Anda di halaman 1dari 10

KELAINAN DISGNATI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


004/SPM/RJ/RSGM/III/2016 01 1/10
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit : Disahkan oleh:
OPERASIONAL 02 Maret 2016 Direktur,
(SPO)

drg. Liana Zulfa, Sp.Perio, MARS

Definisi dan Patofisiologi Kelainan Disgnati

Definisi/Batasan Morfologi Disgnati adalah sindrom kelainan dentofasial dimana terdapat


ketidakseimbangan hubungan rahang beserta gigi antara rahang
atas dan bawah, dan/atau antara rahang dengan tulang fasial,
maupun dengan jaringan lunak.

Patofisologi A. Pre Natal:


- Herediter
- Trauma intra uterin
Post natal:
- Herediter
- Kongenital
1.
- Trauma persalinan
B. Primer : kelainan pada gigi dan tulang rahang
Sekunder : kelainan pada jaringan atau organ lain:
- Tulang fasial
- Otot
- Syaraf
Klasifikasi A. Disgnati anteroposterior
1. Retrognati:
a. Murni : dimensi ukuran dan dimensi RB kecil : RA
dapat normal atau besar
b. Realtif: RB normal, RA dan/atau tulang pipi hipoplatis
RA dan RB normal, dagu besar
KELAINAN DISGNATI

STANDAR PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


OPERASIONAL 004/SPM/RJ/RSGM/III/2016 01 2/10
(SPO) Tanggal Terbit :
02 Maret 2016 drg. Liana Zulfa, Sp.Perio, MARS

c. Disgnati superinferior
Ketidakseimbangan antara segmen 1/3 atas-tengah-
bawah wajah
d. Disgnati mediolateral
Penyimpangan ukuran, bentuk, dimensi rahang arah
medio lateral
e. Kombinasi A, B dan C

IGD K. 072
Pemeriksaan dan gejala klinis Gejala klinis:
Ektra oral:
- Profil (-)
- Wajah asimetri
- Rasio superinferior dan/atau mediolateral tidak seimbang
- Kesukaran pengucapan bilabial atau labiodental
Intra oral
- Open bite
2.
- Cros bite
- Deep bite
- Excessive overbite
- Deviasi midline
- Prostusi
- Gummy smile
- TMJ (-)
- Cheek bitting
KELAINAN DISGNATI

STANDAR PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


OPERASIONAL 004/SPM/RJ/RSGM/III/2016 01 3/10
(SPO) Tanggal Terbit :
02 Maret 2016 drg. Liana Zulfa, Sp.Perio, MARS

3. Diagnosis Banding -

Pemeriksaan Penunjang A. Pemeriksaan radiologi :


- Panoramic
4. - Cefalometri
B. Studio model
C. Studio profil
Konsultasi Dengan:

5. - Bidang Orthodonti
- Bidang Protetik
- Bidang Psikologi
Tindakan/Terapi/Prosedur A. Orthodonti pra bedah
B. Pembedahan dengan NU
a. Pada rahang bawah dapat:
- Osteotomi sagital split untuk menggeser korpus
mandibula ke depan
- Osteotomi ramus vertikal untuk menggeser korpus
mandibula ke belakang

6. - Osteotomi segmental untuk menggeser segmen


mandibula
- Genioplasti untuk merubah dagu
b. Pada rahang atas dan fasial dapat:
- Osteotomi Le Fort I untuk memindahkan korpus maksila
- Osteotomi Le Fort II untuk memindahkan korpus
maksila dan fasial
- Osteotomi Le Fort III untuk memindahkan korpus
maksila dan fasial
KELAINAN DISGNATI

STANDAR PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


OPERASIONAL 004/SPM/RJ/RSGM/III/2016 01 4/10
(SPO) Tanggal Terbit :
02 Maret 2016 drg. Liana Zulfa, Sp.Perio, MARS

- Osteotomi segmental untuk menggeser segmen maksila


Teknik Pembedahan
Osteotomi split sagital menurut Obwegeser – Dal pont :
- Dilakukan di bawah anestesi umum
- Disuntik vasokonstriktor lokal pada daerah insisi di regio linea
oblikua ekstena
- Insisi pada linea oblikus eksterna setinggi kurang lebih 1 cm di
atas bidang oklusal, diteruskan ke bukal molar terakhir
- Deseksi subperios seluruh m. Masseter dan insersinya pada
tepo mandibula
- Bebaskan prosesus muskularis linea oblikua eksterna beserta
ikatan m. Temporalis pada prosesus koronoideus
- Dari sebelah medial pandanag ke foramen dan N. Mandibularis
diperjelas dengan membor suatu lekukan pada tulang horisontal
dari anterior sampai foramen dan kemudian dilindungi serta
dilakukan pemotongan tulang secara horisontal setinggi
foramen ini hanya korteks saja
- Pemotongan tulang dilanjutkan arah sagital pada puncak line
oblika sampai distal molar terakhir, juga hanya korteks.
- Dari disital molar pemotongan korteks diteruskan vertikal
sampai tepi ramus mandibula.
- Osteotomi, pahat ditempatkan pada garis potong di linea oblika
dan segmen lateral dan medial dari rumus mandibula hati-hati
dipisahkan dengan meninggalkan kanalis mandibularis intak
- Setelah kedua segmen tersebut bergerak, segmen anterior
dimajukan sampai posisi yang telah direncakan
- Periksa kedudukan kondilus
KELAINAN DISGNATI

STANDAR PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


OPERASIONAL 004/SPM/RJ/RSGM/III/2016 01 5/10
(SPO) Tanggal Terbit :
02 Maret 2016 drg. Liana Zulfa, Sp.Perio, MARS

- Fiksasi dan imobilisasi dengan sekrup serta IMF atau SF


selama 6 minggu
Osteotomi ramus vertikal :
- Dilakukan di bawah anestesi umum
- Terdapat teknik ekstra dan intra oral. Disini akan diuraikan
mengenai teknik intra oral karena teknik ekstra oral
mempunyai kekurangan dan kesulitan.
- Disuntik vasokonstrikor lokal pada daerah insisi di regio linea
oblikua eksterna
- Insisi pada linea oblikua eksterna setinggi 1 cm di atas bidang
oklusal. Diteruskan ke bukal molar terakhir
- Deseksi subperios seluruh m. Masseter dan insersinya pada
tepi mandibula
- Bebaskan prosesus muskularis linea oblikua eksterna berserta
ikatan m. Temporalis pada prosesus koronoideus
- Tarikam m. Temporalis dibebaskan dengan memotong
prosesus koronoidues pada lehernya
- Rumus retraktor ditempatkan pada tepi belakang rumus
asenden
- Dengan gergaji oscilating ramus dipotong dari insisura
mandibularis sampai dengan angulus
- Ikatan m. Pterigoideus dibebaskan dari tepi fragmen posterior
- Setelah kedua fragmen bebas fragmen anterior direposisi ke
posterior sampai posisi yang telah direncakan
- Periksa kedudukan kondilus
KELAINAN DISGNATI

STANDAR PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


OPERASIONAL 004/SPM/RJ/RSGM/III/2016 01 6/10
(SPO) Tanggal Terbit :
02 Maret 2016 drg. Liana Zulfa, Sp.Perio, MARS

- Fiksasi dan imobilisasi dengan IMF dan SF selama 6 minggu


Osteotomi segmen mandibula anterior
- Dilakukan di bawah anestesi umum
- Injeksi vasokonstriktor di lipatan mukobukal dari permolar
kiri sampai kanan
- Ekstrasi gigi pada daerah pemotongan
- Insisi vertikal
- Dilanjutkan dengan insisi horisontal tepat kaudal dari batas
gusi bebas dan terikat
- Bila pemindahan segmen dilakukan ke arah ventral maka juga
dilakukan insisi di sebelah ventral
- Diseksi mukoperios. Lokalisir N. Mentalis
- Pada garis pemotongan yang telah direncanakan dibuat
lubang-lubang tadi
- Bagian kaudal segmen dapat dibuang atau ditambah sesuai
dengan posisi segmen pada oklusi yang baru
- Fiksasi dengan archwie winters atau Erch
- Druk tampon pada mentalis untuk mengurang odem
Osteotomi segmen maksila anterior
- Injeksi vasokonstriktor di lipatan mukobukal dari molar kiri
sampai kanan
- Insisi vertikal di bukal di sebelah dorsal gigi yang akan
diekstraksi
- Deseksi mukoperios dilanjutkan ke apertura piriformis dan
disini mukosa nasal juga dipisahkan
- Ekstraksi gigi
KELAINAN DISGNATI

STANDAR PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


OPERASIONAL 004/SPM/RJ/RSGM/III/2016 01 7/10
(SPO) Tanggal Terbit :
02 Maret 2016 drg. Liana Zulfa, Sp.Perio, MARS

- Memotong Wassmund insisi transversal di palatinal di


dibuat dorsal dari letak pemotongan tulang palatum
direncanakan, di kiri dan kanan sampai setengah jarak dari
garis medan. Axhausen tidak membuat insisi palatinal tetapi
akses dibuat dengan melakukan tunneling. Kole, membuat
insisi sepanjang palatinal leher gigi dari molar ke kaninus
dan di garis median palatum durum sampai ke daerah
foramen insisium kemudian dibuat kuneling.
- Pengambilan tulang pada tepi segmen disesuaikan dengan
pengukuran pra bedah pada model
- Septum nasalis literalis dan septum hidung dipisahkan darai
palatum
- Segmen digeser ke posisi yang telah direncanakan
- Fiksasi dilakukan dengan archwire atau dengan plat Neuner
lama 6 minggu
Osteotomi maksila Le Fort I:
- Injeksi vasokonstriktor pada lipatan mukobukal di daerah
pemolar kiri sampai kanan
- Insisi mukosa pada ketinggian di atas apeks gigi dari
premolar kiri sampai kanan.
- Diseksi mukoperios dan tunneling sampai permukaan
posterior tuber maksila. Diteruskan ke anterior dan
membebaskan fisa kannina di bawah formaen infra
orbitalis. Diteruskan ke apertura piriformis dimana
concha nasalis dan mukosa nasal dibebaskan dari dasar
maupun lateral kavum nasi.
KELAINAN DISGNATI

STANDAR PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


OPERASIONAL 004/SPM/RJ/RSGM/III/2016 01 8/10
(SPO) Tanggal Terbit :
02 Maret 2016 drg. Liana Zulfa, Sp.Perio, MARS

- Denga gergaji reciprocating maksila dipotong horisontal 3-


5 mm diatas apeks gigi berikut septum nasalis lateralis
- Lamina pterigoidea dipisahkan dari maksila dengan
osteotom/pahat obwegeser
- Septum hidung juga dipisahkan dari maksila
- Dilakukan ‘down fracture” dengan alat Rowe-Epker
disimpaction forcept sampai seluruh maksila bebas
digerakkan.
- Tonjolan-tonjolan pada tepi-tepi tulang dan septum yang
akan menghalangi kontak tulang pada posisi yang
baru/dihaluskan
- Pada defek > 5 mm dapat disisipkan transplant tulang
- Maksila diletakkan pada posisi yang telah direncanakan.
- Fiksasi dengan IMF, SF atau plat. Lamanya 0-6 minggu

Osteotomi dagu:
- Dapat dilakukan di bawah anestesi lokal atau umum
- Injeksi vasokonstriktor di mukobukal regio kaninus kiri
sampai kanan
- Insisi di bawah perlekatan mukosa bergerak-terikat
- Deseksi dan lokalisasi perlekatan N. Mentalis
- Pegang dagu dengan retraktor dagu dilakukan pemotongan,
baik slice reduction ataupun genioplasti dengan
memajukan, memunfurkan, menaikkan atau menurunkan
prosesus mentalis
KELAINAN DISGNATI

STANDAR PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


OPERASIONAL 004/SPM/RJ/RSGM/III/2016 01 9/10
(SPO) Tanggal Terbit :
02 Maret 2016 drg. Liana Zulfa, Sp.Perio, MARS

- Kembalikan flap dan jahit


- Randage dagu untuk mengurangi odema
Tehnik Le Fort II dan III tidak diuraikan disini karena kebanyakan
merupakan kasus kraniomaksilofasial
C. Asuhan pasca bedah
D. Orthodonti pasca bedah
7. Tenaga Medis Dokter gigi spesialis Bedah Mulut

8. Institusi Rumah Sakit

9. Peralatan dan Obat-obatan Set bedah osteotomi mandibula, maksila ataupun fasial

Perawatan Rumah Sakit A. Rawat jalan


Perawatan orthodonti fixed appliance pra bedah 1-2 tahun
Persiapan pra bedah 1 minggu
10. Asuhan pasca bedah 2 bulan
Perawatan orthodonti fixed appliance pasca bedah
B. Rawat inap
Perawatan bedah 1 minggu

11. Lama Perawatan Jumlah kunjungan rawat jalan 38 kali


Jumlah hari untuk rawat inap :7 hari
Penyulit - TMJ
Penyakit/Kelainan - Palatar bite

12. - Periodontics
- Estetis
- Gangguan psikologi
- Pengucapan/bicara
KELAINAN DISGNATI

STANDAR PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


OPERASIONAL 004/SPM/RJ/RSGM/III/2016 01 10/10
(SPO) Tanggal Terbit :
02 Maret 2016 drg. Liana Zulfa, Sp.Perio, MARS

Penyulit Perawatan A. Non union


B. TMJ restraint
C. Parestesi/hipoestesi/hiperestesi
D. Relaps
E. Estetis
F. Gangguan psikologis
13. Masa Pemulihan Masa pemulihan pasca bedah jika tidak ada penyulit : 6 minggu

14. Prognosis Ad bonam

15. Keberhasilan Perawatan Wajah harmonis interdesitasi baik

16. Informed Consent Tertulis

17. Unit Terkait Klinik Executive


Klinik Integrasi

Anda mungkin juga menyukai