Resume Malaria
Resume Malaria
NPM : 4002160148
RESUME
SURVEILANS MALARIA
Pengertian
Kata malaria sendiri berasal dari bahasa Itali “mal’aria” yang ketika itu
orang beranggapan hal itu terjadi karena udara kotor. Namun dalam bahasa
Perancis yang disebut “Paludismo” atau daerah rawa dan payau serta pinggiran
pantai, dimana indikasi awalnya setiap orang yang menderita penyakit ini
kebanyakan berasal dari daerah tersebut dan malaria menurut WHO adalah
penyakit yang disebabkan oleh parasit malaria / protozoagenus plasmodium yang
masuk kedalam tubuh manusia yang ditularkan oleh nyamuk anopeles betina
ditandai dengan demam, muka nampak pucat dan pembesaran organ tubuh
manusia.
Manfaat
Pada negara yang beriklim dingin sudah tidak ditemukan lagi daerah
endemik malaria. Namun demikian, malaria masih merupakan persoalan
kesehatan yang besar di daerah iklim tropis dan subtropis seperti di Brasil, Asia
Tenggara, dan seluruh Sub-Sahara Afrika.
1. Orang
Diperkirakan prevalensi malaria diseluruh dunia berkisar antara 300-
500juta kasus dengan kematian antara1-2 juta setiap tahun dimana lebih
dari 80 % adalah anak-anak yang berusia kurang dari 5 tahun. Berdasarkan
SKRT tahun 2001, CSDR akibat malaria pada laki-laki 11 per 100.000
penduduk dan wanita 8 per 100.000 penduduk.
2. Tempat
Malaria ditemukan di daerah mulai 64 derajat lintang utara (Rusia) sampai
32 derajat lintang selatan (Argentina), dari daerah dengan ketinggian 2.666
meter (Bollivia) sampai dengan yang letaknya 433 meter di bawah
permukaan laut (laut mati). Kini malaria banyak di jumpai di Meksiko,
sebagian Karibia, Amerika Tengah dan Selatan, Afrika Sub-Sahara, Timur
Tengah, India, Asia Selatan, Asia Tenggara, Indo Cina, dan pulau-pulai di
Pasifik Selatan. Plasmodium vivax memiliki distribusi geografi yang
paling luas mulai dari daerah yang beriklim dingin, subtropis sampai ke
daerah tropis, kadang-kadang di jumpai di Pasifik Barat. Di Indonesia,
spesies ini dijumpai di seluruh kepulauan. Plasmodium palcifarum
terutama menyebabkan malaria di Afrika, Asia, dan daerah tropis lainnya.
Di Indonesia, parasit ini tersebar di seluruh kepulauan. Plasmodium
malariae meluas meliputi daerah tropis maupun daerah subtropis. Di
Indonesia, spesies ini di jumpai di Indonesia Bagian Timur. Plasmodium
ovale terutama terdapat di daerah tropik Afrika bagian barat, di daerah
Pasifik barat, dan di beberapa bagian lain di dunia. Di Indonesia, parasit
ini terdapat di pulai Owi sebelah selatan Biak di Irian Jaya dan Nusa
Tenggara Timur.
3. Waktu
Berdasarkan SKRT tahun 2001, CFR malaria 0,1 % (30.000 kematian dari
30 juta kasus). Tahun 2005, CFR malaria 0,2 % (32.000 kematian dari 1,6
juta kasus). Pada tahun yang sama CFR malaria palcifarum 1,12 % (44
kematian dari 3.924 kasus).
1. Lemahnya sistem pencatatan dan pelaporan malaria rutin dan non rutin di
fasilitas kesehatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Provinsi.
Dari evaluasi yang dilakukan pada surveilans epidemiologi malaria masih
ada desa/dusun/kota yang tinggi kasus malaria tetapi tidak mengirimkan
laporan secara rutin ke puskesmas atau rumah sakit.
2. Data laporan rutin dan data survei yang tidak dipisahkan sehingga tidak
dapat melihat situasi malaria yang sebenarnya.
3. Kesalahan pada Sumber Daya Manusia yang ada seperti kader/petugas
surveilans belum memasukkan data tepat waktu, sudah diolah tapi tidak
dianalisis, petugas Puskesmas mengalami hambatan menyebarkan
informasi dalam pencegahan dan pemberantasan malaria.
4. Informasi yang dihasilkan belum dilaksanakan secara optimal untuk
pengambilan keputusan.
5. Kesulitan mengakses data dan informasi dan banyaknya data yang hilang
6. Kurangnya dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat di daerah
risiko tinggi malaria agar pengobatan efektif malaria, berupa obat ACT
yang diperoleh penderita maksimum 24 jam setelah sakit dan dosis obat
diperoleh untuk 3 hari serta diminum seluruhnya, dapat dilaksanakan
sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat malaria
dan mencegah resistensi.
7. Kurangnya tenaga profesional, dana, serta sarana dan prasarana untuk
pelaksanaan kegiatan surveilans epidemiologi malaria.
a. Stratifikasi Malaria
API dari tahun 2008 – 2009 menurun dari 2,47 per 1000 penduduk
menjadi 1,85 per 1000 penduduk. Bila dilihat per provinsi dari tahun 2008
– 2009 provinsi dengan API yang tertinggi adalah Papua Barat, NTT dan
Papua terdapat 12 provinsi yang diatas angka API nasional.
Dari tahun 2006 – 2009 Kejadian Luar Biasa (KLB) selalu terjadi
di pulau Kalimantan walaupun kabupaten/kota yang terjangkit berbeda-
beda tiap tahun. Pada tahun 2009, KLB dilaporkan terjadi di pulau Jawa
(Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten), Kalimantan (Kalimantan
Selatan), Sulawesi (Sulawesi Barat), NAD dan Sumatera (Sumatera Barat,
Lampung) dengan total jumlah penderita adalah 1.869 orang dan
meninggal sebanyak 11 orang. KLB terbanyak di pulau Jawa yaitu
sebanyak 6 kabupaten/kota.
·
c. Data Ibu hamil yang positif terinfeksi malaria
Infeksi malaria pada kehamilan sangat merugikan bagi ibu dan
janin yang dikandungnya, karena dapat meningkatkan morbiditas dan
mortalitas ibu maupun janin. Pada ibu, malaria dapat menyebabkan
anemia, malaria serebral, edema paru, gagal ginjal bahkan dapat
menyebabkan kematian. Pada janin, dapat menyebabkan abortus,
persalinan prematur, berat badan lahir rendah, dan kematian janin.
Menurut Mass Blood Survei (MBS) pada tahun 2008 kasus infeksi
pada ibu hamil yang terbanyak adalah Nusa Tenggara Timur (624 orang),
kemudian Maluku (455 orang). Secara absolut provinsi yang mempunyai
kasus bumil malaria tertinggi adalah NTT, namun provinsi yang
mempunyai persentase kasus bumil malaria tertinggi adalah Sumatera
Barat (6,36%) dan Riau (2,24%).