MALPRAKTIK MEDIS
Oleh :
dr. Eliata Setyowati Purwaningtyas
Narasumber :
dr. Budi Darmayanto, Sp. A
Pada hari ini, Senin, tanggal 11 Desember 2017 telah dipresentasikan kasus etika oleh :
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping,
Seorang perempuan usia 28 tahun datang ke poli kandungan setelah operasi caesar
dengan keluhan nyeri perut yang dirasakan terus menerus di tempat bekas operasi dan
merembes cairan berwarna putih kekuningan dan berbau busuk
o Deskripsi :
Ny. M usia 28 tahun hamil G2P1A0 melahirkan anak keduanya dengan operasi caesar
karena proses persalinan sebelumnya caesar 3 tahun yang lalu dan dr. L yang dulunya
membantu persalinan menyarankan untuk caesar kembali. Operasi caesar Ny. M berjalan
dengan lancar. Ny. M dirawat sampai kondisi stabil dan diperbolehkan pulang. Saat ny. M
datang untuk kontrol, ny. M mengeluhkan nyeri perut yang dirasakan terus menerus di
tempat bekas operasi. Ny. M juga mengeluhkan ada rembesan cairan berwarna putih
kekuningan dan berbau busuk. Setelah diperiksa oleh dr. L dan dilakukan pemeriksaan
penunjang, ditemukan benda berwarna putih yang kemungkinan kassa yang tertinggal saat
operasi. Dr. L menyarankan untuk di operasi kembali untuk mengambil kassa dan
membersihkan nanah yang ada didalam perut.
1. PEMBAHASAN
a. Malpraktik Medis
Malpraktek merupakan istilah yang sangat umum sifatnya dan tidak selalu
berkonotasi yuridis. Secara harfiah mal mempunyai arti salah sedangkan
praktek mempunyai arti pelaksanaan atau tindakan, sehingga malpraktek
berarti pelaksanaan atau tindakan yang salah.Meskipun arti harfiahnya demikian
tetapi kebanyakan istilah tersebut dipergunakan untuk menyatakan adanya tindakan
yang salah dalam rangka pelaksanaan suatu profesi.
2. Malpraktek Yuridis
Soedjatmiko membedakan malpraktek yuridis ini menjadi tiga bentuk, yaitu
malpraktek perdata (civil malpractice), malpraktek pidana (criminal malpractice)
dan malpraktek administratif (administrative malpractice).
2. Pasal 29
Pemasangan implant obat dan/atau alat kesehatan kedalam tubuh manusia hanya
dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
serta dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan tertentu
Penjelasan pasal :
Pasal 359 KUHP selalu didakwakan terhadap kematian yang diduga disebabkan
kesalahan dokter, maksudnya di sini adalah:
2) Pasal 360
(1) Barangsiapa karena kealpaanya menyebabkan orang lain mendapat luka-luka
berat, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau kurungan paling
lama satu tahun.
(2) Barangsiapa karena kealpaanya menyebabkan orang lain luka-luka
sedemikian rupa sehinga timbul penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan
jabatan atau pencarian selama waktu tertentu, diancam dengan pidana penjara
paling lama sembilan bulan atau kurungan paling lama enam bulan atau denda
paling tinggi tiga ratus rupiah.
Penjelasan pasal :
Pada 360 KUHP lazim digunakan untuk menuntut dokter atas dugaan malpraktek
medis atau kealpaan yang menyebabkan luka-luka.
1) Adanya kelalaian;
1) Adanya kelalaian;
3) Pasal 361
Jika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini dilakukan dalam menjalankan
suatu jabatan atau pencarian, maka pidana ditambah dengan sepertiga dan yang
bersalah dapat dicabut haknya untuk menjalankan pencarian dalam mana
dilakukan kejahatan dan hakim dapat memerintahkan supaya putusannya
diumumkan
Penjelasan pasal :
Pasal 361 KUHP ini merupakan pasal pemberatan pidana bagi pelaku dalam
menjalankan suatu jabatan atau pencaharian yang melakukan tindak pidana yang
disebut dalam pasal 359 dan pasal 360 KUHP. Pihak yang dapat dikenakan pasal ini
misalnya dokter, bidan, dan ahli obat yang masing-masing dianggap harus lebih
berhati-hati dalam melakukan pekerjaannya.
Berdasarkan pasal tersebut, dokter yang telah menimbulkan cacat atau kematian yang
berkaitan dengan tugas atau jabatan atau pekerjaannya, maka pasal 361 KUHP
memberikan ancaman pidana seperti lebih berat. Disamping itu hakim dapat
menjatuhkan hukuman berupa pencabutan hak melakukan pekerjaan yang
dipergunakan untuk menjalankan kejahatan serta memerintahkan pengumuman
keputusannya itu.
Penjelasan pasal :
2) Pasal 1365
Tiap perbuatan yang melawan hukum, yang membawa kerugian kepada orang
lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti
kerugian tersebut
Penjelasan pasal :
Salah satu unsur dari perbuatan melawan hukum adalah dokter yang melakukan
malpraktek medis haruslah benar-benar melanggar hukum, artinya dokter
melanggar hukum dengan kesengajaan atau kurang hati-hati.
3. ANALISA KASUS
Pada kasus ini dr. L, selaku dokter yang melakukan operasi caesar kepada Ny. M, lupa
dalam mengambil kain kassa yang digunakan untuk menutup luka, sehingga benda
tersebut tertinggal di dalam perut. Hal ini menunjukkan bahwa dokter tersebut lalai dalam
menjalankan profesinya dan dapat dikategorikan sebagai malpraktek yuridis. Karena Ny.
M tidak mengalami cacat berat atau meninggal, dan hanya mengeluhkan nyeri perut terus
menerus dan ada rembesan cairan berwarna putih kekuningan dan berbau busuk, kejadian
ini masih dapat dikategorikan sebagai civil malpractice. Walaupun begitu dokter tersebut
sudah melanggar hukum diantaranya: KUHP, KUHPerdata, UU no. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan, UU no. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kesehatan serta KODEKI karena tidak
melakukan pelayanan sesuai standar.
4. KESIMPULAN
Seorang dokter sebaiknya bisa memahami, menghayati dan mengamalkan konsep
dasar bioetik serta menaati kode etik kedokteran dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dalam melakukan setiap tindakan terhadap pasien, hendaknya dokter harus selalu
melakukannya sesuai standar pelayanan atau standar operasional prosedur untuk
meminimalisir kejadian yang tidak diharapkan.