BAB 3
OBJEK PENELITIAN
a. Data Perusahaan :
Nama : PT Motive Mulia Merah Putih Beton
Alamat Kantor : 8th Floor, Ratu Plaza Office Tower
Jl. Jendral Sudirman kav. 9
Jakarta 10270 - Indonesia
Telp : (021) 727 820 89
Fax : (021) 727 820 86
Alamat Pabrik : Jl. Desa Cibatu kawasan Lippo Cikarang
Cikarang,Bekasi
b. Data Supervisor Plant :
Nama : Indra Hamzah
Telp : (021) 7278 2089
HP : 0823 1130 0600
Fax : (021) 7278 2086
Email : Indra.hamzah@gandacement.com
Indrahamzah16061988@yahoo.co.id
Misi : Memproduksi beton yang bermutu dan ramah lingkungan dengan harga yang
kompetitif dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.
26
PT Motive Mulia-Merah Putih Beton adalah perusahaan produsen ready mix concrete.
Adapun mutu beton PT Motive Mulia-Merah Putih Beton Plant Lippo Cikarang seperti :
Berikut ini adalah deskripsi pekerjaan masing-masing bagian PT Motive Mulia-Merah Putih
Beton Plant Lippo Cikarang :
a. Area Superintendent
b. Plant Supervisor
12. Bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi atau hubungan baik dengan
pihak-pihak luar (polisi, warga sekitar, pemda, dll), terhadap segala sesuatu
yang berkaitan dengan operasional plant.
13. Bertanggung jawab dan mengontrol kehadiran dan lembur karyawan, dan
segera melaporkan ke pihak HRD, jika ada masalah serius yang berkaitan
dengan karyawan.
14. Membuat laporan mingguan dan bulanan sesuai format yang sudah disediakan.
c. Batcher
2. Memastikan proses loading yang dilakukan akurat sesuai dengan mix design
yang disediakan oleh Departemen Teknikal.
3. Melakukan loading sesuai dengan jadwal yang telah diberikan oleh bagian
Skeduling (Perencanaan).
d. Logistic
e. Operator Loader
f. Admin
g. Cashier
h. Transportasi
i. Driver
j. Helper
k. Technical
3. Membuat laporan hasil kuat tekan beton, laporan pengecoran dan laporan
control variant
1. Staff logistik mengecek stok material pada laporan stok material harian yang telah
dibuat sebelumnya.
6. PO yang telah disetujui lalu dikirimkan ke supplier (rangkap 1), Dept. Accounting
(rangkap 2), Dept. Purchasing (rangkap 3), Central Operational (rangkap 4).
1. Setiap kendaraan yang mengirim material saat masuk ke dalam Batching Plant harus
terlebih dahulu melapor ke pos security.
2. Pengemudi kendaraan pengangkut material menyerahkan Surat Jalan (SJ) pengiriman
material dan menunjukkan Surat Ijin Mengemudi (SIM).
3. Petugas security memeriksa isi/muatan truk (pasir, split, screening, additive/obat) dan
segel (semen,Fly Ash, solar).
4. Jika pemeriksaan awal oleh security tidak ada masalah dan pengemudi memiliki SIM
sesuai dengan peraturan yang berlaku maka SJ diserahkan kepada petugas logistik.
5. Petugas logistik menerima SJ kemudian memeriksa isi/muatan truk (pasir, split,
screening, additive/obat) dan segel (semen, Fly Ash, solar).
6. Jika tidak ada masalah dalam pemeriksaan, maka petugas logistik mengambil contoh
material untuk diperiksa oleh teknisi lapangan.
7. Jika hasil pemeriksaan oleh teknisi lapangan tidak masalah maka kendaraan material
diperkenankan untuk masuk ke dalam plant dengan terlebih dahulu petugas security
mencatat No. Polisi, Nama pengemudi, Jenis material dan Jam Masuk dalam Buku
Laporan Penerimaan Material (BLPM). Pengemudi yang masuk ke dalam Batching
Plant harus meninggalkan kartu identitas, menggunakan perlengkapan pengaman diri
(APD) dan diberi kartu pengunjung. Jika tidak menggunakan APD dan sepatu maka
kendaraan dilarang masuk.
8. Petugas logistik memerintahkan material dibongkar sesuai dengan lokasi yang telah
disediakan sampai dengan habis.
9. Setelah pembongkaran selesai petugas logistik menandatangani SJ material kemudian
membuatkan Tanda Terima Logistik (TTL). Setelah itu diserahkan kepada security.
10. Kendaraan pengangkut diperkenankan menuju pos security setelah pembongkaran
selesai.
33
11. Petugas security memeriksa untuk memsatikan muatan telah dibongkar semua sampai
dengan habis untuk Fly Ash dan semen dilakukan pemeriksaaan menggunakan
tongkat melalui tutup atas/ manhole.
12. Setelah memastikan muatan benar-benar sudah terbongkar habis, petugas security
menandatangani & memberi stempel SJ serta TTL.
13. Pengemudi angkutan diminta untuk menandatangani TTL.
14. Setelah SJ dan TTL ditandatangani oleh semua pihak (Logistik-Security dan
Pengemudi) maka berkas asli diserahkan kembali kepada pengemudi dan berkas copy
disimpan oleh security. Surat identitas pengemudi dikembalikan dan pengemudi
menyerahkan kembali kartu pengunjung kepada security.
15. Kendaraan pengangkut diperkenankan untuk keluar batching plant dan petugas
security mencatat jam keluar serta volume material yang diterima di dalam buku
Laporan Penerimaan Material.
16. Berkas SJ dan TTL oleh security diserahkan kepada petugas Logistik.
1. Setiap material yang akan digunakan untuk proses produksi diambil dengan
menggunakan loader.
3. Material dari bin atau silo yang akan digunakan ditimbang sesuai dengan kebutuhan.
5. Batcher membuat Surat Jalan (SJ) 5 rangkap. Rangkap 1,2,3 diberikan ke admin,
rangkap 4 diberikan ke driver, rangkap 5 untuk arsip.
1. Data Primer
Data primer menurut Sekaran (2010:181) dalam bukunya yang berjudul Research
Methods for Business adalah informasi yang diperoleh langsung oleh penulis dari
perusahaan, mengenai variabel yang menjadi tujuan penelitian melalui studi lapangan.
Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan manajer dan karyawan,
membuat dokumentasi, serta observasi langsung di PT Motive Mulia-Merah Putih
Beton
2. Data Sekunder
34
Dalam bukunya, Sekaran (2010:184) juga menjelaskan bahwa data sekunder adalah
informasi yang dikumpulkan melalui sumber-sumber yang telah tersedia sebelumnya
atau informasi yang dikumpulkan oleh orang lain dalam penelitian sebelumnya. Data
yang dikumpulkan adalah kumpulan teori-teori yang mendukung data primer, yang
juga berkaitan dengan pengelolaan persediaan. Informasi yang diperoleh dapat
diperoleh dari teori referensi buku, data seputar lingkungan perusahaan, dan informasi
yang mendukung pokok masalah yang dibahas oleh penulis.
c. Dokumentasi (documentation)
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data-data tertulis seperti data keuangan, dokumen yang berkaitan
dengan masalah yang hendak diteliti, dan lainnya. Penulis mengumpulkan data
dengan cara mengumpulkan dokumen yang berhubungan dengan pengelolaan
persediaan bahan baku, data finansial, serta data persediaan bahan baku
perusahaan.
35
Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data sekunder. Penulis melakukan studi
kepustakaan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku ilmiah, serta referensi-
referensi lainnya yang mendukung proses audit terhadap masalah yang diteliti.
36