mengembangkan
Pembangunan infrastruktur teknologi informasi di BPS didasarkan pada tujuan yang ingin
dicapai yaitu mengikuti perkembangan permintaan dan kebutuhan dalam pengolahan data
3. Analisis Data
Dalam rangka mempermudah para pengguna data agar dapat membaca dan
BPS juga membuat evaluasi kegiatan pembangunan dengan menyajikan indikator kinerja
yang tipenya serta kinerjanya ditentukan oleh pemerintah pusah dan daerah melalui
berbagai proses. Untuk mendapatkan manfaat optimal dari analisa data, BPS bekerjasama
serta bekerjasama dengan para pakar dan perguruan tinggi. Hal ini dilaksanakan segera
Selain itu, BPS juga mengembangkan analisis dengan metode-metode statistik, antara lain
perhitungan neraca bahan makanan, dan standar konversi untuk berbagai seminar bagi
masyarakat agar mereka dapat mengetahui hasil analisis BPS dan metode yang sedang
BPS Kota Pontianak merupakan perwakilan BPS di Kalimantan Barat. Tugasnya meliputi
Pontianak Timur, kecamatan Pontianak Barat, kecamatan Pontianak Kota, dan kecamatan
Pontianak Utara.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Badan Pusat Statistik Kota Pontianak
bagi penyelenggara dan pengguna statistik, baik pemerintah maupun masyarakat. Dengan
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001, tentang kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah
4. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001, tentang Organisasi
Adapun susunan organisasi BPS Kota Pontianak adalah sebagai berikut : Kepala,
Subbagian Tata Usaha, Seksi Statistik Sosial, Seksi Statistik Produksi, Seksi Statistik
Distribusi, Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Seksi Integrasi Pengolahan dan
Adapun uraian tugas dan wewenang dari kepala dan masing-masing bagian yang ada di
2.6.1 Kepala
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat adalah Pejabat setingkat Eselon
III/a membawahi Kepala Bagian Tata Usaha dan Para Kepala Seksi serta Pejabat
kesejahteraan rakyat, ketahanan sosial, serta kegiatan statistik sosial lainnya yang
ditentukan.
c. Melakukan pengolahan data statistik sosial sesuai dengan sistem dan program yang
ditentukan.
c. Melakukan pengolahan data statistik produksi sesuai dengan sistem dan program yang
perdagangan besar, keuangan dan harga produsen, niaga dan jasa, serta kegiatan statistik
c. Melakukan pengolahan data statistik distribusi sesuai dengan sistem dan program yang
a. Melakukan penyiapan dokumen dan bahan yang diperlukan untuk mpenyusunan neraca
wilayah dan analisis statistik yang mencakup penyusunan neraca produksi, neraca
konsumsi dan neraca lainnya, analisis dan pengembangan statistik, serta penyusunan
c. Melakukan pengolahan data neraca wilayah distribusi sesuai dengan sistem dan
sistem jaringan komunikasi data sesuai dengan aturan yang ditetapkan serta membantu
c. Melakukan koordinasi pengelolaan dan pemeliharaan perangkat keras dan lunak serta
menyusun sistem pengelolaan data dan koordinasi pengolahan data bekerjasama dengan
Koordinator sensus kecamatan (KSK) adalah petugas fungsional pengumpul data statistik
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala BPS Kota Pontianak. Sehinggai
kegiatan, serta sebagai penanggung jawab atas suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh
BAB III
Selama melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan dari
tanggal 16 Maret sampai dengan tanggal 13 Mei 2011 (2 bulan), penulis ditempatkan
pada sub bagian tata usaha yang dibimbing oleh Bapak Rachman yang menjabat sebagai
Kasubbag Tata Usaha. Selanjutnya penulis juga membantu kegiatan di seksi produksi
Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini tentunya dilakukan pada hari kerja,
yaitu hari senin sampai dengan hari jumat (Kecuali libur nasional). Adapun aktivitas
Dalam pengertian ini, penulis bertugas untuk mengecek dokumen-dokumen yang telah
disampaikan oleh pihak responden kepada pihak BPS Kota Pontianak yang kemudian
Dalam pengertian ini, penulis bertugas mengisi dan menghitung jumlah pengeluaran,
jumlah pendapatan dan nilai tambah yang ada pada Lembar Pengawasan Survei Tahunan
Setelah lembar pengawasan survei tahunan perusahaan industri terisi dan terkumpul, data
yang ada pada lembaran tersebut direkap ke dalam file data olahan industri, termasuk
didalamnya nama perusahaan, jumlah pekerja, nilai produksi, nilai stok awal dan akhir.
Dalam pengertian ini, penulis bertugas untuk memilih nama-nama Hotel Non Bintang
(Melati) dan Hotel Berbintang, kemudian penulis memasukkan data berupa nama hotel,
Dalam pengertian ini, penulis mencatat nama, alamat, pekerjaan, status pendidikan, dan
Selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL), penulis tidaklah mengalami kesulitan
yang berarti karena penulis diberikan pengarahan dan bimbingan terlebih dahulu sebelum
mengerjakan pekerjaan atau tugas tersebut. Para karyawan/i di Badan Pusat Statistik
selalu bersedia membantu jika penulis mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan.
Hanya saja kendala teknis sering kali terjadi pada saat penulis menjalankan tugas
dibagian produksi.
Apabila dalam melaksanakan tugas yang diberikan penulis melakukan kesalahan, maka
pembimbing akan memberikan pengarahan dan penjelasan kepada penulis agar kesalahan
tersebut tidak terulang. Selain itu, jika ada hal-hal yang tidak penulis pahami atau diluar
pengetahuan penulis, maka penulis dapat bertanya langsung kepada pembimbing dan
pegawai yang ada sehingga penulis dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
Dalam penyelesaian ini, penulis juga harus teliti demi ketepatan dan kecepatan dalam
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dan uraian diatas maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan mulai dari tanggal 16
Maret 2011 sampai dengan 13 Mei 2011 dapat dikatakan berhasil, karena dari awal
pelaksanaan pemilihan tempat praktik sampai selesai tidak mengalami kesulitan, sehingga
pihak Politeknik Negeri Pontianak tidak perlu bersusah payah membantu mahasiswa
dalam mencari tempat PKL.
2. Dalam melaksanakan PKL di BPS Kota Pontianak, penulis dapat mengetahui apa saja
yang menjadi tugas dan tanggung jawab pada bagian produksi, urusan dalam, serta hal-
hal yang dianggap rahasia. Selain itu, penulis juga mengetahui sedikit banyak tentang
4. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Pusat Statistik Kota Pontianak dapat dikatakan
berhasil karena sudah banyak kegiatan yang tercapai sesuai dengan visi dan misinya.
3.2 Saran
1. Bagi Jurusan
dosen pembimbing) untuk pelaksanaan kegiatan PKL ditahun yang akan datang agar
pembimbing dapat melihat sendiri bahwa mahasiswa/i benar-benar melakukan tugas atau
Untuk kegiatan PKL yang akan datang, diharapkan dapat bisa melakukan kerja sama lagi
terhadap mahasiswa/i Politeknik Negeri Pontianak agar dapat belajar dengan rasa
tanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan dari pihak Badan Pusat Statistik Kota
Pontianak.
Add a comment
Fajar Kurniadi
Classic
Flipcard
Magazine
Mosaic
Sidebar
Snapshot
Timeslide
Mar
10
Pontianak Skateboarding
Mar
10
Mar
10
Mar
Mar
1
Part 3 and 2nd Anniversary Ab Skatepark
Feb
Jan
28
Jan
23
Jan
23
Landing kickflip
Jan
21
Loading
Send feedback