Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM PEMINDAH TENAGA

TRANSMISI SYNCHROMESH 5 PERCEPATAN

Dosen Pembimbing :

1. Yosep Efendi S.Pd., M.Pd.


2. Joko Sriyanto S.Pd., M.T.

Anggota Kelompok :

1. Jujur Prihatin NIM : 16504244002


2. Swastika Fahmi Wijaya NIM : 16504244003
3. Ramadhani NIM : 16504244004
4. Naufal Qois Alwan Nazhif NIM : 16504244005
5. Deo Cahyo Anugrah NIM : 16504244006
6. Bobby Purnomo NIM : 14504241034

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2017
I. Kompetensi
Memelihara/servis, memperbaiki dan overhaul sistem pemindah tenaga pada kendaraan
ringan.

II. Sub Kompetensi


1. Mengidentifikasi unit transmisi synchromesh 5 percepatan dan komponen-
komponennya.
2. Mengetahui fungsi unit transmisi synchromesh 5 percepatan dan komponen-
komponennya.
3. Menjelaskan cara kerja unit transmisi synchromesh 5 percepatan.

III. Alat dan Bahan


1. Unit transmisi synchromesh 5 percepatan
2. Tool Box set, majun
3. Buku catatan dan alat tulis

IV. Keselamatan Kerja


1. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Saat melepas bagian dari unit transmisi synchromesh 5 percepatan harap hati-hati
dan menggunakan kunci yang sesuai.
3. Bekerja secara hati-hati, selalu baca jobsheet dan manual book serta teliti.

V. Dasar Teori
Transmisi adalah bagian dari sistem pemindah daya (power train) yang berfungsi
untuk merubah momen/putaran dari output engine yang akan menuju ke differensial
yang melewati transmisi dengan memvariasikan putaran melalui beberapa percepatan.
Dengan adanya transmisi maka tenaga/kecepatan kendaraan dapat divariasikan dan
dapat disesuaikan dengan medan yang dilalui.
VI. Langkah Kerja
A. Pengamatan/Observasi
Transmisi Manual terdiri dari empat komponen utama, yaitu :
Input Shaft

Input shaft berfungsi untuk menerima putaran dari kampas kopling untuk
kemudian diteruskan untuk menggerakkan roda-roda gigi di transmisi. Ujung
input shaft berhubungan dengan kampas kopling, pada input shaft dan kopling
dibuat alur yang sama agar dapat saling berkaitan.
Output Shaft

Berfungsi untuk meneruskan putaran yang keluar dari transmisi menuju


propeller shaft.
Main Gear (Gigi percepatan)

Gigi percepatan berfungsi untuk mengubah torsi ataupun kecepatan dari


input transmisi. Setelah diubah torsi atau kecepatannya kemudian diteruskan ke
output shaft.

Counter Gear

Counter gear adalah roda gigi yang letaknya berlawanan dengan roda
gigi percepatan. Bersama-sama dengan roda gigi percepatan roda gigi ini
membentuk perbandingan gigi yang akan menghsailkan percepatan atau
perlambatan putaran.
Reverse Gear

Berfungsi untuk merubah arah putaran output sahft sehingga berlawan


dengan putaran input shaft agar kendaraan berjalan mundur.
B. Cara Kerja
Gigi Percepatan 1

Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi counter
roda gigi pembanding 1 roda gigi tingkat 1 unit sinkromes poros
output.

Gigi Percepatan 2

Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi counter
roda gigi pembanding 2 roda gigi tingkat 2 unit sinkormes poros
output.
Gigi Percepatan 3

Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi counter
roda gigi pembanding 3 roda gigi tingkat 3 unit sinkromes poros
output

Gigi Percepatan 4

Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi
counter roda gigi pembanding 4 roda gigi tingkat 4 uint sinkromes
poros output.
Gigi Percepatan 5

Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi
counter roda gigi pembanding 5 roda gigi tingakt 5 unit sinkromes
poros output.
Gigi Mundur

Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi
counter roda gigi pembanding R (mundur) roda gigi tingkat R (mundur)
unit sinkromes poros output.
C. Analisa dan Pembahasan
Pada transmisi 5 percepatan yang kami gunakan sebagai objek praktikum ini
kebanyakan komponen-komponen ada yang hilang seperti baut, shifting key tidak ada
serta hilangnya key spring. Komponen-komponen yang hilang ini kemungkinan terjadi
karena seringnya di bongkar pasang. Hilangnya baut pada chasing transmisi akan
mengakibatkan terjadinya ketidakrapatan antara bodi transmisi 5 kecepatan dengan
shift fork. Sehingga kemungkinan terjadinya kebocoran oli transmisi sangat besar.
Sifting key yang hilang yaitu bisa mengakibatkan penguncian tidak terjadi sehingga
jika dipindah gigi maka putaran tranmisi akan loss.

Perhitungan Rasio Gigi Secara Matematis


Gigi Percepatan 1
Counter Gear 4 Main gear 1 39 43
X = X = 6,304
Main gear 4 Counter gear 1 19 14
Rasio 6,304 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 6,304 pada putaran input
dan 1 putaran pada output

Gigi Percepatan 2
Counter Gear 4 Main gear 2 39 36
X = X = 3,358
Main gear 4 Counter gear 2 19 22
Rasio 3,358 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 3,358 pada putaran input
dan 1 putaran pada output

Gigi Percepatan 3
Counter Gear 4 Main gear 3 39 27
X = X = 2,409
Main gear 4 Counter gear 3 19 23
Rasio 2,409 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 2,409 pada putaran input
dan 1 putaran pada output

Gigi Percepatan 4
Perbandingan Gigi Rasio Pada gigi percepatan 4 adalah 1 : 1 (dihitung secara
langsung dari putaran input : putaran input). Rasio 1 : 1 karena putaran yang
dari poros input langsung diteruskan menuju poros output didak melalui gigi
yang pada counter sehingga putaran yang terjadi yaitu 1:1, 1 putaran poros input
dan 1 putaran poros output.

Gigi Percepatan 5
Counter Gear 4 Main gear 5 39 17
X = X = 0,830
Main gear 4 Counter gear 5 19 42
Rasio 0,830 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 0,830 pada putaran input
dan 1 putaran pada output. Pada gigi percepatan 5 ini terjadi dimana putaran
output lebih tinggi dari pada putaran input.. Putaran output yang lebih tinggi dari
pada putaran input ini dinamakan overdrive.

Gigi Percepatan Mundur


Counter Gear 4 Reverse gear (A) Sleeve gear(gear 1)
X X =
Main gear 4 Reverse counter gear Reverse gear (B)
39 28 43
X X = 6,177
19 16 25
Rasio 6,177 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 6,177 pada putaran input
dan 1 putaran pada output namun pada gigi mundur ini terjadi putaran yang di
balik karena adanya reverse gear.

Setelah dilakukan perhitungan rasio setiap gigi percepatan baik secara


manual maupun secara matematis didapatkan data sebagai berikut :
Gigi Percepatan Perhitungan Manual Perhitungan Matematis
1 6,25 : 1 6,304 : 1
2 3,25 : 1 3,358 : 1
3 2:1 2,409 : 1
4 1:1 1:1
5 0,75 : 1 0,830 : 1
Mundur 6:1 6,177 : 1

Dari tabel tersebut dapat dilihat perbedaan antara perhitungan secara manual
dengan perhitungan secara matematis. Perhitungan matematis menghasilkan
hasil yang akurat dibanding perhitungan secara manual. Karena perhitungan
secara manual ketika menghitung putaran input maupun output hanya dengan
perkiraan, jadi hasilnya kurang presisi. Namun perbedaan hasil perhitungan
tersebut tidak terlalu besar. Dan dari tabel tersebut terlihat bahwa semakin tinggi
gigi percepatan semakin kecil rasio giginya. Artinya semakin besar gigi
percepatan akan lebih sedikit input shift berputar untuk menempuh satu kali
putaran output shaft.

VII. Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan
Fungsi Transmisi
Meneruskan tenaga ataupun putaran mesin dari kopling ke poros propeller.
Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin
dan kondisi jalan)
Memungkinkan kendaraan dapar berjalan mundur pada kendaraan yang
memiliki lebih dari 2 roda.

Transmisi 5 percepatan pada dasarnya mempunyai fungsi yang sama dengan


jenis transmisi yang lainnya yaitu mereduksi putaran dari mesin ke poros roda yang
dimana putaran tersebut akan di reduksi dengan roda roda gigi. Perbandingan jumlah
gigi pada setiap percepatan menghasilkan perbandingan (rasio) gigi yang berbeda beda.
Pada gigi percepatan rendah rasio giginya besar dimana untuk menempuh 1 kali putaran
output membutuhkan putaran input yang lebih banyak, namun menghasilkan torsi yang
besar. Sedangkan pada gigi percepatan yang tinggi rasio giginya lebih kecil namun
kecepatannya lebih tinggi karena poros output berputarnya sama atau lebih besar dari
poros input.

B. Saran
1. Pelayanan di jurusan perlu ditingkatkan lagi seperti ketersediaan media praktek
2. Dalam bekerja kelompok perlu dilakukan koordinasi yang efektif supaya tidak
terjadi miskomunikasi

Anda mungkin juga menyukai