Anda di halaman 1dari 13

“Uji Duo Trio”

Risya Anisya P (113020129)

PENDAHULUAN pengujian dengan panelis


(Soekarto, 1985).
Latar Belakang
Pengujian pembedaan digunakan Tujuan Percobaan
untuk menetapkan apakah ada Tujuan dari percobaan uji
perbedaan sifat sensorik atau duo trio adalah untuk menguji
organoleptik antara dua contoh. kemampuan fisio-psikologis panelis
Meskipun demikian dalam pengujian khususnya kemampuan dalam
dapat saja sejumlah contoh disajikan membedakan (discrimination) dan
bersama tetapi merupakan untuk dapat juga digunakan untuk memilih
melaksanakan pembedaan selalu dua dan menyeleksi panelis.
contoh yang dapat dipertentangkan Prinsip Percobaan
(Soekarto, 1985). Prinsip percobaan uji duo-trio
Pengujian duo-trio ini digunakan adalah berdasarkan sensitivitas
untuk mengetahui ada tidaknya panelis dalam membedakan antara
perbedaan dua buah sampel atau dua sampel yang tingkat
mendeteksi perbedaan sifat yang perbedaannya sangat kecil.
tingkat perbedaannya hanya sedikit,
misalnya untuk mendeteksi Aplikasi di Bidang Pangan
perbedaan sifat-sifat hasil yang Uji duo-trio ini di gunakan
diperoleh dari dua kondisi yang pangan untuk membandingkan suatu
sedikit berbeda. Uji duo-trio bahan dari 3 contoh yang salah
merupakan salah satu uji pembeda. satunya sebagai bahan baku
Uji pembeda ini biasanya digunakan (pembanding), panelis diminta untuk
untuk mengetahui ada tidaknya memilih satu diantara 2 contoh maka
perbedaan antara sampel yang akan didapat contoh yang sama
disajikan. Pada duo-trio ini dengan pembanding contoh pada
digunakan sampel pembanding Kopi, teh, coklat, bir.
(Kartika, dkk.,1987). Uji duo-trio di dalam industri
Contoh pembanding dalam pangan dapat digunakan salah
pengujian duo-trio merupakan hal satunya adalah untuk reformulasi
yang sangat penting dalam pegujian, suatu produk baru, sehingga dapat
terutama dalam pengujian pemilihan diketahui ada atau tidaknya
dan scalar. Jika contoh pembanding perbedaan antara produk lama dan
diberikan, yang perlu diperhatikan baru.
bahwa yang terutama dijadikan
faktor pembanding adalah satu atau BAHAN, ALAT DAN METODE
lebih sifat sensorik dari bahan PERCOBAAN
pembanding itu. Oleh karena itu, Bahan-bahan Percobaan
sifat lain yang tidak dijadikan faktor Bahan-bahan yang digunakan
pembanding harus diusahakan sama dalam percobaan uji duo-trio adalah
dengan contoh yang diujikan. Hal sampel minuman the hijau R (Fresh
tersebut dilakukan agar semua tea), 705 (Fresh tea) dan 780 (Nϋ
panelis tahu sensorik apa yang green tea).
diujikan dan tidak terjadi kekeliruan
atau salah paham antara pengelola

1
“Uji Duo Trio”
Risya Anisya P (113020129)

menyebabkan perbedaan hasil


pengamatan dengan yang seharusnya
Seharusnya sampel baku R
dari panelis terhadap sampel yang
sama dengan sampel 705 (fresh tea)
disajikan. Kesalahan tersebut
tetapi lebih banyak panelis
biasanya berhubungan dengan
menjawab sampel baku sama dengan
kepekaan. Kepekaan anggota panelis
sampel 780 (Nϋ green tea) Hal ini
dapat mengalami perubahan dalam
dapat disebabkan karena kurang
sehari maupun dari hari ke hari.
pekanya panelis terhadap sampel
Perubahan kepekaan ini dapat
yang disajikan sehingga
bersifat fisiologik maupun
menimbulkan kesalahan dalam
psikologik. Lingkungan juga dapat
mengambil kesimpulan mengenai
mempengaruhi kepekaan seorang
sampel tersebut.
panelis (Sediaoetama, 1989).
Pengaruh psikologik yang dapat
mengganggu kepekaan seorang
panelis yaitu yang dapat
memepengaruhi konsentrasi atau
yang membuat orang tidak dapat
santai. Hal-hal itu meliputi keadaan
tertekan, frustasi, terlalu sedih,
Gambar 1. Frestea green tea gembira yang melonjak-lonjak,
terburu-buru, tekanan jiwa
(Soekarto, 1985).
Menjaga sensitivitas panelis
berada pada suatu tingkatan yang
diharapkan, perlu dilakukan
pencegahan terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi indera terutama
perasa dan pembauan. Beberapa
ketentuan yang telah ditetapkan :
Gambar 2. Nϋ green tea 1. Jangan melakukan pengujian
Kepekaan panca indera dapat dalam periode waktu satu jam setelah
menurun karena rangsangan yang makan,
terus menerus atau rangsangan 2. Bila panelis seorang perokok
terlalu tajam. Ketika hari tunggulah selama kurang lebih satu
pengujian organoleptik hendaknya jam,
panelis mengurangi makanan yang 3. Menyarankan agar panelis tidak
terlalu merangsang, terlalu pedas, makan bahan makanan yang pedas
bumbu-bumbu terlalu tajam dan pada saat pengujian akan dilakukan,
bau yang tertinggal di mulut. 4. Pada pengujian bau jangan sampai
Orang yang sedang kena pengaruh panelis mempergunakan kosmetik,
obat atau minuman keras juga lipstick dan wangi-wangian,
berkurang kepekaan panelis 5. Pada pengujian rasa, disarankan
(Soekarto, 1985). pada panelis untuk berkumur dengan
Banyak kesalahan lain yang air tawar sebelum mulai pengujian
mungkin terjadi sehingga (Kartika, dkk., 1987).

2
“Uji Duo Trio”
Risya Anisya P (113020129)

Masih banyak kesalahan lain (diberi tanda 1) dengan contoh baku


yang mungkin terjadi sehingga dan diberi tanda 0 untuk sampel yang
menyebabkan perbedaan hasil berbeda dengan sampel baku.
dengan yang seharusnya dari panelis Cara penyuguhannya ketiga
terhadap sampel yang disajikan. Pada contoh itu dapat diberikan bersamaan
saat pengujian rasa, berkumur atau contoh bakunya diberikan lebih
dengan air tawar atau dengan dahulu baru kemudian kedua contoh
meminimnya merupakan cara yang yang lain disuguhkan. Perbedaan
terbaik dibandingkan dengan antara uji duo trio dengan uji
mempergunakan makanan ringan triangle ialah dalam pelaksanaan uji,
atau padat sejenis biskuit, roti tawar, panelis diminta untuk memilih satu
atau buah-buahan. Air kumur yang di antara 2 contoh terakhir yang
digunakan biasanya air pada suhu sama dengan contoh baku atau
kamar sedang air hangat dapat pembanding. Sedangkan pada
dipergunakan pada pengujian bahan pengujian triangle kita diminta
atau produk yang mengandung memilih 1 sampel yang berbeda
lemak (Soekarto, 1985). diantara 3 contoh yang disajikan
Uji duo trio adalah tipe tetapi tidak dikenal adanya contoh
pengujian yang digunakan untuk baku (Soekarto, 1985).
mengetahui ada tidaknya perbedaan Uji duo trio termasuk dalam
2 sampel atau mendeteksi. Perbedaan kelompok pengujian pembedaan
sifat yang tingkat perbedaannya (difference test). Pengujian
hanya sedikit misalnya untuk pembedaan digunakan untuk menilai
mendeteksi perbedaan sifat-sifat pengaruh macam-macam perlakuan
hasil oleh yang dipengaruhi dari dua modifikasi proses atau bahan dalam
kondisi yang sedikit berbeda pengolahan pangan bagi industri,
(Kartika, dkk.,1987). atau untuk mengetahui adanya
Selain untuk mengetahui ada perbedaan atau persamaan antara dua
tidanya perbedaan sifat sampel, tipe produk dari komoditi yang sama.
pengujian ini juga dapat digunakan Yang terakhir ini terutama dari segi
untuk seleksi panelis. Sebagai konsumen (Soekarto, 1985).
keperluan untuk mengetahui ada Terdapat macam-macam uji
tidaknya perbedaan sifat sampel pembeda yaitu uji pasangan, uji
disajikan beberapa kali pengujian segitiga, uji duo-trio uji pembanding
untuk seorang calon panelis yang ganda (dual standards), uji
diseleksi. Calon panelis yang dapat pembandinng jamak (multiple
mendeteksi perbedaan dengan benar standards), uji rangsangan tunggal
lebih dari 60% seluruh penyajian (single stimulus), uji pasangan jamak
dapat diambil sebagai panelis dan uji tunggal atau monadik.
(Kartika, dkk.,1987).  Uji pasangan
Metode pengujian duo trio yang Ada dua cara uji pasangan yaitu
yang digunakan adalah dua sampel dengan dan tanpa dengan bahan
disajikan terlebih dahulu baru pembandinng (reference). Dari dua
kemudian sampel baku akan contoh yang disajikan yang satu
disajikan dan panelis akan diminta dapat merupakan bahan pembanding
untuk memilih sampel yang sama atau sebagai kontrol sedangkan yang

3
“Uji Duo Trio”
Risya Anisya P (113020129)

lain sebagai yang dibandingkan, dan dianggap sebagai contoh baku,


dinilai atau yang diuji. Ini dilakukan sedangkan kedua contoh lainnya
misalnya membandingkan hasil cara kemudian. Dalam penyuguhannya
pengolahan lama sebagai contoh ketiga contoh itu dapat diberikan
baku atau pembanding dan hasil cara bersamaan. Atau contoh bakunya
pengolahan baru yang dibandingkan diberikan lebih dahulu baru
atau dinilai. Dalam uji pasangan, kemudian kedua contoh yang lain
pengujian dapat dianggap cukup jika disuguhkan. Dalam pelaksanaan uji,
panelis telah dapat menyatakan ada panelis diminta untuk memilih satu
atau tidak adanya perbedaan. Karena di antara 2 contoh terakhir yang
hanya dua contoh yang disajikan sama dengan contoh baku atau
bersama-sama maka change of pembanding. Karena contoh yang
probability dari masing-masing dinilai ada dua maka peluang secara
contoh untuk dipilih adalah ½ atau acak adalah ½ atau 50%
50%. Kesimpulan tidak dapat (Soekarto,1985).
diambil jika panelisnya sedikit.  Uji pembanding ganda (dual
Jumlah panelis yang dibutuhkan standards)
biasanya diatas 10 orang Bentuk penggunaan pembanding
(Soekarto,1985). ganda menyerupai uji duo trio. Jika
 Uji segitiga pada uji Duo Trio digunakan satu
Uji segitiga digunakan untuk contoh baku sebagai pembanding
mendeteksi perbedaan yang kecil. maka pada uji pembanding ganda
Pengujian ini lebih peka dari pada uji digunakan dua contoh baku sebagai
pasangan. Dalam pengujian ini pembanding. Kedua contoh
kepada masing-masing panelis pembanding itu disuguhkan itu
disajikan secara acak 3 contoh disuguhkan bersamaan sebelum
berkode. Pengujian ketiga contoh itu contoh-contoh yang akan diuji
biasanya dilakukan bersamaan tetapi diberikan. Panel diwajibkan
dapat pula berturut-turut. Dua dari 3 mengenali dan mengingat sifat-sifat
contoh itu sama dan yang ketiga sensorik kedua contoh pembanding
berlainan. Panelis diminta memilih yang disajikan. Dalam pengujian ini
satu diantara 3 contoh yang berbeda panelis diminta menyebutkan yang
dari 2 yang lain. Dalam uji ini mana dari kedua contoh yang
tidak ada contoh baku atau disajikan sama dengan pembanding
pembanding.karena contoh yang A dan yang sama dengan
dinilai ada tiga maka pelunag secara pembanding B. Karena jumlah
acak adalah 1/3 atau 33,3 % contoh yang dinilai ada dua maka
(Soekarto,1985). peluang secara acak adalah ½ atau
 Uji duo-trio 50% (Soekarto,1985).
Uji ini seperti halnya pada uji  Uji pembanding jamak (multiple
segitiga, tiap-tiap anggota panel standards)
disajikan 3 contoh, 2 contoh dari Dalam uji pembanding jamak
bahan yang sama dan contoh ketiga digunakan tiga atau lebih
dari bahan yang lain. Bedanya ialah contoh pembanding. Contoh-contoh
bahwa salah satu dari 2 contoh yang pembanding itu biasanya mempunyai
sama itu dicicip atau dikenal dulu kesamaan sifat atau hanya berbeda

4
“Uji Duo Trio”
Risya Anisya P (113020129)

kecil dalam tingkat. Sehingga masing-masing contoh ke kategori A


contoh itu tidak homogen, misalnya atau bukan A. Karena untuk tiap-tiap
contoh-contoh baku itu berbeda contoh hanya da 2 pilihan maka
dalam tingkat bau atau ketajaman peluang secara acak untuk menyebut
warna. Panelis diminata menunjuk benar adalah 1/2 atau 50%
satu contoh dari contoh yang (Soekarto,1985).
disuguhkan untuk menetapkan yang  Uji pasangan jamak (multiple pairs)
paling berbeda. Uji pembanding Uji ini mirip dengan uji
jamak tidak cocok untuk uji cicip rangsangan tunggal tetapi lebih
karena terlalu banyak contoh sulit. Dalam uji pasangan jamak
disajikan sekaligus, tetapi baik untuk sekelompokk contoh A dan
uji bau dan penglihatan atau warna sekelompok contoh bukan A atau
(Soekarto,1985). contoh B disajikan secara acak.
 Uji pasangan tunggal (single Panelis diwajibkan mengenali
stimulus) masing-masing kelompok. Contoh
Uji rangsangan tunggal juga baku atau pembanding tidak
disebut uji A dan bukan A. ada. Tugas panelis adalah
Pengertian contoh bukan A ialah mengelompokkan masing-masing
semua contoh yang tidak mempunyai contoh atau mensortir kedalam
sifat-sifat sensorik seperti yang kelompok A atau bukan A.
dispesifikasikan dengan contoh A. Kelompok bukan A juga dapat
Contoh bukan A dapat pula diganti diganti kelompok B (Soekarto,1985).
dengan contoh B yaitu contoh Penyajian contoh biasanya
dengan sifat sensorik tertentu atau berurutan atau satu persatu, tetapi
yang telah dispesifikasikan tetapi dapat juga bersama-sama secara
berbeda dengan contoh A acak. Dalam uji ini tidak ada contoh
(Soekarto,1985). baku, tetapi sudah diketahui bahwa
Mula-mula panelis diwajibkan dalam contoh-contoh yang diuji
mengenal dan menghafal suatu hanya ada dua golongan. Uji ini baik
contoh baku A. Caranya dengan untuk sortasi atau contoh
meyuguhkan contoh baku A pengkelasan mutu (grading).
berkali-kali sampai kenal betul. Besarnya peluang acak tergantung
Untuk lebih mnegnal contoh baku A dari jumlah contoh yang disajikan
kadang-kadang perlu contoh lain (Soekarto,1985).
(bukan A) juga disuguhkan. Proses  Uji tunggal atau monadik
pengenalan terhadap contoh baku Uji ini terutama diperuntukkan
lebih intensif daripada yang bagi komoditi atau contoh yang
diperlukan untuk uji pasangan mempunyai kesan kemudian (after
maupun uji duo trio. Setelah panelis taste) yang kuat. Bahan-bahan
pengenal dan hafal akan contoh contoh demikian jika disajikan dalam
baku A, sejumlah contoh yang jumlah banyak dan bersamaan
diuji disuguhkan secara acak. waktunya, contoh yang satu akan
Penyuguhannya dapat diberikan mempengaruhi penilaian contoh
berurutan tetapi dapat juga berikutnya (Soekarto,1985).
bersamaan kalau jumlahnya kecil. Pengujiannya dapat dilakukan
Panelis diminta untuk memasukkan dengan uji skor atau uji skala. Uji

5
“Uji Duo Trio”
Risya Anisya P (113020129)

tunggal juga dapat untuk menguji ogulan. Teh yang tidak mengandung
ada atau tidaknya suatu sifat daun teh disebut teh herbal
sensorik, dengan menggunakan (Anonim, 2012).
metode uji pembanding. Uji tunggal Teh merupakan sumber alami
atau monadik sebenarnya bukan kafein, teofilin dan antioksidan deng
suatu metode pengujian tetapi lebih an kadar lemak, karbohidrat atau
tepat sebagai suatu metode penyajian lemak mendekati nol persen. Teh
contoh. Dalam pelaksanaan uji bila diminum terasa sedikit
monadik, tiap-tiap contoh disajikan pahit yang merupakan kenikmatan
pada waktu tersendiri atau dengan tersendiri dari teh.
perkataan lain contoh disajikan satu Teh bunga dengan campuran
persatu. Sebelum melakukan kuncup bunga melati yang
pengujian berikutnya panelis perlu disebut teh melati atau teh wangi
diberi cukup waktu beristirahat melati merupakan jenis teh
untuk menghilangkan kesan yang paling populer di Indonesia.
kemudian. Dianjurkan agar (Anonim, 2012).
berkumur setelah pencicipan atau Penetralan aroma dapat
menghirup udara segar setelah dilakukan dengan memberikan jeda
pembauan (Soekarto,1985). 20-30 detik setiap pergantian
Probability level pada tabel two sampel, hal tersebut bertujuan agar
tail test tidak menggunakan panelis dapat beradaptasi terhadap
taraf 0,5% untuk meminimalisir rangsangan bau yang baru diterima.
kesalahan. Taraf 0,01% biasanya Sifat khas sampel yaitu memiliki
digunakan oleh medis yang aroma bau khas teh, dengan sensasi
memerlukan ketelitian tinggi, One yang menyegarkan, rasa manis dan
sample test merupakan teknik sepet yang terasa pada mulut yang
analisis untuk membandingkan satu diakibatkan teh memiliki tannin yang
variabel bebas. Teknik ini digunakan cukup tinggi.
untuk menguji apakah nilai tertentu Probabilitas tidak menggunakan
berbeda secara signifikan atau tidak 0,1% dikarenakan pada konsentrasi
dengan rata-rata sebuah sampel. tersebut sangat teliti dan biasa
Teh adalah minuman yang di gunakan untuk pengujian
menggunkan kafein, sebuah skala industri yang benar-benar
infusi yang dibuat dengan cara menetapkan produknya pada
menyeduh daun, pucuk daun, atau ketepatan uji pembeda duo trio
tangkai daun yang dikeringkan dari dengan benar.
tanaman Camellia sinensis dengan Probability level pada tabel two
air panas. Teh yang berasal dari tail test tidak menggunakan
tanaman teh dibagi menjadi 4 taraf 0,5% untuk meminimalisir
kelompok: teh hitam, teh olong, teh kesalahan. Taraf 0,01% biasanya
hijau, dan teh putih. digunakan oleh medis yang
Istilah "teh" juga digunakan memerlukan ketelitian tinggi.
untuk minuman yang dibuat dari Kelemahan uji duo trio adalah
buah, rempah-rempah atau tanaman sulit mendeskripsikan sampel yang
obat lain yang diseduh, misalnya, sama dengan pembanding karena
tehrosehip, camomile, krisan dan Jia panelis akan sulit untuk mengingat

6
“Uji Duo Trio”
Risya Anisya P (113020129)

secara detail bahan yang sedang d Pusat Antar Universitas Pangan


analisis, biasanya uji ini dapat dan Gizi, Yogyakarta.
dilakukan dengan mudah oleh Sediaoetama, A.J., (1989), Ilmu
seseorang yang memiliki daya ingat Gizi, Penerbit Dian Rakyat,
yang tinggi. Jakarta.
Soekarto, S.T., (1985), Penilaian
KESIMPULAN DAN SARAN Organoleptik, Bhatara Karya
Kesimpulan Aksara, Jakarta.
Berdasarkan tabel hasil
pengamatan diatas ∑ tanggapan yang
benar untuk warna, aroma, rasa dan
after taste adalah 11,13,15, dan 9.
Sedangkan berdasarkan hasil tabel
‘Two Sample Test” diperoleh
minimum tanggapan yang benar
pada taraf 5% adalah 15 dan taraf 1%
adalah 17. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa sampel the hijau
dengan kode 780 (Nϋ green tea)
berdasarkan atribut aroma tidak
berbeda nyata, untuk atribut warna
tidak berbeda nyata, untuk atribut
rasa berbeda dan untuk atribut after
taste tidak berbeda nyata dengan
sampel 705 (Fresh tea).
Saran
Pada saat melakukan pengujian
sebaiknya panelis meminum air
terlebih dahulu sebelum pergantian
sampel, selain itu diharapkan panelis
tidak sedang dalam gangguan
penyakit yang menyerang indera
sehingga pengujian lebih efektif.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim (2011), Uji Organoleptik
(http://docstoc.com/ujiorganolep
tik). Akses: 13/03/13
Anonim (2012), Uji Organoleptik
Teh
(http://docstoc.com/ujiorganolep
tik). Akses: 13/03/13
Kartika, B ; Hastuti, P dan
Supartono, W, (1987), Pedoman
Uji Inderawi Bahan Pangan,

7
“Uji Duo Trio”
Risya Anisya P (113020129)

LAMPIRAN

UJI DUO-TRIO

Nama : Risya Anisya Pamurni


Tgl Pengujian : 8 Maret 2013
Jenis contoh : Minuman Teh Hijau
Instruksi : Pilih salah satu contoh yang berbeda dengan contoh baku
dengan memberikan notasi (1) untuk contoh yang
berbeda dan (0) untuk contoh yang tidak berbeda.

Nilai atribut mutu


Kode sampel
Warna Aroma Rasa After taste

780 1 0 0 0

705 0 1 1 1

Komentar :
Sulit untuk melakukan pengujian karena atribut dari sampel baku dan sampel
yang diuji hampir sama.

2910
8
“Uji Duo Trio”
Risya Anisya P (113020129)

LAMPIRAN

Tabel Hasil Pengamatan Uji Duo-Trio


Kriteria Penilaian
Panelis Warna Aroma Rasa After Taste
705 780 705 780 705 780 705 780
1 0 1 0 1 0 1 0 1
2 0 1 1 0 0 1 0 0
3 0 1 1 0 1 0 1 0
4 0 0 0 1 0 1 1 0
5 1 0 0 1 0 1 1 0
6 1 1 0 0 1 1 0 0
7 0 1 0 1 0 1 0 1
8 0 0 0 1 0 0 0 1
9 0 0 0 1 0 1 0 1
10 0 1 0 1 0 1 0 1
11 1 0 1 0 1 0 1 0
12 0 0 0 1 0 1 0 1
13 0 1 0 1 0 1 0 1
14 1 0 1 0 1 0 1 0
15 0 1 0 1 0 1 0 1
16 1 0 1 0 0 1 1 0
17 0 1 0 1 0 1 0 1
18 1 0 0 1 0 1 1 0
19 0 1 1 0 1 0 1 0
20 0 1 0 1 0 1 1 0
 6 11 6 13 5 15 9 9
(Sumber : Kelompok D, 2013)
Keterangan:
705 : Teh hijau Fresh Tea
780 : Teh hijau Nϋ green tea
Berdasarkan Tabel two sample test:
Taraf 5 % jumlah minimum yang benar = 15
Taraf 1 % jumlah minimum yang benar = 17

3910
9
“Uji Duo Trio”
Risya Anisya P (113020129)

Two sample test


Two-tail test One-tail test
Number
Minimum agreeing judgments Minimum correct answers
of
necessary to establish necessary to establish
judgments
significant differentiation significant differentiation
Probability level Probability level
5% 1% 0.1% 5% 1% 0.1%
5 …. …. …. 5 …. ….
6 …. …. …. 6 …. ….
7 7 …. …. 7 7 ….
8 8 6 …. 7 8 ….
9 8 9 …. 8 9 ….
10 9 10 …. 9 10 10
11 10 11 11 9 10 11
12 10 11 12 10 11 12
13 11 12 13 10 12 13
14 12 13 14 11 12 13
15 12 13 14 12 13 14
16 13 14 15 12 14 15
17 13 15 16 13 14 16
18 14 15 17 13 15 16
19 15 16 17 14 15 17
20 15 17 18 15 16 18
21 16 17 19 15 17 18
22 17 18 19 16 17 19
23 17 19 20 16 18 20
24 18 19 21 17 19 20
25 18 20 21 18 19 21
26 19 20 22 18 20 22
27 20 21 23 19 20 22
28 20 22 23 19 21 23
29 21 22 24 20 22 24
30 21 23 25 20 22 24
31 22 24 25 21 23 25
32 23 24 26 22 24 26
33 23 25 27 22 24 26
34 24 25 27 23 25 27
35 24 26 28 23 25 27
36 25 27 29 24 26 28
37 25 27 29 24 27 29
38 26 28 30 25 27 29
39 27 28 31 26 28 30
40 27 29 31 26 28 31
41 28 30 32 27 29 31
42 28 30 32 27 29 32
43 29 31 33 28 30 32
44 29 31 34 28 31 33
45 30 32 34 29 31 34
46 31 33 35 30 32 34
47 31 33 36 30 32 35

4910
“Uji Duo Trio”
Risya Anisya P (113020129)

48 32 34 36 31 33 36
49 32 34 37 31 34 36
50 33 35 37 32 34 37
60 39 41 44 37 40 43
70 44 52 50 43 46 49
80 50 56 56 48 51 55
90 55 64 61 54 57 61
100 61 56 67 55 63 66

5910
11
“Uji Duo Trio”
Risya Anisya P (113020129)

DISKUSI MODUL UJI DUO-TRIO

1. Jelaskan manfaat penggunaan uji duo-trio ini dalam industri pangan


(minimal 4 manfaat).
Jawab : Untuk membedakan produk yang sejenis namun berbeda merk atau
mendeteksi perbedaan sifat yang tingkat pembedaannya hanya sedikit,
monitoring kompetisi dengan produk merk lain, untuk reformulasi suatu
produk baru, sehingga dapat diketahui ada atau tidaknya perbedaan antara
produk lama dan baru dan juga dapat digunakan untuk seleksi panelis.
2. Mengapa peluang panelis akan memberikan tanggapan dengan tepat
hanya 50%?
Jawab : Dalam pelaksanaan uji duo-trio panelis diminta untuk memilih satu
diantara dua sampel terakhir yang memiliki kesamaan dengan sampel baku
atau pembanding. Karena sampel yang dinilai ada dua maka peluang
secara acak adalah ½ (setengah) atau 50%.

6910
12
“Uji Duo Trio”
Risya Anisya P (113020129)

QUIZ

1. Apa yang dimaksud dengan uji Threshold?


Uji threshold merupakan salah satu uji pembeda dimana panelis dapat
mendeteksi suatu rangsangan terendah yang sudah menghasilkan kesan
dimana pengujian dilakukan menggunkan satu seri sampel.
2. Apa yang dimaksud dengan Absolute Threshold?
Absolute threshold adalah jumlah rangsangan terkecil yang dapat
menghasilkan kesan atau tanggapan.
3. Sebutkan macam-macam rangsangan dan contohnya!
Kimia : asin, manis, asam, pahit
Mekanis : keras, lembek, renyah
Fisis : panas, dingin, merah, megkilat
4. Jelaskan bagaimana pengujian Triangle dan peluang yang diperoleh!
Menyajikan 3 sampel yang akan diuji, tidak terdapat sampel baku dan dari
ketiga sampel yang disajikan terdapat 2 sampel yang sama dan memiliki
sampel yang berbeda diantara ketiga sampel tersebut. Pelungnya adalah
1/3 atau 33,3%
5. Sebutkan macam-macam uji pembeda minimal 5!
 uji pasangan
 uji segitiga
 uji duo-trio
 uji pembanding ganda (dual standards)
 uji pembandinng jamak (multiple standards)
 uji rangsangan tunggal (single stimulus)
 uji pasangan jamak dan uji tunggal atau monadik.

7910
13

Anda mungkin juga menyukai