Penanganan Pascapanen Kubis
Penanganan Pascapanen Kubis
Makalah
oleh
A. Data Primer
Pedagang-pedagang di pasar tradisional masih lemah (kurang memahami)
dalam penguasaan teknologi pascapanen sehingga kurang menikmati nilai tambah
atas komoditi yang mereka jual.Penanganan pascapanen merupakan salah satu hal
yang perlu mendapat perhatian, pasalnya penanganan pasca panen menentukan
kualitas produk di pasar.Kerugian yang dialami sebagai akibat penanganan pasca
panen yang tidak baik merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian.
Sebagian besar pedagang di pasar tradisional tidak melakukan perlakuan-
perlakuan khusus dalam usaha memperpanjang lama penyimpanan produk-produk
pertanian termasuk produk hortikultura, baik buah-buahan maupun sayur-sayuran
seperti kubis.Hanya sebagian kecil saja pedagang di pasar tradisional yang
melakukan treatment tertentu terhadap komoditi yang mereka jual, Produk yang
baru tiba di pasar biasanya langsung disusun pada suatu tempat dan kemudian
dijual. Padahal panas yang terjadi selama transportasi dapat mempercepat proses
kerusakan pada bahan.
Terdapat berbagai kesalahan/kekeliruan para pedagang kubis terhadap
penanganan pada komoditi yang mereka jual.Dari wawancara yang telah
dilakukan, ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi dan harus mendapatkan
perhatian.Pertama, kebanyakan para pedagang menyusun kubis di atas kayu
tanpa menggunakan alas seperti plastik atau bahan lainnya (kubis langsung
bersentuhan dengan kayu). Kedua, sebagian pedagang menjual kubis di tempat
yang terbuka, sehingga tidak terlindung dari panas dan hujan.Ketiga, penyusunan
atau penempatan kubis dilakukan berdekatan dengan komoditi lainnya seperti
brokoli, tomat, dan wortel, bahkan ada yang menumpuk kubis di atas komoditi
lain. Keempat, sanitasi lingkungan tempat penjualan masih sangat rendah.Sampah
kubis yang berasal dari kubis busuk dibuang di sekitar kubis yang masih bagus
dan tidak di buang di tempat khusus.Kelima, aerasi atau sirkulasi tempat
penyimpanan masih kurang bagus karena kubis ditumpuk begitu saja.Tentu saja
kubis yang berada di bawah tidak mendapat sirkuasi udara yang baik.
Kesemua perlakuan di atas jelas salah karena dapat mempercepat kerusakan-
kerusakan pada kubis.Jika diamati penanganan pasca panen dari pedagang-
pedagang di pasar tradisional, tidak mustahil nilai jumlah kehilangan terhadap
produk akan lebih mengagetkan karena begitu banyaknya produk yang terbuang.
Untuk mengatasi kesalahan-kesalahan penanganan kubis selama penjualan,akan
dijelaskan dengan menggunakan sumber data sekunder pada poin berikutnya.
B. Data Sekunder
1. Universitas of Saskatchewan
Untuk memaksimalkan potensi penyimpanan kubis, simpan kubis sedingin
mungkin tanpa proses pembekuan. Bonggol kol harus dipangkas berikut dengan
daun-daun yang longgar sebelum proses penyimpanan. Kubis yang cacat biasanya
terdapat tanda-tanda kerusakannya, baik itu kerusakan karena serangan serangga,
kerusakan karena pembekuan, dan memar, itu semua harus dibuang sebelum
proses penyimpanan. Kubis yang ditujukan untuk penyimpanan dalam jangka
panjang (5-6 bulan) harus disimpan pada suhu 0oC dan kelembaban relatifnya 98-
100%.
Sejumlah gangguan fisiologis dapat terjadi selama penyimpanan
kubis.Contohnya adalah Edema, yang ditandai dengan timbulnya bintik-bintik
cokelat pada permukaan bawah daun serta teksturnya menjadi kasar.Ini dapat
disebabkan karena peniraman pada waktu musim tanam yang tidak teratur. Bintik-
bintik hitam kemudian akan muncul beberapa minggu setelah penyimpanan.
Garis-garis/ bercak-bercak juga dapat terjadi pada pelepah daun
terluar.Kesemuanya ini merupakan gangguan-gangguan fisiologis yang dapat
menyebabkan kerugian ekonomis yang signifikan.Beberapa gangguan ini bisa
dicegah dengan penyimpanan atmosfir terkendali (CAS).
Kubis yang ditujukan untuk penyimpanan jangka panjang sangat dianjurkan
untuk memakai penyimpanan Controlled Atmosphere sehingga kualitas dan harga
jualnya menjadi kompetitif.Simpan kubis pada suhu 0-1oC, kelembaban relatif 95-
98%, dalam ruang penyimpanan CA dengan proporsi oksigen 3-5% dan CO25-
7%.Proporsi tersebut telah ditemukan untuk meningkatkan kualitas penyimpanan
kubis.
Keuntungan dari CAS termasuk:
- Mengontrol penyakit oleh fungi
- Mengontrol kerusakan fisiologis
- Retensi warna hijau cerah
- Mempertahankan kerenyahan dan falvor yang segar
- Mengurangi kerugian akibat susut dan pemangkasan
3. Whfood
Menyimpan kubis dengan benar sangat penting dengan tujuan untuk
menjaga kualitasnya.Metode penyimpanan yang tepat akan membantu untuk
memperlambat respirasi. Hal ini penting karena lebih cepat kubis "bernafas",
maka semakin cepat sel melakukan proses metabolisme dan semakin cepat kubis
rusak. Oleh karena itu, untuk mempertahankan rasa, warna, tekstur dan nutrisi,
kita perlu untuk memperlambat laju metabolisme. Berikut ini adalah caranya:
- Pendinginan
Pendinginan kubis akanmemperlambat laju respirasinya. Pada suhu 59F
(15 C), baik kubis merah dan hijau hanya melepaskan karbon dioksida pada
tingkat 32 mililiter per kilogram per jam. Ini merupakan kisaran suhu yang sesuai
untuk menjaga kubis dengan pendinginan untuk menjaga kualitasnya.Pendinginan
juga akan membantu untuk mempertahankan kandungan vitamin C.
- Pengemasan
Bungkuslah kubis dalam plastik dansimpan di bagian rak kulkas untuk
membatasi eksposur terhadap aliran udara, dan dengan demikian akan mengurangi
respirasi dan menghambat pembusukan. Selain fungsi bungkus plastik untuk
menjaga kelembaban eksternal, bungkus plastik juga membantu kubis untuk
mempertahankan kelembaban internalnya (menjaga keluarnya air dari sel).
- Pencegahan kerusakan mekanis
Hati-hatilah menangani kubis untuk mencegah memar. Setiap jenis
kerusakan sel menurunkan kadar vitamin C. Beberapa tas atau box penyimpanan
dapat digunakan untuk meminimakan kerusakan mekanis.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan ini adalah sebagai berikut.
1. Sebagian besar pedagang di pasar tradisional tidak melakukan perlakuan-
perlakuan khusus dalam usaha memperpanjang lama penyimpanan kubis.
2. Penanganan yang sembarangan menyebabkan susut jumlah, mutu dannilai
ekonomi kubis.
3. Penanganan pasca panen perlu memperhatikan sifat kubis yang mudah rusak,
bentuknya yang bulat besar (voluminous), suhu, serta kelembaban udara.
4. Sebagian besar kesalahan penyimpanan kubis oleh pedagang yaitu terkait
penyusunan, sanitasi, aerasi, suhu, dan pencampuran dengan komoditi lain.
5. Rata-rata masa simpan kubis pada pasar tradisional Peunayong hanya
mencapai 2-3 hari.
B. Rekomendasi
o Pemerintah daerah, Dinas Pertanian, Mahasiswa, atau instansi lain harus
terus berupaya meningkatkan dan menyebarkan pengetahuan tentang
teknologi pasca panen produk pertanian, khususnya hortikultura. Salah
satu programnya yaitu dengan melakukan pelatihan dan penyuluhan
terhadap pedagang untuk mempelajari dan mengetahui teknologi
pengolahan pascapanen komoditas pertanian.
o Untuk para pedagang, kami menyarankan cara penyimpanan yang
sederhana tetapi dapat memperpanjang masa simpan, seperti perendaman
dalam kapur tohor, memberi alas ketika meletakkan kubis di atas peti,
tidak menumpuk kubis dengan komoditi lainnya, simpan di ruang yang
terkontrol dari panas dan hujan, memperhatikan sanitasi, dan tidak
membuang daun kubis yang rusak berdekatan dengan yang masih bagus.
DAFTAR PUSTAKA
WHFood. 2001. How to Store Cabbage to Preserve Quality. The George Mateljan
Foundation.http://www.whfoods.com/getstarted.php
Pedagang I
Pedagang II