Perencanaan Kapasitas Manajemen Operasional
Perencanaan Kapasitas Manajemen Operasional
Disusun Oleh :
Simson Hutagalung 12010112120038
Mutiara Pangaribuan 12010112120008
Noval Kurniawan 12010112120039
Lavenia Aulia T. 12010112130053
Legazea Syifa 12010112140292
KELAS A
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN AJARAN 2013/2014
1. Pengertian Kapasitas
Setelah memilih sebuah proses produksi, pihak manajemen harus
menetapkan kapasitas yaitu bauran produk dan teknologi yang dibutuhkan
secara akurat dan memadai untuk beroperasi diatas titik impas.
Kapasitas adalah hasil produksi atau volume pemrosesan (troughtput),
atau jumlah unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan atau diproduksi
oleh sebuah fasilitas pada suatu periode waktu tertentu. Kapasitas juga
menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi atau apakah fasilitas yang ada
akan berlebih. Penetapan ukuran fasilitas juga sangat menentukan jika tujuan
yang ingin dicapai adalah tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengembalian
investasi yang tinggi.
Kapasitas dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut ada
yang sepenuhnya dapat dikendalikan oleh manajemen dan ada yang tidak
dapat dikendalikan. Faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh manajemen
ialah : jumlah mesin, jumlah jam kerja, jumlah jam lembur dan sebagainya.
Sedangkan faktor yang tidak dapat dikendalikan yaitu ketidakhadiran
karyawan, kerusakan mesin, dan sebagainya.
Contoh, suatu pusat kerja beroperasi 6 hari per minggu dengan basis dua
"shift" (8 jam per shift) dan mempunyai lima mesin dengan kemampuan
sama. Bila mesin-mesin digunakan 85 % dari waktu pada tingkat efisiensi
sistem sebesar 92%, tingkat keluaran dalam jam kerja standar per minggu
dapat dihitung sebagai berikut:
Rated Capacity = (5) (8 x 6 x 2 ) (0,85) (0,92)
= 375 jam kerja standar/minggu
Analisis Break Event
Titik break-even merupakan titik dimana penghasilan total sama dengan biaya
total. Atau dalam bentuk rumusan menjadi :
PxQ = F+ (VxQ)
dengan keterangan :
P = harga per unit
Q = kuantitas yang dihasilkan
F = biaya tetap total
V = biaya variabel per unit.
Karena Q, kuantitas, adalah tidak diketahui padahal yang kita cari, kita
dapat menggunakan aljabar untuk merumuskan kembali persamaan ini
sebagai berikut :
PQ = F + VQ
F = (P-V)Q
dengan demikian, maka :
Q = F/ P-V
Sebagai contoh, harga penjualan produk A adalah Rp 140.000,- per unit, dan
biaya bahan mentah dan tenaga kerja langsung sebesar Rp 100.000,- per unit,
dan biaya tetap per bulan Rp 40.000.000,-. Titik break even dalam unit
keluaran dapat dihitung :
Q = F/P-V
= Rp 40.000.000/ 140.000-100.000
= 1.000 unit
Kontribusi LABA
Istilah (P-V) disebut "kontribusi", yaitu jumlah kelebihan atau selisih harga
jual per unit di atas biaya variabel per unit (atau penghasilan total melebihi
biaya variabel total).Jika satu produk memberikan kontribusi sebesar 20.000,
terhadap penutupan biaya tetap sampai titik break even tercapai. Di atas 1.000
unit, kontribusi Rp 20.000,- akan berupa laba sebelum pajak.
Hubungan-hubungan ini dapat digunakan oleh para manajer dalam
perencanaan kapasitas mereka. Manajer dapat menentukan, sebagai contoh,
pengaruh pada laba (atau rugi) perubahan perubahan kuantitas yang
dihasilkan. Dalam bentuk rumusan,jumlah yang dihasilkan total adalah :
Q = F+ Laba yang di inginkan/P-V
= Rp 40.000.000+5.000.000/ 140.000-100.000
Agar lebih realistik, manajer perubhaan perlu memasukkan pajak pendapatan
karena semua laba yang dihasilkan penjualan di atas titik break-even adalah
laba kena pajak. Oleh karena itu, rumusan untuk mencari volume yang
dihasilkan sekarang menjadi laba yang diinginkan:
Misal, dalam contoh kita, tingkat pajak adalah 40 %, jumlah yang harus
dihasilkan untuk memperoleh laba Rp 5.000.000,- adalah :
Laba yang diinginkan
F +
1 tingkat pajak
Q=
PV
40.0000.0000 + 5.000.000
Q= 1-0.4
140.000-100.000
Q= 40.000.000 + 8.333.333
40.0000
Q = 1.208 unit
Rasio Kontribusi
Untuk maksud perencanaan kapasitas, kita penting mengetahui "rasio
kontribusi" atau kadang-kadang disebut "variasi laba" untuk produk-produk
individual. Rasio ini mengukur kontribusi relatif produk sebagai persentase
harga per unit. Rumusan perhitungannya adalah :
P-V
Rasio kontribusi = x 100
P
Strategi ekspansi
Pada strategi ekspansi, pengusaha menambah kapasitas pabriknya
setelah diketahui bahwa ada prospek permintaan yang cukup banyak.
Strategi ini dilakukan oleh pengusaha yang optimis terhadap kenaikan
permintaan.
4. PERTIMBANGAN KAPASITAS
Selain integrasi strategi dan investasi yang ketat, ada empat pertimbangan
khusus bagi terciptanya keputusan yang baik mengenai kapasitas, yaitu :
1. Ramalkan permintaannya secara akurat.
Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal yang paling pokok bagi
keputusan kapasitas. Seperti penciptaan produk baru, prospeknya, dan siklus
hidup produk yang ada sekarang haruslah ditentukan. Manajemen harus dapat
mengetahui produk yang sedang ditambahkan dan produk yang sedang
dihentikan produksinya, begitu juga volume yang diperkirakan.
2. Memahami teknlogi dan peningkatan kapasitas.
Jumlah alternative yang tersedia mungki cukup banyak, tetapi setelah
volume ditentukan, keputusan teknologinya dapat dipandu dengan analisis
biaya, kebutuhan sumber daya manusia, kualitas, dan kehandalan. Kajian
ulang biasanya dapat mengurangi jumlah alternatifnya menjadi beberapa saja.
Teknologi mungkin juga menentukan kapasitasnya. Manajer operasi yang
bertanggung jawab atas teknologi dan kapasitas yang tepat.
3. Temukan tingkat operasi (volume) yang optimal.
Teknologi dan peningkatan kapasitas kerap menentukan ukuran optimal
sebuah fasilitas.
4. Dibuat untuk perubahan
5. MENGELOLA PERMINTAAN
Seringkali orang menganggap bahwa permintaan itu sesuatu yang tidak
dapat diubah. Permintaan itu datang dari pelanggan dan kita tidak dapat
melakukan apa pun terhadapnya. Kita hanya dapat mengatur sisi kapasitas
(supply). Padahal dalam dunia ini yang ada hanyalah ketidakpastian.
Selama kita bekerja dengan ketidakpastian yang tinggi maka sulit bagi kita
untuk menciptakan sistem yang optimal. Oleh karena itu, satu-satunya
cara untuk tetap bertahan dalam kondisi seperti saat ini adalah
mengkondisikan masa depan, salah satunya ya permintaan itu.
Pada dasarnya memang ada 2 pilihan terkait dengan permintaan ini,
merespon permintaan secara pasif atau proaktif mempengaruhi
permintaan. Pilihan ini terbuka untuk setiap organisasi. Kondisi organisasi
sangat mempengaruhi pilihan yang tepat. Mari kita lihat lebih dalam
masing-masing opsi lebih jauh.
Pilihan pertama untuk mengambil peran pasif dan hanya merespon
permintaan yang ada dapat kita lakukan dengan beberapa alasan. Alasan
pertama adalah karena memang kita sudah beroperasi pada kapasitas
maksimal sehingga tidak ada gunanya kita mencoba mempengaruhi
permintaan. Alasan kedua barangkali karena pasarnya sendiri yang sudah
jenuh sehingga posisi organisasi dan kompetitornya boleh dikatakan sudah
statis. Alasan lain yang mungkin terjadi mengapa kita hanya perlu
merespon secara pasif adalah karena memang biaya marketing untuk
mempegaruhi permintaan sangat terbatas.
Pilihan kedua untuk lebih aktif mempengaruhi pemintaan dapat kita
lakukan dengan beberapa cara. Menggenjot tenaga penjualan merupakan
satu alternatif yang layak dipertimbangkan. Sudah banyak organisasi yang
melakukan cara ini dan hasilnya cukup positif. Jika tidak dengan tenaga
penjualan, organisasi dapat melakukan promosi secara intensif untuk
meningkatkan permintaan. Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari
yang hanya memperkenalkan produk kita sampai memberikan diskon
yang menarik bagi calon pelanggan.
Daftar Pustaka
http://www.slideshare.net/yhamysunny/perencanaan-kapasitas-16069688
http://tin303.blog.esaunggul.ac.id/2012/11/05/perencanaan-kapasitas/
http://tin303.blog.esaunggul.ac.id/2012/11/05/kapasitas-desain-dan-
efektif/
http://www.scribd.com/doc/92566362/Perencanaan-Kapasitas
http://repository.binus.ac.id/content/F0532/F053248265.ppt
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/03/kapasitas-produksi.html
http://ekoh4riyanto.wordpress.com/2009/04/03/perencanaan-kapasitas/
http://www.scribd.com/doc/44944511/KAPASITAS
http://www.mdp.ac.id/materi/2011-2012-1/MJ203/052103/MJ203-
052103-993-9.ppt
http://manajemenoperasional.com/manajemen-permintaan-dan-peramalan/